BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
-
Upload
truongkhuong -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
48 Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Jogiyanto (2007:61) menjelaskan bahwa “objek penelitian adalah
suatu entitas yang akan diteliti. Objek dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan
dan lainnya”.
Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah partisipasi anggaran, komitmen
organisasi serta kinerja manajerial pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif. Untuk membuktikan
hipotesis yang telah disusun, maka diteliti variabel-variabel yang terkait. Variabel-
variabel tersebut adalah partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja
manajerial. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dilakukan lewat penelitian
lapangan yaitu melalui kuisioner, wawancara bila diperlukan, dan arsip data lain yang
terkait.
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
49
3.3 Definisi dan Operasional Variabel
3.3.1 Definisi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama dan satu variabel moderator
yang turut mempengaruhi satu variabel utama yang muncul karena adanya
pendekatan kontijensi. Partisipasi Anggaran (X1) menjadi variabel bebas dan Kinerja
Manajerial diartikan sebagai variabel terikat (Y) serta Komitmen Organisasi sebagai
variabel moderasi terhadap variabel Partisipasi Anggaran (X1).
Berikut ini pengertian variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi Anggaran
Partisipasi Anggaran didefinisikan sebagai “proses dimana pembuat anggaran
ikut terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran”. (Anthony
dan Govindarajan, 2003:14)
2. Kinerja Manajerial
Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial dalam
kegiatan-kegiatan manajerial. Menurut Mahoney dkk (1963) dalam Prananda ( 2009)
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50
yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan
kegiatan manajerial, antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi,
supervise, pengaturan staff (staffing), negoisasi dan representasi. Kinerja manajerial
diukur dengan menggunakan kuisioner Self-Rating yang dikembangkan oleh
Mahoney, et al,. (1963) dalam Praanda (2009). Ada 2 alasan dipilhnya “Self-Rating”
sebagai instrument dalam mengukur kinerja manajerial. Pertama, Self-Rating
memberikan nilai yang lebih anonymity. Kedua, pimpinan secara khusus kurang
emberikan informasi yang baik dan bersifat subjektif (Heneman 1974 dalam Taufiq
2006).
3. Komitmen Organisasi
Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai
dan sasaran tujuan (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi
adalah sentuhan emosional pegawai dengan mengidentifikasi keterlibatan mereka
dalam berbagai aktivitas organisasi. (Robbin, 2003).
3.3.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel ini diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel
penelitian ke dalam indikator tertentu untuk memudahkan pengukurannya sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam pengumpulan data untuk menjawab masalah-masalah
yang dikaji dalam penelitian ini. Selain dari pada itu, untuk menghindarkan
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
51
kekeliruan dalam menafsirkan masalah, maka dalam penelitian ini penulis membatasi
variabel yang akan diukur, sehingga variabel-variabel yang akan diteliti diberi
batasan-batasan secara operasional.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel penelitian, yaitu Partisipasi
Anggaran (variabel independen), Komitmen Organisasi (variabel moderasi) dan
Kinerja Manajerial (variabel dependen).
Table 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Partisipasi
Anggaran
(Variabel X1)
- Kepuasan atas anggaran
akhir yang sudah ditetapkan
- Keikutsertaan dalam
perencanaan anggaran
- Pengaruh terhadap
ketetapan anggaran akhir
- Peranan dalam memberikan
usulan perencanaan
anggaran
- Kontribusi manajer puncak
terhadap perencanaan
anggaran
O
R
D
I
N
A
L
Komitmen
Organisasi
(Variabel X2)
- Komitmen Afektif
- Komitmen
Berkelanjutan
- Perasaan emosional untuk
organisasi dan keyakinan
dalam nilai-nilainya
- Nilai ekonomi yang dirasa
dari bertahan dalam suatu
organisasi bila
dibandingkan dengan
O
R
D
I
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
52
- Komitmen
Normatif
meninggalkan organisasi
tersebut
- Kewajiban untuk bertahan
dalam organisasi untuk alas
an-alasan moral atau etis
N
A
L
Kinerja
Manajerial
(Variabel Y)
- Perencanaan
- Investigasi
- Koordinasi
- Evaluasi
- Supervise (pengawasan)
- Staffing (Pemilihan Staff)
- Negosiasi
- Perwakilan
O
R
D
I
N
A
L
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam melakukan penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian,
baik itu manusia, benda, maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi. Objek penelitian
ini merupakan kenyataan-kenyataan dimana suatu masalah timbul, sehingga
merupakan suatu sumber utama untuk mendapatkan data.
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
53
Menurut Sugiyono (2011:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh direktorat yang ada di PT
Telekomunikasi Indonesia dan satuan kajian (Unit of Analysis) dari populasi ini
adalah 20 orang manajer pembuat anggaran setiap direktorat yang ada di PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Direktorat yang ada di PT Telekomunikasi Indonesia
berjumlah 7 direktorat yang terdiri dari
Tabel 3.2
Daftar Direktorat PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
No. Direktorat
1. Dir. Keuangan
2. Dir. Human Capital & General Affair
3. Dir. Network & Solution
4. Dir. Konsumer
5. Dir. Enterprise & Wholesale
6. Dir. Compliance & Risk Manager
7. Dir. IT Solution & Strategic Portofolio
Sumber: Laporan Tahunan 2010 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Menurut Husein Umar (2002:136) berpendapat mengenai pengertian sampel,
“Sampel merupakan bagian dari populasi”. Kemudian Sugiyono (2011:81), “Sampel
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
54
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Selanjutnya menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:7), “Sampel adalah suatu bagian
dari populasi tertentu yang menjadi perhatian”.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling
dengan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2011:84), “Non probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
Sedangkan “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2011:85)
Sesuai pengertiannya, maka sampel pada penelitian ini adalah manajer
pembuat anggaran setiap direktorat yang berjumlah 20 orang. Adapun para manajer
pembuat anggaran ini terdiri dari 7 direktorat, yaitu sebagai berikut:
1. Direktorat Keuangan : 9 orang
2. Direktorat Enterprise and Wholesale : 2 orang
3. Direktorat Human Capital and General Affair : 2 orang
4. Direktorat IT Solution and Strategic Portofolio : 1 orang
5. Direktorat Compliance and Risk Management : 2 orang
6. Direktorat Network and Solution : 2 orang
7. Direktorat Consumer : 2 orang
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
55
Dewan Direksi tidak dijadikan sampel dalam penelitian ini karena
pertimbangna waktu dan aksesibilitas terhadap dewan direksi yang cukup sulit
didapat.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut:
1. Penggunaaan Kuisioner (angket)
Penggunaan kuisioner adalah cara-cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti
(populasi)
2. Wawancara
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
56
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung tanya jawab
kepada objek yag diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan terkait
dengan objek yang diteliti.
3.5.2 Instrumen Penelitian
“Instrumen dalam penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan dan agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”
(Arikunto, 2002:136)
Kuisioner ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama merupakan
data diri responden dan bagian kedua merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan variabel penelitian (Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial dan
Komitmen Organisasi). Skala pengukuran untuk variabel X, Variabel Y dan Variabel
Z (Variabel Moderating) adalah ordinal dengan tipe skala likert. Tipe skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang fenomena sosial.
Menurut Sugiyono (2011:92) bahwa:
Skala Likert digunakan untuk mengukur skap atau pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial…. Dengan skala Likert,
maka variabel akan diukur serta dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian
indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pertanyaan dan pernyataan.
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
57
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2011: 93). Jawaban dari setiap pertanyaan mempunyai penilaian sangat
positif samapi sangat negative. Untuk setiap item jawaban dapat diberi skor sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Ukuran Penilaian untuk Variabel X,Y,Z
No Kriteria
5 Sangat Tinggi/Sangat Setuju/Selalu
4 Tinggi/Setuju/Lengkap/Sering
3 Sedang/Netral/Sebagian/Kadang-Kadang
2 Rendah/Tidak Setuju/Sedikit/Jarang
1 Sangat Rendah/Sangat Tidak Setuju/Tidak Ada/Tidak Pernah
Untuk menilai kriteria rentang pengklasifikasian skor, menurut Sugiyono
(2011) skor maksimum setiap kuisioner diberi nilai 5 dan skor minimum adalah 1.
Maka hasil tabulasi data tersebut dimasukkan dalam garis kontinum yang
pengukurannya ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Tidak Pernah Jarang Kadang-
kadang
Sering Selalu
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
58
0,5 1 2 3 4 5
y
(Sugiyono, 2011: 95)
Gambar 3.1
Garis Kontinum
Keterangan:
Nilai Indeks Maksimum = Skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah
responden.
Nilai Indeks maksimum = Skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah
responden
Jarak Interval = [nilai maksimum-nilai minimum] : 5
Y = Total skor yang diperoleh
Skala kontinum diatas akan digunakan sebagai pedoman untuk
menginterpretasikan hasil penelitian untuk mengetahui apakah setiap dimensi dapat
dikatakan dalam kategori tertentu dengan nilai rata-rata jawaban dari kuisioner yang
telah diisi oleh para responden. Setelah itu, hasil tersebut dianalisis dalam deskripsi
data variabel penelitin yang mendeskripsikan hasil jawaban dari kuisioner yang
berkaitan dengan variabel Partisipasi Anggaran, Kinerja Manajerial dan Komitmen
Organisasi
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
59
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yakni statistik yang digunakan
untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisa statistik deskriptif ditujukan untuk
memberikan gambaran mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan kedudukan atau jabatan di
dinas/badan/kantor tempat responden bekerja.
3.6.2 Perubahan Data dari Skala Ordinal ke Interval
Dalam pengolahan data secara statistik dan data nonmetrik menggunakan
skala nonparametrik, sedangkan data metrik menggunakan statistika parametrik.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuesioner yang alternatif jawaban dalam skala
ordinal, sedangkan penulis menggunakan statistik parametrik. Akibatnya data yang
menggunakan skala ordinal harus dialihkan menjadi skala interval. William L.Hays
(1969) menemukan metode untuk mengalihkan skala ordinal menjadi skala interval,
metode ini bernama Method Succesice Interval (MSI). Langkah - langkah dalam
menerapkan metode ini sebagai berikut :
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
60
1. Tentukan frekuensi tiap skor pertanyaan. Semua item pertanyaan dapat dihitung
frekuensi jawabannya dan berapa responden yang menjawab untuk mendapat
masing-masing skor
2. Tentukan proporsi tiap skor jawaban dengan membagi frekuensi dengan jumlah
responden.
3. Tentukan proporsi tiap skor jawaban secar kumulatif.
4. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan
menggunakan tabel distribusi normal.
5. Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z setiap skor dengan
menggunakan tabel Densitas atau menghitung niali fungsi kepadatan dengan
menggunakan rumus:
( )
√
6. Tentukan nilai skala untuk setiap Z dengan rumus :
NS = ( ) ( )
( ) ( )
7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
NT = NS + ( 1 + | NSim | ) dimana NSim adalah harga mutlak NS yang
paling kecik dari skor yang tersedia.
3.6.3 Uji Kualitas Data
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
61
Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil
ketepatan uji hipotesis (Wirjono dan Raharjono, 2007). Dalam penelitian ini, kualitas
data yang dihasilkan dari penggunaan instrument dievaluasi dengan uji validitas dan
uji realibilitas.
3.6.3.1 Uji Validitas Data
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Makna valid disini berarti bahwa pertanyaan dalam kuisioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Untuk kuisioner
yang berisi beberapa pertanyaan seperti yang digunakan dalam penelitian ini, maka
valid berarti setiap butir pertanyaan yang menyusun kuisioner tersebut memiliki
keterkaitan yang tinggi. Ukuran keterkaitan itu sendiri dicerminkan oleh korelasi
jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi yang rendah dengan
butir pertanyaan lain dinyatakan tidak valid (Imam Ghazali, 2007).
Dalam penelitian ini, alat uji validitas yang digunakan adalah alat uji yang
berdasarkan pendekatan Consruct Validity, yakni dengan melihat korelasi skor per
item dengan skor total seluruh item (inter-item total correlation). Metode yang
digunakan adalah teknik korelasi produk momen (moment product correlation) atau
yang lebih dikenal dengan nama pearson correlation. Nilai korelasi yang diperoleh
(nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
62
statistic per individu) lalu dibandingkan dengan nilai korelasi (r) product moment.
Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel berarti pertanyaan dianggap memenuhi kriteria
validitas. Pengujian validitas setiap item pertanyaan dilakukan dengan menghitung
korelasi Product Moment Pearson dengan syarat minimum suatu item dianggap valid
adalah nilai r ≥ 0,30 (Sugiyono, 2011:125). Uji validitas ini dilakukan dengan rumus:
∑ (∑ )(∑ )
√ ∑ (∑ ) ] ∑ (∑ )
Dimana:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Y = Skor total tiap responden
X = skor tiap butir soal untuk setiap responden
N = jumlah responden
3.6.3.2 Uji Realibilitas
Realibilitas merupakan penerjemahan dari kata Realiability yang berarti
keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya (Imam Ghozali, 2007). Uji
reliabilitas terhadap instrument penelitian (kuisioner) dilakukan untuk menguji
apakah hasil pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini jawaban responden terhadap
pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Nurcahyani, 2010). Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas ditempuh dengan menggunakan metode Cronbach’s
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
63
Alpha. Insturmen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien Cronbach
Alpha yang semakin mendekati 1 (>0,06), semakin tinggi koefisien internal
reliabilitasnya (Nunnally, 1967, dalam Imam Ghozali, 2007:42).
Untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan rumusan sebagai berikut:
= (
) (
∑
)
(Husein Umar, 2008:58)
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyak butir pertanyaan
: varian total
∑ : jumlah varian butir
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir,
kemudian jumlahkan seperti yang dirumuskan berikut ini:
Rumus varian yang digunakan:
= ∑
(∑ )
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
64
(Husein Umar, 2008:60)
di mana:
n : jumlah responden
X : nilai skor yang dipilih (total nilai nomor-nomor butir pertanyaan)
Nilai korelasi r11 dibandingkan dengan tabel r Product Moment Pearson.
Jika nilainya lebih kecil, instrumen tidak reliabel (Umar Husein, 2008:61) atau
menurut Ghozali (2007) aturan umum yang dipakai Cronbach’s Alpha 0,60 sudah
mencerminkan yang reliabel.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi
klasik. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu program statistik untuk menguji
hasil output. Berdasarkan hasil output itulah dilakukan anlisis terhadap asumsi-
asumsi klasik tersebut.
3.6.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini untuk mengetahui apakah data bersifat distribusi normal
atau tidak. Kalau berdistribusi normal berarti menggunakan statistika parametrik,
sedangkan tidak bersifat distribusi normal akan menggunakan statistika
nonparametrik.
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
65
Hal ini dapat diketahui model regresi yang baik jika distribusi datanya normal
dan mendekati normal. Distribusi normal ini terlihat dengan penyebaran data disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Selain itu uji normalitas bisa
dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov, apabila signifikansi > 5% maka data
bersifat distribusi normal dan sebaliknya jika data < 5% maka data tidak berdistribusi
normal (Husain Umar, 2008:77).
3.6.4.2 Uji Heterokedastisitas
Metode ini digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel dari suatu residual satu pengamatan ke pengamatan lain
(Erlina, 2007:108). Jika varian dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SPRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antar SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang
telah distudentized.
Dasar analisis yang digunakan untuk menentukan heterokedastisitas antara lain:
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
66
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
tertatur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diats dan dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3.6.4.3 Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas menguji apakah model regresi yang ditemukan
ada korelasi antara variabel independen. Model regresi dikatakan baik jika tidak
terjadinya korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen tersebut
berkolerasi maka variabel dikatakan tidak orthogonal, yaitu variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama independen nol.
Menurut Husein Umar (2008:81), multikolinearitas dapat diukur dengan
menggunakan Coefficient Correlations SPSS dan juga dari besaran Variance
Inflation Factor (VIF). Untuk menghitung VIF menggunakan rumus :
VIF = 1/ (1-R²)
Dan juga bisa diketahui berdasarkan besaran TOLERANCE. Untuk
menghitungnya dapat menggunakan rumus :
TOL = (1-R²)
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF dan menunjukan adanya
kolinearitas yang tinggi. Dasar pengambilan keputusan bila dilihat dari tolerance >
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
67
0,1 atau sama dengan VIF < 10, ini menunjukan bahwa tidak ada multikolinearitas
antar variabel dalam model regresi.
3.6.4.4 Uji Autokorelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:232), autokorelasi merupakan
korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Cara untuk
mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Durbin-Watson (DW) Statistic (Santoso dalam Norin Samma’, 2009:99)
Tabel 3.4
Kriteria Nilai Durbin-Watson
Nilai d Keterangan
<1.10 Ada autokorelasi
1,10-1,54 Tidak ada kesimpulan
1,55-2,46 Tidak ada autokorelasi
2,46-2,90 Tidak ada kesimpulan
>2,90 Ada autokorelasi
Sumber: Tony Wijaya (2009:123)
3.7 Pengujian Hipotesis dan Koefisien Determinasi
3.7.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang
dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
68
dan oleh karenanya tidak ditolak. Atau hipotesis ttersebut tidak wajar dan oleh karena
itu harus ditolak. (Suharyadi Purwanto, 2009:82)
Hipotesis statistik yang akan diuji berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
1. Partisipasi Anggaran berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial di PT
Telekomunikasi Indonesi, Tbk
Oleh karena itu secara statistic dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. H01: = 0; Partisipasi Anggaran berpengaruh negatif terhadap Kinerja
Manajerial
2. Ha1: 0; Partisipasi Anggaran berpengaruh positif terhadap Kinerja
Manajerial
Pengaruh Partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial diuji dengan
menggunakan alat analisis regresi linear sederhana (simple regression linear).
Persamaan regresi untuk menguji hipotesis ini adalah:
Y = β0 + β1+ X1 + e……………………………………. (Tony Wijaya, 2010:46-47)
Keterangan:
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien Regresi Partisipasi Anggaran
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
69
Y = Kinerja Manajerial
X1 = Partisipasi Anggaran
e = Tingkat kesalahan Pengganggu
2. Komitmen organisasi memperkuat pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial. Persamaan hipotesis statistic yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. H02: 0; Komitmen organisasi memperlemah pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
2. Ha2: 0; Komitmen organisasi memperkuat pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Untuk hipotesis kedua ini, diuji dengan MRA (Moderated Regression
Analysis). MRA atau dikenal dengan uji interaksi merupakan bentuk regresi yang
dirancang secara hirarki untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang
dipengaruhi oleh variabel ketiga atau variabel moderating. (Tony Wijaya, 2010:44-
45)
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 [{X1* X2}]……………….(2)
Keterangan:
Y = Kinerja Manajerial
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
70
X1 = Partisipasi Anggaran
X2 = Komitmen Organisasi
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien Regresi Partisipasi Anggaran
β2 = Koefisien Regresi Komitmen Organisasi
β3 = Koefisien Regresi interaksi antara partisipasi anggaran dengan komitmen
organisasi
X1*X2 = Interaksi antara Partisipasi Anggaran dengan Komitmen Organisasi
e = Tingkat kesalahan Pengganggu
(Tony Wijaya, 2010:46-47)
3.7.2 Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data
sampel. Jika semua data observasi terletak pada garis regresi akan diperoleh
garis regresi yang sesuai atau sempurna, namun apabila data observasi
tersebar jauh dari nilai dugaan atau garis regresinya, maka nilai dugaannya
menjadi kurang sesuai.
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:162-163), koefisien
determinasi didefinisikan sebagai berikut:
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
71
Koefisien determinasi adalah bagian dari kergaman total variabel
terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan
atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang
memengaruhi atau independent)
Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel
independen) memengaruhi variabel Y (variabel terikat). Semakin besar
koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y. besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien
korelasi dengan rumus sebagai berikut:
(∑ ) (∑ )(∑ )
√ (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )
= Nilai Koefisien Korelasi
∑ = Jumlah Pengamatan Variabel X
∑ = Jumlah Pengamatan Variabel Y
∑ = Jumlah hasil perkalian Variabel X dan Variabel Y
(∑ ) = Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(∑ ) = Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(∑ ) = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(∑ ) = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n = Jumlah pasangan pengamatan X dan Y
Setelah diketahui nilai koefisien determinasi (r2) yang memperlihatkan
derajat atau kekuatan korelasi antara variabel maka dapat dihitung juga
Annisa Fitri Anggraeni, 2013
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada PT Telekomunikasi Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
72
koefisien determinasi (Kd) yang memperlihatkan berapa persen variasi
variabel X akan mempengaruhi variabel Y (Sudjana, 2004: 246). Dengan
rumus:
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi
Nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 <= Kd <=1)
• Jika nilai Kd = 0 berarti tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
• Jika nilai Kd = 1 berarti variasi (nanpik turunnya) variabel dependen Y
adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (variabel X).
• Jika nilai Kd berada antara 0 sampai 1 (0 <= Kd <= 1) maka besarnya
pengaruh variabel independen adalah sesuai dengan nilai Kd itu sendiri dan
selebihnya berasal dari faktor-faktor yang lain.