BAB III METOLOGI PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · E. Sumber Data Dalam penelitian ini,...

13
48 BAB III METOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, mulai dari Bulan Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015. B. Metode Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei.Menurut Jerry R. Thomas dan Jack Nelson (1990: 263) “Survei pada umumnya mempunyai jangkauan yang luas, penelitian menggunakan metode survei ini biasanya untuk menentukan pendapat saat ini pada suatu kelompok yang khusus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dapat menekankan pada aspek proses dari pada hanya sekedar hasil. Menurut Moleong, (2004: 49) mengatakan bahwa penelitian deskriptif pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan 48

Transcript of BAB III METOLOGI PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · E. Sumber Data Dalam penelitian ini,...

48

BAB III

METOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, mulai dari Bulan

Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015.

B. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan

masalah penelitian, sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei.Menurut Jerry R.

Thomas dan Jack Nelson (1990: 263) “Survei pada umumnya mempunyai

jangkauan yang luas, penelitian menggunakan metode survei ini biasanya untuk

menentukan pendapat saat ini pada suatu kelompok yang khusus. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif dapat menekankan pada aspek proses

dari pada hanya sekedar hasil. Menurut Moleong, (2004: 49) mengatakan bahwa

penelitian deskriptif pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

48

49

kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Metode penelitian deskriptif

ini dipakai untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat, akurat dan

valid dalam menggambarkan sifat, tindakan dan kecenderungan fenomena

kelompok atau individu tertentu dalam tataran empirik yang terjadi.

C. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011: 404) bahwa jenis penelitian kualitatif digunakan

agar diperoleh data yang lebih komperhensif, valid, reliabel dan obyektif. Jenis

penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif agar

mendeskripsikan fenomena yang terjadi dalam suatu kegiatan penelitian. Data

pada penelitian ini diperoleh dari data survei cabang olahraga prioritas PPLP

Provinsi NTT, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi untuk memberikan

informasi tentang Analisis perkembangan prestasi atlet cabang olahraga prioritas

PPLP Provinsi NTT dengan cara mendeskripsikan data-data tersebut.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan sumber data informasi yang digali tidak hanya

berupa informasi verbal dari subyek penelitian tetapi juga tindakan dan aktivitas

subyek penelitian.Penentuan subyek penelitian berdasarkan relevansi dengan

tujuan penelitian karena itu pemilihan orang sebagai subyek penelitian tidak

ditetapkan secara kaku tetapi secara fleksibel sesuai dengan fenomena yang

50

muncul di lapangan.Subyek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat

langsung dalam penelitian ini sebagai informan penelitian di PPLP Provinsi NTT

yang dapat dijadikan sebagai sumber data dan mengetahui informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian Analisis Perkembangan Prestasi Atlet PPLP cabang

olahraga Prioritas Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2014.Adapun

subyek yang diambil peneliti adalah sebagai informan yaitu Pengurus, pelatih dan

Atlet cabang olahraga prioritas yang berada di PPLP Provinsi NTT.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan di PPLP Provinsi

NTT.Obyek penelitian ini adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan aspek-

aspek yang diteliti dalam penelitian ini.Sumber data yang digali pada penelitian

ini meliputi Pembibitan Atlet, Pembinaan Atlet, Dukungan serta survei aspek

perkembangan Atlet cabang olahraga prioritas PPLP Provinsi NTT.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh berdasarkan sumbernya dan

dapat digolongkan menjadi dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil mengenai hal-

hal yang diteliti berdasarkan wawancara dan angket yang diambil pada

saat penelitian.

51

2. Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hal-

hal yang diteliti berdasarkan observasi dan survei perkembangan prestasi

Atlet, dokumentasi-dokumentasi, buku-buku, jurnal, artikel, majalah

yang ada referensinya dalam penelitian.

F. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011: 102) bahwa Instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei

perkembangan prestasi, observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.

2. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif,

dimana peneliti melakukan penelitian survei tentang Analisis Perkembangan

Prestasi Atlet Cabang Olahraga Prioritas di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar

Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2014 (Ditinjau dari Potensi Daerah

Nusa Tenggara Timur). Adapun metode pengumpulan data penelitian ini adalah:

Observasi, wawancara, Angket, dan Dokumentasi.

a. Observasi (pengamatan)

Menurut Sugiyono (2008:145) bahwa Observasi merupakan suatu proses

yang kompleks. Observasi digunakan digunakan pada suatu variasi usaha

52

penelitian. Penelitian ini menyediakan suatu alat pengumpulan data dan

merupakan metode deskriptif pada penelitian masalah-masalah tertentu (Jerry R.

Thomas dan Jack Nelson (1990). Observasi yaitu pengamatan langsung kepada

suatu objek yang akan diteliti. Teknik observasi yang dilakukan Peneliti dalam

penelitian ini adalah peneliti meninjau langsung aspek pendukung perkembangan

prestasi Atlet cabang olahraga prioritas yang ada di Pusat pendidikan dan Latihan

Pelajar Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan cara survei.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono, (2008: 137) bahwa wawancara sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan penelitian untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit atau kecil.

Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas (seorang ahli

atau yang berwenang dalam suatu masalah). Adapun pihak-pihak yang akan

diwawancarai antara lain pengurus, pelatih, dan Atlet yang berhubungan langsung

dengan penelitian ini.

c. Angket

Menurut Sugiyono (2008:142) angket merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. angket merupakan teknik

53

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, angket juga

cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas.angket dapat berupa pertanyaanatau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat

diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau

internet.

1) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan melakukan survei

tentang perkembangan prestasi atlet dalam penelitian analisis

perkembangan prestasi atlet cabang olahraga prioritas di PPLP

Provinsi NTT.

2) Memperoleh informasi yang realibilitas dan validitas setinggi

mungkin.

Teknik pengambilan data menggunakan angket ini, penulis memberikan

pernyataan tertulis kepada responden Atlit cabang olahraga prioritas di PPLP,

yang sudah ada pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban

yang sudah ada. Metode ini penulis pergunakan sebagai data primer atau data

utama untuk mencari informasi pada penelitian analisis perkembangan prestasi

atlet cabang olahraga Prioritas PPLP Provinsi NTT.

d. Dokumentasi

Menurut Arikunto, (2006: 231) bahwa dokumentasi adalah mencari data

atau mengenai variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

54

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi ini

gunakan oleh peneliti karena mempunyai beberapa keuntungan, misalnya; Semua

data yang dibutuhkan atau dicari mudah didapatkan di lokasi penelitian.

a) Data-data dapat dilihat kembali jika suatu saat dibutuhkan.

b) Dengan dokumen yang ada dapat dijadikan bukti dari data yang

kumpulkan.

c) Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya karena data yang sudah ada

dan merupakan data yang sudah tersusun rapi yang sewaktu-waktu

dapat dicari lagi dengan mudah kapan saja dibutuhkan.

Dari penelitian ini, peneliti mencari dokumen atau arsip dari data yang

dimiliki oleh masing-masing cabang olahraga yang diprioritaskan di PPLP

Provinsi NTT.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian Deskriptif kualitatif memiliki beberapa teknik pemeriksaan

keabsahan data. Menurut Sugiono, (2008: 269) bahwa teknik pemeriksaan

keabsahan data diperiksa dengan satu atau lebih teknik pemeriksaan tertentu.

Teknik tersebut antara lain;

1. Uji kredibilitas

Uji kredibilitas pada tahap ini dilakukan melalui enam teknik pemeriksaan,

yakni; perpanjangan keikut-sertaan, ketekunan pengamatan, Triangulasi,

55

Pengecekan sejawat, Kecukupan referensial, dan Kajian kasus negatif.Pengecekan

keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik ketekunan

pengamatan dan triangulasi.Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-

ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci. Peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan terhadap faktor menonjol yang muncul ketika tahap

pengumpulan data yaitu dengan cara melakukan survei atau observasi pada lokasi

penelitian.

Teknik triangulasi yang digunakan peneliti adalah pemeriksaan melalui

sumber lainnya. Menurut Patton (Moleong, 2003: 330) bahwa triangulasi dengan

sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Peneliti mengumpulkan data secara terus menerus mengenai

perkembangan prestasi atlet cabang olahraga prioritas dari berbagai pihak terkait.

Setelah proses pengumpulan data dilakukan triangulasi sumber melalui tahapan

prosedur; 1) membandingkan data hasil pengamatan di lapangan dengan data hasil

wawancara berbagai narasumber terkait, 2) membandingkan hasil wawancara dari

Pengurus PPLP Provinsi NTT dan Pelatih Kecabangan, 3) membandingkan

perspektif atlit dan apa yang dikatakan oleh narasumber/responden terkait dengan

tujuan utama penelitian ini, 4) membandingkan keadaan dan perspektif antara

Pengurus, pelatih, atlit, dan narasumber lain yang terkait dengan penelitian ini, 5)

56

membandingkan hasil wawancara dengan isi beberapa dokumentasi dan

observasi.

2. Pengujian (Transferability)

Nilai transferability berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil

penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Peneliti harus

memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Ketika

pembaca penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam

apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan

tersebut memenuhi standar transferbilitas (Sugiyono, 2008: 277).

3. Pengujian (Dependability)

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau

pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan

penelitian.

4. Pengujian (Confirmability)

Pengujian confirmability dipahami sebagai uji obyektivitas penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability,

sehingga pengujiannya dapat dilakukan bersamaan. Menguji confirmability berarti

menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

57

1. Rencana Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data dalam

penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu.Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 246) bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya valid.

Menurut Moleong, (2003: 190) bahwa analisis data dalam penelitian

kualitatif adalah proses yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan

dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya. Dengan demikian data dihasilkan dari konstruksi interaksi antara

peneliti dengan informan dan key informan. Kegiatan analisis dalam penelitian

kualitatif hanya merupakan rekontruksi dari kontruksi sebelumnya.

2. Proses Analisis Data

Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

persentase yaitu digunakan untuk mendeskripsikan jawaban responden pada tiap-

tiap variabel penelitian dan skor pada data penelitian agar lebih mudah

memahaminya. Berikut adalah proses analisis data yang dibuat peneliti untuk

memperoleh hasil penelitian.

58

a. Mendata hasil angket Atlet

b. Mendata hasil survei perkembangan prestasi Atlet

c. Memasukan hasil angket Atlet dan hasil survei untuk dihitung dengan

rumus persentase

d. Mendeskripsikan hasil penelitian

Rumus yang digunakan untuk menghitung data penelitian Analisis

Perkembangan Prestasi Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Provinsi Nusa

Tenggara Timur Tahun 2014 mengunakan rumus persentase yaitu:

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kriteria skor untuk

masing-masing pokok penelitian yaitu pokok-pokok penelitian yang berkaitan

dengan analisis perkembangan prestasi atlet cabang olahraga prioritas PPLP

Provinsi NTT Tahun 2014. Untuk mengetahui kriteria skor tersebut, selanjutnya

skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase kemudian

dikonsultasikan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1.Interval Persentase Skor

𝐷𝑃 =∑𝑛

𝑁× 100%

Keterangan :

DP : Harga persentase

∑n : Jumlah skor yang diperoleh

N : Jumlah seluruh skor

59

No. Interval Persentase Skor Kriteria

1. > 81,25% - 100% Sangat Baik

2. > 62,5 % - 81,25% Baik

3. > 43, 75% - 62, 5% Cukup

4. ≥ 25% - 43% Kurang Baik

Sumber: Arikunto 2006: 40

1) Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Melalui reduksi data, maka

yang dapat dilapangan berupa data mentah, disusun menjadi lebih sistematis

sehingga mudah dikendalikan. Dalam penelitian ini terutama pada pengambilan

data dengan teknik wawancara pasti ditemukan hasil wawancara yang justru

melebar tidak terfokus pada analisis perkembangan prestasi atlet PPLP, tetapi hal-

hal yang bersifat umum. Peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai

dalam mereduksi data.

2) Penyajian Data (Display Data)

Penyajian data atau display data merupakan sekumpulan informasi yang

telah disusun dari hasil reduksi data. Dengan demikian display data termasuk

bagian dari proses analisis data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

tabel, grafik, phie chard, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data

tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

60

akan mudah untuk dipahami. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 249)

menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative research data

in the past has been narrative text”.

3) Pengambilan Kesimpulan (Verification Data)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin tidak. Hal ini

dilatarbelakangi karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ini sifatnya

sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Sejak awal

penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data yang telah dikumpulkan.

Kesimpulan sementara yang ditarik mula-mula bersifat kabur tetapi dengan

bertambahnya data dari observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi maka

kesimpulan-kesimpulan sementara harus diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Data yang telah terkumpul disatukan kedalam unit-unit informasi

yang menjadi rumusan kategori dengan prinsip bahwa data dapat ditafsirkan tanpa

ada tambahan. Data mengenai informasi yang hampir sama disatukan kedalam

satu kategori sehingga memungkinkan untuk timbulnya kategori baru dari

kategori yang ada. Secara skematis proses analisis ini digambarkan sebagai

berikut:

Koleksi Data Display

Data/Penyajian

Data

Kesimpulan/

Verifikasi

Reduksi Data

Gambar 3.1 Skema Proses Analisis (Sugiyono, 2008: 215)