BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran
matematika yang dilaksanakan di kelas 5 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang
semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas 5 sebanyak 37 siswa terdiri dari 15 perempuan dan 22 laki-laki.
Sekolah Dasar Negeri Tlogo berada di daerah pedesaan dan umumnya berasal dari
keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang sama yakni buruh dan petani.
Kondisi masyarakat buruh yang demikian memiliki pengaruh besar terhadap
aktivitas belajar siswa. Banyak orang tua yang tidak memiliki banyak waktu untuk
memperhatikan dan menemani anak belajar. Mereka juga beranggapan bahwa
belajar merupakan tanggung jawab pihak sekolah. Anggapan yang seperti ini
menyebabkan anak kurang perhatian dari orang tua sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa menjadi rendah. Siswa cenderung memanfaatkan
waktu dengan bermain, sehingga hal ini juga menjadi pencerminan kebiasaan
siswa di kelas.
3.2 Variabel yang Diteliti
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel-variablel
tersebut antara lain:
a. Variabel bebas/ independen yaitu metode pembelajaran problem solving
berbantu media video.
b. Variabel terikat/ dependen yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.
25
3.3 Rencana Tindakan
3.3.1 Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang
merupakan perbaikan proses pembelajaran secara terus menerus yang
dilaksanakan secara berkesinambungan dimana setiap siklus mencerminkan
peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus
selanjutnya sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.
Berdasarkan model penelitan maka pelaksanaanya yang dilakukan setiap
siklus, untuk siklus II dan selanjutnya dilihat dari hasil refleksi siklus sebelumnya.
Tahapan tersebut antara lain: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan/
observasi, dan (4) Refleksi. Berikut ini gambaran pelaksaan penelitian ini dapat
dilihat sekemanya pada gambar 3.1.
Gambar 3.1
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2009: 16)
SIKLUS 1
pengamatan
perencanaan
SIKLUS 2
pengamatan
refleksi
refleksi
?
pelaksanaan
pelaksanaan
perencanaan
26
3.3.2 Siklus 1
3.3.2.1 Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan perlu adanya perencanaan yang matang agar
tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan hasil belajar
siswa dapat meningkat. Langkah-langkah dalam perencanaan yang diperlukan
adalah: (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) menyiapkan media
pembelajaran berupa video, (3) membuat dan merancang lembar obserasi, (4)
membuat soal-soal evaluasi untuk siklus 1.
3.3.2.2.Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilakukan 33 kali
pertrmuan dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving berbantu
media video dan 1 kali evaluasi pada pertemuan ketiga. Setiap proses
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegitan akhir yang
dirangkum secara umum sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
a. Menyiapkan kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi dengan menjelaskan penting pembelajaran yang
dilakukan.
c. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pernyataan terkait pelajaran
yang akan dilaksanakan.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan inti:
a. Memberikan masalah yang akan dipecahakan oleh siswa.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok.
c. Menjelaskan mengenai prosedur dan kegiatan apa yang akan
dilakukan para siswa.
d. Menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara
berkelompok.
e. Mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
f. Memeberikan penghargaan terhadap siswa.
27
g. Menyipulkan materi pelajaran yang telah dipelajari bersama dengan
siswa.
3. Kegiatan akhir:
a. Membuat kesipulan tentang pelajaran yang telah dipelajari hari ini.
b. Membenarkan kesalahan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang
telah dipelajari.
c. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut.
3.3.2.3 Pengamatan
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran
guru lain yang bertindak sebagai obsever melakukan observasi pelaksanaan siklus
I yang dilakuak oleh guru kelas mengenai aktifitas guru dalam pembelajaran yang
menerapkan metode pembelajaran problem solving.
3.3.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil dari observasi, kemudian dilakukan refleksi dan evaluasi
kegiatan pelaksanaan tindakan mengenai hal-hal yang belum dan hal-hal yang
sudah dicapai dalam pembelajaran. Kemudian dari hasik refleksi dan hasil
evaluasi digunakan sebagai acuan untuk perbaikan siklus yang berikutnya.
3.3.3 Siklus II
3.3.3.1 Perncanaan Tindakan
Proses tindakan siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1. Proses
tindakan siklus 2 dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus 1.
Berdasarkan refleksi siklus 1 telah dijabarkan kekurangan-kekurangan yang
memerlukan perbaikan delam pembelajaran, untuk itu dilaksanakan siklus 2.
Pelaksanaan siklus 2 melalui tahap yang sama dengan siklus 1 meliputi: (1)
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, (2) menyiapkan media
pembelajaran berupa video, (3) membuat dan merancang lembar obserasi, (4)
membuat soal-soal evaluasi untuk siklus 2.
3.3.2.2 Pelaksan Tindakan
Pada tahap pelakasanaan tindakan pada siklus 2 akan dilakukan 2 kali
pertemuan dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving berbantu
video dan 1 kali evaluasi pada pertrmuan ketiga. Setiap proses pemebelajaran
28
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang dirangkum secara
umun sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
a. Menyiapkan kelas dan peralatan mengajar.
b. Memberi motivasi dengan menjelaskan penting pembelajaran yang
dilakukan.
c. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pernyataan terkait pelajaran
yang akan dilaksanakan.
d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan inti:
a. Memberikan masalah yang akan dipecahakan oleh siswa.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok.
c. Menjelaskan mengenai prosedur dan kegiatan apa yang akan
dilakukan para siswa.
d. Menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara
berkelompok.
e. Mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
f. Memeberikan penghargaan terhadap siswa.
g. Menyipulkan materi pelajaran yang telah dipelajari bersama dengan
siswa.
3. Kegiatan akhir:
a. Membuat kesipulan tentang pelajaran yang telah dipelajari hari ini.
b. Membenarkan kesalahan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang
telah dipelajari.
c. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut.
3.3.2.3 Pengamatan
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran
guru lain yang bertindak sebagai obsever melakukan observasi pelaksanaan siklus
I yang dilakuak oleh guru kelas mengenai aktifitas guru dalam pembelajaran yang
menerapkan metode pembelajaran problem solving.
29
3.3.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil dari observasi, kemudian dilakukan refleksi dan
evaluasi kegiatan pelaksanaan tindakan mengenai hal-hal yang belum dan hal-hal
yang sudah dicapai dalam pembelajaran. Kemudian dari hasik refleksi dan hasil
evaluasi digunakan sebagai acuan untuk perbaikan siklus yang berikutnya.
3.4 Data dan Cara Pengumpulanya
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan
kuantitatif. Daata kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil observasi
melalui tabel observasi dan data kuatitatif adalah data yang diperoleh langsung
dari skor yang diperoleh dari tes formatif.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
teknik tes dan non tes yang terdiri dari:
1. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini meliputi pemberian tes formatif. Data
hasil belajar ini diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada siswa. Tes
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan , pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang
dilakukan pada akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes formatif.
Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda,
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika tentang mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang dengan
menggunakan metode pembelajaran problem solving berbantuan media video.
2. Teknik Non Tes (Observaasi)
Teknik non tes dalam penelitian ini berupa observasi. Observasi
merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya
mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
30
Observasi digunakan untuk mendapat tentang pengajaran guru menggunakan
metode problem solving dan aktifitas siswa didalam kelas. Sehingga dapat
dilihat pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan
proses yang diharapkan. Pada tahap ini, observer melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan
lembar instrumen observasi yang telah dibuat sebelumnya.
3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan lembar tes. Untuk lembar observasi dilaksanakan pada saat proses
pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh observer sebagai pengamat
pembelajaran. Lembar tes dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan.
Instrumen penggumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini terdiri dari :
31
1. Kisi-kisi Observasi Guru
Tabel 2
Kisi-kisi Lembar Pengamatan Aktifitas Guru
Konsep/
Variable
Kegiatan Nomor
Item
Penerapan
Metode
Pembelajaran
problem
solving
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran 1a
2) Menyebutkan tujuan pembelajaran 1b
3) Memberikan masalah kontekstual kepada
siswa
2c
4) Menjelaskan prosedur pemecahan masalah 2d
5) Membagi siswa dalam kelompok 3e
6) Memberikan lemar kerja kelompok 3f
7) Membimbing/ mendorong siswa
mengumpulkan informasi terkait pemecahan
masalah
3g
8) Meminta siswa menyajikan hasil pemecahan
masalah
3h
9) Menyimpulkan hasil pemecahan masalah
bersama siswa
3i
10) Memberikan penilaian terhadap aktivitas
siswa dalam kelompok
3j
11) Menguatkan kesimpulan yang diperoleh
sesuai hasil kerja kelompok maupun individu
3k
12) Memberikan PR/ tugas berkaitan dengan
materi yang dibahas
3l
13) Menginformasikan materi selanjutnya dan
meminta siswa untuk memperlajari di rumah
3m
2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada akhir
tindakan. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
32
Tabel 3
Kisi-kisi Tes Siklus I
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Bentuk
Soal
Item
Soal
6.
Memaha
mi sifat-
sifat
bangun
dan
hubungan
antar
bangun
8.1
Mengidentifikasi
sifat-siaft bangun
datar
1. menyebutkan
macam-macam
bangun datar
Pilihan
ganda
3, 4, 7,
15, 19,
20
2. menjelaskan
pengertian
macam-macam
bangun datar
6, 8,
13,
14,22
3. menyebutkan
contoh benda
yang berbentuk
bangun datar di
dalam kelas
9,12 ,
17, 21,
4.menyebutkan
sifat-sifat bangun
datar
1, 2,
10, 11,
16,18,
33
Tabel 4
Kisi-kisi Tes Siklus II
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Bentuk
Soal
Item
Soal
6.
Memaha
mi sifat-
sifat
bangun
dan
hubungan
antar
bangun
8.1
Mengidentifikasi
sifat-siaft bangun
datar
1. menyebutkan
macam-macam
bangun ruang
Pilihan
ganda
4, 6,
18, 20,
2. menjelaskan
pengertian
macam-macam
bangun ruang
1, 10,
15, 21
3. menyebutkan
contoh benda di
dalam kelas yang
berbentuk bangun
ruang.
8, 12,
16,
4.menyebutkan
sifat-sifat bangun
ruang.
2, 3, 5,
7, 9,
11,13,
17, 19,
3.5 Indikator Kinerja
1. Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan Indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran kegiatan guru terhadap penerapan
pembelarajaran matematika problem solving. Pembelajran problem
solving ini dapat tercapai jika berada pada kategori baik. Kategori baik
dinyatakan apabila guru melaksanakan semua langkah-langkah
34
dilakukan dan tidak ada catatan berupa masukan atau perbaikan dari
obsever.
2. Indikator hasil
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar
matematika. Dalam pembelajaran diharapkan kenaikan hasil tes belajar
siswa sebanyak 85% dari jumlah seluruh siswa mencapai ketuntasan
belajar dengan KKM = 60.
3.6 Analisis Data
Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan teknik
analisis data kuantitatif dan kualitatif.
a. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dan
siklus-siklus berikutnya, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan Metode
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Disini PAP yang akan digunakan melalui
system penilaian skala – 100. Skala 100 berangkat dari persentase yang
mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada
suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen (%).
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar
siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas,
dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 5
Kriteria Ketuntasan Pembelajaran
(Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Matematika Kelas 5 SD
Negeri Tlogo)
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
= 60 Tuntas
< 60 Tidak Tuntas
35
Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase.
Formula presentase ketuntasan hasil belajar klasikal adalah sebagai
berikut:
b. Data kualitatif berupa data hasil observasi guru selama proses
pembelajaran dengan metode pembelajaran problem solving berbantuan
media video menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data
kualitatif dipaparkan dalam rubrik yang terdiri dari berbagai kategori
untuk memperoleh suatu kesimpulan.
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Batasan untuk
menentukan validitas instrumen menggunakan pedoman Azwar yaitu semua item
yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan.
Berdasarkan teori tersebut dikatakan valid jika memiliki koefisien validitas
> 0,30. Validitas angket dan tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for
windows version 16.0 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Anaylsis.
Instrumen angket dan Instrumen tes yang nantinya akan digunakan dalam
tes individual dalam pretest dan posttest diujicobakan terlebih dahulu pada kelas
uji coba. Uji coba dilakukan pada bulan Maret 2013 di SDN 01 Klero pada kelas
5. Berikut ini adalah hasil validitas Instrument tes.
P = Σ siswa yang tuntas belajar
Σ siswa X 100
%
36
Tabel 6
Hasil Validitas Instrument Tes Siklus I
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak valid
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
3, 4, 5, 7, 8, 9, 10,
13, 15, 16, 17, 18,
20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 30
1, 2, 6, 11, 12, 14,
19, 29
Total 30 soal pilihan
ganda 22 valid 8 tidak valid
Dari tabel 6 di atas dapat diketahu bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang
dapat diujikan 22 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected item-total
correlation lebih dari 0,30. Soal yang tidak valid bernomor 1, 2, 6, 11, 12, 14, 19,
29.
Tabel 7
Hasil Validitas Instrument Tes Siklus II
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak valid
Pilihan Ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8,
9, 10, 11, 12, 14,
16, 20, 21, 22, 24,
25, 26, 27, 29
7, 13, 15, 17, 18,
19, 23, 28, 30
Total 30 soal pilihan
ganda 21 valid 9 tidak valid
Dari tabel 7 di atas dapat diketahu bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang
dapat diujikan 21 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected item-total
correlation lebih dari 0,30. Soal yang tidak valid bernomor 7, 13, 15, 17, 18, 19,
23, 28, 30
37
3.6.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetapkonsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering
digunakan adalah Alpha Cronbach. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Reliabilitas suatu
instrumen dapat dihitung menggunakan banyuan SPSS for windows 16.0 yaitu
dnegan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Berikut ini adalah hasil
reliabilitas angket aktivitas belajar dan instrument tes.
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (α) Kategori
Pilihan Ganda 0,934 Reliabilitas Baik
Dalam tabel 8 yang terdiri dari 22 soal terdapat Cronbach’s Alpha (∝)
sebesar 0,934, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas Instrument Tes Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien reliabilitas (α) Kategori
Pilihan Ganda 0,919 Reliabilitas Baik
Dalam tabel 9 soal pilihan ganda yang terdiri dari 21 soal terdapat
Cronbach’s Alpha (∝) sebesar 0,919, maka instrumen dinyatakan reliabel.
3.6.2 Uji Tingkat Kesukaran
Berikut ini hasil uji tingkat kesukaran soal yang diolah dari soal yang telah
diberikan pada kelas uji.
Tabel 10
Kriteria Tingkat Kesukaran Siklus I
Jumlah soal Kriteria Keterangan
3 0,00-0,30 Sukar
15 0,31-0,70 Sedang
4 0,71-1,00 Mudah
38
JS
BP
Tabel 11
Kriteria Tingkat Kesukaran Siklus II
Jumlah soal Kriteria Keterangan
3 0,00-0,30 Sukar
15 0,31-0,70 Sedang
3 0,71-1,00 mudah
Dari hasil tersebut dapat diketahu bahwa terdapat 3 butir soal termasuk
dalam kategori sukar, 15 butir soal termasuk kategori sedang dan 4 butir soal
termasuk dalam kategori mudah pada siklus I dan terdapat 3 butir soal termasuk
dalam kategori sukar, 15 butir soal termasuk kategori sedang dan 3 butir soal
termasuk dalam kategori mudah pada siklus II. Penentuan kriteria kesukaran
sesuai Menentukan taraf kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes