BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode...

18
63 Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa : Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai penunjang. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengatahui efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan Analisis Transaksional. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan pada tahap studi pendahuluan untuk mengetahui gambaran umum konsep diri siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Creswell (2008:299) menyebutkan “in an experiment, you test an idea (or practice or procedure) to determine whether it influences an outcome or dependent variable”. Penelitian eksperimen bertujuan meneliti ide (baik praktek maupun prosedur) untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil atau variabel dependen. Oleh karena itu, langkah pertama dalam penelitian ekperimen ini ialah menentukan ide (praktek atau prosedur) yang akan dieksperimenkan, selanjutnya membantu individu atau kelompok sehingga mengalami pengalaman (praktek atau prosedur) tersebut dan selanjutnya melihat dan menentukan apakah ide (praktek atau prosedur) yang dialami oleh individu atau kelompok tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada individu atau kelompok yang tidak diberi perlakuan (praktek atau prosedur) tersebut.

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

63

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai

penunjang. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengatahui efektivitas

layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan Analisis Transaksional.

Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan pada tahap studi pendahuluan untuk

mengetahui gambaran umum konsep diri siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental

Design. Creswell (2008:299) menyebutkan “in an experiment, you test an idea (or

practice or procedure) to determine whether it influences an outcome or

dependent variable”. Penelitian eksperimen bertujuan meneliti ide (baik praktek

maupun prosedur) untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil atau variabel

dependen. Oleh karena itu, langkah pertama dalam penelitian ekperimen ini ialah

menentukan ide (praktek atau prosedur) yang akan dieksperimenkan, selanjutnya

membantu individu atau kelompok sehingga mengalami pengalaman (praktek atau

prosedur) tersebut dan selanjutnya melihat dan menentukan apakah ide (praktek

atau prosedur) yang dialami oleh individu atau kelompok tersebut menunjukkan

hasil yang lebih baik dari pada individu atau kelompok yang tidak diberi

perlakuan (praktek atau prosedur) tersebut.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

64

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hal ini senada dengan Margono (2007:110) yang menjelaskan bahwa

penelitian eksperimen merupakan penelitian percobaan, yaitu penelitian yang

membandingkan dua kelompok sasaran penelitian, satu kelompok (kelompok

eksperimen) diberi perlakuan tertentu dan satu kelompok (kelompok kontrol)

dikendalikan pada suatu keadaan yang pengaruhnya dijadikan sebagai

pembanding. Selisih tanggap antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol menjadi ukuran pengaruh perlakuan yang diberikan kepada kelompok

perlakuan tersebut.

Dengan demikian, penelitian eksperimen dilakukan ketika peneliti ingin

mengetahui kemungkinan sebab dan akibat antara variabel independent dan

variabel dependent.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan

nonequivalent group pretest-posttest. Desain penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen Ο1 X1 Ο2

Kontrol Ο1 X2 Ο2

Keterangan :

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

65

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

01 : tes awal (sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok) pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

02 : tes akhir (setelah diberikan layanan bimbingan kelompok) pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

X1 : bimbingan kelompok dengan pendekatan analisis transaksional

X2 : perlakuan konvensional/tanpa perlakuan

(Gall, Gall & Borg, 2003:385)

Berdasarkan rancangan eksperimen semu di atas, maka uji keefektifan

bimbingan kelompok dengan pendekatan analisis transaksional dapat dijabarkan

dalam bagan berikut.

Gambar 3.1

Rancangan Treatment Eksperimen Semu

Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut diberi pre-test dan

post-test, perbedaan hasil atau variabel dependen pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat menunjukkan efektif atau tidaknya perlakuan (layanan

Pre-Test Treatment Post-Test

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Teknik analisis

transaksional

Perlakuan

Konvensional

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

66

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bimbingan kelompok) yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Kelompok

eksperimen diberikan perlakuan bimbingan kelompok dengan pendekatan

Analisis Transaksional dan kelompok kontrol mendapatkan perlakuan

konvensional atau tanpa perlakuan.

C. Langkah-langkah Penelitian

Berikut dipaparkan rincian langkah-langkah penelitian:

a. Studi pendahuluan, kegiatan yang dilakukan yaitu studi literatur berdasarkan

teori-teori yang berkaitan dengan konsep diri, dan studi empiris berdasarkan

fakta lapangan tentang gambaran konsep diri peserta didik serta deskripsi

mengenai pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 6

Bandung.

b. Penyusunan layanan hipotetik berdasarkan gambaran yang diperoleh dari

lapangan.

c. Validasi struktur layanan untuk mengetahui kelayakan layanan hipotetik.

Validasi ini dilakukan oleh pakar dan praktisi BK.

d. Revisi struktur layanan, yang dilakukan atas dasar validasi oleh pakar dan

praktisi BK sehingga diperoleh layanan akhir.

e. Melaksanakan eksperimen. Pelaksanaan eksperimen meliputi tahapan

prosedur yang tepat dengan pemilihan desain, yang terdiri dari:

1) Mengadministrasi pre test.

2) Memberikan perlakuan eksperimen untuk kelompok eksperimen.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

67

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Memonitori proses sehingga ancaman terhadap validitas internal

diminimalisir.

4) Mengadministrasi post test.

f. Mengorganisasi dan menganalisis data. Tiga aktivitas utama yang diperlukan

dalam menyimpulkan eksperimen: pengkodean data, analisis data, dan

penulisan hasil eksperimen.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SMA Negeri 6

Bandung di Jln. Pasir Kaliki no 51. SMA Negeri 6 Bandung dianggap

representatif untuk dijadikan tempat penelitian karena belum memiliki program

kegiatan yang khusus dilaksanakan untuk mengembangkan konsep diri peserta

didik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA

Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 348 peserta didik.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple

random sampling. Menurut Sugiono (2011) teknik simple random sampling

adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam populasi tersebut.

Perlakuan dalam penelitian ini diberikan kepada peserta didik yang

memiliki konsep diri negatif, peserta didik dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen masing-masing berjumlah 15 peserta didik. Pertimbangan

menentukan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Wingkel, 1997 dan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

68

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Natawidjaja, 1987 tentang perspektif bimbingan kelompok bahwa jumlah anggota

kelompok yang efektif adalah 8 sampai 15 orang (Farida, 2011:183).

E. Definisi Operasional

1. Konsep Diri

Atwater (Desmita, 2010: 163) berpendapat bahwa konsep diri adalah

keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri,

perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya”.

Sedangkan menurut Hurlock (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 7) Self-concept adalah

“(1) persepsi, keyakinan, perasaan, atau sikap seseorang terhadap dirinya; (2)

kualitas pensifatan individu tentang dirinya; dan (3) suatu sistem pemaknaan

individu dan pandangan orang lain tentang dirinya”.

Konsep diri terbagi atas beberapa komponen. Atwater (Desmita, 2010:

164) mengemukakan bahwa komponen konsep diri terbagi atas tiga bentuk yaitu

“Pertama, body image, kesadaran tentang tubuhnya. Kedua, ideal self, yaitu

bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya. Ketiga,

social self yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya”. Sementara itu, Hurlock

(Yusuf dan Nurihsan, 2008: 7) berpendapat bahwa terdapat tiga komponen self-

concept yaitu “(a) perceptual atau physical self-concept; (b) conceptual atau

psychological self-concept; dan (c) attitudinal”. Sedangkan menurut Sunaryo

(2004: 33) konsep diri terbagi atas lima komponen yaitu “gambaran diri (body

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

69

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

image), ideal diri (self ideal), harga diri (self esteem), peran diri (self role), dan

identitas diri (self identity)”.

Dalam penelitian ini konsep diri adalah gambaran secara menyeluruh

tentang diri peserta didik SMA Negeri 6 Kelas X, yang meliputi persepsi,

perasaan, keyakinan dan nilai-nilai yang dianutnya terhadap body image, ideal

self, social self, dan self esteem peserta didik tersebut. Dengan demikian,

peningkatan konsep diri adalah membantu peserta didik sehingga memiliki

persepsi yang positif terhadap gambaran tentang dirinya (body image), memiliki

harapan yang positif terhadap diri idealnya (ideal self), mampu menilai dirinya

secara realistis berdasarkan penilaian orang lain terhadapnya (social self) dan

memiliki harga diri (self esteem) yang positif.

2. Bimbingan Kelompok dengan pendekatan Analisis Transaksional

Dalam penelitian ini, layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan

analisis transaksional didefinisikan sebagai layanan bimbingan melalui

serangkaian kegiatan pemberian bantuan dari peneliti sebagai konselor kepada

sekelompok peserta didik (konseli) secara berkesinambungan selama 9 kali

pertemuan dengan menggunakan teknik-teknik analisis transaksional seperti

kontrak perilaku, analisis struktural, analisis transaksi ego, analisis permainan,

kursi kosong dan analisis skrip yang bertujuan untuk mengembangkan konsep diri

peserta didik SMA Negeri 6 Bandung kelas X. Adapun sistematika

pengembangan layanan mencakup: (1) rasional, (2) tujuan, (3) asumsi, (4) sasaran

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

70

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bimbingan, (5) kompetensi konselor, (6) struktur dan isi bimbingan, dan (7)

evaluasi dan indikator keberhasilan.

F. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang dirancang untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

berbentuk angket, untuk mengetahui jenis konsep diri peserta didik. Bentuk skala

penilaian yang digunakan adalah (4) Sangat Sesuai, (3) Sesuai, (2) Agak Sesuai,

dan (1) Tidak Sesuai. Adapun kisi-kisi instrumen sebelum uji coba, sebagai

berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Konsep Diri (Sebelum Ujicoba)

Tujuan Aspek Indikator Nomor item Jumlah

soal (+) (-)

Memperoleh

gambaran

tentang

konsep diri

peserta didik

1. Body Image yaitu

gambaran mental

peserta didik

terhadap bentuk

dan ukuran

tubuhnya

1.1 Memiliki

penilaian yang

positif

terhadap

ukuran tubuh

1,11,21 40,50,

59

6

1.2 Mampu

memberikan

penilaian

positif tentang

daya tarik

39,49,

58

2,12,22

6

1.3 Memiliki

penilaian yang

positif

terhadap

bentuk tubuh

3,13,23 38,48,

57

6

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

71

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan Aspek Indikator Nomor item Jumlah

soal (+) (-)

2. Ideal self yaitu

persepsi peserta

didik tentang apa

yang diinginkan

mengenai dirinya,

atau keyakinan

tentang apa yang

seharusnya

mengenai dirinya.

2.1 Memiliki cita-

cita yang ingin

dicapai

47, 56 4,14

4

2.2 Memiliki

harapan-

harapan

tentang dirinya

5,15,37 24,36,

46

6

3. Social self yaitu

persepsi peserta

didik mengenai

dirinya

berdasarkan

penilaian dari

orang lain

3.1 Mampu

menjalin

hubungan

dengan orang

lain

26,35,

45

6,16,25

6

3.2 Mampu

menilai

dirinya dengan

realistis

7,17,27 34,44,

55 6

3.3 Mudah

bergaul

dengan orang

lain

33,43,

54

8,18,28

6

4. Self esteem yaitu

evaluasi dan

kebiasaan

peserta didik

memandang

dirinya, terutama

sikap menerima,

menolak, dan

indikasi besarnya

kepercayaan

individu

terhadap

kemampuan,

keberartian,

kesuksesan,

keberhargaan

4.1 Memiliki rasa

percaya diri

9,19,29 32,42,

53

6

4.2 Mencintai

dirinya

31,41,

51,52

10,20,

30,60

8

G. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data

1. Uji Kelayakan Instrumen

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

72

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebelum instrumen diujicobakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas

oleh tiga orang ahli (expert judgement). Validasi instrumen bertujuan untuk

mengetahui kelayakan alat ukur dari segi konstruk, isi dan bahasa yang sesuai

dengan kebutuhan. Apabila terdapat butir pernyataan yang tidak sesuai, maka

butir pernyataan tersebut akan dihilangkan atau direvisi sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan penelitian.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan melalui dua tahapan yaitu pengujian

validitas konstruksi yang dilakukan oleh tiga orang pakar yaitu Dr. Ipah Saripah,

M.Pd, Dr. Budi Susetyo, M.Pd dan Dr. Mubiar Agustin, M.Pd. Validitas

konstruksi ini berguna untuk mendapatkan masukan dari para pakar agar aspek-

aspek yang terdapat dalam konstruk instrumen sesuai dengan landasan teori yang

menjadi dasar penelitian. Ada pun saran yang diberikan oleh para pakar sebagai

berikut. Dr. Ipah Saripah, M.Pd menyatakan bahwa instrumen sudah cukup

memadai, tetapi DOV masih perlu disempurnakan, saran ini telah ditindak lanjuti

dengan merevisi DOV. Dr. Budi Susetyo, M.Pd menyatakan bahwa validitas

konstruk dapat dilakukan setelah ujicoba lapangan dan dianalisis dengan analisis

faktor, pilihan jawaban perlu dibuat dengan skala buatan yang berupa angka 1

sampai 4, serta secara isi instrumen telah terdapat kecocokan antara aspek,

indikator dan pernyataan, saran ini telah ditindak lanjuti dengan melakukan

ujicoba lapangan dan membuat skala buatan untuk format pilihan jawaban.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

73

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sedangkan Dr. Mubiar Agustin, M.Pd menyatakan bahwa DOV masih perlu

diperbaiki dan hindari penggunaan pernyataan yang bertolak belakang. Saran ini

juga telah ditindak lanjuti dengan merevisi DOV dan memperbaiki pernyataan

yang bertolak belakang. Tahap selanjutnya adalah mengujicobakan instrumen

secara langsung ke lapangan. Instrumen diujicobakan kepada 100 peserta didik

SMA Negeri 4 Bandung (tidak ada ketetapan tentang jumlah sampel uji coba).

Untuk menguji validitas instrumen ini digunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Person (Arikunto, 2002:146).

a

Pengujian nilai signifikansi validitas butir item menggunakan uji t, yaitu

dengan rumus sebagai berikut.

2

1

1

1

21

nnSgab

XXt

Keterangan :

t = harga thitung

untuk tingkat signifikansi

r = koefisien korelasi

n = banyaknya subjek

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

74

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimana

2

)1(1

21

2

22

2

11

nn

snsnS gab

Langkah selanjutnya adalah membandingkan thitung

dengan t tabel untuk

mengetahui tingkat signifikansi dengan ketentuan thitung

> t tabel . Dalam penelitian

ini, proses di atas dilakukan dengan bantuan SPSS, sebuah program komputer

statistik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Proses pengolahan dan hasil uji

validitas dibantu dengan software komputer terpercaya dalam menghitung statistik

yaitu program SPSS versi 16. Software tersebut mempermudah peneliti untuk

menyingkat proses perhitungan secara akurat dalam waktu yang singkat dengan

hasil yang diyakini kebenarannya.

Dari 60 item pernyataan konsep diri, diperoleh 7 item pernyataan yang

tidak valid, sehingga total item pernyataan valid berjumlah 53 item. Berikut ini

merupakan hasil uji validasi instrumen konsep diri peserta didik.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas

Keterangan Item ∑

Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34,

35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,

50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60

53

Tidak Valid 5, 15, 17, 19, 21, 37, 42 7

Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui ketetapan/kesahihan

(validity) instrumen tersebut. Berikut ini kisi-kisi setelah uji coba.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

75

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Konsep Diri (Setelah Ujicoba)

Tujuan Aspek Indikator Nomor item Jumlah

soal (+) (-)

Memperoleh

gambaran

tentang

konsep diri

peserta didik

1. Body Image yaitu

gambaran mental

peserta didik terhadap

bentuk dan ukuran

tubuhnya

1.1 Memiliki

penilaian

positif

terhadap

ukuran tubuh

1,10 34,43,

52

5

1.2 Mampu

memberikan

penilaian

positif tentang

daya tarik

33,42,

51

2,11,17

6

1.3 Memiliki

penilaian

positif

terhadap

bentuk tubuh

3,12,18 32,41,

50

6

2 Ideal self yaitu persepsi

peserta didik tentang

apa yang diinginkan

mengenai dirinya, atau

keyakinan tentang apa

yang seharusnya

mengenai dirinya.

2.1 Memiliki cita-

cita yang ingin

dicapai

40, 49 4,13

4

2.2 Memiliki

harapan

realistis

tentang dirinya

- 19,31,

39 3

3 Social self yaitu

persepsi peserta didik

mengenai dirinya

berdasarkan penilaian

dari orang lain

3.1 Mampu

menjalin

hubungan

dengan orang

lain

20,30,

38

5,14,21

6

3.2 Mampu

menilai

dirinya secara

realistis

6,22 29,37,

48 5

3.3 Mudah

bergaul

dengan orang

lain

28,36,

47

7,15,23

6

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

76

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan Aspek Indikator Nomor item Jumlah

soal (+) (-)

4 Self esteem yaitu

evaluasi dan kebiasaan

peserta didik

memandang dirinya,

terutama sikap

menerima, menolak,

dan indikasi besarnya

kepercayaan individu

terhadap kemampuan,

keberartian,

kesuksesan,

keberhargaan

4.1 Memiliki rasa

percaya diri

8,24 27, 46

4

4.2 Mampu

mencintai

dirinya

26,35,

44,45

9,16,

25,53 8

b. Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan

instrumen sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas berkenaan dengan ketepatan

hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai,

jika instrumen tersebut digunakan untuk mengukur aspek yang diukur beberapa

kali hasilnya sama satau relatif sama. Pengujian reliabilitas yang dilakukan pada

instrumen penelitian adalah dengan menggunakan internal consistency. Internal

consistency menurut Sugiyono (2011:131) adalah pengujian yang hanya dilakukan

dengan mencobakan instrumen sekali saja, dimana selanjutnya data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu.

Secara keseluruhan perhitungan ini dibantu dengan menggunakan program

komputer SPSS for Windows veri 16. Kriteria untuk mengetahui reliabilitas,

menggunakan klasifikasi kriteria yang dikemukakan oleh Sugiono (1999:149)

yang tercantum pada tabel berikut.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

77

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

0.80 – 1.000 Derajat reliabilitas sangat tinggi

0.60 – 0.799 Derajat reliabilitas tinggi

0.40 – 0.599 Derajat reliabilitas sedang

0.20 – 0.399 Derajat reliabilitas rendah

0.00 – 0.199 Derajat reliabilitas sangat rendah

(Sugiono, 1999:149)

Uji reliabilitas instrumen konsep diri peserta didik hanya dilakukan pada

butir item pernyataan yang telah memiliki tingkat validitas tinggi. Apabila rhitung >

rtabel, maka butir item pernyataan reliabel, sebaliknya bila rhitung < rtabel, maka butir

item pernyataan tidak reliabel.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on Standardized

Items N of Items

.919 .922 53

Berdasarkan Tabel sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai

reliabilitas instrumen konsep diri sebesar 0,919 berada pada kategori sangat

tinggi, artinya instrumen ini mampu menghasilkan skor-skor pada setiap item

dengan konsisten.

H. Prosedur Pengolahan Data

1. Penyeleksian Data

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

78

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penyeleksian data bertujuan untuk memilih data yang memadai untuk

diolah berdasarkan kelengkapan jawaban, baik identitas maupun jawaban. Jumlah

angket yang terkumpul harus sesuai dengan jumlah angket yang disebar.

2. Penyekoran

Penyekoran instrumen dalam penelitian disusun dalam bentuk skala

ordinal. Skala ordinal yaitu skala yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek

secara kuantitatif (Furqon, 1997:7). Skala ordinal didasarkan pada peringkat yang

diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terrendah atau sebaliknya.

Tabel 3.7

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif jawaban Pemberian Skor

Positif Negatif

Sangat Sesuai

Sesuai

Agak Sesuai

Tidak Sesuai

4

3

2

1

1

2

3

4

Rentang penilaian pada skala konsep diri dalam penelitian ini

menggunakan rentang skor dari 1 – 4 dengan banyaknya item 53, sehingga

interval kriteria tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.

Skor maksimum : 4 X 53 = 212

Skor minimum : 1 X 53 = 53

Rentang : 212 – 53 = 159

Panjang kelas interval : 159 : 2 = 80

Persentase skor maksimum (4 : 4) X 100% = 100%

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

79

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persentase skor minimum (1 : 4) X 100% = 25%

Rentang persentase skor = 100% - 25% = 75%

Banyaknya kriteria = (Positif, Negatif)

Panjang kelas interval = rentang : banyaknya kriteria

= 75% : 2 = 37.5%

Konsep diri diklasifikasikan ke dalam dua kriteria yaitu konsep diri positif

dan konsep diri negatif. Penentuan rentang norma kriteria konsep diri dijelaskan

dalam tabel berikut.

Tabel 3.8

Kriteria Konsep Diri

Rentang Kriteria Deskripsi

134 - 212 Positif

Peserta didik yang masuk kriteria positif

menunjukkan bahwa peserta didik telah

memiliki a). pemahaman yang positif tentang

body image (citra dirinya), b). harapan yang

positif dan realistis tentang ideal self (dirinya),

c). persepsi positif tentang social self (dirinya

berdasarkan penilaian dari orang lain), dan d)

self esteem (harga diri) yang positif.

53 - 133 Negatif

Peserta didik yang masuk dalam kriteria negatif

belum memiliki a). pemahaman yang positif

tentang body image (citra dirinya), b). harapan

yang positif dan realistis tentang ideal self

(dirinya), c). persepsi positif tentang social self

(dirinya berdasarkan penilaian dari orang lain),

dan d) self esteem (harga diri) yang belum

positif.

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode ...repository.upi.edu/8838/4/t_bp_1004821_chapter3.pdf · A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... adalah cara pengambilan sampel

80

Amalia Rizki Pautina, 2012 Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Analisis Transaksional Untuk Mengembangkan

Konsep Diri Siswa

: Studi Eksperimen Semu di Kelas X SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

non parametrik, dengan menggunakan uji Wilcoxon karena mengacu pada

variabel data yang ada dalam penelitian ini adalah variabel data non parametrik,

selain itu, uji Wilcoxon tidak menerapkan syarat-syarat mengenai parameter-

parameter populasi penelitian. Uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan

mean pre-test dan post-test. Disamping menggunakan uji Wilcoxon, penelitian ini

juga menggunakan analisis data deskriptif presentase.

Menurut Furqon ntuk mencari besarnya harga W, diambil harga yang

terkecil dari W+ dan W-. hipotesis nol (Ho), jika 𝜇A – 𝜇B = 0 dapat ditolak dan

menerima pembandingnya 𝜇A – 𝜇B ≠ 0, hanya jika W+ dan W- cukup kecil,

dengan kata lain W juga cukup kesil. Sederhananya tolak Ho, jika W < Wtab

dengan taraf signifikansi yang ditentukan sebelumnya. Pendekatan statisktik

Wilcoxon W+ (atau W) menggunakan distribusi normal dapat dilakukan jika n ≤

15 dengan menggunakan uji statistik (Irawan, 2010).