BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

20
24 24 Maya Noor Fulaillah, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7). B. Prosedur Penelitian DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan guru-materi- siswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD), sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP). Bagan 3.1 .Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya yaitu:

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

24

24 Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan Didactical Design

Research (DDR). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas secara lebih

profesional. Oleh karena itu, PTK terkait erat dengan persoalan praktek

pembelajaran sehari-hari yang dihadapkan oleh guru (Yusnandar 2013 :7).

B. Prosedur Penelitian

DDR dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa mengajar tersebut

melibatkan proses berpikir. Ide dasar dari DDR adalah Metapedadidaktik. Di

keseluruhan tahap tersebut guru memikirkan antar-hubungan guru-materi-

siswa. Secara umum, hubungan antara guru-siswa disebut hubungan

pedagogis (HP) dan hubungan siswa-materi disebut hubungan didaktis (HD),

sementara hubungan guru-materi disebut antisipasi didaktis-pedagogis (ADP).

Bagan 3.1

.Metapedadidaktik Dilihat dari Sisi ADP, HD, dan HP

Adapun dalam Didactical Design Reasearch (DDR) siklus tahapannya

yaitu:

25

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Tahapan siklus DDR

PRA IMPLEMENTASI LESSON DESIGN IMPLEMENTASI REFLEKSI

1. Pra Implementasi

Dalam tahapan pra implementasi hal pertama yang peneliti

lakukan yaitu pemetaan kurikulum, dimana dari kurikulum yang ada

peneliti membuat mind map untuk merancang tahapan pembelajaran.

Setelah itu peneliti mencoba merepersonalisiasi buku teks yang dipakai.

Repersonalisasi dalam hal ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan

apa yang akan dialami oleh siswa jika cara pembelajaran guru seperti

apa yang terdapat pada buku teks. Selanjutnya peneliti melakukan

wawancara kepada siswa sebagai bahan untuk mengetahui ketepatan

pemahaman siswa terhadap buku teks dan kesulitan yang siswa alami

setelah mempelajari buku teks. Pengamatan yang peneliti lakukan tidak

hanya sampai pada pemahaman siswa tetapi juga berlanjut ke cara guru

mengajar di kelas, hal tersebut peneliti lakukan guna untuk mengetahui

analisis metapedadidaktik. Dari semua tahapan diatas dapat ditarik satu

kesimpulan yaitu untuk mengetahui pokok masalah yang dialami siswa

dalam memahami konsep X.

2. Lesson Design

Tahapan lesson design dalam DDR sama hal nya seperti tahapan

Tindakan dalam PTK. Hal yang dapat dihasilkan dari tahapan ini yaitu

RPP atau Lesson Design. Isi dari RPP atau lesson design yaitu:

a. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

b. Tujuan

c. Tahap kegiatan:

o Pembahasan materi

o Individu, kelompok atau klasikal

o Percobaan, media atau Question-Answer (QA)

d. Prediksi respon siswa

26

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Antisipasi guru

f. Evaluasi

Pada bagian evaluasi peneliti dapat melakukan beberapa cara

yaitu dengan mengadakan pretest, wawancara dan meminta siswa untuk

menceritakan kembali pengalaman belajarnya.

3. Implementasi

Implementasi disebut juga analysis metapedadidaktik. Pada

tahapan ini peneliti menerapkan pembelajaran sesuai perencanaan yang

telah dibuat. Kriteria analisisnya yaitu:

a. Kesatuan (Unity)

Kesatuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu pola pikir materi

berdasarkan tujuan.

b. Keluwesan (Flexibility)

Keluwesan yang dimaksud yaitu kebenaran antara prediksi dan

kenyataan yang terjadi.

c. Kesinambungan (Coherence)

Kesinambungan yang dimaksud yaitu apakah tahapan kegiatannya

sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh peneliti.

4. Refleksi

Refleksi dalam PTK sama halnya dengan Analysis Retrospective

dalam DDR. Tahapan ini akan menghasilkan Design Hipotesis, untuk

mendapatkan Design Hipotesis ada langkah-langkah yang harus di

terapkan yaitu yang pertama bagaimana hubungan antara design yang

telah dibuat dengan implementasinya, yang kedua hubungan antara

kesulitan belajar siswa dengan metapedadidaktik dan yang ketiga yaitu

prediksi atau antisipasi dengan keadaan yang terjadi.

27

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam DDR Pra Implementasi dan Lesson Design dijadikan satu

bagian yang dinamakan Prosfektif Analysis. Sedangkan Implementasi

dinamakan Analisis Metapedadidaktik, dan Refleksi dinamakan Analisis

Retrospektif.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu

mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa (learning obstacle)

sehingga desain didaktis yang diharapkan dapat memperbaiki dan

mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik sehingga

dapat mengatasi kesulitan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh

siswa.

Tidak hanya bagi siswa dalam penelitian ini juga dapat

membantu guru dalam mengembangkan konsep yang ada dengan

penyajian pembelajaran yang berbeda. Jadi guru harus kreatif untuk

mencari solusi dari kesulitan yang dialami siswa. Peneliti menyarankan

beberapa langkah-langkah yang bisa digunakan oleh guru sebagai tahap

awal perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri

kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial

untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik” (Kemmis

dan Mc.Taggart dalam buku Basuki, 2003 : 7).

Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran di

kelas.Menurut Kemmis dan Mc Taggart, dengan melalui 4 tahap, yaitu:

a) melakukan Perencanaan (planning),

rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

b) Tindakan (action),

Prospective Analysis Analysis

Metapedadidaktik Analysis

Retrospective

Pra

Implementasi Lesson Design Implementasi Refleksi

28

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c) Pengamatan (observation), dan

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan

atau dikenakan terhadap siswa.

d) Refleksi (reflection),

dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan. yang diharapkan

tercapai (criteria keberhasilan).

Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas

hasil atau dampak dari berbagai kriteria bersama sama guru dapat

melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Sebelum peneliti dan guru melaksanakan tindakan, perlu

disusun langkah tindakan yang diambil sebagai berikut :

a. Melatih guru untuk melakukan tau memberikan informasi cara

melakukan sesuai rancangan. Hal ini sangat perlu jika apa yang

akan dilakukan merupakan hal baru bagi guru.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan di kelas

c. Mempersiapkan contoh – contoh perintah suruhan melakukan

secara jelas.

d. Mempersiapkan cara observasi hasil beserta alatnya.

e. Membuat skenario apa yang akan dilakukan guru dan apa yang

dilakukan siswa dalam melakukan tindakan yang telah

direncakan.

Jika semua telah disiapkan, maka skenario tindakan

tersebut dilaksanakan. Kegiatan (pelaksanaan) ini merupakan

tindakan awal pada siklus pertama, dan di ikuti dengan langkah

observasi dan refleksi. Bila belum sesuai dengan harapan berarti

perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Perbaikan akan

terus dilakukan sampai diperoleh hasil yang diingikan. Dengan

29

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian tahapan siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan

penelitian tindakan kelas secara optimal.

C. Proses Tindakan

Penelitian ini diawali dengan pra siklus yaitu melakukan

repersonalisasi. Repersonalisasi tersebut yaitu menganalisis sumber daya

alam yaitu sebuang bendungan danau tentang air serta mengamati sejarah

terbentuknya bendungan di Desa Situterate. Selanjutnya yaitu mengamati

aktivitas masyarakat dalam pemanfaatannya bagi kehidupan makhluk

hidup dan lingkuangan sekitanya. Dari kegiatan tersebut peneliti

memperoleh data tentang bagaimana proses pembelajaran sumber daya

alam tentang air. Data yang diperoleh yaitu, hasil analisis wawancara

kepada masyarakat, persiapan guru dalam merancang pembelajaran serta

melaksanakannya, aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas serta interaksi

antara guru dengan siswa di kelas. Kegiatan pra siklus dilakukan untuk

mengetahui situasi asli pembelajaran IPA dalam pembahasan sumber daya

alam tentang air menyatukan dengan budaya Desa Situterate di kelas IV.

Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis untuk persiapan melakukan

tindakan pada siklus 1.

Berikut adalah proses tindakan penelitian model Arikunto dengan

penerapan DDR yang telah dimodifikas.

30

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2

Alur PTK dalam Modifikasi model Arikunto dengan penerapan DDR dalam

pembelajaran sumber daya air dengan menggunakan pendekatan

kontekstual learning

PRASIKLUS

Repersonalisasi

Mengamati aktifitas siswa dan

guru dalam proses pembelajaran

Refleksi

Merumuskan permasalahan yang

ditemukan pada proses

pembelajaran

SIKLUS I

Refleksi (Retrospektif)

Mengkategorikan data analisis setelah itu penerapan desain pembelajaran

Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam upaya mengkaji tujuan penelitian

Pelaksanaan

Menerapkan desain pembelajaran

(RPP) dalam pembelajaran IPA

sumber daya alam tentang air.

Jika hasil pembelajaran belum

maksimal, maka melakukan perbaikan

dan menyusun desain pembelajaran baru

untuk siklus berikutnya

Perencanaan (Prospektif)

o Membuat desain pembelajaran

(RPP) IPA sumber daya alam

tentang air

o Mempersiapkan fasilitas dan

sarana penunjang pembelajaran

o Mempersiapkan pedoman

observasi untuk guru dan siswa

Pengamatan (Metapedadidaktik)

Mengamati, apakah ada kesulitan

yang dialami siswa dalam

pembelajaran tersebut

31

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pra Siklus

a. Repersonalisasi

Repersonalisasi disini bermaksud mengamati aktivitas belajar siswa,

menganalisis data wawancara dari beberapa sumber budaya

masyarakat desa Situterate dan buku teks serta mengamati cara guru

dalam menyajikan buku teks tersebut.

b. Refleksi

Melakukan diskusi dengan guru kelas IV, merumuskan permasalahan

yang ditemukan dari hasil repersonalisasi yang menyebabkan kesulitan

belajar yang dialami siswa. Selanjutnya mengungkapkan solusi dengan

merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan berorientasi pada

pendekatan konstekstual lerning.

2. Siklus

a. Perencanaan (Prospektif)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu membuat desain

pembelajaran (RPP) yang telah direncankan dalam konsep sumber

daya air terhadap budaya masyarakat Siturate menggunakan

pendekatan kontekstual dengan permasalahan yang membuat kesulitan

belajar pada siswa.

b. Pelaksanaan & Pengamatan (Metapedadidaktik)

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

1) mengkaji materi yang akan diajarkan pada peserta didik dengan

memilih materi yang kontestual dan dapat dikaitkan dengan hal-

hal yang aktual.

2) Mengkaji konteks kehidupan peserta didik sehari-hari dengan

cermat sebagai upaya untuk memahami konteks kehidupan peserta

didik.

3) Memilih materi yang kontekstual yang dapat dikaitkan dengan

konteks kehidupan peserta didik.

32

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menyusun persiapan kegiatan belajar-mengajar yang telah

memasukkan konteks kehidupan ke dalam materi yang akan

diajarkan.

5) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kontekstual dengan

mendorong siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan

pengetahuan atau pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

6) Melakukan penilaian yang sebenarnya terhadap hasil belajar

peserta didik, dimana hasil penilaian tersebut digunakan untuk

bahan perbaikan atau penyempurnaan persiapan dan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran selanjutnya.

1. Kontruktivisme

2. Inkuiri

3. Bertanya

4. Masyarakat belajar

5. Pemodelan

6. Refleksi

7. Penilaian autentik

7) Mengamati untuk mengungkap analisis pengumpulan data baru

selama penerapan desain pembelajaran kontekstual learning.

8) Mengevaluasi untuk perbandingan analisis pengumpulan data

awal dengan analisis pengumpulan data setelah penerapan desain

pembelajaran kontekstual learning.

c. Refleksi (Retrospektif)

1) Menganalisis hubungan antara prospektif dengan

metapedadidaktik.

2) Mengkategorikan tipe analisis pengumpulan data baru setelah

penerapan desain pembelajaran kontekstual.

3) Melakukan perbaikan dan menyusun desain pembelajaran baru

jika hasil penelitian dianggap kurang memuaskan.

D. Instrumen Penelitian

33

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrument merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

ketercapaian kompetensi (Trianto, 2010 : 271).

Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam peneltian ini

yaitu:

a. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktu, aldalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumplan data (Sugiyono,

2012: 197 ).

Dalam wawancara tidak berstruktur, peneliti belum mengetahui secara

pasti data yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak

mendengarkan apa yang diceritakan oleh narasumber.

Wawancara ini dilakukan dengan face to face langsung kepada

narasumber.

b. Observasi

Hadi (dalam Sugiyono, 2013,203) berpendapat bahwa “observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikhologis”. Observasi dalam

penelitian ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dan informasi

tentang partisipasi siswa dalam KBM serta melihat cara guru dalam

mengajarkan sebuah konsep.

Analisis data dengan teknik observasi yaitu pengamatan langsung ke

tempat penelitian yang dituju sehingga dapat melihat langsun proses

yang terjadi di lapangan. Menurut Nasution (dalam Sugioyono:310),

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

34

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Format observasi aktivitas guru pada pembelajaran konsep sumber daya air

terhadap budaya masyarakat Situterate dengan menggunakan pendekatan

kontekstual learning

No

Aspek yang

diamati Indikator

Nilai

1. Kontruktivisme

1. Guru memberikan stimulus awal kepada siswa tentang konsep sumber daya air

2. Guru memotivasi siswa untuk dapat berfikir dan beranimengeluarkan pendapat

2. Pemodelan

1. Guru mengajak siswa untuk mengamati alat peraga yang digunakan untuk praktikum

2. Guru mendemonstrasikan konsep sumber daya air dengan alat peraga yang ada

3. Bertanya

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan yang dilakukan siswa

2. Guru melakukan tanya jawab tentang konsep sumber daya air

4.

Masyarakat

belajar

1. Guru mengelompokan serta mengidentifikasi konsep sumber daya air

2. Guru meminta setiap kelompok untuk menemukan informasi dari masyarakat

5. Menemukan

1. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan percobaan sumber daya air

2. Guru meminta setiap kelompok untuk menuliskan hasil informasi

6.

Penilaian

sebenarnya

1. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal tes yang sudah dibuat

2. Setiap kelompok medapatkan hasil pengamatan dari kelompok lain

7. Refleksi

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami

2. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari

35

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori

30 - 39 : Gagal

40 – 55 : Kurang

56 - 65 : Cukup

66 – 79 : Baik

80 – 100 : Baik Sekali

3. Tes

Tes (sebelum adanya ejaan yang disempurnakan dalam bahasa

Indonesia ditulis dengan test). Tes adalah merupakan alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana

dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan

tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan: misalnya melingkari salah

satu huruf didepan pilihan jawaban menerangkan mencoret jawaban yang

salah melakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan

sebagainya (Arikunto,2002:53).

“Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan

petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai

dengan petunjuk” (Pupuh Faturohman dan M.sobry S, 2007:77). Dari

beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes merupakan suatu

alat pengumpulan informasi untuk mengukur siswa dan untuk mengukur

keberhasilan program pengajaran. Dalam bagian ini hanya akan

dibicarakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.

Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan

memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan

keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang

menjawab salah. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih

36

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah

disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau

pernyataan yang belum sempurna (Pupuh Faturohman dan M.sobry S,

2007:81).

“Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling

banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup”

(Suharsimi arikunto, 2002:168).

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes

objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang

menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat

kembali, kemampuan mengenal kembali, dan kemampuan pengertian.

Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumlah 20 soal

yang diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang

mencerminkan keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pada

Pembelajaran Pendekatan Kontekstual Learning dalam pembelajaran pada

sumber daya air dilihat dari hasil belajar siswa.

37

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Soal

Keterangan :

Aspek Intelektual

C1 : Ingatan

C2 : Pemahaman

C3 : Aplikasi

No. Indikator Taraf

Kesukaran Nomor Soal

Jumlah

Soal

Aspek

intelaktual

1. Membandingkan/membedakan

jenis sumber daya alam

Mudah 1,2

5

C1

Sedang 3,4 C2

Sukar 5 C3

2. Menyebutkan macam-macam

sumber daya alam Mudah

6,7

,8,

10

C1

Sedang

9,

10,

11,

C2

Sukar

12,

13,

14,

15

C3

3. Cara

menggunakan/melestarikan

secara sederhana sumber daya

alam

Mudah 16,

17

5

C1

Sedang 18,

19 C2

Sukar 20 C3

38

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

benar!

1. Bahan dari alam yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia

disebut ….

a. Sumber hidup c. Alam sekitar

b. Kekayaan alam d. Sumber daya alam

2. Segala sesuatu bahan dari alam yang bukan makhluk hidup disebut ...

a. Sumber daya alam hayati

b. Sumber daya alam dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam non hayati

d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

3. Berikut ini merupakan contoh sumber daya alam hayati, kecuali ....

a. Hewan b. Manusia c. Air d. Tumbuhan

4. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah ….

a. Tambang b. Minyak c. Emas d. Air

5. Perhatikan daftar bahan-bahan berikut ini:

A. Minyak bumi C. Batu bara E.Besi

B. Kayu D. Hewan F. Tumbuhan

Dari daftar bahan-bahan di atas, sumber daya alam yang dapat diperbarui

adalah . . .

a. A, B, C b. C, D, E c. B, C, D d. B, D, F

6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, kecuali ....

a. Minyak bumi b. batu bara c. logam d. hewan

7. Berikut ini yang bukan berasal dari hewan adalah ....

a. Telur b. Susu c. Bantal kapasd. Jaket kulit

8. Benda berikut yang bahan pembuatnya dapat diperbaharui adalah ....

a. Meja kayu b. Guntingc. sendok dan garpud. bensin dan solar

9.

Benda pada gambar di samping ini berasal dari bahan

....

39

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Logam b. Kayu

c. Tumbuhan d.Hewan

10. Tanaman eceng gondok disamping banyak

dimanfaatkan untuk ....

a. Tanaman hias c. Obat - obatan

b. Kerajinan d. Makanan ringan

11. Memelihara ikan di danau atau waduk dengan menggunakan petakan-

petakan segi empat yang terbuat dari bambu disebut . . . .

a. Keramba b. Kolam ikan c. Danau d. Sungai

12. Pukat harimau dilarang digunakan untuk mengambil ikan di laut sebab . . . .

a. mematikan ikan secara langsung

b. merusak terumbu karang

c. ikan yang masih kecil ikut terjaring

d. nelayan tidak kebagian ikan

13. PLTA memanfaatkan sumber daya alam air sungai dengan cara membuat . .

a. Irigasi b. Turbin c. Bendungan d. Jembatan

14. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat

peralatan rumah tangga adalah ….

a. akar b. Daun c. Kayu d. Dahan

15. Agar hutan tetap lestari, penebangan pohon harus disertai dengan ....

a. pembakaran hutan c. penyemprotan hama

b. penanaman kembali d. pemanenan

16. Hutan yang gundul disebabkan oleh ....

a. penebangan pohon secara liar

b. pemungutan ranting-ranting

c. datangnya hujan

d. adanya erosi

17.

40

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1 Gambar 2

Gambar manakah yang lebih terlihat cahaya lampunya ....

a. Gambar 2 b. Gambar 1 c. Kedua-duanya d. Tidak terlihat

18. Dibawah ini merupakan upaya – upaya pelestarian sumber daya alam,

kecuali ....

a. Menebang pohon di hutan sesuka hati demi tercukupnya bahan

produksi.

b. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang.

c. Penangkapan musiman untuk ikan

d. Keanekaragaman bahan pangan untuk mengurangi menstabilitas

kebutuhan

19. Manfaat pertumbuhan tanaman eceng gondok, kecuali ....

a. Eceng Gondok Dapat menjadi pupuk organik

b. Eceng Gondok Rumahnya Ikan

c. Eceng Gondok Untuk Makanan Ternak

d. Menyumbat saluran air dan Mematikan pertumbuhan di dalam air

20. Akibat yang ditimbulkan pertumbuhan tanaman eceng gondok secara liar di

sungai....

a. Banyak ikan yang mati dan air sehingga kandungan oksigen dalam air

terhambat.

b. Eceng Gondok memiliki manfaat untuk menyembuhkan beberapa

penyakit.

c. Eceng Gondok memamng memiliki manfaat sebagai bahan pengganti

d. Eceng Gondok juga mengandung vitamin yang dapat membantu

membuat tubuh

41

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci :

1. D 6.D 11.A 16.A

2. C 7.C 12.B 17.B

3. C 8.A 13.B 18.A

4. D 9.B 14.C 19.D

5. D 10.B 15.B 20.A

E. Pengolahan Data

Adapun data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Data tentang aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Data ini diperoleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas berupa lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas

guru belajar mengajar dalam pembelajaran IPA pada konsep sumber daya

air dengan pendekatan Kontekstual Learning. Adapun penilaian dalam

observasi ini yaitu dengan rumus :

Presentase (%) = 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 x 100 = ...

2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa

Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes tertulis, tes ini

dilaksanakan setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA pada

konsep sumber daya air dengan pendekatan Kontekstual Learning.

Instrumen yang digunakan berupa lembar tes. Lembaran ini akan

membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dicapai setelah

melakukan kegiatan belajar mengajar

Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar yaitu:

42

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Membuat kisi-kisi soal

b. Membuat soal

c. Memperbanyak soal

d. Membagikan soal

e. Memberikan penilaian

Na = ⅀ yang diperoleh siswa x 100 = ...

Skor maksimal

Rata – rata = ⅀ nilai seluruh siswa = ..

Jumlah Siswa

Keterangan

Na : Nilai akhir

Skor maksimal : 20

F. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menerapkan design didactical

reserch bertempat kelas IV di tempat Sekolah Dasar Negeri Situterate

Kecamatan Cikande Kota Serang. Adapun alasan penelitian ini dilakukan

di SD tersebut, yaitu agar peneliti dapat lebih mengenal karakteristik

peserta didik melalui beberapa kali tatap muka sebelum penelitian ini

dilaksanakan. Penelitian ini mulai dirancang sejak bulan Februari hingga

berakhir pada bulan Juni.

2. Subjek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian pembelajaran sumber daya air

budaya masyarakat desa Situterate melalui pendekatan kontekstual

learning adalah siswa kelas IV SDN Situterate, siswa laki-laki sebanyak

43

Maya Noor Fulaillah, 2015

DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL LEARNING SUMBER DAYA AIR TERHADAP BUDAYA MASYARAKAT DESA SITUTERATE DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 orang dan siswa perempuan sebanyak 15 sehingga jumlah keseluruhan

siswa terdiri dari 31 orang siswa kelas Sekolah Dasar Negeri Situterate

Kecamatan Cikande Kota Serang.