BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

12
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dan penembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan (Sugiyono, 2012:10). Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Disamping kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penenelitian naturalistik yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dan penembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar

(basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian

dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental

phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang

secara praktis dapat diaplikasikan (Sugiyono, 2012:10). Walaupun ada kalanya

penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan

pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi

suatu produk.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan

karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan

akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para

penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa

sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua,

metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang

berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Disamping

kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik

para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami

tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya

tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat

ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian

penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun

perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke

arah penenelitian naturalistik yang menggunakan kasus yang spesifik malalui

deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan

37

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian

ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.

Best (Hartoto, 2009) mengemukakan tentang metode deskriptif yaitu :

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya,

penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini

penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan

metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar

variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan

mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.

Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana

pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang

berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan

objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang

sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga

memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat

menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai

contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan,

variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati,

dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan

gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel

dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut

peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi,

peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan

dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi

antar variabel.

Surakhmad (Gemini, 2010) menjelaskan bahwa :

38

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode deskriptif adalah metode penelitian didasarkan pada pemecahan

masalah berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan pada saat penelitian

berlangsung. Data-data tersebut mula-mula diinventisir, kemudian disusun

secara sistematis agar data tersebut dapat dijelaskan dan selanjutnya dianalisis

berdasarkan teori yang ada.

Hartoto (2009) mengemukakan langkah – langkah penyusunan penelitian

deskriptif, diantaranya :

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau

hipotesis penelitian.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal

ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,

mengumpulkan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian

Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang karena banyak sekali ragam penelitian demikian, metode penelitian

deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik

deskriptif.

Surakhmad (1994:139) mengemukakan teknik – teknik penelitian deskriptif,

diantaranya :

1. Menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasi : penelitian dengan

teknik survey, dengan teknik interviu, angket, observasi.

39

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Teknik tes : studi kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa

kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.

Pelaksanaan metode – metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada

pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang

arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penelitian deskriptif

membandingkan persamaan dan perbedaan fenomen tertentu lalu mengambil

bentuk studi kooperatif atau mengukur suatu dimensi seperti dalam berbagai studi

kuantitatif, angket, tes, interviu dan lain – lain.

B. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2012:117) mengemukakan bahwa : “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Nawawi (Riduwan, 2011:10) memberikan pengertian

bahwa : “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil

menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik

tertentu mengenai sekumpulan obyk yang lengkap.”

Populasi bukan hanya orang, tapi juga obyek atau benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek/obyek itu. Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi karena satu

orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin

pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain – lain.

Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti akan melakukan penelitian

dengan menggunakan populasi yaitu siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak

bola di sekolah menengah atas negeri yang ada di kota Cimahi, yang terdiri dari

enam sekolah, diantaranya SMAN 1 Cimahi, SMAN 2 Cimahi, SMAN 3 Cimahi,

SMAN 4 Cimahi, SMAN 5 Cimahi, dan SMAN 6 Cimahi.

C. Teknik Pengambilan Sampel

40

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono (2012:118) memberikan pengertian bahwa : “sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Bila

populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan data, tenaga, waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Arikunto (Riduwan,

2011:11) mengatakan bahwa : “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau

wakil populasi yang diteliti).” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi

yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Dalam pengambilan sampel, Riduwan (2011:11) mengemukakan bahwa :

Teknik pengambilan sampel atau tehnik sampling adalah suatu cara

mengambil sampel yang representative dari populasi. Pengambilan sampel ini

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar – benar

dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, peneliti dalam pengambilan sampel menggunakan tehnik

area sampling (kluster sampling). Seperti yang dikemukakan oleh Riduwan

(2011:60) bahwa : “area sampling (kluster sampling) ialah tehnik sampling yang

dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah geografis yang ada.”

Tabel 3.1

Sekolah SMAN di Kota Cimahi Menurut Letak Geografis Untuk Dijadikan Sampel

Penelitian

\ SMAN 1 CIMAHI SMAN 4 CIMAHI SMAN 2 CIMAHI

SMAN 3 CIMAHI SMAN 6 CIMAHI SMAN 5 CIMAHI

CIMAHI SELATAN

CIMAHI TENGAH

CIMAHI UTARA

KOTA CIMAHI

41

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari letak geografis diatas, maka penulis memilih sekolah yang untuk

dijadikan sampel ialah SMAN 3 Cimahi dari Cimahi Utara, SMAN 2 Cimahi dari

Cimahi Tengah, dan SMAN 6 Cimahi dari Cimahi Selatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ialah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui tehnik pengambilan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tehnik pengumpulan data yang

diperlukan disini adalah tehnik pengumpulan data mana yang paling tepat,

sehingga benar – benar didapat data yang valid dan reliable. Jangan semua tehnik

pengumpulan data dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan

Riduwan (2011:69) mengemukakan bahwa : “metode (cara atau teknik)

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi

hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui : angket, wawancara, penhamatan,

ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.”

Lebih lanjut Riduwan (2011:76) mengemukakan beberapa macam tes

instumen pengumpulan data, diantaranya :

1. Tes kepribadian

Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan

kepribadian seseorang.

2. Tes bakat

Tes bakat (talent test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau

mengetahui bakat seseorang.

3. Tes prestasi

Tes prestasi (achievement test) adalah tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

42

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Tes intelegensi

Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran

atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara

memberikan berbagai tugas kepada orang yang ndiukur intelegensinya.

5. Tes sikap

Tes sikap (attitude test) adalah tes yang digunakan untuk mengadakan

pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik tes prestasi karena

mengukur kemampuan siswa dalam melakukan tes kelincahan dengan

menggunakan Balsom Agility Test sebagai alat pengambilan data, dan setelah

melakukan tes ini, data yang terkumpul akan langsung dapat diolah.

E. Prosedur Pelaksanaan Tes

Sebelum tes dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan – persiapan

administrasi dan persiapan fasilitas yang akan digunakan. Sebelum sampel

melakukan tes, peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara untuk melakukan tes.

Gambar 3

Prosedur Balsom Agility Test

43

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Tujuan

Tes kelincahan Balsom ini bertujuan untuk tes kecepatan, kontrol tubuh dan

kemampuan untuk mengubah arah (kelincahan).

2. Peralatan yang dibutuhkan

Stopwatch

Meteran

Kerucut penanda

Lapang yang datar.

3. Prosedur pengetes

- Pengetes memangil obyek tes untuk melakukan tes

- Pengetes member aba – aba „bersedia‟ „siap‟ lalu meniup peluit

- Kedua pengetes memegang stopwatch untuk mengukur waktu.

- Setelah sampai finish pengetes menulis hasil waktu yang didapat

4. Prosedur obyek tes

Mengatur kerucut seperti digambarkan dalam diagram untuk menandai

awal, akhir dan tiga titik balik.

Jarak antara kerucut A dan B adalah 7,5 m

Jarak antara kerucut B dan C adalah 7,5 m

Jarak antara garis lurus A,B ke D adalah 3 m

Jarak antara kerucut D ke E adalah 7,5 m

Subjek mulai dari A dan berlari ke kerucut di B kemudian berbalik dan

kembali ke A.

Subyek kemudian berlari melewati kerucut D dan menuju kerucut E

Subyek kembali ke D dan kemudian melewati kerucut B untuk berakhir

di kerucut C sebagai finish.

5. Penilaian

Waktu (tercepat) terbaik total dicatat.

6. Hasil Uji Coba

44

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini sebelumnya sudah melakukan uji coba , tapi tingkat

validitas dan reliabilitasnya belum diketahui, penelitian ini menggunakan

sampel pemain sepak bola Inggris Premier League dengan mencapai skor rata-

rata 11,7 detik

7. Populasi Target

Tes ini dirancang untuk pemain sepak bola, tetapi tes juga akan cocok untuk

tim olahraga yang menguktamakan kelincahan.

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Berkaitan dengan pengujian instrument, Arikunto (Riduwan, 2011:97)

menjelaskan bahwa : “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur” dilanjutkan oleh Sugiyono (Riduwan,

2011:97) bahwa : “jika instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.” Dari pengertian itu dapat diartikan lagi bahwa valid itu mengukur apa

yang hendak diukur (ketepatan).

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam

pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Maka penulis

dalam penelitian ini melakukan pengujian validitas dengan menggunakan tehnik

daya beda, seperti yang dikemukakan oleh Suntoda (2012) bahwa : “daya pembeda

adalah kemampuan suatu tes untuk membedakan peserta tes antara yang

berkemampuan tinggi dan rendah.” Untuk mencari tingkat reliabilitas dan

obyektivitas menggunakan tehnik korelasi pearson product moment seperti yang

dikemukakan oleh Abduljabar dan Sudrajat (2010:229) bahwa : “Korelasi product

moment ditemukan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk

mengetahui derajat hubungan dan konstribusi variable bebas (independent)

dengan variable terikat (dependent).” Tehnik korelasi product moment termasuk

tehnik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan

persyaratan tertentu.

45

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mendapatkan derajat koefisien validitas, peneliti membandingkan tes

kelincahan sepakbola Balsom ini dengan bentuk tes yang sering digunakan yaitu

shuttle run, dengan bentuk tes seperti pada gambar 2.1

Adapun langkah – langkah dalam pengolahan dan analisis data yang akan

dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1. Mengurutkan data nilai hasil tes dari skor tertinggi (waktu tercepat) sampai

skor terendah (waktu terendah)

2. Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dengan 50% kelompok

atas dan 50% kelompok bawah.

3. Mencari nilai rata – rata kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus

:

Keterangan :

N = Jumlah responden

∑ = Jumlah

4. Mencari variansi (S²) kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus :

5. Masukkan nilai rata – rata dan varians dari masing – masing kelompok

kedalam rumus :

Keterangan :

t = t hitung

46

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Mencari batas kritis nilai t-tabel pada 1- α (0,05) dengan dk = n1+n2-2

7. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel, jika :

a. Nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka perbedaan tersebut signifikan

b. Nilai t-hitung < t-tabel, maka perbedaan tersebut tidak signifikan

8. Membandingkan hasil tes kelincahan Balsom dengan tes Shuttle run untuk

mencari derajat validitas tes dengan rumus korelasi product moment angka

kasar.

Keterangan :

r XY = Koefisien korelasi

= Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

9. Menghitung tingkat reliabilitas tes

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan metode tes ulang (test

and re-test method) dengan menggunakan rumus korelasi product moment

angka kasar.

Keterangan :

r XY = Koefisien korelasi

= Jumlah skor item

47

Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

10. Mencari signifikansi tes dengan rumus

11. Menghitung tingkat obyektivitas dengan mengkorelasikan data dari 2

peneliti dengan langkah – langkah seperti penghitungan uji reliabilitas.

G. Tempat dan Jadwal Penelitian

Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang terencana dan

terorganisasi dengan baik, oleh karena itu peneliti membuat waktu rencana

penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Waktu dan Lokasi Penelitian

NO NAMA SEKOLAH WAKTU TEMPAT

1 SMAN 3 Cimahi 3 April 2013 dan

24 Mei 2013

Lap. Tenis SMAN

3 Cimahi

2 SMAN 2 Cimahi 1 April 2013 dan

27 Mei 2013

Lap. Futsal SMAN

2 Cimahi

3 SMAN 6 Cimahi 8 April 2013 dan

25 Mei 2013

Lap. Futsal SMAN

6 Cimahi