BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B...

4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang didukung oleh studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang Jl. Wonodri Sendang Raya No.2A Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai Juni 2010. C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah cabai rawit berbagai varietas yang dibeli dari pasar Peterongan Semarang, sebanyak 100 g dengan harga ± Rp.3500,00 untuk tiap cabai rawit berbagai varietas, masing-masing sampel dianalisis dengan pengulangan 10 kali. D. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan adalah neraca analitik, labu ukur 50 ml, buret 50 ml, buret mikro 5 ml, beker glass 500 ml, erlenmeyer 250 ml, pipet volume 10 ml, pipet tetes, corong, pengaduk, kertas saring, blender. 2. Bahan Bahan yang digunakan adalah Cabai rawit berbagai varietas, Larutan 2,6 dikhlorofenol, larutan asam oksalat 2%, larutan standar vitamin C.

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B...

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-nofianipur... · Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang didukung oleh studi

pustaka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis Kesehatan Fakultas

Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang Jl.

Wonodri Sendang Raya No.2A Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada

bulan Desember 2009 sampai Juni 2010.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah cabai rawit berbagai varietas yang dibeli dari

pasar Peterongan Semarang, sebanyak 100 g dengan harga ± Rp.3500,00 untuk

tiap cabai rawit berbagai varietas, masing-masing sampel dianalisis dengan

pengulangan 10 kali.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan adalah neraca analitik, labu ukur 50 ml, buret 50 ml,

buret mikro 5 ml, beker glass 500 ml, erlenmeyer 250 ml, pipet volume 10 ml,

pipet tetes, corong, pengaduk, kertas saring, blender.

2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah Cabai rawit berbagai varietas, Larutan 2,6

dikhlorofenol, larutan asam oksalat 2%, larutan standar vitamin C.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-nofianipur... · Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Sampel

Sampel dicuci sampai bersih kemudian di blender.

2. Penetapan Kadar Vitamin C

a. Standarisasi larutan 2,6 Diklorofenol indofenol.

1) Dipipet 5,0 ml larutan standar vitamin C.

2) Ditambah 2 ml larutan asam oksalat 2 %.

3) Dititrasi dengan larutan dye sampai warna merah jambu.

b. Penetapan Kadar Vitamin C pada cengek leutik dan cengek domba.

1) Ditimbang ± 8 g cengek leutik atau cengek domba yang sudah

di blender dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditepatkan dengan

larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas lalu di homogenkan,

kemudian disaring.

2) Dipipet 5,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan

dititrasi dengan larutan 2,6 diklorofenol indofenol sampai warna merah

konstan.

c. Penetapan Kadar Vitamin C pada cengek ceplik.

1) Ditimbang ± 8 g cengek ceplik yang sudah di blender

dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditepatkan dengan larutan

asam oksalat 2% sampai tanda batas lalu di homogenkan, kemudian

disaring lalu di ekstraksi dengan eter 75 ml, fase eter dibuang dipipet

5 ml tepatkan dengan asam oksalat ke dalam labu ukur 50 ml lalu

homogenkan, kemudian disaring.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-nofianipur... · Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis

2) Dipipet 5,0 ml larutan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan

dititrasi dengan larutan 2,6 diklorofenol indofenol sampai warna merah

konstan.

Kadar Vitamin C = 100 x ml larutan dye x mg Vitamin C standar x fp

g sampel

Keterangan : fp = Faktor Pengenceran

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dikumpulkan, ditabulasikan dan disajikan secara

deskriptif dengan menggunakan metode larutan 2,6 diklorofenol Indofenol

untuk mengetahui kadar vitamin C pada cabai berbagai varietas.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-nofianipur... · Penelitian dilakukan di laboratorium kimia DIII Analis

G. Definisi Operasional

1. Cabai Rawit

Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik, cengek domba

(cengek bodas), ceplik. Ciri khasnya Cabai rawit (cengek leutik) ukuran

buahnya kecil dan bediri tegak pada tangkainya, warna buah muda yaitu hijau

dan setelah tua akan berwarna merah. Cabai Domba (cengek bodas) ukuran

buahnya lebih besar dari cengek leutik, ketika muda berwarna putih, dan ketika

tua berwarna jingga. Ceplik ukurannya buahnya besar, berwarna hijau waktu

masih muda setelah tua berubah menjadi merah.Buahnya digunakan sebagai

sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Dan daun yang muda dapat dikukus

untuk lalap. Komposisinya meliputi Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin,

karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap vitamin ( A dan C )

(http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id =213).

2. Vitamin C

Vitamin C terdapat pada cabai sifatnya Rumus molekul vitamin C adalah

(C6H8O6) dan berat molekulnya adalah 176,13. Vitamin C mempunyai dua

bentuk molekul aktif yaitu bentuk tereduksi (asam askorbat) dan bentuk

teroksidasi (asam dehidro askorbat). Vitamin C dalam bentuk kristal kering akan

bersifat lebih stabil, tetapi dalam bentuk larutan vitamin C mudah rusak karena

oksidasi oleh oksigen dari udara. Ditetapkan kadarnya dengan metode 2,6

diklorofenol Indofenol.