BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

17
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini,yaitu setting penelitian dan karakteristik Subjek penelitian.Setting penelitian mendeskripsikan gambaran,tempat,dan waktu dilaksanakannya,sedangkan Subjek penelitian mendeskripsikan kondisi siswa dan guru,baik secara umum (terhadap keseluruhan guru dan siswa) maupun secara khususterhadapguru dan siswa yang dipilih sebagairesponden di SD Negeri Tambakromo 03, Kecamatan Tambakromo kabupaten Pati. 3.1.1 Setting Penelitian Dalam setting penelitian akandijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu penelitian. 3.1.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Tambakromo 03 Kecamatan TambakromoKabupaten Pati Tahun Pelajaran2016-2017. Berdasarkan letak geografisnya SD Negeri Tambakromo 03 terletak di depan Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan Tambakromo Tepatnya di Jalan Raya Tambakromo- Kayen. SD Negeri Tambakromo 03 memiliki beberapa ruangan,diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Jumlah ruang kelas : 6 buah 2. Ruang guru / Kepala Sekolah : 1 buah 3. Ruang UKS : 1 buah 4. Perpustakaan :1 buah 5. Musholla :1 buah 6. Kamar mandi/WC guru :1 buah 7. Kamar mandi/WC siswa :3 Buah

Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan...

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Ada dua hal yang akan dideskripsikan dalam sub judul ini,yaitu setting

penelitian dan karakteristik Subjek penelitian.Setting penelitian mendeskripsikan

gambaran,tempat,dan waktu dilaksanakannya,sedangkan Subjek penelitian

mendeskripsikan kondisi siswa dan guru,baik secara umum (terhadap keseluruhan

guru dan siswa) maupun secara khususterhadapguru dan siswa yang dipilih

sebagairesponden di SD Negeri Tambakromo 03, Kecamatan Tambakromo

kabupaten Pati.

3.1.1 Setting Penelitian

Dalam setting penelitian akandijelaskan tentang tempat penelitian dan

waktu penelitian.

3.1.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Tambakromo 03

Kecamatan TambakromoKabupaten Pati Tahun Pelajaran2016-2017. Berdasarkan

letak geografisnya SD Negeri Tambakromo 03 terletak di depan Kantor Dinas

Pendidikan Kecamatan Tambakromo Tepatnya di Jalan Raya Tambakromo-

Kayen.

SD Negeri Tambakromo 03 memiliki beberapa ruangan,diantaranya

adalah sebagai berikut.

1. Jumlah ruang kelas : 6 buah

2. Ruang guru / Kepala Sekolah : 1 buah

3. Ruang UKS : 1 buah

4. Perpustakaan :1 buah

5. Musholla :1 buah

6. Kamar mandi/WC guru :1 buah

7. Kamar mandi/WC siswa :3 Buah

24

SD Negeri Tambakromo 03 terdiri dari 6 rombel (kelas I-VI) dengan

jumlah siswa sebanyak 169 siswa.Secara rinci kondisi siswa dapat dilihat pada

tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Kondisi Siswa di SDN Tambakromo 03 Kecamatan Tambakromo

Kabupaten Pati Tahun 2016/2017

No Kelas Murid Pa Murid Pi Jumlah

1 I 9 14 23

2 II 9 13 22

3 III 13 13 26

4 IV 9 10 19

5 V 11 10 21

6 VI 15 12 27

Jumlah 67 72 138

3.1.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun

pelajaran 2016-2017,antara bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2016. Siklus

1 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 20,22,dan 23Juli

2016,siklus 2 juga terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 10,12,dan13

Agustus 2016. Rencana pelaksanaan tindakan penelitian secara rinci tersaji dalam

tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus 1

Analisis refleksi 1

Pelasanaan Siklus 2

Analisis refleksi 2

Penulisan laporan

25

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjekpenelitian adalah siswakelas 3 SD Negeri Tambakromo 03

Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati yang berjumlah 26 siswa yang terdiri

dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Rata – rata siswa kelas 3 SDN

Tambakromo 03 berasal dari keluarga dengan latar belakang petani dan buruh

tani. Selain itu orang tua siswa banyak yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya

sehingga dalam belajar di rumah siswa tidak mendapatkan bimbingan dari orang

tuanya secara baik. Kondisi tersebut berdampak terhadap motivasi belajar dan

hasil belajar siswa. Akibatnya siswa cenderung terbiasa tidak belajar dan sering

lupa dan tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru. Karakterisktik

siswa merupakan salah satu faktor eksternal yang menunjang keberhasilan sebuah

pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian adadua yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.Variabel bebasadalah modelpembelajaran kooperatif Make A Match,

sedangkan variabel terikat adalah kemampuan siswa dalam menyimak,

menganalisasa, mengidentifikasi, memecahkan masalah, mempresentasikan dan

memberikan konfirmasi laporan. Model pembelajaran kooperatif Make A Match

adalah suatu model pembelajaran dimana siswa mencari pasangan dari kartu yang

diberikan guru diawal pembelajaran,selanjutnya menggabungkan pertanyaan

dengan jawaban yang sesuai atau sebaliknya. Sedangkan hasil belajar adalah

penilaian unjuk kerja siswa yang ditunjukkan dengan perolehan skor hasil belajar

melalui evaluasi pembelajaran.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam pelaksanaan PTK ini mengacu

pada model yang dikemukakan oleh Kemmis & MC Taggart. Dalam PTK ini

dilaksanakan melalui 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan,

yaitu; 1) tahap perencanaan, 2) tahap implementasi tindakan, 3) observasi, dan 4)

26

refleksi. Secara rinci model penelitian Kemmis & MC. Taggart disajikan dalam

gambar berikut.

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis & Mc.Taggart

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk perbaikan

peningkatan hasil belajar siswa dalam dua siklus,siklus 1 dan siklus 2.Penelitian

dikatakan berhasil apabila presentase ketuntasan belajar siswa setelah dadakan

penelitian sesuai dengan target yang ditentukan.Apabila belum mencapai target

yang ditentukan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

3.3.1 Siklus 1

3.3.1.1 Perencanaan

Perencanaan adalah tahap menyusun rencana tindakan yangmenjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut

akan dilakukan (Suharjono,2007:75). Sedangkan rencana tindakan merupakan

tindakan pembelajaran yang disusun secara sistematis, berorientasi ke depan

dengan mempertimbangkan peristiwa-peristiwa tak terduga sehingga dapat

mengurangi atau mengeliminasi resiko (Mulyasa, 2009 : 107). Adapun kegiatan

yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:

a. Menentukan materi pelajaran IPA SD.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Menyusun materi ajar.

27

d. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi proses belajar mengajar

berlangsung di kelas ketika pelaksanaan model pembelajaran kooperatif

Make A Match diaplikasikan.

e. Membuat alat evaluasi.

3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah dengan cara

mengimplementasikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang

telah dipersiapkan. Adapun deskripsi kegiatan pelaksanaan pembelajaran adalah

sebagai berikut.

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Membuka pelajaran dengan mengucap salam

2) Berdoa bersama

3) Presensi

4) Memberikan appersepsi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Kegiatan Inti

1) Guru memberikan penjelasan materi dan melakukan tanya jawab

dengan siswa.

2) Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Make A Match.

3) Setelah kelompok terbentuk, guru membagi kelompok menjadi dua

bagian, bagian pertama berperan sebagai pemegang kartu yang berisi

soal, dan bagian kedua sebagai pemegang kartu jawaban.

4) Guru memposisikan kelompok siswa pemegang kartu soal dan kartu

jawaban, kemudian guru memberikan kartu soal dan jawaban secara

acak.

5) Guru membagikan kartu secara acak kepada masing-masing kelompok.

6) Kelompok pemegang kartu soal diberi waktu selama 5 menit untuk

memikirkan jawaban dari kartu yang diterima. Sedangkan pemegang

kartu jawab menunggu sampai ada aba-aba dari guru.

28

7) Setelah guru memberikan aba-aba, pemegang kartu jawab mengangkat

kartu kearah kelompok pemegang soal, dan pemegang kartu soal mulai

mencari pasangan kartu berisi jawaban yang tepat.

8) Siswa yang sudah menemukan pasangan kartunya diminta untuk duduk

dan menunggu sampai semua sampai semua menemukan pasangan

masing-masing.

9) Setelah semua siswa saling mencocokkan kartu, guru bersama siswa

melakukan konfirmasi dan mengoreksi jawaban yang benar, siswa yang

berhasil mencocokkan kartu dengan benar diberikan skor.

10) Setelah 2 babak, kelompok yang mendapatkan skor tertinggi diberikan

poin, begitu seterusnya.

11) Dalam kegiatan konfirmasi, siswa diminta untuk memberikan

tanggapan dari berbagai jawaban siswa yaitu dengan meluruskan

jawaban yang kurang tepat serta memberikan penguatan jawaban siswa.

12) Pada akhir kegiatan inti siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan

materi yang kurang jelas.

c. Kegiatan Akhir

1) Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman tentang

kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

2) Siswa mengerjakan tes formatif.

3) Guru menganalisis hasil evaluasi dan memberikan tindak lanjut

(perbaikan/pengayaan).

4) Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a bersama.

3.3.1.3 Pengamatan

Observasi adalah tahapan dimana peneliti melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung (Suharjono,2007:78). Observasi dilakukan oleh satu orang observer

yaitu teman sejawat yang mengamati pada saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Fokus pengamatan

ditujukan pada aktivitas siswa dan guru serta guru dalam proses pembelajaran.

29

Observasi juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa

SD kelas 3. Obyek pengamatan adalah segala sesuatu yang menyangkut proses

pelaksanaan tindakan meliputi aktivitas guru dan sintak dalam tindakan

berlangsung.

3.3.1.4 Refleksi

Pada tahap ini semua data yang telah terkumpul dikaji dan dianalisis,data

tersebut meliputi hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang

telah dilakukan.Hal-hal yang perlu dianalisis antara lain hasil pengamatan atau

dokumentasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Make a Match,mengevaluasi proses dan hasil belajar pada siklus 1

untuk mengetahui apakah pemberian tindakan pada siklus 1 sudah dapat

meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa

kelas 3 .Hasil tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam

pelaksanaan pembelajaran siklus II.Kelebihan dalam penerapan model

pembelajaran Make a Match akan tatap dipertahankan,sedangkan apabila masih

ditemui kekurangan dalam pelaksanaannya akan diperbaiki pada siklus II.

3.3.2 Siklus II

Prosedur pelaksanaan siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil observasi

yang telah dilakukan pada siklus I. Siklus II direncanakan dalam 3 (tiga) kali

pertemuan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Make A Match. Tahapan

pelaksanaan siklus II terdiri dari, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi.

3.3.2.1 Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan meliputi; 1)

menentukan alternatif pemecahan masalah yang terjadi pembelajaran siklus 1, 2)

mempersiapkan RPP beserta perangkatnya, 3) menyiapkan lembar observasi, dan

4) menyiapkan butir tes sebagai alat evaluasi.

30

3.3.2.2 Pelaksanaan

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru mengucap salam dan berdoa bersama.

2) Absensi

3) Pengelolaan kelas

4) Menyampaikan appersepsi agar timbul rasa antusias dalam pemahaman

materi yang akan disampaikan oleh guru.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pada tahap eksplorasi siswa membaca dan mengamati materi dan

gambar yang menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup yang telah

disediakan oleh guru. Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui

pemahaman siswa tentang materi yang telah dibaca.

Elaborasi

1) Guru menjelaskan mengenai pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Make A Match.

2) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 dan

kelompok 2

3) Pada babak pertama, kelompok 1 sebagai pemegang kartu soal dan

kelompok 2sebagai pemegang kartu jawab. Pada babak selanjutnya,

kelompok 1 sebagai pemegang kartu jawabdan kelompok 2 sebagai

pemegang kartu soal, begitu seterusnya.sampai berlangsung 4 babak.

4) Guru memposisikan siswa untuk saling berhadapan antara kelompok 1

dan 2.

5) Guru membagikan kartu secara acak kepada masing-masing

kelompok.

6) Sebagaimana kegiatan siklus I, pada siklus II, kelompok pemegang

kartu soal juga diberi waktu selama 5 menit untuk memikirkan

jawaban dari kartu yang diterima. Sedangkan pemegang kartu jawab

menunggu sampai ada aba-aba dari guru.

31

7) Guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

8) Dengan aba-aba dari guru, kedua kelompok diberikan waktu 5 menit

untuk mencocokkan kartu soal dengan jawaban, siswa yang berhasil

mencocokkan kartu secara tepat mendapatkan poin skor.

9) Masing-masing kelompok saling mempresentasikan hasil kinerjanya.

Konfirmasi

1) Siswa yang tidak melakukan presentasi menanggapi hasil laporan

kelompok lain.

2) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi.

3) Siswa menanyakan materi yang kurang jelas.

c. Kegiatan Penutup

a. Bersama siswa menyimpulkan materi dan membuat rangkuman

tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan (refleksi)

b. Siswa mengerjakan tes formatif.

c. Memberikan pekerjaan rumah (PR) pada siswa.

d. Memberikan motivasi agar siswa lebih tekun belajar.

e. Menutup kegiatan pembelajran dengan berdo’a.

3.3.2.3 Pengamatan

Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti pada tahapobservasi

siklus I. Observasi dilakukan oleh satu orang observer yaitu teman sejawat (sa;ah

satu guru di SDN Tambakromo 03) yang bertugas untuk mengamati proses

pembelajaran. Fokus pengamatan ditujukan pada aktivitas guru dan siswa pada

implementasi pendekatan pembelajaran make a match. Observasi selain diarahkan

pada proses pembelajaran juga diarahkan pada penilaian akhir proses

pembelajaran. Penilaian proses akhir pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SDN Tambakromo 03 Kabupaten

Pati.

Selain menggunakan lembar observasi,proses pengamatan tindakan

penelitian juga dilakukan dengan menggunakan foto.Hal tersebut dilakukan

sebagai bukti nyata hasil penelitian,dokumentasi tersebut meliputi aktivitas guru

32

dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make

A Match.

3.3.2.4 Refleksi

Pada tahap akhir kegiatan dilakukan kegiatan refleksi dengan cara

mengkaji dan menganalisis data yang telah terkumpul. Data tersebut meliputi

hasil tindakan berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi yang telah

dilakukan.Refleksi bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan

pembelajaran. Hasil dari kegiatan refleksi ini akan dijadikan pedoman untuk

melaksanakan tindakan selanjutnya.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik non tes.Teknik tes

digunakan dalam memperoleh data primer berupa penilaianhasil belajar siswa.

Pada teknik ini menggunakan instrumenbutirsoal yangberbentuk pilihan ganda.

Sedangkan teknik non tes menggunakan instrumen rubrik penilaian.

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi,Arikunto, 2012:

46). Dalam tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 3 SDN

Tambakromo 3 Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati.

2. Dokumentasi

Supardi (2013: 63) menjelaskan bahwa dokumentasi dapat digunakan

untuk mengungkap tentang proses pembelajaran, dan kedisiplinan siswa dalam

menerima pelajaran. Beberapa dokumentasi yang digunakan adalah data hasil

evaluasi dan foto dokumentasi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

3. Observasi

Sugiyono (2010: 312), menjelaskan bahwa penelitian ini menggunakan

tehnik pengumpulan data observasi partisipasi lengkap, yaitu penelitian terlihat

33

dalam kehidupan sehari-hari dari sumber data peneliti sudah terlihat sepenuhnya

terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sangat natural, peneliti

tidak terlihat melakukan penelitian.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

1. Butir Soal Tes

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif pengetahuan.

Tes formatif ini dilaksanakan pada akhir setiap siklus.Instrumen tes berupa butir-

butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban.Penilaian non tes

dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi implementasi tindakan

pembelajaran discovery learning. Adapun kisi-kisi tes tertulis untuk mengukur

aspek kognitif pada siklus I tersaji dalam tabel 3.3 berikut ini

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Tes Formatif Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Indikator

No.

Soal

Bentuk

Soal

1. Memahami

ciri-ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup serta

hal-hal yang

mempengar

uhi

perubahan

pada

makhluk

hidup.

1.1 mengidenti-

fikasi ciri-ciri

dan

kebutuhan

makhluk

hidup

Ciri-ciri

makhluk

hidup

Menjelaskan ciri-

ciri makhluk

hidup.

Mendeskripsikan

ciri-ciri makhluk

hidup sesuai

dengan lingkungan

hidupnya

Mmendeskripsikan

makhluk hidup

membutuhkan

udara

Memahami

kebutuhan

makhluk hidup,

cahaya, air, dan

udara.

1,2,13

4,5

6,7

8,9,14,1

5

10, 11,

12,

Pil.Ganda

Pil.Ganda

Pil.Ganda

Pil.Ganda

Kisi-kisi penilaian merupakan tabel matriks pemetaan soal yang

menggambarkan distribusi butir untuk berbagai materi pelajaran berdasarkan

kompetensi dasar, indikator dan tingkat kompetensi tertentu. Penyusunan kisi-kisi

34

ini digunakan sebagai pedoman untuk menyusun perangkat tes. Jumlah butir soal

yang digunakan untuk tes sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif

jawaban.Selanjutnya kisi-kisi penilaian tes formatif siklus 2 disajikan melalui

tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Tes Formatif Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok Indikator Soal

Jumlah

Soal

No

Soal

Bentuk

Soal

1. Memahami

ciri-ciri dan

kebutuhan

makhluk

hidup serta

hal-hal yang

mempengaru

hi perubahan

pada

makhluk

hidup.

1.1 mengidenti-

fikasi ciri-ciri

dan

kebutuhan

makhluk

hidup

Ciri-ciri

makhlu

k hidup

- Siswa dapat

menjelaskan ciri-ciri

pada makhluk hidup

- Siswa dapat

menyebutkan

contoh ciri-ciri yang

dimiliki oleh

makhluk hidup

- Siswa dapat

menjelaskan bahwa

makhluk hidup

membutuhkan air,

cahaya dan udara.

- Siswa dapat

menjelaskan

kegunaan cahaya

pada makhluk hidup

- Siswa dapan

mengidentifikasi

akibat kebutuhan

makhluk hidup bagi

kelangsungan

hidupnya.

3

3

3

2

4

1,2,3

4,5,6

7,8,11

9,10

12,13,1

4,15

PG

PG

PG

PG

PG

2. Lembar observasi aspek afektif siswa

Lembar observasi penilaian aspek afektif ini digunakan untuk mengukur

keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi merupakan

penilaian yang berupa indikator-indikator untuk mengetahui peningkatan aktivitas

guru dan siswa. Penilaian menggunakan lembar observasi bertujuan untuk

mengetahui hasil kegiatan siswa dalam pembelajaran yang berupa unjuk kerja.

Hasil penilaian yang diperoleh melalui observasi berbentuk diskripsi yang

mencerminkan pencapaian hasil belajar siswa selama proses pembelajaran.

Lembar observasi yang dipergunakan untuk mengamati aktivitas siswa disajikan

dalam tabel 3.5 berikut ini.

35

Tabel 3.5

Instrumen Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati

A. Kegiatan Awal

Siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (alat tulis, buku

pelajaran,dll.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Siswa belajar dengan antusias dan semangat

B. Kegiatan Inti

Siswa menyimak dengan antusias penjelasan guru tentangmateri Ciri-ciri

makhluk hidup

Siswa menjawab pertanyaan guru

Siswa membentuk kelompok diskusi

Satu kelompok berperan sebagai pemegang kartu soal, kelompok lain

sebagai pemegang kartu jawaban.

Siswa menganalisa soal dan mencari jawaban.

Siswa mencari dan mencocokkan jawaban dengan benar sesuai alokasi waktu

yang diberikan

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

Siswa menanggapi laporan diskusi yang dipresentasikan

Menanyakan materi yang sulit.

C. Kegiatan Akhir

Siswa membuat simpulan

Siswa mengerjakan tes formatif

Memberikan salam penutup

Kisi-kisi lembar observasi untuk mengamati guru adalah sebagaimana

tersaji pada tabel 3.6halaman berikut ini.

36

Tabel 3.6

Instrumen Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati

A. Penyampaian tujuan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Guru memotivasi siswa

B. Menyajikan Informasi

Guru menjelaskan materi tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan

C. Mengorganisasi siswa

Guru membentuk kelompok terdiri dari @ 4-5 siswa

Guru menentukan satu kelompok sebagai pemegang kartu soal dan satu

kelompok sebagai pemegang kartu jawaban.

Guru meminta siswa untuk mengamati dan mempelajari materi tentang Ciri-Ciri

Makhluk Hidup

D. Membimbing Kelompok

Guru membimbing kelompok diskusi untuk menjodohkan kartu soal dan kartu

jawaban

Guru memberikan alokasi waktu untuk menjodohkan kartu soal dan jawaban

Guru membimbing dan memandu kegiatan siswa

Guru mengapresiasi kerja siswa dengan memberikan skor.

Guru meminta siswa untuk membacakan laporan didepan kelas

Guru mengarahkan siswa untuk menanggapi laporan diskusi

Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang sulit.

E. Melakukan Evaluasi

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok siswa

Memberikan tes formatif

F. Memberikan apresiasi/penghargaan

Guru mengapresiasi hasil kerja siswa secara individu dan kelompok

Guru memberikan tindak lanjut

Bersama siswa melakukan refleksi

3.4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

3.4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan teknik untuk mengukur tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0. Kriteria validitas instrumen

menurut Azwar dalam Wardani (2012:35) menyatakan bahwa suatu item

instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total

correlation ≥ 0,20 dengan N (jumlah soal) sebanyak 25..

37

Uji coba instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus 2) dilakukan pada 26

siswa kelas 3 SDN Tambakromo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati,

setelah selesai uji coba instrumen tes formatif didapatkan hasil sebagai berikut,

pada uji validitas siklus 1 tingkat kevalidan soal adalah sebesar 96, 2% sedangkan

tidak valid sebesar 3,8%. Sedangkan uji validitas siklus 2 diperoleh hasil sebesar

100% soal valid.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sudjana (2012:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan

atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun

alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji

reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan ganda

untuk tes formatif (siklus 1 dan siklus 2).

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16,0.

Untuk penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 1 mendapatkan hasil

penghitungan reliabilitas sebesar 0,834 dengan kategori reliabilitas

bagus.Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes formatif siklus

1 dapat digunakan untuk penelitian. Untuk penghitungan reliabilitas instrumen

tes formatif siklus 2 mendapatkan hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0.994

dengan kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka

instrumen tes tes formatif siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian.

3.4.3.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Suharsini Arikunto (2005:208), mengemukakan bahwa, tingkat

kesukaran soal adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah

mudah,sedang dan sukar. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

P =

Dimana :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Js : Jumlah siswa

38

Dalam penelitian ini, untuk menentukan apakah soal itu dikatakan baik

atau tidak baik sehingga perlu direvisi, menurut Ngalim Purwanto (1994),

kriterianya adalah seperti pada tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7

Tingkat Kesukaran dan Kriteria

No Rentang Nilai Tingkat

Kesukaran Klasifikasi

1. 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah

2. 0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang

3. 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar

Hasil uji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini diperoleh

berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas soal siklus 1 dan siklus 2.

Berdasar hasil uji tingkat kesukaran soal terhadap 25 soal pada siklus 1,

terdapat 3butir soal dengan kriteria mudah yakni soal nomor 5, 21, dan 22,

terdapat 16 soal dengan kategori sedang yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11,

13, 14, 15, 18, 20, 23,dan 24. Soal dengan kriteria sukar adalah 5 soal yaitu nomor

8, 12, 16, 17, dan 25.

Hasil uji tingkat kesukaran soal pada siklus 2 diperoleh data sebagai

berikut, dari 25 soal yang diuji, terdapat 5 butir soal dengan kategori mudah yakni

soal nomor 5, 17, 19, 21, dan 24, terdapat 15 soaldengan kriteria sedang yakni,

1,3,6, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, dan 25, sedangkan 4 butir termasuk

kategori sukar yaitu nomor 2, 4, 8, 11, dan 12. Berdasarkan hasil uji tingkat

kesukaran soal tersebut, maka soal instrumen siklus 1 dan siklus 2 dapat

dpergunakan untuk pelekasanaan penelitian.

3.4.4 Indikator Keberhasilan

Indikatorkeberhasilan pada penelitian ini adalah meningkatnya hasil

belajar yang ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siklus 1 ≥50%, dan siklus 2≥

90%.Siswa dinyatakan tuntas belajar jika mencapai skor tes rata-rata kelas

mencapailebih dari 85 sama dengan atau lebih besar dari 80.

39

3.4.5 Teknik Analisis Data

Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

komparatif yakni dengan membandingkan ketuntasan belajar, skor minimal, skor

maksimal dan skor rata-rata pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.