BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.unj.ac.id/600/4/BAB III PDFF.pdf · 2019. 10. 25. · 38...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.unj.ac.id/600/4/BAB III PDFF.pdf · 2019. 10. 25. · 38...
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Analisis Boga,
Program Studi Tata Boga, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini dimulai sejak bulan April 2015 – Januari
2016.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini yaitu, pembuatan tepung
oncom merah tanpa spora dengan standar kualitas terbaik dan pembuatan produk
pasta segar lasagna dengan substitusi tepung oncom dengan formula terbaik, dan
untuk mengetahui daya terima produk di lakukan uji hedonik secara organoleptik
yang meliputi aspek rasa, warna, aroma, dan tekstur (kekenyalan).
Pengambilan data dilakukan dengan cara uji validasi yang melibatkan 5
orang dosen ahli, sedangkan untuk mengetahui daya terima produk pasta oncom
dilakukan metode survei yang meliputi aspek rasa, warna, tekstur (kekenyalan)
serta aroma pasta lasagna oncom kepada 30 panelis agak terlatih.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian merupakan ciri atau karakter sekelompok objek
yang akan diteliti. Berdasarkan penggunaannya variabel dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu variabel terikat dan variabel bebas.
39
1. Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah daya terima
produk pasta lasagna oncom yang meliputi aspek rasa, warna, tekstur
(kekenyalan) serta aroma pada pasta tersebut.
2. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah substitusi
tepung oncom pada pembuatan pasta lasagna dengan persentase yang
berbeda, yaitu 0%, 7,5%, dan 15%.
3.4 Definisi Operasional
Agar variabel ini dapat diukur maka perlu didefinisikan secara operasional.
Definisi operasional tersebut adalah:
1. Tepung Oncom Merah Tanpa Spora adalah hasil pengolahan atau
penggilingan oncom segar menjadi partikel-partikel halus setelah dibuang
bagian spora, dikukus, dikeringkan menggunakan oven selama 3½ jam dengan
suhu 120ºC dan ditepungkan.
2. Pasta Lasagna Oncom merupakan pasta lasagna berbentuk lembaran
dengan substitusi tepung terigu dengan tepung oncom merah tanpa spora yang
disajikan menggunakan saus Bolognese oncom dan saus Béchamel. Substitusi
tepung oncom pada bahan utama pasta dengan persentase sebanyak 0%, 7,5%,
dan 15%.
3. Daya Terima Produk adalah nilai tingkat kesukaan yang diberikan para
panelis terhadap pasta lasagna yang telah disubstitusi tepung oncom yang ditinjau
dari beberapa aspek, yaitu:
a. Aspek warna pada penelitian ini merupakan tanggapan panelis berdasarkan
indera penglihatan mengenai warna pasta lasagna substitusi tepung oncom merah
tanpa spora, lasagna oncom dengan substitusi tepung oncom merah tanpa spora
40
berwarna kuning kecoklatan. Berdasarkan indera penglihatan panelis dengan
kategori sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
b. Aspek rasa pada penelitian ini merupakan tanggapan panelis berdasarkan
indera pengecap mengenai rasa dari pasta lasagna oncom diharapkan oncom tidak
berpengaruh pada lasagna. Berdasarkan indera pengecap panelis dengan kategori
sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
c. Aspek aroma pada penelitian ini merupakan penilaian terlatih berdasarkan
gabungan indera penciuman dan indera pengecap terhadap aroma dari pasta
lasagna oncom. Pada penelitian ini aroma yang diharapkan oncom tidak terlalu
berpengaruh. Berdasarkan penilaian panelis dengan kategori sangat suka, suka,
agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
d. Aspek tekstur pada penelitian ini merupakan tanggapan panelis terhadap
tingkat kekenyalan produk pasta lasagna oncom saat mencicipi produk dengan
persentase yang berbeda. Berdasarkan indera penglihatan panelis dengan kategori
sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
3.5 Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini diketahui formulasi yang tepat digunakan dalam
pembuatan pasta segar lasagna dengan substitusi tepung oncom merah tanpa
spora dengan persentase yang berbeda. Sehingga desain penelitian ini dapat
dilihat pada tabel :
41
Tabel 3.1 Matriks Rancangan Substitusi Pasta Segar Lasagna Berbasis
Tepung Oncom Merah Tanpa Spora
Daya
Terima Panelis
Substitusi Tepung oncom merah tanpa
spora
P1 P2 P3
Rasa
1
s/d
30
Warna
1
s/d
30
Tekstur
(kekenyalan)
1
s/d
30
Aroma
1
s/d
30
Keterangan:
P1 : Daya terima pasta segar lasagna dengan substitusi tepung oncom
merah tanpa spora sebesar 0%
P2 : Daya terima pasta segar lasagna dengan substitusi tepung oncom
merah tanpa spora sebesar 7,5%.
P3 : Daya terima pasta segar lasagna dengan substitusi tepung oncom
merah tanpa spora sebesar 15%.
1-30 : Panelis
3.6 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah pasta segar lasagna dengan substitusi
tepung oncom merah tanpa spora.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah pasta segar lasagna yang dibuat dengan
substitusi tepung oncom merah tanpa spora dengan persentase 0%, 7,5%, dan
15%.
42
3. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memberikan kode
pada setiap produk pasta lasagna yang sudah di substitusikan dengan tepung
oncom merah tanpa spora dengan persentase sebesar 0%, 7,5%, dan 15%
yang hanya diketahui oleh peneliti. Untuk mengetahui hasil uji hedonik
dengan substitusi tepung oncom merah tanpa spora pada produk pasta
lasagna dengan persentase sebesar 0%, 7,5%, dan 15% yang meliputi aspek
rasa, warna, aroma, dan tekstur (kekenyalan) dilakukan uji hedonik kepada 30
orang panelis agak terlatih. Pemilihan panelis agak terlatih dipilih secara
random yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, Jurusan Ilmu
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan adalah proses pembuatan
tepung oncom merah tanpa spora, kemudian hasil tepung tersebut dimanfaatkan
dalam pembuatan produk pasta lasagna. Produk pasta lasagna dengan substitusi
tepung oncom dengan persentase yang berbeda. Prosedur penelitian yang akan
dilakukan pada pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1 Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka, untuk mencari sumber data berdasarkan buku-buku,
jurnal, artikel dan melalui internet. Semua sumber data yang diambil berkaitan
dalam penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan langkah-langkah
penelitian pendahuluan dan lanjutan.
43
3.7.2 Penelitian Pendahuluan
3.7.2.1 Pembuatan Tepung Oncom Merah Tanpa Spora
Oncom yang digunakan pada penelitian ini ialah oncom merah yang
berbentuk kotak berukuran 15 x 8 cm, memiliki spora berwarna orange, oncom
yang digunakan tidak berbau busuk oncom tersebut harus segar dan layak untuk
dikonsumsi. Lokasi pembelian oncom terletak di Pasar Pedongkelan Jakarta
Utara. Oncom merah pada umumnya hanya mampu bertahan pada suhu ruang
selama 1-2 hari, umur simpan yang begitu singkat menjadikan alasan untuk
dijadikannya tepung.
Proses pembuatan tepung oncom menurut hasil uji coba yang dilakukan
ialah sebagai berikut :
1) Pemilihan bahan
Sortasi atau pemilihan oncom merah dikelompokan berdasarkan beberapa kondisi
yaitu :
a. Oncom merah yang digunakan adalah oncom merah dengan keadaan fisik
yang baik yaitu memiliki volume padat dengan bentuk kotak, spora yang
menempel pada oncom tersebut tidak lebih banyak dibandingakan oncom
tersebut.
b. Oncom memiliki aroma yang khas yakni beraroma kedelai yang telah
difermentasi, tidak beraroma busuk.
2) Pembuangan spora
Pembuangan spora ini dilakukan untuk memisahkan bagian-bagian spora
yang menempel pada bagian oncom. Bagian spora yakni adalah bagian yang
berwarna kemerahan atau orange bertekstur menyerupai serabut halus. Proses
44
ini dilakukan karena akan mempengaruhi kualitas hasil tepung oncom
tersebut.
3) Pengukusan
Pengukusan ini dilakukan selama 10 menit. Pengukusan ini bertujuan untuk
mematikan bagian spora yang masih aktif serta mematangkan oncom tersebut
sebelum proses pengeringan.
4) Penghancuran
Setalah melalui proses pematangan dengan teknik pengukusan oncom
tersebut dihancurkan secara kasar. Penghancuran ini bertujuan untuk
mempercepat proses selanjutnya
5) Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara menggunakan oven dengan suhu 120ºc
selama 3½ jam
6) Penggilingan/penumbukan
Oncom yang telah kering digiling / ditumbuk menjadi tepung dengan
menggunakan food processor hingga halus menyerupai tepung.
7) Pengayakan
Oncom yang telah dihaluskan dengan menggunakan food processor kemudian
diayak dengan menggunakan daya ayak 100 mesh.
8) Penyimpanan
Tepung oncom yang telah siap disimpan pada wadah yang steril yakni
menggunakan botol kaca yang telah di sterilisasi. Masukkan pada wadah
tersebut dan simpan dalam frezzer. Penyimpanan pada frezzer bertujuan agar
45
tepung tidak mudah terjamah oleh serangga dan daya simpan lebih panjang.
Proses pembuatan tepung oncom merah tanpa spora :
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Tepung Oncom Merah Tanpa Spora
Dibuang bagian spora
Dikukus
Oncom merah dihancurkan dengan tangan
Dikeringkan di oven suhu 120ºC selama 3½ jam
Dihancurkan menggunakan food processor
Oncom merah segar
Diayak (100 mesh)
Disimpan pada wadah kedap udara
Tepung oncom merah tanpa spora
46
3.7.2.2 Uji Coba Proses Pembuatan Tepung Oncom Merah
Pada penelitian pendahuluan ini dilakukan adalah mencari formula terbaik
dalam pembuatan tepung oncom merah yang sesuai standar.
Tabel 3.2 Uji Coba 1 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom Merah
Sederhana
Nama Bahan Berat
basah
(gr)
Berat
kering
(gr)
Kandungan
Kadar air
(%)
Perlakuan
Oncom merah segar 295 106 64 Tidak ada perlakuan
sebelum oncom
dikeringkan dengan
suhu120ºC, selama 4
jam
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba 1 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom
Merah Sederhana
Keterangan Hasil Uji Coba 1
Rasa Kedelai dan sedikit pahit
Aroma Khas oncom
Warna Berwarna pucat oranye muda
(kapang)
Tekstur Halus
Waktu Pengeringan 4 jam
Revisi : Pada uji coba tahap I, belum didapatkan hasil tepung yang diharapkan.
Karena pada tepung ini terdapat spora, dan belum dilakukan pemanasan basah
terlebih dahulu sebelum pengeringan dilakukan. Spora yang terdapat pada tepung
ini dikawatirkan dapat aktif kembali sehingga menimbulkan aroma tepung yang
tidak enak. Maka perlu dilakukan kembali uji coba selanjutnya dengan
dilakukannya pemanasan basah (pengukusan) terlebih dahulu sebelum
pengeringan.
47
Tabel 3.4 Uji Coba 2 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom Merah
dengan Spora
Nama Bahan Berat
basah
(gr)
Berat
kering
(gr)
Kandungan
kadar air
(%)
Perlakuan
Oncom merah
segar
384 117 69
Oncom segar di
kukus selama 10
menit. Kemudian
dihancurkan dan
dikeringkan dalam
oven suhu 120ºC
selama 4 jam.
Gambar 3.2 Tepung Oncom Merah Dengan Spora
Tabel 3.5 Hasil Uji Coba 2 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom
dengan Spora
Keterangan Hasil Uji Coba 2
Rasa Oncom matang
Aroma Khas oncom
Warna Lebih gelap dan butiran oncom yang
dihancurkan lebih hitam
Tekstur Sedikit kasar
Waktu Pengeringan 4 jam
Revisi : Pada uji coba diatas, tepung yang dihasilkan masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Warna dan tekstur yang di hasilkan menjadikan alasan
perlunya dilakukan kembali uji coba selanjutnya. Pada uji coba selanjutnya perlu
dilakukan pembuangan bagian spora yang terdapat pada oncom merah sebelum
pengukusan dan pengeringan.
48
Tabel 3.6 Uji Coba 3 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom Merah
Tanpa Spora
Nama
Bahan
Berat
basah
(gr)
Berat
kering
(gr)
Kandungan
kadar air
(%)
Perlakuan
Oncom
merah segar
470 118 74 Oncom segar yang dibuang
bagian kapangnya, kemudian
dikukus selama 10 menit dan
dihancurkan. Dan
dikeringkan di dalam oven
suhu 120ºC, selama 3,5 jam
Gambar 3.2
Gambar 3.3 Tepung Oncom Merah Tanpa Spora
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba 3 Formula Dasar Pembuatan Tepung Oncom
Tanpa Spora
Keterangan
Hasil Uji Coba 3
Rasa Oncom matang
Aroma Khas oncom
Warna Lebih terang, dan butiran oncom yang
dihancurkan coklat
Tekstur Lebih halus
Waktu Pengeringan 3 ½ jam
Revisi : pada uji coba diatas, dihasilkan tepung yang lebih baik dari kedua
uji coba sebelumnya. Dimana warna dan tekstur yang diperoleh pada uji coba kali
ini lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pembuangan bagian spora yang
terdapat pada oncom merah memberikan pengaruh dan menghasilkan tepung yang
lebih baik serta penghematan waktu pengeringan sebanyak 30 menit.
49
Dari ketiga uji coba diatas kandungan kadar air yang terdapat pada oncom
segar berbeda-beda, kandungan air yang terdapat pada oncom merah berkisar
antara 64% - 74%. Terjadinya perbedaan kadar air yang terdapat pada oncom
segar diuji coba I, II, dan III disebabkan karena adannya kualitas oncom yang
tidak stabil sebagai bahan baku pembuatan tepung oncom, meskipun oncom segar
sudah dibeli di tempat yang sama, umur oncom yang sama, dan ukuran oncom
yang sama. Namun tetap terdapat ketidakstabilan kualitas yang terdapat pada
oncom.
Dari uji coba diatas dapat dilihat adanya perbedaan hasil yang cukup
banyak. Namun pada penelitian ini perlu adanya pemilihan hasil uji coba yang
terbaik. Hasil uji coba yang terbaik adalah pembuatan tepung oncom tanpa spora.
Setelah mendapatkan hasil tepung yang berkualitas maka perlu adanya aplikasi
tepung tersebut dalam pembuatan produk untuk uji coba selanjutnya, produk yang
dipilih sebagai objek pemanfaatan adalah pasta lasagna. Dimana tepung oncom
tersebut disubstitusikan sebagai bahan mengurangan tepung terigu dalam
pembuatan pasta. Untuk mengetahui seberapa banyak presentase yang digunakan
untuk menghasilkan pasta yang sesui standar maka dilakukan proses uji coba.
Dibawah ini adalah proses uji coba produk pasta lasagna dengan substitusi tepung
oncom.
3.7.2.3 Penentuan Formula Dasar Pasta Segar Lasagna
Pada penelitian pendahuluan ini yang dilakukan adalah mencari formula
dasar pasta segar lasagna. Formulasi dasar pasta segar lasagna adalah :
50
Tabel 3.8 Formula Dasar Pasta Segar Lasagna dengan Metode Bakers
Percent*
Bahan Jumlah
Gram %
Tepung terigu (high protein flour) 100 100
Telur ayam
Minyak zaitun
Garam
50
4
4
50
4
4
Proses pembuatan pasta segar lasagna dengan formula dasar dilakukan
dengan beberapa tahap, tahapan pengolahan adalah sebagai berikut :
1) Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan pengolahan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
terlebih dahulu, yaitu :
a. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam dalam pembuatan pasta
segar lasagna dengan subtitusi tepung oncom merah tanpa spora yaitu :
tepung terigu protein tinggi, tepung oncom merah tanpa spora, minyak zaitun,
telur ayam, dan garam.
b. Semua alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk harus kering dan
bersih. Menyiapkan semua alat ditempat yang mudah terjangkau agar proses
pengolahan berjalan secara efektif dan efesien.
2) Penimbangan Bahan
Bahan-bahan yang telah disiapkan harus ditimbang secara tepat sehingga
dapat memberikan formula dan hasil yang baik. Penimbangan dilakukan dengan
menggunakan timbangan digital.
3) Pencampuran bahan pembuat pasta
Bahan-bahan yang telah di timbang sesuai dengan standar resep kemudian
dicampur menjadi satu, aduk hingga rata. Selanjutnya uleni menggunakan tangan
Keterangan : * Metode Bakers Percent merupakan metode perhitungan yang
menggunakan bahan utama sebagai pembanding.
51
yang telah menggunakan hand glove plastik. Uleni adonan hingga kalis. Adonan
kalis yakni adonan yang sudah tidak lengket ditangan dan bahan-bahannya telah
tercampur rata.
4) Pemipihan ketebalan pasta
Pada proses pemipihan atau penggilingan adonan pasta menggunakan alat
khusus yakni pasta machine atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia
adalah ampia, alat ini digunakan untuk memipihkan atau menipiskan adonan pasta
menjadi bentuk lembaran, dengan ukuran skala 5 dalam alat “pasta maker”, yaitu
sebesar 1 mm.
5) Pemotongan pasta
Pada proses ini dilakukan pemotongan atau pembentukan adonan menjadi
bentuk lembaran pasta Lasagna dengan ukuran 5x11 cm.
6) Perebusan pasta
Perebusan pasta merupakan proses pemasakan pasta segar lasagna
mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, proses pematangan pasta ini
memakan waktu 10 menit. Setalah matang, pasta harus segera ditiriskan agar
pasta menjadi tidak terlalu basah. Indikator tingkat kematangan pasta yaitu al
dente atau dapat diartikan tingkat kematangan pasta lasagna matang tetapi tidak
terlalu lunak.
7) Penyusunan pasta
Pasta lasagna yang telah direbus kemudian dikemas pada wadah
alumunium foil, disusun berdasarkan lapisan yang berurutan sesuai standar
pembuatan lasagna pada umumnya yakni : lapisan pasta, lapisan bolognaise dan
lapisan béchamel. Lapisan ini tersusun minimal 4 lapisan. Setelah semua susunan
52
telah selesai taburi keju mozzarella diatasnya. Tutup kembali dengan alumunium
foil.
8) Pematangan / pengovenan lasagna
Pada proses ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan lasagna,
proses ini bertujuan untuk mematangkan serta memberikan suhu panas pada
lasagna yang mengakibatkan dapat mencairnya keju mozzarella yang terdapat
pada produk tersebut. Proses ini menggunakan oven api atas dengan suhu 180ºC
selama 10 menit.
Untuk mempermudah pemahaman proses pembuatan pasta lasagna
subtitusi tepung oncom merah tanpa spora dapat dilihat pada bagan dibawah ini :
Bahan-bahan ditimbang
Bahan kering dicampurkan selama 1 menit
Pipihkan ketebalan adonan pasta menggunakan pasta maker
dengan ukuran 1 mm.
Uleni adonan pasta dengan tangan selama 10 menit hingga kalis
Direbus selama 10 menit kematangan al dente.
Pasta lasagna rebus
Pasta lasagna dipotong ukuran 5x11 cm.
Tepung terigu protein tinggi, tepung
oncom merah tanpa spora, dan garam
Minyak zaitun, dan telur Ayam
Bahan ditimbang
Gambar 3.4 Diagram Alur Proses Pembuatan Pasta lasagna Substitusi Tepung
oncom merah tanpa spora
53
3.7.2.4 Menentukan Formula PasyOncom Merah Tanpa Spora
Formula yang baik didapat dari beberapa tahap percobaan. Tahap-tahap
pembuatan pasta segar lasagna adalah sebagai berikut :
Uji Coba Tahap I
Pada tahapan pertama formula yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Formula Pasta Segar Lasagna dengan Substitusi Tepung oncom
merah tanpa spora dengan Persentase 0%
Bahan Berat (gr) Persentase (%)
Tepung Terigu protein tinggi 100 100
Tepung oncom merah tanpa spora 0 0
Telur ayam
Minyak zaitun
Garam
50
4
4
50
4
4
Keterangan : * Metode Bakers Percent merupakan metode perhitungan
yang menggunakan bahan utama sebagai pembanding.
Tabel 3.10 Hasil substitusi tepung oncom merah tanpa spora 0%
Aspek Penilaian Hasil pengamatan
Warna
Rasa
Aroma
Tekstur
- Kekuningan
- Hambar, seperti pasta pada
umumnya
- Tidak beraroma tepung oncom
- Kenyal
Gambar 3.5 pasta lasagna substitusi 0%
Revisi : Pada uji coba I, formula substitusi tepung oncom merah tanpa
spora persentase 0% yaitu sudah memenuhi standar pasta pada umumnya dan
dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan pasta lasagna dengan substitusi
54
tepung oncom. Maka perlu uji coba selanjutnya dengan substitusi tepung oncom
sebanyak 5%.
Uji Coba Tahap II
Tabel 3.11 Formula Pasta Segar Lasagna dengan Substitusi Tepung
oncom merah tanpa spora dengan Persentase 5%
Bahan Berat (gr) Persentase (%)
Tepung Terigu protein tinggi 95 95
Tepung oncom merah tanpa spora 5 5
Telur ayam
Minyak zaitun
Garam
50
4
4
50
4
4
Keterangan : * Metode Bakers Percent merupakan metode perhitungan
yang menggunakan bahan utama sebagai pembanding.
Tabel 3.12 Hasil substitusi tepung oncom merah tanpa spora 5%
Revisi : Pada uji coba diatas terdapat pengaruh pada adonan namun masih
kenyal, maka perlu dilakukan uji coba kembali dengan penaikan jumlah
persentase, kenaikan persentase substitusi tepung oncom merah tanpa spora
sebanyak 7,5%.
Aspek Penilaian Hasil pengamatan
Rasa
Tekstur
Aroma
Warna
Hambar pasta, rasa oncom berkurang
Kenyal mendekati control
Tepung oncom lemah
Kuning kecoklatan
55
Uji Coba Tahap III
Tabel 3.13 Formula Pasta Segar Lasagna dengan Substitusi Tepung
oncom merah tanpa spora dengan Persentase 7,5%
Bahan Berat (gr) Persentase (%)
Tepung Terigu protein tinggi 92,5 92,5
Tepung oncom merah tanpa spora 7,5 7,5
Telur ayam
Minyak zaitun
Garam
50
4
4
50
4
4
Keterangan : *Metode Bakers Present merupakan metode perhitungan yang
menggunakan bahan utama sebagai perbandingan
Tabel 3.14 Hasil substitusi tepung oncom merah tanpa spora 7,5%
Gambar 3.6 pasta lasagna persentase 7,5%
Revisi : pada uji coba diatas, hasil yang diperoleh adalah adonan masih
kenyal dan bagus, namun pemanfaatan tepung oncom merah tanpa spora belum
banyak, agar penggunaan tepung semakin banyak, maka perlu dilakukan uji coba
kembali. Uji coba selanjutnya persentase substitusi tepung oncom merah tanpa
spora sebanyak 15% dan 20%.
Aspek Penilaian Hasil pengamatan
Rasa
Tekstur
Aroma
Warna
Hambar pasta, after taste rasa oncom
agak kuat
Kenyal
Tepung oncom lemah
Kuning kecoklatan
56
Uji Coba Tahap IV
Tabel 3.15 Formula Pasta Segar Lasagna dengan Substitusi Tepung
Oncom Merah Tanpa Spora Dengan Persentase 15% dan
20%
Bahan Berat
(gr)
Persentase
(%)
Berat
(gr)
Persentase
(%)
Tepung Terigu protein
tinggi
85 85 80 80
Tepung oncom merah
tanpa spora
15 15 20 20
Telur ayam
Minyak zaitun
Garam
50
4
4
50
4
4
50
4
4
50
4
4
Keterangan : * Metode Bakers Percent merupakan metode perhitungan
yang menggunakan bahan utama sebagai pembanding.
Tabel 3.16 Hasil substitusi tepung oncom merah tanpa spora 15% dan
20% :
Aspek penilaian Hasil pengamatan
15% 20%
Rasa Hambar pasta, after taste
rasa oncom
Oncom sangat kuat
Tekstur agak kenyal Keras tidak dapat
dibentuk (tidak
menyatu)
Aroma Tepung oncom Tepung oncom sangat
kuat
Warna Coklat Coklat tua
Revisi : Pada uji coba diatas, dilakukan dua perlakuan yaitu perlakuan
subtitusi tepung oncom merah tanpa spora dengan persentase 15%, dan 20%. Pada
presentase 20% tidak dapat digunakan dalam penelitian, karena hasil produk tidak
sesuai standar pasta. Namun pada persentase 15% masih bisa digunakan namun
pada presentase ini sudah terdapat perubahan pada adonan yaitu sudah tidak
terlalu kenyal.
Dari beberapa hasil uji coba yang telah dilakukan makan dipilih formula
dengan persentase sebanyak 0%, 7,5% dan 15%. Hasil uji coba tersebut maka
57
perlu adanya uji validasi untuk mengetahui apakah produk tersebut dapat
dijadikan penelitian. Pada penyajian produk sebagai uji validasi, pasta lasagna di
sajikan dengan kedua saus didalamnya, adapun saus yang digunakan adalah :
3.7.2.5 Menentukan Formula Saus Pada Hidangan (Sauce Béchamel)
Pada penyajian produk lasagna dibutuhkan bahan saus sebagai isian
didalamnya salah satunya adalah sauce bechamel. Saus ini dijadikan sebagai isian
atau pendamping pada lasagna, dibawah ini merupakan formula dalam pembuatan
saus bechamel
Tabel 3.17 Formula Sauce Bechamel (Cahyana dan Artanti, 2015)
Bahan Berat (gr) Persentase (%)
Mentega/ margarin
Tepung terigu
Susu cair
Bawang bombai
Cengkeh
100
100
1.000
50
2
100
100
1.000
50
2
Proses pembuatan saus bechamel dengan formula dasar dilakukan
dengan beberapa tahap, tahapan pengolahan adalah sebagai berikut :
1) Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan pengolahan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
terlebih dahulu, yaitu :
a) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam dalam pembuatan saus
bechamel yaitu : mentega/ margarine, tepung terigu, susu cair, bawang
bombai, dan cengkeh.
b) Semua alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk harus kering dan
bersih. Menyiapkan semua alat ditempat yang mudah terjangkau agar proses
pengolahan berjalan secara efektif dan efesien.
58
2) Penimbangan bahan
Bahan-bahan yang telah disiapkan harus ditimbang secara tepat sehingga
dapat memberikan formula dan hasil yang baik. Penimbangan dilakukan dengan
menggunakan timbangan digital.
3) Pembuatan dasar saus
Pada tahap ini dilakukan pembuatan dasar saus yaitu mencairkan mentega/
margarine, kemudian dicampurkan terigu hingga menjadi butiran.
4) Pemasakan saus
Setelah dasar saus siap kemudian panaskan susu, bawang bombai dan
cengkeh hingga hangat dan masukan butiran-butiran tersebut sedikit demi sedikit
hingga tercampur rata aduk hingga smoothy, masak selama ± 30 menit hingga
kental dengan api kecil.
3.7.2.6 Menentukan Formula Saus Pada Hidangan (Sauce Bolognaise)
Saus bolognaise pada lasagna merupakan saus yang dijadikan sebagai
isian ataupun pendamping dalam penyajian lasagna, yang di susun sesuai dengan
lapisan-lapisanya. Dibawah ini merupakan formula saus bolognaise yang telah
dimodifikasi dengan mengganti daging sapi cincang dengan oncom yang telah
dikeringkan. Formula yang digunakan adalah :
59
Tabel 3.18 Formula Sauce Bolognaise (Cahyana dan Artanti, 2015)
Bahan Berat (gr) Persentase (%)
Mentega
Bawang bombai cincang
Bawang putih cincang halus
Daging sapi cincang
Merica bubuk
Pala bubuk
Oregano dan basil bubuk
Saus tomat
Pasta tomat
Kaldu
Garam
5
75
8
250
2
1
1
100
50
100
1
5
75
8
250
2
1
1
100
50
100
1
Proses pembuatan saus bolognaise dengan formula dasar dilakukan
dengan beberapa tahap, tahapan pengolahan adalah sebagai berikut :
1) Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan pengolahan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan
terlebih dahulu, yaitu :
a) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam dalam pembuatan saus
bolognaise yaitu : Mentega, Bawang bombai, Bawang putih, Oncom butiran
kering, Merica bubuk, Pala bubuk, Oregano dan Basil bubuk, Saus tomat,
Pasta tomat, Kaldu, dan Garam.
b) Semua alat yang digunakan dalam proses pembuatan produk harus kering dan
bersih. Menyiapkan semua alat ditempat yang mudah terjangkau agar proses
pengolahan berjalan secara efektif dan efesien.
2) Penimbangan Bahan
Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital.
60
3) Penumisan
Pada tahap ini dilakukan penumisan bumbu yaitu bawang bombai, bawang
putih hingga harum. Kemudian dilanjutkan dengan penumisan oncom kering
hingga berubah warna.
4) pemasakan saus
Setelah bahan utama telah ditumis dan harum, kemudian pada tahap ini
memasukan bumbu-bumbu seperti oregano, basil, garam merica, suas tomat, pasta
tomat serta kaldu didalamnya, masak dengan api sedang hingga bumbu meresap
dan matang.
Wadah penyajian (Almunium Foil)
Saus Bolognaise Oncom
Saus Béchamel
Lasagna Rebus
Disusun menjadi lapisan-lapisan Pada Wadah Almunium Foil
Dioven selama 10 menit dengan suhu 180o C
Taburkan keju Mozarella
Diulang-ulang 3x
menjadi lapisan
Lasagna oncom
Gambar 3.7 Diagram Alur Proses Penyajian Pasta lasagna dengan saus
bolognaise oncom dan saus béchamel
61
3.7.2.7 Penyajian Produk Lasagna Oncom
Gambar Tampak Atas
dan Tampak Samping
Gambar Tampak Atas
dan Tampak Samping
Gambar Tampak Atas
dan Tampak Samping
Gambar 3.8 penyajian
pasta lasagna 0%
Gambar 3.9 penyajian
pasta lasagna 7,5%
Gambar 3.10 penyajian
pasta lasagna 15%
3.7.2.8 Hasil Uji Validitas Produk
Tabel 3.19 Hasil Uji Validitas Produk
Aspek
Penilaian
Skala Penilaian
Presentase
0% 7,5% 15%
Rasa
keseluruhan
produk
Rasa oncom sangat kuat
Rasa oncom kuat
Rasa oncom agak kuat
Rasa oncom kurang kuat
Rasa oncom lemah
Warna produk
lasagna
Kekenyalan
produk pasta
lasagna
Sangat menarik
Menarik
Agak menarik
Kurang menarik
Tidak menarik
Sangat kenyal
Kenyal
Agak kenyal
Kurang kenyal
Tidak kenyal
Aroma
keseluruhan
produk
Aroma oncom sangat kuat
Aroma oncom kuat
Aroma oncom agak kuat
Aroma oncom kurang kuat
Aroma oncom tidak ada
62
3.8 Penelitian Lanjutan
Setelah mendapatkan formula terbaik dari beberapa percobaan, maka
penelitian dilanjutkan dengan mengambil keputusan dimana presentase
penggunaan tepung oncom merupakan hasil yang baik. Pembuatan pasta lasagna
disubtitusi sebanyak 0%, 7,5% dan 15%. Persentase diatas merupakan formula
yang sesuai untuk mendapatkan pasta oncom yang diharapkan. Berikut ini hasil
uji coba produk pasta lasagna dengan perlakuan persentase 0%, 7,5%, dan 15%.
Tabel 3.20 Formula Penelitian Lanjutan Pasta Lasagna Substitusi Tepung
oncom Sebanyak 0%, 7,5% dan 15 %dengan Metode Bakers
Percent
Nama Bahan 0 % 7,5 % 15 %
Gram % Gram % Gram %
Tepung Terigu
Tepung oncom
Telur
Minyak zaitun
Garam
100
0
50
4
4
100
0
50
4
4
92,5
7,5
50
4
4
92,5
7,5
50
4
4
85
15
50
4
4
85
15
50
4
4
Keterangan: Metode Bakers Percent merupakan metode penghitungan
yang menggunakan bahan utama sebagai bahan pembanding.
3.9 Instrumen Penelitian
Instrumen dilakukan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung oncom
merah tanpa spora terhadap daya terima produk pasta lasagna adalah dengan
menggunakan lembar uji mutu hedonik untuk mengetahui daya terima produk
pasta lasagna tersebut. Instrumen penilaian meliputi aspek rasa, warna, tekstur
(kekenyalan) serta aroma.
63
Tabel 3.21 Kriteria Penilaian Pada Uji Hedonik
Aspek
Penilaian Skala Penilaian
Kode Sampel
842 153 371
Rasa
Sangat Suka
Suka
Agak Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Warna
Sangat Suka
Suka
Agak Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Tekstur
(Kekenyalan)
Sangat Suka
Suka
Agak Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Aroma
Sangat Suka
Suka
Agak Suka
Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
3.10 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah melalui uji
organoleptik yang dilakukan dengan memberikan kode pada setiap sampel produk
lasagna subtitusi tepung oncom merah tanpa spora 0%, 7,5%, dan 15% yang
hanya diketahui oleh peneliti. Untuk mengetahui daya terima produk pasta
lasagna dengan subtitusi tepung oncom merah tanpa spora yang meliputi aspek
rasa, warna, tekstur (kekenyalan) serta aroma dilakukan satu kali uji mutu
organolaptik kepada 30 orang panelis yaitu mahasiswa Program Studi Tata Boga,
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Jakarta yang telah menerima mata kuliah Makanan kontinental.
64
Penelitian akan diuji dengan menggunakan uji Friedman, karena data ini
merupakan data kategori dan lebih tepat menggunakan analisis non parametrik.
Hasil ini merupakan data yang diperoleh dari data ordinal (rangking). Analisis
friedman ini digunakan karena dalam penelitian ini terdapat 3 kelompok
perlakuan.
Analisis yang digunakan untuk uji friedman menggunakan rumus sebagai
berikut :
x² =
∑
-
Jika nilai x2
hitung > x
2tabel maka kesimpulan adalah dapat menolak H0
atau meneriman H1. artinya terdapat perbedaan yang signifikan diantara
variasi – variasi data penelitian itu. untuk mengetahui variasi mana yang
terbaik diantaranya, maka perlu digunakan dengan uji Tuckey’s. adapun
rumusnya sebagai berikut :
Σ(X-X)2
untuk A, B, dan C = A + B + C ∑
Variasi Total =
√
Q tabel (Qt) = Q (0,05) (3) (30)
Q =
65
3.11 Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini yaitu hipotesis
terhadap daya terima pasta produk pasta lasagna pada aspek warna, rasa, aroma,
dan tekstur yang disubstitusi tepung oncom merah tanpa spora
H0 : μA = μB = μC
Ha : μA , μB , μC, minimal satu berbeda.
Keterangan :
H0 : Tidak terdapat pengaruh substitusi tepung oncom merah tanpa spora
terhadap daya terima pasta segar lasagna yang meliputi aspek warna, rasa, aroma,
dan tekstur.
Ha : Terdapat pengaruh substitusi tepung oncom merah tanpa spora terhadap
daya terima pasta segar lasagna yang meliputi aspek warna, rasa, aroma, dan
tekstur.
μA : Rata - rata nilai pengaruh substitusi tepung oncom merah tanpa spora
terhadap daya terima pasta segar lasagna yang meliputi aspek warna, rasa, aroma,
dan tekstur sebesar 0%.
μB : Rata - rata nilai pengaruh substitusi tepung oncom merah tanpa spora
terhadap daya terima pasta segar lasagna yang meliputi aspek warna, rasa, aroma,
dan tekstur sebesar 7,5%.
μC : Rata - rata nilai pengaruh substitusi tepung oncom merah tanpa spora
terhadap daya terima pasta segar lasagna yang meliputi aspek warna, rasa, aroma,
dan tekstur sebesar 15%.