BAB III METODE PENELITIAN - UPI...

20
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dimana Sugiyono (2010, hlm. 14) mengatakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan maka penelitian ini menggunakan tingkat eksplanasi deskriptif. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Nazir (2005, hlm. 55) mengatakan bahwa โ€œciri dari penelitian deskriptif adalah memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.โ€ Adapun Sambas, dkk (2014, hlm. 41) menerangkan bahwa โ€œpenelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain.โ€ Penelitian deskriptif sangatlah beragam, namun dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analitis. Menurut Danial (2009, hlm. 62) mengatakan bahwa: Metode deskriptif analitis adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - UPI...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif, dimana Sugiyono (2010, hlm. 14) mengatakan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

Berdasarkan analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan maka penelitian ini menggunakan tingkat

eksplanasi deskriptif. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Nazir (2005, hlm. 55)

mengatakan bahwa โ€œciri dari penelitian deskriptif adalah memberikan gambaran

terhadap fenomena-fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis,

membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang

ingin dipecahkan.โ€

Adapun Sambas, dkk (2014, hlm. 41) menerangkan bahwa โ€œpenelitian deskriptif

yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel baik satu

variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan

variabel lain.โ€ Penelitian deskriptif sangatlah beragam, namun dalam penelitian ini

menggunakan deskriptif analitis. Menurut Danial (2009, hlm. 62) mengatakan bahwa:

Metode deskriptif analitis adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan

secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

63

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara akurat. Tujuan metode ini adalah untuk memperlihatkan keberadaan suatu

fenomena yang ada.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan penggunaan metode

deskriptif analitis didasarkan pada asumsi bahwa penelitian ini bermaksud untuk

mendapatkan keterangan atau gambaran secara aktual dan faktual pada pemecahan

masalah yang terjadi saat ini yaitu tentang pengaruh efektivitas pengelolaan arsip

dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai di Direktorat Sumber Daya Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2 Partisipan

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Direktorat Sumber Daya

Manusia Universitas Pendidikan Indonesia (SDM UPI) yang berjumlah 21 orang.

Berikut ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan

golongan, yaitu:

Tabel 3.1

Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

1 Laki-laki 12 orang 55%

2 Perempuan 9 orang 45%

Jumlah 100%

Sumber: Direktorat SDM UPI

Adapun pegawai Direktorat SDM UPI apabila berdasarkan golongan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Partisipan Berdasarkan Golongan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

64

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Golongan Jumlah Responden Presentase

1 I - 0%

2 II 7 orang 30%

3 III 12 orang 55%

4 IV 2 orang 15%

Jumlah 21 orang 100%

Sumber: Direktorat SDM UPI

3.3 Populasi Penelitian

Menurut Sambas, dkk (2014, hlm. 42) mengatakan bahwa โ€œpopulasi penelitian

adalah semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan

lengkap, bisa orang, institusi atau benda yang akan dikenai simpulan.โ€ Sementara itu,

Sugiyono (2010, hlm. 117) mengatakan bahwa โ€œpopulasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.โ€

Adapun dalam sebuah populasi, Jainuri (2014, hlm. 3) menuturkan bahwa

โ€œpopulasi dalam penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-

cirinya akan diduga.โ€ Berdasarkan definisi di atas, maka dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas

Pendidikan Indonesia yang berjumlah 21 orang. Hal ini sejalan dengan pendapat dari

Arikunto (2002, hlm. 107) yang mengemukakan bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau

dengan 20% - 25%.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

65

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket, dimana

kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data secara tertulis yang selanjutnya

objek akan mengisi secara langsung pertanyaan/pernyataan tertulis yang sudah

disediakan dan disusun sedemikian rupa. Adapun langkah-langkah penyusunan angket

adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.

Yaitu merumuskan item-item pertanyaan/pernyataan dengan alternative

jawabannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan alternative jawaban dengan

skala Likert. Menurut Soemantri & Sambas (2006, hlm. 35) mengatakan bahwa:

Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap

seseorang dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan

kontinum yang berkisar dari โ€œsangat positifโ€ hingga ke โ€œsangat negativeโ€

terhadap sesuatu (objek psikologis).

Tabel 3.3

Skor Kategori Skala Likert

Option Skor Item Positif Skor Item Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Sumber: Ating dan Sambas (2006, hlm. 38)

2. Menetapkan skala penilaian kuesioner/angket

Alat ukur yang digunakan adalah skala Likert, dimana mempunyai lima alternative

jawaban dengan ukuran ordinal.

3. Melakukan uji coba kuesioner/angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya, dilakukan uji coba kuesioner/angket

terlebih dahulu untuk mengetahui keakuratan item kuesioner/angket.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

66

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guna lebih jelas lagi mengenai instrumen penelitian ini, berikut akan dijabarkan

penjelasannya sebagai berikut:

a. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 199) mengatakan bahwa โ€œkuesioner (angket)

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.โ€ Kuesioner (angket) disebar kepada responden untuk menjaring data

variabel X dan Y. Adapun responden yang akan diberikan kuesioner (angket) adalah

pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara lisan baik

terstruktur maupun tidak terstruktur dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak

instansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran

efektivitas pengelolaan arsip dan gambaran efisiensi kerja pegawai di Direktorat

Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono (2010, hlm.

194) mengatakan bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Guna mendapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat maka alat ukur untuk

menguji tersebut harus valid dan reliabel. Oleh karena itu, kuesioner/angket yang

diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

67

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas. Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, sedangkan

untuk hasil penelitian yang reliabel apabila terjadi kesamaan data dalam waktu yang

berbeda. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

3.4.1.1 Tes Validitas

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) mengatakan bahwa โ€œvaliditas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.โ€

Arikunto (2010, hlm. 213) menuturkan pula untuk menguji validitas instrumen,

digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ = ๐‘› (โˆ‘๐‘‹๐‘Œ)

โˆš{๐‘›. โˆ‘ ๐‘‹2 โˆ’ (โˆ‘๐‘‹2 )}. {๐‘›. โˆ‘๐‘Œ2 โˆ’ (โˆ‘๐‘Œ)2}

Keterangan:

๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ = Koefisien validitas yang dicari

๐‘‹ = Skor yang diperoleh dari subjek tiap item

Y = Skor total item instrumen

โˆ‘X = Jumlah skor dalam distribusi X

โˆ‘Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

โˆ‘๐‘‹2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

โˆ‘๐‘Œ2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y

N = Jumlah responden

Dalam hal ini, kriteria validitasnya adalah sebagai berikut:

๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ < 0,20 = Sangat rendah

0,20 โ€“ 0,39 = Rendah

0,40 โ€“ 0,59 = Sedang/cukup

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

68

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,60 โ€“ 0,89 = Tinggi

0,90 โ€“ 1,00 = Sangat tinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan ฮฑ = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh

dari hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel korelasi tabel nilai r dengan derajat

kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika ๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ

> ๐‘Ÿ0,05 maka valid dan jika ๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ < ๐‘Ÿ0,05 maka tidak valid.

3.4.1.2 Tes Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) menyatakan bahwa โ€œreliabilitas menunjukan

pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.โ€ Adapun Suharsimi

Arikunto (2010, hlm. 224) mengatakan untuk menghitung rumus reliabilitas angket

adalah:

๐‘Ÿ11 = 2 x ๐‘Ÿ 1

21/2

1 x ๐‘Ÿ 1

21/2

Keterangan:

๐‘Ÿ11 = Reliabilitas instrumen.

๐‘Ÿ 1

21/2

= ๐‘Ÿ๐‘ฅ๐‘ฆ yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.

Selanjutnya dengan taraf signifikasi ฮฑ = 0,05 nilai reliabilitas yang diperoleh dari

hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat

kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika ๐‘Ÿ11 >

๐‘Ÿ๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ maka reliabel dan jika ๐‘Ÿ11 < ๐‘Ÿ๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™ maka tidak reliabel.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

69

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Prosedur Penelitian

Suatu penelitian akan terdapat operasionalisasi varibel penelitian, dimana dalam

hal ini suatu variabel penelitian akan dijabarkan tentang bagaimana indikator, ukuran

dan skalanya. Menurut Nazir (2005, hlm. 126) mengatakan bahwa โ€œoperasional variabel

adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara

memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.โ€

Sementara itu, Sugiyono (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa โ€œvariabel penelitian

adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya.โ€ Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (variabel

independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) mengatakan bahwa โ€œvariabel bebas (variabel

independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen)โ€, sedangkan variabel terikat

(variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas (variabel independen).โ€

Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel independen)

yaitu efektivitas pengelolaan arsip dinamis (X) dan variabel terikat (variabel dependen)

yaitu efisiensi kerja (Y). Guna menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan

permasalahan yang diteliti maka penulis membuat penjabaran konsep yang dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam menemukan aspek-aspek yang diteliti, berikut ini

adalah penjabaran operasional variabel penelitian:

3.5.1 Operasional Variabel Efektivitas Pengelolaan Arsip Dinamis

(Variabel X)

Menurut Sedarmayanti (2005, hlm.43) mengatakan bahwa โ€œarsip dinamis adalah

setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

70

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau peristiwa yang dibuat untuk sesuatu keperluan.โ€ Guna mengukur efektiv atau

tidaknya dalam sebuah pengelolaan arsip dinamis, maka Sedarmayanti (2001, hlm. 204)

mengatakan bahwa indikator pengelolaan arsip dinamis dapat dilihat berdasarkan:

1. Kesederhanaan

Sistem penataan arsip yang dipilih dan diterapkan harus mudah supaya bukan hanya

dimengerti oleh sekretaris saja melainkan juga dapat dimengerti oleh orang atau

pegawai lain.

2. Kecepatan menyimpan dan mengambil kembali arsip

Berdasarkan sistem yang digunakan harus memungkinkan penyimpanan dan

penemuan kembali arsip dengan cepat dan tepat.

3. Memenuhi persyaratan ekonomis

Yaitu harus memanfaatkan ruangan, tempat dan peralatan yang ada serta biaya yang

tidak terlalu tinggi.

4. Menjamin keamanan

Arsip harus terhindar dari kerusakan, pencurian atau kemusnahan dan harus aman

dari bahaya api, air, gangguan binatang, kecurian, udara yang lembab dan lain-lain

sehingga menyimpannya harus di tempat yang benar-benar aman dari segala

gangguan.

5. Penempatannya harus strategis

Yaitu agar tempat penyimpanan mudah dicapai oleh setiap unit atau yang

memerlukannya tanpa membuang banyak waktu.

6. Sistem yang digunakan harus fleksibel

Yaitu harus memberikan kemungkinan adanya perubahan-perubahan dalam rangka

penyempurnaan dan peningkatan efisiensi.

7. Memahami pengetahuan di bidang kearsipan.

Tabel 3.4

Operasional Variabel Efektivitas Pengelolaan Arsip Dinamis (X)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

71

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item

Arsip

Dinamis (X)

Arsip dinamis

adalah setiap

catatan tertulis

atau

bergambar

yang memuat

keterangan

mengenai

sesuatu hal

atau peristiwa

yang dibuat

untuk sesuatu

keperluan.

Sumber:

Sedarmayanti

(2005, hlm.

43)

Kesederhanaan. 1. Tingkat kemudahan

dipahami.

2. Tingkat kemudahan

dilaksanakan.

Ordinal 1

2

Kecepatan

menyimpan dan

mengambil

kembali arsip.

1. Tingkat kecepatan

dan ketepatan

menyimpan arsip.

2. Tingkat kecepatan

dan ketepatan

menemukan kembali

arsip.

Ordinal 3

4

Ekonomis. 1. Tingkat efisiensi

penyediaan dan

penggunaan ruangan/

tempat untuk

pengelolaan arsip.

2. Tingkat efisiensi

penyediaan dan

penggunaan peralatan

arsip.

Ordinal 5

6

Menjamin

Keamanan.

1. Tingkat pemeliharaan

arsip.

2. Tingkat keamanan

arsip.

Ordinal 7

8

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

72

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penempatan arsip

yang strategis.

1. Tingkat penyusunan

ruangan/tempat .

2. Tingkat kerapihan

dan keteraturan.

Ordinal 9

10

Sistem fleksibel. 1. Tingkat kesesuaian

pengelolaan atau

sistem arsip yang

digunakan dengan

kebutuhannya.

2. Tingkat kemungkinan

ekspansi pengelolaan

atau sistem arsip

yang digunakan.

Ordinal 11

12

Paham bidang

kearsipan.

1. Tingkat pemahaman

terhadap jadwal

penghapusan (retensi)

arsip.

2. Tingkat pemahaman

terhadap peralatan

dan perlengkapan

pengelolaan arsip.

Ordinal 13

14

Diadaptasi dari : Sedarmayanti (2001, hlm. 204)

3.5.2 Operasional Variabel Efisiensi Kerja Pegawai (Variabel Y)

Menurut Sedarmayanti (2005, hlm.150) mengatakan bahwa โ€œefisiensi kerja

adalah pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya. Pelaksanaan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

73

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efisiensi kerja pegawai menurut Sedarmayanti (2001, hlm. 114-115) dapat dilihat

berdasarkan indikator sebagai berikut:

1. Berhasil guna atau efektif yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat artinya target tercapai sesuai dengan waktu yang

ditetapkan.

2. Ekonomis untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian efektif termaksud

maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lainnya telah

dipergunakan dengan setepat-tepatnya.

3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan yakni untuk membuktikan

bahwa di dalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan

setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan yang

telah ditetapkan.

4. Pembagian kerja yang nyata yakni berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin

manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik, sebab

bagaimanapun juga kemauan setiap orang pasti terbatas. Oleh karena itu harus ada

pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja dan ukuran kemampuan kerja

yang tersedia.

5. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab artinya jangan sampai terjadi seseorang

mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggungjawabnya (W>T). Wewenang

harus sama dan seimbang dengan tanggungjawabnya.

6. Prosedur kerja yang praktis, dapat dilaksanakan yaitu pelaksanaan kerja yang dapat

dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah

merupakan kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.

Tabel 3.5

Operasional Variabel Efisiensi Kerja Pegawai (Y)

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

74

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Efisiensi Kerja

(Y)

Efisiensi kerja

adalah

pelaksanaan

cara-cara

tertentu dengan

tanpa

mengurangi

tujuannya.

Sumber:

Sedarmayanti

(2005, hlm. 150)

Berhasil guna atau

efektif.

1. Tingkat ketepatan

dalam

melaksanakan

pekerjaan.

2. Tingkat kelancaran

arus kerja.

Ordinal 1

2

Ekonomis. 1. Tingkat

pemanfaatan

waktu dalam

bekerja.

2. Tingkat

pemanfaatan

ruangan dalam

bekerja.

Ordinal 3

4

Pelaksanaan kerja

yang dapat

dipertanggungjawab

kan.

1. Tingkat

pemanfaatan

sumber daya oleh

pegawai selama

bekerja.

2. Tingkat

penggunaan

peralatan kantor

Ordinal 5

6

Pembagian kerja 1. Tingkat

melaksanakan

Ordinal 7

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

75

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang nyata. pekerjaan.

2. Tingkat hambatan

dalam

melaksanakan

pekerjaan.

8

Rasionalitas

wewenang dan

tanggungjawab.

1. Tingkat

pelaksanaan

pekerjaan sesuai

dengan standar.

2. Tingkat

rasionalitas dan

wewenang

pekerjaan.

Ordinal 9

10

Prosedur kerja yang

praktis.

1. Tingkat

penyusunan

dokumen untuk

kemudahan

bekerja.

2. Tingkat pelayanan

kerja yang

memuaskan.

Ordinal 11

12

Diadaptasi dari: Sedarmayanti (2001, hlm. 114-115)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

76

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Uji Asumsi

3.6.1 Uji Normalitas

Sebuah penelitian harus dibuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan

dianalisis itu didistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data menggunakan uji

kenormalan lilliefors. Proses pengujian liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah

berikut seperti yang diungkapkan oleh Muhidin (2010, hlm. 93)

1. Susunlah data dari yang terkecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada

beberapa data.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus

ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsisi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkan emperical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah

selisih terbesar titik observasinya.

8. Buatlah kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,ฮฑ).

3.6.2 Uji Homogenitas

Menurut Muhidin (2010, hlm. 96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam pengujian homogenitas, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok

tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Dn=n-1 S๐Ÿ๐Ÿ ๐‹๐จ๐  ๐’๐Ÿ๐Ÿ ๐๐›. ๐‹๐จ๐  ๐’๐Ÿ

๐Ÿ db.๐‘บ๐Ÿ๐Ÿ

1

2

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

77

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

โ€ฆ.

โ€ฆ.

โˆ‘

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai ฯ‡2.

7. Menentukan nilai dan titik kritis.

8. Membuat Kesimpulan.

Kriteria uji yang dilakukan adalah apabila nilai ฯ‡ 2hitung < ฯ‡ 2

tabel, maka H0 diterima

atau variasi data dinyatakan homogen.

3.6.3 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘Ž) =(โˆ‘ ๐‘Œ)

2

๐‘›

3. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:

๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘/๐‘Ž) = ๐‘. (โˆ‘ ๐‘‹๐‘Œ โˆ’โˆ‘ ๐‘‹ โˆ‘ ๐‘Œ

๐‘›)

4. Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)

๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘  = โˆ‘ ๐‘Œ2 โˆ’ ๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘/๐‘Ž) โˆ’ ๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘Ž)

5. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

78

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

๐‘…๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘Ž) = ๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘Ž)

6. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

๐‘…๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘/๐‘Ž) = ๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘”(๐‘/๐‘Ž)

7. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

๐‘…๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘  =๐ฝ๐พ๐‘Ÿ๐‘’๐‘ 

๐‘› โˆ’ 2

8. Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai

pasangannya.

9. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)

๐ฝ๐พ๐ธ = โˆ‘ {โˆ‘ ๐‘Œ2 โˆ’(โˆ‘ ๐‘Œ)2

๐‘›}

๐‘˜

10. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)

๐ฝ๐พ๐‘‡๐ถ = ๐ฝ๐พ๐‘…๐ธ๐‘† โˆ’ ๐ฝ๐พ๐ธ

11. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)

๐‘…๐ฝ๐พ๐‘‡๐ถ =๐ฝ๐พ๐‘‡๐ถ

๐‘˜ โˆ’ 2

12. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)

๐‘…๐ฝ๐พ๐ธ =๐ฝ๐พ๐ธ

๐‘› โˆ’ ๐‘˜

13. Mencari nilai Fhitung

๐นโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘” =๐‘…๐ฝ๐พ๐‘‡๐ถ

๐‘…๐ฝ๐พ๐ธ

14. Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F , maka distribusi

berpola linier.

15. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau ฮฑ = 5% menggunakan rumus:

Ftabel = F(1- ฮฑ)(db TC, db E) dimana db TC = k โ€“ 2 dan db E = n โ€“ k.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

79

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan,

yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.

3.7 Teknik Analisis Data

Sebuah teknik analisis data sangatlah diperlukan untuk mengumpulkan data

dalam pengujian dan hipotesis karena teknik analisis data tersebut dapat menentukan

jalannya suatu penelitian. Guna mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik dan

alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis data menurut Tatang Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 158), yaitu:

โ€œupaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data

tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-

masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitianโ€.

Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mendeskripsikan data dan

membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif,

teknik analisis data inferensial dan uji hipotesis. Guna mempermudah dalam

mendeskripsikan variabel penelitian, maka penulis menggunakan skor kategori dengan

lima kategori (skala Likert) yang mengacu pada rata-rata skor kategori kuesioner

(angket) yang didapat. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Skala Penafsiran Skor Rata-rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1 1,00 โ€“ 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk

2 1,80 โ€“ 2,59 Rendah Buruk

3 2,60 โ€“ 3,39 Sedang Cukup

4 3,40 โ€“ 4,19 Tinggi Baik

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

80

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 4,20 โ€“ 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (dalam Muhidin

dan Maman, 2007, hlm. 146)

3.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis data deskriptif. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 169), mengungkapkan bahwa

โ€œstatistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau genaralisasiโ€.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada tujuan

penelitian yang sudah di rumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimana gambaran

variabel X yang diteliti (2) untuk melihat bagaimana gambaran variabel Y yang diteliti.

Berdasarkan tujuan tersebut maka teknik analisis data yang digunakan adalah dengan

teknik analisis data deskriptif yaitu untuk menganalisis gambaran variabel.

3.7.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Selanjutnya dilakukan pengujian teknik analisis inferensial yaitu digunakan

sebagai alat untuk menarik kesimpulan terdapat pengaruh atau tidaknya antar variabel

yang diteliti. Penelitian ini analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis

regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian

hendak mengkaji ada atau tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang

diperoleh berbentuk ordinal.

Langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) yaitu:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti

konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap

diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - UPI Repositoryrepository.upi.edu/19207/6/S_PKR_1103172_Chapter3.pdfinstansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran efektivitas

81

Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik F.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db =

N- k - 1) dan tingkat signifikansi 95% atau ฮฑ = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang

terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan, kriteria kesimpulan: jika nilai hitung r atau F lebih besar dari

nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.

3.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan/jawaban yang masih perlu diuji kebenarannya.

Tujuan dilakukannya uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

yang cukup jelas antar variabel independen dan variabel dependen, dengan

dilakukannya pengujian hipotesis ini akan didapat suatu keputusan menerima atau

menolak hipotesis. Adapun alat yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar

variabel independen dan variabel dependen yaitu analisis regresi sederhana. Menurut

Muhidin (2010, hlm. 43), langkah-langkah pengujian hipotesis untuk penelitian populasi

(sensus), adalah sebagai berikut:

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

๐ป0 : ๐›ฝ < 0 : Tidak terdapat pegaruh positif variabel X terhadap variabel Y.

H1 : ฮฒ > 0 : Terdapat pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y.

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata ฮฑ (lefel of significant ฮฑ).

3. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi).

4. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan.

6. Berikan kesimpulan.