BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini...

15
52 Lugina Hayati Nury, 2017 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Laba merupakan variabel terikat sedangkan perilaku kewirausahaan dan daya saing sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dalam penelitian ini. Subjek dari penelitian ini adalah produsen genteng di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Menurut Sugiyono bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan ter tentu”. Tentunya diperlukan metode yang tepat sehingga memberikan kemudahan dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode survey eksplanatory yaitu metode yang menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis. Analisis yang digunakan adalah analisis jalur ( path analysis) untuk mengetahui sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab lainnya yang merupakan variabel akibat. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010, hal. 173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh produsen genteng di Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Tercatat bahwa produsen genteng di Jatiwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 271 produsen yang tersebar.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

52 Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Laba

merupakan variabel terikat sedangkan perilaku kewirausahaan dan daya saing

sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dalam penelitian ini.

Subjek dari penelitian ini adalah produsen genteng di Kecamatan Jatiwangi

Kabupaten Majalengka.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Tentunya

diperlukan metode yang tepat sehingga memberikan kemudahan dalam

pemecahan masalah. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode survey

eksplanatory yaitu metode yang menyoroti hubungan antar variabel dengan

menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan suatu hipotesis.

Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) untuk

mengetahui sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat

tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab lainnya yang

merupakan variabel akibat.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010, hal. 173).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh produsen genteng di Jatiwangi

Kabupaten Majalengka. Tercatat bahwa produsen genteng di Jatiwangi Kabupaten

Majalengka sebanyak 271 produsen yang tersebar.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

53

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi

(2010). Dalam penelitian ini menggunakan sampel kuota atau Quota Sample,

yaitu dalam mengumpulkan data peneliti mengunjungi responden yang memenuhi

syarat yaitu produsen genteng yang ada di Kecamatan Jatiwangi. Responden yang

dihubungi adalah responden yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya

lebih mudah.

. Untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

(Riduwan, 2013, hal. 249)

Dimana,

n= Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

= presisi yang ditetapkan (5%)

Dengan menggunakan rumus di atas maka dapat diambil sampel produsen

sebagai berikut:

n =

n =

n =

= 161,55

n =

Dari perhitungan diatas maka ukuran sampel yang dapat diambil sebanyak

162 produsen.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah laba

produsen dan yang menjadi variabel independen adalah periaku kewirausahaan

dan daya saing. Operasional dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

𝑛 𝑁

𝑁 𝑑 + 1

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

54

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 1.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala No Item

Laba

Laba atau keuntungan adalah

perbedaan antara penerimaan

total dan biaya total.

Penerimaan (revenue) total

adalah jumlah yang diterima

dari penjualan produk (PxQ).

Dapat dirumuskan dengan

penerimaan total – biaya total

/ π = TR – TC. (Case and

Fair, 2007).

Jumlah laba yang

diperoleh

produsen

genteng

Jatiwangi.

Data diperoleh

dari jawaban

responden

mengenai jumlah

laba yang

diperoleh selama

enam bulan

terakhir (periode

Maret – Agustus

2016).

Interval. 1

Perilaku

Kewirausahaan

Karakter seorang

wirausaha yang

memilki sifat berani

mengambil risiko,

bijaksana dalam

membuat keputusan,

pandai melihat

kesempatan yang

terbuka dan

berkemampuan

menjadi manajer yang

baik. (Sukirno, 2006)

Mengukur jawaban

responden mengenai

perilaku

kewirausahaan yang

mencakup:

Data diperoleh dari

jawaban responden

mengenai perilaku

kewirausahaan

yang dimiliki

produsen genteng

jatiwangi.

Ordinal.

Kepercayaan

diri, optimis.

2, 3, 4,

dan 5

Berorientasi laba

atau hasil, tekun

dan tabah, tekad,

kerja keras,

penuh inisiatif.

6, 7 dan 8

Mampu

mengambil

risiko, suka

tantangan.

9, 10, 11,

12 dan 13

Mampu

memimpin, dapat

bergaul dengan

oranglain,

menanggapi

saran dan kritik.

14, 15,

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22, 23, 24

dan 25

Inovatif, kreatif,

fleksibel,

wawasan luas. (BN. Marbun dalam

(Alma, 2010)

26, 27,

28, 29, 30

dan 31

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

55

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel berlanjut

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala No Item

Daya Saing

Daya saing industri

adalah Kemampuan

suatu industri untuk

memperoleh

keunggulan kompetitif

dengan mendasar

kepada kondisi faktor

yaitu kondisi

permintaan, strategi

perusahaan dan

struktur persaingan,

serta industri

pendukung dan

industri terkait.

(Tambunan: 2009)

Mengukur pangsa

pasar (Market Share)

yang dikuasai

produsen genteng

jatiwangi.

Data diperoleh dari

jawaban responden

mengenai Market

Share yang

dihitung dari

jumlah penjualan

responden selama

enam bulan

terakhir

Interval 32

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian

akan menentukan data yang dikumpulkan data menentukan kualitas penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau

angket mengenai faktor yang mempengaruhi laba produsen genteng. Adapun

langkah – langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut (Sugiyono,

2002):

1. Menentukan variabel – variabel penelitian untuk diteliti

2. Variabel – variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya

3. Menentukan indikator yang akan diukur

4. Indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir – butir pertanyaan atau

pernyataan.

Skala yang digunakan adalah Skala Numerikal (Numerical Scale). Skala

ini mirip dengan skala diferensial semantik, yaitu skala perbedaan semantik

berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti panas – dingin;

popular – tidak popular; baik tidak baik dan sebagainya (Kuncoro R. d., 2010, hal.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

56

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25). Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang

terhadap objek, yaitu:

a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek.

b. Evaluasi, yaitu hal – hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan

suatu objek.

c. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek.

Adapun contoh skala numerikal yaitu:

Seberapa puas anda dengan agen real estat yang baru?

Sangat

Puas 7 6 5 4 3 2 1

Sangat

Tidak

Puas

Dari contoh tersebut, responden memberikan tanda (X) pada nilai yang

sesuai dengan persepsinya. Para peneliti sosial dapat menggunakan skala ini

misalnya memberikan penilaian kepribadian seseorang, menilai sifat hubungan

interpersonal dalam organisasi, serta menilai persepsi seseorang terhadap objek

sosial atau pribadi yang menarik. Selain itu skala perbedaan semantik, responden

diminta untuk menjawab atau memberikan penilaian terhadap suatu konsep

tertentu misalnya kinerja, peran pimpinan, prosedur kerja, aktivitas dll. Skala ini

menunjukkan suatu keadaan yang saling bertentangan misalnya ketat – longgar,

sering dilakukan – tidak pernah dilakukan, lemah – kuat, positif – negatif, buruk –

baik, besar – kecil dan sebagainya.

Skala numerikal memiliki perbedaan dengan skala diferensial semantik

dalam nomor pada skala 5 titik atau 7 titik yang disediakan, dengan kata sifat

berkutub pada dua ujung keduanya (Sekaran, 2006, hal. 33). Skala ini merupakan

skala interval.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

57

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010, hal.213 )

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Rumus yang digunakan yaitu:

(Arikunto, 2010, hal. 213)

Keterangan:

= Koefisien korelasi butir

∑X = Jumlah skor tiap item

∑Y = Jumlah skor total item

∑X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

∑Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

∑XY = Jumlah perkalian X dan Y

N = Jumlah responden

Berdasarkan pada distribusi tabel-r untuk α = 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk = n – 2) dengan kaidah keputusan “jika rhitung > rtabel dapat diartikan

valid dan begitupun sebaliknya jika jika rhitung < rtabel dapat diartikan tidak valid”.

Kemudian untuk mengetahui kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. 2

Kriteria Validitas

Besaran Nilai Penafsiran

Antara 0,800 – 1,000 Sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 Tinggi

Antara 0,400 – 0,599 Cukup

Antara 0,200 – 0,399 Rendah

Antara 0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid)

Sumber: (Riduwan & Engkos, 2012)

𝑟𝑥𝑦 𝑁Σ𝑋𝑌 Σ𝑋 Σ𝑌

𝑁Σ𝑋 Σ𝑋 𝑁Σ𝑌 Σ𝑌

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

58

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi (2010) reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan

sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas

adalah uji yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat

pengumpul data yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat

keakuratan, kestabilan dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari

sekelompok individu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya yang reliabel akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Untuk menghitung reliabilitas, penelitian ini

menggunakan rumus alpha dari Cronbach yaitu:

(Arikunto, 2010, hal. 239)

Dimana : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = jumlah varians butir

= varians total

Kriteria pengujiannya jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi pada α = 0,05 maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya

jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses untuk mengumpulkan

data primer dan data sekunder sebagai kepentingan penelitian. Data yang

dikumpulkan akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.

Berdasarkan hal tersebut, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya :

1. Angket atau kuesioner yaitu pengumpulan data melalui penyebaran

pertanyaan yang diberikan kepada responden yang menjadi sampel.

r11 = 𝑘

𝑘− 1 −

∑𝜎𝑏

𝜎𝑡

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

59

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah:

1. Pengolahan skor pada hasil jawaban responden dengan menggunakan skala

numerikal yang sudah berbentuk interval.

2. Mentabulasi data, yaitu menyajikan data yang telah diseleksi dalam bentuk

data yang siap diolah menjadi tabel – tabel yang selanjutnya akan dianalisis

dan diuji secara sistematis.

3. Menganalisis data, suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

antar variabel dalam penelitian dengan menggunakan teknik analisis.

4. Melakukan uji hipotesis untuk data yang digunakan.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk menguji pengaruh variabel mediasi atau variabel intervening dalam

penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan

pengolahan data menggunakan program SPSS 16. Analisis jalur digunakan untuk

menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap

variabel terikat (Sunarto, 2010, hal. 140). Dengan kata lain model path analysis

ini adalah pola hubungan sebab akibat antar variabel.

Seperti yang dikemukakan oleh Kusnendi (2008, hal. 147) bahwa analisis

jalur adalah metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan

kausal antar variabel yang dibangun atas dasar kajian teori tertentu dengan tujuan

untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel

penyebab terhadap variabel akibat yang dapat diobservasi secara langsung.

Adapun langkah – langkah menguji path analysis menurut Kusnendi

(2008, hal. 154) adalah:

1. Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap.

Adapun diagram jalur lengkap pada penelitian ini adalah:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

60

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 1.

Hubungan Struktural Perilaku Kewirausahaan (X1) dan Daya Saing (X2)

terhadap Laba (Y)

Sumber: (Riduwan & Engkos, 2010, hal 119)

2. Menghitung koefisien korelasi antar variabel penelitian dengan rumus:

(Kusnendi, 2008, hal. 154)

Menyatakan koefisien korelasi antar variabel penelitian tersebut dalam sebuah

matriks korelasi (R) sebagai berikut:

Y1 X1 X2 ... Xk

1 ...

...

R = 1 ...

1 ...

...

1

Sumber: (Kusnendi, 2008, hal. 154)

r = 𝑛Σ𝑋𝑖𝑌𝑖− Σ𝑋𝑖 Σ𝑌𝑖

𝑛Σ𝑋𝑖 − Σ𝑋𝑖

𝑛Σ𝑌𝑖 − Σ𝑌𝑖

e2

Perilaku Kewirausahaan

(X1)

Daya Saing (X2)

Laba (Y)

e1

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

61

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menghitung determinan matriks korelasi R antar variabel penyebab untuk

menentukan ada tidaknya problem multikolinieritas dalam data sampel.

4. Identifikasi model atau sub struktur yang akan dihitung koefisien jalurnya dan

rumuskan persamaan strukturalnya. Penelitian ini menggunakan dua sub

struktur untuk menguji hipotesi. Adapun sub struktur tersebut adalah:

a. Persamaan struktural 1 menganalisis pengaruh variabel eksogen X1

terhadap variabel endogen X2. Persamaannya yaitu:

X2 = X1 + ε1

d. Persamaan struktural 2 menganalisis pengaruh variabel eksogen X1 dan X2

terhadap variabel endogen. Persamaannya yaitu:

Y = + +

1. Identifikasi matriks korelasi antar variabel penyebab yang sesuai dengan sub –

sub struktur atau model yang akan diuji.

2. Menghitung matriks invers korelasi antar variabel penyebab untuk setiap

model yang akan diuji dengan rumus:

( (Kusnendi, 2008, hal. 155)

3. Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji

dengan rumus:

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

dimana menunjukkan koefisien jalur, − adalah matriks invers

korelasi antar variabel eksogen dalam model yang analisis, dan r koefisien

korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang dianalisis.

4. Menghitung koefisien determinasi dan koefisien jalur errorvariables

( ) melalui rumus:

=

dan

= 1 −

(Sumber: Kusnendi, 2008, hal. 155)

𝑅𝑖− =

ǀ𝑅𝑖ǀ (adj.

Ri)

𝜌𝑦𝑖𝑥𝑘= 𝑅𝑖− 𝑟𝑌𝑖𝑋𝑘

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

62

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menguji kebermaknaan koefisien determinasi dengan statistik uji F sebagai

berikut:

F = − −

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

dimana k menunjukkan banyak nya variabel penyebab dalam model yang

dianalisis, dan n menunjukkan ukuran sampel. Hipotesis statistiknya dirumuskan

sebagai berikut:

Ho : = = ... = = 0: Yi tidak dipengaruhi X1, X2, ... Xk

H1 : = = ... = ≠ 0 : Sekurang – kurangnya Yi dipengaruhi

oleh salah satu variabel X1, X2, ... Xk.

Atau dapat dirumuskan juga:

Ho : = 0 : Variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk.

H1 : ≠ 0 : Sekurang – kurangnya Yi dipengaruhi oleh salah satu

variabel X1, X2, ... Xk.

6. Melakukan pengujian individual terhadap setiap koefisien jalur yang diperoleh

dengan statistik uji t sebagai berikut:

ti =

=

√( −

)

− −

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

dimana menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis. SE

menunjukkan Standard Error koefisien jalur yang diperoleh untuk model yang

dianalisis. n adalah ukuran sampel, k adalah banyaknya variabel penyebab dalam

model yang dianalisis, dan Ckk menunjukkan elemen matriks invers korelasi

variabel penyebab dalam model yang dianalisis.

Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan sebagai berikut:

Ho : = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi.

H1 : > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1 : < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

63

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Melakukan pengujian overall model fit dengan statistik Q dan atau W dengan

rumus Shumacker & Lomax, 1996: 45 dalam (Kusnendi, 2008, hal. 156),

yaitu:

Q = −

dimana menunjukkan koefisien variansi terjelaskan seluruh model, dan M

menunjukkan koefisien variansi terjelaskan setelah koefisien jalur yang tidak

signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien dan M dihitung

dengan rumus:

= M = 1 – (1 -

)(1 - ) ... (1 -

)

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang diuji

fit dengan data. Dan jika Q < 1, maka untuk menentukan fit tidaknya model

statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:

W = -(n – d) loge (Q) = -(n – d)ln(Q).

dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang

ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

8. Mendiskusikan statistik untuk menjawab penelitian yang diajukan.

3.9 Pengujian Hipotesis

3.9.1 Uji F

Pengujian F statistik dilakukan untuk menguji keseluruhan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan rumus:

F = − −

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

dimana:

k = banyak variabel penyebab dalam model

n = ukuran sampel

Hipotesis:

Ho : = = ... = = 0: Yi tidak dipengaruhi X1, X2, ... Xk

H1 : = = ... = ≠ 0 : Sekurang – kurangnya Yi dipengaruhi oleh

salah satu variabel X1, X2, ... Xk.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

64

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Atau dapat dirumuskan juga:

Ho : = 0 : Variasi yang terjadi pada Yi tidak dipengaruhi Xk.

H1 : ≠ 0 : Sekurang – kurangnya Yi dipengaruhi oleh salah satu variabel X1,

X2, ... Xk.

3.9.2 Uji t

Pengujian t statistik dilakukan untuk menguji signifikansi masing –masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian t statistik dilakukan dengan

rumus:

ti =

=

√( −

)

− −

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

dimana:

= koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel endogen

SE = Standard Error

n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel penyebab

Ckk = elemen matriks invers korelasi variabel penyebab

Hipotesis statistik pengujian individual dirumuskan sebagai berikut:

Ho : = 0 : Secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi.

H1 : > 0 : Secara individual Xk berpengaruh positif terhadap Yi, atau

H1 : < 0 : Secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi.

3.9.3 Uji Sobel (Metode Product of Coefficient)

Metode Product of Coefficient ini dikembangkan oleh Michael E. Sobel

pada tahun 1982. Uji variabel mediasi pada metode ini dilakukan dengan menguji

kekuatan pengaruh tidak langsung variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

melalui variabel mediasi (M) atau dengan kata lain menguji signifikansi pengaruh

tidak langsung (Ghozali, 2013, hal. 248). Dengan demikian untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui variabel mediasi

(M) dapat dilakukan dengan uji sobel.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

65

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara

mengalihkan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien

ab = (c-c1), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M,

sedangkan c1 adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M.

Standart error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar eror

tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus:

= + +

(Ghozali, 2013, hal. 249)

Sedangkan nilai t-statistik dari koefisien ab dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

t =

(Ghozali, 2013, hal. 249)

Langkah-langkah uji variabel mediasi dengan menggunakan metode Product of

Coefficient (Uji Sobel) dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Membuat persamaan regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y),

sehingga diperoleh nilai koefsien regresi a dan standard error dari koefisien

regresi a (sa).

2. Membuat persamaan regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

dengan memasukkan variabel mediasi (M) ke dalam persamaan, sehingga

diperoleh nilai koefisien regresi b dan standard error dari koefisien regresi b

(sb).

3. Menghitung nilai standard error dari koefisien ab (sab).

4. Menghitung nilai t-statistik dari koefisien ab.

Menarik kesimpulan uji variabel mediasi dengan kriteria: Apabila nilai

absolut dari t statistik > t tabel pada α = 0,05 dan df = n – (k +1) dimana n =

jumlah observasi dan k = jumlah variabel bebas, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel M memediasi hubungan kausal antara variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y).

3.9.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi multiple (squared multiple correlations) atau

koefisien variansi yang dinotasikan dengan R2 menunjukkan besarnya pengaruh

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3repository.upi.edu/28373/6/S_PEK_1206295_Chapter3.pdf · penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) dan uji sobel dengan pengolahan

66

Lugina Hayati Nury, 2017

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA DENGAN DAYA SAING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersama atau serempak seperangkat variabel penyebab terhadap satu variabel

akibat yang terdapat pada model struktural yang dianalisis (Kusnendi, 2008, hal.

157).

Koefisien determinasi R2 digunakan dengan rumus:

=

(Kusnendi, 2008, hal. 155)

Untuk mengetahui pengaruh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model

maka digunakan rumus:

= 1 −

(Kusnendi, 2008, hal. 155)