BAB III METODE PENELITIAN -...

17
27 Tia Nurjanah, 2014 Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode dan model penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen serta analisis dan interpretasi data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition. A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi, dan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm. 26) yang menegaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan model Pendekatan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kemmis dalam Sanjaya (2010, hlm. 24) bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Adapun menurut Burns dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi. Selanjutnya menurut Elliot dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah kajian tentang situasi

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

27 Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode dan model penelitian yang digunakan

yaitu Penelitian Tindakan Kelas, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian,

prosedur penelitian, instrumen serta analisis dan interpretasi data. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa dengan menerapkan model

cooperative integrated reading and composition.

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi, dan melakukan

perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Sanjaya (2010, hlm. 26) yang menegaskan bahwa penelitian tindakan

kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui

refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara

melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Oleh karena itu, pendekatan

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

kualitatif dengan model Pendekatan Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Kemmis dalam Sanjaya (2010, hlm. 24) bahwa yang dimaksud

dengan PTK ialah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan

oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial

mereka. Adapun menurut Burns dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah

penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam

situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan

melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi. Selanjutnya

menurut Elliot dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah kajian tentang situasi

28

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses

diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh

yang ditimbulkannya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas di atas, dapat disimpulkan bahwa

dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintrospeksi,

bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya

sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Grundy & Kemmis (dalam Sanjaya, 2010, hlm. 30-31) tujuan

PTK meliputi tiga hal yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan

peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.

Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memiliki beberapa

karakteristik, yakni tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan

hasil belajar, masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat

praktis, fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran, tanggung jawab

pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi, PTK dilaksanakan

sesuai dengan program pembelajaran yang sedabg berjalan, artinya pelaksanaan

PTK tidak di-setting secara khusus untuk kepentingan penelitian semata.(Sanjaya,

2010, hlm. 33-34)

B. Model Penelitian

Model pada dasarnya merupakan rancangan yang dapat digunakan untuk

menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas yang sifatnya lebih praktis. Menurut

Nadler dalam Sanjaya (2010, hlm.49) model yang baik adalah model yang dapat

menolong pengguna untuk mengerti dan memahamai suatu proses secara

mendasar dan menyeluruh. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan

sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas.

Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi

29

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kurt Lewin, , model

Ebbut, model Elliot, model Hopkins, dan model Kemmis dan Mc. Taggart.

Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model

Kemmis dan Mc. Taggart. Di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen,

keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, dan (4) refleksi. Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi

awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan

masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi yang dapat diuraikan Ekawarna (2013, hlm.21) sebagai berikut.

1. Perencanaan atau sebagai refleksi awal

Perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi

dari permasalahan-permasalahan. Perencanaan disusun sebelum tindakan

dimulai.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada

rencana tindakan.

3. Observasi

Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Selain itu untuk mengumpulkan

informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang

ditimbulkan oleh perlakuan guru.

4. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,

interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.

Terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.

30

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

Kesimpulan

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

31

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adaptasi Model Kemmis dan Mc. Taggart (1982)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cibogo, yang terletak di Jalan

Tangkuban Parahu No. 87 Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat. Penelitian tindakan kelas iniberawal ketika peneliti melaksanakan

Pendidikan Latihan Profesi (PLP) di kelas IV sejak bulan Februari 2014, selama

melaksanakan PLP peneliti melakukan observasi dan menemukan permasalahan

di kelas IV yaitu kesulitan dalam menulis pantun, oleh karena itu peneliti

menerapkan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis

pantun,penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sebanyak tiga siklus dengan

rincian sebagai berikut.

1. Siklus I dilaksanakan tanggal 7 Mei 2014

2. Siklus II dilaksanakan tanggal 12 Mei 2014

3. Siklus III dilaksanakan tanggal 16 Mei 2014

D. Subjek Penelitian

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti mengobservasi proses

pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi, peneliti mendiagnosis bahwa

siswa kelas IV SD Negeri 1 Cibogo memiliki kesulitan dalam menulis pantun. Hal

ini dapat dilihat hasil pantun buatan siswa yang belum sesuai dengan ciri-ciri

pantun. Oleh karena itu peneliti menetapkan subjek penelitian ini yaitu siswa

kelas IV semester genap SDN 1 CibogoKecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat tahun ajaran 2013/2014. Subjek yang ditetapkan adalah siswa kelas IV

sebanyak 16 orang. Dengan jumlah laki-laki 8 orang dan perempuan 8 orang.

32

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang peneliti

laksanakan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti mengobservasi proses pembelajaran

dalam kelas. Hasil dari observasi, peneliti mendiagnosis bahwa siswa kelas

IV SD Negeri 1 Cibogo memiliki kesulitan dalam menulis pantun. Hal ini

dapat dilihat hasil pantun buatan siswa yang belum sesuai dengan ciri-ciri

pantun.

2. Perencanaan tindakan

Berdasarkan penyebab dan masalah yang dipaparkan di atas, akan diterapkan

model CIRC. Sebelum melakukan tidakan dengan menerapkan model CIRC,

peneliti menyusun rancangan program tindakan pembelajaran menulis

pantun. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan

adalah:

a. menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan

dicapai dan menentukan indikator capaian kompetensi (ICK);

b. mendiskusikan dengan guru kelas mengenai langkah-langkah, strategi

dalam pembelajaran, serta media yang akan digunakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran;

c. menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan yang akan

disampaikan;

d. menyusun Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP) dengan

menggunakan model CIRC;

33

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. mempersiapkam media dan kata-kata kunci yang akan digunakan untuk

mengaplikasikan model CIRC;

f. menyiapakan instrumen tes formatif yang berupa pilihan ganda maupun

essay untuk mengukur hasil pembelajaran setiap akhir siklus sesuai

materi dan indikator yang akan dicapai;

g. menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas peserta didik;

h. menyiapkan instrumen pengamatan kinerja pendidik dalam

melaksanakan model CIRC; dan

i. Melaksanakan diskusi dengan mitra peneliti.

3. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan akan dilakukan langsung oleh penulis sebagai

peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas.

Dalam tahap ini, peneliti dibantu oleh guru wali kelas IV SDN 1 Cibogo dan

rekan sejawat yang berperan sebagai observer.

Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis pantun dengan

menerapkan model CIRC dilakukan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan

dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah

direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut.

a. Siklus I

1) Mempersiapkan data awal yang dimiliki.

2) Mendiskusikan mengenai tindakan yang akan dilakukan dengan guru

kelas IV serta menanyakan permasalahan yang mungkin timbul di dalam

kelas.

3) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan

menerapkan model CIRC.

4) Melakukan observasi dan pengolahan data. Pelaksanaan observasi

dilakukan oleh tim peneliti (observer) dan waktu pelaksananaannya

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam rangka pengumpulan

34

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data. Hal yang diobservasi yaitu kesesuaian rencana pembelajaran

dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

dalam kelas. Selain itu, mengobservasi ketercapaian indikator saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

5) Melakukan tes pada akhir siklus.

6) Menganalis dan merefleksi bersama observer mengenai pelaksanaan hasil

tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk

memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses pelaksanaan tindakan.

Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan proses

pembelajaran pada siklus I. Sehingga hasil yang di dapat akan dijadikan

acuan untuk membuat perencanaan dalam siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan sesuai dengan

perbaikan dari hasil analisis siklus I. Oleh karena itu, untuk pelaksaan

tindakan siklus II, peneliti harus benar-benar merencanakan langkah-langkah

yang tepat dan efektif agar kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki.

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diantaranya sebagai berikut.

1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan kepada

hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan

menerapkan model cooperative integrated reading and composition.

Dengan kegiatan sebagai berikut.

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara

heterogen.

b) Guru memberikan wacana sesuai dengan tema.

c) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok

dan kata kunci dari wacana dan ditulis pada lembar kertas.

d) Siswa menuliskan amanat dari wacana.

35

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Guru membagikan lembar kerja kelompok (LKK) melengkapi pantun.

f) Siswa mencari kata kunci yang terdapat pada wacana untuk digunakan

dalam melengkapi pantun

g) Siswa melengkapi pantun dengan menggunakan kata-kata yang

didapatnya secara berkelompok.

h) Mempresentasikan hasil kerja kelompok.

i) Guru membuat kesimpulan bersama.

j) Penutup.

3) Pendidik memberikan tes formatif untuk mengukur peningkatan hasil

belajar peserta didik setelah menggunakan metode CIRCini.

4) Peneliti bersama observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil

tindakan siklus II. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat

perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.

c. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III merupakan perbaikan dari hasil

analisis siklus II. Untuk melaksanakan siklus III peneliti harus merencanakan

dengan matang berdasarkan hasil refleksi dari siklus II agar terjadi

peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III,

diantaranya sebagai berikut.

1) Membuat rancangan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan

menerapkan model CIRC.

3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi dilakukan oleh

observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan.

4) Hasil observasi data dianalisis, sehingga dapat diketahui peningkatkan

kemampuan siswa untuk menulis pantun melalaui kegiatan membaca dan

menulis terintegrasi melalui model CIRC.

4. Observasi

36

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi

tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010, hlm.86). Dalam

tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

a. Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi

yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan siswa

selama proses pembelajaran dengan menggunakan model CIRC.

b. Melakukan wawancara dengan siswa setelah pembelajaran berlangsung.

5. Refleksi

Refleksi akan dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan

kekurangan selama proses pembelajaran sehingga dapat menjadi bahan perbaikan

untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Refleksi dilakukan oleh guru(peneliti)

beserta observer. Semua data yang diperoleh dianalisis secara bersama-sama

untuk menemukan hal-hal yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran pada

siklus selanjutnya.

F. Instrumen Penelitian

Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah pengumpulan data,

sebagai bagian untuk menjawab persoalan penelitian. Banyak cara atau metode

yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Namun diperlukan cara yang

tepat dan efisien untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil karangan siswa dalam bentuk Lembar

Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan

model CIRC dalam pembelajaran serta sikap dan respon siswa dalam kegiatan

belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen

yang digunakan akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

37

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dirumuskan dengan tepat. Instrumen

penilaian untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel

A.4 yang terlampir.

2. Instrumen Tes

Pengertian tes menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1456),

yaitu ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan,

kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. LKS

untuk siswa di bagi dua, yaitu LKS kelompok dan LKS individu yang dapat

dilihat pada lampiran C.

3. Instrumen Nontes

Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik

nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut.

a. Observasi

Observasi dalam KBBI (2008, hlm. 976) adalah peninjauan secara cermat;

sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan-ke sekolah-sekolah.

Dalam observasi, peneliti langsung mengamati subjek yang diteliti, terjun

langsung dengan melihat, merasakan, mendengarkan, dan berpikir tentang hal

yang diteliti. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk

mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran menulis pantun.

1) AktivitasGuru

Kegiatan observasi aktivitas guru bertujuan untuk melihat ketercapaian

langkah-langkah kegiatan yang dilakukan guru ketika pembelajaran berlangsung.

Serta mengukur kesesuaian antara langkah yang tertuang dalam RPP dan

38

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaannya. Lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel A.5

yang terlampir.

2) Respon Siswa

Kegiatan observasi respon siswa dilakukan untuk melihat respon siswa

selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi respon siswa dapat dilihat

pada tabel A.6 yangterlampir.

b. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk

dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.(KBBI, 2008, Hlm.

1559).Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan pada awal penelitian.

Wawancara yang dilaksanakan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang

yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Wawancara akan diajukan

kepada guru kelas IV dan juga siswa sebagai subjek penelitian. Format

wawancara dapat dilihat pada tabel A.7 yang terlampir.

c. Catatan Lapangan

Saat melakukan penelitian di lapangan peneliti membawa buku catatan

untuk menulis dan mencatat semua hal yang dilihat dalam pengamatan. Semakin

banyak yang ditulis, semakin lengkap pengamatan itu. Firmat catatan lapangan

dapat dilihat pada tabel A.8 yang terlampir.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis dan interpretasi data merupakan hal sangat penting dalam sebuah

penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm.106) yang

mengemukakan bahwa data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis

yakni diolah dan diinterpretasikan. Agar informasi yang dihasilkan akurat, maka

digunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan suatu cara untuk

mendapatkan iformasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar

informasi yang didapatkan dapat dipercaya dan tidak salah dalam mengambil

kesimpulan.

39

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan

analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang

menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon

siswa terhadap penerapan model cooperative integrated reading and composition

dalam pembelajaran menulis pantun. Data yang dianalisis berasal dari hasil

wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif

digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data

ini berasal dari hasil pantun siswa.

Setelah data kualitatif dianalisis maka dilanjutkan dengan proses

pengolahan data yang hasilnya akan dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif

yang diperoleh dari hasil karangan siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah

dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam

bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas. Selain itu

disusun pula rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis

pantun dengan model cooperative integrated reading and composition. Berikut

rambu-rambu tersebut yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Format Penilaian Hasil Pantun Siswa

No. Aspek yang Dinilai Skala

Bobot Skor 1 2 3 4 5

1. Jumlah Baris 4 4

2. Jumlah Suku kata 8-12 4

40

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sajak a-b-a-b 4

4. Kesesuaian Sampiran 4

5. Kesesuaian Isi 4

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan

kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil

karangan siswa.

Tabel 3.2

Arti Skala

1 SK Sangat Kurang

2 K Kurang

3 C Cukup

4 B Baik

5 SB Sangat Baik

Tabel 3.3

Deskripsi Skala Nilai

Jumlah Baris 4

5 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 4 baris

4 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 3 baris

3 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 2 baris

2 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 1 baris

1 Siswa menulis pantun kurang dari 1 baris

Jumlah Suku kata

8-12

5 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12

suku kata dengan jumlah yang sama

4 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12

suku kata dengan jumlah yang berbeda

3 Siswa mampu menulis 3 baris pantun dengan 8-12

suku kata

41

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Siswa mampu menulis 2 baris pantun dengan 8-12

suku kata

1 Siswa mampu menulis 1 baris pantun dengan 8-12

suku kata

Sajak a-b-a-b

5 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b

dengan rima sempurna

4 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b

dengan rima tidak sempurna

3 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b

dengan 1 kalimat yang tidak tepat

2 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b

dengan 2 kalimat yang tidak tepat

1 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b

dengan 3 kalimat yang tidak tepat

Kesesuaian

Sampiran

5 Siswa mampu menulis sampiran pantun yang

memiliki makna dan berkaitan dengan isi

4 Siswa mampu menulissampiran pantun yang

memiliki makna namun tidak terkait dengan isi

3 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun

maknanya kurang tepat

2 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun

tidak memiliki makna

1 Siswa tidak mampu menulis sampiran pantun

Kesesuaian Isi

5 Siswa mampu menulis isi pantun denganmakna dan

pilihan kata yang tepat

4 Siswa mampu menulisisi pantun yang memiliki

makna yang tepat

3 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya

kurang tepat

42

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya

tidak tepat

1 Siswa tidak mampu menulis isi pantun

Tabel 3.4

Kategori Nilai Keterampilan Menulis Pantun

NILAI KATEGORI

85≤ A ≤ 100 Sangat Terampil

75 ≤ B ≤ 84 Terampil

65 ≤ C ≤ 74 Cukup Terampil

50 ≤ D ≤ 64 Kurang Terampil

0 ≤ E ≤ 49 Sangat Kurang Terampil

Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005:

57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis

berikut:

P = 𝑓

𝑛 𝑥 100

Keterangan:

P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori,

N = jumlah keseluruhan siswa,

100 = bilangan konstanta

Tabel 3.5

Pedoman Tafsiran Data dalam % Kualitatif

Persentase Tafsiran

43

Tia Nurjanah, 2014

Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk

Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100 Seluruhnya

90-99 Hampir seluruhnya

70-89 Sebagian besar

51-69 Lebih dari setengahnya

50 Setengahnya

30-49 Hampir setengahnya

1-29 Setengah kecil

0 Tidak seorang pun

Diadaptasi dari Sukmawati (2013, hlm. 56)