BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya...
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu
dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan
(treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok
kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah
kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw sedangkan
kelompok kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat
perlakuan pembelajaran tanpa menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw.
3.1.2 Desain Penelitian
Design penelitian ini merupakan jenis pretest-posttest control group
design dimana terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Selain itu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol juga
diberikan angket minat belajar untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa
dengan penggunaan metode jigsaw. Secara bagan digambarkan pada tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3. 1
Desain Penelitian
O1 X O2
O3
𝑂4
Sumber: Sugiono ( 2011)
30
Keterangan
O1 : Hasil belajar pretes dan angket minat belajar kelompok eksperimen
untuk mengetahui keadaan awal.
𝑂3 : Hasil belajar pretes dan angket minat belajar kelompok kontrol untuk
mengetahui keadaan awal.
O2 : Hasil belajar dan minat belajar siswa dari posttest
kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw
O4 : Hasil belajar dan minat belajar siswa dari posttest kelompok kontrol
yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw.
X : Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi
perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw, sedangkan
kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan
menggunakan metode jigsaw.
Implementasi dari desain penelitian tersebut diuraikan dalam prosedur
penelitian. Prosedur penelitian tersebut seperti berikut ini:
1. Persiapan penelitian;
2. Pembentukan kelompok eksperimen dan kontrol;
3. Membuat kisi-kisi pretest, posttest dan angket;
4. Membuat instrumen tes berdasarkan kisi-kisi yang sudah ditentukan;
5. Menguji cobakan instrumen tes pada kelas yang telah dipilih;
6. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas butir soal dan reliabilitas soal;
7. Mengadakan tes awal (pretest) dan pemberian angket minat belajar di
kelompok eksperimen dan kontrol;
8. Pemberian perlakuan (X) pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran IPA dengan materi pokok
pengelolaan sumber daya alam.
9. Mengadakan tes akhir (posttes) dan pemberian angket minat belajar pada
kelompok eksperimen dan kontrol.
31
10. Analisis hasil penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun hasil
penelitian.
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri
Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo semester dua tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini mengambil kelas 4 SD Negeri Pondok 1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas 4 SD Negeri Pondok 3 sebagai kelas kontrol. Kedua SD
tersebut terletak di dusun Deresan Rt 2 Rw 7, Desa Pondok, Kecamatan Grogol,
Kabupaten Sukoharjo.
3.1.3.2 Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April tahun 2013,
dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Kegiatan Penelitian di SDN Pondok 1 dan Pondok 3 Kecamatan
Grogol Kabupaten Sukoharjo Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat),
(Sugiyono 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini metode pembelajaran
jigsaw. Penggunaan metode pembelajaran jigsaw merupakan salah satu tipe
pembelajaran koooperatif yang pada dasarnya dapat mendorong siswa aktif dan
Waktu
Kegiatan
Februari Maret
April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
Penyusunan Laporan
32
membangun gotong royong dalam kelompok untuk saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran. Langkah-langkah pokok metode pembelajaran jigsaw
ini yaitu:
Tahap I Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Memberikan apersepsi untuk memunculkan rasa keingintahuan siswa
tentang materi yang akan dipelajari yaitu, dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
d. Memberi motivasi kepada siswa agar siswa lebih tertarik untuk belajar.
Tahap II Menyampaikan Informasi
e. Menjelaskan tentang uraian kegiatan pembelajaran jigsaw yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
f. Menyajikan materi kepada siswa.
Tahap III Mengorganisasi Siswa ke dalam Kelompok-kelompok Belajar
g. Menjelaskan kepada siswa bagaimana membagi siswa dalam kelompok
heterogen 1-5 orang siswa.
h. Membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif
dan efisien.
i. Siswa membentuk kelompok asal.
j. Setiap anggota kelompok diberikan subtopik bacaan yang berbeda yang
terdiri dari subtopik bagian 1, 2, 3, 4 dan 5
Tahap IV Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar
k. Setiap siswa mempelajari sub bagiannya masing-masing.
l. Siswa dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli).
33
m. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali kedalam
kelompok asli untuk memberikan/berbagi informasi yang diperoleh dan
dipelajari di kelompok ahli.
n. Tiap tim tim ahli mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas dan
melakukan pembahasan secara bersama-sama dengan bimbingan guru.
o. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran.
Tahap V Evaluasi
p. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
q. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
Tahap VI Memberi Penghargaan
r. Guru memberi penghargaan baik dari hasil belajar individu maupun
kelompok.
3.2.2 Variabel Dependen (Terikat)
Variabel terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono 2011: 61). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar. Minat belajar adalah sesuatu
keinginan atau kemauan yang disertai perhatian yang disengaja yang melahirkan
rasa senang dalam perubahan tingkah laku belajar. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2008: 22). Minat serta hasil belajar ini akan menjadi tolak
ukur dalam pencapaian keberhasilan siswa mengikuti pembelajaran, dengan
indikator minat belajar sebagai berikut : perasaan senang, ketertarikan siswa,
perhatian dan keterlibatan siswa. Data minat belajar siswa akan diketahui melalui
angket dan hasil belajar diperoleh melalui tes berbentuk pilihan ganda untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pokok bahasan
pengelolaan sumber daya alam. Aspek yang ditekankan dalam mengukur hasil
belajar siswa dalam penelitian ini adalah aspek kognitif.
34
3.2.3 Hubungan Antar Variabel
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini
dapat digambarkan pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.1
Hubungan Antar Variabel
Variabel X mempengaruhi variabel Y. Penerapan metode pembelajaran jigsaw
sebagai variabel X, berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran
IPA (Y1), dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas 4 sebagai variabel terikat (Y2).
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi
pada penelitian ini adalah kelas 4 SD Gugus Baru Raden Kecamatan Grogol
Kabupaten Sukoharjo yaitu SD Negeri Pondok 1, SD Negeri Pondok 2, SD Negeri
Pondok 3.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan
sampel dalampenelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling berbeda
dengan sampel. Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel.
Suatu sampel biasanya mengikuti tehnik atau jenis sampling yang digunakan.
X
Y2
Y1
35
Sampel pada penelitian ini adalah:
a. Siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 1
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberi perlakuan yaitu
dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan jumlah siswa
sebanyak 22 anak.
b. Siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 3
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Metode
pembelajaran di kelas kontrol ini menggunakan pembelajaran konvensional.
Jumlah peserta didik kelas 4 SD Negeri Pondok 3 ada 20 anak. Secara tabel
dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Jumlah peserta didik Kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri
Pondok 3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tahun Ajaran 2012/2013
Kelompok Nama Sekolah
Jumlah Peserta Didik
Total Laki-
Laki Perempuan
Eksperimen SD Negeri Pondok 1 16 6 22
Kontrol SD Negeri Pondok 3 10 10 20 Jumlah Subjek 42
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, serta
pemberian perlakuan/treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
metode kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya pemberian posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretest dan posttest pengumpulan data
penelitian ini juga menggunakan angket minat belajar.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar
36
untuk mengetahui kemampuan siswa, lembar observasi yang digunakan untuk
mengetahui tindakan guru dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw di kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta angket untuk
mengetahui minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kisi-kisi
merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Kisi-kisi ini
bertujuan untuk menentukan ruang lingkup dan petunjuk dalam menulis soal.
3.4.2.1 Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah himpunan pertanyaan yang harus
dijawab, pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek
tertentu dari peserta tes, (Endang Purwanti, 2008). Jenis tes yang digunakan
berupa pilihan ganda yang terdiri dari
dan posttest. Tabel 3.3 di bawah ini akan menjelaskan kisi-kisi soal tes untuk
mengukur hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Pondok 1 dan SD Negeri Pondok
3 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Berikut ini
adalah tabel 3.4 yang berisi kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar prerest:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Pretest
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Indikator
Item
Soal
1. 8. Memahami
berbagai bentuk
energi dan cara
penggunaannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
8.1
Mendeskripsikan
energi panas dan
bunyi yang
terdapat di
lingkungan sekitar
serta sifat-
sifatnya.
Energi
panas dan
energi
bunyi
- Menyebutkan
contoh sumber
energi panas
dan
kegunaannya.
- Menyebutkan
sumber-sumber energi yang
ada di sekitar.
- Menunjukkan Perambatan
panas dan
bunyi pada
benda padat,
cair, dan gas.
1, 2, 3,
12, 14,
15, 23,
24, 25,
26
8,9, 10,
11, 13, 19, 27,
28, 29,
30
4, 5, 6,
7, 16,
17, 18,
20, 21,
22
37
Kisi-kisi untuk pretest dan posttest berjumlah 30 butir. Berikut ini adalah tabel 3.5
yang berisi kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar posttest:
Tabel 3.5
Kisi-kisi posttest
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Item soal
1 11.
Memahami hubungan
antara sumber
daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat.
11.1
Menjelaskan hubungan
antara
sumber daya
alam dengan lingkungan.
Pengelola
an sumber daya alam
11.1.1 Menjelaskan
pengertian sumber daya alam.
11.1.2 Membedakan sumber
daya alam berdasarkan jenis
dan manfaatnya.
11.1.3 Mengelompokkan
sumber daya alam menurut
ketersediaannya.
11.1.4 Menyebutkan
contoh-contoh sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
11.1.5 Menyebutkan contoh-contoh sumber daya
alam yang tidak dapat
diperbaharui.
11.1.6 Menyebutkan cara
memanfaatkan sumber daya alam.
11.1.7 Menjelaskan cara
melestarikannya sumber daya alam.
11.1.8 Menyebutkan contoh kerusakan
lingkungan.
24, 26,
27
2, 7, 28,
30
1, 11, 12, 29
3, 5, 14
8, 10, 22,
25
4, 6, 15,
16
9, 13, 17,
20
18, 19,
21, 23
3.4.2.2 Angket
Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya, Sugiono (2011:142). Kuesioner merupakan teknik
penggumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan
38
di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Instrumen lembar
angket yang digunakan peneliti berbentuk chek list, yang artinya siswa hanya
memberikan tanda cek (√), jika pernyataan yang dimaksud dalam lembar angket
siswa sesuai dengan yang dialami siswa.
Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Empat indikator angket minat ini adalah
perasaan senang, ketertarikan Siswa, perhatian Siswa, keterlibatan Siswa.
Penggunaan angket sebanyak 15 item soal tersebut akan diisi oleh siswa sebelum
diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Skala penilaian angket minat
dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) yang berarti 4= sangat setuju, 3= setuju, 2=
tidak setuju, 1=sangat tidak setuju (Arikunto, 2010), dengan cara memberi
centang pada kolom skor. Dan kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Angket Minat Belajar
No Aspek Indikator Item
Soal
1. Perasaan senang - Tidak tegang dalam belajar
- Memperhatikan materi yang diajarkan - tidak mudah jenuh dalam menerima materi
- tidak mengantuk saat guru menjelaskan
1,2,3,4
2. Ketertarikan siswa dalam
pembelajaran
- Pembelajaran menarik - Perasaan ingin tau siswa terhadap materi
- Berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan
metode jigsaw
- Mengerti isi materi yang diajarkan
5,6,7,8
3. Perhatian siswa - Bertanya ketika ada materi yang tidak saya
mengerti
- Mengikuti pelajaran hingga selesai - Memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika
guru menjelaskan
- Tidak bermain sendiri ketika pembelajaran
sedang berlangsung
9,10,11,
12
4. Keterlibatan siswa - Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
- Melaksanakan petunjuk yang diberikan guru
- Mampu bekerja secara mandiri ataupun kelompok
13,14,
15
3.4.2.3 Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
39
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
(Sudjana, 2011: 84). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati
tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yang dilakukan oleh dua orang observer
(pengamat). Kisi-kisi tingkah laku guru dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7
Kisi-kisi Tingkahlaku Guru
Tahap Aspek Indikator Item Soal
I Menyampaikan
Tujuan dan Memotivasi Siswa
- Menyiapkan peserta didik untuk belajar.
- Menjelaskan tujuan pembelajaran. - Menjelaskan langkah langkah
pembelajaran.
- Pemberian motivasi kepada siswa.
1,2,3,4
III
III
Mengorganisasi
Siswa ke dalam
Kelompok-kelompok Belajar
Membimbing Kelompok Bekerja
dan Belajar
- Pembagian kelompok oleh guru dengan
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa dengan
kemampuan heterogen. - Siswa membentuk kelompok asal.
- Setiap anggota kelompok diberikan
subtopik bacaan yang berbeda yang terdiri
dari subtopik bagian 1, 2, 3, 4 dan 5 - Siswa membaca dan mempelajari materi
yang diberikan oleh guru.
- Siswa dengan subtopik yang sama yang telah ditentukan membentuk kelompok
ahli.
- Siswa berdiskusi bertukar pendapat untuk meluruskan kesalahpahaman
- Siswa kembali kekelompok asal untuk
memberikan informasi yang diperoleh.
- Siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok asal.
- Siswa dari tim ahli mempresentasikan hasil
diskusi. - Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-
hal yang belum dipahami.
- Siswa menyimpulkan pembelajaran.
5,6,7,8,
9,10,11,
12,13,14, 15
IV
V
Evaluasi
Memberi
Penghargaan
- Pemberian umpan balik ataupun penguatan
kepada siswa.
- Pemberian evaluasi kepada siswa.
- Pemberian tindak lanjut
- Guru memberi penghargaan baik dari hasil
belajar individu maupun kelompok. - Guru Menutup Pelajaran
16,17,18,
19,20
40
Data observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2,
1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti 4= baik
sekali, 3= baik, 2= cukup, 1=kurang (Arikunto, 2010) dengan cara memberi
centang pada kolom skala nilai. Skala nilai tersebut dionversi dengan rentang
delapan puluh untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan
observer. Konversi keterlaksanaan tingkah laku guru dapat dilihat pada tabel 3.8
berikut ini:
Tabel 3.8
Konversi Nilai Keterlaksanaan Tingkah Laku Guru
Interval skor Kategori
≤ 20 Kurang 21-40 Cukup
41-60 Baik
61-80 Sangat Baik
3.4.3 Uji Prasyarat Instrumen Penelitian
3.4.3.1 Uji Validitas Instrumen Tes
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Instrumen valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiono, 2011: 121). Seperti halnya timbangan dapat
digunakan untuk mengukur berat suatu benda dan itu valid. Namun jika
timbangan digunakan untuk mengukur panjang suatutu benda, maka itu tidak
valid.
Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows
dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation yang merupakan analisis
faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan
skor total (Sugiono, 2011: 126). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan
besarnya 0, 3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Hasil
spss untuk hasil validitas pretest dapat dilihat pada tabel 3.9.
41
Tabel 3.9
Uji Validitas Pretest dengan SPSS
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
VAR00001 .856 .Valid VAR00016 .942 .Valid VAR00002 .416 .Valid VAR00017 .188 .Tidak Valid
VAR00003 .942 .Valid VAR00018 .785 .Valid
VAR00004 .198 .Tidak Valid VAR00019 .756 .Valid
VAR00005 .652 .Valid VAR00020 .942 .Valid VAR00006 .871 .Valid VAR00021 .871 .Valid
VAR00007 .196 .Tidak Valid VAR00022 .942 .Valid
VAR00008 .771 .Valid VAR00023 .819 .Valid VAR00009 .770 .Valid VAR00024 .856 .Valid
VAR00010 .652 .Valid VAR00025 .234 .Tidak Valid
VAR00011 .095 .Tidak Valid VAR00026 .306 .Valid
VAR00012 .586 .Valid VAR00027 .416 .Valid VAR00013 .785 .Valid VAR00028 .942 .Valid
VAR00014 .586 .Valid VAR00029 .586 .Valid
VAR00015 .791 .Valid VAR00030 .856 .Valid
Berdasarkan uji validitas pretest, soal valid sebanyak 25 soal dan soal tidak valid
sebanyak 5 soal. Dengan demikian ada 25 soal untuk digunakan untuk soal pretest
siswa. Sedangkan hasil uji validitas posttest dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut
ini:
Tabel 3.10
Uji Validitas Prosttest
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
VAR00001 .771 .Valid VAR00016 .415 .Valid
VAR00002 .618 .Valid VAR00017 .006 .Tidak Valid
VAR00003 .462 .Valid VAR00018 .496 .Valid VAR00004 .300 .Valid VAR00019 .771 .Valid
VAR00005 .424 .Valid VAR00020 .574 .Valid
VAR00006 .000 .Tidak Valid VAR00021 .771 .Valid
VAR00007 .771 .Valid VAR00022 .747 .Valid VAR00008 .692 .Valid VAR00023 .618 .Valid
VAR00009 .496 .Valid VAR00024 .648 .Valid
VAR00010 .389 .Valid VAR00025 .415 .Valid VAR00011 .058 .Tidak Valid VAR00026 .059 .Tidak Valid
VAR00012 .692 .Valid VAR00027 .771 .Valid
VAR00013 .618 Valid VAR00028 .279 .Tidak Valid
VAR00014 .364 .Valid VAR00029 .771 .Valid VAR00015 .771 .Valid VAR00030 .450 .Valid
42
Berdasarkan hasil uji validitas posttest, ada 25 soal dinyatakan valid dan 5 soal
dinyatakan tidak valid. Dengan demikian peneliti menggunakan 25 soal untuk
dijadikan soal posttest.
3.4.3.2 Uji Validitas Angket Minat Belajar
Variabel minat dalam penelitian ini menggunakan angket dengan 15 butir
pernyataan yang dikembangkan dari aspek minat. Perhitungan validitas dari tes
dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11
Uji Validitas Angket dengan SPSS
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keterangan
VAR00001 36.4643 45.591 .798 .896 .Valid
VAR00002 36.9286 47.550 .524 .907 .Valid
VAR00003 36.9286 48.958 .497 .907 .Valid
VAR00004 36.5000 48.630 .574 .905 .Valid
VAR00005 36.3214 49.634 .543 .906 .Valid
VAR00006 36.9286 48.958 .497 .907 .Valid
VAR00007 36.3571 47.942 .656 .902 .Valid
VAR00008 36.8571 47.757 .601 .904 .Valid
VAR00009 36.4286 49.884 .578 .905 .Valid
VAR00010 36.4643 47.517 .708 .900 .Valid
VAR00011 36.4643 45.591 .798 .896 .Valid
VAR00012 36.5000 49.741 .502 .907 .Valid
VAR00013 36.9286 47.550 .524 .907 .Valid
VAR00014 36.4643 46.406 .832 .896 .Valid
VAR00015 36.4643 49.517 .490 .907 .Valid
Hasil uji validitas minat tersebut menunjukkan bahwa 15 soal valid, sehingga 15
soal tersebut dapat digunakan.
3.4.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,
sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Hasil
43
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Dan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2011:130). Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16for windows (statistical product and service
solutions). Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria dari Suharsini
Arikunto (2010) dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini:
Tabel 3.12
Kriteria Reliabilitas Soal
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0, 800 sampai dengan 1, 00 Antara 0, 600 sampai dengan 0, 800
Antara 0, 400 sampai dengan 0, 600
Antara 0, 200 sampai dengan 0, 400 Antara 0, 000 sampai dengan 0, 200
Tinggi Cukup
Agak rendah
Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Sumber: Suharsini
Dalam pengujian reabilitas peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16 for
windows. Menurut Suharsini Arikunto (2010) dapat dikatakan bahwa hasil
reliabilitas tes masuk kategori tinggi, maka dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya. Hasil uji reabilitas tes dari 30 item soal dapat dilihat pada tabel 3.13
berikut ini:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.958 30
44
Dari hasil reliabilitas instrumen pretest dengan cronbach’s alpha 958 termasuk
kriteria tinggi atau reliabel. Tabel 3.14 berikut ini menyajikan hasil reliabilitas
posttest:
Tabel 3.14
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.920 30
Berdasarkan hasil reliabilitas posttest dengan cronbach’s alpha sebesar 920, hasil
tersebut merujuk pada kriteria tinggi atau reliabel.
3.4.3.4 Uji Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar
Pengujian reliabilitas angket minat belajar menggunakan cronbach alpha
untuk menunjukkan sejauh mana angket minat belajar dapat dipercaya untuk
mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir
pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket minat
belajar dari 15 item pernyataan dapat dilihat pada tabel 3.15.
Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.909 15
Dari hasil reliabilitas instrumen minat dengan cronbach’s alpha 909 termasuk
kriteria tinggi atau reliabel.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Data tahap awal
Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil
pretest melalui dua tahap, yaitu uji homogenitas, normalitas dan uji beda (t-test).
Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama.
45
3.5.2 Tahap Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari
populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya
adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05
berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan
program komputer SPSS 16 for windows.
3.5.3 Tahap Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih
besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program
komputer SPSS 16 for windows.
3.5.4 Tahap Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini
berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua
kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t
dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua
variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata
sampel) Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan
perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw atau menggunakan metode konvensional. Untuk
menganalisis hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t.
46
Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel
pada tingkat Alpha 5 % (Arikunto, 2010). Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah:
1. H𝑜1 : µ1 = µ2 (metode kooperatif tipe jigsaw tidak berpengaruh
terhadap minat belajar siswa kelas 4 SD).
H𝑎1 : µ1 ≠ µ2 (metode kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap
minat belajar siswa kelas 4 SD).
2. H𝑜2 : µ3 = µ4 (metode kooperatif tipe jigsaw tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD).
H𝑎2 : µ3 ≠ µ4 (metode kooperatif tipe jigsaw berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas 4 SD).
Keterangan:
μ1 = Rata-rata minat belajar siswa yang belajar menggunakan kooperatif tipe
jigsaw.
μ2 = Rata-rata minat belajar siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
μ3 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw.
μ4 = Rata-rata hasil belajar siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai
signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode
kooperatif tipe jigsaw dikatakan berpengaruh, manakala terjadi peningkatan
hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga
menjadi acuan terhadap pengaruh tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya
diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih
baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan metode
kooperatif tipe jigsaw berpengaruh dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
kelas 4 SD.