BAB III METODE PENELITIAN -...

16
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. 3.2. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin dengan upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model picture and picture Kelas 4 SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin pada mata pelajaran IPA semester II tahun pelajaran 2012/2013”. Dengan jumlah peserta didik 15 siswa. 3.3. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 4 semester II SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin tahun ajaran 2012/2013 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi pokok Perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui model picture and picture. 3.4. Waktu Pelaksanaan Penelitian Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 5-6 April 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 x pertemuan). b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 11-12 April 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 x pertemuan).

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus.

Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi/evaluasi, dan refleksi.

3.2. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin dengan

upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menerapkan

model picture and picture Kelas 4 SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin

pada mata pelajaran IPA semester II tahun pelajaran 2012/2013”. Dengan

jumlah peserta didik 15 siswa.

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 4 semester II SD Negeri

Tanjung 01 Kecamatan Bringin tahun ajaran 2012/2013 mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam pada materi pokok Perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan dengan tujuan agar dapat meningkatkan keaktifan

dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui model picture and picture.

3.4. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 5-6 April 2013 dengan alokasi waktu 2

x 35 menit (2 x pertemuan).

b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 11-12 April 2013 dengan alokasi

waktu 2 x 35 menit (2 x pertemuan).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

25

3.5. Subjek Penelitian

Subyek yang akan diteliti adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tanjung 01

Kecamatan Bringin yang berjumlah 15 anak. Tahun pelajaran 2012/2013.

3.6. Variabel Penelitian

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau

independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model

picture and picture (X).

b. Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan

hasil belajar IPA pada materi “Perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

terhadap daratan” kelas II SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin (Y).

3.7. Deskripsi Persiklus

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri

dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

3.7.1. Pelaksanaan Siklus 1

(1) Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah, dengan meminta

bantuan kepada guru bidang studi IPA untuk mengungkapkan dan

memperjelas masalah yang dihadapi oleh peneliti untuk mencari jalan

pemecahan masalah.

2. Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada strategi

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model picture and picture.

3. Menyiapkan lembar observasi sebagai panduan observer dalam

mengobservasi kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar

berlangsung.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

26

4. Merancang alat evaluasi berupa tes formatif.

(2) Tindakan Perbaikan

Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan 2 kali

pertemuan. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan perbaikan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dengan menerapkan model

picture and picture yang telah dibuat sebagai berikut :

1. Melakukan apersepsi, yaitu siswa diminta menyebutkan gambar yang

ditunjukkan oleh guru.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang Faktor penyebab perubahan

lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

4. Guru menjelaskan materi pelajaran dan menunjukkan atau memperlihatkan

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

5. Siswa maju di depan kelas secara bergantian untuk memasang dan

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

6. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi.

7. Guru membagikan gambar dan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

dan menjelaskan cara mengerjakannya.

8. Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi, abrasi,

banjir dan longsor.

9. Guru meminta tiap kelompok untuk maju di depan kelas menyampaikan

hasil diskusinya.

10. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.

11. Dari pembahasan hasil diskusi guru memulai menanamkan konsep atau

materi sesuai dengan komptensi yang ingin dicapai.

12. Simpulan atau rangkuman.

13. Melakukan refleksi

14. Melakukan evaluasi.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

27

(3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan oleh obsevator pada saat pembelajaran

berlangsung. Pengamatan ini dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar

dengan penggunaan model picture and picture, kegiatan pembelajaran yang

dilakukan guru dalam menjelaskan materi tentang Perubahan lingkungan fisik

dan pengaruhnya terhadap daratan, serta partisipasi atau keaktifan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

(4) Refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil observasi mengenai keaktifan dan hasil

tes siswa. Dari hasil observasi dan hasil tes pada siklus 1, masih terdapat

beberapa siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil tes yang

diperoleh beberapa siswa masih di bawah KKM (65), ini disebabkan karena

gambar yang disediakan oleh guru kurang memadai dan pada saat siswa

berdiskusi guru tidak berkeliling untuk membimbing siswa sehingga siswa yang

belum paham dalam mengerjakan tugas kelompok mengalami kesulitan. Oleh

sebab itu peneliti melakukan perbaikan dan rencana tindakan pada siklus

berikutnya.

3.7.2. Pelaksanaan Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi terhadap proses perbaikan pembelajaran siklus

I, peneliti telah menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II yang terbagi

dalam empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

(1) Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah, dengan meminta

bantuan kepada guru bidang studi IPA untuk mengungkapkan dan

memperjelas masalah yang dihadapi oleh peneliti untuk mencari jalan

pemecahan masalah.

2. Membuat rencana perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada strategi

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model picture and picture dan

gambar yang memadai apa bila terhadap hambatan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

28

3. Menyiapkan lembar observasi sebagai panduan obsever dalam

mengobservasi kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar

berlangsung.

4. Merancang alat evaluasi berupa tes formatif.

(2) Tindakan Perbaikan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebagai berikut:

1. Guru mengulang kembali materi Perubahan lingkungan fisik dan

pengaruhnya terhadap daratan.

2. Guru membangkitkan motivasi siswa.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. Guru menjelaskan materi pelajaran dan menunjukkan atau memperlihatkan

gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

5. Siswa maju di depan kelas untuk memasang dan mengurutkan gambar-

gambar menjadi urutan yan logis.

6. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi.

7. Guru membagikan gambar dan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok

dan menjelaskan cara mengerjakannya.

8. Siswa berdiskusi tentang Perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

terhadap daratan.

9. Guru berkeliling untuk mengarahkan dan membimbing siswa yang belum

paham.

10. Guru meminta tiap kelompok untuk maju di depan kelas menyampaikan

hasil diskusinya.

11. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.

12. Dari pembahasan hasil diskusi guru memulai menanamkan konsep atau

materi sesuai dengan komptensi yang ingin dicapai.

13. Simpulan atau rangkuman.

14. Melakukan refleksi

15. Melakukan evaluasi.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

29

(3) Refleksi

Dalam refleksi pada siklus II dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Secara garis besar proses perbaikan pembelajaran siklus II sudah berhasil

karena dilihat dari tingkat ketuntasan klasikal sudah memenuhi KKM.

2. Strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model picture and

picture sudah melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

3.8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.8.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan

Kelas untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan ketuntasan hasil belajar

siswa kelas 4 SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin dalam mata pelajaran

IPA setelah memperoleh tindakan, adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada

orang-orang yang dapat memberikan informasi/penjelasan hal-hal yang dianggap

perlu dalam penelitian. Wawancara dilakukan dengan guru bidang studi IPA.

Data yang diperoleh penelitian melalui wawancara dengan guru bidang studi

IPA kelas 4 adalah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan nilai tes

siswa pada akhir pembelajaran.

2. Observasi

Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dilakukan teknik

observasi oleh observer yang dilakukan oleh guru bidang studi IPA. Observer

melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar observasi pada

saat pembelajaran berlangsung.

3. Tes tertulis

Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan

memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan

data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

30

3.8.2. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk dan instrumen sebagai

berikut:

a. Tes Tertulis

Soal test yang diberikan adalah soal test tertuls yang berbentuk pilihan

ganda dan isian, digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam

pembelajaran. Test ini diberikan setelah pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 1

Kisi-Kisi Soal Tertulis

StandarKompetensi

KompetensiDasar

Indikator NoItem

JumlahItem

Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan.

Siklus IMendeskripsikan

berbagai

penyebab

perubahan

lingkungan fisik

(angin, hujan,

cahaya matahari,

dan gelombang

air laut).

1. Menyebutkan faktor-faktor penyebabterjadinya perubahanlingkungan fisik danpengaruhnya padadaratan tempattinggal makhlukhidup

1, 3,, 5, 6

4

2. Menjelaskan akibatdari angin, hujan,cahaya matahari,gelombang air laut,gempa bumi dangunung meletus.

2, 4,7, 8,9, 10

6

Siklus IIMendeskripsikan

cara pencegahan

kerusakan

lingkungan (erosi,

abrasi, banjir dan

longsor).

4.Menyebutkankerusakanlingkungan denganpenyebabnya.

1, 2,3, 4

4

5.Menjelaskanpengertian reboisasi,abrasi

6, 8 2

6. Menjelaskan carapencegahankerusakan lingkungan(erosi, abrasi, banjir,dan longsor).

5, 7,9, 10

4

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

31

b. Lembar Observasi

Adapun lembar observasi yang akan digunakan sebagai instrumen untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi kinerja guru

dalam menerapkan model picture and picture dan lembar observasi keaktifan

belajar siswa dengan menggunakan model picture and picture.

Berikut ini disajikan dalam tabel kisi-kisi lembar observasi kinerja guru

dalam menerapkan model picture and picture.

Tabel 3. 2

Lembar Observasi Kinerja Guru Menerapkan

Model Picture and Picture

No Aspek Indikator Jumlah

item

1 Prapembelajaran

1. Memberikan salam2. Mengabsensi3. Memberikan apersepsi4. Memberikan motivasi dan

membangkitkan minat belajar siswa5. Menjelaskan tujuan pembelajaran

5

2 KegiatanInti

1. Menjelaskan langkah-langkahpembelajaran model picture and picture

2. Menyajikan materi3. Menunjukkan/memperlihatkan gambar-

gambar yang berkaitan dengan materi4. Menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian memasang/mengurutkangambar-gambar menjadi urutan yanglogis

5. Bertanya kepada siswa alasanmengurutkan gambar dengan urutanseperti yang diurutkan siswa

6. Menanamkan konsep atau materi sesuaidengan alasan siswa mengurutkangambar dan juga sesuai dengankompetensi yang dicapai

6

3 KegiatanPenutup

1. Memberikan kesimpulan2. Tanya jawab dengan siswa3. Memberikan tes4. Menutup pelajaran

4

Total 15

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

32

Sedangkan lembar obseravasi keaktifan siswa dalam mengiukuti

pembelajaran dengan model picture and picture disajikan dalam kisi-kisi

keaktifan belajar siswa berikut ini:

Tabel 3. 3

Kisi-Kisi Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran dengan

Model Picture and Picture

No Aspek IndikatorJmlhItem

1 Kesiapansiswa dalammengikutipembelajaran

1. Membawa alat pelajaran lengkap2. Membawa buku sumber.3. Bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.4. Sudah mempelajari materi pelajaran di

rumah.

4

2 Kemampuansiswa dalammengerjakanlembar kerja

1. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakanlembar kerja.

2. Mengerjakan lembar kerja sesuai denganpetunjuk yang ada.

3. Dapat menjawab pertanyaan yangdiajukan dalam lembar kerja.

3

3 Aktifmengajukanpertanyaandalampembelajaran

1. Bertanya bila mengalami kesulitanmemecahkan masalah.

2. Memiliki inisiatif untuk bertanya tanpaditunjuk guru.

3. Pertanyaan yang diajukan sesuai denganmateri pembelajaran.

4. Bertanya lebih dari 1 kali.

4

4 Bekerjasamadalamkelompok

1. Bertukar pikiran dalam memecahkanmasalah.

2. Antusias untuk bekerjasama denganteman.

3. Menghargai pendapat teman.4. Merespon pendapat teman dengan positif.

4

5 Keberanian 1. Mempresentasikan hasil kerja kelompokdi depan kelas.

2. Menanggapi hasil kerja kelompok lain.

2

Total 17

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

33

3.9. Validitas dan Reliabilitas Data

Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrumen yang dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sugiyono (2010) Taraf validitas

empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas (xy). koefisien

validitas suatu tes dinyakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai

dengan 1,00. Menurut priyatno (2009), besar koefisien yang dimaksud adalah:

Tabel 3. 4

Koefisien Validitas Instrumen

Berdasarkan hasil pengujian validitas, diketahui bahwa dari 25 butir soal

yang diujikan validitasnya, ada 20 soal yang dinyatakan valid, dan 5 soal yang

dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah sebagai berikut: 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25. Sedangkan soal yang

dinyatakan tidak valid adalah sebagai berikut: 1, 13, 16, 20, dan 24 karena

hasilnya dibawah 0,40. Adapun hasil pengujian validitas disajikan dalam tabel

berikut ini:

Koefisien Kualifikasi0,91 – 1,000,71 – 0,900,41 – 0,700,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggiTinggiCukup

RendahSangat rendah

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

34

Tabel 3. 5

Hasil Uji Validitas (Corrected Item Total Correlation)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 10.64 39.481 .491 . .936

VAR00002 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00003 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00004 10.64 39.481 .691 . .936

VAR00005 10.73 39.446 .527 . .935

VAR00006 10.59 39.015 .559 . .935

VAR00007 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00008 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00010 10.73 39.446 .527 . .935

VAR00012 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00013 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00014 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00015 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00018 10.59 39.015 .459 . .935

VAR00019 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00020 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00022 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00023 10.32 37.180 .708 . .928

VAR00024 10.36 36.242 .850 . .925

VAR00025 10.64 39.481 .691 . .936

Langkah-langkah uji validitas

a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik

b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik

Item-item for deleted Continoues Ok

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel

sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,

konsisten ,dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010). Untuk menghitung tingkat

reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

35

reliabilitas alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu

statistik 18.0 for windows. Menurut Azwar (2007), reliabilitas mengacu pada

konsisten atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya

berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Aswar, 2007). Kaidah

untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulfod & Frucker (dalam Aswar,

2007) sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Kategori Reliabilitas Data

Nilai Reliabilitas0,90 ≤……. Sangat Reliabel0,71 – 0,89 Reliabel0,41 – 0,70 Cukup Reliabel0,21 – 0,40 Kurang Reliabel…..≤ 0,20 Tidak Reliabel

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,41. Reliabilitas

suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16.0 yaitu

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat

hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil

penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari < 0.41 maka instrumen

tersebut tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa koefisien nilai

alpha adalah 0.933. Berdasarkan patokan pada tabel kategori reliabilitas di atas,

maka diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian ini berada pada kategori

sangat reliabel. Hasil pengujiannya disajikan dalam tabel berikut ini:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

36

Tabel 3. 7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach’sAlpha

Cronbach’sAlpha Based

onStandardized

ItemsN ofItems

.933 .933 20

3.10. Uji Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal

tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang

menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Arikunto (2007: 207 -

210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi

putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran

adalah :

P=Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

37

Tabel 3.8Indeks Kesukaran Soal Siklus 1

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal, diketahui bahwa 10 butir soal

yang diuji tingkat kesukarannya, ada 3 soal yang dinyatakan mudah yaitu

sebagai berikut: 3, 6, 9. Dan soal yang dinyatakan sedang ada 6 soal yaitu 1, 2,

5, 7, 8, 10. Sedangkan soal yang dinyatakan sukar ada 1 soal yaitu soal no 4.

Tabel 3.9Indeks Kesukaran Soal Siklus 2

TingkatKesukaran

Nomor Soal Jumlah

Mudah 1, 5, 7 3Sedang 2, 3, 4, 6,8, 9 6Sukar 10 1

Total 10

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal, diketahui bahwa 10 butir soal

yang diuji tingkat kesukarannya, ada 3 soal yang dinyatakan mudah yaitu

sebagai berikut: 1, 5, 7. Dan soal yang dinyatakan sedang ada 6 soal yaitu 2, 3,

4, 6, 8, 9. Sedangkan soal yang dinyatakan sukar ada 1 soal yaitu soal no 10.

3.11. Teknik Analisa Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif

komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal,

nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data

kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil

observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian

dijelaskan sebagai berikut:

TingkatKesukaran

Nomor Soal Jumlah

Mudah 3, 6, 9 3Sedang 1,2, 5, 7, 8, 10 6Sukar 4 1

Total 10

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

38

1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar

siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal

65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini

jumlahnya sekitar 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing

dihitung dengan menggunkan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan

menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus

sebagai berikut:

Ketuntasan individual = 100%Ketuntasan klasikal = 100%Keterangan

Ketuntasan individual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 65

Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

skor > 65.

2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama

proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel, hubungan antar

kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang paling sering

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif.

3. Untuk mengukur skala keaktifan belajar digunakan skala menggunakan

rumus Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa, digunakan ketentuan

yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:Nilai = Σskor yang diperoleh siswaΣskor maksimum X 100%

Dengan ketentuan sebagai berikut:

≥ 80 ke atas : tinggi

60 – 79 : sedang

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8396/3/T1_292011605_BAB III...Siswa berdiskusi tentang cara kerusakan lingkungan, seperti erosi,

39

≤ 59 : rendah

3.11.1. Indikator Kinerja

Pembelajaran dengan menerapkan model picture and picture dikatakan

berhasil apabila model pembelajaran ini efektif dalam meningkatkan partisipasi

dan prestasi belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan

Bringin Kabupaten Semarang, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. ≥ 75% dari total Kelas 4 SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang berhasil lulus dari kriteria KKM (minimal ≥ 75% siswa

mendapatkan nilai 65: berdasarkan peraturan dari sekolah).

2. Terjadi peningkatan keaktifan belajar, dimana ditunjukkan dengan

meningkatnya keaktifan belajar, minimal pada skala sedang dan/atau

maksimal pada skala tinggi, berdasarkan kategori skala Likert.