BAB III METODE PENELITIAN -...

19
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari sampai April 2013 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : a. Tahap persiapan (Februari-Maret 2013) Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. b. Tahap pelaksanaan (Maret-April 2013) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data, c. Tahap penyusunan (April-Mei 2013) Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 02 yang terletak di Jl Cakra Banjaran Gang III Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Siswa SDN Mangunsari 02 berjumlah 127 siswa yang terdiri mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Kelas tersebut diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru agama Kristen, 1 guru bahasa Inggris, 1,1 guru kesenian dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.35 siang. Peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa. Penelitian dilaksanakan bekerjasama dengan guru kelas dan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari sampai April 2013 dan dilakukan

secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi :

a. Tahap persiapan (Februari-Maret 2013)

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat

penelitian.

b. Tahap pelaksanaan (Maret-April 2013)

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data,

c. Tahap penyusunan (April-Mei 2013)

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan

laporan serta persiapan ujian.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 02 yang terletak di Jl

Cakra Banjaran Gang III Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Siswa SDN

Mangunsari 02 berjumlah 127 siswa yang terdiri mulai dari kelas 1 sampai dengan

kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Kelas tersebut diampu oleh

guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru agama Kristen,

1 guru bahasa Inggris, 1,1 guru kesenian dan 1 guru olah raga. Proses belajar

mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada

hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan

pukul 10.35 siang. Peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas IV yang

berjumlah 20 siswa. Penelitian dilaksanakan bekerjasama dengan guru kelas dan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

28

mengajar sebanyak 2 kali dalam satu siklus dengan menyesuaikan jadwal belajar di

SDN Mangunsari 02 Sidomukti Kota Salatiga.

3.1.3 Subjek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu upaya meningkatkan Motivasi dan

hasil belajar IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Picture And Picture

pada siswa kelas 4 SDN Mangunsari 02 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013,

maka subjek penelitian adalah siswa SDN Mangunsari 02 berjumlah 127 Siswa

yang terdiri mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas

terdiri 1 kelas. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas 4 yang

berjumlah 20 siswa. Rata-rata usia siswa kelas 4 sekitar 10 tahun sesuai dengan

perkembangan perilaku kognitif yang dikemukakan oleh Piaget pada tahap konkret-

operasional(7-11 tahun). Teori tersebut mengemukakan bahwa pada periode ini

ditandai dengan adanya tambahan kemampuan yang disebut operator (satuan

langkah berpikir) yang bermanfaat unutk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya

dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirannya sendiri. Pada dasarnya

perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristiknya sudah sama dengan

kemampuan kognitif orang dewasa. Pada periode ini anak baru mampu berpikir

sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.

3.2 Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini

dilaksanakan secara kolaboratif, artinya penelitian dilaksanakan bekerjasama

dengan guru kelas. Disini peneliti bekerja sama dengan guru kelas yaitu ibu Ani

Kapiyah, S.Pd. yang mengajar kelas 4 di SDN Mangunsari 02 Sidomukti Kota

Salatiga.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat

kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka hasil

perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Proses penelitian berbentuk

siklus. Siklus berlangsung dua kali. Setiap siklus terdiri dari lima kegiatan pokok,

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

29

yaitu (1) observasi, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4)

observasi, (5) refleksi.

3.3 Varibel Penelitian

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen

dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran picture and

picture (X).

b. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

motivasi belajar (Y1) dan hasil belajar siswa (Y2). Motivasi belajar adalah

rangsangan atau dorongan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa

untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan hasil belajar adalah hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa

dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas,

menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai

dengan menggunakan alat penilaian yang disusun guru berupa tes yang

hasilnya adalah nilai kemampuan siswa setelah tes diberikan sebagai

perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun berdasarkan

masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Secara

operasional dapat dinyatakan bahwa rencana tindakan perlu disusun untuk

menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis tindakan yang diajukan. Ini

berarti, suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan ke arah yang

diharapkan. Perubahan atau dampak atas tindakan yang dilaksanakan, baik yang

dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif, hendaknya dapat diobservasi atau

diukur. Hal ini sangat penting untuk diupayakan agar peneliti dapat mengetahui

tingkat efektivitas tindakan yang telah dilakukan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

30

Model penelitian ini mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam Madya

(2006:10) bahwa penelitian tindakan kelas memberikan cara kerja yang

mengaitkan teori dan praktik menjadi kesatuan utuh gagasan dalam tindakan.

Rencana tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu PTK menggunakan

model spiral Kemmis dan Targgart dengan menggunakan 2 siklus. Di dalam

setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (pembuatan RPP, lembar

observasi, lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi. Penjelasan

lebih rinci akan di gambar sebagai berikut ini.

Gambar. 3.1 Model Spiral Dari Kemmis dan Targgart

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

31

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran picture

and picture yang terdiri dari dua siklus yang masing-masing tahapannya meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. Adapun tahap-tahap dari

masing-masing siklus sebagai berikut:

Pra Siklus

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti mengikuti pembelajaran biasa.

b. Pengamatan

Peneliti sebagai pengamat mengamati cara kerja peserta didik dalam

pembelajaran. Peneliti dalam tahap ini menanyakan masalah-masalah dalam

pembelajaran sehingga diketahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta

didik. Kesulitan-kesulitan tersebut dicatat untuk melakukan tindakan pada

siklus I.

c. Refleksi

Pada pra siklus yang dilakukan diadakan refleksi yang diperoleh dari

pengamatan. Temuan tentang kekurangan maupun kelebihan dijadikan

perbaikan pada siklus I (2 kali tatap muka).

Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran yang muncul di kelas.

2. Merencanakan tindakan untuk menangani masalah yang muncul.

3. Berkolaborasi dengan guru kelas merecanakan perangkat pembelajaran

meliputi program semester, silabus, rencana pelaksanaan sesuai dengan

standar kompetensi serta kompetensi standar pada kegiatan yang benar

meliputi kegiatan siswa seperti elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

4. Mengembangkan bahan ajar atau materi ajar yang diambil dari berbagai

sumber untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.

5. Mengembangkan media dan alat pembelajaran yang digunakan dalam

proses pembelajaran

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

32

6. Membuat lembar pengamatan yang sesuai dengan aspek-aspek yang sesuai

dalam pembelajaran dan diamati oleh teman sejawat selama proses

pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan siklus I sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun. Secara garis besar RPP yang

disusun terdapat kegiatan-kegiatan seperti berikut:

1. Guru memeriksa kesiapan siswa

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Guru mendemontrasikan pengetahuan yang dimiliki menggunakan alat

peraga

4. Guru membimbing siswa dalam kerja kelompok

5. Guru mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap apa

yang belum dimengerti siswa

c.Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan

pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode

pembelajaran Picture And Picture.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti beserta guru mengkaji semua temuan, baik

kekurangan maupun kelebihan dalam proses pembelajaran pada siklus I agar

peneliti mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan.

Siklus II

Berdasarkan refleksi yang dilaksanakan bersama guru pada siklus I, peneliti

menyusun kembali rencana pembelajaran pada siklus II. Penyusunan perencanaan

pada siklus II terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta

refleksi.

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti merencanakan sebagai berikut:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

33

1) Peneliti dan guru bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi pada

siklus I.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II

3) Menyususn alat observasi yang akan digunakan dalam mengamati

4) pelaksanaan pembelajaran.

5) Menyiapkan alat observasi yang berupa tes evaluasi dan angket

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru melaksanakan siklus II sesuai dengan

rencana penbelajaran yang telah disusun. Secara garis besar RPP yang disusun

terdapat kegiatan-kegiatan seperti

1) Guru memeriksa kesiapan siswa

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Guru mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki menggunakan alat

peraga

4) Guru membimbing dalam kerja kelompok

5) Guru mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik

6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap apa yang

belum dimengerti

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan

pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode

pembelajaran Picture And Picture

d. Tahap Refleksi.

Setelah melakukan perbaikan dari segi pembelajaran dari siklus I dan

menindak lanjuti pada siklus II bersama guru, peneliti dapat mengetahui apa saja

yang kurang pada siklus I dan siklus II dan menarik kesimpulan bagaimana cara

mengatasinya. Serta peneliti dapat mengetahui terjadi peningkatan atau penurunan

pada siklus I dan siklus II.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

34

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat

pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

teknik yang akan digunakan adalah:

1. Tes

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar

atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan

jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan (Mardapi,

2008:67). Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

2. Observasi

Dalam menggunakan tekhnik observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapi dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrumen.

Observasi dilakukan mulai kegiatan sampai metode pembelajaran picture and

picture selesai diterapkan.

3. Kuesioner (Angket) Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPA. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap

motivasi belajar subjek, dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab

pribadi terhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas

yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam

tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 20

positif dan 10 item negatif.

4. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:201), dokumentasi dari asal katanya dokumen

yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya pada siswa

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

35

kelas 4 di SD Negeri Mangunsari 02 khususnya pada mata pelajaran IPA semester

II tahun 2012/2013.

Tabel. 3.1 Skor Jawaban Angket

Jawaban Skor Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

5 4 3 2 1

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti: sangat setuju, setuju,

ragu-ragu, tidak setuju, sangat setuju. Sedangkan interval yang digunakan untuk

mengukur motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

121 – 130 = Sangat Tinggi

110 – 120 = Tinggi

99 – 109 = Sedang

88 – 98 = Rendah

76 – 87 = Sangat Rendah

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui

kemampuan siswa, angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam

belajar dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru

dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan metode pembelajaran picture

and picture.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

36

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No

Item

Jumlah

item

Memahami

perubahan

lingkungan fisik

dan Pengaruhnya

terhadap daratan

Siklus I

Mendiskripsikan

berbagai penyebab

perubahan

lingkungan fisik

(angin, hujan,

cahaya matahari,

dan gelombang laut

Siklus I

1. Mengidentifikasi

penyebab

perubahan

lingkungan fisik

terhadap daratan

2. Faktor penyebab

perubahan

lingkungan fisik

1.2,4,7,10

13,17,19,9

3,5,6,8,9,11,12,16,18,2

0,14

9

11

Siklus II 1.Menjelaskan

pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi,abrasi,banjir

dan longsor)

Siklus II

1.Mengidentifikasi perubahan fisik daratan 2.Mengidentifikasi pengaruh erosi, abrasi, banjir,dan longsor terhadap permukaan daratan

1,2,3,7,12,18

5,6,8,9,

10 11,13,14,15,16,

17, 19,20

7

13

Jumlah 40

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

37

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Tindakan Pembelajaran Menggunakan Metode Pembelajaran

Picture And Picture

Aspek yang diamati Item A. Kegiatan awal

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Melakukan apersepsi Tanya jawab 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan gambaran kegiatan

1,2,3,4

B. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan perubahan fisik terhadap

daratan 2. Guru membagi siswa kedalam kelompok 3. Guru menunjukan dan menjelaskan gambar-

gambar pembagian kelompok 4. Guru Memberi arahan kepada siswa apa yang

akan di kerjakan 5. Guru membagikan LKS 6. Siswa di suruh mengamati gambar faktor-

faktor perubahan fisik terhadap daratan 7. Siswa di suruh mengurutkan gambar-gambar

faktor perubahan fisik terhadap daratan 8. Guru memberi kesempatan pada setiap

kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi nya

5,6,7,8,9,10,11,12,13

C. Kegiatan Penutup 1. Guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran

14

Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kondisi awal da kondisi ahir

maka dilakukan scoring pada angket, yaitu sebagai berikut:

Interval = Skor tertinggi-skor terendah

5

=130-76 =10,8=11

5

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

38

Rentang nilai:

121-131 = Sangat Tinggi 88-98 = Rendah

110-120 = Tinggi 76-87 = Sangat Rendah

99-109 = Sedang

Berikut ini merupakan kisi-kisi angket motivasi belajar siswa, terdapat 25

butir soal sebelum diuji, setelah dianalisis menggunakan SPSS 20.0 maka

didapatkan hasil 20 butir soal yang valid dan semuanya termasuk dalam favorabel.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Motivasi

No. Aspek Indikator Item Jumlah Positif Negatif

I Perasaan pada waktu belajar IPA

a. Rajin belajar b.Tidak terpaksa dalam mengikuti pelajaran

19,20 1,4,5,6

2,3

8

II Konsentrasi/perhatian dalam belajar

a.Mau memperhatikan proses pembelajaran b.Mengikuti penjelasan guru

9,15, 12,13,

7,8

10,11,14

9

III Kesungguhan dalam mengikuti pelajaran

a.Mencatat tugas dari guru b.Mengerjakan tugas dari guru c.Kompetensi dalam lingkungan kelas

16, 17,22,28, 29,30 25,26,27

23,24

21

12

IV Motivasi belajar Motivasi mengikuti pelajaran

18 1

Jumlah 20 10 30

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

39

3.7 Uji Validitas Instrumen

Sebelum memberikan soal dan angket terlebih dahulu harus melakukan Uji

validitas instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu

setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran picture and

picture.

Menurut Sudjana (2010:12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid

atau tidak digunakan pedoman Azwar (1999) (Priyatno 2010:90) dapat digunakan

pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi

kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan

batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dalam hal ini peneliti

menggunakan standar validitas 0,30.

Uji coba instrumen tes dan angket baik untuk pretest dan postest maupun

angket diterapkan pada 20 siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 02 Salatiga pada

tanggal 11 April 2013. Dari 40 item soal yang diujikan validitasnya.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Tes Untuk Siklus I

Bentuk instrumen Item soal Valid Tidak valid Pilihan ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,1

0,11,12,13, 14,15,16,17,18,19

,20

1,2,3,,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,15,16,17,18,19,20

4

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

40

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Tes Untuk Siklus II

Bentuk instrumen Item soal Valid Tidak valid Pilihan ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14,15,16,17,18,19,20

3,4,5,6,7,10,11,12,13,14,15,16,17,18,

19,20

1,2,8,9

3.7.1 Hasil Uji Validitas Angket

Variabel motivasi di ungkapkan dengan menggunakan 30 butir angket, yang

di kembangkan dari 5 aspek motivasi. Perhitungan validitas dari angket dapat

dilihat seperti tabel berikut ini :

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Angket Motivasi

Bentuk Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid Sangat setuju 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

11, 12,13,14,15,16,17,

18,19,20, 21,22,23,24,25,26,

27,28,29,30

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,

12,13,14,15,16,17, 18,19,20,

21,22,23,24,25,26, 27,28,29,30

- Setuju

Ragu-ragu Tidak setuju

Sangat tidak setuju

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan

merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila

digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat

realibilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha

Croncbach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 20.0 for windows (statistical product and service

solutions).

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

41

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item angket motivasi dan soal yang nantinya akan digunakan dalam

tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

picture and picture. Untuk mengetahui reliabilitas, intrumen terlebih dahulu diuji

cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 4 SD Negeri Mangunsari 02 Salatiga.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan

memberikan hasil yang sama (Sudjana, 2011:16),diartikan sejauh mana instrument

dapat diandalkan, Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik

Alpha untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria

sebagai berikut :

α > 0,9 = Sangat bagus

α > 0,8 = Bagus

α > 0,7 = Dapat diterima

α > 0,6 = Diragukan

α < 0,5 = Tidak dapat diterima

Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan

sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha

semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin

reliabel.

3.8 Analisis Tarap Kesukaran Instrumen Item

Analisis tingkat kesukaran soal merupakan pengkajian terhadap soal-soal tes

dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk

mudah, sedang, dan sukar Sudjana (2011:135). Asumsi yang digunakan untuk

memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan

reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.

Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari

kesanggupan atau kemampuaan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari

sudut guru sebagai pembuat soal. Untuk melakukan analisis tingkat kesukaran soal

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

42

adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan

sukar. Dalam penelitian ini analisis tingkat kesukaran soal yang digunakan adalah

menentukan kriteria soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

I =BN

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin

sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah

soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,30 = soal kategori sukar;

0,30 – 0,70 = soal kategori sedang;

0,70 – 1,00 = soal kategori mudah.

Berdasarkan perhitungan rumus dan kriteria yang digunakan pada analisis

taraf kesukaran instrumen Sudjana (2011:135), maka hasil analisis untuk taraf

kesukaran instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

43

Tabel 3.8

Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Siklus I

Kriteria Jumlah soal Nomor soal

N B I

Mudah Pilihan Ganda 1 20 17 0.85

2 20 17 0,85

3 20 18 0,90

7 20 15 0,75

9 20 16 0,80

Sedang 4 20 13 0,65

5 20 14 0,70

6 20 14 0,70

8 20 14 0,70

10 20 14 0,70

11 20 14 0,70

12 20 9 0,45

13 20 9 0,45

14 20 13 0,65

11 20 13 0,65

15 20 10 0,50

Sukar 17 20 7 0,35

18 20 8 0,40

19 20 7 0,35

20 20 7 0,35

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

44

Tabel 3.9

Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Siklus II

Kriteria Jumlah soal Nomor soal

N B I

Mudah Pilihan Ganda 1 20 18 0,90

2 20 17 0,85

3 20 18 0,90

4 20 17 0,85

Sedang 5 20 14 0,70

6 20 13 0,65

7 20 13 0,65

8 20 13 0,65

9 20 13 0,75

10 20 14 0,70

11 20 14 0,70

12 20 14 0,70

13 20 11 0,55

14 20 11 0,55

15 20 11 0,55

16 20 10 0,50

17 20 10 0,50

Sukar 18 20 9 0,45

19 20 8 0,40

20 20 8 0,40

3.9 Indikator Keberhasilan Indikator kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan

pembelajaran yang akan di capai. Dengan melihat latar belakang permasalahan dan

untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPA dengan menggunakan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8266/3/T1_292009314_BAB III.pdfguru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru

45

metode pembelajaran Picture And Picture maka di pergunakan indikator sebagai

berikut:

1. ≥ 80% dari jumlah keseluruhan kegiatan menggunakan metode pembelajaran

Picture And Picture, sebagai strategi pembelajaran telah diterapkan oleh guru

minimal dengan kategori baik.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa, penulis

memberi target 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai diatas KKM (65).

3.10 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah :

1. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis

deskriptif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif di paparkan dalam

bentuk presentase.

Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Prosentase = jumlah siswa yang tuntas belajar x 100

Jumlah siswa

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.

2. Data kualitatif berupa hasil observasi dan angket motivasi siswa dalam

pembelajaran serta hasil catatan di lokasi dan wawancara dianalisis dengan

melakukan proses penyelidikan,mengelompokkan, mengorganisir, mendeskripsikan

dan menyimpulkan.