BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II...

18
25 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian & Pengembangan Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode penelitian untuk pembelajaran di sekolah dengan menciptakan atau memperbaiki produk pengembangan yang sudah ada melalui rangkaian proses sehingga dapat dipertangungjawabkan dikemudian harinya. Penelitian pengembangan dilakukan untuk memberikan manfaat terhadap perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia melalui produk pengembangan yang bermanfaat (Tegeh, 2014: 8). Tahapan pengembangan bahan ajar sebagai buku pendamping tematik dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Romiszowski pada tahun 1996. Terdapat lima tahapan pengembangan yaitu Analyze (Analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (evaluasi) (Tegeh, 2014: 41). Pemilihan model didasari atas dua pertimbangan peneliti yaitu pertama model dipilih karena menggunakan urutan tahapan pengembangan yang sistematis dan jelas dalam pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar salah satunya adalah bahan ajar (Tegeh, 2014: 41). Kedua, peneliti menggunakan model ADDIE karena dalam proses pengembangan bahan ajar tematik memerlukan evaluasi dalam setiap tahapannya yang difasilitasi oleh model ADDIE , sehingga memperkecil kesalahan yang fatal atau kekurangan produk pada tahap akhir proses pengembangan.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

25

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian & Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

adalah metode penelitian untuk pembelajaran di sekolah dengan menciptakan atau

memperbaiki produk pengembangan yang sudah ada melalui rangkaian proses

sehingga dapat dipertangungjawabkan dikemudian harinya. Penelitian

pengembangan dilakukan untuk memberikan manfaat terhadap perkembangan

pendidikan yang ada di Indonesia melalui produk pengembangan yang bermanfaat

(Tegeh, 2014: 8).

Tahapan pengembangan bahan ajar sebagai buku pendamping tematik

dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang

dikembangkan oleh Romiszowski pada tahun 1996. Terdapat lima tahapan

pengembangan yaitu Analyze (Analisis), Design (perancangan), Development

(pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (evaluasi) (Tegeh,

2014: 41). Pemilihan model didasari atas dua pertimbangan peneliti yaitu pertama

model dipilih karena menggunakan urutan tahapan pengembangan yang sistematis

dan jelas dalam pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar

salah satunya adalah bahan ajar (Tegeh, 2014: 41). Kedua, peneliti menggunakan

model ADDIE karena dalam proses pengembangan bahan ajar tematik

memerlukan evaluasi dalam setiap tahapannya yang difasilitasi oleh model

ADDIE , sehingga memperkecil kesalahan yang fatal atau kekurangan produk

pada tahap akhir proses pengembangan.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

26

Langkah-langkah tahapan pengembangan dengan menggunakan model

ADDIE, sebagai berikut:

1. Tahap I Analisis (Analyze)

Pada tahap analisis dilakukan uraian alasan memilih untuk

mengembangan produk bahan ajar buku pendamping berbasis Cooperative

Learning melalui kegiatan sebagai berikut: a) menganalisis kompetensi

yang harus dicapai peserta didik b) menganalisis karakteristik peserta didik

terkait cara belajar, pengetahuan, dan keterampilan c) menganalisis materi

pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi.

2. Tahap II Perancangan (Design)

Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

sebagai subjek pembelajaran, tujuan pembelajaran sebagai batasan

kompetensi yang akan dicapai, metode sebagai cara yang akan digunakan

dalam pembelajaran, dan evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan

peserta didik, serta buku petunjuk penggunaan untuk guru . Oleh karena

itu, untuk merancangan pembelajaran memfokuskan pada kegiatan yaitu

pemilihan materi yang sesuai dengan karaktersitik peserta didik dan

tuntutan kompetensi, strategi pembelajaran yang diterapkan dan evaluasi

yang digunakan.

3. Tahap III Pengembangan (Development)

Pada tahapan pengembangan adalah mengkongkritkan desain ke

dalam bentuk fisik, sehingga menghasilkan prototype produk yang

kemudian disempurnakan menjadi produk pengembangan. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini yaitu pengembangan materi, pembuatan tabel-tabel

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

27

pendukung, pembuatan gambar-gambar ilustrasi, pengetikan, pengaturan

layout, penyusunan instumen evaluasi dan lain-lain yang kemudian diuji

kevalidannya oleh validator.

4. Tahap IV Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah penerapan produk pengembangan untuk

mengetahui keterterapan dan keefektifan produk bahan ajar. Produk

pengembangan diterapkan di sekolah untukmengetahui tingkat keterterapan

dan keefektifan. Keterterapan dilihat dari seberapa menyenangkan

pembelajaran menggunakan produk pengembangan dan bagaimana motivasi

belajar peserta didik dengan menggunakan produk pengembangan,

sedangkan kefektifan berhubungan dengan tingkat pencapaiantujuan atau

kompetensi menggunakan produk pengembangan.

5. Tahap V Evaluasi (Evaluation)

Tahap terakhir meliputi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif yaitu pengumpulan data setiap tahapan pengembangan,

sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada tahap akhir pelaksanaan uji coba

buku pendamping pembelajaran di kelas.

B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

Sebagaimana diuraikan diatas penelitian menggunakan model penelitian

Pengembangan ADDIE (Analyze-Design-Development-Implementation--

Evaluation) . Bahan ajar dikembangkan dengan menggunakan beberapa tahap

pengembangan yaitu :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

28

1. Tahap Analisis

Pada tahap analisis peneliti menguraikan alasan memilih untuk

mengembangan produk bahan ajar buku pendamping berbasis Cooperative

Learningmelalui dua tahap yaitu studi lapang dan studi literatur yang diperoleh

dari 3 jenis analisis yaitu analisis kompetensi, karakteristik dan materi untuk

bahan dalam pembuatan bahan ajar buku pendamping tematik pada tema 7

subtema 1aku dan cita-citaku.

a. Analisis Kompetensi

Pada tahap analisis kompetensi dilakukan penjabaran kompetensi dasar

pembelajaran yang digunakan oleh MI Hidayatul Mubtadiin. Kompetensi dasar

tersebut dijabarkan menjadi indikator, sehingga dapat dirumuskan tujuan

pembelajaran, sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Tematik pada Tema 7 Subtema 1 “Aku dan

Cita-citaku”

Kompetensi Dasar Indikator

Bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi dari teks

wawancara tentang jenis-jenis

usaha dan pekerjaan serta

kegiatan ekonomi dan koperasi

dengan bantuan guru dan teman

dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku.

3.3.1a

3.3.1b

Membuat pertanyaan wawancara

tentang pekerjaan yang dicita- citakan

Memahami informasi-informasi secara

tepat dari teks.

4.3 Mengolah dan menyajikan teks

wawancara tentang jenis-jenis

usaha dan pekerjaan serta kegiatan

ekonomi dan koperasi secara

mandiri dalam bahasa indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku

4.3.1a

4.3.1b

Menjelaskan hasil wawancara tentang

pekerjaan yang dicita- citakan.

Membuat laporan tentang usaha

masyarakat dalam suatu kelembagaan

Ilmu Pengetahuan Sosial

3.4 Memahami kehidupan manusia

dalam kelembagan sosial,

ekonomi, pendidikan, dan budaya

3.4.1

Mengidentifikasi kelembagaan budaya

yang ada di masyarakat setempat.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

29

di masyarakat sekitar.

4.4 Mendeskripsikan kehidupan

manusia dalam kelembagaan

sosial, pendidikan, ekonomi, dan

budaya di masyarakat

4.4.1

Menjelaskan peranan kelembagaan

budaya di lingkungan masyarakat

setempat

SBdP

3.1

3.4

Mengenal karya dua dan tiga

dimensi berdasarkan pengamatan

Mengetahui berbagai alur, cara,

dan pengolahan media karya

kreatif.

3.1.1

3.4.1

Menggambar sebuah pekerjan sesuai

barang atau jasa yang dihasilkan

Menjelaskan cara atau teknik mengolase

4.1

4.2

Menggambar alam berdasarkan

pengamatan keindahan alam

Membuat karya seni kolase

dengan berbagai bahan.

4.1.1

4.2.1

Mendeskripsikan gambar yang

dibuatnya

Berkreasi memuat sebuah karya dengan

menggunakan teknik kolase

IPA

3.7 Mendeskripsikan hubungan antara

sumber daya alam dengan

lingkungan.

3.7.1 Menjelaskan berbagai jenis sumber daya

alam dalam melakukan kerja / usaha

4.7 Menyajikan laporan tentang

sumber daya alam dan

pemanfaatannya oleh masyarakat.

4.7.1 Menuliskan sumber daya alam yang

dihasilkan dari suatu usaha masyarakat.

PKn

3.1 Memahami makna dan keterkaitan

simbol-simbol sila Pancasila

dalam memahami Pancasila secara

utuh.

3.1.1 Menjelaskan arti dan makna simbol-

simbol sila dalam Pancasila.

4.1 Mengamati dan menceritakan

perilaku di sekitar rumah dan

sekolah dari sudut pandang kelima

simbol Pancasila sebagai satu

kesatuan yang utuh.

4.1.1 Mengidentifikasi pengamalan salah satu

sila Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Analisis Karakteristik

Analisis karaktersitik merupakan langkah untuk mengetahui karakteristik

peserta didik yang sesuai dengan desain bahan ajar yang akan dikembangkan.

Dalam perkembangan bahan ajar buku pendamping berbasis Cooperative

Learning menggunakan sistem pembelajaran kelompok dimana peserta didik yang

masih asik bermain akan lebih menyukai pembelajaran dengan kelompok. karena

dirasa lebih mudah belajar bersama kelompok, sehingga peserta didik mampu

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

30

berfikir secara kreatif dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah

pembelajaran dengan tetap menjungjung tinggi rasa tanggungjawab dan kejujuran.

c. Analisis Materi

Analisis materi adalah menggunakan pembelajaran tematik yang terbagi

menjadi mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, SBdP, IPA , dan PKn pada kelas

IV SD.

2. Tahap Perancangan

Desain produk awal berupa analisis terhadap kompetensi dasar dan indikator

yang digunakan sekolah untuk menyusun buku pendamping berbasis kooperatif.

Berikut adalah penjabaran desain awal produk pengembangan bahan ajar buku

pendamping tematik :

a. Menetapkan bentuk dan isi desain.

b. Membuat buku petunjuk penggunaan untuk guru.

c. Menetapkan KD dan indikator yang digunakan

d. Menuliskan materi sesuai dengan indikator

e. Merumuskan pokok-pokok materi

f. Membuat peta konsep

g. Menetapkan urutan isi buku

h. Menuliskan pokok-pokok materi sesuai dengan bahasa untuk siswa

i. Membuat bahan pendukung berupa gambar dan karakter kartun.

3. Tahap Pengembangan

Pada tahap pengembangan, produk pengembangan bahan ajar buku

pendamping tematik akan dikembangkan sesuai dengan perencanaan yang telah

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

31

disusun. Setelah bahan ajar buku pendamping tematik selesai dibuat, selanjutnya

dikonsultasikan dan dilanjutkan tahap validasi oleh validator. Pengujian validasi

produk berdasarkan angket dari peneliti, sehingga dari validasi diperoleh kritik

dan saran dari bahan ajar buku pendamping yang dibuat oleh peneliti sebelum

buku pendamping diujicobakan di Sekolah Dasar. Tahap validasi buku

pendamping tematik ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu :

a. Validasi Ahli Bahan Ajar

Validasi dilakukan oleh ahli yang memiliki pengetahuan tentang bahan

ajar pendidikan. Validasi dimaksudkan untuk mendapatkan penilaian tentang

bahan ajar buku pendamping tematik yang dikembangkan oleh peneliti,

apakah sudah sesuai untuk diterapkan di kelas IV Sekolah Dasar.

b. Validasi Ahli Materi

Validasi dilakukan oleh ahli materi yaitu dosen atau kepala sekolah yang

secara keahlian dan bidangnya untuk melakukan validasi terkait bahan ajar

buku pendamping tematik yang dikembangkan, Validasi ini dimaksudkan

untuk mendapatkan penilaian tentang bahan ajar buku pendamping tematik

yang dikembangkan oleh peneliti, apakah sudah sesuai dengan pembelajaran di

kelas IV Sekolah Dasar.

4. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap untuk menerapkan atau melakukan

ujicoba terkait produk pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik

kepada subyek yang akan diteliti. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas IV

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

32

MI Hidayatul Mubtadiin Geneng Ngawi. Uji coba dilakukan dalam dua tahapan

yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok

kecil dilakukan dengan menggunakan angket yang dibagikan kepada beberapa

siswa untuk melihat bagaimana produk bahan ajar buku pendamping yang

dikembangkan apakah sudah terlihat kemenarikan tampilan dan desainnya, .

Setelah terkumpul data pengamatan dari uji coba kelompok kecil maka peneliti

akan melakukan uji coba kelompok besar untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa menggunakan produk bahan

ajar, dan didukung dengan penilaian dari angket untuk guru kelas.

5. Tahap Evaluasi

Tahapan evaluasi perlu dibagi menjadi dua. Evaluasi formatif akan

dilakukan selama proses tahap pengembangan. Sedangkan evaluasi sumatif ini

merupakan akhir evaluasi dari semua tahapan yang menghasilkan hasil akhir

produk bahan ajar pembelajaran yang baik.

C. Tempat dan Waktu Penelitian Lapang

Penelitian dilakukan di MI Hidayatul Mubtadiin Geneng Ngawi yang

berlokasi di Jalan Raya Dempel Pojok Desa Dempel Kec Geneng Kab Ngawi.

Lokasi tersebut dipilih oleh peneliti karena memiliki semua aspek pendukung agar

penelitian dapat berjalan dengan baik. Sedangkan waktu penelitian dilakukan

tanggal 30 da 31 Mei 2018 pada tahun ajaran 2017-2018.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

33

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian pengembangan bahan ajar buku

pendamping tematik berbasis Cooperative Learning yaitu :

Tabel 3.2 Pengumpulan data penelitian pengembangan bahan ajar buku pendamping

tematik berbasis Cooperative Learning

Aspek Indikator Teknik Instrumen Subject

Pengembang

an

Analisis

(Analyze)

-observasi

-wawancara

-Lembar observasi

-lembar

wawancara

Guru kelas IV

Perancangan

(Design)

Wawancara Lembar

wawancara

Guru kelas IV

Pengembangan

(Development)

Angket Angket validasi

oleh ahli bahan

ajar dan ahli materi

Dosen

Impelementasi

(implementation

)

Dokumentasi Alat dokumentasi Siswa kelas

IV

Evaluasi

(evaluation)

Tes Lembar soal tes Siswa kelas

IV

Keterterapan Uji coba produk

kelompok kecil

Angket respon

siswa

Lembar angket Siswa kelas

IV

Uji coba produk

kelompok besar

Wawancara

guru

Angket respon

guru

Lembar

wawancara

Lembar angket

Guru kelas IV

1. Observasi

Observasi awal tanggal 4 Desember 2017 di kelas IV MI Hidayatul

Mubtadiin Geneng Ngawi , peneliti mendapatkan informasi terkait proses

pembelajaran, karakteristik peserta didik dan analisis kebutuhan di sekolah.

Observasi ini dilakukan dengan mengikuti proses pembelajaran di kelas.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV di MI Hidayatul Mubtadiin

Geneng Ngawi, untuk mengetahui kegiatan pembelajaran serta permasalahan yang

terdapat saat proses pembelajaran berlangsung. Wawancara juga dilakukan

peneliti setelah penelitian berlangsung untuk mengetahui tingkat keterterapan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

34

bahan ajar buku pendamping tematik. Alat bantu yang digunakan dalam

melakukan wawancara ini adalah tape recorder (perekam suara), bulpen, blocnote

, serta daftar pertanyaan yang telah disusun. Hasil wawancara tersebut akan

dijadikan sumber data dan masukan untuk pengembangan bahan ajar buku

pendamping tematik ini.

3. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan dari

komponen bahan ajar buku pendamping tematik berbasis cooperative learning.

Kumpulan pertanyaan pada angket ini disusun secara sistematis dalam sebuah

daftar pertanyaan. Terdapat tiga bagian pada angket yaitu bagian pendahuluan

berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas

responden, dan yang terakhir bagian isi angket.

1. Dokumentasi

Dokumentasi berisikan bukti-bukti diadakan penelitian berupa hasil

pengimplementasian bahan ajar pembelajaran serta foto-foto pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas. Hasil data tersebut dilampirkan dalam lampiran penelitian

peneliti.

2. Tes

Tes dilakukan saat peserta didik belajar dengan bahan ajar tematik berbasis

Cooperative Learning. Tes berupa soal-soal yang ditertuang dalam buku

pendamping tersebut untuk melatih pemahaman siswa.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

35

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang dibutuhkan

peneliti dalam mengumpulkan informasi. Instrumen yang digunakan oleh peneliti

meliputi :

1. Lembar Observasi

Observasi dilakukan sebelum mengembangkan bahan ajar buku pendamping

tematik berbasis cooperative learning. Jadi, sebelum pengembangan bahan ajar,

peneliti melakukan observasi berkaitan dengan proses pembelajaran tematik pada

kelas IV. Hasil observasi dijadikan bahan masukan dalam merancang

pengembangan bahan ajar.

2. Lembar Wawancara

Wawancara digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti

serta pendapat responde setelah penelitian berkaitan penggunaan produk

pengembangan bahan ajar.Berikut ini pedoman lembar wawancara penelitian:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara untuk Guru sebelum Penelitian

Indikator Penilaian Butir Penilaian No. Butir

Pembelajaran Sumber belajar yang digunakan

Bahan ajar yang dipakai

Kelemahan bahan ajar yang dipakai

Bahan ajar pendukung yang pernah

dibuat guru

Saran penyusunan bahan ajar

1

2

3

4

5

Pendidik Metode mengajar yang digunakan

guru

Hambatan guru dan Solusi

menghadapi hambatan dalam

mengajar

6

7

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara untuk Guru setelah Penggunaan bahan ajar

Indikator Penilaian Butir Penilaian No. Butir

Bahan Ajar Kelengkapan materi

Ketercapaian KD

Penggunaan kalimat

Tampilan bahan ajar

Soal evaluasi

1

2

3

4

5

3. Lembar Angket

Lembar angket berfungsi sebagaimedia pengumpul data tentang tanggapan

dari komponen bahan ajar buku pendamping tematik berbasis cooperative

learning. Angket yang digunakan dalam penelitian pengembangan ada tiga

macam diantara lain adalah angket untuk validasi, angket respon siswa, dan

angket respon guru.

a. Angket Validasi

Jenis angket validasi adalah angket penelitian untuk tim ahli dalam menguji

kevalidan produk yang akan digunakan. Validasi produk adalah proses penilaian

rancangan produk supaya lebih efektif dari bahan ajar yang sekarang telah beredar

(Sugiyono, 2009 :267). Pada angket validasi ini terdapat pertanyaan yang sudah

disiapkan alternatif jawaban, namun terdapat pilihan alternatif bagi responden

atau narasumber untuk menjawab pertanyaan. Angket validasi akan diberikan

kepada tim ahli bahan ajar dan ahli pembelajaran. Validator dapat memberikan

komentar, kritik, dan saran sebagai perbaikan buku pendamping tematik yang

dikembangkan. Angket ini memuat tentang penilaian, komentar, dan saran

validator mengenai bahan ajar yang dikembangkan. Adapun kriteria masing-

masing validator adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

37

Tabel 3.5 Peneliti subjek validasi uji coba bahan ajar buku pendamping tematik

Validator Kriteria

Ahli Bahan Ajar 1. Dosen jurusan PGSD

2. Menguasai tentang bahan ajar dan materi

pembelajaran tematik

3. Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S-2

Ahli Materi 1. Dosen jurusan PGSD

2. Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun

3. Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S-2

Hasil dari validasi produk oleh validator berfungsi sebagai acuan

untuk melakukan perbaikan sehingga menghasilkan buku pendamping

tematik yang kualitasnya baik. Kisi-kisi angket untuk masing-masing

validator dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kisi-kisi angket validasi bahan ajar buku pendamping tematik oleh ahli

bahan ajar

Butir Penilaian No Butir

Kesesuaian bahan ajar dengan tujuan pembelajaran 1

Kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik siswa 2

Kesesuaian bahan ajar sebagai sumber belajar 3

Kemampuan bahan ajar dalam mengembangkan motivasi siswa 4

Kemampuan bahan ajar dalam menarik perhatian siswa 5

Kemampuan bahan ajar untuk dapat menciptakan rasa senang

siswa 6

Kemampuan bahan ajar untuk alat bantu memahami dan

mengingat informasi 7

Kemampuan bahan ajar untuk mengulang apa yang dipelajari 8

Kemampuan bahan ajar sebagai stimulus belajar 9

Kemampuan bahan ajar untuk umpan balik dengan segera 10

Kemampuan bahan ajar dalam menggalakkan latihan yang

serasi 11

Kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik siswa 12

Kesesuaian bahan ajar dengan lingkungan belajar 13

Kemudahan bahan ajar dalam praktik belajar pembelajaran 14

Efisiensi bahan ajar dalam kaitannya dengan waktu 15

Efisiensi bahan ajar dalam kaitannya dengan biaya 16

Efisiensi bahan ajar dalam kaitannya dengan tenaga 17

Keamanan bahan ajar bagi siswa 18

Kualitas bahan ajar

Hal-hal yang relevan

Sumber : (Sa’dun Akbar, 2013)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

38

Tabel 3.7 Kisi-kisi angket validasi bahan ajar buku pendamping tematik oleh ahli

materi

Indikator

Penilaian Butir Penilaian No.Butir

Pembelajaran Bahan ajar dapat digunakan untuk pembelajaran

kelompok kecil dan klasikal 1

Penggunaan judul menarik dan membuat peserta didik

termotivasi 2

Bahan Ajar relevan dengan materi yang harus

dipelajari peserta didik 3

Kurikulum

(Curiculum)

Bahan Ajar sudah sesuai dengan kurikulum yang

berlaku 4

Tujuan dan manfaat disampaikan dengan jelas 5

Isi Materi (Content

Of Materi)

Isi mater memiliki konsep yang benar dan tepat 6

Isi materi sesuai dengan Kompetensi Inti 7

Isi materi sesuai dnegan Kompetensi Dasar 8

Cooperative

Learning

Bahan ajar sesuai dengan pendekatan kooperatif 9

Bahan ajar memuat kegiatan berdiskusi / berkelompok 10

Bahan ajar membuat siswa bertanggung jawab pada

kelompoknya 11

Interaksi

(Interaction) Bahan Ajar mudah dioperasikan/digunakan 12

Umpan Balik

(Feedback) Pengguna tidak mudah bosan menggunakan bahan ajar 13

Penanganan

Kesalahan

(Treatment of

Errors)

Materi meliputi ilustrasi dan latihan soal 14

Dalam latihan soal, bahan ajar mendorong peserta

didik berusaha memperoleh jawaban yang benar 15

Sumber : Dimodifikasi dari BSNP (Purwono, 2008)

Angket yang diberikan tersebut dengan menggunakan rating scale dengan

4 kategori yaitu : 4 (Sangat Baik), 3 (Cukup Baik), 2 (Kurang Baik), 1 (Sangat

Tidak Baik) sebagai instrumen validasi untuk menilai kelayakan bahan ajar buku

pendamping tematik yang dikembangkan.

b. Angket respon siswa

Angket untuk memperoleh respon dan pendapat beberapa siswa mengenai

bahan ajar buku pendamping tematik yang dikembangkan.

Berikut merupakan kisi-kisi angket respon siswa :

Tabel 3.8 Kisi-kisi angket respon siswa

Aspek Indikator Butir

Tampilan 1. Kejelasan teks

2. Kejelasan gambar

3. Kesesuaian gambar

dengan materi

1

2

3

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

39

Materi 4. Penyajia materi

5. Kemudahan memahami

materi

6. Kejelasan kalimat

7. Kejelasan simbol

8. Kesesuaian contoh

dengan materi

4

5

6

7

8

Tujuan Pembelajaran 9. Kemudahan belajar

10. Ketertarikan

menggunakan bahan ajar

11. Peningkatan motivasi

belajar

9

10

11

F. Teknik Analisis Data

Data yang berasal dari proses penelitian dilakukan pengolahan dan pemaknaan

sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang tercapainya tujuan penelitian

(Arikunto, 2008:126). Tujuan dari analisis data adalah agar dapat

menginterprestasikan hasil penelitian dalam bentuk uraian kemudian dipublikasi

secara luas. Peneliti menggunakan tiga jenis analisis data yaitu analisis data

kualitatif, kuantitatif, dan hasil tes.

1. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif yaitu

analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini untuk mengolah data hasil wawancara,

observasi, dan komentar dari validator serta siswa. Tujuannya untuk

mengelompokkan data kualitatif yang berupa komentar, saran, dan tanggapan.

Analisis ini yang dijadikan untuk acuan memperbaiki atau merevisi produk bahan

ajar buku pendamping tematik.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data angket penilaian dari

validator, respon siswa, dan respon guru. Berikut analisis data kuantitatif untuk

pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

40

a. Analisis Data Angket Validitas Ahli

Validasi adalah suatu ketepatan penilaian dari instrumen yang adauntuk

mengukur kelayakan suatu produk (Arifin, 2012:245). Validasi untuk

pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik untuk menguji kelayakan

bahan ajar yang dikembangkan dan digunakan sebagai sumber belajar atau

bahan ajar serta kesesuaian materi berdasarkan KI / KD. Angket validasi ahli

berisi kisi-kisi mengenai kriteria dari bahan ajar yang dikembangkan. Jawaban

angket validasi ahli menggunakan rating Scale lebih fleksibel, tidak terbatas

untuk pengukuran sikap tetapi juga respon dari responder terhadap apa yang

diukur (sugiyono, 2015:141). Berikut ini kategori rating Scale akan dijelaskan

pada tabel 3.9

Tabel 3.9 Kategori Penilaian Pada rating Scale

Skor Keterangan

4 Sangat Baik/ Sangat Sesuai/ Sangat Paham/ Sangat Menarik/

Sangat Mengerti/ Sangat Layak/ Sangat Bermanfaat/ Sangat

Memotivasi.

3 Cukup Baik/ Cukup Sesuai/ Cukup Mudah/ Cukup Paham/

Cukup Menarik/ Cukup Layak/ Cukup Bermanfaat/ Cukup

Bermotifasi

2 Kurang Baik/ Kurang Sesuai/ Kurang Mudah/ Kurang

Menarik/ Kurang Layak/ Kurang Bermanfaat/ Kurang

Bermotifasi

1 Sangat Kurang Baik/ Sangat Kurang Sesuai/ Sangat Kurang

Mudah/ Sangat Kurang Menarik/ Sangat Kurang Mengerti/

Sangat Kurang Layak/ Sangat Kurang Bermanfaat/ Sangat

Kurang Bermotifasi

Sumber: Sugiyono 2015

Uji angket validasi ahli dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah skor

yang diberikan oleh validator ( ) dengan jumlah skor ideal yang telah

ditetapkan dalam angket validasi buku pendamping tematik (N). Adapun

rumusannya sebagai berikut :

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

41

(Sumber : Sugiyono, 2015:146)

Keterangan :

P = Presentase skor yang dicari (hasil dibulatkan hingga mencapai bilangan

bulat).

= Jumlah jawaban yang diberikan oleh validator / pilihan yang terpilih.

N = Jumlah skor maksimal/ideal

Kriteria validasi atau tingkat kecapaian yang digunakan dalam pengembangan

bahan ajar buku pendamping tematik ini dijelaskan dalam tabel 3.10 sebagai

berikut :

Tabel 3.10 Tingkat Pencapaian dan Kualifikasi

No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 81 – 100 % Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 61 – 80 % Baik Layak, tidak perlu direvisi

3 41 – 60 % Cukup Baik Kurang layak perlu direvisi

4 21 – 40 % Kurang Baik Tidak layak, perlu direvisi

5 < 20 % Sangat Kurang

Baik

Sangat tidak layak, perlu direvisi

Sumber: Arikunto (dalam Tiwedini 2015)

Pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik ini dinilai valid dan sangat

valid atau baik dan sangat baik oleh para ahli jika memperoleh skor ≥ 80% dan ≥

61%.

b. Analisis Data Angket Respon Peserta Didik dan Guru

Data yang diperoleh dari angket peserta didik dan guru dianalisis

menggunakan data kuantitatif untuk menguji tingkat keterterapan bahan ajar

buku pendamping tematik yang dikembangkan. Pengembangan bahan ajar

P : R

𝑁 X 100%

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. …eprints.umm.ac.id/38925/4/BAB III.pdf2. Tahap II Perancangan (Design) Tahap perancangan mengacu pada empat unsur yaitu peserta didik

42

buku pendamping tematik dinilai valid dan sangat valid atau baik dan sangat

baik oleh siswa dan guru jika memperoleh skor ≥ 80% dan ≥ 61%.