BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah...

162
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik, dideskripsikan melalui kata-kata, pada konteks khusus, bersifat alamiah, dan menggunakan metode alamiah (Moleong, 2012: 6). Denzin dan Lincoln memberi pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang tujuannya lebih menekankan pada pemahaman mendalam terhadap peristiwa khusus daripada mendeskripsikan sampel besar populasi di bagian permukaan (Herdiansyah, 2012: 7). Metode ini digunakan untuk ilmu-ilmu humaniora, seperti sastra, bahasa, filologi, arkeologi, dan lain sebagainya. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam meneliti menggunakan metode penelitian kualitatif antara lain, mengangkat permasalahan, memunculkan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data yang relevan, analisis data, dan menjawab pertanyaan penelitian (Herdiansyah, 2012: 57). B. Data dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Alkitābu ˋs-Safīnah. Naskah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah ini merupakan penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

memahami fenomena yang dialami subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik, dideskripsikan melalui

kata-kata, pada konteks khusus, bersifat alamiah, dan menggunakan metode

alamiah (Moleong, 2012: 6).

Denzin dan Lincoln memberi pengertian penelitian kualitatif adalah

penelitian yang tujuannya lebih menekankan pada pemahaman mendalam

terhadap peristiwa khusus daripada mendeskripsikan sampel besar populasi di

bagian permukaan (Herdiansyah, 2012: 7). Metode ini digunakan untuk ilmu-ilmu

humaniora, seperti sastra, bahasa, filologi, arkeologi, dan lain sebagainya.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam meneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif antara lain, mengangkat permasalahan, memunculkan pertanyaan

penelitian, mengumpulkan data yang relevan, analisis data, dan menjawab

pertanyaan penelitian (Herdiansyah, 2012: 57).

B. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.

Naskah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

31

beralamatkan di Jalan Salemba Raya Nomor 28A Jakarta Pusat Daerah Khusus

Ibukota Jakarta 10430, alamat email [email protected].

Naskah ini disimpan pula dalam bentuk digital pada katalog online PNRI.

Katalog online PNRI dapat diakses melalui alamat http://opac.perpusnas.go.id.

Kemudian naskah dapat diunduh dengan menggunakan snipping tool.

Pengunduhan ini dilakukan dengan memotong naskah menjadi tiga bagian untuk

mendapatkan ukuran naskah yang sesuai dan tingkat keterbacaan yang tinggi.

Bagian-bagian naskah tersebut disatukan dengan menggunakan corel draw dan

dijadikan dalam bentuk PDF. Setelah itu, naskah dapat dicetak (print out).

C. Metode Penelitian

Metode merupakan cara kerja bersistem yang digunakan untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan metode umum dan metode khusus. Metode umum merupakan

metode yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis berupa deskripsi.

Sementara itu, metode khusus merupakan metode yang merujuk pada teori yang

dikaji.

Metode umum yang digunakan adalah metode kualitatif. Adapun metode

khusus dalam penelitian terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah metode

penelitian filologi. Sementara untuk mendapatkan analisis resepsi pembaca

digunakan metode khusus, yakni metode penelitian sastra dengan pendekatan

resepsi pembaca. Metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Metode Penyuntingan Teks

Berdasarkan inventarisasi naskah melalui katalog dalam bentuk buku

terbit dan katalog online, serta kunjungan ke tempat-tempat yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

32

memungkinkan memiliki koleksi naskah, dapat disimpulkan bahwa Alkitābu

ˋs-Safīnah merupakan naskah tunggal. Oleh karena itu, metode penyuntingan

naskah Alkitābu ˋs-Safīnah menggunakan metode standar. Metode standar ini

dilakukan dengan mentransliterasi teks, memperbaiki kesalahan teks, mencatat

perbaikan dan kesalahannya, memberikan komentar, tafsiran, atau penjelasan,

dan menyusun daftar kata sukar. Metode standar digunakan untuk

memudahkan dalam pembacaan dan pemahaman teks (Djamaris, 2002: 24).

2. Metode Pengkajian Teks

Penelitian naskah Alkitābu ˋs-Safīnah menggunakan metode kualitatif

deskriptif. Metode kualitatif deskriptif, yakni memberikan uraian tentang

permasalahan dan menganalis permasalahan tersebut dalam bentuk uraian

pula. Sementara itu, analisis digunakan untuk mengungkap dan menjelaskan

isi dan kandungan naskah. Metode penelitian sastra yang digunakan ialah

metode analisis resepsi pembaca.

Analisis resepsi pembaca bertujuan untuk mendapatkan hasil berupa

tanggapan pembaca terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah sebagai sastra kitab

yang juga merupakan kitab kuning dengan tingkat kepopuleran tinggi.

Analisis resepsi menggunakan penelitian eksperimental. Penelitian

eksperimental dilakukan dengan menyajikan teks tertentu kepada pembaca

tertentu pula secara individual. Kemudian, pembaca tersebut memberikan

tanggapannya mengenai teks yang diberikan. Penelitian eksperimental

dilakukan melalui daftar pertanyaan atau angket. Setelah didapatkan hasil

penelitian tersebut, lalu dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh

itu.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

33

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan penulis

dalam mengumpulkan data-data atau masukan yang diperlukan dalam penelitian.

Sementara, data ialah sesuatu yang diperoleh melalui metode pengumpulan data,

yang nantinya diolah dan dianalisis menggunakan metode tertentu sehingga

menghasilkan sesuatu yang menggambarkan hal tertentu (Herdiansyah, 2012:

116).

Teknik pengumpulan data naskah Alkitābu ˋs-Safīnah dilakukan dengan

dua cara, yaitu teknik pustaka dan teknik wawancara. Teknik pertama ialah teknik

pustaka. Teknik pustaka digunakan untuk mendapatkan informasi yang bersumber

dari buku, referensi, artikel, karya ilmiah, berita, dan sumber tertulis lainnya. Pada

teknik ini, data diperoleh dengan mengunduh melalui internet dalam bentuk foto

digital. Foto digital ini diakses dari website Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia bagian pernaskahan. Adapun alamat website PNRI, yaitu

http://pnri.go.id. Kemudian, memilih data naskah berjudul As-safinah10

. Selain

dapat diakses melalui website, naskah tersebut juga dapat diakses melalui katalog

online PNRI dengan cara memasukkan kata kunci atau nomor inventaris naskah.

Alamat katalog online PNRI ialah http://opac.perpusnas.go.id. Penulis juga

mengunjungi tempat penyimpanan naskah Alkitābu ˋs-Safīnah. Setelah itu, penulis

melakukan inventarisasi naskah dan deskripsi naskah. Hasil data dari teknik

pustaka ini digunakan untuk menyajikan suntingan Alkitābu ˋs-Safīnah.

Adapun data yang digunakan untuk analisis resepsi diperoleh dari

tanggapan pembaca terhadap Alkitābu ˋs-Safīnah. Teknik yang digunakan adalah

10

Cara pengunduhan naskah tersebut dilakukan pada website PNRI yang terdahulu. Sekarang ini,

tampilan website dan katalog online PNRI sudah diperbaharui.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

34

teknik wawancara. Penulis memberikan beberapa pertanyaan terkait naskah

Alkitābu ˋs-Safīnah. Wawancara yang dilakukan merupakan jenis wawancara

semi-terstruktur. Wawancara ini bersifat fleksibel, tetapi terkontrol. Penulis

menyiapkan pedoman yang dijadikan patokan alur, tetapi tidak kaku sehingga

diperbolehkan adanya improvisasi apabila hal tersebut diperlukan pada saat

wawancara berlangsung (Herdiansyah, 2012: 123 – 124). Hasil wawancara ini

akan digunakan untuk menganalisis resepsi pembaca terhadap naskah Alkitābu ˋs-

Safīnah. Moleong menyatakan bahwa dalam melakukan wawancara, penulis perlu

melakukan pencatatan data wawancara. Adapun teknik yang mendukung

pencatatan data wawancara, yaitu teknik simak, catat, dan rekam (2012: 206 bdk.

Herdiansyah, 2012: 154).

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan penulis dengan melalui tahap-tahap sebagai

berikut.

1. Tahap Deskripsi Naskah

Tahap deskripsi merupakan tahap yang dilakukan dengan memaparkan

secara jelas dan detail mengenai seluk-beluk naskah untuk mengetahui

karakteristik naskah. Dalam tahap ini disebutkan judul naskah, tempat

penyimpanan naskah, nomor naskah, ukuran halaman, jumlah halaman,

jumlah baris, panjang baris, huruf, bahasa, kertas, cap kertas, garis tebal dan

tipis, kuras, panduan, pengarang, penyalin, tempat, dan tangal penulisan

naskah, keadaan naskah, pemilik naskah, pemerolehan naskah, gambar atau

ilustrasi, isi naskah, dan catatan lain (Rujiati – Mulyadi, 1994: 38 – 41).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

35

2. Tahap Analisis

Tahap analisis merupakan tahapan penulis melakukan analisis terhadap

pokok pembahasan menggunakan teori yang sudah dipilih untuk digunakan

membedah permasalahan yang ada pada objek kajian. Data yang telah

dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data, lalu diolah dan dianalisis

untuk memperoleh hasil temuan yang akan menjawab pertanyaan penelitian

(Herdiansyah, 2012: 116).

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan agar hasil penelitian tidak terdapat kesalahan

tulis atau permasalahan-permasalahan lainnya. Pada tahap ini, ketelitian

penulis sangat diperlukan karena hasil akan dipertanggungjawabkan sesuai

dengan hasil penelitian yang meliputi penyajian dan isi penelitian.

F. Teknik Penarikan Simpulan

Berdasarkan hasil simpulan analisis atau pembahasan yang dilakukan

dalam bab-bab isi, penulis menarik simpulan secara induktif. Teknik penarikan

kesimpulan induktif adalah penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat

khusus untuk menuju hal-hal yang bersifat umum.

Induktif merupakan proses berpikir yang bertolak dari suatu fenomena

atau sejumlah fenomena individual yang digunakan untuk menurunkan suatu

kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini bergerak dari penelitian dan evaluasi

atas fenomena-fenomena yang ada (Keraf, 1994: 43).

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

36

BAB IV

SUNTINGAN TEKS

A. Inventarisasi Naskah

Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi.

Kegiatan ini menjadi tahap pertama yang harus dilakukan ketika akan meneliti

suatu naskah agar penulis dapat menafsirkan naskah setepat-tepatnya (Baroroh –

Baried dkk., 1994: 65). Inventarisasi naskah artinya mendata atau mengumpulkan

segala informasi tentang naskah yang akan diteliti, yakni naskah yang sama,

hampir sama, atau berkaitan dengan naskah yang akan diteliti tersebut.

Inventarisasi naskah pada penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan

dan studi katalog. Studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat

yang dimungkinkan menyimpan naskah. Studi lapangan dilakukan penulis adalah

sebagai berikut.

1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang terletak di Jalan

Salemba Raya Nomor 28A, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

10430. Alamat surat elektronik [email protected].

2. Institut Agama Islam Negeri Surakarta (IAIN Surakarta), yang terletak di

Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah.

Alamat surat elektronik [email protected].

3. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang terletak di Jalan Ahmad

Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura, Surakarta 57162. Alamat surat

elektronik [email protected].

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

37

4. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga),

yang terletak di Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta 55281. Alamat surat

elektronik [email protected].

5. Universitas Gadjah Mada (UGM), yang terletak di Bulaksumur, Yogyakarta

55281. Alamat surat elektronik [email protected].

Studi katalog dilakukan dengan mendata informasi tentang naskah yang

akan diteliti melalui katalog-katalog naskah dalam bentuk buku terbitan dan

katalog online. Katalog-katalog tersebut menyediakan data naskah Melayu.

Berikut ini daftar katalog yang mengandung naskah sejenis atau berkaitan dengan

naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.

1. Catalogus der Maleische Handschriften in het Museum van het Bataviaasch

Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ph. S. van Ronkel, 1909)

2. Malay Manuscripts: A Bibliographical Guide (Joseph H. Howard, 1966)

3. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia (T. E. Behrend, 1998)

4. Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa Barat (Edi S. Ekadjati,

Undang A. Darsa, dan Oman Fathurahman, 1999)

Adapun inventarisasi naskah melalui katalog online yang dilakukan oleh

penulis adalah sebagai berikut.

1. Katalog online Kerjasama Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan,

Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Pusat

Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Masyarakat Pernaskahan Nusantara

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

38

(Manassa), yaitu Thesaurus of Indonesian Islamic Manuscripts (TIIM).

Alamat katalog tersebut ialah http://www.tiim.piim.or.id.

2. Katalog online Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Syarif

Hidayatullah) Jakarta. Alamat katalog online UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yaitu http://www.tulis.uinjkt.ac.id.

3. Katalog online Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Alamat katalog

online Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu

http://www.badanbahasa.kemendikbud.go.id.

4. Katalog Naskah online Koleksi Museum Banda Aceh. Alamat katalog naskah

online tersebut adalah http://www.nusantara.dl.uni-leipzig.de.

5. Koleksi digital Universitas Harvard (Prince Alwalled Bin Talal Isamic Studies

Program dan Open Collection Program). Alamat koleksi digital tersebut

adalah http://www.ocp.hul.harvard.edu.

6. Koleksi Cambridge Digital Library, dengan alamat

http://www.cudl.lib.cam.ac.uk.

7. Koleksi digital Universitas Malaya. Alamat katalog online tersebut adalah

http://www.mymanuskrip.fsktm.um.edu.

Berdasarkan inventarisasi naskah yang telah dilakukan penulis tersebut

diketahui bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah11

memiliki empat versi terjemahan12

, yaitu

versi bahasa Arab, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Melayu. Alkitābu ˋs-

Safīnah versi bahasa Arab berjumlah tiga naskah yang berada di Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia (PNRI). Deskripsi naskah ini dapat ditelusuri

11

Penyebutan Kitab Safīnah yang namanya berbeda-beda (Safīnatuˋn-Najāh, Safīnatˋn-Najāt, dan

lain lain) disamakan menjadi Alkitābu ˋs-Safīnah untuk menghindari kerancuan pemahaman.

Alkitābu ˋs-Safīnah sendiri artinya adalah Kitab Safīnah. Alkitābu ˋs-Safīnah manuskrip dan

versi cetak merupakan satu kitab yang sama. 12

Teks bahasa Arab dengan terjemahan bahasa Arab dan bahasa lain (Jawa, Sunda, Melayu).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

39

melalui Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV13

. Versi bahasa Jawa

berjumlah tiga naskah, yaitu dua naskah tersimpan di Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia14

(PNRI) dan satu naskah merupakan koleksi lima lembaga.

Adapun satu naskah yang tersimpan di EFEO Bandung menggunakan bahasa

Arab, Sunda, Jawa. Terkait dengan deskripsi naskah tersebut, dapat dilihat pada

Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa Barat Koleksi Lima Lembaga15

.

Selanjutnya, versi bahasa Sunda berjumlah tiga naskah. Adapun deskripsi ketiga

naskah tersebut dapat dilihat pada Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jawa

Barat Koleksi Lima Lembaga Jawa Barat. Sementara itu, versi bahasa Melayu

tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), berjumlah satu

buah naskah16

.

Adapun penelitian ini dibatasi untuk mengkaji naskah Melayu sehingga

kajiannya difokuskan pada Alkitābu ˋs-Safīnah berbahasa Melayu. Berdasarkan

inventarisasi, dapat diketahui bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan naskah

tunggal. Alkitābu ˋs-Safīnah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia (PNRI) dengan kode Br. 222.

B. Deskripsi Naskah

Deskripsi naskah merupakan gambaran mengenai seluk beluk naskah

yang akan diteliti. Pada deskripsi naskah dipaparkan secara rinci segala informasi

yang berkaitan dengan naskah. Deskripsi naskah sangat penting keberadaannya

13

Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV halaman 18 dengan kode naskah A 592 dan A

593 dan halaman 37 dengan kode naskah AW 7. Setelah dicek ulang, naskah kode A 593 dan

AW 7 sebenarnya mengandung terjemahan bahasa Jawa. 14

Halaman 41 dengan kode AW 86 dan AW 89. 15

Halaman 416 dengan kode naskah 1229. 16

Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid IV halaman 94, kode Br. 222. Deskripsi pada

naskah kode Br 222 kurang tepat. Naskah tersebut berisi teks bahasa Arab dengan terjemahan

bahasa Melayu sedangkan dalam deskripsi tertulis bahasa Arab saja.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

40

dalam sebuah penelitian. Melalui deskripsi naskah dapat diambil langkah

penelitian yang selanjutnya.

Deskripsi naskah dalam penelitian ini meliputi judul naskah, nomor

naskah, tempat penyimpanan naskah, keadaan naskah, ukuran naskah, tebal

naskah, jumlah baris pada setiap halaman teks, huruf, aksara, dan tulisan, tanda

koreksi, cara penulisan, bahan naskah, bentuk teks, bahasa naskah, umur naskah,

sejarah teks, identitas pengarang, fungsi sosial naskah, dan catatan lain-lain.

Deskripsi Alkitābu ˋs-Safīnah adalah sebagai berikut.

1. Judul Naskah

Judul naskah setelah dilakukan penyuntingan teks adalah Alkitābu

ˋs-Safīnah. Kutipan yang menunjukkan judul naskah tersebut terletak

pada bagian awal teks yang berbunyi “Haza ˋl-Kitābu ˋs-Safīnah” (halaman

pelindung bagian depan), yang artinya ini kitab Safīnah. Alkitābu ˋs-Safīnah

sendiri memiliki arti bahtera atau perahu17

. Roby Mohammad18

mengungkapkan bahwa nama Alkitābu ˋs-Safīnah berkaitan dengan isi yang

berupa ajaran fikih. Fikih merupakan pedoman dalam melakukan hukum,

amalan, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tidak memahami

ilmu fikih maka dapat terjadi banyak kesalahan karena hukum, amalan, dan

perbuatan tidak sesuai dengan perintah Allah Swt. Maka dari itu, fikih

menduduki peringkat yang tinggi sebagai ajaran yang penting dipelajari. Oleh

karena hal tersebut, Alkitābu ˋs-Safīnah yang artinya perahu bermakna sebagai

17

Dalam Kamus Al-Munawwir (Arab) Safīnatu artinya kapal, perahu (2002: 638). 18

Roby Mohammad, “Safinah najah, Kitab Mungil yang Mendunia”, <http://kalam-

ulama.com/2016/02/kajian-safinah-najah-1-safinah-najah.html>, (diakses pada 11 April 2016

pukul 11.50 WIB).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

41

perahu keselamatan. Mempelajari fikih, salah satunya Alkitābu ˋs-Safīnah

akan menjadi perahu yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran.

Gam

Gambar 1

Tulisan Judul Naskah

2. Nomor Naskah

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki nomor naskah Br. 222. Br

merupakan kode naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang

berasal dari koleksi Jan Laurens Andries Brandes19

. Nomor naskah tersebut

tercantum pada sampul naskah dan deskripsi naskah Alkitābu ˋs-Safīnah.

3. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tersimpan di Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia (PNRI), Jalan Salemba Raya Nomor 28A, Jakarta

Pusat, kode pos 10430, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Telepon

0800-1-737787, alamat email: [email protected].

4. Keadaan Naskah

Kondisi fisik naskah masih baik dan utuh. Naskah dijilid

menggunakan hardcover20

berwarna merah marun dengan motif gurat-gurat

putih (lihat gambar 2). Pada umumnya semua halaman naskah dalam kondisi

bagus. Hanya terdapat lubang-lubang kecil di bagian atas dan bawah lembar

19

Deskripsi lebih lengkap terdapat dalam sejarah naskah (nomor 14). 20

Sampul naskah merupakan salah satu bentuk perawatan yang dilakukan oleh bagian pernaskahan

dan bagian restorasi terhadap naskah-naskah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

42

halaman naskah. Hal tersebut tidak mempengaruhi tulisan naskah sehingga

tulisan tetap terbaca. Selain itu, tidak ada halaman yang hilang ataupun

terlepas. Keadaan tersebut dibuktikan dengan alihan kata (catchword) yang

tepat pada halaman verso.

Gambar 2

Gambar 2

Sampul Naskah

5. Ukuran Naskah

a. Ukuran lembaran naskah

p x l = 17,4 cm x 21,1 cm

b. Ukuran ruang teks

Recto21

p x l = 12,5 cm x 17,1 cm

Verso22

p x l = 12,5 cm x 17,8 cm

6. Tebal Halaman

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdiri atas 42 halaman dengan rincian

berikut; 2 halaman sampul, 5 halaman pelindung yang terdiri dari 4 halaman

21

Halaman sebelah kanan pada buku atau naskah terbuka, biasanya bernomor halaman ganjil.

Bagian muka lembaran kertas cetakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2013: 1158) 22

Halaman sebelah kiri buku atau naskah terbuka, biasanya bernomor halaman genap. Bagian

belakang atau bagian kedua lembaran kertas yang akan dicetak. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2013: 1546)

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

43

pelindung bagian depan dan 1 halaman pelindung bagian belakang, dan 35

halaman berisi teks.

7. Jumlah Baris pada Setiap Halaman Naskah

Halaman 1 – 34 : 7 baris

Halaman 35 : 4 baris

8. Bahasa Naskah

Bahasa yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah

bahasa Arab dengan terjemahan gantung23

berbahasa Melayu.

9. Huruf, Aksara, dan Tulisan

a. Jenis tulisan

Jenis tulisan yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah ialah

jenis tulisan tangan atau khat, yaitu jenis khat naskhi. Khat naskhi

merupakan jenis khat yang banyak digunakan untuk menulis kitab karena

mudah dibaca.

b. Ukuran huruf

Ukuran huruf yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah tidak

sama besar. Huruf yang dipakai untuk menuliskan bahasa Arab berukuran

sedang apabila dibandingkan dengan ukuran huruf naskah Kitab Al-Faraid

yang dari Betawi dengan kode naskah Ms Indo 13, koleksi Prince

Alwalled Bin Talal Isamic Studies Program dan Open Collection Program

di Universitas Harvard. Sementara, huruf yang digunakan untuk

menuliskan bahasa Melayu berukuran kecil.

23

Disebut juga terjemahan jenggot. (lihat hal. 22)

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

44

c. Bentuk huruf

Bentuk huruf yang digunakan dalam Alkitābu ˋs-Safīnah berbentuk

tegak lurus.

d. Keadaan tulisan

Keadaan tulisan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah baik dan jelas,

tetapi terdapat beberapa tulisan pada terjemahan berukuran sangat kecil

dan rapat sehingga sulit dibaca.

e. Jarak antarhuruf

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki jarak antarhuruf yang

renggang atau tidak rapat, apabila dibandingkan naskah Mi’raju ˋs-

Shalihin dengan nomor inventaris 07_00812 koleksi Museum Banda

Aceh.

f. Goresan pena

Goresan pena dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah digoreskan dengan

tipis. Tidak terlihat penekanan sehingga hasil goresan tidak tebal tetapi

dapat dibaca dengan jelas.

g. Warna pena

Warna pena yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ada

dua macam, yakni tinta warna hitam dan tinta warna merah (lihat gambar

3). Secara umum, warna merah digunakan untuk menuliskan awal kalimat

dan warna hitam untuk menuliskan penjelasan.

h. Pemakaian tanda baca

Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak ditemukan penggunaan

tanda baca, seperti tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), dan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

45

sebagainya. Sementara itu, dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat kata-

kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas antarkalimat atau

antaralinea, yaitu kata bermula dan ‘dan’. Kata bermula serta dan ini tidak

selalu menjadi awal kalimat atau alinea sebab beberapa kalimat langsung

diawali dengan pembahasan (lihat gambar 3).

Gambar 3

Huruf, Aksara, dan Tulisan dalam Teks Alkitābu ˋs-Safīnah

Arkanu ˋl-Imāni {Bermula rukun iman} sittatun {itu enam

perkara} an nukminu {pertama bahwa percaya(ma)} bi ˋl-Llahi

{dengan Allah} wa malā’ikatihi {dan kedua percaya dengan sekalian

malaikat} wa kutubihi {dan ketiga percaya akan segala kitab-Nya}…”

(Alkitābu ˋs-Safīnah: 2).

Gambar 4

Kata Tumpuan ‘Dan’

i. Tanda Koreksi

Dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat dua bentuk tanda koreksi,

yaitu dengan pemberian coretan dan pemberian tanda khusus. Tanda

koreksi coretan adalah dengan mencoret kata yang dianggap salah,

kemudian memberikan perbaikan kata yang benar sesudah kata yang telah

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

46

dicoret. Tanda koreksi berbentuk coretan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 5

Tanda Koreksi Coretan

Sementara itu, pemberian koreksi dengan tanda khusus, yakni

dengan memberikan tanda silang (x) dan centang (√) pada akhir kata yang

seharusnya masih memiliki lanjutan kalimat atau disebut kalimat yang

terlewat. Kemudian kalimat yang terlewat tersebut dituliskan pada pias

halaman dengan menyertakan tanda (x) atau (√) sesuai yang tercantum

dalam teks. Tanda koreksi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6

Tanda Koreksi dengan Menggunakan Tanda Centang (√)

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

47

Gambar 7

Tanda Koreksi dengan Menggunakan Tanda Silang (x)

10. Cara Penulisan

a. Penempatan tulisan pada lembar naskah

Teks pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ditulis dari kanan ke kiri,

seperti halnya penulisan huruf Arab. Tulisan bahasa Arab ditulis secara

horizontal, sedangkan tulisan Arab Melayu ditulis menggantung pada

tulisan bahasa Arab.

Penulisan teks pada lembar naskah ditulis bolak-balik atau yang

biasa disebut recto dan verso. Dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat 4

halaman kosong bagian depan dan 1 halaman kosong bagian belakang

yang termasuk ke dalam halaman pelindung naskah.

b. Pengaturan ruang tulisan

Ruang tulisan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terbentuk

secara bebas. Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak terdapat pembatas

atau garis yang mengatur ruang tulisan.

c. Penomoran naskah

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat penomoran naskah.

Penomoran naskah tersebut menggunakan alihan kata atau catchword.

Alihan kata adalah kata pertama pada halaman berikutnya.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

48

Gambar 8

Cara Penulisan dan Penomoran Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah

Gambar 9

Baris Pertama pada Halaman Berikutnya dalam Naskah Alkitābu

ˋs-Safīnah

Tabel 1

Alihan kata (catchword)

No Halaman Cathword

1. 1v اركان

2. 3v جه و

3. 5v ممكن

4. 7v وان ال

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

49

5. 9v عا سب

6. 11v والركبة

7. 13v السالم

8. 15v والفرضية

9. 17v ن فسهم

10. 19v ن الكفني

11. 21v وآخرهم

12. 23v تسكتا

13. 25v حطلة

14. 27v هم ف ال يم ال ن ا و

15. 29v كملها

16. 31v ف نمهم ود

17. 33v االستعا

11. Bahan Naskah

Bahan naskah yang digunakan ialah kertas eropa.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

50

12. Bentuk Teks

Bentuk teks yang digunakan dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah

berbentuk prosa.

13. Umur Naskah

Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah tidak terdapat kolofon. Namun, masih

dapat ditentukan umur naskah berdasarkan keterangan pada Alkitābu ˋs-

Safīnah versi buku cetak dalam bahasa Arab (kitab kuning) dan bahasa Jawa.

Hal ini dikarenakan pada buku cetak tersebut tercantum pengarang

buku atau Alkitābu ˋs-Safīnah. Berdasarkan keterangan tersebut, nama

pengarang Alkitābu ˋs-Safīnah, yaitu Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin

Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami sehingga dapat dirunut biografi dan masa

hidup pengarang. Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah diperkirakan dikarang

sekitar 1850 Masehi. Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-

Hadlrami adalah seorang ulama Arab yang tinggal di Jakarta sekitar 1850

(Bruinessen, 1995: 128). Berdasarkan keterangan tersebut, dapat

diperkirakan umur naskah sekarang ini mencapai 166 tahun. Sementara itu,

perhitungan usia naskah dalam tahun hijriah adalah sebagai berikut.

Tahun Hijriah24

= 33/32 x (1850 – 622)

= 33/32 x 1228

= 1266 H

Tahun 1850 Masehi jika dikonversikan ke dalam tahun hijriah

menjadi 1266 Hijriah.

24

Asep Yudha Wirajaya, “Penjajaran Tahun Hijriah dengan Tahun Masehi”,

<http://asepyudha.staff.uns.ac.id.>, (diakses pada 12 April 2016 pukul 10.20 WIB).

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

51

14. Sejarah Naskah

Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan karangan Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah

bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami. As-Safīnah artinya perahu. Dalam naskah

Alkitābu ˋs-Safīnah ini tidak dituliskan nama pengarang, akan tetapi

melalui Alkitābu ˋs-Safīnah versi kitab atau buku cetak dapat diketahui

pengarang Alkitābu ˋs-Safīnah.

Alkitābu ˋs-Safīnah pada awalnya merupakan koleksi Jan Laurens

Andries Brandes yang pada saat itu menjabat sebagai ketua Commisie in

Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek op Java en Madoera

(Komisi Hindia Belanda untuk Penelitian Arkeologi di Jawa dan Madura)

sekaligus anggota Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen.

Kemudian, setelah Brandes wafat, semua koleksinya diserahkan kepada

koleksi Bataviaasch Genootscap25

(Behrend, 1998: XVI). Bataviaasch

Genootscap yang telah berubah nama menjadi Lembaga Kebudayaan

Indonesia, pada tahun 1950 diserahkan kepada pemerintah. Nama Lembaga

Kebudayaan Indonesia diganti dengan nama Museum Pusat atau

Perpustakaan Museum Pusat pada tahun 1962. Pada tahun 1979 Museum

Pusat menjadi Museum Nasional sehingga perpustakaannya bernama

Perpustakaan Museum Nasional. Seiring berkembangnya ide dan gagasan,

Perpustakaan Museum Pusat digabung dengan beberapa perpustakaan

penting lainnya, yakni Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, Kantor

Bibliografi Nasional, dan Perpustakaan Wilayah Jakarta sehingga menjadi

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) (Basuki, 1994: 27 – 28).

25

Nama lengkapnya ialah Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen (BGKW).

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

52

Pada naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat cap bertuliskan

‘Gouvernements Eigendom’ (lihat gambar 10). ‘Gouvernements Eigendom’

berasal dari bahasa Belanda yang artinya milik pemerintahan. Cap

‘Gouvernements Eigendom’ dibubuhkan pada naskah sejak naskah tersebut

diserahkan kepada Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenachappen

sebagai lembaga pemerintahan pada zaman Hindia Belanda26

.

Gambar 10

Cap kepemilikan naskah

15. Identitas Pengarang

Yahya Abdu ˋl-Wahid Dahlan Al-Mutamakkin (2003: 1 – 5)

menjelaskan bahwa pengarang naskah Alkitābu ˋs-Safīnah adalah Syekh Sālim

bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlramī. Syekh Salim dilahirkan di

Desa Diasbuh, Hadramaut, Yaman. Desa ini terkenal sebagai pusat lahirnya

para ulama besar dalam berbagai bidang ilmu keagamaan.

Syekh Sālim bin Abdu ˋl-Lah bin Sa'ad bin Sumair Al-Hadlrami

adalah seorang ahli fikih dan tasawuf yang bermazhab Imam Syafi'i. Ia

dikenal sebagai seorang pendidik yang sangat ikhlas dan penyabar, seorang

26

Penulis memohon bantuan dengan mengirimkan email kepada Dr. Annanel Teh Gallop tentang

maksud dari cap bertuliskan ‘Gouvernements Eigendom’. Maksud dan arti ‘Gouvernements

Eigendom’ tersebut diberikan oleh Dr. Annanel Teh Gallop melalui email balasan ke penulis

(email terlampir).

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

53

qadhi yang adil dan zuhud, serta politikus dan pengamat militer negara-negara

Islam.

Syekh Salim memulai pendidikannya dengan bidang Alquran di bawah

pengawasan ayahnya yang juga merupakan ulama besar bernama Syekh Abdu

ˋl-Lah bin Sa’ad bin Sumair. Syekh Salim mampu menyelesaikan belajarnya

dalam bidang Alquran dengan singkat dan mampu meraih prestasi tinggi.

Selain mempelajari ilmu Alquran, beliau juga mempelajari ilmu bahasa Arab,

ilmu fikih, ilmu ushul, ilmu tafsir, ilmu tasawuf, dan ilmu taktik militer Islam.

Syekh Salim belajar ilmu-ilmu tersebut dari gurunya, yaitu Syekh Abdu ˋl-Lah

bin Sa'ad bin Sumair dan Syekh Abdu ˋl-Lah bin Ahmad Basudan.

Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki nama lengkap Safīnatu ˋn-Najah fī ma

Yajibu `ala ‘Abdi Ii Maulah (Perahu keselamatan di dalam mempelajari

kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini merupakan kitab fikih

yang banyak digunakan di masyarakat, terutama di kalangan pondok pesantren

salaf.

Setelah terjadi sebuah kemelut di daerah Hadramaut, Syekh Salim

hijrah ke India. Kemudian ia hijrah pula ke Batavia sampai akhirnya menetap

di Batavia27

. Ia adalah tokoh agama terkemuka sehingga banyak masyarakat

yang datang kepada Syekh Salim untuk belajar ilmu agama dan ilmu-ilmu

lainnya. Pada saat di Batavia ini, Syekh Salim membumikan syariat. Ia juga

turut memperjuangkan tanah air dari penjajahan Belanda. Ia tidak sependapat

dengan para pembesar atau tokoh-tokoh yang bekerja sama dan takhluk

kepada Belanda.

27

Pada masa itu Jakarta masih bernama Batavia.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

54

16. Fungsi Sosial Naskah

Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan kitab ajaran fikih yang

bermazhabkan Imam Syafi’i. Sampai saat ini, Alkitābu ˋs-Safīnah masih

digunakan di pondok pesantren, khususnya pondok pesantren salaf sebagai

salah satu bahan pembelajaran. Sebagai kitab fikih pemula, Alkitābu ˋs-

Safīnah memiliki kedudukan yang penting. Melalui ajaran fikih ini, syariat

dibumikan di tengah-tengah masyarakat.

Alkitābu ˋs-Safīnah mendapatkan perhatian dan antusias yang tinggi

dari para ulama. Banyak di antara mereka yang akhirnya menuliskan sarah,

hasyiah dan nazam Alkitābu ˋs-Safīnah28

. Sarah dan hasyiah merupakan kitab

penjelasan. Sementara, nazam merupakan puisi dari Parsi yang terdiri atas dua

belas larik, berirama dua-dua atau empat-empat, isinya perihal hamba sahaya

istana yang setia dan budiman; karangan; sajak (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2013: 955). Nazam dapat pula diartikan sebagai syair29

.

17. Catatan Lain-lain

a. Tulisan tambahan pada halaman pelindung naskah

Dalam naskah Alkitābu ˋs-Safīnah terdapat tulisan di bagian awal

naskah, yaitu terletak pada halaman pelindung bagian depan. Tulisan tersebut

ditulis menggunakan pensil. Tulisan tambahan tersebut terbagi dalam dua

bagian, yakni tulisan tambahan yang terletak sebelum judul naskah dan tulisan

tambahan yang terletak sesudah judul naskah. Tulisan tambahan yang terletak

28

Roby Mohammad, “Safinah najah, Kitab Mungil yang Mendunia”, <http://kalam-

ulama.com/2016/02/kajian-safinah-najah-1-safinah-najah.html>, (diakses pada 11 April 2016

pukul 11.50 WIB). 29

Hal ini tercantum dalam buku Yahya Abdu ˋl-Wahid Dahlan Al-Mutakkin (2003: 9) yang

mengatakan bahwa para ulama yang menggubah syair yang mudah dan indah dari Alkitābu ˋs-

Safīnah.

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

55

sebelum naskah merupakan doa tolak bala30

. Berikut ini adalah tulisan

tambahan tersebut.

Yā ardla {Hai bumi} rabī {bahwasanya Tuhanku} wa rabbuki {dan

tuhanmu} ˋl-Llahu {itulah Allah ta’ala} a’ūzu {telah aku berlindung} bi ˋl-

Llahi {dengan Allah} min syarriki {daripada kejahatan engkau} mā fīki

{barang yang di dalam engkau} wa syarri {dan daripada kejahatan} mā

yadubbu {barang yang berjalan} ‘alaiki {di atas engkau} a’ūzu {Aku

berlindung} bi ˋl-Llahi {dengan Allah taala} min asadin {daripada singa} wa

aswadin {dan ular itam} wahayatin {segala ular} wa ‘aqrabin {dan segala

kalajengking} wa min syarri {dan daripada kejahatan} wa lizin {dan beranak}

wa mā wa lad {dan yang keluar darinya} wa min syarri sāki\t\i31

{dan

kejahatan yang diam} ila[i](la)h32

{di dalam tempat ini}.

Sementara itu, tulisan tambahan yang terletak sesudah judul naskah

merupakan potongan hadis tentang niat dan Alquran Surah Al-Māˋidah [5]

ayat 6. Berikut ini tulisan tambahan tersebut.

Ini dalil ambil air sembahyang. Pertama-tama niat. Inama ˋl-

[A]\’\mālu33

bi ˋn-Niy[y]āti34

, yakni tiada sah segala amal syarak melainkan

dengan niat. Kedua wa iz[ā]35

kumtum ila ˋsh-Shalāti <ketiga>36

30

Doa tolak bala merupakan doa yang digunakan untuk menolak segala macam keburukan dan

gangguan.

31 Tertulis سا كن - sākini (substitusi)

32 Tertulis الىله - ilalah (lakuna dan adisi)

33 Tertulis اال عمالم - ˋl-‘amālu (lakuna dan substitusi)

34 Tertulis بالن يات - bi ˋn-Niyāti (lakuna)

35 Tertulis اذ - iza (lakuna)

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

56

fāghsil\u\[ū]37

wujūhakum. Ketiga wa aidiyakum ila [ˋl]-Marāfiqi38

. Keempat

wamsah[ū]39

biruˋūsikum. Kelima wa [a]\r\)jul\a\(i)kum40

ila ˋl-Ka’ba[i]ni41

.

b. Keterangan tentang Alkitābu ˋs-Safīnah sebagai karya risalah Syekh Yūsuf

Al-Maqassarī

Syekh Yūsuf Al-Maqassarī (1627 – 1699 Masehi) merupakan

ulama yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia termasuk sebagai salah satu

tokoh yang melawan kolonial Belanda. Syekh Yūsuf pernah diasingkan di

Sri Lanka (Ceylon). Dalam pengasingannya di Sri Lanka, Syekh Yūsuf

mencurahkan tenaganya untuk menulis. Hal ini ia sebutkan dalam kata

pengantar karyanya yang bernama Safīnah al-Najāh (Azra, 2013: 294).

Selain risalah berjudul Safīnah al-Najāh, ada enam risalah lain yang ditulis

Syekh Yusuf selama di Sri Lanka. Abu Hamid (2005: 109) menyebutkan

bahwa risalah-risalah tersebut adalah (1) Kaifiyatu ˋl-Munghi wa ˋl-Isbath;

(2) Hablu ˋl-Warīd li Sa’adatu ˋl-Mūrid; (3) Al-Barakatu ˋs-Sailaniyah;

(4) An-Nafhati ˋs-Sailaniyah; (5) Mathalibu ˋs-Sālikin; (6) Risalah

Ghayati ˋl-Ikhtisyar.

Dalam risalahnya yang berjudul Safīnah al-Najāh, Syekh Yūsuf

menyebutkan berbagai tarekat yang ia pelajari, nama-nama guru, dan

36

Tertulis ڬكت - ketiga (ditografi)

37 Tertulis فا غسلو - fā aghsila (substitusi dan lakuna)

38 Tertulis افق ىرى ila Marāfiqi (lakuna) - الى مل

39 Tertulis وامسحموا - wamsahu (lakuna)

40 Tertulis وارجمليكمم - wā rajulīkum (lakuna, substitusi, dan adisi)

41 Tertulis ال الكعب ني- ila Ka’bani (lakuna)

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

57

pendahulu spiritualnya (Bruinessen, 1995: 287). Ia juga mengurutkan dan

menjelaskan risalah berbagai thuruq yang membaiatnya (Bruinessen,

1995: 287). Berdasarkan uraian Martin van Bruinessen tersebut dapat

diketahui bahwa Safīnah al-Najāh karya Syekh Yūsuf bukan berisi ajaran

fikih, melainkan berisi risalah tarekat sehingga berbeda dengan Alkitābu

ˋs-Safīnah karya Syekh Salim.

Martin van Bruinessen (1995: 287) menyebutkan pula bahwa

salinan risalah tersebut masih ada sampai sekarang. Risalah itu terdapat

dalam majmu’ah yang dibawa Hamka dari Sulawesi Selatan ke Jakarta.

Naskah ini keadaannya sangat memprihatinkan. Profesor Tudjimah dari

Universitas Indonesia (UI) berbaik hati mentranskripsikan naskah tersebut

sebelum menjadi tidak terbaca sama sekali.

Majmu’ah itu berisi berbagai macam teks sufi dan teks ilmu gaib

(tentang nama-nama Allah dan khasiat magisnya, tentang hari-hari

keberuntungan, dan hari-hari nahas, tentang ilmu nujum dan alkimia,

tentang nisfu sya’ban, tentang tarekat Syattariyah seperti yang telah

diturunkan oleh ‘Abdu ˋl-Rauf, dan sebagainya), dan sebuah teks yang

panjangnya enam halaman disebut thariqah naqsyband (van Bruinessen,

Martin, 1996: 64).

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

58

C. Ikhtisar Isi Teks

Bagian Halaman

I. Pendahuluan

a. Bacaan basmalah

b. Bacaan hamdalah

c. Bacaan selawat

d. Bacaan haukalah

II. Isi

a. Pemaparan tentang rukun Islam

b. Pemaparan tentang rukun iman

c. Makna bacaan tahlil, yaitu Lā ilāha illallah

d. Penjelasan tanda-tanda orang yang sudah

balig

e. Pemaparan syarat bersuci (taharah)

menggunakan batu

f. Penjelasan tentang fardu atau rukun wudu

g. Penjelasan niat wudu

h. Hal-hal yang mewajibkan mandi

i. Penjelasan tentang fardu mandi

j. Pemaparan tentang syarat wudu

k. Perkara yang membatalkan wudu

l. Hal-hal yang diharamkan bagi orang yang

batal wudu

m. Hal-hal yang diharamkan bagi orang junub

n. Perkara yang haram bagi orang haid

o. Penyebab tayamum

p. Penyebutan syarat-syarat tayamum

q. Fardu tayamum

r. Hal-hal yang membatalkan tayamum

s. Benda najis yang dapat berubah suci

t. Penjabaran tentang macam-macam najis

u. Penjelasan tentang masa haid

v. Penjelasan tentang masa nifas

w. Uzur sembahyang

x. Penjelasan tentang syarat-syarat salat

y. Penjabaran tentang macam-macam hadas

z. Penjelasan batas aurat laki-laki dan

perempuan

aa. Pemaparan tentang rukun salat

bb. Penjelasan makna bacaan tahiat

cc. Penjelasan tentang macam-macam niat

dd. Syarat takbiratul ihram

ee. Penjabaran syarat dalam membaca fatihah

ff. Tasydid yang harus diperhatikan dalam

bacaan fatihah

1

1

1

1

1

2

2

2

2 – 3

3

3 – 4

4

4

4 – 5

5 – 6

6

6

6 – 7

7

7 – 8

8

8 – 9

9

9 – 10

10

10

10 – 11

11

11

11 – 12

12 – 13

13 – 15

15

16 – 17

17 – 18

18

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

59

gg. Tempat yang disunatkan mengangkat

kedua tangan

hh. Penjelasan tentang syarat sujud

ii. Penjabaran tentang anggota sujud

jj. Tasydid yang harus diperhatikan dalam

tasyahud.

kk. Tasydid yang diperhatikan dalam selawat

ll. Tasydid yang diperhatikan dalam salam

mm. Penjelasan tentang waktu sembahyang

nn. Jenis-jenis langit dan penjelasannya

oo. Penjabaran tentang sembahyang yang

diharamkan

pp. Penjelasan tentang diam dalam

sembahyang

qq. Penjelasan rukun tumaˋnīnah

rr. Pengertian tumaˋnīnah

ss. Hal-hal penyebab sujud syahwi

tt. Penjabaran tentang ab’adl sembahyang

uu. Perkara yang membatalkan sembahyang

vv. Imam yang berniat sebagai imam sejak

awal sembahyang

ww. Syarat menjadi makmum

xx. Gambaran salat berjemaah

yy. Hal-hal yang menjadikan batal makmum

zz. Penjabaran tentang syarat jamak taqdim

aaa. Penjelasan syarat jamak taˋkhir

bbb. Penjelasan syarat sembahyang qasar

ccc. Penjelasan syarat salat jumat

ddd. Hal-hal yang menjadi rukun dua khotbah

eee. Penjelasan syarat sah dua khotbah

fff. Hal yang wajib dilakukan untuk jenazah

ggg. Pemaparan perihal memandikan jenzah

hhh. Pemaparan perihal mengkafani jenazah

iii. Rukun salat jenazah

jjj. Hal-hal yang berkaitan dengan penggalian

kubur

kkk. Alasan membongkar kubur

lll. Hukum meminta tolong dalam bersuci

mmm. Macam-macam harta yang wajib dizakati

nnn. Rukun puasa Ramadan

ooo. Anjuran menunaikan haji dan umrah

III. Penutup

a. Kata tamat

b. Bacaan hamdalah

19

19

19 – 20

20 – 21

21

21

21 – 22

22

23

24

24

24

24 – 25

24

24 – 27

27

27 – 28

28

28

28 – 29

29

29

29

30 – 31

31

31 – 32

32

32

32 – 33

33

33

34

34

34 – 35

35

35

35

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

60

D. Kritik Teks

Tugas filolog adalah membuat teks dapat terbaca dan dapat dimengerti

(Robson, 1994: 12). Tugas tersebut dapat dicapai dengan menghasilkan suntingan

yang baik dan benar. Dalam mencapai suntingan yang baik dan benar digunakan

metode tertentu, yakni edisi kritis. Robson (1994: 25) menilai kritis berarti

mengidentifikasi bagian yang terdapat dalam teks yang mungkin terdapat masalah

dan menawarkan alternatif jalan keluar. Alternatif pertama adalah dengan

memberikan aparat kritik dan menyarankan bacaan yang lebih baik apabila

dirasakan terdapat kesalahan dalam teks. Adapun alternatif kedua adalah

memasukkan koreksi pada kesalahan dalam teks, dengan menggunakan tanda

yang jelas dan mengacu pada aparat kritik. Kemudian bacaan akan didaftar dalam

daftar tertentu.

Berdasarkan kritik teks terhadap Alkitābu ˋs-Safīnah ditemukan enam

bentuk kesalahan salin tulis dan satu bentuk ketidakkonsistenan. Berikut ini

penjelasan tentang kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan tersebut.

1. Lakuna, yaitu bagian yang terdapat pengurangan huruf dan kata pada teks.

2. Adisi, yaitu bagian yang terdapat penambahan huruf dan kata pada teks.

3. Subtitusi, yaitu bagian yang terdapat penggantian huruf, kata, dan frasa pada

teks.

4. Ditografi, yaitu perangkapan atau penulisan ganda pada kata yang terdapat di

dalam teks.

5. Transposisi, yaitu bagian yang terdapat pemindahan letak frasa pada teks.

6. Scholia, yaitu kekurangan teks yang tertulis pada pias halaman, jika tulisan itu

masih merupakan bagian dari teks.

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

61

7. Ketidakkonsistenan, yaitu penulisan kata dalam teks yang tidak konsisten

(berubah-ubah).

Perincian bentuk kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan

dalam teks Alkitābu ˋs-Safīnah terdiri atas 191 lakuna, 52 adisi, 374 subtitusi, 11

transposisi, 6 ditografi, 3 scholia, dan 51 ketidakkonsistenan. Masing-masing

kesalahan penulisan itu dipaparkan dalam tabel berikut ini.

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

62

Tabel 3

Lakuna

No. No.

Apar.

Hal./

Baris

Naskah Latin Edisi Keterangan

n-Nabiyyina ˋn-Nabiyyīnaˋ النبين 1/3 2 .1

kurang ya sukun ( karena dalam ي sesudah huruf yyi (ي

keadaan nashab dan jar ditandai dengan huruf nun (ي) dan

nun (ن). Berasal dari kata ننبي rkn rukun ركن 1/5 5 .2

ramdlāna ramadlāna رنم ضنانن 1/7 8 .3seharusnya ikut wazan نن Kata ini merupakan isim .ف نعنلن

ghairu munsharif

rukn rukun روكن 2/1 9 .4

منة 2/4 12 .5 alāmatu ‘alāmātu‘ عنلنkarena merupakan jamak muˋannas sālim

تلن 2/5 15 .6 wa ˋl-Ihtilā wa ˋl-Ihtilāmi ونال ح di naskah kurang huruf mim (م), kalau hanya تلن tidak ونال ح

ada artinya

7.

niyyatu ˋn-Niyyatu نية 3/3 27

kurang huruf alif lam (ال) karena alif lam (ال) syamsiyah.

Kurang Al ditandai dengan akhir kata berharakat damah ( )

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

63

ي نق 4/1 33 .8 لن دم انن an lāyaqdimu an

lāyuqaddima

ikut wazan ف نعلن yang berfaedah muta’adi. Dari asal kata

ي قندم –قندمن dibaca begitu karena ada huruf انن

qalīlu ˋl-Qalīlu القنلي ل 4/2 34 .9pada huruf alif lam (ال) kurang harakat sukun ( ) karena

alif lam (ال) qamariyyah.

l-Qallatāni ˋl-Qullatāiniˋ ا لقنلتنان 4/2 35 .10karena isim tasniyah mahal nashob

ونڡسلكي 4/3 38 .11 sekali-un sekalipun

had haid حض 4/6 42 .12

13.

fard fardu فرض 4/6 44

ز 5/1 49 .14 tamīz tamyīz ونالتمي kata yang dimaksud adalah ز يونالتم ي , sedangkan ز tidak ونالتمي

memiliki arti karena kurang huruf ya (ي)

bifardliyatihi bifardliyyatihi بفنر ضينته 5/3 52 .15

هتوڠم 5/3 53 .16 mengetahu mengetahui kurang tasydid

( ) pada huruf ya ( ي), karena asal katanya بفنر ضيته ة 5/5 56 .17 نو لن

wa ˋl-Maulātu ونا ملwa ˋl-

Muwālātan karena masdar dari kata ونالن

رج الخ 5/6 59 .18 ˋl-Khariju ˋl-Khāriju karena isim fā’il dari kata فناعل dan ikut wazan خنارج

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

64

muwālah muwālāh موالة 5/5 57 .19

dbr dubur دبر 5/6 60 .20

ن 5/7 62 .21ن l-Mani ˋl-Maniyyaˋ ا مل

karena mustasnāˋ, maka dibaca nashab

منكنن mumkinin mumakkinin karena isim fā’il dari kata م كن 6/1 65 .22

23.

66

t-Tiqāˋu il-tiqāˋuˋ الت قناء 6/1karena masdar dari kata انل ت نقنى

بنشنرنت 6/1 67 .24 basyarati basyaratai karena menjadi mudlāf ilaih

25. 68 6/2 ننبي ني ajnabiyaini ajnabiyyaini انج kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena dari asal kata

ننبي انج ميدنا لن 6/2 69 .26 ˋl-Adamiyyi ˋl-Ādamiyyi karena dari asal kata انا دنمن dbrnya duburnya دبرث 6/3 71 .27

jnub junub جنوب 6/5 74 .28

sitatu sittatu ستنة 6/5 75 .29

wa ˋth-Thaufa ونالطو فن 6/6 76 .30wa ˋth-

Thawāfa karena masdar dari kata طنافن

Page 36: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

65

artinya berbeda ونللنب ث wa labsu wā llubsu kalau menggunakan kata ونللنب ث 6/6 79 .31

had haid حض 6/7 80 .32

ولڡس 7/7 96 .33 se-ulu sepulu

ڄوٮك 8/3 102 .34 ke-uju ketuju

farīdlatin farīdlin فنري ضنة 8/4 104 .35karena muzakkar yang kemasukan huruf jar dan tidak

diawali dengan alif lam (ال) maka dibaca ف نر ض

رمولٮ 8/5 105 .36 -rmula bermula

niyyatu an-niyyatu النية 8/5 106 .37

kurang fatah ( ن ) pada huruf alif

.karena kalau tidak ada harakatnya akan salah membaca ,( ا)

Selian itu juga kurang tasydid

( ) pada huruf nun (ن), karena didepannya alif lam (ال)

syamsiyah

38. 108 8/7 ت ني سحنن l-Ma-hataini l-Mashataini ا مل

kurang harakat sukun ( ) pada huruf sin (س), karena dari

asal kata ح منس

t-Tayamumiˋ الت ينم م 8/7 109 .39ˋt-

Tayammumi

kurang tasydid ( ) pada huruf mim (م) karena masdar dari

kata منت نينم

Page 37: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

66

wa tawahumu ت نونه م 9/1 110 .40wa

tawahhumu

kurang tasydid ( ) pada huruf ha (ه) karena masdar dari

kata منت نونه

takhallat takhallalat تننلت 9/2 115 .41

kurang huruf lam (ل)

karena berasal dari kata تننللن

ي نو ننا 9/3 117 .42 صنارن hayauna hayawānan karena sebagai maf’ūl bih dari kata حن

tahan tahun تاهن 9/6 126 .43

ainai ainain عيين 10/3 135 .44

kedu kedua كدو 10/3 133 .45

ب دن 10/3 136 .46 falā buda falā budda فنلنkurang tasydid ( ) pada huruf dal (د), karena yang dimaksud

adalah “tidak boleh tidak” maka harus pakai tasydid ( ).

في كن dan menjadi fā’ilnya جنرني ja-- jaryu karena masdar dari kata جنرى 10/5 141 .47 ينك

ا 10/5 142 .48ن karena menjadi mudlāf ilaih (ء) l-Mā ˋl-Māˋi kurang hamzahˋ ا مل

hamsa khamsata حن سن 10/6 147 .49karena isim ‘adad dan dimuannaskan ketika menjadi mudlāf

dan mudlāf ilaih

50. 150 scolia ا حلني ضن ˋl-Haidla ˋl-Haidlataini karena isim tasniyah

Page 38: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

67

51. 151 scolia دو du dua karena isim tasniyah

52. 152 scolia حن سن hamsa khamsata salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ) yang

berakibat berbeda makna, serta karena isim ‘adad dan

dimuannaskan ketika menjadi mudlāf dan mudlāf ilaih

حند 10/7 154 .53 wa lā hadan wa lā hadda ونلنkarena ada la naf ī jenis (ل)

wa aqalu wa aqallu انقنل 10/7 156 .54karena sebagai isim tafdlīl

nifāsi ˋn-Nifāsi النفناس 10/7 157 .55kurang tasydid ( ) pada huruf nun (ن), karena alif lam (ال)

syamsiyah

منج mujattu majjatun karena masdar dari kata م نة 10/7 158 .56

bi fardlitihā بفنر ضتهنا 11/4 167 .57bi

fardliyyatihā karena masdar dari kata ف نرنضن

حندنث 11/5 169 .58 l-Ahadasu ˋl-Ahdāsuˋ ا لنkarena jamak taksīr

s-Suruti ˋs-Surratiˋ الس ر ة 11/7 171 .59kurang tasydid ( ) pada huruf ra (ر), karena berasal dari

kata س رة dan kata ini menjadi mudlāf ilaih

s-Surati ˋs-Surratiˋ الس رنة 12/3 174 .60kurang tasydid ( ) pada huruf ra (ر), karena berasal dari

kata س رة

Page 39: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

68

روكن 12/3 176 .61 rukn rukun

n-Niyati ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 12/4 177 .62karena menjadi khabar

يامةٯ 12/7 178 .63 -amat kiamat

انيننة 13/2 182 .64 -thˋ الط من

Thumāninatu

ˋth-

Thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

hamzah (ء) tidak ada artinya

thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/2 183 .65

ال 13/3 184 .66 السابع i’tidālu ˋl-i’tidālu karena menjadi khabar dari kata اع تدن

انيننة 13/3 185 .67 -thˋ الط من

Thumāninatu

ˋth-

Thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

hamzah (ء) tidak ada artinya

thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/3 186 .68

انيننة 13/4 187 .69 -thˋ الط من

Thumāninatu

ˋth-

Thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

hamzah (ء) tidak ada artinya

thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/4 188 .70

sujd sujud سوجد 13/5 191 .71

Page 40: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

69

انيننة 13/5 192 .72 -thˋ الط من

Thumānīnatu

ˋth-

thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

hamzah (ء) tidak ada artinya

thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 13/5 193 .73

t-Tasyahudu ˋt-Tasyahhuduˋ التشنه د 13/6 194 .74kurang tasydid ( ) pada huruf ha (ه) karena masdar dari

kata شنهدن

سورہٯ 14/2 197 .75 -surh pesuruh

pesurh pesuruh فسوره 14/5 200 .76

ڠيڠرااٮ 14/6 202 .77 -rang yang barang yang

an-Nayatu an-Niyyatu انلن ينة 15/3 205 .78salah harakat pada huruf nun (ن) dan kurang tasydid ( )

pada huruf ya (ي), karena berasal dari kata نية fard fardu فرض 15/4 207 .79

وثٯ 15/5 209 .80 -unya punya

ي والتعي 15/6 210 .81 wa ˋt-Ta’ynu wa ˋt-Ta’yīnu kurang harakat sukun ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal

dari kata انع ينانن– ي ع يي

ۃواٮبر 15/7 211 .82 ber-at berbuat

Page 41: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

70

ت ع يي ونال 15/7 214 .83 wa ˋt-Ta’yinu wa ˋt-Ta’yīnu kurang harakat sukun ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal

dari kata. انع ينانن– ي ع يي

zhr zuhur ظهر 15/7 215 .84

85.

ر ضينة ونا لف 16/1 216 wa ˋl-

Furdliyatu

wa ˋl-

Fardliyyatu masdar dari kata ف نرنضن

hālatā qiyāmi حنلنتانالقينام 16/2 222 .86hālata ˋl-

Qiyāmi

masdar dari kata حنالن dan kurang sukun ( ) pada alif lam

Qamariyah (ال) karena alif lam (ال)

د 16/5 227 .87 دن ي ش لن ونانن wa an lā

yusydadi

wa an lā

yusyaddida karena fi’il mudlāri’ dari دنشند dan karena ada an maka

dibaca nashab

sakitan sakinatan ساكة 16/5 230 .88

ةن 6//16 231 .89 au انو م تنحنركن

mutaharikata

au

mutaharrikata

n

karena isim fā’il

ي نغ فن 16/7 233 .90 wa an yaghfa ونانن wa an lā

yaqifa Fi’il mudlāri’ dari kata ونقنفن

ة kalimati kalimatayi karena isim tasnyiah dari كنلمنت 16/7 234 .91 كنلمن

kalima kalimat كلما 16/7 236 .92

بي 16/7 235 .93 syamsiyah (ال) takbīri ˋt-Takbīri karena alif lam التنك

Page 42: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

71

kedubelas keduabelas كدوبلس 17/1 238 .94

نونق تنة 17/2 243 .95-lˋ ا مل

Mawaqqatati

ˋl-

Muˋwaqqatati kurang hamzah (ء), karena dari asal kata ؤنقنتن karena isim

maf’ūl

rukn rukun روكن 17/2 246 .96

ولڡس 17/4 248 .97 se-ulu sepulu

ون 17/4 249 .98ت ونا مل لن wa ˋl-

Muwalatu

wa ˋl-

Muwālātu

kurang alif (ا) dan menggunakan ta marbūthah (ة) karena

masdar dari kata ونالن

اتشد 17/5 251 .99 يدات tasydidā tuhā tasydīdā tihā karena sebagai mudlāf ilaih

رهنيتٮ 17/5 253 .100 -rhenti berhenti

101. 259 17/5 kosong - tidak boleh

خل 17/7 260 .102 l-Mukhili ˋl-Mukhilliˋ ا مل

kurang tasydid ( ) pada huruf lam (ل)karena dari asal kata

خنل

103. 261 17/7 kosong -

melakukan

lahni yang

merusak

منع يننن bi ˋl-Ma’na bi ˋl-Ma’nā karena berasal dari kata بل منع نن 17/7 262 .104

fard fardu فرض 17/7 264 .105

Page 43: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

72

مالل 18/2 266 .106 smi bismi-- بس

l-i’tidali ˋl-i’tidāliˋ ا لع تدنل 19/2 273 .107kurang alif (ا) setelah huruf dal (د) karena masdar dari kata

الناع تن دن

ة 19/6 280 .108 dlamīr (ه) sebagai ha (ه) biharakati biharakatihi huruf ha بنرنكن

اني ننه 19/7 283 .109 ونالطمنwa ˋth-

Thamāniyann

ahu

wa ˋth-

Thumāˋnīnatu

karena yang dimaksud adalah thumāˋnīnah. Selain itu,

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

hamzah (ء) tidak ada artinya

(ا) pada huruf alif (ء) thumānīnah thumāˋnīnah kurang hamzah الطمانينة 19/7 284 .110111. 285 20/1 بنت ني ونالر ك

wa ˋr-

Rukbataini

wa ˋr-

Rukbatāni dibaca rafa’, dan‘athaf kepada kata ونب ط و ن

tasyahhudi ˋt-Tasyahhudi تنشنه د 20/2 287 .112

kurang alif lam (ال) yang berfungsi untuk memakrifatkan

dan tasydid ( ) pada huruf ta (ت), karena alif lam (ال) syamsiyah

م 20/4 290 .113 llami ˋl-Llami للkurang alif (ا) depan kata tersebut, karena di belakangnya

tidak ada لنة ا جلنلنم 20/7 292 .114 depan kata tersebut, karena di belakangnya (ا) llami ˋl-Llami kurang alif لل

Page 44: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

73

tidak ada لنة ا جلنلن wslm wa salama وسلم 21/4 294 .115

sh-Shalawāti ˋsh-Shalātiˋ الصلنونات 21/7 295 .116karena mufrad

dhr duhur ظهر 21/7 297 .117

تونى 22/1 303 .118 ت نونى l-Istiway ˋl-Istiwāˋi karena masdar dari kataˋ ا لس اس muqaddimun م قندم 23/3 322 .119

mutaqaddimu

n karena menjadi sifat dari kata سنبنب

120. 328 23/5 نح م عنةا مل ˋl-mahumu’ati

yaumiˋl-

jumu’ati

kurang ي نو م dan salah penulisan huruf (ح), seharusnya jim

نح م عنة karena kalau ,(ج) tidak ada artinya ا مل

ونالت عنو ذ 24/2 341 .121wa ˋt-

Ta’awuzu

wa ˋt-

Ta’awwuzi karena asal katanya ت نعنو ذن dan ‘athaf pada kata الف تتناح

ونالت عنو ذ 24/2 342 .122wa ˋt-

Ta’awuzu

wa ˋt-

Ta’awwuzi

karena mudlāf ilaih

arkāni al-Arkānu انر كنان 24/4 344 .123kurang ال yang berfungsi untuk memakrifatkan, sedangkan

nun (ن) dibaca damah karena sebagai mubtadaˋ

rukn rukun روكن 24/4 345 .124

ننة 24/4 346 .125 اني -thˋ الطمن

Thamānīnatu

ˋth-

Thumāˋnīnatu

karena yang dimaksud adalah thumāˋnīnah. Selain itu,

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau tidak ada

Page 45: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

74

hamzah (ء) tidak ada artinya

thumānīnah thumāˋnīnah الطمانينة 24/5 347 .126

arba’a arba’atun انر بنعن 24/5 348 .127karena menjadi khabar

kedu kedua كدو 24/7 349 .128

129. 356 24/6 kosong - tiap anggota

لن 24/6 357 .130 ه م muhilahu mahallahu karena zharaf makān

راكراٯ 24/7 359 .131 -rkara perkara

menajakan menyahajakan منجاكن 25/2 363 .132

وكنر 25/3 364 .133 rukn rukun

rukn rukun روكن 25/3 366 .134

t-Ta Ziyādati ˋz- Ziyādatiˋ التزينادنة 25/4 368 .135

خر 25/6 370 .136 فناعل dan ikut wazan انخنرن karenaasal kata (ي)fī ˋl-Akhiri fī ˋl-Akhīri kurang ya فا لن

asyara ‘asyarata‘ عنشنرن 25/7 372 .137kurang ta marbūthah (ة) setelah huruf ra (ر) karena isim

‘adad

.sebagai huruf jar و ق و ع sebelum kata (ب) wuqū’u biwuqū’i kurang huruf ba ونو ق و ع 26/1 374 .138

Page 46: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

75

Oleh karena didahului huruf jar maka huruf ain (ع)

diharakati kasrah

لحخ 26/2 375 .139 halan hālan karena masdar dari kata حنالن

ونالضر بنة 26/5 381 .140wa ˋdl-

Dlarbati

wa biˋdl-

Dlarbati

kurang ( ب) sebelum kata الضر بنة . Kata ini ‘athaf pada kata

الفناحشنة

141. 382

دۃٻوبز 26/5 wa biziyadati wa biziyādati

kurang huruf alif (ا) pada huruf ya (ي), karena berasal dari

kata

زينادنة –ينزي د –زنادن Kata ini ‘athaf pada kata رطنة ف

امل rukn rukun روكن 26/5 383 .142

م 26/6 384 .143 ونالت قندwa ˋt-

Taqaddamin

wa biˋt-

Taqaddumi

kurang huruf ba

م sebelum kata (ب) diharakati (م) dan huruf mim الت قند

kasrah ( ) karena kata tersebut didahului alif lam (ال) dan

huruf jar. Kata ini ‘athaf kepada kata بزينادنة rukn rukun روكن 26/6 385 .143

t-Takhallufi biˋt-Takhallufiˋ ونالتخنل ف 26/6 386 .144

Page 47: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

76

rukn rukun روكن 26/6 387 .145

wa banayyati wa binniyyati ونب نن نية 26/7 388 .146salah harakat pada huruf ba (ب) dan nun ( ن), karena dari

asal kata نية . Kata ini ‘athaf pada kata التخنل ف sebagai alif layyinah (ى) l-Llazi ˋl-Llazī karena huruf yaˋ الذي 27/1 391 .147

148. 396 27/1 - dan kedua

i’adah i’adah

قندمنه 27/2 328 .149 ونا مل

wa ˋl-

Muqaddamah

u

wa ˋl-

Mutaqaddima

tu

karena isim fā’il dari ت نقندمن

diketahu diketahui دكتهو 27/3 401 .150

151. 407 27/4 kosong - tidak umiyyan

yajtami’a yajtami’ā ين تنمعن 27/6 410 .152karena isim tasniyah

ثنة 27/6 412 .153 salāsati salāsāmiˋati ثنلنkarena yang dimaksud adalah tiga ratus zirā’

رامفوانٯ 28/3 424 .154 -rempuan perempuan

رامفوانٯ 28/4 430 .155 -rempuan perempuan

رامفوانٯ 28/4 431 .156 -rempuan perempuan

رامفوانٯ 28/4 433 .157 -rempuan perempuan

ڡۃام 28/4 434 .158 em-t empat

Page 48: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

77

اة 28/7 438 .159 l-Badātu ˋl-Badāˋatuˋ ا لبندنkurang hamzah (ء) yang berharakat fatah, yang berakibat

tidak mempunyai makna

wa niyatu wa niyyatu وننينة 28/7 439 .160kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena berasal dari

kata نية kedu kedua كدو 29/1 441 .161

يرتءخ 29/2 442 .162 ˋt-Taˋkhirin ˋt-Taˋkhīri karena ada (ال) maka ra (ر) ditandai dengan kasrah.

ب نقنى 29/2 443 .163 فنعلن wa qadbaqa wa qadbaqiya karena fi’il mādli diikutkan wazan ونقند هتوڠم 29/5 447 .164 mengetahu mengetahui

ruba’iyatan ruba’iyyatan ر بناعينة 29/6 448 .165kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي), karena isbatnya lafaz

انر ب نعنة كنٮددر 30/1 451 .166 didirikan didirikan

توط 30/3 458 .167 يمس masta-thina mustauthinīna salah tulis, karena kalau توط يمس tidak ada artinya

mastauthina mustauthinīna مستوطي 30/3 459 .168

rkn rukun ركن 30/4 463 .169

khotba khotbah حطب 30/5 464 .170

Page 49: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

78

اني نننة 31/4 474 .171 طنمن thamāniyanati thumāˋninati kurang hamzah (ء) dan penggantian harakat fatah ( ن ) pada

ya (ي) karena

thumanīnah thumaˋnīnah الطمانينة 31/4 475 .172

-bi ˋl بال عنرنتبنتنه 31/5 479 .173

’Aratibatahi

bi ˋl-

’Arabiyyati salah tulis, karena kalau بال عنرنتبنتنه tidak ada artinya, sedangkan

yang dimaksud adalah bahasa Arab

لك 32/3 491 .174 ي د wa an yudli- wa an yadluka ونانن karena fi’il sulasī mujarad

aqala Aqallu انقنلن 32/4 495 .175karena sebagai mubtadaˋ

rkn rukun ركن 32/6 501 .176

n-Niyatu ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 32/6 502 .177kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي), karena berasal dari

kata نية

sh-Shalwtu ˋsh-Shalatuˋ الصلوة 33/1 505 .178salah tulis, kalau pakai wau (و) akan mempunyai makna

jamak

تنه 33/3 506 .179 ra’ahatahu rā’ihatahu رنئنحنkarena isim fā’il

رامفوانٯ 33/7 515 .180 -rempuan Perempuan

ال و لن dari asal kata (ال) aulā ˋl-Aulā Kurang alif lam انو لن 34/1 520 .181

Page 50: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

79

182. 529 34/4 يت l-Amwallati ˋl-Amwālullatīˋ االموالkurang huruf lam (ل), karena kalau tidak ada lam (ل) tidak

ada artinya

رمولٮ 34/4 530 .183 -rmula Bermula

asarā ‘asysyarātu‘ عسرا 34/6 534 .184

ب ون wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya وناجب 34/7 541 .185 ين

n-Niyatu ˋn-Niyyatuˋ الن ينة 35/1 543 .186kurang tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena berasal dari kata

نية 187. 550 35/3 kosong -

telah tamat

kitab ini

188. 551 35/3 kosong - dengan puji

bagi Allah

189. 552 35/3 kosong -

dan atas

kebaikan

pertolongan-

Nya

190. 553 35/4 kosong - semoga Allah

mengabulkan

191. 554 35/4 kosong -

hai Tuhan

seru sekalian

alam

Page 51: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

80

Tabel 4

Adisi

No. No.

Apar.

Hal./

Baris Naskah Latin Edisi Keterangan

keeempat keempat كاامفت 1/7 6 .1

percayam percaya فرچيام 2/1 10 .2

keeempat keempat كاامفت 2/2 11 .3

علمات salāsata salāsun karena mengikuti kata ث لثة 2/4 14 .4

bermula bermula برمولا 3/6 28 .5

l-Qallatāni ˋl-Qullatainiˋ القلتان 4/2 35 .6karena isim tasniyah mahal nashab

7.

يم و 4/7 45 ات عم wā ta’mīmi wa ta’mīmu

kebanyakan alif ( ا) yang dapat merubah makna, dan

kata tersebut ‘athaf pada kata الن ية الت قى t-Tiqāˋu tiqāˋu karena masdar dariˋ الت قاء 6/1 66 .8 bāthni bathni باطن 6/3 72 .9

farīdlatin farīdlin فر يضة 8/4 104 .10merupakan muzakkar yang kemasukan huruf jar dan

tidak diawali dengan alif lam (ال) maka dibaca ف رض

Page 52: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

81

tayyammama tayammama ت يمم 8/7 111 .11kebanyakan tasydid ( ) pada huruf ya (ي) karena

masdar dari kata ت يمم غلظة 9/4 121 .12

almughallazhatu امل

n almughallazhatu dibaca damah karena didahului alif lam (ال )

13.

ن ي 10/2 130 ن ي qamsinaini qismaini salah tulis, karena jika ditulis قمس artinya berbeda قمس

nahais najis حنايس 10/3 134 .14

مج mujattu majjatun karena masdar dari kata م ة 10/7 158 .15

ست قبل 11/3 164 .16 waˋl-Istaqbālu wāstiqbālu وال karena bentuknya masdar dan dimudlāfkan

asyarā ‘asyara‘ عشرا 16/1 220 .17kebanyakan alif ( ا) karena yang dimaksud adalah kata

sepuluh

الح hālatā qiyāmi hālata ˋl-Qiyāmi karena masdar dari kata حلتاالق يام 16/2 222 .18

hurfunya hurufnya حرفو 17/1 242 .19

wā mraa’ātu wā mura’ātu وامراعات 17/4 250 .20karena masdar dari kata اعر dan menggunakan ta

marbūthah (ة) karena ‘athaf pada والة امل

والطمان ي نه 19/7 283 .21wa ˋth-

Thamāniyannah

u

wa ˋth-

Thumāˋnīnatu kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau

Page 53: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

82

tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya

wa ˋr-Rukbataini wa ˋr-Rukbatāni والر كبت ي 20/1 285 .22dibaca rafa’ yakni alif (ا) dan nun (ن). Kata tersebut

‘athaf kepada kata وب ط ون

م 20/6 291 .23 Llami lami لل

seharusnya tidak menggunakan alif lam (ال) karena

berposisi sebagai mudlāf dan الللة sebagai mudlāf

ilaih

sh-Shalawāti ˋsh-Shalātiˋ الصلوات 21/7 295 .24karena mufrad

ست وى 22/1 303 .25 l-Istiway ˋl-Istiwāˋi karena masdar dari kataˋ ال ست وىا

ادق اواا 22/6 313 .26 خروه الص ˋsh-Shādiqia wa

ākhiruhu

ˋsh-Shādiqi wa

ākhiruhu kebanyakan alif (ا) sehingga dapat merubah makna

وة صل 23/2 319 .27 shalawti shalāti karena masdar dari kata صلى

الەلڬس 23/5 326 .28 segalalah segalah

ست وائ 23/5 327 .29 ا ست وى karena masdar dari ,(ي) l-Istiwāˋiy ˋl-Istiwāˋi kebanyakan yaˋ ال

ح م عة 23/5 328 .30 l-mahumu’ati ˋl-jumu’atiˋ امل

kurang seharusnya ,(ح) dan salah penulisan huruf ي وم

jim (ج), karena kalau ح م عة امل tidak ada artinya

-wa ba’da ˋsh وب عدالصلة 23/7 333 .31

Shalāti wa ba’da shalāti

kebanyakan alif lam (ال) dan tasydid ( ) karena kata

itu sebagai mudlāf maka tidak boleh didahului alif

Page 54: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

83

lam (ال)

ست فتاح 24/1 337 .32 l-Istiftāhi ˋl-Iftiftāhiˋ ال salah tulis, karena kalau menggunakan kata ست فتاح ال tidak ada artinya

istiftah iftitah استفتاح 24/1 338 .33

ست فتاح 24/2 339 .34 l-Istiftāhi ˋl-Iftiftāhiˋ ال salah tulis, karena kalau menggunakan kata ست فتاح ال tidak ada artinya

istiftah iftitah استفتاح 24/2 340 .35

t-Taziyādati ˋz-Ziyādatiˋ التز يادة 25/4 368 .36salah tulis, karena kalau menggunakan kata التز يادة tidak ada artinya

fīlihi fīhi ف يل ه 25/7 371 .37salah tulis, karena kalau menggunakan kata ف يل ه tidak

ada artinya

iẖday aẖada ا حدي 27/3 400 .38kebanyakan ya (ي), yang benar

عشر احد . Karena isim ‘adad mabnī nashab

imamnyaa imamnya اممثا 27/3 403 .39

يتا 27/5 406 .40 umiyyatan umiyyan ا م salah tulis yakni kebanyakan huruf ta (ت), karena

kalau menggunakan kata يتا tidak ada maknanya ا م

Page 55: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

84

khamsatin khamsin خسة 28/2 422 .41menyesuaikan dengan isim ‘adad sebelumnya yaitu

ت سع shuwarat shuwara صورة 28/2 423 .42

رءة ب ام 28/4 432 .43 bi amaraˋatin bi mraˋatin huruf ta marbūthah (ة) dibaca kasrah tanwin ( )

karena tidak memakai alif lam (ال)

-bi ˋl ب العرت بته 31/5 479 .44

’Aratibayahi bi ˋl-’Arabiyyati

salah tulis, karena kalau menggunakan kata ب العرت بته tidak ada artinya

kalin kain كالي 32/4 496 .45

sh-Shalwtu ˋsh-Shalatuˋ الصلوة 33/1 505 .46karena mufrad

wa yuhibbu wa yajibu وي ب 33/5 508 .47

kata tersebut seharusnya wa yajibu karena yang

dimaksud adalah wajid. وي ب memiliki arti yang

berbeda

yunbasysyu yunbasyu ي نبش 33/5 509 .48kebanyakan tasydid ( ) sehingga menyebabkan tidak

ada artinya

yataghayyarū yataghayyar ي ت غي ر و 33/6 510 .49karena fi’il mudlāri’ yang kemasukan ‘āmil jazm ( ل)

maka akhirnya harus dibaca sukun ( )

Page 56: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

85

ma’zian ma’din معذان 34/6 537 .50karena artinya berbeda

ب 34/7 539 .51 ي ب wājibun yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya واج

ب 34/7 541 .52 واج wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya وي ب

Page 57: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

86

Tabel 5

Substitusi

No. No.

Apar.

Hal./

Baris Naskah Latin Edisi Keterangan

sekala segala سكال 1/2 1 .1

keluarka keluarga كلواركاث 1/4 3 .2

ڬیتع 1/5 4 .3 tikgi tinggi

puasana puasanya فواسن 1/7 7 .4

alāmatu ‘alāmātu‘ عالمة 2/4 12 .5karena jamak muannas sālim

ڠيڠ ؤرا 2/4 13 .6 orang yang orang yang

7.

عالمات salāsata salāsun karena mengikuti kata ث لثة 2/4 14

الجر ش ر وط samāniyata samāniyatun karena menjadi khabar ثانية 2/6 16 .8

ahjāri ahjārin احجار 2/7 17 .9karena tidak ada alif lam (ال) maka ra (ر) dikharokati

kasrah tanwin ( )

yanqa yunqa ي نق 2/7 18 .10karena fi’il mudlāri’ dari kata ي ن قى yang ikut wazan

اف عل

Page 58: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

87

(ان) yajiffu yajiffa dibaca nashab karena kemasukan an يف 3/1 19 .11 ي فعل wa lā yatharˋa wa lā yathraˋu karena mengikuti wazan وليطرء 3/1 20 .1213.

asas atas اسس 3/1 21

ākhara ākharu اخر 3/1 22 .14karena menjadi fā’il

shafhatadu shafhatahu صفحتد 3/2 23 .15

penulisan yang benar menggunakan ha dlāmīr (ہ) dan

kalau pakai dal (د) tidak ada artinya

dakarnya zakarnya دكرث 3/2 26 .16

sy-Syaiˋin ˋsy-Syaiˋiˋ الشيء 3/6 29 .17karena ada alif lam (ال) maka yang benar harakat dari

hamzah (ء) kasroh ( )

mahilluhā mahalluhā مل ها 3/6 30 .18karena menjadi mubtada’

ت لف ظ wa ˋt-Talaffazu wa ˋt-Talaffuzu karena masdar dari والت لفظ 3/7 31 .19 غسل awwalu jizˋin awwali juzˋin karena mudlāf ilaih dari kata اول جزء 3/7 32 .20

an lāyaqdimu an lāyuqaddima انلي قدم 4/1 33 .21

ikut wazan ف عل yang berfaedah muta’adi. Berasal

dari kata

م – قدم ي قد dibaca begitu karena ada huruf an (ان) di

Page 59: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

88

depannya

l-Qallatāni ˋl-Qullatāiniˋ القلتان 4/2 35 .22karena isim tasniyah mahal nashab

ق لة qallatāni qullatāni bentuk jamak dari kata ق لتان 4/2 36 .23

yataghayyara yataghayyar ي ت غي ر 4/3 37 .24karena fi’il mudlāri’ yang kemasukan ‘āmil jazm ( ل ) maka harus dibaca sukun ( )

taghayar taghayara ت غي ر 4/4 39 .25karena fi’il mādlī mabnī fatah

l-Ghusla ˋl-Ghusliˋ الغ سل 4/5 40 .26karena sebagai mudlāf ilaih

hasafah hasyafah حسفه 4/5 41 .27

لدة والو 4/6 43 .28 wa ˋl-Walādatu wa ˋl-Wilādatu karena masdar dari ولد

ات عميمو 4/7 45 .29 wā ta’mīmi wa ta’mīmu kebanyakan alif ( ا ), yang bisa merubah makna dan

kata ini ‘athaf pada kata ان ية ش ر وط l-Wudlu’u ˋl-Wudlu’i karena mudlāf ilaih dari kataˋ الو ض وء 4/7 46 .30

sarat syarat سراط 4/7 47 .31

asyarata ‘asyaratun‘ عشرة 5/1 48 .32karena menjadi khabar

Page 60: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

89

wa ˋn-Nifāˋu wa ˋn-Naqāˋu والنفاء 5/1 50 .33salah menulis huruf fa (ف) yang seharusnya huruf

qaf (ق).Apabila ditulis فاء والن artinya berbeda

العضوىل ع 5/3 51 .34 ‘alā ˋl-‘Adlwi ‘alā ˋl-‘Udlwi

karena berasal dari kata

ع ضوا - ي عض و – عضا . Terdapat kata ىعل maka dibaca

وضع

الماء th-Thuhūri ˋth-Thuhūru karena menjadi sifat dari kataˋ الط ه ور 5/4 54 .35 wa k tu waktu وقتو 5/4 55 .36

ولة 5/5 56 .37 wa ˋl-Maulātu وامل

wa ˋl-

M\uwālātan karena masdar dari kata وال

rīhu rīhun ريح 5/6 61 .38karena menjadi fā’il

(ال) binaumi binaumin karena tidak ada alif lam بن وم 5/7 63 .39ن وم 5/7 64 .40 illā naumu illā nauma الا

karena istisnā’

mumkinin mumakkinin karena isim fā’il dari kata م كن 6/1 65 .41 مكن

basyarati basyaratai بشرت 6/1 67 .42karena menjadi mudlāf ilaih

لقخ aukhalaqatu auhalqati karena dari asal katanya اوخلقة 6/3 70 .43 dan kata ini ‘athaf pada

Page 61: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

90

kata ق ب ل ف ع ل hurumu huruma karena fi’il mādlī ikut wazan ح ر م 6/4 73 .44 طاف wa ˋth-Thaufa wa ˋth-Thawāfu karena masdar dari kata والطوف 6/6 76 .45

والطواف wa massa wa massu karena ‘athaf pada kata ومس 6/6 77 .46

ڠكوڠمن 6/6 78 .47 menangkung menanggung

artinya berbeda وللبث wa labsu wā llubsu apabila menggunakan kata وللبث 6/6 79 .48

ڠكوڠمن 7/1 81 .49 menagkung menanggung

فعل ikut wazan لبث wa llabsu wa llubsu masdar dari kata واللبث 7/1 82 .50 qashah qashdi قصة 7/1 83 .51

talwītuhu talwīsahu ت لوي ت ه 7/2 84 .52

salah tulis huruf ta (ت) yang seharusnya sa (ث).

Apabila menggunakan kata ت لوي ت ه artinya berbeda.

Kata ini menjadi maf’ūl

wa ˋl-Istimnā’u wa ˋl-Istimtā’u والستمناع 7/3 85 .53salah tulis nun (ن) yang seharusnya ta (ت). Karena

kalau menggunakan والستمناع artinya berbeda.

رةالش 7/3 86 .54 ˋsy-Syurata ˋs-Surati salah tulis huruf syin (ش) yang harusnya sin (س).

Page 62: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

91

kurang tasydid ( ا ) pada huruf ra (ر), karena berasal

dari kata س رة Berubah menjadi ti (ة) karena

didahului huruf jar

t-Tayammamu ˋt-Tayammumiˋ الت يمم 7/3 87 .55karena menjadi mudlāf ilaih

faqad lumāˋi faqaduˋl-Māˋi ف قدال ماء 7/4 88 .56

karena masdar dari kata ف قد dan damah di huruf lam

) seharusnya sukun (ل) ) karena sebagai alif lam (ال) Qamariyah

ketika ketiga كتيک 7/4 89 .57

la’athisya li’athasyi لعطش 7/4 90 .58dibaca syi (ش) karena ada huruf jar, dan sebagai

masdar

حي وان l-Muhtarami ˋl-Muhtaramin karena ‘athaf pada kataˋ م ت رم 7/5 91 .59

ر 7/5 92 .60 ghaira ghairu غي karena sebagi mubtada’

هست 7/5 93 .61 sittihi sittatun karena menjadi khabar

l-Hazliyyu ˋl-Harbiyyuˋ الزل 7/6 94 .62kata yang dimaksud adalah الرب. Kata الزل berbeda arti

hazliyyu harbiyyu حزل 7/6 95 .63

Page 63: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

92

الط ه 8/1 97 .64 wa an lā وانلي

yukhālithuhu

wa an lā

yukhālithahu karena ada ان sebagai ‘āmil nashab

(ال) daqīqu daqīqun karena kalimat isim dan tidak ada alif lam دقيق 8/1 98 .65

wa an ya’shuduhu وان ي عص د ه 8/2 99 .66wa an

yaqshidahu

karena berasal dari kata ي قصد dan karena didahului

dengan ان wajhuhu wajhahu وجه ه 8/2 100 .67

karena menjadi maf’ūl bih

wa an yurīda wa an yuzīla واني ريد 8/3 101 .68salah tulis huruf ra (ر) yang seharusnya za (ز), yang

mengakibatkan perbedaan makna

يك ونان t-Tayammama ˋt-Tayammumu karena menjadi fā’il dari kataˋ الت يمم 8/4 103 .69

t-Tartībi ˋt-Tartībuˋ الت رتيب 8/7 107 .70karena menjadi khabar

طه ر yathharu yathhuru karena fi’il mudlāri’ dari يطهر 9/2 112 .71

ث ثل 9/2 113 .72 salasa salāsun karena tidak ada alif lam (ال)

l-Hamru ˋl-Khamruˋ المر 9/2 114 .73salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ), sehingga terjadi perbedaan makna

يتة 9/3 116 .74 l-Maitatu ˋl-Maitatiˋ امل

karena sebagai mudlāf ilaih

akan حي ونا hayaunā hayawānan salah tulis, ketika menggunakan kata حي ونا 9/3 117 .75

Page 64: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

93

berbeda makna, karena yang dimaksud adalah

“hewan” serta menjadi maf’ūl bih dari kata صار

(ال) salāsu salāsun karena tidak ada alif lam ثالث 9/4 118 .76 tika tiga تيک 9/4 119 .77

ت وسطة وم 9/4 120 .78 wa

mutawassathatu

wa

mutawassithatun

karena isim fā’il

ناس najāsutu najāsatu karena masdar dari kata ناس ة 9/5 122 .79

بال būlu baulu karena masdar dari kata ب ول 9/5 123 .80يطعم 9/6 124 .81 ( ل ) yath’amu yath’am karena ada ‘āmil jazm ل

ل غ 9/6 125 .82 ي ب lam yablugha lam yablugh ول

birassi birasysyi برس 10/2 128 .83salah tulis huruf sin (س) yang seharusnya syin (ش).

Karena berasal dari kata رش

ان قسم tanqismu tanqasimu karena masdar dari kata ت نقسم 10/2 129 .8485.

artinya berbeda قمسن ي qamsinaini qismaini salah tulis, karena jika ditulis قمسن ي 10/2 130

(ال) ainiyyatin ‘ainiyyatun karena tidak ada alif lam‘ عينية 10/3 131 .86

Page 65: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

94

(ال) wa hukmiyyatin wa hukmiyyatun karena tidak ada alif lam وح كمية 10/3 132 .87 ازال izālati izālati karena masdar dari kata ازالت 10/4 138 .88 wa ˋl-Hukmiyyati وال كمية 10/4 139 .89

wa ˋl-

Hukmiyyatu

karena sebagai mubtada’

laki lagi لک 10/5 140 .90

ها 10/5 143 .91 ليهع ilaihā ’alaihā dibaca’ علي karena jar majrūr

yauma yaumun ي وم 10/6 144 .92

لة 10/6 145 .93 (ال) lailatu lailatun karena tidak ada alif lam ولي ستة ausab’a ausab’un ‘athaf pada kata اوسبع 10/6 146 .94

hamsa khamsata حس 10/6 147 .95karena isim ‘adad dimuannaskan ketika menjadi

mudlāf dan mudlāf ilaih

96. 148 scolia واق ل wa aqullu wa aqallu karena isim tafdlīl

97. 149 scolia الطهر ˋth-Thahru ˋth-Thuhri karena sebagai mudlāf ilaih

98. 152 scolia سح hamsa khamsata karena isim ‘adad dimuannaskan ketika menjadi

mudlāf dan mudlāf ilaih

(ل) wa lā hadan wa lā hadda karena ada la nafī jenis ولحد 10/7 154 .99

ك ث ر li aksyarihi li aksarihi karena berasal dari kata لكشره 10/7 155 .100

Page 66: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

95

مج mujattu majjatun karena masdar dari kata م ة 10/7 158 .101

syarah syarat شرة 11/1 160 .102

(ال) samāniyatu samāniyatun karena tidak ada alif lam ثانية 11/1 161 .103ر 11/3 162 .104 ست ر wa sitru wa satru karena masdar dari kata وست

ketika ketiga كتيک 11/3 163 .105

waˋl-Istaqbālu wāstiqbālu والست قبل 11/3 164 .106karena bentuk kata tersebut adalah masdar dan

dimudlāfkan

wa duhūlu wa dukhūlu ود ح ول 11/3 165 .107salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya kha (خ),

sehingga tidak mempunyai makna

wa k tu waktu وقتو 11/4 166 .108

l-Ahadasu ˋl-Ahdāsuˋ الحدث 11/5 169 .109karena jamak taksīr

wa ˋl-Akbara wa ˋl-Akbaru والكب ر 11/6 170 .110karena sebagai mubtada’

ر ةالس 11/7 171 .111 ˋs-Suruti ˋs-Surrati

salah tulis

kurang tasydid ( ا ) pada huruf ra (ر), karena berasal

dari kata س رة dan menjadi mudlāf ilaih

wa ‘aurati wa ‘auratu وعورة 12/1 172 .112karena sebagai mubtada’

Page 67: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

96

muhimā mihimā م هما 12/3 173 .113karena menjadi mudlāf ilaih

arkana arkanu اركان 12/3 175 .114karena sebagai mubtada’

n-Niyati ˋn-Niyyatuˋ الن ية 12/4 177 .115kurang tasydid ( ا ) pada huruf (ي), karena dari asal

kata نية dan menjadi khabar

ڠيڠ ؤرا 13/1 179 .116 orang yang orang yang

asas atas اسس 13/2 180 .117

ڠيڠ ؤرا 13/2 181 .118 orang yang orang yang

al-Hadiya al-Hadī الدي 13/4 189 .119karena menjadi mubtada’

s-Sajadataini ˋs-Sajdatainiˋ السجدت ي 13/5 190 .120karena masdar dan berupa isim tasniyah dari kata

سجد

التشه د l-Ukhīri ˋl-Akhīru karena menjadi sifat dari kataˋ ال خي 13/6 195 .121 ar-Rābi’u ar-Rābi’a الربع 14/2 198 .122

karena isim ‘adad harus dibaca nashab

sh-Shalāta ˋsh-Shalātuˋ الصالة 14/3 199 .123karena menjadi khabar

الواركاثك 14/5 201 .124 keluarkanya keluarganya

asas atas اسس 14/6 203 .125

Page 68: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

97

as-Sābi’u as-Sābi’a السابع 15/3 204 .126karena isim ‘adad harus dibaca nashab

an-Nayatu an-Niyyatu الن ية 15/3 205 .127kurang tasydid ( ا ) pada huruf (ي), karena berasal

dari kata نية

fardlan fardlān ف رض 15/4 206 .128menjadi khabar dari kata كن, karena كن termasuk

‘āmil nashab yang punya pengamalan merafa’kan

isim dan menashabkan khabar

auzāta auzāti اوذات 15/5 208 .129karena ‘athaf pada kata م ؤق تة, dan menjadi khabar

dari كن

faqtha faqath ف قط 15/7 212 .130isim fi’il mabnī sukun

l-Fi’li ˋl-Fi’luˋ الفعل 15/7 213 .131karena sebagai mubtada’

رضية والف 16/1 216 .132 wa ˋl-Furdliyatu wa ˋl-

Fardliyyatu karena masdar dari kata ف رض

رة الحرام 16/1 217 133 -takbīratu ˋl تكبي

Ihrāmi

takbīratiˋl-

Ihrāmi karena menjadi mudlāf ilaih dari kata ش ر وط

sekala segala سكال 16/1 218 134

sittatu sittata ستة 16/1 219 .135karena isim ‘adad harus dibaca nashab

وقع an taq’a an taqa’a karena fi’il mudlāri’ dari kata انت قع 16/2 221 .136

Page 69: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

98

حال hālatā Qiyāmi hālata ˋl-Qiyāmi karena masdar dari kata حلتاالقيام 16/2 222 .137

akbari akbaru اكب 16/3 223 .138karena sebagai i’rāb hikāyah

د 16/4 224 .139 wa an lā انلي

yumadda

wa an lā

yumidda karena fi’il mudlāri’ dan didahului ان

hamzatu hamzata هزة 16/4 225 .140karena menjadi maf’ūl bih

akbari akbaru اكب 16/4 226 .141karena sebagai i’rāb hikāyah

wa an lā yusydadi وانلي شدد 16/5 227 .142wa an lā

yusyaddida karena fi’il mudlāri’ dari شدد dan ada ان maka

dibaca nashab

l-Bāˋu ˋl-Bāˋaˋ الباء 16/6 228 .143karena sebagai maf’ūl bih

ان wa an lā yazīdu wa an lā yazīda karena ada ‘āmil nashab وانليزيد 16/6 229 .144 au mutaharikata اوم تحركة 6//16 231 .145

au

mutaharrikatan

karena isim fā’il

layazīdan layazīda وانليزيد 16/6 232 .146

وقف wa an yaghfa wa an lā yaqifa karena fi’il mudhori’ dari kata واني غف 16/7 233 .147

كلمة kalimati kalimatayi karena isim tasniyah dari كلمت 16/7 234 .148

ان yusmi’u yusmi’a karena ada ‘āmil nashab ي سمع 17/1 237 .149

Page 70: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

99

nafsuhu nafsahu ن فس ه 17/1 239 .150karena sebagai maf’ūl

hurūfahā hurūfihā ح ر وف ها 17/1 240 .151Karena menjadi mudlāf ilaih

wa k tu waktu وقت 17/1 242 .152

وق تة 17/2 243 .153 l-Mawaqqatati ˋl-Muˋwaqqatatiˋ امل

wa k tu waktu وقتو 17/2 244 .154

l-Istiqiyāli ˋl-Istiqbāliˋ الستقيال 17/2 245 .155

salah tulis huruf ya (ي) yang seharusnya huruf ba

tidak mempunyai الستقيال karena kalau ,(ب)

makna

asyaratu ‘asyaratun‘ عشرة 17/4 247 .156isim ‘adad dan menjadi khabar serta tidak

dimudlāfkan

157. 249

و 17/4 لت وامل wa ˋl-Muwalatu wa ˋl-Muwalātu

kurang alif (ا) dan pakai ta marbūthah (ة) karena

masdar dari kata وال

wā mraa’ātu wā murā’ātu وامراعات 17/4 250 .158karena masdar dari kata راع dan memakai ta

marbūthah (ة) karena ‘athaf pada kata والة امل

اتشد 17/5 251 .159 يداته tasydidā tuhā tasydīdā tihā karena menjadi mudlāf ilaih

,(ت) yang seharusnya ta (ن) wa an lā yaskuna wa an lā yaskuta salah tulis huruf nun ليسك ن 17/5 252 .160

Page 71: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

100

karena berasal dari kata سكت

bisaknatin bisaktatan بسكنة 17/5 254 .161karena maf’ūl muthlaq

ليسك ت thawīlatin thawīlatan karena menjadi sifatnya طوي لة 17/5 255 .162

رة 17/6 256 .163 طوي لة qashīratin qashīratan karena ‘athaf pada kata قصي

qath’u qath’a قطع 17/6 257 .164karena menjadi maf’ūl bih

ke tuju ketuju ک توجو 17/6 258 .165

sebagai ‘āmil nashab ان wa an takūnu wa an takūna karena ada وانتك ون 17/7 263 .166

sebagai ‘āmil nashab ان wa an yasma’u wa an yasmi’a karena ada واني سمع 17/7 265 .167

م الال 18/2 267 .168 ˋl-llamun ˋl-llami karena menjadi mudlāf ilaih

shaˋ sad صاء 18/6 268 .169

asas atas اسس 18/6 269 .170

dlaˋ dad ضاء 18/7 270 .171

yusanna Yusannu ي سن 19/1 271 .172karena fi’il mudlāri’ mabnī majhūl

raf’a raf’u رفع 19/1 272 .173karena menjadi nāˋibul fāil

Page 72: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

101

suhud sujud سحود 19/3 274 .174

suhud sujud سحود 19/3 275 .175

i’dlāˋin a’dlāˋin اعضاء 19/4 276 .176karena jamak taksīr

l-Hawiyyi ˋl-Huwiyyiˋ اهلوي 19/5 277 .177penulisan yang benar اهل وي karena berasal dari kata

هوي- ي هوي - ه وي sebagai ‘āmil nashab ان wa an lāyasjudu wa an lāyasjuda karena ada ليسج د 19/5 278 .178

suhud sujud سحود 19/5 279 .179

wārqafā’u wārtifā’u وارق فاع 19/6 281 .180salah tulis huruf qaf (ق) yang seharusnya ta (ت), jika

menggunakan qaf (ق) tidak memiliki makna

ل كنڠݢمن 19/6 282 .181 meningglkan meninggikan

-wa ˋth والطماني نه 19/7 283 .182

Thumāniyannahu

wa ˋth-

Thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena kalau

tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya

الرر كبتان wa buthūni wa buthūnu karena ‘athaf pada kata وب ط ون 20/1 286 .183 wa sittatu wa sittata وستة 20/2 288 .184

karena isim ‘adad mabnī nashab

Page 73: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

102

sh-Shalāta ˋsh-Shalātiˋ الصالة 21/4 293 .185karena sebagai mudlāf ilaih

wa k tu waktu وقتو 21/7 296 .186

s-Samsi ˋs-Syamsiˋ السمس 21/7 298 .187salah tulis huruf sin (س) yang seharusnya (ش) sehingga mengakibatkan perbedaan makna. Kata ini

menjadi mudlāf ilaih

خرهه وا 22/1 299 .188 wa ākhirahu wa ākhiruhu karena sebagai mubtada’

ر 22/1 300 .189 mushīru mashīru م صي karena isim zamān, ikut wazan مفعل berasal dari kata

ر مصي zhillin zhilli ظل 22/1 301 .190

karena menjadi mudlāf ilaih

رظل 22/1 302 .191 ghaira zhilin ghaira zhili غي karena menjadi mudlāf ilaih

zhillin zhillu ظل 22/2 304 .192karena fā’il

qalīlun qalīlan قليل 22/2 305 .193karena menjadi maf’ūl bih

waqtu waqti وقت 22/3 306 .194karena menjadi mudlāf ilaih

ghurūbi ghurūbu غ ر وب 22/3 307 .195karena menjadi khabar

safaq syafaq سفق 22/4 308 .196

Page 74: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

103

sy-Syafqi ˋsy-Syafaqiˋ الشفق 22/5 309 .197karena kalimat isim

safaq syafaq سفق 22/5 310 .198

thulū’i thulū’u ط لثوع 22/5 311 .199karena menjadi khabar

fahar fajar فحر 22/5 315 .200

waqtu waqti وقت 22/6 312 .201karena mudlāf ilaih

thulū’i thulū’u ط ل وع 22/7 314 .202karena menjadi khabar

safaq syafaq سفق 22/7 317 .203

wa yunzibu wa yundibu وي نذب 23/1 318 .204karena mabnī majhūl

وة صل 23/2 319 .205 shalawti shalāti karena masdar dari kata صلى

l-‘isyāˋu ˋl-‘isyāˋiˋ العشاء 23/2 320 .206karena mudlāf ilaih

safaq syafaq سفق 23/2 321 .207

aunātin auqātin اونات 23/4 323 .208salah tulis tulis huruf nun (ن) yang seharusnya qaf

sehingga tidak mempunyai makna ,(ق)

tartafa’i tartafi’a dibaca nashab karena didahului dengan ت رت فع 23/5 324 .209 حتا

Page 75: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

104

qadarirashhin qadra rumhin قدر رصح 23/5 325 .210

salah tulis huruf sad (ص) yang seharusnya mim (م),

sehingga menimbulkan pemaknaan yang berbeda.

Kata tersebut dibaca قدرر مح karena kalimat isim

ح م عة 23/5 328 .211 l-mahumu’ati ˋl-jumu’atiˋ امل

kurang ي وم dan salah penulisan huruf (ح) seharusnya

jim (ج) karena kata ح م عةامل tidak ada artinya

hatta hattā حت 23/6 329 .212

کڠه 23/6 331 .213 hingka hingga

taghribu taghruba ت غرب 23/6 330 .214dibaca nashab karena didahului dengan huruf nahsab

حتا

wa ba’du wa ba’da وب عد 23/6 332 .215karena zharaf zamān

taghrubu taghruba ت غر ب 23/7 334 .216dibaca nashab karena didahului dengan huruf nashab حتا

ات سكت 24/1 335 .217 saktāti Saktātu karena jamak muannas sālim

sittatu sittatun ستة 24/1 336 .218karena menjadi khabar

حالستفتا 24/1 337 .219 ˋl-Istiftāhi ˋl-Iftitāhi di naskah salah tulis karena apabila menggunakan

kata الستفتاح tidak ada artinya

Page 76: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

105

istiftah iftitah استفتاح 24/1 338 .220

l-Istiftāhi ˋl-Iftitāhiˋ الستفتاح 24/2 339 .221di naskah salah tulis karena apabila menggunakan

kata الستفتاح tidak ada artinya

istiftah isftitah استفتاح 24/2 340 .222

wa ˋt-Ta’awuzu wa ˋt-Ta’awwuzi والت عو ذ 24/2 341 .223karena ‘athaf pada kata الفتتاح dan berasal dari kata ت عوذ

الت عو ذ و 24/2 342 .224 wa ˋt-Ta’awuzu wa ˋt-Ta’awwuzi karena menjadi mudlāf ilaih

al-Arkāni Al-Arkānu اركان 24/4 344 .225

di naskah kurang alif lam (ال) yang berfungsi

menjadikan makrifat, dan dibaca nu ( karena (ن

mubtada’

نة 24/4 346 .226 th-Thamānīnatuˋ الطماني ˋth-

Thumāˋnīnatu

kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila

tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya

اعتدال wa ˋs-Sujūda wa ˋs-Sujūdu karena ‘athaf kepada kata والس ج ود 24/5 350 .227 الس ج ود wa ˋl-Julūsi wa ˋl-Julūsu karena ‘athaf pada kata واجل ل وس 24/5 351 .228نة 24/5 352 .229 -Thˋ الطماء ني

Thamˋunīnatu

ˋTh-

Thumaˋnīnatu kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila

Page 77: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

106

tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya

ف ع ل dan ikut wazan سكن sakūnun sukūnun karena masdar dari kata سك ون 24/6 353 .230 lemudian kemudian ملدين 24/6 354 .231

ushwin ‘udlwin‘ عصو 24/6 355 .232salah tulis huruf sad (ص ) yang seharusnya dad (ض), yang mengakibatkan tidak adanya makna dan kata ini

menjadi mudlāf ilaih

له 24/6 357 .233 muhilahu mahallahu م karena zhorof makan

arba’ati arba’atun ارب عة 24/7 358 .234karena menjadi khabar

ba’dli ba’dlin ب عض 25/1 360 .235karena menjadi mudlāf ilaih

amdahū ‘amduhū عمده 25/2 361 .236karena fā’il

ابطل wa lā yabthilu wa lā yabth\u\lu karena fi’il mudlāri dari kata ولي بطل 25/2 362 .237 menajakan menyahajakan منجاكن 25/2 363 .238

raknin ruknin ركن 25/3 365 .239karena kalimat isim

ma’ajtimāli ma’ahtimāli معاجتمال 25/4 367 .240salah tulis huruf ha (ح) yang seharusnya huruf (ج), yang mempunyai dampak berbeda makna

Page 78: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

107

اضابع 25/4 369 .241 ab’ādlā Ab’ādlu karena sebagai mubtada’

hishlatan khashlatan حصلة 26/1 373 .242karena masdar

sebagai huruf jar (ب) wuqū’u biwuqū’i karena ada huruf ba وو ق وع 26/1 374 .243

tustar tastur ت ست ر 26/2 376 .244karena fi’il mudlāri’ mabnī ma’lūm

yujrifīni biharfaini ي رفي 26/2 377 .245salah tulis yang berakibat salah makna

mafhimin mufhimin مفهم 26/3 378 .246karena isim fā’il

wa bi ˋl-Mu’thiri wa bi ˋl-Mufthiri وبالم عطر 26/3 379 .247

salah tulis huruf ain (ع) yang seharusnya huruf fa

sehingga mengakibatkan adanya perbedaan (ف)

makna ت ف عال harkātin harakātin karena ikut wazan حركات 26/4 380 .248

م 26/6 384 .249 waˋt-Taqaddamin والت قدwa biˋt-

Taqaddumi karena ‘athaf pada kata بزيادة

wa banayyati وب ن ية 26/7 388 .250wa binniyyati

karena ‘athaf pada kata التخل ف dan dibaca يةوبن

karena dari asal kata نية qathi’a qath’i قطع 26/7 389 .251

karena sebagai mudof ilaih

Page 79: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

108

بت عليق wa ˋt-Taraddadu wa ˋt-Taraddudi karena ‘athaf kepada kata الت ردد 26/7 390 .252 sebagi alif layyinah (ي) l-Llazi ˋl-Llazī karena yaˋ الذي 27/1 391 .253

لزم yalzumu yalzamu karena fi’il mudlāri’ dari kata ي لز م 27/1 392 .254 Larim lazim لرم 27/1 393 .255

arba’a arba’un اربع 27/1 394 .256karena menjadi khabar dan juga karena mufrad maka

tanda rafa’nya damah

اربع l-Jumu’ata ˋl-Jumu’atu karena menjadi badal dari kataˋ جل م عة 27/1 395 .257نذورة 27/2 397 .258

-wa ˋl وامل

Munziwaratu

wa ˋl-

Manzūaratu karena isim maf’ūl dari kata نذر

مه 27/2 398 .259 قد -wa ˋl وامل

Muqaddamahu

wa ˋl-

Mutaqaddimatu karena isim fā’il dari kata م ت قد

طر 27/2 399 .260 sebagai huruf jar ف l-Matharun ˋl-Mathari karena didahului olehˋ امل

iẖda aẖada احدي 27/3 400 .261karena isim ‘adad mabnī nashab

buthlāni buthlāna ب طالن 27/3 402 .262karena maf’ūl bih

bihadisi bihadasin بدث 27/3 404 .263karena masdar dari kata حدث dan didahului ba (ب) sebagai huruf jar

wajūba wujūba وج وب 27/4 405 .264karena sebagai maf’ūl bih

Page 80: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

109

umiyyatan umiyyan ا ميتا 27/5 406 .265di naskah kebanyakan huruf ta (ت) yang berdampak

tidak mempunyai makna

intifālāti intiqālāti انتفالت 27/5 409 .266

naskah salah tulis huruf fa (ف) yang seharusnya

huruf qaf (ق), sehingga kata tersebut tidak

mempunyai makna

masjidi masjidin مسجد 27/6 411 .267karena kalimat isim, dan tidak ada ال maka huruf dal

) harus ditanwin (د) )

salāsati salāsimāˋati ثالثة 27/6 412 .268karena yang dimakud adalah tiga ratus zirā’

yatuwiya yanwiya ي ت وي 27/7 413 .269naskah salah tulis huruf ta (ت) yang seharusnya

huruf nun (ن),sehingga tidak bermakna

لق د وةا 27/7 414 .270 ˋl-Quduwata ˋl-Qudwata karena masdar dari kata قاد

lā yujālifahu lā yukhālifahu لي الفه 28/1 416 .271salah tulis huruf jim (ج) yang seharusnya huruf kha

.yang mengakibatkan kata tersebut tidak makna ,(خ)

خالفة 28/1 417 .272 خالف l-Makhālafati ˋl-Mukhālafati karena masdar dari kataˋ امل

shuwara Shuwaru ص ور 28/2 419 .273karena sebagai mubtada’

Page 81: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

110

قاد l-Quduwati ˋl-Qudwati karena masdar dari kataˋ الق د وة 28/2 420 .274 tis’a tis’un تسع 28/2 421 .275

karena menjadi khabar dan isim mufrad

khamsatin khamsin خسة 28/2 422 .276karena menyesuaikan isim ‘adad sebelumnya yaitu

تسع رج ل birujulin birajulin karena berasal dari kata بر ج ل 28/3 425 .277

wa quduwatu wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وق د وة 28/3 426 .278 وة ق د sebelumnya

رج ل birujulin birajulin karena berasal dari kata بر ج ل 28/3 427 .279

wa qudwatan wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وق دوة 28/3 428 .280 sebelumnya وة ق د

nya ال imraˋati imraˋatin karena tidak ada امراة 28/4 429 .281

bi amaraˋatin bi mraˋatin بامرءة 28/4 433 .282salah harakat pada huruf alif (ا) dan mim (م) yang

seharusnya sukun ( ) karena

وة ق د wa qadwuhu wa qudwatu karena ‘athaf pada kata وقدو ه 28/5 435 .283 sebelumnya

وة ق د waqudwata waqudwatu karena ‘athaf pada kata وق دوة 28/6 436 .284 sebelumnya

arba’atu arba’atun ارب عة 28/6 437 .285karena menjadi khabar

والت 28/7 440 .286 dan ‘athaf pada kata وال wa ˋl-Mawālāti wa ˋl-Muwālāti karena masdar dari kata وامل

Page 82: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

111

البداءة ير تءخ 29/2 442 .287 ˋt-Taˋkhirin ˋt-Taˋkhīri karena ada alif lam (ال) فعل wa qadbaqa wa qadbaqiya karena fi’il madlī ikut wazan وقدب قى 29/2 443 .288 وسع mā yas’uhā mā yasa’uhā karena fi’il mudlāri’ dari kata مايسع ها 29/3 444 .289

wa ˋl-‘Ilmi wa ˋl-‘Ilmu والعلم 29/5 445 .290karena ‘athaf ke

يك ون ان

ketika ketiga كتيک 29/5 446 .291

perhalanan perjalanan فرحالنن 29/6 449 .292

sebagai ‘āmil nashab ان an lāyaqtadiyu an lāyaqtadiya karena didahului لي قتدي 29/6 450 .293

ف fī khiththatin fī khiththati karena mudlāf dan kemasukan huruf jar فخطة 30/1 452 .294

ihrārān ahrārān احرارا 30/2 455 .295karena jamak taksīr

bi ˋl-‘iīna bi ˋl-ghīna بالعي 30/3 456 .296

dibaca بالغي karena isim fa’il. Penulisan dalam

naskah tersebut salah, huruf ain (ع) yang seharusnya

gain (غ) sehingga kata tersebut tidak bermakna

Page 83: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

112

Ain balig عي 30/3 457 .297

تهوط 30/3 458 .298 ي مس mastuthina mustauthinīna kurang huruf nun (ن) setelah huruf tha’ (ط), karena

jika ditulis تهوط ي مس tidak mempunyai makna

lā tasbiquhā lā tasbiqahā لتسبق ها 30/3 460 .299huruf qaf (ق) seharusnya berharakat fatah karena ada

āmil nashab‘ ان

اجل معة wa lā yuqārinahā wa lā tuqārinahā karena dlamīrnya merujuk pada muannas yaitu ولي قرن ها 30/3 461 .300 arkāna Arkānu اركان 30/4 462 .301

karena sebagai mubtada’

حطب 30/5 464 .302

fīhimā Fīhimā فها 30/7 465 .303salah tulis, penulisan yang benar adalah disambung

fī ahadihimā fī ihdahumā فاحدها 30/7 466 .304karena merupakan perpindahan bentuk tanpa adanya

i’lāl dari kata احد قراءة wa ˋd-Du’āˋi wa ˋd-Du’āˋu ‘athaf pada kata والد عاء 30/7 467 .305 Baki bagi بک 30/7 468 .306

ة عشر 31/1 469 .307 ‘asyaratu ‘asyaratun karena menjadi khabarnya ش ر وة

ana ‘ani‘ عن 31/1 470 .308karena kaidah yang berlaku adalah ketika ada huruf

Page 84: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

113

mati maka diharakati dengan kasrah ( )

wa ˋth-Thuharati والط هارة 31/2 471 .309Wa ˋth-

Thaharatu karena ‘athaf pada lafaz الطهارة sebelumnya

ana ‘ani‘ عن 31/2 472 .310karena kaidah yang berlaku adalah ketika ada huruf

mati maka diharakati dengan kasrah ( )

ر 31/3 473 .311 الطهارة dan ‘athaf pada ست ر wa sitru wa satru karena berasal dari kata وست

thamāniyanati thumāˋninati طماني نة 31/4 474 .312kurang hamzah (ء) pada huruf alif (ا), karena apabila

tidak ada hamzah (ء) tidak ada artinya

والت 31/4 476 .313 وال wa ˋl-Mawālātu wa ˋl-Mawālātu karena masdar dari kata وامل

sh-Shalātu ˋsh-Shalātiˋ الصالة 31/5 477 .314karena menjadi mudlāf ilaih

wa an yakūna wa an takūna وانيك ون 31/5 478 .315karena muannas

tidak ada artinya بالعرتبته bi ˋl-’Aratibatahi bi ˋl-’Arabiyyati salah tulis, karena kata بالعرتبته 31/5 479 .316

wa an واني سمع ه ما 31/5 480 .317

yusmi’uhumā

wa an

yasma’uhumā

karena ada an sebagai ‘āmil nashab

كن kullahā kulluhā karena menjadi fā’il dari ك لها 31/6 481 .318

ي لزم arba’a arba’u karena menjadi fā’il dari اربع 31/7 482 .319انيثڠڡم 31/7 483 .320 menga-ninya mengafaninya

Page 85: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

114

aqalla Aqallu اقل 32/1 484 .321karena sebagai mubtada’

l-Ghasla ˋl-Ghusliˋ الغسل 32/1 485 .322karena sebagai mudlāf ilaih

wa akmuluhu wa akmaluhu واكم ل ه 32/1 486 .323karena berasal dari kata اكمل serta ikut wazan اف عل dan statusnya isim tafdlīl

an yughsila an yaghsila اني غسل 32/2 487 .324karena fi’il sulasī mujarad

ازال wa an yarīla wa an yuzīla karena fi’il mudlāri’ dari kata وانيريل 32/2 488 .325 قذر l-Qazra ˋl-Qazara karena kalimat isim dari kataˋ القذر 32/2 489 .326 wa an ي و ضئه 32/3 490 .327

yawudliˋahu wa an yūdliˋahu karena berasal dari kata وضؤ

wa an yudlik wa an yadluka واني دلك 32/3 491 .328karena fi’il sulasī mujarad

كوڠم سوءكن 32/3 492 .329 mengkosokkan menggosokkan

bi ˋs-Silhi bi ˋs-Sidri بالسله 32/3 493 .330

salah tulis huruf lam (ل) yang seharusnya dal ( د ),

karena jika menggunakan kata بالسله maknanya

berbeda

sebagai ‘āmil nashab ان yashabbu yashubba karena didahului يصب 32/3 494 .331

aqala Aqallu اقل 32/4 495 .332karena sebagai mubtada’

Page 86: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

115

ya’ammuhu ya’ummuhu ي عم ه 32/4 497 .333karena fi’il mudlāri dari fi’il sulasī mujarad

lafā sina lafāˋifa لفاثن 32/5 498 .334

salah tulis huruf sa (ث) yang seharusnya hamzah (ء)

dan huruf nun (ن) yang seharusnya huruf fa (ف),

karena jika menggunakan kata لفاثن tidak memiliki

arti

wa qamīdlun wa qamīshun قميض 32/5 499 .335

salah tulis huruf dad (ض) yang seharusnya huruf sad

tidak قميض karena apabila menggunakan kata ,(ص)

mempunyai makna

wa jimārun wa khimārun وجار 32/5 500 .336salah tulis huruf jim (ج) yang seharusnya huruf ha

sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ,(ح)

irba’u arba’u اربع 32/6 503 .337salah tulis harakat pada huruf alif (ا), karena isim

‘adad

l-khāmisa ˋl-khāmisuˋ اخلامس 32/7 504 .338karena sebagai mubtada’

raˋahatahu rāˋihatahu رئحته 33/3 506 .339karena isim fā’il

wa yasthahun wa basthahun ويسطة 33/4 507 .340salah tulis huruf ya (ي) yang seharusnya huruf ba

sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ,(ب)

Page 87: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

116

ب 33/5 508 .341 wa yuhibbu wa yajibu وي salah tulis huruf (ح)yang seharusnya huruf jim (ج),

sehingga kata tersebut tidak memiliki makna ل yataghayyarū yataghayyar karena fi’il mudlāri yang kemasukan ‘āmil jazm ي ت غي ر و 33/6 510 .342

belut belum بلوت 33/6 511 .343

ال وللم 33/6 512 .344 wa lilmali wa lilmāli pemberian harakat yang kurang tepat pada huruf mim

(م)

dufana dufina د فن 33/6 513 .345karena fi’il madlī mabnī majhūl

l-Isti’ānatu ˋl-Isti’ānatuˋ الستعانة 34/1 517 .346karena jamak muannas sālim

arba’un arba’u ارب عة 34/1 519 .347karena menjadi mudlāf

مكر وهة wa wajibatu wa wajibatun karena ‘athaf ke kata وواجبة 34/1 521 .348

باحة 34/2 522 .349 ˋistisna ف l-Mab ahatu ˋl-M\ubāhatu kurang hurufˋ امل

اء 34/2 523 .350 l-Mā’u ˋl-Mā’iˋ امل

karena menjadi mudlāf ilaih

hilafu ˋl-Ula khilafu ˋl-Ula حالفالول 34/2 524 .351

ت وضئ 34/3 525 .352 نو l-Mutuwadldliˋa ˋl-Mutawadldliˋi karena menjadi mudlāf ilaih dari kataˋ امل

yughsalu yaghsilu ي غسل 34/3 526 .353karena fi’il mudlāri’ mabnī ma’lūm

Page 88: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

117

a’dlāˋuha a’dlāˋahu اعضائ ه 34/3 527 .354karena sebagai mudlāf ilaih

l-Fajri ˋl-Ijziˋ الفجر 34/4 528 .355

salah tulis huruf fa (ف) yang seharusnya ain (ع) dan

huruf ra (ر) yang seharusnya za (ز), karena jika

ditulis الفجر artinya berbeda l-Amwa ˋl-Amwāluˋ المو 34/4 529 .356

kurang huruf lam (ل), karena apabila tidak ada lam

kata tersebut tidak memiliki makna (ل)

z-Zakātu ˋz-Zakātuˋ الزكات 34/5 531 .357karena mufrad

Baki bagi بک 34/5 532 .358

t-Taqadāna ˋn-Naqdāniˋ الت قدان 34/5 533 .359karena isim tasniyah

asysyarātu ‘asysyarātu‘ عسرا 34/6 534 .360

r-Rakāru ˋr-Rikāzuˋ الركار 34/6 535 .361salah tulis huruf ra (ر) yang seharusnya huruf za (ز),

sehingga tidak memiliki makna

عدن 34/6 536 .362 wa ˋl-Ma’danu wa ˋl-Ma’dinu وامل

karena isim makān

ma’zian ma’din معذان 34/6 537 .363

zakātu zakātu الزكات 34/6 538 .364karena mufrad

Page 89: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

118

wājibun yajibu واجب 34/7 539 .365karena menjadi fi’il

ramadlāni ramadlāna رمضان 34/7 540 .366karena isim ghairu munsharif

ب يو wājibun wa yajibu karena menjadi fi’il, maka tulisannya واجب 34/7 541 .367

bitabītu bitabyītu ت لبيت 34/7 542 .368salah tulis ت لبيت yang berdampak pada perbedaan

makna

ت بييت wa ˋl-imsāki wa ˋl-imsāku karena ‘athaf pada kata والمساك 35/1 543 .369 mufathirin muqthirin م فطر 35/1 545 .370

karena isim fā’il

alhajji alhajju الج 35/1 546 .371karena sebagai mubtada’

الج wa ˋl-‘Umrata wa ˋl-‘Umratu karena ‘athaf pada kata والع مرة 35/2 547 .372 fardlāna fardlāni ف رضان 35/2 548 .373

karena isim tasniyah

farshu fardu فرصو 35/2 549 .374

Page 90: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

119

Tabel 6

Transposisi

No. No.

Aparat

Hal./Baris Naskah Latin Edisi Ket.

menjahui menjauhi منجهوي 11/5 168 .1

asatmu atasmu استموا 15/7 196 .2

قاف 22/7 316 .3 شا al-Asyqāfu al-Asyfāqu الا

karena yang

dimaksud

adalah

ف شا اق الا

yang berarti

mega atau

langit

وافىقى 27/5 408 .4اامل -fī ˋl فى

Maufīqi

fī ˋl-

Mauqīfi

karena yang

dimaksud

adalah

وااامل فىقىفى

yang berarti

berada

lebih depan

yatawāqafa yatawāfaqa ي ت واقف 27/7 415 .5

karena yang

dimaksud

adalah

قفي ت وا yang

berarti

cocok atau

sama

gerakannya

tuyābi’ahu yutābi’ahu ت يابىعه 28/1 418 .6

karena yang

dimaksud

بىعه تي adalah

yang berarti

mengikuti

(imam)

pertabasan perbatasan فرتباسن 30/1 453 .7

8. 454 30/2 جاعة ت صلى

jamā’atan

tushallā

tushallā

jamā’atan

karena yang

dimaksud

ialah ت صلى

Page 91: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

120

جاعة

berarti

melakukan

salat

dengan

berjamaah

ditamankan ditanamkan ديتمنكن 33/7 514 .9

ditamankan ditanamkan ديتمنكن 33/7 516 .10

meniat minta منية 34/1 518 .11

Tabel 7

Ditografi

No. No.

Aparat

Hal.

/Baris

Naskah Latin Edisi Ket.

دوبرث حصف اي 3/2 24 .1 ia shafha

duburnya

ia

duburnya

meskipun

penulisan

shafha yang

betul adalah

.صفحة

Namun

sudah

merujuk

pada bahasa

Arab dari

dubur

دان تيادحشف دكرث 3/2 25 .2dan tiada

hasyafa

dakarnya

dan tiada

zakarnya

meskipun

penulisan

hasyafa

yang betul

adalah

.حشفة

Namun

sudah

merujuk

pada bahasa

Arab dari

zakar

Page 92: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

121

de dengan dengan اايددڠن 10/2 127 .3

4. 137 10/4 مکتيادءدافت

تيادءmaka tiada

dapat tiada

Maka tiada

dapat

5. 289 20/3 لوات عل الص

ء ا ا لط ل ع اء الط ˋsh-Shalawātu

‘alā ˋth-Thāˋi

‘alā ˋth-Thāˋi

ˋsh-

Shalawātu

‘alā ˋth-

Thāˋi

ر 24/2 344 .6 اخ وبين wa baina wa وبين

baina ākhiri

wa baina

ākhiri

Tabel 8

Scholia

No. No.

Aparat

Hal./

Baris

Naskah Latin Ket.

l-Hadasiˋ ااحلدثى 5/5 58 .1

2. 153 10/6

هاواق ل ي وامابىليالىي اااحلياضحاس ر ب يا الطها عشر

yaumā {lima belas hari}

bilayā līhā {dengan

segala malam} wa

aqallu ˋth-Thuhri {dan

sekurang-kurang suci}

baina ˋl-Haidla[taini]

{antara du[a] haid}

khamsa[ta] ‘asyara

3. 159 10/7

وغالىب ه اراب ع واني وامات وان ث ر ه سى واكا ي وامااعاذار

wa ghālibuhu {dan

ghalibnya} arba’ūna

yauman {empat puluh

hari} wa aksaruhu {dan

sebanyak-banyaknya}

sittūna yauman {enam

puluh hari}.

A’zāru

Page 93: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

122

Tabel 9

Ketidakkonsistenan

No.

Naskah Frekuensi

Saksi

Latin

Br. 222 Ms Indo 13

(Teks 1)

Ms Indo 13

(Teks 2)

1.

salat - - 1 سالت

sala - - 2 سال

salah - ساله 2 ساله

2. orang yang - - 1 اوراڠيڠ

orang yang - - 1 اوراڠ يڠ

3. mereka itu - - 1 مريک ايت

mereka itu - - 5 مريكئت

4. dia atas - - 1 ديااتس

di atas - - 4 دياتس

5. bahwa - - 57 هبو

bahwa - هبوا 5 هبوا

6. olehmu - - 1 اوهلمو

olehmu - اوهلم 3 اوهلم

7 sebab سبب سبب 1 سبب

sebab - - 6 سباب

8

atau - - 11 اتوا

atau - - 5 اتاو

atau - - 1 اتاوا

atau اتو اتو 1 اتو

9

jatu - - 2 جتو

jatu - - 1 جاتو

jatuh(nya) - - 1 جاتوهث

jatuh - - 1 جاته

Page 94: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

123

10 tiada تياد تياد 18 تياد

ˋtiada - - 33 تيادء

11

kelima - كليما 11 كليما

ليم\كليم ليم\كليم - 19 kelima/lima

lima - - 1 ملا

12

waktu وقتو - 2 وقتو

waktu - - 1 واقت

waktu - - 11 وقت

13 makna - معىن 1 معىن

makna - - 1 معنا

14 mera - - 3 مري

mera - - 1 مريا

15

ہجكتو ہجكتو 3 ہجكتو ketujuh

ہجتو 6 - - tujuh

جكتو 4 - - ketuju

جتو 1 - - tuju

جكاتو 4 - - ketuju

tuju - - 1 توجو

16 hadas - - 10 حداث

hadas - - 1 حادث

17 aurat - - 6 عورة

urat - - 1 عرة

18 menambakan - - 2 منمباكن

bertambah - - 2 برمتبه

19

sengaja - - 2 سڠاجا

1 سڠهجاpertimbangan

linguistik - sengahaja

berjemaah - - 2 برمجعة 20

Page 95: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

124

berjemaah - - 2 برمجاعة

21

merdeka مرديكا مرديكا 1 مرديكا

2 مردهكاpertimbangan

linguistik - merdeheka

22

karena - - 2 كارن

karena - - 2 كرن

kerana - كرنا 2 كرنا

23

yaitu - - 2 ياايت

yaitu - - 2 يايت

yaitu يائت يائت 2 يائت

24

harta - - 1 هرة

harta هرتا هرتا 2 هرتا

harta - - 1 هرت

1 ارتاpertimbangan

linguistik - arta

25 membukaˋkan - - 1 ممبوكاءكن

membukakan - - 1 ممبوكاكن

26 ia - - 9 ايا

ia - اي 46 اي

27 kami - - 4 كام

kami - - 3 كامي

28

satu ساتو - 6 ساتو

satu - - 3 ستو

satu - - 1 سات

29 sembilan - - 10 مسبيالن

sembilan - - 1 مسبالن

30 ۲الک 2 - - laki-laki

۲الكي ۲الكي 13 ۲الكي laki-laki

pertama فرمتا فرمتا 31 فرمتا 31

Page 96: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

125

pertama - فرتام 5 فرتام

pertama - - 1 فرمت

32 mengambil - مڠمبل 2 مڠمبل

mengambil مڠمبيل مڠمبيل 1 مڠمبيل

33 ˋminta - - 2 مينتاء

minta - - 1 مينة

34 memberi - - 1 ممرب

memberi - ممربي 3 ممربي

35 kuasa - - 2 كواس

kuasa - - 2 كواسا

36 syarat - - 11 شرط

syarat - - 1 شراط

37 چسو 4 - - suci

suci - - 14 سوݘي

38 pekerjaan - - 1 فكرجانث

pekerjaan - - 1 فكرجاءن

39

چممبا 4 - - membaca

membaca - - 1 ممبݘا

membaca - - 3 ممبݘ

40 dihormati - - 1 دحيرماتى

dihormati - - 1 دحرماتى

41 kecil - - 3 کݘيل

kecil - - 1 کݘل

42 berpinda - - 1 برفندا

memindahkan - - 1 ممندهكن

43 dia - دي 1 دي

dia ديا - 1 ديا

44 keadaannya - - 2 كادانث

keadaannya - - 1 كاءدانث

Page 97: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

126

45 kulit - - 4 كولت

kulit - - 1 كوليت

46 lagi - - 1 الݢ

lagi - - 4 الݢي

48

kedelapan - - 3 كدالفن

kedelapan كدوالفن كدوالفن 3 كدوالفن

kedelapan كدواالفن - 3 كدواالفن

49 pendek - - 1 فندق

pendek - - 1 فنديق

50 jadi - - 4 جدي

menjadi - - 1 منجد

51 nama - نام 1 نام

nama - - 6 منا

Keterangan:

Ms Indo 13 (teks 1 dan teks 2) merupakan koleksi Prince Alwalled Bin Talal Isamic

Studies Program dan Open Collection Program di Universitas Harvard.

Page 98: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

127

E. Suntingan Teks Alkitābu ˋs-Safīnah

1. Pedoman Suntingan

a. Tanda dan angka yang digunakan dalam penyuntingan adalah sebagai berikut.

1) Tanda garis miring ganda (//) digunakan untuk menunjukkan pergantian

halaman.

2) Kata, frasa, dan kalimat yang diberi angka arab kecil (¹²³...) di bagian kanan

atas dapat dilihat pada catatan kaki.

3) Angka arab (1, 2, 3,...) yang terdapat pada pias sisi kanan teks

menunjukkan halaman naskah.

4) Tanda kurung siku [...] digunakan untuk menunjukkan lakuna, yaitu bagian

yang terdapat penghilangan huruf, kata, atau frasa pada teks.

5) Tanda kurung (...) digunakan untuk menunjukkan adisi, yaitu bagian yang

mendapatkan penambahan huruf, kata, atau frasa pada teks.

6) Tanda backslash atau garis miring balik \...\ digunakan untuk menunjukkan

subtitusi, yaitu bagian yang terdapat pergantian huruf, suku kata, atau frasa

oleh penyunting.

7) Tanda panah sebelah kiri dan kanan (left arrow dan right arrow) <...>

digunakan untuk menunjukkan digtografi, yaitu bagian yang terdapat kata

rangkap atau ganda.

8) Tanda kurung kurawal {...} digunakan untuk menunjukkan terjemahan

dalam bahasa Melayu yang terdapat dalam teks.

Page 99: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

128

9) Tanda panah sebelah atas ^...^ digunakan untuk menunjukkan transposisi,

yaitu bagian yang terdapat pemindahan letak kata, frasa, atau kalimat dalam

teks.

10) Tanda setengah integral (half integral) ⌠...⌡digunakan untuk menunjukkan

scholia atau kekurangan teks yang tertulis pada pias halaman, jika tulisan

itu masih merupakan bagian dari teks.

11) Tanda strip ---- digunakan untuk menunjukkan pada bagian tersebut huruf,

kata, atau frasa tidak terbaca.

b. Ketentuan dalam pedoman ejaan adalah sebagai berikut.

1) Ejaan dalam suntingan ini disesuaikan dengan kaidah dalam Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

2) Kosakata bahasa Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia

disesuaikan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

3) Kosakata bahasa Melayu yang dianggap arkais (tidak lazim digunakan)

ditransliterasikan sebagaimana adanya dan diberi garis bawah.

4) Istilah dan kosa kata bahasa Arab yang belum diserap ke dalam bahasa

Indonesia ditulis sesuai asal kata dan dicetak miring.

5) Penulisan kata ulang disesuaikan dengan Pedoman Umum Bahasa

Indonesia (EBI), yakni ditulis lengkap dengan menggunakan tanda

hubung.

6) Apabila di dalam teks terdapat angka yang ditulis menggunakan huruf,

maka ditulis menggunakan huruf pula. Apabila di dalam teks terdapat

angka yang ditulis menggunakan angka, maka ditulis menggunakan angka

pula.

Page 100: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

129

7) Kata, frasa, dan kalimat bahasa Arab yang belum diserap ke dalam bahasa

Indonesia ditransliterasikan dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Huruf (ع) yang terletak di tengah dan disukunkan, diedisikan dengan

huruf /k/ pada kosakata yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia.

Apabila kosakata tersebut belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, maka

diedisikan dengan tanda apostrof (’). Misalnya, ma’na ditulis menjadi

makna, qirāˋatu tetap ditulis qirāˋatu.

b. Tanda tasydid ( ) dilambangkan dengan huruf rangkap. Misalnya,

tayammumi (huruf m ditulis rangkap).

c. Tanda fatah tanwin ( ) ditransliterasikan menjadi /an/, tanda kasrah

tanwin ( ) ditransliterasikan menjadi /in/, dan tanda damah tanwin ( )

ditransliterasikan menjadi /un/. Misalnya, ilaihi sabīlan ditulis ilaihi

sabīlan, khamsatun ditulis khamsatun.

d. Tanda mad alif (ا ), wau ( و ) , ya ( ى ) sebagai penanda vokal panjang

diedisikan dengan memberi garis datar di atas huruf. Misalnya, huruf /ā/

pada kata arkānu, huruf /ī/ pada kata ajma’īna, dan huruf /ū/ pada kata

rasūluˋl-Lahi.

Page 101: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

130

e. Kata sandang huruf alif lam ( ال ) yang diikuti huruf kamariah yaitu, ( ,ا

ھب, ح, خ, ج, ع, غ, ف, ق, ك, م, و, ى, ) diedisikan menjadi /al-/

apabila terletak di awal kata, frasa atau kalimat.

Apabila alif lam ( ال) tersebut terletak di tengah kata, frasa, ataupun

kalimat, maka diedisikan menjadi /ˋl-/. Misalnya rabbi ˋl-ˋĀlamīna dan wa

ˋl-Yaumi.

f. Kata sandang alif lam (ال) yang diikuti huruf syamsiah ( ,ت, ث, د, ذ, ل, ر

diedisikan sesuai dengan huruf syamsiah (ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ن

yang mengikutinya. Misalnya baina ˋs-Surati dan wa ītā u ˋz-Zakāti.

g. Huruf-huruf diftong, yaitu au (او) ditulis dengan vokal /au/. Sementara,

diftong ai (اى) ditulis dengan vokal /ai/. Misalnya, vokal /ai/ pada kata wa

hijju ˋl-Baiti dan vokal /ai/ pada kata lāhaula.

h. Huruf-huruf hidup yakni, huruf yang mendapatkan harakat fatah ( ),

kasrah ( ), dan damah ( ) ditransliterasikan sesuai dengan bacaan atau

ditulis apa adanya. Misalnya, wa ˋd-Dīni ditulis wa ˋd-Dīni, ˋr-Rahīmi

ditulis ˋr-Rahīmi.

Page 102: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

131

i. Huruf hamzah (ء) ditransliterasikan menjadi tanda aksen (ˋ) jika terletak di

tengah atau akhir kata. Misalnya wa lā yathraˋa.

j. Huruf ta marbuthah (ة) ditransliterasikan sesuai bacaan tersebut atau

dengan kata lain ditulis apa adanya. Misalnya, thahiratan tetap ditulis

thahiratan.

k. Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penyuntingan teks Alkitābu

ˋs-Safīnah merupakan sistem yang digunakan oleh Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena tidak semua fonem

tercakup dalam sistem tersebut, maka terdapat penambahan fonem untuk

melengkapi fonem dalam bahasa Melayu.

Page 103: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

132

Tabel 10

Pedoman Transliterasi Arab-Latin

(Berdasarkan Sistem yang Dipakai di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta)

Huruf Latin Huruf Latin Huruf Latin

q/k ق Z ز a ا

k ك S س b ب

l ل Sy ش t ت

m م Sh ص s ث

n ن Dl ض j ج

w و Th ط h ح

h ھ Zh ظ kh خ

y ى ‘ ع d د

ˋ ء Gh غ z ذ

t/h ة f/p ف r ر

Page 104: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

133

Tabel 11

Tambahan Huruf Arab Melayu dan Angka Arab

Huruf Latin Angka Latin Angka Latin

g ۰ 0 ۵ 5 ڬ

6 ٦ c ۱ 1 چ

ng ۲ 2 ۷ 7 ڠ

3 ۸ 8 ٣ ny ٽ/پ

٤ 4 ۹ 9

Page 105: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

134

2. Suntingan Teks Alkitābu ˋs-Safīnah

Haza ˋl-Kitābu ˋs-Safīnah

Bismi ˋl-Llahi {Memulai aku dengan nama Allah} ˋr-Rahmāni

{Tuhan yang amat murah} ˋr-Rahīmi {lagi yang amat mengasihani

hambanya yang mukmin pada hari akhirat}. Alhamdu {Se\g\ala1 puji} li

ˋl-Llahi {bagi Allah} rabbi ˋl-ˋĀlamīna {Tuhan seru sekalian alam}, wa

bihi {dan dengan dia} nasta’īnu {kami minta tolong} ‘alā umuri ˋd-

Dunyā {atas segala pekerjaannya dunia} wa ˋd-Dīni {dan pekerjaan

agama}. Wa shallallahu {Dan memberi rahmat oleh Allah taala} ‘alā

sayyidinā {atas penghulu kami} Muhammadin {Nabi Muhammad}

khātimi ˋn-Nabiyyi[i]na2 {yang kesudah-sudahan sekalian nabi}, wa ālihi

{dan atas keluar\g\anya3} wa shahbihi {dan sahabatnya} ajma’īn

{sekalian}. Wa lāhaula {Dan tiada daya} wa lā quwwata {dan tiada

upaya} illa bi ˋl-Llahi {melainkan dengan Allah} ˋl-‘Aliyyi {tuhan yang

Maha Ti\ng\gi4} ˋl-Azhīmi {lagi yang Maha Besar}.

Arkanu ˋl-Islāmi {Bermula r[u]k[u]n5 Islam itu} khamsatun {lima

perkara}: syahādatun {pertama mengucap bahwasanya} an lā ilāha {tiada

Tuhan yang disembah} illā ˋl-Llahu {melainkan Allah}, wa anna

1

1 Tertulis سكال

2 Tertulis النبين

3 Tertulis كلواركاث

4 Tertulis ڬیتع

5 Tertulis ركن

Page 106: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

135

Muhammadan {dan bahwasanya nabi Muhammad itu} rasūlu ˋl-Llahi

{perasul Allah}; wa iqāmu ˋs-Shalāti {dan kedua mendirikan

sembahyang}; wa ītā u ˋz-Zakāti {dan ketiga mengeluarkan zakat}; wa

shaumu {dan kee(e)mpat6 puasa\nya\

7} ram[a]dlāna

8 {pada bulan

Ramadan}; wa hijju ˋl-Baiti {dan kelima pergi haji pada baitullah},

manistatha’a {barang siapa yang kuasa} ilaihi sabīlan {berjalan

kepadanya ia}.//

Arkānu ˋl-Īmāni {Bermula ruk[u]n9 iman} sittatun {itu enam

perkara}: an tuˋminu {pertama bahwa percaya(m)10

} bi ˋl-Lahi {dengan

Allah}; wa malāˋkatihi {dan kedua percaya dengan sekalian malaikat};

wa kutubihi {dan ketiga percaya akan segala kitab-Nya}; wa rusulihi {dan

kee(e)mpat11

percaya akan segala rasul-Nya}; wa ˋl-Yaumi ˋl-Ākhiri {dan

kelima percaya akan hari yang kemudian}; wa bi ˋl-Qadari {dan keenam

percaya dengan untung baik} khairihi {dan untung jahat} wa syarrihī

mina ˋl-Lahi ta’ālā {daripada Allah taala}.

Wa ma’na {Dan makna} lā ilāha illā ˋl-Lahu {lā ilāha illā ˋl-

Llahu}, lā ma’būda {tiada Tuhan yang disembah} bi haqqin {dengan

sebenar-benarnya} fī ˋl-Wujūdi {pada wujud}, illā ˋl-Lahi {melainkan

2

6 Tertulis كاامفت

7 Tertulis فواسن

8 Tertulis رنمضنانن

9 Tertulis روكن

10 Tertulis فرچيام

11 Tertulis كاامفت

Page 107: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

136

Allah}.

‘Alām[ā]\tu\12

ˋl-Bulūghi {Bermula segala alamat \o\rang yang13

balig} sa\lā\s\un\(ta)14

{tiga perkara}: tamāmu {pertama sempurna}

khamsa ‘asyara sanatan {lima belas tahun}, fī ˋz-Zakari {pada laki-laki}

wa ˋl-Unsā {dan perempuan}; wa ˋl-Ihtilā[mi]15

{dan kedua bermimpi}, fī

ˋz-Zakari {pada laki-laki} wa ˋl-Unsā {dan pada perempuan} litis’i sinīna

{bagi sembilan tahun umurnya}; wa ˋl-Haiza {dan ketiga haid} fi ˋl-Unsā

{pada perempuan} litis’i sinīna {bagi sembilan tahun umurnya}.

Syurūthu ˋl-hajari {Bermula syarat bersuci dengan batu} samā

niyat\un\16

{itu delapan perkara}: an yakūna bisalāsati ahjār\in\17

{pertama bahwa adalah ia dengan tiga buah batu}; wa an y\u\n\qa\18

ˋl-

Muhalla {dan bahwa suci tempatnya itu}; wa an lā // yajiff\a\19

ˋn-Najasu

{dan bahwa tiada kering oleh najis itu}; wa lā yantaqila {dan tiada

berpindah oleh najis}; wa lā ya\th\\ra\\ˋu\20

{dan tiada mendatang}

3

12 Tertulis منة عنالن

13 Tertulis ڠيڠ ؤرا

14 Tertulis ثنلثنةن

15 Tertulis حتالن ونال

16 Tertulis ثننانينة

17 Tertulis انحجنار

18 Tertulis ي ننقن

19 Tertulis ف ين

20 Tertulis ينطنرءن ونلن

Page 108: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

137

‘alaihi najsun {a\t\as21

najis} ākhar\u\22

{yang lain}; wa lāyujāwiza {dan

tiada melampaui} shafhata\h\u23

(ia <shafha>24

duburnya}, wa

lāhasyafatahu {dan tiada <hasyafa>25

\z\akarnya26

}; wa lā yushībahu

{dan tiada mengena ia} māun {akan air}; wa an takūna ˋl-Ahjāru {dan

bahwa adalah segala batu} thahiratan {yang suci}.

Furūdlu ˋl-Wudlūˋin {Bermula fardu mengambil air sembahyang}

sittatun {itu enam perkara}: ˋl-Awwalu {pertama-tama} [ˋn-]Niyyatu27

{niat}; ˋs-Sānī {dan kedua} ghaslu ˋl-Wajhi {membasu wajah}; ˋs-Sālisu

{dan ketiga} ghuslu ˋl-yadaini {membasu dua tangan}; ma’a mirfaqaini

{serta dua sikunya}; ˋr-Rābi’u {dan keempat} mashu syaiˋin {menyapu

sedikit} mina ˋr-Raˋsi {daripada kulit kepala}; ˋl-Khāmisu {dan kelima}

ghaslu ˋr-Rijlaini {membasu dua kaki} ilā ˋl-Ka’baini {serta dua mata

kakinya}; ˋs-Sādisu {dan keenam} ˋt-Tartību {tertib}.

ˋn-Niyatu {Bermula(a)28

niat} qashdu ˋsy-Syaiˋ\i\29

{menyahaja

suatu} muqtarinān {hal keadaannya disertakan} bi fi’lihi {dengan

21 Tertulis اسس

22 Tertulis اخنرن

23 Tertulis تند صنفحن

24 Tertulis حصف

25 Tertulis حشف

26 Tertulis دكرث

27 Tertulis نية

28 Tertulis برمولا

29 Tertulis

الشيء

Page 109: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

138

perbuatannya}. Mah\a\lluhā30

{Bermula tempatnya} ˋl-Qalbu {hati}; wa

ˋt-Talaff\u\zu31

{dan melafazkan} bihā sunnatu {dengan dia sunah} wa

waqtuhā {dan waktunya} ‘inda ghasli {pada tatkala membasu}

awwal\i\j\u\zˋin32

{permulaan suatu suku-suku} mina{daripada} ˋl-Wa//

jhi {permulaan}; wa ˋt-Tartību {dan tertib itu}, an lāy\u\q[a]d[d]im\a\33

{bahwa tiada mendahulukan ia} ‘udlwan {akan satu anggota} ‘alā

‘udlwin {atas satu anggota}ˋl-Māˋu {dengan air} qalīlun {sedikit} wa

kasīrun {dan yang banyak}. [ˋl-]Qalīlu34

{Yang sedikit} mādūna ˋl-

Q\u\llat(ā)[i]ni35

{barang yang kurang daripada dua kolah};ˋl-kasīru

{yang banyak itu} q\u\llatāni36

{yang sepi dua kolah} fa aksara {atau

lebih banyak}. ˋl-Qalīlu {Air yang sedikit} yatanajjasu {najis} biwuqū’i

ˋn-Najāsati {dengan kejatuhan najis} fīhi {ke dalamnya} wa in lam

yataghayya\r\37

{dan jika tiada berubah sekali[p]un38

}, wa ˋl-Kasīru {dan

air yang banyak itu} lāyatanajjasu {tiada najis ia}, illā {melainkan} izā

4

30 Tertulis ا ل هن من

31 Tertulis ونالت لنفظ

32 Tertulis

انول جزء 33

Tertulis ي نقدم اننلن34

Tertulis القنليل

35 Tertulis انالقنلتن

36 Tertulis ق نلتنان

37 Tertulis ي نت نغني ر

38 Tertulis ونڡسلكي

Page 110: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

139

taghaya\ra\39

{apabila berubah} tha’muhu {rasanya}, aulaunuhu {atau

rupanya}, aurīhuhu {atau bahunya}.

Mūjibātu ˋl-Ghusl\i\40

{Bermula yang wajibkan mandi itu}sittatun

{enam perkara}: īlāju ˋl-Hasafati {Pertama masuk ha\sy\afah41

} fī ˋl-

faruji {ke dalam farji}; wa khurūju ˋl-Maniyya wa {dan kedua keluar

mani}; ˋl-Haidlu {dan ketiga suci daripada ha[i]d42

}; wa ˋn-Nifāsu {dan

keempat suci daripada nifas}; wa ˋl-W\i\lādatu43

{dan kelima mandi

wiladah}; wa ˋl-Mautu{dan keenam mati}.

Farudlu ˋl-Ghusli {Bermula fard[u]44

mandi} isnāni {itu dua

perkara}:ˋn-Niyatu {pertama niat}; w(ā) ta’mīm\u\45

ˋl-Badani {dan

kedua meratakan badan} bi ˋl-Maˋi {dengan air}.

Syuruthu ˋl-Wudlu’\i\46

{Bermula segala \sy\arat47

mengambil air

sembahyang} // ‘asyrat\un\48

{sepulu perkara}: ˋl-Islāmi {pertama Islam};

wa ˋt-Tamīzu {dan kedua tam[y]īz49

}; wa ˋn-N\a\q\āˋu50

{dan ketiga

5

39 Tertulis ي رنت نغن

40 Tertulis الغ سلن

41 Tertulis حسفه

42 Tertulis حض

43 Tertulis دنة ونالونلن

44 Tertulis فرض

45 Tertulis يم ونت نعمن

46 Tertulis الو ض وء

47 Tertulis سراط

48 Tertulis عنشنرنةن

Page 111: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

140

suci}; ‘ani ˋl-Haidli {daripada haid} wa ˋn-Nifāsi {dan nifas}; wa ‘an mā

yamna’u {dan keempat suci daripada barang yang} wushūla ˋl-Maˋi

{menagihkan air}, ilā ˋl-Basyarati {lalu berjalan kepada kulit}; wa an

lāyakūna {dan kelima bahwa tiada ada}‘alā ˋl-‘\U\dlwi51

{atas anggota}

mā yughayyiru {barang yang mengubahkan} ˋl-Māˋa {ia akan air}; wa ˋl-

‘ilmu bifardliy[y]atihi52

{dan keenam mengetahu[i]53

dengan fardunya};

wa an lāya’taqida {dan ketujuh bahwa tiada mengakadkan} fardlan

{fardu}, min furūdlihi {daripada segala fardunya} sunnatu {dan

sunahnya}; wa ˋl-Māˋu {dan kedelapan memakai air}ˋth-Thuhūr\u\54

{yang suci}; wa dukhūlu ˋl-Waqti {dan kesembilan masuk wa\kt\u55

}; wa

ˋl-M\u\\w[ā]\\lāt\an\56

{dan kesepulu muwāl[ā]h57

} lidā’imi ⌠ˋl-

Hadasi⌡58

{bagi yang berkekalan hadas}.

Nawāqidlu ˋl-Wudlūˋi {Bermula yang membatalkan air

sembahyang itu} arba’atu asyyāˋa {empat perkara}: ˋl-Awwalu

49 Tertulis ز ونالتمي

50 Tertulis ونالنفناء

51 Tertulis عنلنىالعنضو

52 Tertulis بفنرضينته

53 Tertulis هتوڠم

54 Tertulis الط ه ور

55 Tertulis وقتو

56 Tertulis ة ولن

ن ونامل

57 Tertulis موالة

58 Tertulis احلندنث

Page 112: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

141

{pertama} ˋl-Kh[ā]riju59

{keluar} min ahadi {daripada salah satu} ˋs-

Sabīlaini {daripada dua jalan}, mina ˋl-Qubuli {dari kubul} awi ˋd-

Duburi {atau keluar itu dari d[u]bur60

} rīh\un\61

{angin} aughairuhu

{atau barang lainnya}, illā ˋl-Mani[yya]62

{melainkan mani}; ˋs-Sānī

{yang kedua} zawālu ˋl-‘Aqli {hilang akal} binaum\in\63

{sebab tidur}

aughairihī {atau lainnya}, illā naum\a\64

qa’idin {melainkan tidur yang

duduk} // Mu\ma\k[k]inin65

{yang netap} muq’adahu {kedudukannya}

mina ˋl-Ardli {daripada bumi}; s-Sālisu {Yang ketiga} [il](ˋt)-Tiqāˋu66

{bersentu} basyarat\a\[i]67

{dua kulit} rajulin {laki-laki} wamraˋatin

{dan kulit perempuan} kabīraini {yang besar keduanya} ajnabiy[y]aini68

{laki dan perempuan} min ghairi hāˋilin {daripada yang harus nikah

keduanya}; ˋr-Rabi’u {yang keempat} massu qubuli {menyentu kubul} ˋl-

6

59

Tertulis رج الخ

60 Tertulis دبر

61 Tertulis ريح

62 Tertulis املن

63 Tertulis بن نوم

64 Tertulis نن نوم الا

65 Tertulis م كن

66 Tertulis الت قناء

67 Tertulis بنشنرنت

68 Tertulis انجننبي ي

Page 113: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

142

[Ā]damiyi69

{anak adam} au\h\a\l\qat\i\70

{atau berkeliling} duburihī

{d[u]burnya71

sendiri} bibathni ˋl-Kafi {dengan b(ā)thni72

tapak

tangannya} aubuthūni {atau dengan perutnya} ˋl-Ashābi’i {segala anak

jarinya}

Manintaqadlu {Barang siapa binasa} wudhūˋuhu {air

sembahyang}, hurum\a\73

{haram} ‘alaihi {atas} arba’atu asyāˋa {empat

perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama sembahyang}; wa ˋth-Thawāfu {dan

kedua tawaf}; wa massu ˋl-Mushhafi {dan ketiga menyentu Quran}; wa

hamluhu {dan keempat membawaˋ Quran}.

Yahrumu {Dan yang diharamkan} ‘alā ˋl-Junubi {atas orang

j[u]nub74

itu} sit[t]atu75

asy-yāˋa {enam perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama

sembahyang}; wa ˋth-Tha\w[ā]\f\u\76

{dan kedua tawaf}; wa mass\u\77

ˋl-

Mushhafi {dan ketiga menyentu Qur’an}; wa hamluhu {dan keempat

menang\g\ung78

Quran}; w[ā] l[l]\u\bsu79

{dan kelima berhenti} fī ˋl-

69 Tertulis الندنمي

70 Tertulis انوخنلنقنة

71 Tertulis دبرث

72 Tertulis باطن

73 Tertulis ح ر م

74 Tertulis جنوب

75 Tertulis ستنة

76 Tertulis فنونالطو

77 Tertulis ونمنس

78 Tertulis ڠكوڠمن

Page 114: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

143

Masjidi {di dalam masjid}; wa qirāˋatu ˋl-Qurāni {dan keenam membaca

Quran}.

Yahrumu {Diharamkan} bi ˋl-Haidli {dengan sebab ha[i]d80

}

‘asyaratu asyyāˋa {sepulu perkara}: ˋsh-Shalātu {pertama sembahyang};

wa ˋth-Thawāfu {dan kedua tawaf}; wa massu// ˋl-Mushhafi {dan ketiga

menyentu Quran}; wa hamluhu {dan keempat menang\g\ung81

Quran};

wa ll\u\bsu82

{dan kelima berhenti} fī ˋl-Masjidi {di dalam masjid}; wa

qirāˋatu ˋl-Qurˋāna {dan keenam membaca Quran} biqashdi ˋl-Qirāˋatu

{dengan qash\di\83

bacaan}; wa ˋsh-Shaumu {dan ketuju puasa}; wa ˋth-

Thulāqu {dan kedelapan ditalak}; wa ˋl-Marūru {dan kesembilan

berulang-ulang} fī ˋl-Masjidi {di dalam masjid} inkhāfat talwī\s\a\hu84

{jika takut turun} wa ˋl-Istim\t\ā’u85

{dan bermain-main} bi mā {dengan

barang} baina ˋs-Surat\i\86

{yang antara pusar} wa ˋr-Rukbati {dan lutut}.

Asbābu ˋt-Tayamm\u\m\i\87

{Ini segala sebab tayamum itu}

salāsatu {tiga perkara}: faqa\du\ˋl-\Māˋi88

{pertama ketiadaan air}; wa ˋl-

7

79 Tertulis ونللنبث

80 Tertulis حض

81 Tertulis ڠكوڠمن

82 Tertulis وناللبث

83 Tertulis قصة

84 Tertulis ت نلوي ت ه

85 Tertulis ونالستمنناع

86 Tertulis الش رنةن

87 Tertulis الت ينمم

Page 115: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

144

Maradlu {dan sakit}; wa ˋl-Ihtiyāju {dan keti\g\a89

berkehendak} ilaihi

{padanya} l\i\’a\tha\sy\i\90

hayawānin {kerana dahaga hewan}

muhtaram\in\91

{yang dihormati}. Ghair\u\92

ˋl-Muhtarami {Yang tiada

dihormati} sitt\a\\tun\93

{enam perkara}: tāriku ˋsh-Shalātu {pertama

meninggalkan sembahyang}; wa ˋz-Zānu ˋl-Muhshanu {dan kedua orang

yang muhshan}; wa ˋl-Martadu {dan ketiga murtad}; wa ˋl-Kāfiru {dan

keempat kafir} ˋl-Ha\r\\b\iyyu94

{yang ha\r\\b\iyyu95

}; wa ˋl-Kalbu {dan

kelima anjing} ˋl-‘Uqūru {yang menggigit}; wa ˋl-Khinzīru {dan keenam

babi}.

Syurūthu ˋt-Tayammamu {Bermula segala syarat tayamum}

‘asyaratun {se[p]uluh96

perkara}: an yakūna {pertama bahwa ia} bi

turābin {dengan tanah}; wa an yakūna {dan kedua bahwa ia} ˋt-Turābu

thāhira {tanah itu suci}; // Wa an lāyakūna {dan ketiga bahwa ditiada ia}

musta’malan; {musta’mal} wa an lā yukhālith\a\hu97

{dan keempat

8

88 Tertulis اء ف نقندال من

89 Tertulis كتيک

90 Tertulis لنعنطشن

91 Tertulis م ت نرنم

92 Tertulis رن غني

93 Tertulis سته

94 Tertulis احلنزل

95 Tertulis حزل

96 Tertulis ولڡس

97 Tertulis ي نالط ه وناننلن

Page 116: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

145

bahwa tiada bercampur} daqīq\un\98

{tepung} wa makhtūhu {dan

sebagainya}; wa an ya\q\sh\i\d\a\hu99

{dan kelima bahwa menyahaja ia

akan dia}; wa an yamsaha {dan keenam bahwa menyapu ia} wajh\a\hu100

{akan mukanya} wayadaihi {dan dua tangannya} bidlarbataini {dengan

dipalu}; wa an yu\z\ī\l\a101

{dan ke[t]ujuh102

bahwa menghilangkan ia}

ˋn-Najāsata {akan najis} awwalan {pada mula-mula}; wa an yajtahida

{dan kedulapan mujtahid ia} fī ˋl-Qiblati {pada kiblat sebelumnya}; wa

an yakūna {dan kesembilan bahwa ia} ˋt-Tayamm\u\m\u\103

{tayamum

itu} ba’da dukhūli ˋl-Waqti {kemudian daripada masuk waktu}; wa an

yatayammama {dan bahwa tayamum itu} likulli farī(dlatin)[dlin]104

{bagi

tiap-tiap fardu}.

Furūdlu ˋt-Tayammumi {[Be]rmula105

segala fardu tayamum itu}

khamsatun {lima perkara}: al awwalu {yang pertama} naqlu ˋt-Turābi

{mmndhn tanah}; sānī {yang kedua} [an-]niyyatu106

{meniat}; ˋs-Sālisu

{yang ketiga} mashu ˋl-Wajhi {menyapu muka}; ˋr-Rābi’u {yang

98 Tertulis ق دنقي

99 Tertulis ونانن ي نعص د ه

100 Tertulis ونجه ه

101 Tertulis ونانني ريدن

102 Tertulis ڄوٮك

103 Tertulis الت ينممن

104 Tertulis فنريضنة

105 Tertulis رمولٮ

106 Tertulis نية ال

Page 117: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

146

keempat} mashu ˋl-Yadaini {menyapu dua tangan} ilā ˋl-Mirfuquini

{serta dua siku}; ˋl-Khāmisa {yang kelima} ˋt-Tartīb\u\107

{tertib} baina

l-Ma[s]hataini108

{antara dua sapu}.

Mubthilātu ˋt-Tayam[m]umi109

{Ini yang membatalkan tayamum

itu} // Salāsatun {tiga perkara}: mabthala ˋl-Wudlūˋa {barang yang

membatalkan wudu}; wa ˋr-Riddatu {dan riddah}; wa tawah[h]umu110

{dan wahumu ia akan air}, ˋl-Māˋa in tay(y)ammama111

{maka tayamum

ia} lifaqdihi {kerana ketiadaannya}.

Al-lazī yathh\u\ru112

{Yang suci segala} mina ˋn-Najāsāti

{daripada najis itu} sa\lā\s\un\113

{tiga perkara}: ˋl-\Kh\amru114

{pertama

tuak} izā takhalla[la]t115

{jadi cuka ia} binafsihā {dengan sendirinya};

wajlidu ˋl-Maitat\i\116

{dan kedua kulit bangkai} izā dubigha {apabila

9

107 Tertulis انلت رتيب

108 Tertulis املسحتي

109 Tertulis الت ينم م

110 Tertulis ت نونه م

111 Tertulis ت نيممن

112 Tertulis ينطهنر

113 Tertulis ث ثلخ

114 Tertulis احلنمر

115 Tertulis تننلت

116 Tertulis نيتنة

امل

Page 118: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

147

disamak ia}; wa mā {dan barang} shāra haya\w[ā]\nan\117

{yang jadi ia

hewan}.

ˋn-Najāsātu {Bermula segala najis} salās\un\118

{ti\g\a119

perkara}: maghallazhatun {pertama najis mughallazhah}; wa

mukhaffafatun {dan kedua najis mukhaffafah namanya}; wa

mutawass\i\that\un\120

{dan ketiga najis mutawassithah namanya}.

Almughallazhatu(n)121

{Yang mughallazhah itu} najās\a\tu122

ˋl-Kalbi

{najis anjing}, wa ˋl-Khinzīri {dan babi}, wa far’i {dan jawang}

ahadihimā {salah suatu daripada keduanya}. Wa ˋl-Mukhaffafatu {Dan

yang najis mukhaffafah itu} b\a\ulu123

ˋsh-Shabiyyi {kencing kanak-kanak

laki-laki} ˋl-Lazī lam yath’a\m\124

{yang belum makan ia akan} ghaira

labanin {yang lain daripada susu}, wa lam yablu\gh\125

{dan padahal

belum sampai} ˋl-Haulain {dua tah[u]n126

umurnya}. Wa ˋl-

Mutawassithatu {Dan najis mutawassithah itu} sāˋiru ˋn-Najāsāt {segala

117 Tertulis ي نوننا حن

118 Tertulis ث ثنالن

119 Tertulis تيک

120 Tertulis ونم ت نونسطنة

121 Tertulis غنلظنة

امل122

Tertulis ننناس ة

123 Tertulis ب ول

124 Tertulis ينطعنم لن

125 Tertulis ل غن ي نب ونلن

126 Tertulis تاهن

Page 119: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

148

najis}. Wa l-Mughallazhatu {Dan yang mughallazhah} thathuru {suci ia

dengan} bi ghaslihā {dia membasu-basu han} // sab’an {tuju kali}, ba’da

izālati ‘ainihā {kemudian daripada itu hilang ‘aini} ihdahunna {salah

suatu daripada sekaliannya} biturābin {dengan tanah} thahirin {yang

suci}. Wa ˋl-Mukhaffafatun {dan yang mukhaffafah} thathuru {suci ia

<de>127

} bira\sysy\i128

ˋl-Maˋi {dengan diperjltkan air} ‘alaiha {atasnya}.

Wa ˋl-Mutawassithu {dan yang mutawassithah} tanq\a\si\mu129

{terbagi

ia} q\i\(m)\s\m\aini130

{dua bagian}: ‘ainiyyat\un\131

{Pertama najis

‘ainain}; wa hukmiyyat\un\132

{dan kedu[a]133

najis hukumi namanya}.

Al’ainiyyatu {Yang na(ha)is134

‘ainai[n]135

} llatī lahā launun {yang

baginya warna rupanya}, wa rīhun {dan baunya}, watha’mun {dan

rasanya} falā bud[d]a136

{maka tiada dapat <tiada>137

} min izāla\t\i138

10

127

Tertulis نڠاايدد

128 Tertulis سبرن

129 Tertulis ت ننقسم

130 Tertulis قنمسن ني

131 Tertulis

عنينية

132 Tertulis

ونح كمية

133 Tertulis كدو

134 Tertulis حنايس

135 Tertulis عيين

136 Tertulis ب دن فنالن

137 Tertulis مکتيادءدافتتيادء

138 Tertulis ازنالنت

Page 120: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

149

{daripada mehilangkan} launihā {warnanya}, wa rīhihā {dan baunya},

wa tha’mih {dan rasanya itu}. Wa ˋl-Hukmiyyat\u\139

{Dan najis hukumi

itu} ˋl-Latī lā lahā {yang tiada baginya} launun {warna} wa lā tha’mun

{dan bau} yakfīka {dan tiada la\g\i140

mmdslah akan dikau} ja[ryu]141

ˋl-

Mā[ˋi]142

{mencucurkan air} ’\a\laiha143

{atasnya}.

Aqallu ˋl-Haidli {Sekurang-kurang haid} yaum\un\144

{sehari} wa

lailat\un\145

{dan semalam}, wa ghālibuhu {dan galibnya} sittatun {enam

hari} ausab’\un\146

{atau tujuh hari}, wa aksaruhu {dan sebaik-baiknya}

\kh\amsa[ta]147

‘asyara ⌠yaumā {lima belas hari} bilayā līhā {dengan

segala malam}. Wa aq\a\llu148

ˋth-Th\u\hr\i\149

{Dan sekurang-kurang

suci} baina ˋl-Haidla[taini]150

{antara du[a]151

haid} \kh\amsa[ta]152

139 Tertulis وناحل كمية

140 Tertulis لک

141 Tertulis جنرى

142 Tertulis املا

143 Tertulis ا علني هن

144 Tertulis ي نومن

145 Tertulis لنة ونلني

146 Tertulis انوسنبعن

147 Tertulis حنسن

148 Tertulis ونانق ل

149 Tertulis الطهر

150 Tertulis احلنيضن

151 Tertulis دو

Page 121: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

150

‘asyara⌡153

yauman {lima belas hari}, wa lā had[d]\a\154

{dan tiada

hingga} li ak\s\arihi155

{bagi sebanyak-banyaknya}.

Wa aqal[l]u156

[ˋn-]Nifāsi157

{Dan sekurang-kurang nifas}

m\a\j[j]at(t)\un\158

{seperludahan}, ⌠wa ghālibuhu {dan galibnya}

arba’ūna yauman {empat pulu hari}, wa aksaruhu {dan sebanyak-

banyaknya} sittūna yauman {enam pulu hari}.

A’zāru⌡159

ˋsh-Shalāti {Ini segala uzur sembahyang itu} isnāni

{dua perkara}: // ˋn-Naumu {tidur}; wa ˋn-Nisyānu {dan lupa}.

Syurūthu ˋsh-Shalāti {Bermula segala syara\t\160

sembahyang itu}

samāniyat\un\161

{delapan perkara}: ˋth-Thahāratu {Pertama suci} ‘ani

ˋl-Hadasaini {daripada dua hadas}, ˋl-Ashghari wa ˋl-Akbari {kecil dan

hadas besar}; wa ˋth- Thahāratu ‘ani ˋn-Najāsāti {Dan suci daripada

segala najis} fī ˋs-Saubi {pada kain}, wa ˋl-Badani {dan badan}, wa ˋl-

11

152 Tertulis حنسن

153 Tertulis س يومابلخ بي احليض ح هر عش يالياواق ل الط

154 Tertulis حند ونلن

155 Tertulis لنكشنره

156 Tertulis انقنل

157 Tertulis النفناس

158 Tertulis م نة

159 Tertulis ار ونغنالب ه انرب نع ونني ن وم اونانكث نر ه ست ونني نوم اانعذن

160 Tertulis شرة

161 Tertulis ثننانينة

Page 122: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

151

Makāni {dan pada tempat}; wa s\a\tru162

ˋl-‘Aurati {dan keti\g\a163

menutup aurat}; wa ˋl(-I)st\i\qbālu164

ˋl-Qiblati {dan keempat mengadap

kiblat}; wa du\kh\ūlu165

ˋl-Waqti {dan kelima masuk wa\kt\u166

}; wa ˋl-

‘Ilmu bi fardli[yya]tihā167

{dan keenam mengetahui dengan fardunya};

wa an lā ya’taqida {dan ketuju bahwa tiada mengakadkan}; fardlan {satu

fardu} min furūdlihā {daripada segala fardunya} sunnatun {akan

sunahnya}; wajtinābu {dan kedelapan ^menjauhi^168

} ˋl-Mubthilāti

{segala yang membatalkan}.

ˋl-A\h\d[ā]su169

{Bermula hadas itu} isnāni {dua hadas}:

ashgharu {kecil}; wa akbaru {dan hadas besar}. ˋl-Ashgharu {Yang

hadas kecil}, mā aujaba {barang yang mewajibkan ia} ˋl-Wudhūˋu {akan

wudu}. Wa ˋl-Akbar\u\170

{dan yang hadas besar}, mā aujaba {barang

yang mewajibkan ia} ˋl-Ghusla {akan mandi}.

ˋl-‘Auratu arba’un {Bermula aurat empat aurat}: ‘auratu ˋr-Rajuli

{laki-laki} muthlaqan {semata-mata}; wa ˋl-Amati {dan aurat amah} fī

162 Tertulis ونست ر العنورنة

163 Tertulis كتيک

164 Tertulis ونالست نقبنل

165 Tertulis وند ح ول

166 Tertulis وقتو

167 Tertulis بفنرضتهنا

168 Tertulis منجهوي

169 Tertulis حندنث الن

170 Tertulis كب نرن ونالن

Page 123: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

152

ˋsh-Shalāti {di dalam sembahyang} mā {barang yang} baina ˋs-

Sur[r]\a\ti171

{antara pusar} // wa ˋr-Rukbati {dan lutut}; wa ‘auratu ˋl-

hurrati {Dan aurat perempuan yang merdeheka} fī ˋsh-Shalāti {di dalam

sembahyang} jamī’u badanihā {sekalian badannya}, māsiwa {barang

yang lain} ˋl-wajhi {daripada muka} wa ˋl-kaffaini {dan dua tapak

tangan}; wa ‘aurat\u\172

ˋl-hurrati {dan aurat perempuan yang

merdeheka} wa ˋl-amati {dan aurat amah} ‘inda ˋl-ajānibi {pada sy orang

yang harus nikah} jamī’u ˋl-badani {sekalian badannya}, wa ‘inda

mahari m\i\himā173

{dan pada sny mahram keduanya pada sy} wa ˋn-

Nisāˋi {sekalian perempuan} mā {barang yang} baina ˋs-Sur[r]ati174

{antara pusar} wa ˋr-Rukbati {dan lutut}.

Arkan\u\175

ˋs-Shalāti {Bermula ruk[u]n176

sembahyang} sab’ata

‘asyara {tujuh belas perkara}: ˋl-Awwalu ˋn-Niy[y]at\u\177

{pertama

niat}; ˋs-Sānī {kedua} takbīratu ˋl-Ihrāmi {takbiratul ihram};. As-Sālisu

{ketiga} ˋl-Qiyāmu {berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri {atas yang kuasa}; ar-Rābi’u

{keempat} qirā’atu ˋl-Fātihati {membaca fatihah}, wa hiya {yaitu} bismi

ˋl-Lahi {dengan nama Allah} ˋr-Rahmāni {Tuhan yang amat murah} ˋr-

12

171 Tertulis الساثر ة

172 Tertulis ونعنورنة

173 Tertulis ا م همن

174 Tertulis الس رنة

175 Tertulis انركنانن

176 Tertulis روكن

177 Tertulis الن ينة

Page 124: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

153

Rahīmi {lagi yang mengasihani hambanya yang pada hari akhirat}.

Alhamdu {Segala puji} li ˋl-Lahi {bagi Allah} rabbi ˋl’Ālamīna {Tuhan

seru sekalian alam}. Ar-Rahmāni {Tuhan yang amat murah} ˋr-Rahīmi

{lagi yang mengasihani hambanya yang mukmin di dalam akhirat}.

Māliki yaumi ˋd-Dīni {lagi raja pada hari [k]iamat178

}. Iyyāka {Akan

dikau} na’budu {kami sujud} wa iyyāka {dan akan dikau} nasta’īnu

{kami minta tolong}. Ihdinā {tunjuki oleh-Mu akan kami} ˋsh-Shirā//

tha {jalan} ´l-Mustaqīma {yang betul}. Shirātha ´l-Lazīna {halnya segala

mereka} an’amta {yang memberi jua Tuhanku} ‘alaihim {atas mereka

itu}, ghairi {lain daripada jalan} ´l-Maghdlūbi {\o\rang yang179

dimurkai}

‘alaihim {a\t\as180

mereka itu} wa lā {dan lain daripada jalan} ´d-Dhālīna

{\o\rang yang181

disesatkan mereka itu}.; al-Khāmisu {kelima} ´r-Rukū’u

{rukuk}; ´s-Sādisu {yang keenam} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]nah182

{ˋth-

Thumā[ˋ]nīnah183

} fīhi {dalamnya}; ˋs-Sābi’u {yang ketuju} [ˋl-

]i’tidālu184

{iktidal}; s-Sāminu {yang kedulapan} ˋth-

Thumā[ˋ]n[ī]natu185

{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah186

} fīhi {di dalamnya}; ˋt-

13

178

Tertulis ةيامٯ

179 Tertulis ڠيڠ ؤرا

180 Tertulis اسس

181 Tertulis ڠيڠ راؤ

182 Tertulis انيننة الط من

183 Tertulis الطمانينة

184 Tertulis ال اعتدن

185 Tertulis انيننة الط من

Page 125: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

154

Tāsi’u {yang kesembilan} ˋs-Sujū du marrataini {sujud dua kali}; ˋl-

‘Āsyiru {yang kesepulu} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]natu187

{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah188

}

fīhi {di dalamnya}; al-Had\ī\189

‘asyara {yang kesebelas} ˋl-Julūsu

{duduk} baina ˋs-Sa\j\dataini190

{antara dua suj[u]d191

}; ˋs-Sānī ‘asyara

{yang kedua belas} ˋth-Thumā[ˋ]n[ī]natu192

{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah193

} fīhi

{di dalamnya}; s-Sālisu ‘asyara {yang ketiga belas} ˋt-Tasyah[h]udu194

{tasyahud} ˋl-\A\khīr\u\195

{yang akhir}.

Wa huwa {Dan yaitu} ˋt-Tahiyyatu {Bermula segala h-l-rnya} ˋl-

Mubārakātu {segala berkat}, ˋsh-Shalawātu {membuat segala

sembahyang}, ˋth-Thayyibātu {segala amal saleh} li ˋl-Lah {bagi Allah}.

As-Salāmu {Nama Allah} ‘alaika {atasmu} ayyuhā ˋn-Nabiyyu {hai

Nabi} wa rahmatu ˋl-Lahi {dan rahmat Allah} wa barakātuhu {dan

186 Tertulis الطمانينة

187 Tertulis انيننة الط من

188 Tertulis الطمانينة

189 Tertulis احلندين

190 Tertulis ت ني السجندن

191 Tertulis سوجد

192 Tertulis انيننة الط من

193 Tertulis الطمانينة

194 Tertulis شنه د الت

195 Tertulis ال خي

Page 126: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

155

segala berkatnya a^tas^mu(a)196

}. // Assalāmu {Nama Allah} ‘alainā

{atas kami} wa ‘alā {dan atas} ‘ibādi ˋl-Lahi {hamba Allah}ˋsh-

Shālihīna {yang saleh-saleh}. Asyhadu {Aku ketahui} an lā ilāha

{bahwasanya tiada Tuhan} illa ˋl-Lahu {yang disembah melainkan

Allah}, wa asyhadu {dan aku ketahui} anna muhammadan {bahwasanya

Nabi Muhammad} rasūlu ˋl-Lahi {[pe]sur[u]h197

Allah}.; Ar-Rābi’\a\198

‘asyara {Yang keempat belas} ˋl-Qu’ūdi fīhi {duduk bagi tahiat akhir};

ˋl-Khamisu ‘asyara {yang kelima belas} ˋsh-Shalāt\u\199

{membaca

selawat} ‘alā {atas} ˋn-Nabiyyi {Nabi Muhammad} shalla ˋl-Lahu ‘alaihi

wa sallama {shalallahu alaihi wa sallam}, wa hiya {yaitu} allahumma

{Hai Tuhanku} shalli {beri rahmat oleh-Mu} ‘alā {atas} muhammadin

{Nabi Muhammad} ‘abdika {hamba Engkau} wa rasūlika {dan

pesur[u]h200

Engkau} ˋn-Nabiyyi ˋl-Ummiyyi {Nabi yang ummiyyi} wa

‘alā {dan atas} āli muhammadin {keluar\g\anya201

nabi Muhammad} wa

azwājihi {dan atas segala istrinya}, wa dzurri yātihi {dan atas anak

cucunya} kamā {seperti [ba]rang202

yang} shallaita {telah memberi

14

196 Tertulis استموا

197 Tertulis سورہٯ

198 Tertulis الربع

199 Tertulis ةن الصالن

200 Tertulis فسوره

201 Tertulis كالواركاث

202 Tertulis ڠيڠ رااٮ

Page 127: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

156

rahmat} ‘alā {a\t\as203

} ibrāhīma {hamba Engkau nabi Ibrahim}, wa ‘alā

{dan atas} āli ibrāhīma {keluarganya nabi Ibrahim}, wa bārik {dan beri

berkat oleh-Mu} ‘alā {atas} muhammadin {Nabi Muhammad}, wa ‘alā

{dan atas} āli muhammadin {keluarga nabi Muhammad itu} ˋl-Ummiyyi

{nabi yang ummiyyi}, wa ‘alā {dan atas} āli muhammadin {keluarganya

nabi Muhammad}, wa azwā//jihi {dan atas segala isterinya} wa

durriyyātihi {dan atas segala cucunya} kamā {seperti barang yang}

bārakta {telah memberi berkat} ‘alā {atas} ibrāhīma {nabi Ibrahim}, wa

‘alā {dan atas} āli ibrāhīma {keluarga nabi Ibrahim} fī ˋl-‘ālamīna {di

dalam alam} innaka hamīdun {bahwasanya puji yang sempurna} majīdu

{kemuliaan}.; as-Sādisu ‘asyara {yang keenam belas} ˋs-Salāmu {salam

yang pertama}; as-Sābi’\a\204

‘asyara {yang ketuju belas} ˋt-Tartību {itu

tertib}.

An-N\i\y[y]atu205

{Bermula niat itu} salāsu darajātin {tiga

perkara pangkat}, inna kānati {bagi ada} ˋsh-Shalātu {sembahyang}

far\dlān\206

{fard[u]207

}: wajaba {wajib} qashdu ˋl-Fi’li {qashdu berbuat

sembahyang} wa ˋt-Ta’yīnu {dan wajib menyatakan} wa niyyatu {dan

wajib niat} ˋl-Fardhiyyati {fardu}; wa in kānat {dan jika} nāfilatan

15

203 Tertulis اسس

204 Tertulis انلسابع

205 Tertulis انلن ينة

206 Tertulis ف نرض

207 Tertulis فرض

Page 128: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

157

{sembahyang sunah} muwaqqanatan {yang berwaktu-waktu} auzāt\i\208

{atau sunah} sababin {yang [p]unya209

sebab} wajaba {dan wajib}

qashdu ˋl-Fi’li {menyahaja berbuat sembahyang} wa ˋt-Ta’y[ī]nu210

{dan

wajib menyatakan waktunya}; wa in kānat {dan jika} nāfilatan

{sembahyang sunah} muthlaqatan {muthlaq} wajaba {wajib} qashdu ˋl-

Fi’li {menyahaja ber[b]uat211

sembahyang} faq\a\th\212

{jua}.

ˋl-Fi’l\u\213

{Bermula perbuatan} Ushallī {aku sembahyang} wa

ˋt-Ta’y[ī]nu214

{dan menyatakan} zhuhran {akan z[u]h[u]r215

} au ‘ashran

{atau asar}, // wa ˋl-F\a\rdliy[y]atu216

{dan fardu} fardlan {niat fardu}.

Wa syurūtu takbīrat\i\ ˋl-Ihrāmi217

{Dan se\g\ala218

syarat

takbiratul ihram itu} sittat\a\219

‘asyarā(a)220

{enam belas perkara}: an

16

208 Tertulis انوذناتن

209 Tertulis وثٯ

210 Tertulis ي والتعي

211 Tertulis ۃواٮبر

212 Tertulis ف نقطن

213 Tertulis الفعل

214 Tertulis ونالت عيي

215 Tertulis ظهر

216 Tertulis ونالف رضينة

217 Tertulis تنكبي رنة الحرنام

218 Tertulis سكال

219 Tertulis ستة

220 Tertulis عنشنرنا

Page 129: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

158

ta\qa\’a221

{pertama bahwa jatuh} h(ā)la\ta\ [ˋl-]Qiyāmi222

{pada kutika

berdiri}, fī ˋl-Fardli {pada sembahyang fardu}; wa an takūna {dan kedua

bahwa adalah ia} bi ˋl-‘Arabiyyati {dengan bahasa Arab}; wa an takūna

{dan ketiga bahwa adalah ia} bilafzhi ˋl-Jalālati {dengan lafaz jalalah};

wa lafzhi akbar\u\223

{dan keempat dengan lafaz akbar}; wa ˋt-Tartību

{dan kelima tertib} baina ˋl-Lafzhaini {antara dua lafaz}; wa an lā

yum\i\dda224

{dan keenam tiada dipanjangkan} hamzat\a\225

ˋl-Jalālati

{hamzah Allah}; wa ‘adamu maddi {dan ketuju tiada panjang} bāˋi

akbar\u\226

{ba akbar}; wa an lā yu\sya\d[d]\i\da\227

{dan kedulapan

bahwa tiada metasydidkan}; ˋl-Bāˋ\a\228

{ba} wa an lā yazīd\a\229

{dan

kesembilan bahwa tiada menambahkan} wā wan {wau} sākinatan {yang

sāki[na]tan230

} au mutahar[r]ikat\an\231

{atau wau yang berbaris} baina

221 Tertulis اننت نقعن

222 Tertulis حنلنتانالقينام

223 Tertulis انكبن

224 Tertulis ي ند اننلن

225 Tertulis هنزنة

226 Tertulis انكبن

227 Tertulis د ي شدن وناننلن

228 Tertulis البناء

229 Tertulis ينزيد وناننلن

230 Tertulis ساكة

231 Tertulis ةن انوم تنحنركن

Page 130: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

159

ˋl-Kalimataini {antara dua kali}; wa an layazīd\a\232

{dan kesepulu bahwa

tiada bertemu} wā wan {wau} qabla ˋl-Jalālati {dahulu daripada huruf

Allah}; wa an [lā] ya\qi\fa233

{dan kesebelas bahwa tiada berhenti} baina

kalimat\a\[yi]234

[ˋt-]Takbīri235

{antara dua kalima[t]236

takbir}, waqfatan

{berhenti} thawīlatan {yang panjang} wa lā qashīratan {dan tiada

berhenti yang pendek}; // wa an yusmi’\a\237

{dan kedu[a] belas238

bahwa

mendengar} nafs\a\hu239

{dirinya} jamī’a {akan sekalian} hurūf\i\hā240

{huruf(u)nya241

}; wa dukhūlu ˋl-Waqti {dan ketiga belas masuk

wa\kt\u242

} fī ˋl-M\u\[ˋa]qqatati243

{dalam sembahyang yang punya

wa\kt\u244

}; wa īqā’uhā {dan keempat belas jatuhnya} hāla ˋl-

17

232 Tertulis ينزيد وناننلن

233 Tertulis ونانني نغفن

234 Tertulis كنلمنت

235 Tertulis التنكبي

236 Tertulis كلما

237 Tertulis ي سمع

238 Tertulis كدوبلس

239 Tertulis ن نفس ه

240 Tertulis ح ر وف نهنا

241 Tertulis حرفو

242 Tertulis وقت

243 Tertulis نونق تنة

امل

244 Tertulis وقتو

Page 131: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

160

Isti\q\b\āli245

{pada hal mengadu}; wa an lā yukhillu {dan kelima belas

tiada menjadi ruk[u]n246

} biharfin {ini dengan satu huruf} min hurūfihā

{daripada segala huruf}; wa ta’khīru {dan keenam belas ta’khir} takbīrati

ˋl-Maˋmūmi {takbir makmum} ‘an takbīrati ˋl-Imāmi {daripada takbiratul

ihram imam}.

Syurūthu ˋl-Fātihati {Bermula segala syarat membaca fatihah itu}

‘asyarat\un\247

{se[p]uluh248

perkara}: ˋt-Tartību {pertama tertib}; wa ˋl-

Muw[ā]lā\t\u249

{dan kedua muwālāh}; wā \mu\ra(a)’ā\t\u250

{dan ketiga

memeliharakan} hurūfihā {segala hurufnya}; wa murā’ātu {dan keempat

memeliharakan} tasyd\i\[ī]dā t\i\hā251

{segala tasydidnya}; wa an lā

yasku\t\a252

{dan kelima bahwa tiada [be]rhenti253

ia} bisak\t\at\an\254

{dengan berhenti} thawīlat\an\255

{yang panjang}; walā qashīrat\an\256

245 Tertulis الستقينال

246 Tertulis روكن

247 Tertulis عنشنرنة

248 Tertulis ولڡس

249 Tertulis ت ونالن

ونامل

250 Tertulis ونامرنانعنات

251 Tertulis ا تشد يدات

252 Tertulis ينسك نن لن

253 Tertulis رهنيتٮ

254 Tertulis

بسنكننة

255 Tertulis

طنوي لنة

256 Tertulis قنصي رنة

Page 132: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

161

{dan keenam tiada dengan berhenti yang pendek} yaqshudu bihā {yang

disahaja dengan dia}; qath’\a\257

ˋl-Qirā’ati {dan \ket\uju258

memutuskan

bacaan} wa ‘adamu {[tidak boleh]}259

ˋl-Lahni ˋl-Mukhil[l]i260

{[melakukan lahni yang merusak]}261

bi ˋl-Ma’n[ā]262

{dengan makna};

wa an takūn\a\263

{dan kedulapan, dan bahwa adalah ia} hālata {pada

ketika} ˋl-Qiyāmi {berdiri} fī ˋl-Fardli {pada yang fard[u]264

}; wa an

yasm\i\’\a\265

{dan kesembilan bahwa mendengar}.// Nafsahu {dirinya}

ˋl-Qirāˋata {akan bacaannya}; an lā yatakhalallahā {kesepulu bahwa

tiada menyelangi} zikrun {akan zikir} ajnabiyyun {yang lain}.

Tasydīdā tuhā {Ini segala tasydidnya} arba’a ‘asyara {ada empat

belas}: [bi]smi266

ˋl-Lahi fauqa ˋl-llam\i\267

{tasydid atas lam}; ˋr-

Rahmāni fauqa ˋr-Rāˋi {atas ra}; ˋr-Rahīmi fauqa ˋr-Rāˋi {atas ra}; ˋl-

Hamduli ˋl-Lahi fauqa ˋl-Llami {atas lam}; rabbi ˋl-‘Alamīna fauqa ˋl-

Baˋi {atas ba}; ˋr-Rahmāni fauqa ˋr-Rāˋi(a) {atas ra}; ˋr-Rahīmi fauqa ˋr-

18

257 Tertulis قنطع

258 Tertulis ک توجو

259 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

260 Tertulis خل

امل

261 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

262 Tertulis بلمنعنن

263 Tertulis وناننتنك ون

264 Tertulis فرض

265 Tertulis ونانني سمنع

266 Tertulis بسم للا

267 Tertulis م الال

Page 133: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

162

Rāˋi {atas ra}; māliki yaumi ˋd-Dīni fauqa ˋd-Dāli {atas dal}; iyyāka

na’budu fauqa ˋl-Yāˋi {atas ya}; wa iyyāka nasta’īnu fauqa ˋl-Yāˋi {atas

ya}; ihdina ˋsh-Shirātha ˋl-Mustaqīma fauqa ˋsh-Shādi {atas sa\d\268

};

Shirātha ˋl-Lazīna fauqa ˋl-Llami {a\t\as269

lam}; an’amta ‘alaihim ghairi

ˋl-Maghdhūbi ‘alaihim wa lā ˋdl-Dlāllīna // fauqa ˋdl-Dlāˋi {atas

da\d\270

}; wa ˋl-Llami {dan atas lam}.

Yusann\u\271

{Disunahkan} raf’\u\272

ˋl-yadaini {mengangkatkan

dua tangan} fī arba’ati {pada empat} mawādli’a {tempat}: ‘inda

takbīratu ˋl-Ihrāmi {tatkala takbiratul ihram}; wa ‘inda ˋr-Rukū’i {dan

tatkala rukuk}; wa ‘inda ˋl-i’tid[ā]li273

{dan tatkala iktidal}; wa inda ˋl-

Qiyāmi {dan tatkala bangun}; mina ˋt-Tasyahhudi ˋl-Awwali {daripada

tasyahud yang awal}.

Syurūthu ˋs-Sujūdi {Bermula segala syarat su\j\ud274

itu} sab’atun

{tujuh perkara}: an yasjudu {bahwa su\j\ud275

itu} ‘alā sab’ati

\a\’dlāˋin276

{atas tujuh anggota}; wa an takūna {dan bahwa ia}

19

268 Tertulis صاء

269 Tertulis اسس

270 Tertulis ضاء

271 Tertulis ي سنن

272 Tertulis رنفعن

273 Tertulis العتدنل

274 Tertulis سحود

275 Tertulis سحود

276 Tertulis

اعضناء

Page 134: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

163

jabhatuhu maksyūfatan {dahinya terbuka}; wa ˋt-Tahāmulu {dan

memberatkan} biraˋsihi {kepalanya}; wa ‘adamu ˋl-H\u\wiyyi277

{dan

tiada tunduk ia} lighairihi {kepada lainnya}; wa an lāyasjud\a\278

{dan

bahwa tiada su\j\ud279

ia} ‘alā syai’in {atas sesuatu} yataharraku {yang

bergerak}; biharakati[hi]280

{ia geraknya} wār\ti\fā’u281

{dan

meningg\i\kan282

} asāfilihi {yang kebawahan} ‘alā a’ālīhi {atas yang

terkeatas}; wa ˋth-Th\u\mā[ˋ]ni\i\n(n)a\t\u283

{dan ˋth-Thumā[ˋ]nīnah284

}

fīhi {di dalamnya}.

A’dlāˋu ˋs-Sujūdi {Bermula segala anggota sujud} sab’atun

{tuju perkara}: aljabhatu {pertama dahi}; wa thubū buthū//nu ˋl-Kaffaini

{dan kedua ketiga dua tapak tangannya}; wa ˋr-Rukbat[ā](i)ni285

{dan

keempat kelima dua lututnya}; wa buthūn\u\286

ashābi’i {dan keenam

ketuju segala anak jari}; ˋr-Rijlaini {dua kaki}.

20

277 Tertulis اهلنوي

278 Tertulis ينسج د لن

279 Tertulis سحود

280 Tertulis ة بنرنكن

281 Tertulis ونارق نفناع

282 Tertulis ل كنڠݢمن

283 Tertulis اني ننه ونالطمن

284 Tertulis الطمانينة

285 Tertulis ونالر كبنت ني

286 Tertulis ونب ط ون

Page 135: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

164

Tasydīdātu {Bermula segala tasydid} [ˋt-]Tasyahhudi287

{tasyahud itu} ihdā wa ‘isyrūna {dua pulu satu}: khamsun {yang lima} fī

akmalhi {pada kesempurnaannya}; wa sittat\a\288

‘asyara {dan yang

enam belas} fī aqallihi {pada sekurang-kurangnya}, ˋt-Tahiyyātu ‘alā ˋt-

Tāˋi wa ˋl-Yāˋi {atas ta dan atas ya}, ˋsh-Shalawātu ‘alā /ˋsh-Shādi/289

‘alā ˋth-Thāˋi wa ˋl-Yāˋi {atas thaˋ, atas thaˋ dan ya}, li ˋl-Lahi ‘alā [ˋl-

]Llami290

{atas lam}, As-Salāmu ‘alā ˋs-Sīni {atas sin}, ‘alaika ayyuhā

ˋn-Nabiyyu ‘alā ˋl- Yāˋi wa ˋn-Nūni wa ˋl- Yāˋi {atas ya dan atas nun dan

ya}, warahmatu ˋl-Lahi ‘alā (L)lami291

ˋl-Jalālati {atas lam jalalah}, wa

barakātuhu Assalāmu ‘alā ˋs-Sīni {atas sin}, ‘alainā wa ‘alā ‘ibādi ˋl-

Lahi ‘alā [ˋl-]Llami292

{atas lam}, ˋsh-Shālihīna ‘alā ˋsh-Shādi {atas

sad}, asyhādu // an lā ‘alā ˋl-Llami ˋl-alifi {atas lam alif}, ilāha illa ˋl-

Lahu ‘alā ˋl-Llami ˋl-alifi {dia atas lam alif}, wa ˋl-Llami ˋl-Jalālahu

{dan di atas lam jalalah}, wa asyhadu anna ‘alā ˋn-Nūni {di atas nun},

muhammadan rasūlu ˋl-Lahi ‘alā ˋl-Mīmi {di atas mim}, wa ‘alā ˋr-Rāˋi

{di atas ra}, wa ‘alā ˋl-Llami ˋl-Jalālati {di atas lam jalalah}.

21

287 Tertulis تنشنه د

288 Tertulis ونستة

289 Tertulis لوات علخ ء ا ا لط لخ ع اء الط الص

290 Tertulis م لال

291 Tertulis م لال

292 Tertulis م لال

Page 136: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

165

Tasydīdātu {Bermula tasydid} aqalli ˋsh-Shalāt\i\293

{sekurang-

kurangnya selawat} ‘alā ˋn-Nabiyyi {atas nabi} shalā ˋl-Lahu ‘alaihi [wa

sallama]294

{salallahu alaihi wa sallam} arba’un {empat tasydid}:

allahumma ‘alā ˋl-Llami wa ˋl-Mīmi {atas lam dan mim}; shalli ‘alā ˋl-

Llami {atas lam}; ‘alā muhammadin ‘alā ˋl-Mīmi {atas mim}.

Aqallu ˋs-Salāmi {Sekurang-kurangnya salam} assalāmu ‘alaikum

{assalāmu ‘alaikum} watasydīduhu {dan tasydidnya} ‘alā ˋs-Sīni {atas

sin}.

Auqātu ˋsh-Shala[a](wā)ti295

{Bermula segala wa\kt\u296

sembahyang} khamsun {ada lima}: awwalu waqti ˋzh-Zhahri {bermula

awal waktu z[u]h[u]r297

}; zawālu ˋs-\Sy\amsi298

{tergelincir matahari}//wa

ākhir\u\hu299

{dan akhirnya} m\a\shīru300

zhill\i\301

syaiˋin {jadilah

bayang-bayang suatu} mislahu {seupama} ghaira zhil\i\302

ˋl-

22

293 Tertulis ةن الصالن

294 Tertulis وسلم

295 Tertulis الصلنونات

296 Tertulis وقتو

297 Tertulis ظهر

298 Tertulis السمس

299 Tertulis خره واخ

300 Tertulis ر م صي

301 Tertulis ظل

302 Tertulis غني رنظل

Page 137: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

166

Istiwa(y)[aˋi]303

{lain daripada bayang-bayang rembang matahari}; wa

awwalu waqti ˋl-‘ashri {dan awal waktu asar} izā shāra zhill\u\304

{apabila jadi bayang-bayang} kullin syaiˋin {tiap-tiap suatu} mislahu

{seupamanya} wa zā za {dan bertambah} qalī\l\an\305

{sedikit} wa

ākhiruhu {dan akhirnya} ghurūbu ˋsy-Syamsi {masuk matahari}; wa

awwalu waqt\i\306

ˋl-Maghribi {dan awal waktu magrib} ghurūb\u\307

ˋsy-

Syamsi {masuk matahari} wa ākhirahu ghurūbu ˋsy-Syafaqi ˋl-Ahmari

{dan akhirnya hilang \sy\afaq308

yang mera}; wa awwalu waqti ˋl-‘isya

{dan awal waktu isya} ˋi ghurūbu ˋsy-Sya\fa\qi309

ˋl-Ahmari {hilang

\sy\afaq310

yang mera} wa ākhiruhu thulū’\u\311

ˋl-Fajri ˋsh-Shādiqi {dan

akhirnya terbit fajar yang benar}; wa awwalu waqt\i\312

ˋsh-Shubhi {dan

awal waktu subuh} thulū’u ˋl-Fajri ˋsh-Shādiqi {terbit fajar yang benar}

303 Tertulis الستونى

304 Tertulis ظل

305 Tertulis قنليل

306 Tertulis ونقت

307 Tertulis غ ر وب

308 Tertulis سفق

309 Tertulis الشفق

310 Tertulis سفق

311 Tertulis ط لثوع

312 Tertulis ونقت

Page 138: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

167

(a)313

wa ākhiruhu {dan akhirnya} thulū’\u\314

ˋsy-Syamsi {terbit fa\j\ar315

matahari}.

Al-Asy^fāqu^316

{Bermula segala \sy\afaq317

} salāsatun {ada tiga}:

ahmaru {ada yang mera}; wa asyfaru {dan ada yang kuning}; wa abyadlu

{dan ada yang puti}.//

ˋl-Ahmaru {Bermula yang mera} mughribun {magrib}; wa ˋl-

Ashfaru {dan yang kuning} wa ˋl-Abyadlu ‘isyāˋun {dan puti itu waktu

isya}; wa yun\d\ibu318

{dan sunahkan menuntut} taˋkhīru {taˋkhir}

sha\lā\(w)ti319

ˋl-‘isyāˋ\i\320

{sembahyang isya} ilā an yaghību {hingga

bahwa hilang} ˋsy-Syafaqu ˋl-Ashfaru {\sy\afaq321

yang kuning} ˋl-

Abyadlu {dan yang puti}.

Tahrumu ˋsh-Shalātu {Haram sembahyang}: ˋl-Latī laisa lahā

sababun {yang tiada baginya sebab} mu[ta]qaddimun322

{yang

terdahulu}; wa lāmuqārinun {dan tiada sebab besar}; fī khamsati {serta

23

313 Tertulis خر وه الصادقانوناا

314 Tertulis ط ل وع

315 Tertulis فحر

316 Tertulis انلنشقناف

317 Tertulis سفق

318 Tertulis وني نذب

319 Tertulis وۃ لخ ص

320 Tertulis العشناء

321 Tertulis سفق

322 Tertulis م قندم

Page 139: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

168

pada lima} au \q\ātin323

{waktu}, ‘inda thulū’i ˋsy-Syamsi {tatkala terbit

matahari} hattā tartaf\i\\’a\324

{hingga tertinggi ia} \q\a\d\\ra\

r\u\\m\hin325

{akan kadar segala(la)h326

}, wa ‘inda ˋl-Istiwāˋi(y)327

{dan

tatkala rembang matahari} fī ghairi [yaumi]ˋl-(ma)\j\umu’ati328

{pada

yang lain daripada hari jumat} hatt\ā\329

tazūla {hingga gelincir}, wa

‘inda ˋl-ishfirāri {dan tatkala kuning matahari} hattā taghr\u\ba\330

{hing\g\a331

magrib}, wa ba’d\a\332

shalāti ˋsh-Shubhi {dan kemudian

daripada sembahyang subuh} hattā tathlu’u ˋsy-Syamsu {hingga terbit

matahari}, wa ba’da (ˋsh-)Shalāti333

ˋl-‘Ashri {dan kemudian daripada

sembahyang asar} hattā taghrub\a\334

{hingga magrib}.//

323 Tertulis

انوننات

324 Tertulis ت نرت نفنع

325 Tertulis ر رنصح قندن

326 Tertulis الەلڬس

327 Tertulis الستونائ

328 Tertulis نح م عنة

امل

329 Tertulis حنت

330 Tertulis ت نغرب

331 Tertulis کڠه

332 Tertulis ونب نعد

333 Tertulis ة الصالن ونب نعدن

334 Tertulis ت نغر ب

Page 140: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

169

Saktā\t\u\335

ˋsh-Shalāti {Bermula diam dalam sembahyang}

sittat\un\336

{enam}: baina takbīrati ˋl-Ihrāmi {antara takbiratul ihram}

wa du’āˋi ˋl-I\f\ti(f)tāhi337

{dan doa i\f\ti(f)tah338

}; wa baina ˋl-

I\f\ti(f)tāhi339

{dan antara i\f\ti(f)tah340

}; wa ˋt-Ta’aw[w]uz\i\341

{dan

‘arar}; wa baina ˋt-Ta’aw[w]uz\i\342

{dan antara ‘arar} wa ˋl-Fātihati

{dan fatihah}; <wa baina>343

wa baina ākhiri ˋl- Fātihati {dan antara

akhir fatihah} wa āmīna {dan amin}; wa baina āmīna {dan antara amin}

wa ˋs-Sūrati {dan surah}; wa baina ˋs-Sūrati {dan antara surah} wa ˋr-

Rukū’i {dan rukuk}.

[Al-]Arkān\u\344

ˋl-Latī talzamu {Bermula ruk[u]n345

yang lazim}

fīhā {dalamnya} ˋth-Th\u\mā[ˋ]nīnatu346

{ˋth-Thumā[ˋ]nīnah347

}

24

335

Tertulis ات سكتخ

336 Tertulis ستة

337 Tertulis الستفتناح

338 Tertulis استفتاح

339 Tertulis الستفتناح

340 Tertulis استفتاح

341 Tertulis ونالت عنو ذ

342 Tertulis ونالت عنو ذ

343 Tertulis وبي وبي اخر

344 Tertulis انركنان

345 Tertulis روكن

346 Tertulis ننة اني الطمن

347 Tertulis الطمانينة

Page 141: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

170

arba’a[tun]348

{empat}: ˋr-Rukū’i {pertama rukuk}; wa ˋl-i’tidālu {dan

kedu[a]349

iktidal}; wa ˋs-Sujūd\u\350

{dan ketiga sujud}; wa ˋl-Julūs\u\351

{dan keempat duduk} baina ˋs-Sajadataini {antara dua sujud}.

ˋTh-Th\u\\ma\\ˋ\nīnatu352

{Bermula tuma’ninah} hiya s\u\kūnun353

{yaitu berhenti}, ba’ada harakatin {\k\emudian354

daripada bergerak}

bihaisu yastaqirru {dengan sekira-kira tetap} kulu ‘\u\\dl\win355

{[tiap

anggota]}356

m\a\h\a\l[l]ahu357

bi qadri {sekira-kira mengucap} subhana

ˋl-Lahi {subhanallah}.

Asbābu ˋs-Sujūdi ˋs-Sahwī {Bermula segala sebab sujud sahwi}

arba’at\un\358

{empat [p]erkara359

}: ˋl-Awwalu {pertama} // Tarku

ba’dl\in\360

{meninggalkan satu ab’adl} min ab’adli ˋs-Shalāti {daripada

25

348 Tertulis انربنعن

349 Tertulis كدو

350 Tertulis ونالس ج ودن

351 Tertulis وناجل ل وس

352 Tertulis ننة الطماء ني

353 Tertulis سنك ون

354 Tertulis ملدين

355 Tertulis عنصو

356 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

357 Tetrulis لنه م

358 Tertulis انرب نعنة

359 Tertulis راكراٯ

360 Tertulis ب نعض

Page 142: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

171

segala sunah ab’adl sembahyang} wa ba’dli ˋl-Ba’dli {atau setengah

ab’adl}; ˋs-Sānī {yang kedua} fi’lu mā {berbuat barang yang} yabthulu

{membatalkan} ‘amd\u\hū361

wa lā yabth\u\lu362

{menyahaja dan tiada

membatalkan} sahwuhu {lupanya} iẕā fa’alahu {apabila berbuat} nāsiyan

{me\ny\a[ha]jakan363

dia keadaanya}; as-Salisu {yang ketiga} naqlu

ruknin qaulyyin {memindahkan ruk[u]n364

qauli} ilā ghairi maẖallihi

{kepada yang lain daripada tempatnya}; ‘r-Rābi’u {yang keempat} īqā’u

r\u\knin365

{jatuh ruk[u]n366

} ma’a\h\timāli367

{seperti ditanggungkan}(ˋt-

Ta)[ˋz] Ziyādati368

{bertambah}.

Ab’ādl\u\369

‘sh-Shalāti {Bermula segala ab’adl sembahyang}

sab’atun {tuju perkara}: ˋt-Tasyahhudu ˋl-Awwalu {pertama tasyahud itu

yang awal}; wa qu’ūduhu {dan kedua duduknya}; wa ˋsh-Shalātu {dan

ketiga membaca selawat}; ‘alā ˋn-Nabiyyi shalā ˋl-Lāhu ‘alaihi wa

sallam {atas Nabi salallahu alaihi wa sallam} fīhi {padanya}; wa ˋsh-

361

Tertulis دہ ع

362 Tertulis ي نبطل ونلن

363 Tertulis منجاكن

364 Tertulis روكن

365 Tertulis رنكن

366 Tertulis روكن

367 Tertulis منعناجتمنال

368 Tertulis التزينادنة

369 Tertulis انبعانضن

Page 143: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

172

Shalātu {dan keempat selawat} ‘alā ˋl-āli {atas ali} fī ˋl-Akhi[i]ri370

{pada tahiat akhir}; wa ˋl-Qunūtu {dan kelima kunut}; wa qiyāmuhu {dan

keenam berdirinya}; wa ˋsh-Shalātu {dan ketuju selawat} wa ˋs-Salāmu

{dan salam} ‘alā ˋn-Nabiyyi {atas nabi} wa shaẖbihi {dan atas sahabat}

fī(li)hi371

{padanya}.

Tabthulu ˋsh-Shalātu {Yang membatalkan sembahyang} bi arba’a

‘asyara[ta]372

{dengan keempat belas} // \kh\a\shlatan373

{perkara}: bi ˋl-

hadasi {dengan hadas}; wa [bi]wuqū\’i\374

ˋn-Najāsati {dan dengan

kejatuhan najis} in lam tulqa {jika tiada lekas dikabarkan} h(ā)lan375

{pada ketika itu} min ghairi hamlin {daripada tiada ditanggung}; wa

biinkisyāfi ˋl-‘Aurati {dan dengan terbuka aurat} in lam t\a\st\u\r376

halān

{jika tiada segera ditutup pada ketika itu}; wa bi ˋn-Nuthqi {dan dengan

berkata-kata} \bi\\ha\\r\f\a\ini377

{dengan dua huruf} auharfin {atau satu

huruf} m\u\fhimin378

{yang mafhum} ‘amdanwa {halnya sengahaja}; wa

26

370 Tertulis خر فالن

371 Tertulis فيله

372 Tertulis عنشنرن

373 Tertulis حصلنة

374 Tertulis ونو ق وع

375 Tertulis ال حخ

376 Tertulis ت ست نر

377 Tertulis ي رفي

378 Tertulis منفهم

Page 144: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

173

bi ˋl-Mu\f\thiri379

{dan dengan yang membukakan} ‘amdan {halnya

sengaja}; wā bi ˋl-Akli {dan dengan makan} ˋl-Kasīri {yang banyak}

nāsiyān {halnya lupa}; wa bisalāsi ha\ra\kātin380

{dan dengan tiga gerak}

mutawāliyātin {yang berturut-turut} wa lau sahawan {dan juga lupa

sekalipun}; wa bi ˋl-Wasbati {dan dengan berlompat} ˋl-Fāhisyati {yang

keji}; wa [bi]ˋdl-Dlarbati381

ˋl-Mufrithati {dan memukul yang kencang};

wa biziy[ā]dati382

ruknin {dan dengan menambahkan r[u]kun383

} fi’liyin

{fi’li} ‘amdan {halnya sengaja}; wa [bi]ˋt-Taqadd\u\m\i\384

{dan

mendahulukan imamnya} ‘alā imāmihi {atas imamnya} biruknaini

{dengan dua ruk[u]n385

} fi’liyyaini {fi’li keduanya} wa [bi]ˋt-

Takhallufi386

{dan terkemudian} bihimā {dengan dua ruk[u]n387

} bi ghairi

‘uzrin {dengan uzur} wa b\i\n[n]\i\yyati388

{dan dengan niat}; qa\th\\’i\389

ˋsh-Shalāti {memutuskan sembahyang} wa bita’līqi {dan dengan taklif};

379 Tertulis ونبالم عطر

380 Tertulis

حنركنات

381 Tertulis ونالضربنة

382 Tertulis وبز دۃ ٻ

383 Tertulis ركون

384 Tertulis م ونالت قند

385 Tertulis روكن

386 Tertulis ونالتخنل ف

387 Tertulis روكن

388 Tertulis ونب نن نية

389 Tertulis قنطعن

Page 145: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

174

qath’ihā bisyaiˋin {memutuskannya dengan suatu}; wa ˋt-Taradd\u\d\i\390

{dan atau daripada} // fī qath’ihā {pada memutuskan}.

[A]l-Llaz\[ī]\391

yalz\a\mu392

{Yang la\z\im393

} fīhi niyyatu ˋl-

Imāmati {padanya niat perkara}: arba\’un\394

ˋl-Jumu’at\u\395

{pertama

sembahyang jumat}; wa ˋl-Mu’ādatu {[dan kedua i’adah]};396

wa ˋl-

M\a\nz\ū\ratu397

jamā’atan {dan ketiga sembahyang nazar berjemaah};

wa ˋl-Mu[ta]qadd\i\ma\t\u398

fī ˋl-Mathar\i\399

{dan keempat jumlah pada

ketika hujan}.

Syurūthu ˋl-Qudwati {Bermula syarat ikut} \a\\ẖa\da(y)400

‘asyara

{sebelas perkara}: an lā ya’lama {bahwa tiada diketahu[i]401

}

buthlān\a\402

shalāti {batal sembahyang} imāmihi {imamnya(a)403

}

27

390 Tertulis الت رندد

391 Tertulis الذي

392 Tertulis ي نلز م

393 Tertulis لرم

394 Tertulis انربنعن

395 Tertulis اجل م عنةن

396 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

397 Tertulis نذونرنة

ونامل

398 Tertulis قندمنه

ونامل

399 Tertulis نطن

ر امل

400 Tertulis احدني

401 Tertulis دكتهو

402 Tertulis ن ب طالن

Page 146: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

175

bihad\a\s\in\404

{dengan hadas} au ghairihi {atau lainnya}; wa an lā

ya’taqida w\u\jūba405

{dan kedua bahwa tiada meiktikadkan wajib}

qadlāˋihā {qadanya} ‘alaihi {atasnya}; wa an lā yakūna {dan ketiga

bahwa tiada ada ia} maˋmūman {makmum}; wa lā umiyy\an\(tan)406

{dan

keempat [tidak umiyyan]407

}; wa an lā yataqaddama {dan kelima bahwa

tiada terdahulu} ‘alaihi {atasnya} fī ˋl-Mau^qīfi^408

{pada perinya}; wa

an ya’lama {dan keenam bahwa mengetahui} inti\q\ālāti409

{segala

intiqāl} imāmihi {imamnya}; wa an yajtami’[ā]410

{dan ketujuh bahwa

berhimpun ia} fī masjid\in\411

{pada masjid} au fī salās\i\[māˋa]ti412

{atau pada yang tiga ratus} zirā’in {lebih kurang} taqrīban {sedikit}; wa

an ya\n\wiya413

{dan kedulapan bahwa meniatkan ia akan} ˋl-

403 Tertulis امثا

404 Tertulis بندث

405 Tertulis ونج وبن

406 Tertulis ا ميت ا

407 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

408 Tertulis وفق

ن فامل

409 Tertulis ت انتفنالن

410 Tertulis ينتنمعن

411 Tertulis منسجد

412 Tertulis ثنة ثنالن

413 Tertulis ويني نت

Page 147: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

176

Qu\d\wata414

{mengikut} awi ˋl-Jamā’ata {atau meniatkan berjemaah};

wa an yatawā^faqa^415

{dan kesembilan bahwa mufakat} nazhmu

shalātihimā {pada aturan sembahyang keduanya}; // wa an lā

yu\kh\ālifahu416

{dan kesepulu bahwa tiada menyalahi ia akan} fī

sunnatin {pada sunah} fā hisyati ˋl-M\u\khālafati417

{yang keji

menyalahinya}; wa an ^yutā^bi’ahu418

{dan kesebelas bahwa mengikut

akan dia}.

Shuwar\u\419

ˋl-Qu\d\wati420

{Bermula rupa mengikut itu}

tis\’un\421

tashihhu {sembilan sah ia} fī kham\sin\(tin)422

{pada lima

suwaru(t)423

}: qadwatu rajulin {pertama ikut laki-laki} bi rajulin {pada

laki-laki}; wa qudwatu ˋl-Maraˋatin {dan kedua ikut [p]erempuan424

}

bir\a\julin425

{pada dengan laki-laki}; wa qu\d\watu426

khunsā {dan ketiga

28

414 Tertulis الق د ونةن

415 Tertulis ي نت نوناقنفن

416 Tertulis ي نالفنه لن

417 Tertulis النفنة نخن

امل

418 Tertulis ت ينابعنه

419 Tertulis ص ونرن

420 Tertulis الق د ونة

421 Tertulis تسعن

422 Tertulis سنة خن

423 Tertulis صورة

424 Tertulis رامفوانٯ

425 Tertulis بر ج ل

Page 148: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

177

ikut khunsā} bir\a\julin427

{dengan laki-laki}; wa qudwat\u\428

imraˋat\in\429

{dan keempat ikut [p]erempuan430

} bi khunsā {dengan

khunsā}; wa qudwatu mraˋatin {dan kelima ikut [p]erempuan431

} bi

(a)\m\raˋatin432

{dengan [p]erempuan433

}.

Wa tabthulu {Dan batal ikut} fī arba’in qudwatu {pada em[p]at434

perkara ikut}: rajulin {laki-laki} bi mraˋatin {dengan perempuan};

waqudwatu rajulin {dan ikut laki-laki} bi khunsā {dengan khunsā}; wa

q\u\dw\a\\t\u435

khunsā {dan ikut khunsā} bi mraˋati {dengan

perempuan}; waqudwat\u\436

khunsā {dan ikut khunsā} bi khunsā

{dengan khunsā}.

Syurūthu jam’i ˋt-Taqdīmi {Bermula syarat jamak taqdim}

arba’at\un\437

{empat perkara}: ˋl-Badā[ˋa]tu438

bi ˋl-Ūlā {dimulai

426 Tertulis ونق د ونة

427 Tertulis بر ج ل

428 Tertulis ونق دونة

429 Tertulis امرنانة

430 Tertulis رامفوانٯ

431 Tertulis رامفوانٯ

432 Tertulis

بانمنرنءنة

433 Tertuis رامفوانٯ

434 Tertulis ڡۃام

435 Tertulis ونقندو ه

436 Tertulis ونق دونةن

437 Tertulis انرب نعنة

438 Tertulis اة البندن

Page 149: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

178

dengan yang pertama}; wa niy[y]atu439

ˋl-Jam’i {dan niat jamak} fīhā

{pada yang pertama}; wa ˋl-M\u\wālāti440

{dan berturut-turut}

bainahumā {antara keduanya}; wa dawāmu// ˋl-‘Uzri {dan berkekalan

berkelalan uzur} ilā ˋl-Mihrāmi {hingga haram dengan} bi s-Saniyyati

{dengan yang kedu[a]441

}.

Syurūthu jam’i ˋt-aˋkhīri {Bermula syarat jamak taˋkhir}: isnāni

niyyatu ˋt-Taˋ\kh[ī]\r\i\442

{dua niat taˋkhir} wa qadba\qi\[ya]443

{dan

serta kekal} min waqti lwlˋl-Ūlā {daripada waktu yang pertama} mā

ya\sa\’uhā444

{akan barang yang meluaskan ia}; wadawāmu ˋl-‘uzri {akan

dia dan berkekalnya uzur} ilā tamāmi ˋs-saniyati {hingga sempurna

sembahyang yang kedua}.

Syurūthu ˋl-Qashri {Bermula syarat sembahyang qasar} sab’atun

{tujuh perkara}: an yakūna {pertama bahwa} safaruhu {ada

perjalanannya} murhalataini {dua marhalah}; wa an yakūna {dan kedua

bahwa ada ia} mubāẖan {perjalanan harus}; wa ˋl-‘Ilm\u\445

{dan

keti\g\a446

mengetahu[i]447

} bijawāzihi {dengan harusnya}; wa niyyatu ˋl-

29

439 Tertulis وننينة

440 Tertulis ت نونالن

ونامل

441 Tertulis كدو

442 Tertulis ير تءخ

443 Tertulis ونقندب نقنى

444 Tertulis ا مناينسع هن

445 Tertulis ونالعلم

446 Tertulis كتيک

Page 150: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

179

Qashri {dan keempat niat qasar} ‘inda ˋl-Ihrāmi {pada tatkala takbiratul

ihram}; wa an takūna {dan kelima bahwa ia} ˋsh-Shalātu {sembahyang

ini} ruba’iy[y]atan448

{empat rakaat}; wadawāmu ˋs-Safari {dan keenam

kekal per\j\alanan449

itu} ilā tamāmihā {hingga sempurnanya}; wa an

lāyaqtadiy\a\450

{dan ketuju bahwa tiada mengikut ia} bimuqīmin

{dengan yang mukim} fī juzˋin {pada suatu suku} min shalātihi {daripada

sembahyang}.

Syurūthu ˋl-Jumu’ati {Bermula segala syarat jumat itu} sittatun

{enam perkara}: an takūna {bahwa ia}// kulluhā {sekaliannya} fī waqti

ˋzh-Zhuhri {dalam waktu zuhur}; wa an tuqāma {dan bahwa

didir[i]kan451

ia} fī khiththat\i\452

baladin {dalam per^bata^san453

negeri};

wa an ^jamā’atan tushallā^454

{dan bahwa sembahyangkan hal

keadaannya berjemaah}; wa an takūnū {dan bahwa ada mereka itu}

arba’īna {empat pulu} \a\hrārān455

{merdeka laki-laki balig} zukūran

30

447

Tertulis هتوڠم

448 Tertulis ر بناعينة

449 Tertulis فرحالنن

450 Tertulis ي نقتندي لن

451 Tertulis كنٮددر

452 Tertulis

فخطنة

453 Tertulis فرتباسن

454 Tertulis جنناعنة ت صنلى

455 Tertulis احرنار ا

Page 151: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

180

{laki-laki} bi ˋl-\gh\īna456

{dengan \balig\457

} m\u\st\au\thi[nī]na458

{mustauth[nī]na459

mereka itu}; wa an lā tasbiq\a\hā460

{dan bahwa tiada

mendahului akan dia} wa lā \t\uqārinahā461

{dan tiada menyatai akan

dia} jumu’atun {jumat} fī tilka ˋl-Baldati {pada yang demikian itu

negeri}; wa an tataqaddamahā {dan bahwa didahului akan dia}

khuthbatāni {dua khotbah}.

Arkān\u\462

‘l-ẖuthbataini {Bermula r[u]k[u]n463

dua

\kh\utba[h]464

} khamsatun {lima perkara}: ˋl-Hamdu li ˋl-Lāhi {pertama

mengucap Al-Hamdu li ˋl-Lāhi} fīhimā {pada keduanya}; wa ˋsh-Shalātu

{kedua selawat} wa ˋs-Salāmu {dan salam} ‘alā ˋn-Nabiyyi shalā ˋl-Lāhu

‘alaihi wa sallama {atas nabi shalallahu alaihi wa sallam} fīhimā {pada

keduanya}; ˋl-Washiyyatu {ketiga wasiat} bi ˋt-Taqwā {dengan takwa}

f\ī\himā465

{pada keduanya}; wa qirāˋatu āyatin {keempat membaca satu

ayat} mina ˋl-Qur’āni {daripada Quran} fī \i\\h\d\a\h\u\mā466

{pada salah

456 Tertulis بالعين

457 Tertulis عي

458 Tertulis توط ي مس

459 Tertulis مستوطي

460 Tertulis ا تنسبق هن لن

461 Tertulis ي قنرن نهنا ونلن

462 Tertulis انركنانن

463 Tertulis ركن

464 Tertulis حطب

465 Tertulis فهنا

Page 152: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

181

suatunya daripada keduanya}; wa ˋd-Du’āˋ\u\467

{dan doa} lilmuˋ//

minīna {ba\g\i468

sekalian mukmin} fī ˋl-Akhīrati {pada khotbah yang

akhir}.

Syurūthu ˋl-Khuthbataini {Bermula syarat dua khotbah}

‘asyarat\un\469

{sepulu perkara}: ˋth-Thaharatu {pertama suci} ‘an\i\470

ˋl-Hada saini {daripada dua hadas}, ˋl-Ashghari {kecil} wa ˋl-Akbari

{dan hadas besar}; wa ˋth-Th\a\harat\u\471

{dan kedua suci} ‘an\i\472

ˋn-

Najāsati {daripada najis} fī ˋs-Saubi {pada kain}, wa ˋl-Badani {dan pada

badan}, wa ˋl-makāni {dan pada tempat}; wa s\a\tru473

ˋl-‘Aurati {dan

ketiga menutup urat}; wa ˋl-Qiyāmu {dan keempat berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri

{atas yang kuasa}; wa ˋl-Julūsu {dan kelima duduk} bainahumā {antara

keduanya} fauqa th\u\mā[ˋ]n\ī\nati474

{lebih daripada ˋth-

Thumā[ˋ]nīnah475

} ˋsh-Shalātu {sembahyang}; wa ˋl-Mawālā\t\u476

{dan

31

466 Tertulis فانحندهنا

467 Tertulis ونالد عناء

468 Tertulis بک

469 Tertulis عنشنرنة

470 Tertulis عننن

471 Tertulis ونالط هنارنة

472 Tertulis عننن

473 Tertulis ر ونست

474 Tertulis اني نننةطن من

475 Tertulis الطمانينة

476 Tertulis ت ونالن

ونامل

Page 153: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

182

keenam berturut-turut} bainahumā {antara keduanya} wa baina ˋsh-

Shalāt\i\477

{antara khotbah dan sembahyang}; wa an \t\akūna478

{dan

kedulapan bahwa adalah ia} bi ˋl-’Ara(ti)b\i\\y\[y]a\t\i479

{dengan bahasa

Arab}; wa an y\a\sm\a\’uhumā480

{dan kesembilan bahwa

memperdengarkan ia akan keduanya} arba’īna {sekalian mereka itu yang

empat pulu}; wa an takūna {dan kesepulu bahwa adalah ia} kull\u\hā481

{sekaliannya} fī waqti ˋzh-Zhuhri {di dalam waktu zuhur}.

Fashlun {Ini fasal} wa ˋl-Lazī yalzamu {yang dilazimkan}

lilmayyiti {bagi mayat} arba’\u\482

khishālin {empat perkara}: ghasluhu

{memandikan}; wa takfīnuhu {dan menga\f\aninya483

}; wa ˋsh-Shalātu

{dan sembahyang} ‘alaihi {atasnya};// wadafnuhu {dan ditanamkannya}.

Aqall\u\484

ˋl-Gh\u\sl\i\485

{sekurang-kurang memandikan}: an

ya’umma {bahwa ratakan} badanahu {badannya} bi ˋl-Maˋi {dengan

air}; wa akm\a\luhu486

{dan kesempurnaannya} an y\a\ghsila487

{bahwa

32

477 Tertulis ة الصالن

478 Tertulis وناننينك ونن

479 Tertulis بالعنرنتبنتنه

480 Tertulis ا ونانني سمع ه من

481 Tertulis ا ك لهن

482 Tertulis انربنعن

483 Tertulis انيثڠڡم

484 Tertulis انقنل

485 Tertulis الغنسلن

486 Tertulis ونانكم ل ه

Page 154: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

183

menyucikan ia akan} sau ataihi {dua kemaluannya}; wa an y\u\\z\īla488

{dan bahwa menghilangkan} ˋl-Qa\za\ra489

{ia akan yang lt-lt} min anfihi

{daripada hidungnya}; wa an y\ū\dliˋahu490

{dan bahwa mewudukan ia

akan dia}; wa an y\a\dl\u\k[a]491

{dan bahwa meng\g\osokkan492

ia akan}

badanahu {badannya} bi ˋs-Si\dr\i493

{dengan daun bidara}, wa an

yash\u\bb\a\494

{dan bahwa dituangkan} ˋl-Māˋa {air} ‘alaihi {atasnya}

salāsan {tiga kali}.

Aqal[l]\u\495

ˋl-kafani {Sekurang-kurang kafan}: saubun {satu

ka(l)in496

} ya’\u\mmuhu497

{yang meliputi ia akan badannya}, wa

akmaluhu {dan sempurnanya} lirrajuli {bagi laki-laki} salāsun

lafā\ˋ\i\f\a498

{tiga lapis}, wa lilmarˋati {dan bagi perempuan} izārun

487 Tertulis انني غسلن

488 Tertulis وناننينريلن

489 Tertulis القنذرن

490 Tertulis ي نو ضئنه

491 Tertulis ونانني دلك

492 Tertulisكوڠم سوءكن

493 Tertulis بالسله

494 Tertulis ينصنب

495 Tertulis انقنلن

496 Tertulis كالي

497 Tertulis ي نعنم ه

498 Tertulis لنفناثنن

Page 155: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

184

{kain pikng}, wa qamī\sh\un499

{dan baju}, wa \kh\imārun500

{dan tlkng}

wa lafāfatāni {dan dua lapis}.

Arkānu shalāti ˋl-Jināzati {Bermula r[u]k[u]n501

sembahyang

jenazah} sab’atun {tujuh perkara}: Al-Awwalu {pertama} ˋn-Niy[y]atu502

{niat}; ˋs-Sānī {kedua} \a\rba’u503

takbīrātin {empat takbir}; ˋs-Sālisu

{ketiga} ˋl-Qiyāmu {berdiri} ‘alā ˋl-Qādiri {atas yang kuasa}; ˋr-Rabi’u

{keempat} qirā’atu ˋl-Fātihati {membaca fatihah}; ˋl-khāmis\u\504

{yang

kelima}// ˋsh-Shal[a](w)tu505

{selawatkan} ‘alā ˋn-Nabiyyi shalla ˋl-

Llahu ‘alaihi wa sallama {atas nabi Muhammad sallallahu alaihi wa

sallam} ba’da ˋs-Sāniyati {kemudian daripada yang kedua}; ˋs-Sādisu

{keenam} ˋd-Du’āˋu {mendoakan} lilmayyiti {bagi si mayat} ba’da ˋs-

Sālisati {kemudian daripada takbir yang ketiga}; ˋs-sābi’u ˋs-salāmu

{yang ketujuh salam}.

Aqallu ˋd-Dafni {Sekurang-kurang lubang} hufratun taktumu

{yang menyembunyikan} r[ā]’\i\hatahu506

{baunya} watahrusuhu {dan

terpeliharakan ia akan dia} mina ˋs-Sibā’i {daripada bianatang buas-

33

499 Tertulis قنميض

500 Tertulis ونجنار

501 Tertulis ركن

502 Tertulis الن ينة

503 Tertulis اربنع

504 Tertulis اخلنامسن

505 Tertulis الصالوة

506 Tertulis تنه رنئنحن

Page 156: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

185

buas}, wa akmaluhu {dan kesempurnaannya} qāmatun {seperti dirinya},

wa \b\asthahun507

{dan sepanjang kawan} wayūdla’u {dan dihantarkan}

khadduhu {pipinya} ‘ala ˋt-Turābi {atas tanah}, wa y\a\\j\ib(b)u508

{dan

wajib} naujīhuhu {mengadapkannya} ilā ˋl-Qiblati {kepada kiblat}.

Yunbasy(sy)u509

{Dibongkar kubur} ˋl-Mayyitu {mayat} li’arba’i

khishālin {karena empat perkara}: lilghusli {karena hendak dimandikan}

izā lam yataghayya\r\(ū)510

{apabila belu\m\511

berubah ia}; litaujīhihi

{dan hendaklah mengadapkannya} ila ˋl-Qiblati {pada kiblat}; wa

lilm\ā\li512

{dan karena harta } izā duf\i\na513

{apabila dita^nam^kan514

}

ma’ahu {sertanya}; wa lil murˋati {dan bagi [p]erempuan515

} izā dufina

{apabila dita^nam^kan516

} janīnuhū {di dalam perutnya} ma’ahā

{sertanya} wa amkanat {dan boleh} hayātuhu {hidupnya}.//

507 Tertulis طنة ونينس

508 Tertulis ب وني

509 Tertulis ي نبنش

510 Tertulis ي نت نغني ر و

511 Tertulis بلوت

512 Tertulis ال وللمخ

513 Tertulis د فننن

514 Tertulis كن ديتمن

515 Tertulis رامفوانٯ

516 Tertulis كن ديتمن

Page 157: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

186

ˋl-Isti’āna\t\u517

{Bermula m^inta^518

tolong} arba\’u\519

mubāhatun {empat hari} wa khilāfu [ˋl-]aulā520

{dan khilaf oleh}, wa

makrūhatun {dan makruh}, wa wajibat\un\521

{dan wajib}, ˋl-

M\u\b\ā\hatu522

{yang mubah}, wa hiya {dan ya hiya itu} taqrību ˋl-

Mā’\i\523

{mehamparkan air} wa khilāfu ˋl-Aula {dan \kh\ilafu ˋl-Ula524

}

wa hiya {dan yaitu} ˋsh-Shabbu {memotong air} ‘alā nahwi ˋl-

Mut\a\wadldliˋ\i\525

{atas seperti yang mengambil wudu}. Wa ˋl-

Makrūhatu {Dan yang makruh} wa hiya {dan yaitu} liman {maka barang

siapa} y\a\ghs\i\lu526

{yang dibasahkan} a’dlāˋ\ahu\527

{segala

anggotanya}, wa ˋl-Wajibatu {dan wajib} wa hiya{dan ya hiya itu}

lilmarīdli {bagi yang salah} ‘inda ˋl-\I\j\z\i528

{pada tatkala lemah}.

34

517 Tertulis الستعناننة

518 Tertulis منية

519 Tertulis انرب نعنة

520 Tertulis اولخ

521 Tertulis ونوناجبنة

522 Tertulis نبانحنة

امل523

Tertulis ناء امل

524 Tertulis حالفالوىل

525 Tertulis ت ونضئن

امل526

Tertulis ي غسنل 527

Tertulis انعضنائ هن 528

Tertulis الفنجر

Page 158: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

187

ˋl-Amw[ā][lu]lla\tī\529

{[B]ermula530

segala harta} talzamuhu

{yang lazim} fīhā {padanya} ˋz-Zakā\tu\531

{zakat} sittatu {enam

ba\g\i532

pertama}: anwā’in ˋn-Na’amu {yang artanya unta lembu

kambing}; wa \ˋn-N\a\q\dān\i\533

{dan kedua mas dan perak}; wa ˋl-

Mu’asyarātu {dan ketiga sekalian yang dikeluar ‘a\sy\[sy]arā[tu]534

daripada ladangnya}; wa amwālu {dan keempat harta dunia}; ˋt-Tijārati

{dan harta qarun}; wa ˋr-R\i\kā\z\u535

{dan kelima artinya emas perak

yang dapat zaman orang jahiliah}; wa ˋl-Ma’d\i\n536

{dan yang keenam

ma’\d\i(a)n537

artinya timbangan emas yang dapat dikali sendiri}.

Zakā\t\u538

ˋl-Fithri {bermula zakat fitrah}.

\Y\(ā)jib\u\539

shaumu ramadlān\a\540

{puasa Ramadan};

w(ā)[ya]jib\u\541

{wajib}

529

Tertulis يت االموال530

Tertulis رمولٮ

531 Tertulis الزكنات

532 Tertulis بک

533 Tertulis انن الت قندن

534 Tertulis عسرا

535 Tertulis ار الركن

536 Tertulis عدنن

ن ونامل

537 Tertulis معذان

538 Tertulis الزكنات

539 Tertulis وناجب

540 Tertulis رنمنضنان

Page 159: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

188

bita\b\\y\ītu542

{dengan permalamkan}// ˋn-Niy[y]atu543

{niat} fī ˋl-Fardli

{pada puasa fardu}, wa ˋl-imsāk\u\544

{dan menahani} ‘an kulli

mu\q\thirin545

{daripada tiap-tiapnya yang membukakan}.

Alhajj\u\546

{Bermula haji} wa ˋl-‘Umrat\u\547

{dan umrah}.

Humā {Bermula keduanya} fardlān\i\548

{far\d\u549

keduanya}

qāla ˋl-Llahu ta’alā {firman Allah taala}, wa atimmū {dan sempurna

olehmu} ˋl-Hajja {akan haji} wa ˋl-‘Umrata {dan umrah} li ˋl-Lahi

{karena Allah taala}.

Tammati ˋl-Kitābu {[telah tamat kitab ini]}550

bihamdi ˋl-Llahi

{[dengan puji bagi Allah]}551

wa husni wa taufīqihi {[dan atas kebaikan

pertolongan-Nya]}552

amīna {[semoga Allah mengabulkan]}553

yā rabba

ˋl-‘Ālamīna {[hai Tuhan seru sekalian alam]}554

.

35

541 Tertulis وناجب

542 Tertulis ت نلبيت

543 Tertulis الن ينة

544 Tertulis ونالمسناك

545 Tertulis م فنطر

546 Tertulis انحلنج

547 Tertulis ونالع مرنةن

548 Tertulis ف نرضنانن

549 Tertulis فرصو

550 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

551 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

552 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

553 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

554 Tertulis (kosong/tidak ada terjemahan)

Page 160: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

189

3. Daftar Kata Sukar

a. Kata Arkhais

- mendatang : didatangi; dicampuri

- mengena : mengenai

- menyahaja : berbuat dengan sengaja; menyengaja

- kolah : kolam berbentuk segi empat yang terbuat

dari batu dan semen

- netap : menetap, tinggal pada tempat yang tetap

- kerana : karena

- kedulapan : kedelapan

- meniat : berniat, meniatkan diri

- jawang : hewan

- membasuh-basuhan : membasuh dengan berkali-kali

- mehilangkan : menghilangkan

- mengadap : menghadap

- merdeheka : merdeka

- metasydidkan : mentasydidkan

- seupama : seumpama; seperti

- rembang : titik di langit yang betul-betul di atas

kepala; kedudukan bulan atau matahari

yang setinggi-tingginya; lewat pukul tiga

petang

- terkemudian : mendahului

- meiktikadkan : mengiktikadkan

- menyatai : menyatakan

- urat : aurat

- artanya : hartanya

- permalamkan : berniat puasa Ramadan pada malam hari

- membawaˋ : membawa

- sepulu : sepuluh

- pulu : puluh

- tuju : tujuh

- mera : merah

- puti : putih

- membasu : membasuh

- bersentu : bersentuh

- menyentu : menyentuh

- kutika : ketika

Page 161: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

190

b. Kosa kata bahasa Arab yang belum diserap

- shafhah : dubur

- hasyafah : alat kemaluan laki-laki

- tamyiz : dapat membedakan antara baik dan buruk

- muwālāh : berwudu secara berkesinambugan

- lahni : bacaan yang tidak tepat

- bathni : bagian dalam (telapak tangan); perut telapak

tangan

- qashdi/qashdu : menyengaja melafalkan

- muhshan : muslim, merdeka, dan terpelihara kehormatannya

- harbiyyu : musuh

- musta’mal : air yang telah digunakan, air ini suci, tetapi tidak

dapat digunakan untuk bersuci.

- riddah : murtad; keluar dari Islam

- wahumu : menduga adanya keberadaan air jika tayamumnya

karena ketiadaan air

- mughallazhah : najis berat

- mukhaffafah : najis ringan

- mutawassithah : najis pertengahan

- ‘aini : yang tampak

- ‘ainain : najis yang zat, bau, rasa, dan warnanya tampak

- hukumi : najis yang diyakini adanya tetapi zat, bau, rasa,

dan warnanya tampak

- amah : budak perempuan

- thumāˋnīnah : berhenti sejenak lalu bergerak setelah takbir intiqal

- ummiyyi : tidak dapat membaca dan menulis

- muthlaq : salat sunah yang dikerjakan tanpa sebab, tanpa

ditetapkan waktu dan jumlah rakaatnya.

- jalalah : mulia

- sakinatan : mati; huruf mati

- taqdim : mendahulukan; jenis salat jamak yang

pelaksanaannya pada satu waktu bagian awal

- ta’khir : mengakhirkan; jenis salat jamak yang

pelaksanaannya pada satu waktu bagian akhir

- thaˋ : nama huruf keenam belas abjad Arab

- lam jalalah : lam yang masuk pada lafaz Allah

- syafaq : mega

- ‘arar : taawuz

- sahwi : sujud yang dilakukan karena terlupa dan dilakukan

dua kali sesudah selesai membaca tasyahud akhir

- ab’adl : perkara yang disunahkan dalam salat, apabila

Page 162: BAB III METODE PENELITIAN - abstrak.uns.ac.id · BAB IV SUNTINGAN TEKS A. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah sangat diperlukan dalam sebuah penelitian filologi. Kegiatan ini

191

meninggalkannya maka harus mengganti dengan

sujud sahwi

- rukun qauli : perkataan atau bacaan yang harus dipenuhi pada

saat sembahyang

- rukun fi’li :perbuatan atau gerakan yang harus dilakukan dalam

sembahyang

- i’adah : mengulangi salat karena beranggapan salat yang

telah dilakukan itu tidak sah

- umiyyan : orang yang tidak bisa membagus-baguskan bacaan

fatihah sehingga merubah makna

- intiqāl : gerakan-gerakan salat

- suwaru : gambaran; rupa

- marhalah : ukuran jarak tertentu, yakni sekitar 80,64

kilometer sampai 82 kilometer

- mustauthinīna : menjadi warga tetap daerah tertentu

- khunsā : tidak laki-laki tidak pula perempuan (kodrat atau

sejak lahir)

- ‘asyaratu : tumbuh-tumbuhan

- ma’dan : hasil pertambangan

c. Istilah Arab

- shalla ˋl-Lahu ‘alaihi wa sallama : semoga selawat dan salam tetap

padanya

- ta’ālā : Maha Tinggi