BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitiananak tunarungu. b. Secara subyektif lokasi...

19
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SLB B YRTRW Surakarta. Peneliti mengambil lokasi di SLB YRTRW Surakarta yang beralamat di Gumunggung RT: 01/ 02, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini diambil sebagai tempat penelitian dengan alasan: a. Secara objektif status SLB B YRTRW Surakarta adalah sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yang khusus menangani rehabilitasi anak- anak tunarungu. b. Secara subyektif lokasi tersebut dipilih karena keterbukaan pihak sekolah dalam menerima peneliti dalam melekukan proses penelitian dan dalam memberikan informasi pihak sekolah sangat terbuka serta membantu dalam proses penelitian. 2. Waktu Penelitian Berdasarkan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses penyusunan skripsi, maka penulis memperkirakan waktu yang digunakan selama penyusunan skripsi ini, dibawah ini adalah gambaran waktu yang akan penulis tempuh selama proses penyususnan skripsi: a. Tahap persiapan meliputi: observasi lapangan, pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen, dan perijinan yang dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Februari 2016 b. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi: pengambilan data pre-test, pemberian perlakuan (treatment), pengambilan data post-test, uji realibilitas instrumen, dan analisis data yang dilakukan pada bulan Maret 2016

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitiananak tunarungu. b. Secara subyektif lokasi...

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini mengambil lokasi di SLB B YRTRW Surakarta. Peneliti

    mengambil lokasi di SLB YRTRW Surakarta yang beralamat di

    Gumunggung RT: 01/ 02, Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Sekolah ini

    diambil sebagai tempat penelitian dengan alasan:

    a. Secara objektif status SLB B YRTRW Surakarta adalah sekolah bagi

    anak berkebutuhan khusus yang khusus menangani rehabilitasi anak-

    anak tunarungu.

    b. Secara subyektif lokasi tersebut dipilih karena keterbukaan pihak

    sekolah dalam menerima peneliti dalam melekukan proses penelitian

    dan dalam memberikan informasi pihak sekolah sangat terbuka serta

    membantu dalam proses penelitian.

    2. Waktu Penelitian

    Berdasarkan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses

    penyusunan skripsi, maka penulis memperkirakan waktu yang digunakan

    selama penyusunan skripsi ini, dibawah ini adalah gambaran waktu yang akan

    penulis tempuh selama proses penyususnan skripsi:

    a. Tahap persiapan meliputi: observasi lapangan, pengajuan judul,

    penyusunan proposal, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen,

    dan perijinan yang dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai

    dengan Februari 2016

    b. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi: pengambilan data pre-test,

    pemberian perlakuan (treatment), pengambilan data post-test, uji

    realibilitas instrumen, dan analisis data yang dilakukan pada bulan

    Maret 2016

  • 36

    c. Tahap penyususnan laporan penelitian dilakukan pada bulan April

    sampai dengan Mei 2016

    d. Pelaksanaan ujian skripsi akan dilaksanakan pada bulan April 2016

    B. Rancangan/Desain Penelitian

    Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian, mengolah dan

    menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis dan sintesis,

    membandingkan serta mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang masih

    dipertanyakan (masih teka-teki). Dalam sebuah penelitian dibutuhkan suatu

    metode yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian,

    menurut Narbuko dan Achmadi (2013:2) metode penelitian adalah suatu

    cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/ mempersoalkan mengenai cara-

    cara melaksanakan penelitian yang meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

    mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporan yang

    didasarkan pada fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Penelitian ini

    menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandaskan

    pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

    tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

    bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan

    (Sugiyono, 2009 : 8)

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

    dengan bentuk Pre-Experimental Design. Dalam desain ini tidak terdapat

    variabel kontrol dan sampel penelitian tidak dipilih secara random. Penelitian

    ini menggunakan Pre-Experimental Design karena desain ini masih terdapat

    variabel luar yang dapat ikut mempengaruhi variabel terhadap terbentuknya

    variabel dependen karena tidak dilakukan kontrol terhadap semua variabel, jadi

    hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata

    dipengaruhi oleh variabel independen (Sugiyono, 2009 : 74).

    Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design

    dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Menurut Sugiyono (2009:73)

  • 37

    terdapat enam bentuk desain penelitian eksperimen. Secara garis besar enam

    bentuk desain penelitiannya sebagai berikut:

    1. One-Shot Case Study

    2. One Group Pretest-Posttest

    3. Intec- Group Comparison

    4. Posttest Only Control Design

    5. Pretest- Control Group Design

    6. Time Series Design

    7. Nonequivalent Control Group Design.

    One Group Pretest-Posttest dipilih karena subjek penelitian yang

    digunakan untuk pretest dan posttest adalah sama. Sebelum diberikan

    perlakuan terlebih dahulu subjek diberikan pre-test untuk mengetahui kondisi

    awal yaitu penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa sebelum mendapatkan

    treatment, kemudian dilakukan treatment yaitu pengajaran kosakata bahasa

    Inggris dengan menggunakan model pembelajaran word square dalam jangka

    waktu tertentu, setelah pemberian treatment dilakukan post-test dengan

    instrument yang sama. Hasil dari post-test dapat digunakan untuk mengetahui

    hasil dari treatment yang diberikan.

    Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan

    perbedaan antara hasil pengukuran awal (T1) dengan hasil pengukuran akhir

    (T2) adalah merupakan pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian

    ini digambarkan seperti bagan berikut:

    Tabel. 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest

    Pretest Treatment Posttest

    T1 X T2

    Keterangan :

    T1 : pengukuran awal (pretest) sebelum treatment

  • 38

    diberikan

    X : treatment (perlakuan)

    T2 : pengukuran akhir (posttest) setelah diberikan

    treatment

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Fraenkel dalam Sanjaya (2014 : 228) Populasi adalah

    kelompok yang menjadi perhatian peneliti yang berkaitan dengan untuk siapa

    generalisasi hasil penelitian berlaku, dalam bidang pendidikan kelompok

    yang menjadi populasi bisa kelompok manusia secara individual seperti

    siswa, guru, dan individu lainnya; atau bisa juga kelompok yang bukan

    individu seperti kelas, sekolah, atau berbgai fasilitas.

    Menurut Sugiyono (2014 : 40), “Populasi bukan hanya orang, tetapi

    juga obyek dan benda – benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

    jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

    karakteristik yang dimilki oleh subyek atau obyek itu”.

    Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi

    adalah kelompok yang digunakan oleh peneliti yang terdiri dari objek atau

    subjek penelitian untuk dipelajari dalam suatu penelitian. Populasi yang

    digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas VIII

    semester II di SLB-B YRTRW Surakarta yang berjumlah 8 anak.

    2. Sampel

    Sugiyono (2014 : 81) menjelaskan bahwa, “Sampel adalah bagian dari

    jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Menurut Guritno,

    Sudaryono & Rahardja (2010 : 144), “Sampel merupakan suatu bagian dari

    populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi”.

  • 39

    Tabel 3.2. Identitas Sample Penelitian

    No Inisial Anak Jenis kelamin Umur Alamat

    1 DL L 15 tahun Surakarta

    2 HCW L 15 tahun Surakarta

    3 PS L 17 tahun Surakarta

    4 LY P 15 tahun Surakarta

    5 AA L 15 tahun Surakarta

    6 HA L 16 tahun Surakarta

    7 ADW L 17 tahun Surakarta

    8 INS P 15 tahun Surakarta

    D. Teknik Pengambilan Sampel

    “Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel” (Sugiyono,

    2013: 118). “Alasan penarikan sampel adalah jika populasi penelitian relatif

    besar maka suatu penelitian menggunakan sampel relatif lebih murah, cepat,

    dan akurat” (Guritno, Sudaryono & Rahardja, 2010 : 145). Namun karena

    jumlah subjek dalam populasi penelitian ini adalah terbatas (yaitu 8 siswa)

    maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel

    dengan jenis teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013 : 124)

    sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

    digunakan sebagai sampel, teknik ini sering digunakan dalam penelitian bila

    jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 orang. Dalam penelitian ini

    semua anak tunarungu dalam populasi di kelas VIII di SLB B YRTRW

    Surakarta yang berjumlah 8 anak dijadikan sebagai sampel.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian efektivitas word square untuk meningkatkan penguasaan

    kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII di SLB-B YRTRW

    Surakarta ini mengandung dua vaiabel, yaitu:

  • 40

    1. Variabel Bebas (X)

    Menurut Sugiyono, (2014: 95), “variabel bebas (independent) adalah

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

    variabel terikat (dependent)”.

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran word

    square.

    2. Variabel Terikat (Y)

    Menurut Sugiyono (2014: 39), “variabel terikat (dependent) sering

    disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat

    merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

    adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

    penguasaan kosakata bahasa Inggris anak tunarungu kelas VIII di SLB

    B YRTRW Surakarta.

    Dalam sebuah penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang

    sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data akan

    mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. Sebelum menetapkan instrumen

    penelitian, maka terlebih dahulu kita perlu memahami jenis data apa yang kita

    butuhkan. Menurut Noor (2014 : 138) “Teknik pengumpulan data merupakan

    cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah

    penelitian”. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting,

    sumber, dan cara. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat

    diberkan menjadi 2 yaitu sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono,

    2013 : 193). Selain teknik pengumpulan data, dalam penelitian juga dikenal

    teknik pengukuran. Teknik pengukuran bersifat mengukur karena

    menggunakan instrumen standar atau telah distandardisasikan, dan

    menghasilkan data hasil pengukuran yang berbentuk angka-angka

    (Sukmadinata, 2012 : 222). Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini

    adalah penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu, sehingga

    peneliti menggunakan teknik pengukuran dengan menggunakan tes untuk

    mengukur penguasaan bahasa Inggris tersebut.

  • 41

    1. Pengertian Tes

    Menurut Sudjana (2008 : 20) tes sebagai alat penilaian adalah

    pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat

    jawaban dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes

    tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).

    2. Tes yang digunakan dalam penelitian

    Dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar (tes prestasi

    belajar) untuk mengukur penguasaan kosakata bahasa Inggris. Tes

    prestasi belajar mengukur hasil-hasil belajar siswa selama kurun

    waktu yang telah ditentukan. Dibedakan menjadi 4 macam menurut

    tujuan atau fungsinya yaitu tes diagnostik, penempatan, formatif, dan

    sumatif (Sukmadinata, 2012 : 223-224). Materi yang diajarakan

    adalah menyebutkan dan menuliskan benda-benda (nama buah,

    sayuran, dll) yang termasuk dalam daftar belanja (shopping list)

    beserta fungsinya. Untuk mengukur peningkatan penguasaan

    kosakata bahasa Inggris dilakukan pre-test dan post-test. Pre-test

    atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan

    awal sebelum dilakukan treatment subjek penelitian. Sementara

    post-test atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat

    perubahan atau peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris

    subyek setelah diberi treatment yaitu penggunaan model

    pembelajaran word square. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

    merupakan tes tertulis dan dikerjakan secara individu. Berikut

    bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini:

    Tes isian

    Dalam penelitian ini menggunakan tipe tes completion test

    (tes isian). Arikunto (2013 : 190) memaparkan bahwa:

    Completion tes sering kita sebut dengan istilah tes isian, tes

    menyempurnakan, atau tes melengkapi, Completion test terdiri

    atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagian yang dihilangkan.

    Bagian yang dihilangkan atau harus diisi oleh murid ini adalah

    merupakan pengertian yang kita minta dari murid. Jawaban

    dalam completion test ini bersifat pasti.

  • 42

    Dari 20 soal yang diujikan, semuanya adalah isian. Soal

    dibagi menjadi tiga bagian, yaitu soal romawi I, II, dan III.

    a. Kisi-kisi Instrument Penelitian

    Satuan Pendidikan : SLB-B YRTRW Surakarta

    Kelas/semester : VIII/II

    Mata Pelajaran: Bahasa Inggris

    Standar Kompetensi : 13. Memahami makna dalam teks tulis

    fungsional dan monolog/esei pendek

    dan sederhana berbentuk descriptive

    dan recount untuk berinteraksi dengan

    lingkungan sekitar

    Kompetensi Dasar :

    13.1 Menggunakan makna dalam teks tulis

    fungsional pendek (misalnya notices,

    shopping list, pengumuman, kartu

    ucapan selamat)

    Bentuk Soal : Soal isian

    Jumlah Soal : 20

  • 43

    Kompetensi dasar

    Indikator

    Nomor

    Soal

    Jumlah soal

    Pretest Posttest

    Menggunakan makna

    dalam teks tulis

    fungsional pendek

    (misalnya notices,

    shopping list,

    pengumuman, kartu

    ucapan selamat)

    Menyebutkan nama benda

    yang masuk dalam daftar

    belanja (meliputi buah,

    sayur, peralatan makan

    dan minum, dll)

    berdasarkan percakapan

    singkat

    1, 2, 3, 4, 5 5 soal 5 soal

    Menyebutkan nama benda

    yang masuk dalam daftar

    belanja (meliputi buah,

    sayur, peralatan makan

    dan minum, dll)

    berdasarkan teks bacaan

    dan gambar

    6, 7, 8, 9,

    10, 11, 12,

    13, 14, 15

    10 soal 10 soal

    Menjelaskan macam-

    macam benda yang masuk

    dalam daftar belanja

    (meliputi buah, sayur,

    peralatan makan dan

    minum, dll) berdasarkan

    teks bacaan pendek

    16, 17, 18,

    19, 20

    5 soal 5 soal

    1) Kriteria Pensekoran

    Romawi I (5 butir soal):

    Berikut kriteria penilaian untuk setiap butir soal:

    Skor Kriteria

    3 Jawaban benar dan penulisan benar.

    2 Jawaban benar namun terdapat kekeliruan penulisan

    1 Jawaban tidak lengkap, namun masih terdapat inti/kunci dar

    jawaban.

    0 Jawaban salah atau tidak menjawab soal

  • 44

    Romawi II (10 butir soal):

    Berikut kriteria penlian untuk setiap butir soal:

    Skor Kriteria

    2 Jawaban benar dan penulisan benar.

    1 Jawaban benar namun terdapat kekeliruan penulisan

    0 Jawaban salah atau tidak menjawab soal

    Romawi III (5 butir soal):

    Berikut kriteria penlian untuk setiap butir soal:

    Skor Kriteria

    3 Jawaban benar, lengkap, penulisan benar dan lengkap.

    2 Jawaban benar, lengkap, namun terdapat kekeliruan penulisan.

    1 jawaban tidak lengkap, namun masih terdapat inti/kunci dar

    jawaban.

    0 Jawaban salah atau tidak menjawab soal.

    2) Sistem penilaian :

    F. Validasi Instrumen Penelitian

    Menurut Noor (2014:130) Validitas adalah “Indeks yang menunjukkan

    sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang akan diukur”.

    Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan

    untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa

    yang seharusnya di ukur. Untuk mendapatkan hasil data yang valid maka

    diperlukan instrumen penelitian yang valid untuk mengukur sesuatu yang

    diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

    (content validity). Azwar (1996:175) mengemukakan bahwa:

    Pengujian validitas isi tidak melalui analisis stastistika tetapi

    menggunakan analisis rasional. Salah satu cara yang praktis untuk

    melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat item-

  • 45

    item dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue printnya yaitu telah

    sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan

    memeriksa apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator

    perilaku yang akan diungkap.

    Uji validitas isi dilakukan dengan menyusun instrumen peneliti

    membandingkan soal dengan isi kurikulum dengan membuat kisi-kisi soal.

    Dalam menguji validias isi instrumen penelitian ini dilakukan oleh para pakar

    yang ahli dibidangnya. Widayoko (2012: 145), mengemukakan “untuk

    instrument tes, aspek yang paling penting adalah validitas isi”, dalam penelitian

    ini peneliti menggunakan validitas isi tipe logical validity dalam

    pengukurannya. Purwanto, (2013: 120) menjelaskan bahwa “butir-butir THB

    dinyatakan valid (logically valid) apabila setelah mencermati isi butir-butir

    yang ditulis telah menunjukkan kesesuaian dengan kisi-kisi.”

    Berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat, instrumen diuji oleh ahli atau

    validator, berikut validator dalam penelitian ini:

    Tabel 3.3. Nama Validator

    No Nama Pekerjaan

    1. Moh. Anwar, M.Pd Dosen PLB UNS

    2. Dewi Sri Wahyuni, M.Pd Dosen Pendidikan Bahasa Inggris

    UNS

    3. Dra. Sri Dumarsih Guru mata pelajaran Bahasa

    Inggris

    Berikut laporan hasil validasi yang telah diproses oleh kedua ahli:

    1. Biodata validator I

    Nama : Moh. Anwar, M.Pd

    Pekerjaan : Dosen PLB UNS

    Ahli : Ahli dalam bidang ketunarunguan

  • 46

    2. Biodata Validator 2

    3. Biodata Validator 3

    Tempat Validasi : Ruang Prodi PLB UNS

    Waktu : Surakarta, 18 Februari 2016, pukul 09.00 – 10.00

    WIB

    Hasil Validasi : Dapat digunakan tanpa revisi

    Saran : Diperlukan pembagian soal berdasarkan jenisnya,

    misalnya dengan menggunakan romawi. (soal dapat

    dibagi menjadi romawi I, II, III) sehingga

    memperjelas siswa dalam mengerjakan dan

    memepermudah guru dalam menilai soal.

    Nama : Dewi Sri Wahyuni, M.Pd

    Pekerjaan : Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UNS

    Ahli : Ahli dalam vocabulary

    Tempat Validasi : Ruang Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

    Waktu : Surakarta, 19 Februari 2016, pukul 10.00 – 11.00

    WIB

    Hasil Validasi : Dapat digunakan dengan sedikit revisi

    Saran : -

    Nama : Dra. Sri Sumiarsih

    Pekerjaan : Guru mata pelajaran Bahasa Inggris

    Ahli : Guru mata pelajaran

    Tempat Validasi : SLB-B YRTRW Surakarta

    Waktu : Surakarta, 24 Februari 2016, pukul 09.00 – 10.00

    WIB

    Hasil Validasi : Dapat digunakan tanpa revisi

    Saran : -

  • 47

    G. Reliabilitas Intrumen Penelitian

    Reliabel artinya mempunyai atau mendatangkan hasil yang sama jika

    diujikan pada subyek yang berbeda. Pengukuran yang memiliki reliabilitas

    tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Djemari Mardapi (2012: 51)

    “reliabilitas adalah koefisien yang menunjukkan tingkat keajegan atau

    konsistensi hasil pengukuran suatu tes”.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas metode inter-

    rater untuk mengukur reliabilitas data penelitian ini. Menurut Kusaeri dan

    Suprananto (2012: 90) “penskoran terhadap suatu instrument atau tes non

    objektif (melibatkan subjektivitas penyekor atau rater) perlu dihitung tingkat

    atau presentase persetujuan (agreement) masing-masing rater”. Pensekoran tes

    dalam penelitian ini menggunakan dua rater yaitu peneliti dan mahasiswa

    Pendidikan Luar Biasa. Pengujian instrument dalam penelitian ini dilakukan

    dengan melihat korelasi butir dengan total. Butir soal yang berkorelasi tinggi

    dengan totalnya menunjukkan bahwa butir soal tersebut merupakan isi dari

    instrument karena cocok digunakan. Kriteria untuk menilai apakah butir

    memberikan sumbangan signifikan bagi total jika korelasi hitung butir dengan

    total rhitung > r tabel. Berikut identitas rater pada penelitian ini:

    Tabel 3.4. Nama Rater Reliabilitas Instrumen

    Rater Nama Pekerjaan

    Rater 1 Elok Yuswitasari

    (peneliti)

    Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa

    tingkat akhir

    Rater 2 Ardin Cahyo S Mahasiswa Pendidikan Luar Biasa

    tingkat akhir

    Perhitungan korelasi menggunakan rumus poduct-moment sebagai

    berikut:

    r XY =

  • 48

    Keterangan : N : jumlah subjek penelitian

    X : skor yang diberikan oleh rater 1

    Y : skor yang diberikan oleh rater 2

    Terdapat 8 siswa tunarungu kelas VIII yang menjadi sampel penelitian,

    ditetapkan taraf signifikannya α = 1% dengan N=8 didapatkan rtabel adalah

    0,834. Butir soal dikatakan signifikan bila korelasi hitung dengan total rhitung >

    rtabel. Berdasarkan perhitungan korelasi rumus poduct-moment terhadap nilai

    yang diperoleh dari rater 1 dan rater 2 pada pre-test dan post-test. berikut ini

    akan disajikan tabel hitung reliabilitas data nilai pre-test dan post-test :

    Tabel 3.5. Hasil Data Pre-test

    Nama

    Penilai

    Inisial Anak Jumlah

    Nilai DL HCW PS LY AA HA ADW INS

    Rater 1 (X) 56 88 30 10 48 44 6 32 314

    Rater 2 (Y) 56 88 30 10 48 44 6 32 314

    Dari data diatas, diperoleh koefisien reliabilitas (r) sebesar 1. Instrumen

    dikatakan reliable jika rhitung > rtabel, maka dapat dilihat bahwa 1 lebih besar

    daripada 0,834 sehingga dapat dikatakan bahwa butir soal pre-test reliabel.

    Tabel 3.6. Hasil Data Post-test

    Nama

    Penilai

    Inisial Anak Jumlah

    Nilai DL HCW PS LY AA HA ADW INS

    Rater 1 (X) 98 100 78 80 92 94 60 76 678

    Rater 2 (Y) 96 98 72 80 90 90 60 74 660

    Dari data diatas, diperoleh koefisien reliabilitas (r) sebesar 0,989.

    Instrumen dikatakan reliable jika rhitung > rtabel, maka dapat dilihat bahwa 0,989

    lebih besar daripada 0,834 sehingga dapat dikatakan bahwa butir soal post-test

  • 49

    reliabel. Perhitungan korelasi menggunakan rumus poduct-moment terlampir

    dalam lampiran.

    H. Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan untuk menguji

    hipotesis adalah dengan menggunakan analisis kuantitatif. Peneliti

    menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda

    (Wilcoxon Sign Rank Test) dengan menggunakan SPSS (Statistical Product

    and Service Solutions) 23. Adapun rumus Wilcoxon Sign Rank Test adalah

    sebagai berikut:

    Keterangan :

    Z = uji normal hitung

    T = jumlah jenjang ranking yang kecil

    µr = rataan jenjang atau ranking

    σr = simpangan baku jenjang atau ranking

    Terdapat beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan analisis

    kuantitatif antara lain:

    1. Data yang diperoleh berwujud angka

    2. Dengan analisis statistik hasil pengolahan data akan bersifat

    obyektif.

    3. Dengan metode statistik dapat memberi keputusan secara pasti

    tentang pengaruh model pembelajaran word square untuk

    meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu

    kelas VIII di SLB B YRTRW Surakarta.

    4. Adanya kesesuaian dengan jenis eksperimen yaitu menggunakan

    pre-test dan post-test. Di mana pengaruh perlakuan diukur

    dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir.

  • 50

    Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Memilih taraf signifikan

    Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5 %

    2. Merumuskan hipotesis

    a. Hipotesis nihil (Ho) :

    Model pembelajaran word square tidak memiliki pengaruh

    terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu

    kelas VIII di SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran

    2015/2016. Jika:

    Asymp. Sig. (2-tailed) > Taraf signifikansi ()

    p > (0,05)

    Maka hipotesis nihil ditolak

    b. Hipotesis alternatif (Ha) :

    Model pembelajaran word square memiliki pengaruh terhadap

    penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VIII

    di SLB-B YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Jika:

    Asymp. Sig. (2-tailed) < Taraf signifikansi ()

    p < (0,05)

    Maka hipotesis alternatif diterima.

    3. Penentuan Statistik Uji Wilcoxon

    a. Mencari selisih dari dua variabel yaitu X1 dan X2

    b. Merangking selisih nilai X1 dan X2 (dalam rangking tidak

    memperhatikan tanda minus atau plus dari nilai rangking

    tersebut

    c. Memilahkan nilai rangking yang lebih kecil frekuensinya

    4. Keputusan Uji

    a. Jika p > (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

    demikian perbedaan antara tingkat kosakata bahasa Inggris

  • 51

    siswa tunarungu sebelum dan sesudah diterapkannya model

    pembelajaran word square adalah signifikan

    b. Jika p < (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan

    demikian perbedaan antara tingkat kosakata bahasa Inggris

    siswa tunarungu sebelum dan sesudah diterapkannya model

    pembelajaran word square adalah tidak signifikan

    I. Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam

    penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Tahap Persiapan

    a. Melakukan studi masalah yang akan diteliti dan literature

    mengenai masalah yang akan diteliti.

    b. Menentukan subjek penelitian.

    c. Menyusun proposal penelitian.

    d. Mempersiapkan penelitian dengan mengurus ijin ke sekolah

    yang terkait, yaitu SLB-B YRTRW Surakarta.

    e. Menyusun instrumen penelitian.

    f. Menguji validasi instrumen penelitian.

    2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

    a. Melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan

    awal subyek.

    b. Memberikan perlakuan atau treatment yaitu pembelajaran

    bahasa Inggris dengan menggunakan model pembelajaran

    word square. Treatment dilakukan selama tiga kali pertemuan:

    1) Treatment 1: Shopping list (nama buah-buahan yang

    terdapat dalam daftar belanja)

    2) Treatment 2: Shopping list (nama sayur-sayuran, daging,

    dan seafood yang terdapat dalam daftar

    belanja)

  • 52

    3 Treatment 3: Shopping list (nama buah-buahan, sayur-

    sayuran, daging, seafood, alat-alat makan

    dan minum, serta benda-benda yang terdapat

    dalam daftar belanja)

    c. Melakukan tes akhir (post-test) untuk mengetahui perubahan

    penguasaan kosakata subyek setelah diberikan treatment.

    3. Tahap Analisis data dan Pelaporan.

    a. Dari data yang diperoleh pada pre-test dan post-test dilakukan

    analisis data untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari

    intervensi yang diberikan.

    b. Setelah data dianalisis, ditarik kesimpulan dari penelitian yang

    dilakukan.

    c. Membuat laporan penelitian.

  • 53

    Berikut gambaran prosedur penelitian secara umum:

    Studi pendahuluan dan literatur

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penentuan subyek penelitian

    Penyusunan proposal

    Penyusunan instrumen

    Uji validasi instrumen

    Studi pendahuluan

    Perijinan

    Studi pendahuluan

    Pre-test

    Studi pendahuluan

    Treatment 1 Treatment 2 Treatment 3

    Post-test

    Studi pendahuluan

    Analisis data

    Studi pendahuluan

    Penarikan kesimpulan

    Pelaporan

    Tahap Persiapan

    Tahap Pelaksanaan

    Tahap Akhir