BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

15
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dimana lebih menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasi. Penelitian kuantitatif biasanya mempresentasikan variabel variabel yang diteliti secara numerik sebagai frekuensi atau tingkat. Hubungan antar variabel juga dieksplorasi dengan tehnik statistik. Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian survey apabila ditinjau dari metode penelitiannya. Penelitian survey merupakan penelitian yang menggunakan angket atau kuisioner sebagai data utamanya (Sudaryono, 2017). Lokasi penelitian ini bertempat di gerai es krim AICE di Ponorogo. Alasan pemilihan tempat yaitu, adanya peningkatan pembelian yang signifikan terhadap es krim AICE. Sebagai obyek penelitian adalah hal-hal yang menyangkut mengenai Persepsi harga, citra merek, dan prmosi, dan dari permasalahan yang dijelaskan belum pernah ada yang melakukan kegiatan penelitian terkait keputusan pembelian es krim AICE di gerai es krim AICE di Ponorogo. B. Populasi dan Sample Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2016) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dimana lebih

menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur dan

menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasi. Penelitian kuantitatif

biasanya mempresentasikan variabel – variabel yang diteliti secara numerik

sebagai frekuensi atau tingkat. Hubungan antar variabel juga dieksplorasi dengan

tehnik statistik. Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian survey apabila

ditinjau dari metode penelitiannya. Penelitian survey merupakan penelitian yang

menggunakan angket atau kuisioner sebagai data utamanya (Sudaryono, 2017).

Lokasi penelitian ini bertempat di gerai es krim AICE di Ponorogo. Alasan

pemilihan tempat yaitu, adanya peningkatan pembelian yang signifikan terhadap

es krim AICE. Sebagai obyek penelitian adalah hal-hal yang menyangkut

mengenai Persepsi harga, citra merek, dan prmosi, dan dari permasalahan yang

dijelaskan belum pernah ada yang melakukan kegiatan penelitian terkait

keputusan pembelian es krim AICE di gerai es krim AICE di Ponorogo.

B. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi

Sugiyono (2016) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

48

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau pembeli es krim AICE di

gerai es krim AICE di Ponorogo yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya.

Maka dari itu akan diambil sampel untuk penelitian ini.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2014) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul reprentatif (mewakili).

Sampel dalam penelitian ini adalah pembeli es krim AICE di gerai es

krim AICE. Menurut Sugiyono karena jumlah populasi tidak diketahui maka

dalam menentukan sampel menggunakan rumus berikut (Sugiyono, 2014):

n= 𝑍2/4(𝑀𝑜𝑒)2

n= 1,962/4(0,01)2

n= 96, 04

dimana :

n= Jumlah sampel

z= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

95%

Moe=Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi, ditentukan sebesar 10%

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

49

Maka jumlah sampel yang diteliti adalah sebesar 97, dibulatkan menjadi

100 responden.

3. Teknik Sampling

Terdapat teknik dalam pengambilan sampel untuk melakukan penelitian,

menurut Sugiyono (2017:81) menjelaskan bahwa teknik sampel merupakan

teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan

dalam penelitian, terdapat beberapa teknik sampling yang digunakan. Teknik

sampling dibagi menjadi dua kelompok yaitu probability sampling dan non

probability sampling.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan probability sampling. Menurut

Sugiyono (2017:82) “probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Probability sampling terdiri

dari simple random sampling, proponate stratified random sampling,

disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan simple random sampling, kemudian

menurut Sugiyono (2017:82) Simple Random Sampling adalah pengambilan

anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer, yang akan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

50

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang berasal dari sumber pertama, seperti

hasil pengisian kuesioner (Sekaran 2013). Dalam penelitian ini yang termasuk

data primer merupakan data yang berasal dari hasil kuesioner yang disebar

pada responden. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen gerai es

krim AICE di Ponorogo.

D. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data merupakan suatu hal yang penting dalam

penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh

peneliti didalam proses pengumpulan data yang diperlukan didalam penelitiannya.

(Sudaryono, 2017).

Berikut adalah metode atau instrumen yang digunakan didalam penelitian

ini didalam melakukan pengumpulan data:

1. Kuisioner

Kuisioner merupakan metode pengumpulan data secara tidak langsung.

Kuisoner penelitian berisikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang

harus dijawab atau direspon oleh responden. (Sudaryono, 2017).

Kuisioner yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah kuisioner

tertutup dengan pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban

sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan apa yang

dirasakannya dengan cara memberi silang atau checklist. Adapun skala yang

digunakan sebagai pengukurannya adalah skala likert menggunakan rentang

angka 1 hingga 5.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

51

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

Skor 3 untuk jawaban Netral (N)

Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)

Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel penelitian harus didefinisikan secara jelas dan terarah,

sehingga tidak menimbulkan pengertian yang berarti ganda. Definisi variabel

juga member batasan sejauh mana penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing-

masing variabel itu adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2014:39) variabel independen ini sering disebut

sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini

meliputi Persepsi Harga (X1), Citra Merek (X2), Promosi (X3). Definisi

operasional masing-masing variabelnya sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

52

a. Persepsi Harga (X1)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) persepsi harga merupakan

sejumlah pandangan seseorang terkait uang yang dibebankan atas suatu

produk atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat –

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Adapun indikator persepsi harga berdasarkan teori dari Wijayanti

(2008) yaitu:

1) Persepsi keterjangkauan harga

2) Persepsi kesesuaian harga dengan kualitas produk

3) Persepsi daya saing harga

4) Persepsi kesesuaian harga dengan manfaat

b. Citra Merek (X2)

Citra merek atau brand image ialah serangkaian deskripsi tentang

asosiasi konsumen terhadap suatu merek. Kesan individu tentang

sebuah produk muncul sebagai hasil dari pengetahuan, pengalaman dan

pembelajaran pembelian produk sebelumnya. Menurut Shimp (2013),

brand image dihubungkan atas asosiasi yang muncul dibenak

konsumen, pada saat mengingat produk tertentu. Sedangkan Freddy

Rangkuti (2010) mendefinisikan citra merek atau brand image sebagai

persepsi yang dihubungkan dengan asosiasi pada benak konsumen baik

itu negative ataupun positif. Menurut Kotler & Keller (2016), ukuran

citra merek dapat dilakukan berdasarkan merek, yaitu:

1) Mudah diingat

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

53

2) Mudah dikenal

3) Kesesuaian Merek

c. Promosi (X3)

Menurut Lupiyadi (2014) berpendapat bahwa promosi

merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat

penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.

Menurut Kotler dan Keller (2016:272) indikator-indikator promosi

diantaranya adalah:

1) Pesan Promosi

2) Media Promosi

3) Waktu Promosi

4) Frekuensi Promosi

2. Variabel dependen atau variabel terikat (Y)

Sugiyono (2013: 39) menjelaskan bahwa variabel ini disebut juga

variabel konsekuen, criteria dan output. Bahasa Indonesia menyebutnya

sebagai variabel terikat. Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas. Variabel terikatnya adalah Keputusan pembelian (Y).

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar akan membeli (Kotler

dan Amstrong, 2014:226).

Menurut Kotler (2013), indikator-indikator dalam keputusan

pembelian adalah:

a. Kemantapan pada sebuah produk

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

54

b. Kebiasaan dalam membeli produk

c. Memberikan rekomendasi kapada orang lain

d. Melakukan pembelian ulang

F. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas ialah untuk menilai seberapa bagus suatu instrumen

yang digunakan untuk mengukur konsep. Ghozali (2011) menerangkan

bahwa kuesioner yang valid bervaliditas tinggi.

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menguji validitas salah

satunya dengan menghubungkan atau mengkorelasikan antara skor yang

diperoleh pada masing-masing item pernyataan dengan skor total individu.

Uji validitas diolah menggunakan program SPSS for Widows Release

18.00.

Pengujian validitas dilakukan dengan cara membandingkan rhitung

dan rtabel dimana df = n-2, n ialah banyaknya reponden. Keriteria suatu

insitrumen dikatakan valid bila korelasi bernilai positif dan nilai

probabilitas korelasi sig.(2-tailed) ≤ derajat signifikansi 0,05 (α = 5%).

Menurut Ghozali (2011: 54) Apabila rhitung lebih besar dari rtabel, maka

instrumen dinyatakan valid dan layak digunakan.

Adapun rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =N∑XY − (∑X)(∑Y)

√{(N∑X2 − (∑X)2}{(N∑X2 − (∑Y)2}

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

55

Sumber: Ghozali (2011: 55)

Dimana:

Rxy : koefisien korelasi yang dicari

N : Banyaknya subjek pemilik nilai

X : nilai variable 1

Y : nilai variable 2

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak

valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2016:45). Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk

mengukur reliabilitas digunakan uji statistic Cronbach Alfa (α). Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60

sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable (Ghozali,

2016:45-46).

Adapun rumus yang digunakan:

r11 = [𝑘

𝑘 − 1] + [1 −

∑ab2

∂t

2 ]

Sumber: Ghozali (2016: 48)

Dimana:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

56

r11 : Reabilitas instrument

K : Banyaknya butir pertanyaan dan banyaknya soal

∑ab2 : Jumlah varian butir

α2t : Varians total

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi (Sugiyono, 2014). Uji heteroskesdastisitas dilakukan dengan

SPSS 18 dengan tolok ukurnya memakai uji spearman’ rho, yaitu

mengkorelasikan nilai residual dengan masing-masing variabel

independent. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model

regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.

b. Uji Multikotinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada

keterkaitan hubungan yang sempurna antara variable-variabel

independen (Sugiyono, 2014). Uji ini dilakukan dengan SPSS 18.

Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah dilihat nilai Value

Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas.

Sebaliknya jika VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2016).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang di

gunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

57

terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu dengan periode t dengan

kesalahan periode t-1 yang berarti kondisi saat ini dipengaruhi oleh

kondisi sebelumnya dengan kata lain auto korelasi sering terjadi pada

data time series. Data yang baik adalah data yang tidak terdapat auto

korelasi di dalamnya (Sugiyono, 2014)

Uji ini dilakukan dengan SPSS 24. Adapun dasar pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2015):

1) Bila nilai D W terletak antara batas atas atau (du) dan (4 - du), maka

koefisien upper bound autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak

ada autokorelasi,

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound

(dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti

ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi

negative

4) Bila nilai DW terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah (dl)

ada DW terletak antara (4 - du) dan (4 - dl), maka hasilnya tidak

dapat disimpulkan.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah peramalan dalam

kemungkinan yang mendekati kenyataan antara variabel yang ada dan

memperhatikan variabel lain yang mempengaruhinya (Sudarmadi, 2010:65).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

58

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) yaitu

Persepsi Harga, Citra Merek dan Promosi dengan Keputusan Pembelian

sebagai variabel terikat (dependen) ke dalam bentuk persamaan regresi.

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = α + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

Y : Keputusan Pembelian

a : Konstanta

b1 : koefisien regresi dari persepsi harga

b2 : koefisien regresi dari citra merek

b3 : koefisien regresi dari promosi

X1 : Persepsi Harga

X2 : Citra Merek

X3 : Promosi

b : Koefisien regresi

e : Eror

4. Analisis Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Koefisien Determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2016:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai

𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

59

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2016:87).

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2011) adalah sebagai

berikut :

Kd = r² × 100 %

Keterangan :

Kd = Nilai Koefisien Determinasi (kontribusi variabel X terhadap Y)

r = Nilai koefisien korelasi product moment

100% = Pengali yang menyatakan dalam presentase

5. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,

2016:88).

Uji statistik t menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variable

bebas secara individual dalam menerangkan variasi variable terikat.

Rumus yang digunakan menurut Kuncoro (2011) adalah sebagai berikut

:

t hitung = b

Sb

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

60

Keterangan : b : koefisien Regresi

Sb : standard Deviasi

Kriteria Pengujian :

a. t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

terdapat pengaruh secara parsial.

b. t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh secara parsial.

b. Uji F

Ghozali (2016) menyebutkan bahwa uji F pada dasarnya

menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh

secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F

menunjukkan apakah semua variable bebas (X) memiliki pengaruh

secara bersama-sama terhadap variable terikat (Y). Rumus yang

digunakan menurut Kuncoro (2011) adalah sebagai berikut :

F hitung = SSR / k

(SSE / (n-k)

Keterangan : SSR : Variasi Regresi

SSE : Variasi Kesalahan

n : jumlah data

k : jumlah variabel bebas

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

61

Kriteria Pengujian :

a. F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

terdapat pengaruh secara simultan.

b. F hitung ≥ F tabel maka Ho diolak dan Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh secara simultan.