BAB III METODE PENELITIAN A. -...

13
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian Didactical Design Research (DDR) akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang-Banten. B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010, hlm. 173). Penelitian mengambil populasi di kelas V SDN Lebakwana kecamatan Kramatwatu kabupaten Serang- Banten. b. Sampel Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. (Syaodih, 2010, hlm. 252). Dalam penelitian mengambil sampel di SDN Lebakwana pada siswa Kelas V-B. Peneliti mengambil siswa sebanyak 22 anak untuk memperoleh data.dimana nak perempuan dengan jumlah 12 anak dan anak laki-laki dengan jumlah 10 anak C. Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 109) bahwa” penelitian pre eksperimen hasilnya merupakan variabel dipenden bukan semata-mata di pengaruhi oleh variabel independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak ada variabel kontrol, dan sampel t idak dipilih secara random. Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain prates-pascates satu kelompok (One group pretest-postest group)(Syaodih, 2010, hlm. 208 ). Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberikan pretest (tes

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian Didactical Design Research (DDR) akan dilakukan di Sekolah

Dasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang-Banten.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya

merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010, hlm. 173). Penelitian mengambil

populasi di kelas V SDN Lebakwana kecamatan Kramatwatu kabupaten Serang-

Banten.

b. Sampel

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan

jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau

objek penelitian. (Syaodih, 2010, hlm. 252).

Dalam penelitian mengambil sampel di SDN Lebakwana pada siswa

Kelas V-B. Peneliti mengambil siswa sebanyak 22 anak untuk memperoleh

data.dimana nak perempuan dengan jumlah 12 anak dan anak laki-laki dengan

jumlah 10 anak

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 109) bahwa” penelitian pre eksperimen hasilnya

merupakan variabel dipenden bukan semata-mata di pengaruhi oleh variabel

independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak ada variabel kontrol, dan sampel tidak

dipilih secara random.

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan.

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain prates-pascates satu

kelompok (One group pretest-postest group)” (Syaodih, 2010, hlm. 208 ). Dalam

desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberikan pretest (tes

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberikan posttest (tes terakhir). Desain ini di

gunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui

peningkatan keterampilan desain proses pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (kesulitan belajar). Berikut

merupakan tabel desain one group pretest-posstest desigen.

Tabel 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest-Posstest Desigen.

Kelompok Pretest Perlakuan

(Tretmen) Posttest

Eksperimen O1 X O2

( Syaodih, 2010: 208)

Keterangan :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan di berikan)

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan diberikan)

X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1) Desain Pembelajaran (Didactical Design Research)

Desain Pembelajaran adalah Perencanaan atau konsep guru dalam

berfikir untuk melakukan proses pembelajaran (Lesson Study). Tahapan-

tahapan yang perlu guru lakukan dalam membuat desain pembelajaran, seperti

halnya dalam guru dalam menjelaskan materi, dalam mengatasi respon siswa

didalam kelas. Perlakuan guru yang diberikan kepada siswa tidak mudah dan

tidak sederhana dimana memerlukan waktu untuk menganalisis pemahaman

dan respon siswa pada saat proses pembelajaran maupun hasil dari proses

pembelajaran. Hidayat, dkk (2010, hlm. 12) “ Proses pengemabangan situasi

didaktis, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respon atas situasi

didaktis yang dikembangkan, serta keputusan-keputusan yang diambil guru

selama proses pembelajaran berlangsung, menggambarkan bahwa proses

berfikir guru yang terjadi selama pembelajaran tidaklah sederhana.”

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Kesulitan Belajar Siswa (Learning Obstacle)

Kesulitan belajar (learning obtacle) adalah adanya suatu masalah yang

siswa alami sehingga siswa mengalami kesulitan belajar. Ada tiga faktor yang

membuat siswa mengalami kesulitan belajar yaitu, dikarena faktor guru dalam

mengajar dikelas, kedua faktor kemampuan daya berfikir anak, dan faktor

penggunaan media yang guru berikan. Dalam hal yang peneliti memperoleh

kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor guru dalam mengajar didalam kelas,

oleh karena itu diperlukannya desain pembelajaran didaktik untuk menangani

kesulitan belajar pada siswa. Dengan penggunakan pembelajaran didaktis para

guru mampu mengurangi kesulitan belajar pada siswa sehingga siswa mampu

berfikir dengan lanacar atau kreatif. Chudari, dkk (2012, hlm. 20) menyatakan

“Masalah belajar adalah suatu kondisi tetentu yang dialami oleh murid

sehingga menghambat kelancaran proses belajarnya.

3) Konsep Sistem Pernapasan Manusia

Konsep sistem pernapasan manusia adalah yang terdiri sebuah struktur

yang meliputi organ-organ pada sistem pernapasan manusia. Dimana organ-

organ pada sistem pernapasan manusia memiliki peranan ataupun fungsi

tersendiri. Sistem pernapasan manusia sangat penting untung dipelajari karena

dilakukan dalam kegitan sehari-hari dalam bernapas untuk menghirup udara

atau oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme. Pernapasan manusia

haruslah dijaga agar selalu tetap sehat seperti olahrga teratur, makanan yang

bergizi dan menghindari udara yang kotor. Bila kesehatan pernapasan selalu

dijaga , maka dapat terhindar dari gangguan pernapasan seperi asma.

E. Desain Perencanaan Pembelajaran (Desain Lesson Study)

Dalam perencanaan pembelajaran meliputi beberapa tahapan :

1. Perencanaan (Plan)

Dalam tahap ini guru melakukan proses perencanaan yang matang dan

sistematis. Dengan menyiapkan dan merencanakan berbagai keperluan pada

proses pelaksanaan pembelajaran seperti halnya: memilih materi yang akan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diajarkan, memilih buku yang baik untuk digunakan dalam mengajar, memilih

model pembelajaran yang kondusif dan efesien, membuat media yang akan

digunakan, guru memahami karakter anak dalam kelas, penguasaan sikap guru

dalam materi maupun dalam merespon pertanyaan-pertanyaan peserta didik.

Sehingga nantinya guru tidak bingung dan salah dalam memberikan penjelasan

terhadap pertanyaan peserta didik.

2. Pelaksaan Pembelajaran (Do)

Pada tahap selanjutnya adalah melaksanakan atau mengimplementasikan

apa saja yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Pada proses ini

tentu saja guru seabagai model dalam menyampaian konsep dan materi kepada

siswa, sesuai yang guru telah persiapakan sebelumnya.

3. Tahapan Refleksi (See)

Dalam tahap terakhir ini guru merevisi atau melihat dari hasil yang telah

guru lakukan, apakah kegiatan pembelajaran sudah baik dan perlu adanya

perbaikan.

F. Prosedur Penelitian

Untuk desain penelitian ini, sebelum membuat desain penelitian memerlukan

tahapan berikut ini:

1) Menentukan Materi Pembelajaran

Rekontekstualisasi untuk memperoleh desain pembelajaran yang mudah

dipahami dan menggunakan bahasa sederhana dan sarat akan makna yang sesuai

dengan usia anak sekolah dasar. Setelah rekontekstualisasi materi membuat studi

pendahuluan dari materi sistem pernapasan. Studi pendahuluan dilakukan dengan

tes tertulis dan wawancara dengan siswa maupun guru kelas. Hasil dari studi

pendahuluan di analasis.

2) Memilih Model Pembelajaran

Dalam membuat desain penelitian, peneliti menemukan model

pembelajaran yang cocok digunakan untuk mengimplementasikan desain

pembelajaran yang telah dibuat, model pembelajaran yang dipilih adalah:

cooperative learning listening team. Dengan mengguankan model ini membuat

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok diskusi, dimana jumlah siswa dibagi empat kelompok, dimana

kelompok pertama bertanya, kelompok dua dan kelompok tiga menjawab,

kelompok empat sebagai yang membuat kesimpulan.

Setelah membuat desain pembelajaran didaktis peneliti sudah

mengimplentasikan desain, apabila masih ada learning obstacle maka peneliti

mengadakan revisi desain pembelajaran sesuai dengan learning obstacle yang

diperoleh. Dengan adanya desain revisi meskipun learning obstacle tidak bisa

diatasi setidaknya learning obstacle dapat berkurang dari materi sistem

pernapasan.

3) Jika semua data telah diperoleh sudah cukup maka peneliti menganalisis semua

data, mulai dari studi pendahuluan, hasil dari implementasi desain awal sebagai

data untuk laporan penelitian. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan

dalam rumusan masalah.

Untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian, maka peneliti

membuat bagan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar :3.1

Alur peneliti melakukan penelitian (Didactical Design Research)

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrument berfungsi untuk memperoleh data dan

informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji. Adapun instrumen yang

akan digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara.

Menganalis materi

pembelajaran

Membuat

Instrument awal

Studi Pendahuluan

Menganalis LO hasil

implementasi

didaktis awal

Implementasi

desain didaktis awal

Membuat desain

didaktis awal

Mengabadikan hasil analisis data studi pendahuluan, implementasi

desain didaktis awal

Menganalis LO hasil

studi pendahuluan

Membuat laporan

penelitian

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Instrumen Tes Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa

Instrumen tes yang akan digunakan adalah pre tes dan post tes. Pre tes

digunakan untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai materi sistem

pernapasan manusia sedangkan post tes digunakan untuk mengukur peningkatan

pemahaman siswa mengenai materi sistem pernapasan manusia. Pre tes dan post

tes diberikan kepada kelas V-B yaitu sebagai kelas eksperimen.

Sebelum soal tes yang dibuat untuk mengukur kesulitan belajar yang

dialami siswa, soal tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu. Pre tes dapat

dugunakan untuk mengetahui kesulitan (Lo) siswa. Berdasarkan Leraning

Obstacle (Lo) siswa maka peneliti dapat mendesain pembelajaran. Suatu tes

dapat dikatakan baik sebagai alat ukur kemampuan pemecahan masalah harus

memenuhi syarat tes yaitu, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda.

a. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang

dimiliki oleh sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat

butir soal tersebut Sudijono (dalam Amalia 2012, hlm. 52). Penelitian validitas

dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang

dinilai kriteriumnya.

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas teoritis terlebih dahulu

yang dilakukan oleh beberapa ahli dalam hal ini para dosen pembimbing dan

guru kelas di tempat penelitian. Setelah dilakukan uji validitas teoritis serta

revisi beberapa soal sesuai dengan masukan dari dosen pembimbimng maupun

guru pelajaran IPA maka instrumen siap di uji dan diberikan kepada sampel

penelitian.

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang akan digunakan

dalam penelitian ini, peneliti mengujicobakan instrumen kepada siswa lain

yang tidak menjadi sampel dalam penelitian, tujuannya adalah untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipahami dengan benar

oleh siswa dan tidak menimbulkan salah pengertian. Setelah melalui tahap uji

validitas konstruksi oleh para ahli, maka diteruskan dengan menghitung

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validitas. Cara mengetahui validitas alat ukut dengan mengguanakn teknik

yang dikemukakan oleh Pearson, yakni teknik korelasi product moment

dengan angka kasar (Syaodih, 2010, hlm. 230) adalah sebagai berikut:

Menghitung koefisien korelasi product moment (r) hitung (rxy), dengan

mengguanakn rumus sebagai berikut:

rxy = N ∑ xy – (∑ x)(∑ y)

√ { N ∑ X2 – (∑ X)

2}- { N∑ Y

2 - ∑ Y)

2}

Gambar 3.2

Koefisien Korelasi product moment

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

∑ XY = hasil skor X dan Y untuk setiap respon

∑ X = skor item tes

∑ Y = skor total respon

N = jumlah sampel

Nilai rata-rata rxy yang diperoleh dari korelasi Product moment di uji

tingkat signifikannya dengan uji – t untuk menentukan valid atau tidaknya

sebuah butir soal yang akan digunakan, yang memiliki rumus:

t = r xy √ n-2

√1-r2

Keterangan :

t = hitung

n = banyaknya peserta tes

rxy = koefisien antara variabel X dan Variabel Y

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujiannya adalah jika t hitung > t tabel dengan dk = n-2 dan

taraf signifikannya α = 0,05 maka tes tersebut valid secara signifikan (Sudjana,

2004, hlm. 380). Interprestasi yang lebih rinci mengenai nilai rxy tersebut oleh

Guilfrord Suherman (dalam Amalia 2012, hlm. )dibagi ke dalam kategori-

kategori pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Validitas

Koefisien Validitas Klasifikasi

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sesuai dengan tabel klasifikasi validitas diatas maka soal yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki koefisien validitas

sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

b. Reliabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen bisa

dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila

instrumen tersebut sudah dianggap baik Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm.

56).

Menghitung nilai reliabilitas dengan metode parohan atau r nn dengan

mengguanakan rumus berikut.

Rn = 2r

1+r

keterangan :

rnn = reliabilitas keseluruhan tes yang dicari

r = korelasi antara sekor-sekor tes kedua parohan

Arikunto (dalam Amalia 2012 hlm. 56 )

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Titik tolak ukuran koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien

korelasi dari Arikunto (dalam Amalia 2012, hlm. 56) yang disajikan pada

Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Validitas Klasifikasi

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel klasifikasi reliabilitas di atas maka soal yang akan

dipakai sebagai instrumen penelitian ini adalah soal instrumen tes yang

memiliki nilai koefisien reliabilitas minimal > rn 0,40. Hasil perhitungan yang

diperoleh dari nilai reliabilitas soal uji instrumen adalah 1,99. Maka soal tes

memiliki reliabilitas sangat tinggi.

c. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha memcecahkannya, sebaiknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena

duluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu

soal disebut indeks kesukaran Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm. 53)

Rumusan yang digunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah

sebagai berikut :

Pi = ∑ x

SmN

Keterangan :

Pi = indeks kesukaran soal ke-i

X =banyak siswa yang menjawab benar

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Dengan ketentuan pada tabel 3.5 :

Tabel 3.5

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Indeks Kesukaran Klasifikasi

Pi = 0,00 Soal terlalu sukar

0,00 < Pi ≤ 0,30 Soal sukar

0,3 < Pi ≤ 0,70 Soal sedang

0,70 < Pi < 1,00 Soal mudah

Pi = 1,00 Soal terlalu mudah

(Syaodih, 2010, hlm. 286)

Dengan melihat klasifikasi indeks kesukran di atas maka soal yang

akan dipakai sebagai instrumen penelitian ini jika dipresentasikan maka

proporsinya adalah 25% soal mudah, 50% soal sedang dan 25% soal sukar.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa

yang berkemampuan rendah. Dari 20 soal yang diujicobakan dalam

menentukan daya pembeda akan diambil 27% siswa yang termasuk kelompok

atas dan 27% siswa yang termasuk kelompok bawah.

Untuk mengetahui daya pembeda instrumen dengan menggunakan

rumus, yaitu :

DP = mean kelompok atas – mean kelompok tinggi

Skor maksimum skor

Dengan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

DP : 0,40 – 1,00 Soal diterima baik

DP : 0,30 – 0,39 Soal diterima tapi perlu diperbaiki

DP : 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki

DP : 0,00 – 0,19 Soal tidak dipakai/dibuang

2. Observasi

Menurut Arikunto, dkk (2010, hlm.127) observasi adalah kegiatan

pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sebeapa jauh efek tindakan telah

mencapai sasaran.

Observasi dilaksanakan untuk mengamati dan mengukur aktivitas guru

dalam membimbing siswa serta melihat kegiatan belajar mengajar yang terjadi

dalam kelas. Dari hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru,

penelitian juga dapat mendesain pembelajaran yang berdasarkan kesulitan belajar

siswa.

3. Wawancara

Adapun wawancara dilakukan guna memperoleh informasi yang lebih

lengkap dan mendalam mengenai sikap siswa tentang pembelajaran IPA

mengenai materi sistem penapanasan manusia di kelas V-B berdasarkan desain

yang telah dibuat.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data

kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis berupa data pre tes dan post tes.

1) Pre tes

Pre tes adalah tes yang diberikan sebelum diberikannya pembelajaran

dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa

terhadap bahan pembelajaran. Hasil pre tes diolah dengan cara nilai sama dengan

jumlah skor yang di peroleh siswa dibagai dengan skor maksimal dan dikalikan

100, dapat di rumuskan dengan :

Nilai = Jumlah skor pemerolehan siswa X 100

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah skor maksimal

Selanjutnya, hasilnya dideskripsikan dimana akan menggambarkan (Lo).

Sehingga leraning obstacle dari siswa dapat teridentifikasi dengan diadakannya

pre tes.

2) Post tes

Post tes adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar siswa setelah diberikannya perlakuan berupa pembelajaran. Hasil pre tes

dan pos tes di bandingkan untuk melihat analisis kesulitan belajar siswa

mengalami penurunan. Jika hasil post tes siswa mengalami peningkatan

pemeroleh skor, maka dapat disimpulkam bahwa adanya penurunan kesulitan

belajar pada siswa terutama dalam pembelajaran IPA dengan desain pembelajaran

konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (Lo).

Data-data yang telah dijelaskan diatas akan dianalisis menggunakan statistik

deskriptif, dengan penjelasan sebagai berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi

sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum (Syaodih, 2010, hlm. 72). Data yang disajikan dalam statistik ini dalam

bentuk tabel dan grafik, serta dijelaskan juga mengenai rata-rata.

I. Hipotesis

Dalam penelitian ini, pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran

konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning

obstacle) Sekolah Dasar kelas V-B digunakan sebagai perencanaan bahan

pembelajaran yang dibandingkan dengan pembelajaran biasa atau konvensional.

Hipotesis nol (H0) pada penelitian yang dilakukan berdasarkan kesulitan belajar ,

yaitu desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan

belajar tersebut dirumuskan sebagai berikut:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18466/6/S_IPA_KDSERANG_1106388_Chapter3.pdfDasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu ... DESAIN PEMBELAJARAN PADA

Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015 DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN

BELAJAR SISWA (LEARNING OBSTACLE) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kesulitan belajar siswa

yang mendapatkan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia dengan

anak yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

H0 : µ1 = µ2

Sedangkan Hipotesis kerja (H1) yang dikemukakan untuk mencari perbedaan yang

ada antara keefektifan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep

pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar di sekolah dasar kelas V-B

adalah sebagai berikut:

H1 : terdapat perbedaan yang signifikan dalam desain pembelajaran konsep

pernapasan manusia sekolah dasar kelas V-B dengan pembelajaran yang

konvensional.

H1 : µ1 ≠ µ2

Hipotesis didasarkan pada analisis deskriptif, perbandingan antara pre tes dan post tes