BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

14
42 Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian memerlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Sugiyono (2012, hlm.2) “Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.” Berdasarkan penjelasan di atas, dalam melakukan penelitian harus menggunakan suatu cara atau metode untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian yang valid. Oleh karena itu, metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Melalui pendekatan dalam metode deskriptif ini, diharapkan memperoleh gambaran akurat berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2005, hlm.89) dalam Tamara (2012. Hlm.30), Metode deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan inpretasi yang tepat dimana termasuk didalamnya studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bisa dan memaksimumkan reabilitas”. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen. Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dijawab dan fokus utama dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik. Metode dekriptif ini digunakan untuk dapat mendeskripsikan, memperoleh gambaran dan memaparkan keadaan atau kondisi daerah penelitian secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena yang ada di daerah penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis berusaha mencari data yang akurat tentang pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung oleh guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

42

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Setiap penelitian memerlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam

penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti

metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan

pengumpulan dan analisis data.

Menurut Sugiyono (2012, hlm.2) “Metode Penelitian adalah cara ilmiah

untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,

dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.”

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam melakukan penelitian harus

menggunakan suatu cara atau metode untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian

yang valid. Oleh karena itu, metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif. Melalui pendekatan dalam metode deskriptif ini,

diharapkan memperoleh gambaran akurat berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2005, hlm.89) dalam Tamara (2012.

Hlm.30), Metode deskriptif adalah “studi menemukan fakta dengan inpretasi yang

tepat dimana termasuk didalamnya studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat

dari beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi untuk menentukan

frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bisa dan

memaksimumkan reabilitas”. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab

permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen.

Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dijawab dan fokus utama dalam

penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik.

Metode dekriptif ini digunakan untuk dapat mendeskripsikan, memperoleh

gambaran dan memaparkan keadaan atau kondisi daerah penelitian secara

sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena yang ada di daerah

penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis berusaha mencari data

yang akurat tentang pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung oleh guru

geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.

43

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Sebelum menentukan sampel, populasi penelitian harus ditetapkan terlebih

dahulu karena generalisasi mencakup populasi. Menurut Sugiyono (2013,

hlm.61), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek tertentu

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh guru geografi SMA yang

berada di Kabupaten Sukabumi bagian Utara. Adapun data tersebut terdapat pada

tabel 3.1

Tabel 3.1

Data Populasi SMA di Kabupaten Sukabumi Bagian Utara

No Kecamatan Nama Sekolah Guru

Geografi

1. Cicurug SMAN 1 Cicurug 2

2. SMA Al Bashriyah 1

3. SMA Islam Tarbiyyatul Falah 1

4. SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah Cicurug 1

5. SMA PGRI Cicurug 1

6. SMA Plus Darul Hidayah 1

7. SMA Plus Ponpes Global Darul Hidayah 1

8. Cibadak SMAN 1 Cibadak 2

9. SMA Pesantren Unggulan Al Bayan 1

10. SMA PGRI Cibadak 1

11. Cicantayan SMA Yaspi Cantayan 1

12. Caringin SMA Al Furqon Caringin 1

13. SMA Al-Badriyah 1

14. Cisaat SMA Al Masthuriyah 1

15. SMA Yasti Cisaat 1

16. Bojonggenteng SMA Al Atiqiyah 1

17. SMA Plus Al Mansyuriyah 1

18. Gunungguruh SMAN 1 Cisaat 2

19. Kabandungan SMAN 1 Kabandungan 2

20. SMA Pesantren Husnayain 1

21. Kalapanunggal SMA Islam Al Bashry 1

44

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Kecamatan Nama Sekolah Guru

Geografi

22. Kadudampit SMA At Tijaarah 1

23. SMA Plus Yaspida Sukabumi 1

24. Parakansalak SMAN 1 Parakansalak 1

25. SMA Plus Al Kholiliyah 1

26. Parungkuda SMAN 1 Parungkuda 2

27. SMA Insan Cendekia Al Kausar 1

28. SMA Islam Miftahussaadah 1

29. Nagrak SMAN 1 Nagrak 2

30. Sukaraja SMAN 1 Sukaraja 2

31. Sukalarang SMA Islam As Syafiiyah 1

32. Sukabumi SMAAzzainiyyah 1

33. Ciambar SMA PGRI Ciambar 1

Jumlah Populasi 40

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi (2014) dan anaisis (2015)

2. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2013, hlm.62) adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang secara nyata akan

diteliti harus refresentatif dalam arti kata mewakili populasi baik dalam

karakteristik maupun jumlahnya (Sukmadinata, 2005, hlm.252). Dalam penelitian

pun tidak semua populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia.

Berdasarkan pengertian di atas, sampel dalam penelitian tidak harus

mengambil sampel paling banyak, namun dapat mewakili keseluruhan populasi

yang ada serta sesuai dengan yang diharapkan. Dalam penelitian ini, sampel yang

diambil yaitu populasi guru geografi di SMA Kabupaten Sukabumi Bagian Utara.

Teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode area sampling, yaitu

metode pengambilan sampel wilayah yang bertujuan agar dapat menggambarkan

secara tepat. Metode tersebut digunakan berdasarkan salah satu faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan lingkungan Taman Wisata Alam Situ Gunung yaitu

faktor lokasi. Oleh karena itu pada penelitian ini, pembagian wilayah tersebut

berupa pemetaan jarak antara lokasi Taman Wisata Alam Situ Gunung dengan

SMA di Kabupaten Sukabumi. Jarak lokasi dengan sekolah dibatasi dari 1-20 Km

karena akan berpengaruh terhadap faktor waktu serta faktor lainnya. Sampel dapat

dilihat pada tabel 3.2 dan gambar 3.1 berikut.

42

Gambar 3.1 Peta Radius Persebaran Sampel SMA Terhadap TWA Situ Gunung di Kabupten Sukabumi Bagian Utara

45

42

Tabel 3.2

Sampel Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi Bagian Utara

Jarak

(km) No. Nama Sekolah

Jumlah

Guru

1-5 1 SMA Al-Furqon Caringin 1

5-10

2 SMA At-Tijaarah 1

3 SMA Plus Yaspida 1

4 SMA Islam As-Syafi’iyah 2

11-15

5 SMA Al-badriyah Caringin 1

6 SMA Yasti Cisaat 1

7 SMAN 1 Cisaat 2

8 SMA Al-Masthuriyah Cisaat 1

9 SMAN 1 Sukaraja 2

10 SMAN 1 Nagrak 2

15-20

11 SMA Yaspi Cantayan 1

12 SMAN 1 Cicurug 2

13 SMA Mahmudiyah Cicurug 1

Jumlah 18

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi (2014) dan anaisis (2015)

C. Variabel Penelitian

Sugiyono (2013, hlm.3) menjelaskan bahwa variabel penelitian merupakan

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, dalam penelitian ini terdapat dua variabel

yaitu:

1. Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yaitu potensi

Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar, pendapat dan

penilaian guru geografi terhadap pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ

Gunung, faktor pendukung serta faktor penghambat pemanfaatan Taman

Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar.

2. Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya

yaitu pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar

46

47

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Operasional Variabel Penelitian

No

Variabel (X)

(Pokok

Masalah)

Rincian Masalah

(Indikator Variabel

Penelitian)

Variabel

(Y)

1.

Potensi

Taman Wisata

Alam Situ

Gunung

1. Kondisi fisik

Pemanfaatan

Taman

Wisata

Alam Situ

Gunung

sebagai

sumber

belajar

geografi

SMA di

Kabupaten

Sukabumi

2. Fasilitas/sarana dan

prasarana

3. Objek kawasan TWA Situ

Gunung

4. Fungsi Taman Wisata

Alam Situ Gunung

2.

Pendapat dan

penilaian guru

terhadap

pemanfaatan

lingkungan

Taman Wisata

Alam Situ

Gunung

sebagai

sumber

belajar

1. Pengetahuan guru terhadap

sumber belajar

2. Pengetahuan guru tentang

Taman Wisata Alam Situ

Gunung

3. Pemanfaatan Taman

Wisata Alam Situ Gunung

4. Pendapat dan penilaian

guru terhadap pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber

belajar

3.

Faktor

pendukung

dan

penghambat

1. Faktor Pendukung

a. Kondisi fisik

b. Sarana dan prasarana

c. Objek kawasan TWA

Situ Gunung

d. Fungsi TWA Situ

Gunung

e. Tersedianya

narasumber

2. Faktor Penghambat

a. Kondisi Sekolah

b. Latar belakang

pendidikan guru

Sumber : Data penelitian 2015

D. Sumber Data

Menurut Arikunto, S (2006, hlm.129) sumber data penelitian adalah “subjek

dari mana data yang diperoleh”. Sumber Data terbagi menjadi dua macam yaitu

sumber primer dan sumber sekunder. Berikut ini merupakan sumber data dalam

penelitian ini yaitu :

48

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah

data yang diperoleh dari guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi tentang

pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Sumber data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini

adalah data yang diperoleh dari dokumentasi dan studi pustaka tentang

pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi

SMA di Kabupaten Sukabumi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

informasi atau data untuk yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Oleh karena itu,

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Angket

Menurut Sukmadinata (2005, hlm.219) mengemukakan bahwa “angket atau

kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak

langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”. Bentuk

angket tersebut berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh

responden atau narasumber bisa dalam bentuk pertanyaan terbuka, pertanyaan

berstruktur atau pertanyaan tertutup. Responden atau narasumber tersebut

diharapkan memberikan informasi dan mampu memahami pertanyaan-pertanyaan

yang dibuat oleh peneliti.

Pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran angket kepada guru

geografi SMA di Kabupaten Sukabumi. Angket tersebut dimaksudkan untuk

49

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memperoleh data tentang pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai

sumber belajar geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.

2. Tes

Menurut Arikunto, S (2006, hlm. 150) mengatakan bahwa “Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok”.

Pada penelitian ini dilakukan tes tentang sumber belajar yang ditujukan

kepada guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi. Tes ini dilakukan untuk

mengukur pengetahuan guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi tentang

sumber belajar yang akan berkaitan dengan pemanfaatan Taman Wisata Alam

Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.

3. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi menurut Sukmadinata (2005, hlm.221) merupakan

“suatu tenik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Dokumentasi

ditujukan untuk “memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi

buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film

dokumenter, data yang relevan” (Riduwan, 2011, hlm.31).

Studi dokumentasi dalam penelitian ini yaitu menghimpun dan menganalisis

data sekolah dan guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi yang diperoleh dari

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi; menghimpun dan menganalisis

dokumen, buku, gambar-gambar maupun data lainnya tentang Potensi Taman

Wisata Alam Situ Gunung sebagai Sumber belajar geografi SMA di Kabupaten

Sukabumi yang diperoleh dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Resort

Situ Gunung; serta dokumentasi lainnya yang mendukung tentang pemanfaatan

Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi SMA di

Kabupaten Sukabumi.

4. Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2012, hlm.291), bahwa “Studi pustaka berkaitan

dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan

norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi

50

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan

penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah”.

Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu memperoleh

bermacam-macam referensi atau literatur ilmiah yang mendukung dan berkaitan

dengan penelitian berupa pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai

sumber belajar geografi SMA di Kakabupaten Sukabumi, dalam hal ini seperti

tentang lingkungan sebagai sumber pembelajaran geografi dan Taman Wisata

Alam.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto, S (2006, hlm.160), “instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap,

dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah”. Dalam menentukan jenis instrumen

yang digunakan, perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti tenaga, waktu,

dana, faktor-faktor pendukung maupun penghambat.

Dalam peneltian, perlu menyusun sebuah rancangan penyusun insturumen

yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Kisi-kisi penyusun instrumen

menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana

data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan kisi-kisi instrumen

penelitian yang menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan jenis

instrumen yang digunakan.

Tabel 3.4

Jenis Instrumen Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung Sebagai

Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi

No

Variabel (X)

(Pokok

Masalah)

Rincian Masalah

(Indikator Variabel Penelitian)

Jenis

Instrumen

1.

Potensi

Taman

Wisata Alam

Situ Gunung

1. Kondisi fisik Dokumentasi

2. Fasilitas/sarana dan prasarana Dokumentasi

3. Objek kawasan TWA Situ Gunung Dokumentasi

4. Fungsi Taman Wisata Alam Situ

Gunung Dokumentasi

51

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No

Variabel (X)

(Pokok

Masalah)

Rincian Masalah

(Indikator Variabel Penelitian)

Jenis

Instrumen

2.

Pendapat dan

penilaian

guru terhadap

pemanfaatan

lingkungan

TWA Situ

Gunung

sebagai

sumber

belajar

1. Pengetahuan guru terhadap sumber

belajar Angket

2. Pengetahuan guru tentang Taman

Wisata Alam Situ Gunung Tes

3. Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ

Gunung Angket

4. Pendapat dan penilaian guru terhadap

pemanfaatan lingkungan sebagai

sumber belajar

Angket

3.

Faktor

pendukung

dan

penghambat

3. Faktor Pendukung

a. Kondisi fisik

b. Sarana dan Prasarana

c. Objek kawasan TWA Situ

Gunung

d. Fungsi TWA Situ Gunung

e. Tersedianya narasumber

Angket

4. Faktor Penghambat

a. Kondisi Sekolah

b. Latar belakang pendidikan guru

Angket

Sumber : Data penelitian 2015

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan yang berkaitan dengan penelitian ini

terkumpul, kemudian tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data

dengan langkah-langkah mengacu berdasarkan Tika, P (2005, hlm.91) sebagai

berikut :

1. Editing Data

Editing data, data yang terkumpul di baca kembali kemudian diperbaiki jika

ada hal-hal yang masih kurang. Data yang diolah lebih lanjut adalah data yang

cukup dan relevan terhadap tujuan penelitian. Langkah ini dilakukan untuk

memeriksa atau meneliti kembali data yang telah terkumpul apakah data tersebut

cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Tujuan editing

adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan

di lapangan dan bersifat koreksi.

52

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Coding data

Coding data berupa Pengklasifikasian atau pengelompokkan jawaban

menurut macamnya yang bertujuan untuk mempermudah dalam analisis sehingga

dapat diketahui apakah data tersebut sudah memenuhi terhadap pertanyaan

peneliti.

3. Entry Data

Entry data dilakukan setelah coding data dimana setelah diklasifikasikan data

dimasukan kedalam kolom-kolom yang terdapat pada Ms. Excel.

4. Tabulasi data

Tabulasi data dari hasil coding dan entry, data-data yang sudah terkumpul di

dalam tabel kemudian dapat menghasilkan angka-angka sehingga dapat dihitung

jumlah masalah dalam berbagai kategori kemudian ditampilkan dalam bentuk

tabel.

H. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari kemudian membuat

kesimpulan (Sugiyono, 2012, hlm.244). Teknik analasis data yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Teknik Persentase

Analisis data terhadap pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung

sebagai sumber belajar pada mata pelajaran geografi yaitu analisis terhadap data

yang diperoleh dari penelitian ini dengan beberapa variabel penelitian melalui

angket yang disebarkan kepada guru geografi SMA di Sukabumi. Analisis data

dengan menggunakan teknik persentase ini digunakan untuk memperoleh

persentase data, yaitu untuk mengitung ke dalam tabel dan kemudian

dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Persentase data dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut dengan rumus :

𝑃 =𝐹

𝑁 𝑥 100%

53

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

P = Nilai persentase

F = Frekuensi munculnya data (Frekuensi jawaban)

N = Jumlah data keseluruhan (Jumlah responden)

100% = Konstanta

Sumber : (Koentjaraningrat, 1990 dalam Tamara, 2012, hlm. 37)

Setelah melakukan perhitungan, maka hasil yang telah diselesaikan tersebut

digunakan untuk mempermudah dalam menafsirkan dan mengumpulkan data

sementara. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden, maka penuls

menggunakan angka indeks. Angka indeks digunakan untuk membandingkan

suatu objek atau data, baik dalam bersifat faktual ataupun perkembangan. Adapun

kriteria persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Perhitungan Persentase

Persentase Keterangan

0%

1-24%

25-49%

50%

51-74%

75-99%

100%

Tidak ada

Sebagian kecil

Kurang dari setengahnya

Setengahnya

Lebih dari setenganya

Sebagian besar

Seluruhnya

Sumber : (Koentjaraningrat, 1990 dalam Tamara, 2012, hlm. 37)

2. Skala Likert

Menurut Riduwan (2011, hlm.12) skala likert digunakan untuk “mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian

atau gejala sosial”. Dalam penelitian ini, skala likert yang digunakan untuk

menganalisis pendapat dan penilaian guru mengenai pemanfaatan Taman Wisata

Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi oleh guru SMA di Kabupaten

Sukabumi. Pengukuran berdasarkan indikator variabel masalah yang telah

diturunkan dari variabel menggunakan skala 1-5 dengan keterangan yang

dihubungkan sesuai jawaban. Adapun skala likert ditampilkan pada tabel 3.6.

54

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Alternatif Jawaban Menggunakan Skala Likert

Indikator

Nilai/Kategori Jawaban

Sangat

Setuju Setuju Netral

Tidak

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Pernyataan Positif 5 4 3 2 1

Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

Sumber : Riduwan (2011, hlm 13)

Keterangan dari tabel 3.6 memiliki masing-masing nilai yang mana dari

nilai tersebut akan diakumulasikan dan dilakukan penghitungan. Angket yang

telah diisi oleh guru geografi selanjutnya hasil jawaban ditabulasikan dan didapat

kecenderungan atas jawaban guru geografi tersebut. Angket yang berisikan tabel

dengan beberapa pernyataan yang kemudian diukur menggunakan skala likert

akan diolah dalam perhitungan sebagai berikut.

Rumus = T x Pn

Keterangan :

T = Total jumlah responden yang memilih

Pn = Pilihan angka skor likert

Rumus Index (%) = Total skor (per nomor pernyataan) / Y x 100

dimana, Y = Skor tertinggi likert x Jumlah responden

Hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka selanjutnya adalah

interpretasi skor yang mencakup hasil dari setiap analisis data yang telah

dilakukan dalam analisis dari setiap jawaban guru, persentase hasil akumulasi

skala Likert akan ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Kriteria Interpretasi Skor

Pernyataan Skor Kriteria Interpretasi Skor

(%)

Sangat Kuat/Sangat Setuju (SS) 5 81% - 100%

Kuat/Setuju (S) 4 61% - 80%

Cukup/Netral (N) 3 41% - 60%

Lemah/Tidak Setuju (TS) 2 21% - 40%

Sangat Lemah/Sangat Tidak Setuju (STS) 1 0% - 20%

Sumber : Riduwan, 2011

55

Anita Sri Rahayu, 2016 PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Interpretasi data

Setelah perhitungan persentase dan skala likert diperoleh, kemudian

mendeskripsikan hasil tersebut yang diperoleh dari angket atau tes yang

disebarkan kepada guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi. Teknik ini

digunakan untuk memberikan gambaran umum kalangan pendidikan yaitu guru

geografi SMA di Kabupaten Sukabumi dalam memanfaatkan Taman Wisata Alam

Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi.

I. Bagan Alur Penelitian

Agar langkah-langkah penelitian lebih terarah pada permasalahan yang

dikemukakan, oleh karena itu disusun suatu alur penelitian. Adapun alur

penelitian ini disusun agar penelitian menjadi sistematis. Alur penelitian ini bisa

dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Bagan Alur Peneltian

Sumber : Bagan Alur Penelitian 2015