BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

19
38 Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis, sebab hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus di jawab berdasarkan data-data yang sengaja dikumpulkan dalam suatu penelitian. Tentang hal ini Arikunto (2010:110) menyatakan bahwa hipotesis merupakan “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Dalam penelitian ini diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian, karena metode yang digunakan itulah yang akan menentukan hasil penelitian yang dilakukan, dengan kata lain oleh Surakhmad (2004:131) dijelaskan “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh data-data yang mampu memberi makna dari penelitian yang dilakukan. Tentang metode penelitian eksperimen, Surakhmad (2004:149) mejelaskan “Eksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat hasil. Hasil itu sendiri menegaskan bagaimana kedudukan perhubungan kausial antara variabel- variabel yang diselidiki”.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Metode...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

38 Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis, sebab

hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya harus di jawab

berdasarkan data-data yang sengaja dikumpulkan dalam suatu penelitian. Tentang

hal ini Arikunto (2010:110) menyatakan bahwa hipotesis merupakan “suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”.

Dalam penelitian ini diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan

penelitian, karena metode yang digunakan itulah yang akan menentukan hasil

penelitian yang dilakukan, dengan kata lain oleh Surakhmad (2004:131)

dijelaskan “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai

suatu tujuan”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan

percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga

diperoleh data-data yang mampu memberi makna dari penelitian yang dilakukan.

Tentang metode penelitian eksperimen, Surakhmad (2004:149) mejelaskan

“Eksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat hasil. Hasil itu

sendiri menegaskan bagaimana kedudukan perhubungan kausial antara variabel-

variabel yang diselidiki”.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

39

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang di uji cobakan, dan

dalam penelitian ini faktor yang di uji cobakan merupakan variabel bebas yaitu

latihan metode stabilisasi. Sedangkan variabel terikatnya adalah kekuatan otot

lengan dan kekuatan otot tungkai.

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Kolam Renang Karang Setra yang berada

di sebelah barat Kota Bandung yang dilakukan setiap hari minggu, senin, dan

selasa pada pukul 15.30 sampai selesai.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti dan yang akan memberikan

informasi berdasarkan data yang terkumpul. Data-data diperoleh dari hasil tes

kelompok eksperimen, baik melalui tes awal maupun tes akhir. Mengenai

pengertian populasi, Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) menyatakan

bahwa “Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun

pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari

semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-

sifatnya, dinamakan populasi”. Maka dari penjelasan para ahli tersebut, penulis

menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet-atlet PRI Aquarius Kota

Bandung pada KU III .

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

40

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel Penelitian

Dalam suatu proses penelitian dari populasi, tidak perlu seluruh populasi

diteliti akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari populasi tersebut. Hal

ini seperti yang dijelaskan Surakhmad (2004:93) sebagai berikut:

Karena tidak mungkinnya penyelidikan selalu langsung menyelidiki

segenap populasi, padahal tujuan penyelidikan ialah menemukan generalisasi

yang berlaku secara umum, maka sering kali penyelidik terpaksa

mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebuah sampel yang dapat

dipandang refresentatif terhadap populasi itu.

Sedangkan mengenai penjelasan sampel penelitian, Arikunto (2010:174)

berpendapat bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto (2010:183) menjelaskan bahwa

“purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”.

Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja

berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan

pengambilan sampel ini karena sampel tersebut telah menguasai teknik gerakan

renang dengan baik. Dan melalui penelitian ini, penulis ingin mencoba

memberikan treatment mengenai metode latihan stabilisasi, apakah memberikan

pengaruh atau tidak terhadap kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai pada

sampel-sampel tersebut yang berjumlah 10 orang yang merupakan atlet PRI

Aquarius Kota Bandung pada KU III.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

41

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Desain Penelitian

Untuk penelitian eksperimen terdapat beberapa macam desain penelitian

yang dapat digunakan. Diantaranya adalah pre-test and post test group. Pre-test

and post test group yaitu suatu desain penelitian eksperimen yang diawali dengan

tes awal (pre-test) sebelum dilakukannya treatment atau eksperimen, dan diakhiri

dengan tes akhir (post-test) setelah treatment atau eksperimen. Sebagaimana

dijelaskan oleh Arikunto (2010:124) tentang pre-test and post test group sebagai

berikut:

Pola :

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum

eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2)

disebut post-test.

Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 - O1 diasumsikan merpakan efek dari

treatment atau eksperimen.

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar

3.1 seperti yang tertera pada halaman selanjutnya.

O1 X O2

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

42

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Kekuatan otot tungkai Kekuatan otot lengan

Kekuatan otot tungkai Kekuatan otot lengan

Sampel

Tes awal

Treatment

Analisis Data

Kesimpulan

Populasi

Tes akhir

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

43

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-Langkah Penelitian

D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis

membuat definisi operasional atau batasan istilah agar terhindar dari

kesimpangsiuran istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Batasan

istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai

maksud (dalam ilmu pengetahuan dsb); cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

ditentukan, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:342). Sedangkan menurut

Surakhmad (2004:131) menjelaskan bahwa “Metode merupakan cara utama

yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan”.

Latihan adalah 1 hasil berlatih; 2 pelatihan; 3 pendidikan untuk memperoleh

kemahiran atau kecakapan, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:285).

Menurut Harsono (1988:101) latihan atau „Training adalah proses yang

sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang,

dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya‟.

Stabilisasi diambil dari kata dasar stabil adalah 1 mantap; kokoh; tidak goyah

(tt bangunan dsb); 2 tetap jalannya; tenang; tidak goyang (tt kendaraan dsb); 3

tidak berubah-ubah; tetap; tidak naik turun (tt harga barang, nilai uang, dsb),

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:571). Menurut Yadi (2011:7) yang

dikutip dari skripsi Luguzt Agil (2011:4) menerangkan bahwa stabilisasi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

44

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah „kemampuan seseorang untuk mempertahankan keseimbangannya

terhadap gangguan yang datang dari luar. Semakin stabil atlet semakin besar

tahanan yang diciptakan untuk mengatasi gaya yang mengganggunya‟.

Metode Latihan Stabilisasi adalah suatu cara latihan yang dilakukan

berulang-ulang dengan tujuan untuk menyeimbangkan posisi tubuh agar

sejajar dengan permukaan air pada saat melakukan renang khususnya dalam

renang gaya kupu-kupu.

2. Kekuatan adalah 1 gaya; tenaga; 2 kekuasaan; keeguhan; kekukuhan,

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:261). Menurut Satriya, dkk (2007:61)

kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna

membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Otot adalah 1 urat yang keras; 2 jaringan kenyal dalam tubuh manusia dan

hewan yang fungsinya untuk menggerakan organ tubuh, (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2001:392).

Lengan adalah 1 anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu; 2

kaki depan (tt binatang berkaki empat); 3 ki bagian benda yang menyerupai

lengan;

~ atas lengan bagian atas antara siku dan pundak; ~ bawah lengan bagian

bawah antara pergelangan tangan dan siku, (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2001:292).

Tungkai adalah 1 kaki (seluruh kaki dari pangkal paha ke bawah).

~ atas paha (dari sesudah lutut sampai pangkal paha); ~ bawah bagian kaki

dari lutut ke bawah, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:642).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

45

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot lengan dalam mengatasi

tegangan terhadap suatu tahanan dalam air.

Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai dalam mengatasi

tegangan terhadap suatu tahanan dalam air.

3. Perenang adalah orang yang ahli (berolahraga) dalam berenang; orang yang

gemar berenang, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:491).

Gaya adalah 1 kekuatan; kesanggupan berbuat; 2 kuat; 3 sikap; gerakan; 4

irama dan lagu (dalam nyanyi, musik); 5 cara melakukan gerakan dalam

olahraga (renang, lompat), (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:146).

Kupu-kupu adalah serangga bersayap lebar, berasal dari kepompong ulat,

dan biasanya sering hinggap di bunga untuk mengisap madu, (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2001:268).

Perenang gaya kupu-kupu adalah orang yang ahli dalam melakukan

gerakan renang yang dilakukan dengan cara melebarkan kedua lengan seperti

sayap kupu-kupu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Hal ini

diperjelas oleh Arikunto (2010:203) bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Terdapat jenis-jenis metode

atau instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

46

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok”. (Arikunto, 2010:193).

Untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian, maka diperlukan alat

ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan

bahwa “pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu subyek

tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes kekuatan otot lengan (hand

dynamometer) dan tes kekuatan otot tungkai (leg dynamometer) yang dikutip

dalam buku Nurhasan yang berjudul Tes Kemampuan Komponen Fisik Dasar

Cabang-Cabang Olahraga (2008:93) dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1

Komponen Fisik Dasar Cabang Olahraga Renang dan Teknik

Pengukurannya Serta Kategori Kemampuan Setiap Komponen Gaya Kupu-Kupu/

Dolphin (Putera)

No Komponen Teknik

Pengukuran

Kategori

Kurang Cukup Baik Baik

Sekali Sempurna

1 Kekuatan

-Otot lengan dan

bahu

-Otot tungkai

-Otot punggung

Hand

Dynamometer

Leg

Dynamometer

Back

Dynamometer

23-29

77-145

59-79,5

30-35

146-214

80-100,5

37-43

215-282

101-122

44-50

> 283

122,5-143

> 51

> 143,5

2 Kecepatan Lari 50 meter 9-8 7,9-6,9 6,8-5,8 5,7-4,7 < 4,6

3 Power

-Otot lengan

-Otot tungkai

Medicine ball

put

Vertical jump

2,63-

3,67

38-45

3,68-

4,42

46-42

4,53-

5,37

53-61

5,38-6,22

62-69

> 6,22

> 70

4 Kelenturan Flexometer 1-5 6-11 12-17 18-23 > 24

5 Daya Tahan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

47

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Otot

-Otot lengan

-Otot tungkai

Pull-Ups

Squat Jumps

1-4

4-24

5-8

25-45

9-12

46-66

13-16

67-87

> 17

> 88

6 Daya Tahan

Umum (Cardio

Vascular)

-Lari 15 menit

(VO2 Max) Kg

-Lari multy

tahap

< 49

< 36

50-52

37-47

53-55

48-57

56-58

58-74

> 59

> 75

Tabel 3.2

Komponen Fisik Dasar Cabang Olahraga Renang dan Teknik

Pengukurannya Serta Kategori Kemampuan Setiap Komponen Gaya Kupu-Kupu/

Dolphin (Puteri)

No Komponen Teknik

Pengukuran

Kategori

Kurang Cukup Baik Baik

Sekali Sempurna

1 Kekuatan

-Otot lengan dan

bahu

-Otot tungkai

-Otot punggung

Hand

Dynamometer

Leg

Dynamometer

Back

Dynamometer

9-17

6-64

29,5-39

18-26

65-123

39,5-

49,5

27-35

124-182

50-60

36-44

183-241

60,5-70

> 45

> 242

> 70,5

2 Kecepatan Lari 50 meter 9,9-9,2 9,1-8,4 8,3-7,6 7,5-6,9 > 6,8

3 Power

-Otot lengan

-Otot tungkai

Medicine ball

put

Vertical jump

1,81-

2,37

29-32

2,38-

2,94

33-37

2,95-

3,51

38-43

3,52-4,03

44-47

> 4,04

> 48

4 Kelenturan Flexometer 2-6 7-11 12-18 19-23 > 24

5 Daya Tahan

Otot

-Otot lengan

-Otot tungkai

Pull-Ups

Squat Jumps

10-28

12-22

29-47

23-33

48-68

34-44

69-87

45-55

> 88

> 56

6 Daya Tahan

Umum (Cardio

Vascular)

-Lari 15 menit

(VO2 Max) Kg

-Lari multy

tahap

< 44

< 30

45-48

31-42

49-52

43-53

53-55

54-68

> 56

> 69

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

48

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Alat Ukur Kekuatan Otot Lengan

Untuk mengetahui besarnya otot lengan maka digunakan alat ukur yang

dinamakan push and pull hand dynamometer. Alat ini sudah menjadi standar

pengukuran kekuatan otot lengan dan layak digunakan. Untuk lebih jelasnya akan

diuraikan seperti dibawah ini :

a. Tujuan : mengukur komponen kekuatan otot lengan.

b. Alat/fasilitas : push and pull hand dynamometer dan alat tulis.

c. Pelaksanaan : naracoba berusaha menarik dengan kedua

lengan/tangannya secara bersama-sama sekuat-

kuatnya, kemudian alat tersebut menunjukkan

besarnya dari kemampuan otot dari naracoba.

Tiap-tiap orang diberi kesempatan masing-

masing dua kali percobaan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gmbar 3.2 s/d 3.3 di bawah ini :

Gambar 3.2

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

49

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Push and Pull Hand Dynamometer

Gambar 3.3

Tes Kekuatan Otot Lengan

Sumber Budi Setianto (2007:60)

2. Alat Ukur Kekuatan Otot Tungkai

Untuk mengetahui besarnya otot tungkai maka digunakan alat ukur yang

dinamakan leg dynamometer. Alat ini sudah menjadi standar pengukuran

kekuatan otot tungkai dan layak digunakan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

seperti dibawah ini :

a. Tujuan : mengukur komponen kekuatan otot tungkai.

b. Alat/fasilitas : leg dynamometer dan alat tulis.

c. Pelaksanaan : naracoba memakai pengikat pinggang kemudian,

berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga bersudut kyrang

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

50

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih 450, lalu alat ikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg

dynamometer. Setelah itu naracoba berusaha sekuat-kuatnya meluruskan

kedua tungkainya. Setelah naracoba itu meluruskan kedua tungkainya

dengan maksimum, lalu kita lihat jarum pada alat tersebut menunjukkan

angka berapa. Angka ini menunjukkan besarnya kekuatan otot tungkai

orang tersebut.

Gambar 3.4

Kekuatan Otot Tungkai

Sumber: http://www.nexgenergo.com/medical/images/baseline2.jpg

(diunduh pada tanggal 24 April 2013)

F. Program Latihan

Lamanya masa latihan menjadi suatu hal yang penting dan akan

berpengaruh terhadap suatu hasil yang diperoleh. Penulis menetapkan batas waktu

untuk penelitian adalah 6 minggu, dengan 3 kali pertemuan dalam tiap minggunya

sehingga total adalah 18 kali pertemuan.

Lamanya waktu eksperimen tersebut berdasarkan pada pernyataan Harsono

(1988:194) yang menyatakan bahwa : “...sebaiknya latihan dilakukan tiga kali

seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untk memberikan kesempatan

bagi otot dalam berkembang dan mengadaptasi diri pada hari isitirahat tersebut.”

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

51

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 6 minggu berdasarkan pada Harsono

(1988:154) yang mengemukakan : “Latihan kondisi fisik per-season yang intensif

selama 6-10 minggu... ” Pendapat ini juga sama dengan yang dinyatakan oleh

Kosasih yang penulis kutip dari skripsi Apolonia Kharisma: “Sebaiknya berlatih

paling sedikit tiga kali seminggu.”

Latihan dilaksanakan 3 kali dalam semingu di Kolam Renang Karang Setra

Bandung yaitu pada hari Minggu, Senin, dan Rabu 16:30 sampai selesai. Masa

latihan atau perlakukan terhadap sampel dimulai dari tanggal 6 April 2013 sampai

15 Mei 2013 dengan demikian jumlah latihan yang diberikan adalah sebanyak 18

kali, dengan pre test dan post test 1 kali menjadikan total 20 kali pertemuan.

Dalam melaksanakan latihan, ada beberapa prinsip yang penulis terapkan,

yaitu: prinsip sistematis, berulang-ulang dan penambahan beban lebih. Latihan

dinyatakan sisitematis apabila dimulai dari beban yang ringan sampai dengan

beban yang berat. Mengenai latihan yang sistematis oleh Harsono (1988:101)

dijelaskan bahwa: “Yang dimaksud sistematis adalah berencana, menurut jadwal,

menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah ke sukar, latihan yang

teratur, dari sederhana ke yang lebih kompleks.”

Latihan harus dilakukan secara berulang-ulang agar terjadi otomatisasi atau

kebiasaan tertentu yang bersifat reflek. Dalam hal ini Harsono (1988:101)

menjelaskan: “Berulang-ulang maksudnya ialah agar gerakan-gerakan yang

semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah, otomatis dan reflektif.”

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

52

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prinsip beban lebih atau “Overload” dengan system tangga atau “Step type

approach” dalam latihan merupakan hal penting karena menyangkut peningkatan

kemampuan kerja tubuh terhadap suatu tugas. Apabila beban latihan tetap maka

ini berarti tidak akan terjadi peningkatan kemampuan kerja tubuh. Harsono

(1988:103) mengemukakan: “Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang

diberikan kepada atlet haruslah cukup berat dan cukup bengis, serta harus

diberikan berulang kali dengan intensitas yang cukup tinggi.” Prinsip ini

dilakukan dengan harapan agar tujuan pencapaian prestasi akan tercapai.

Peningkatan beban latihan ini dapat dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini;

Beban Latihan

6 8 3 5 7

2 4

1

Prestasi

Gambar 3.5 Penambahan Beban Secara Bertahap (Harsono, 1988:105)

Adapun contoh program latihan yang akan penulis terapkan adalah sebagai

berikut :

Contoh Program Latihan Stabilisasi

Pertemuan Materi Volume Istirahat Set Keter

angan

1.

Minggu

ke-1

Latihan pendahuluan

berisi

pemanasan berupa lari

15-30

menit

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

53

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keliling kolam renang,

peregangan statis, dan

peregangan dinamis.

Melakukan 8 bentuk

latihan (squats, push up,

forward lunge, straight

leg lifts, elbow press up

and hold, kneeling

position, side body right

and left, dan backward

push up)

Pendinginan dengan

latihan fleksibilitas

16 detik

setiap

bentuk

latihan

3 menit

8 set

2.

Latihan pendahuluan

berisi

pemanasan berupa lari

keliling kolam renang,

peregangan statis, dan

peregangan dinamis.

Melakukan 8 bentuk

latihan (squats, push up,

forward lunge, straight

leg lifts, elbow press up

and hold, kneeling

position, side body right

and left, dan backward

push up)

Pendinginan dengan

latihan fleksibilitas

15-30

Menit

20 detik

3 menit

6 set

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil tes

awal dan tes akhir, perlu adanya pengolahan secara statistik. Rumus-rumus yang

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

54

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dikutip dari buku “Metode Statistik” karangan Sudjana. Langkah-

langkah pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Menghitung Nilai Rata-rata

Melalui pendekatan rumus:

n

XX i

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicapai

iX = Skor yang diperoleh

n = Jumlah sampel

= “Sigma” yang berarti jumlah.

2. Mencari Simpangan Baku

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

1

2

n

XXS i

Keterangan :

S = Simpangan baku

iX = Skor yang dicapai seseorang

n = Banyaknya jumlah sampel

1 = Angka tetapi

3. Mencari Varians

Pendekatan statistik yang digunakan:

n 2

1X - ( 1X )2

n(n-1)

4. Uji Normalitas

=

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

55

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji normalitas kedua kelompok sampel, terdapat beberapa

langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data hasil pengamatan yang dimulai dari nilai pengamatan yang

paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan

Z skor, yaitu : S

XXZ

__

1

c. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku (tabel

distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi)

dengan ketentuan jika nila Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya

adalah 0,5-luas daerah distribusi Z pada tabel.

d. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat

kedudukan nila Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan

banyaknya sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S (zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f. Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak seluruh

sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah

nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima

atau ditolak hipotesisnya dengan kriteria :

- Terima Ho jika Lo < L α = Normal

- Tolak Ho jika Lo > L α = Tidak Normal

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2564/6/S_KOR_0801409_CHAPTER3.pdf · Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan pada gambar ... berasal

56

Indri Destiany, 2013 Pengaruh Metode Latihan Stabilitasi Terhadap Kekuatan Otot Lengan Dan Kekuatan Otot Tungkai Pada Perenang Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Uji Perbedaan Rata-Rata

21

21

11nn

s

XXt

dengan

2

)1()1(

21

2

22

2

112

nn

SnSnS

Dengan kriteria :

S : Simpangan baku gabungan

n1 : Jumlah sampel tes awal

n2 : Jumlah sampel tes akhir

1X : Rata-rata tes awal

2X : Rata-rata tes akhir

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak Ho, jika thitung > t1 - α. dengan

tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebebasan (dk) = (n1+n2 - 2).

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima hipotesis jika –t1- ½ α < t < t1 – ½ α, dimana t1 – ½ α di dapat dari daftar

distribusi t dengan dk = n1 + n2 –2 dan peluang 1 – ½ α. Untuk harga t lain ditolak.