BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel...
86 Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan pada SD Negeri se
Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Dengan jumlah 39 Sekolah
Dasar Negeri.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian merupakan sekelompok objek yang
dapat dijadikan sumber penelitian berbentuk benda-benda, manusia,
ataupun peristiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian.
Populasi menurut Sugiyono (2004:90) adalah “Wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Iqbal Hasan (2002:58) yang
mengemukakan bahwa “Populasi adalah totalitas dari semua objek atau
individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan
diteliti”. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah SDN yang berada di
Kecamatan Sukaesmi Kabupaten Cianjur yang berjumlah 451orang guru
dan 39 Kepala Sekolah :
Tabel 3.1
Jumlah Populasi
No Nama Sekolah Jumlah Guru
1 SDN Cikanyere 1 15
2 SDN Cikancana 9
87
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Nama Sekolah Jumlah Guru
3 SDN Bakom 9
4 SDN Kubang 9
5 SDN Kawungluwuk 14
6 SDN Ciwalen 18
7 SDN Cibadak 23
8 SDN Ciwalen Peuntas 12
9 SDN Puncak Simun 10
10 SDN Karang Anyar 19
11 SDN Sukabahagia 7
12 SDN Bunga Sari 20
13 SDN Karang Pakuon 21
14 SDN Sukaresmi 8
15 SDN Batu Karut 10
16 SDN Cikaratok 13
17 SDN Sindang Palay 8
18 SDN Wanajaya 11
19 SDN Surupan 10
20 SDN Cisalak 11
21 SDN Leuweung Datar 14
22 SDN Galudra 11
23 SDN Barulimus 7
24 SDN Cihajere 9
25 SDN Bojong Sari 15
26 SDN Candra Kesuma 17
27 SDN Batuwates 8
28 SDN Cikaso 9
29 SDN Cioray 8
30 SDN Babakan Loa 11
31 SDN Simpang Sari 8
32 SDN Babakan Situ 8
33 SDN Pamoyanan 8
34 SDN Cipendawa 11
35 SDN Campaka Sari 9
36 SDN Karya Sari 8
37 SDN Parung Pontes 7
38 SDN Bhakti Wanaya 16
39 SDN Cikanyere II 10
Jumlah 451
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek
penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi. Nasution (1982: 99)
mengemukakan bahwa “Sampel adalah yang mewakili keseluruhan
populasi. Agar data yang diperoleh dari sampel tersebut dapat berlaku
88
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara umum bagi keseluruhan populasi, maka perlu cara cara yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga pengambilan sampel dari populasi itu
representatif. Hal tersebut berdasarkan pendapat Ali (1987:55) yang
menyatakan bahwa:
Dalam mengambil sampel dari populasi memerlukan suatu
teknik tersendiri, sehingga sampel yang diperoleh dapat
representative atau mewakili populasi, dan kesimpulan yang dibuat
dapat diharapkan tepat/sah (valid) dan dapat dipercaya (signifikan).
Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa sampel
merupakan sebagian dari populasi yang diperoleh dengan cara-cara
tertentu. Sumber data yang diperoleh dari sampel tersebut diharapkan
dapat berlaku secara umum bagi keseluruhan populasi. Untuk itu jumlah
sampel ditentukan sebagian dari populasi.
Penelitian ini menggunakan teknik “Simple Random Sampling”
artinya cara penarikan sampel dari semua anggota populasi dilakukan
secara acak/random tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota
populasi tersebut dan dilakukan karena anggota populasinya homogen
(Sugiyono, 1999:59). Alasan peneliti menggunakan “Simple Random
Sampling” ini, karena karakteristik populasi yang cukup homogen dari
jumlah populasi yang besar serta keterbatasan peneliti dilihat dari segi
waktu, tenaga, dan dana. Alasan lain yaitu memungkinkan setiap populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian.
Untuk menentukan besarnya sampel yang menjadi unit penelitian
digunakan rumus yaitu : Sugiyono (2003: 98)
λ².N.P.Q
S =
d²(N-1) + λ².P.Q
Keterangan:
S = Jumlah Sampel
89
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
λ² = Nilai table chisquare dengan dk = 1 dan tingkat kepercayaan = 0,95
N = Jumlah Populasi
P = Q = Proporsi Populasi, dimana umumnya P = Q = 0,50
d = Derajat ketetapan (Presisi), yang umumnya 5%-10%
1 = Konstanta
Menurut Mantra dan Kasto (1988:149-150), presisi disebut
kesalahan baku. Dalam penelitian sosial, besarnya presisi biasanya 5%-
10%. Pada penelitian ini, penulis mengambil presisi 5%, sehingga
diperoleh:
S = 1.451.0,5.0,5
(0,05)²(451-1) + 1.0,5.0,5
= 101,5 = 73,8 = 74
1,125 + 0,25
Jadi jumlah sampel penelitian ini sebanyak 74 orang (dibulatkan),
jumlah ini menjadi responden penelitian. Jumlah sampel tersebut jika
diprosentasekan adalah 74/451 x 100% = 16,40%. Penyebaran sampel
pada tiap sekolah berikut ini:
Tabel 3.2
Tabel hasil Populasi dan Sample
No Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Sampel
1 SDN Cikanyere 1 15/451 x 74 2
2 SDN Cikancana 9/451 x 74 1
3 SDN Bakom 9/451 x 74 2
4 SDN Kubang 9/451 x 74 1
5 SDN Kawungluwuk 14/451 x 74 2
6 SDN Ciwalen 18/451 x 74 3
7 SDN Cibadak 23/451 x 74 4
8 SDN Ciwalen Peuntas 12/451 x 74 2
9 SDN Puncak Simun 10/451 x 74 2
90
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Sampel
10 SDN Karang Anyar 19/451 x 74 3
11 SDN Sukabahagia 7/451 x 74 1
12 SDN Bunga Sari 20/451 x 74 3
13 SDN Karang Pakuon 21/451 x 74 3
14 SDN Sukaresmi 8/451 x 74 1
15 SDN Batu Karut 10/451 x 74 2
16 SDN Cikaratok 13/451 x 74 2
17 SDN Sindang Palay 8/451 x 74 1
18 SDN Wanajaya 11/451 x 74 2
19 SDN Surupan 10/451 x 74 2
20 SDN Cisalak 11/451 x 74 2
21 SDN Leuweung Datar 14/451 x 74 2
22 SDN Galudra 11/451 x 74 2
23 SDN Barulimus 7/451 x 74 1
24 SDN Cihajere 9/451 x 74 2
25 SDN Bojong Sari 15/451 x 74 2
26 SDN Candra Kesuma 17/451 x 74 3
27 SDN Batuwates 8/451 x 74 1
28 SDN Cikaso 9/451 x 74 1
29 SDN Cioray 8/451 x 74 1
30 SDN Babakan Loa 11/451 x 74 2
31 SDN Simpang Sari 8/451 x 74 2
32 SDN Babakan Situ 8/451 x 74 2
33 SDN Pamoyanan 8/451 x 74 1
34 SDN Cipendawa 11/451 x 74 2
35 SDN Campaka Sari 9/451 x 74 1
36 SDN Karya Sari 8/451 x 74 2
37 SDN Parung Pontes 7/451 x 74 1
38 SDN Bhakti Wanaya 16/451 x 74 3
39 SDN Cikanyere II 10/451 x 74 2
Jumlah 451 74
B. Metode Penelitian
1. Pendekatan Kuantitatif
Arikunto (2002:86) mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dengan
cara mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh
gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian.
Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang
terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat, pengumpulan
data secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang
91
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara
empiris. Pendekatan kuantitatif merupakan upaya mengukur variabel-variabel
yang ada dalam penelitian (variabel X1, X2 dan variabel Y) untuk kemudian
dicari hubungan antar variabel-variabel tersebut.
2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk
memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Arikunto (2002:86) bahwa: “Metode deskriptif adalah
metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan-
permasalahan yang terjadi saat ini atau masa sekarang.” Metode deskriptif
pun diartikan sebagai perolehan informasi atau data yang relevan dengan
masalah yang diteliti melalui penelaahan berbagai konsep atau teori yang
dikemukakan oleh para ahli.
Metode deskriptif dalam penelitian ini sesuai digunakan, karena
masalah yang diambil terpusat pada masalah aktual dan berada pada saat
penelitian dilaksanakan dengan melalui prosedur pengumpulan data,
mengklasifikasi data kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.
3. Studi Kepustakaan
Studi Bibliografi sering disebut juga studi kepustakaan, digunakan
untuk melengkapi metode deskriptif. Studi bibliografi merupakan proses
penelusuran sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-laporan
penelitian, jurnal, dan sejenisnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Melalui studi bibliografi ini, penulis akan memperoleh tambahan
informasi dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan
landasan berfikir dalam mengkaji, menganalisis, dan memecahkan
permasalahan yang diteliti.
C. Definisi Operasional
92
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Singarimbun dan Effendi (2003:46-47) menjelaskan bahwa definisi
operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan cara
mengukur satu variabel. Artinya bahwa definisi operasional dimaksudkan
untuk menjelaskan sebuah makna dalam variabel yang sedang diteliti. Berikut
ini definisi operasional dari penelitian ini:
1. Supervisi Akademik
Glickman dalam Prasojo dan Sudiyono (2011:32), mendefinisikan
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi
pencapaian tujuan pembelajaran dan banyak ahli supervisi yang
mengemukakan tiga langkah supervisi, yaitu pertemuan pendahuluan,
observasi guru yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan (Burhanuddin
dkk, 2007:36).
Dan definisi operasional dalam penelitian ini Supervisi adalah
rangkaian kegiatan pembinaan untuk meningkatkan efektifitas kerja serta
memperbaiki pelaksanaan tugas yang ditunjukkan oleh indikator supervisi,
yaitu pertemuan pendahuluan, observasi guru yang sedang mengajar, dan
pertemuan balikan
2. Iklim Organisasi
Menurut Hoy dan Miskel (2008:198) yang menyebutkan bahwa iklim
organisasi merupakan karakteristik yang membedakan satu organisasi dengan
organisasi lainnya dan mempengaruhi orang-orang dalam organisasi tersebut.
Sedangkan menurut Amstrong (2000:167-168) pengukuran iklmu organisasi
bisa diteliti dengan menukur tanggung jawab,;standar organisasi,;
penghargaan, dukungan; identitas,
Iklim organisasi didefinisikan secara lebih operasional sebagai
kualitas lingkungan yang bersifat relatif yang dialami oleh orang-orang yang
terlibat di dalamnya, mempengaruhi perilaku mereka yang diukur melalui
kuesioner dengan indikator: tanggung jawab, yaitu perasaan dipercaya untuk
93
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melaksanakan pekerjaan penting; standar organisasi, pentingnya tujuan
implisit dan eksplisit dan standar kinerja; penekanan pada melakukan kerja
yang baik, tantangan yang dinyatakan dalam tujuan-tujuan pribadi dan tim;
penghargaan, berkaitan dengan perasaan guru tentang penghargaan dan
pengakuan atas pekerjaan yang baik; dukungan, persepsi terhadap bantuan
yang diberikan oleh pimpinan dan rekan kerja, perhatian (atau kurangnya
perhatian) untuk saling memberikan dukungan; keterbukaan, menampilkan
diri secara baik dengan berkomunikasi secara bebas dan bekerja sama. dan
identitas, perasaan bahwa rasa memilik organisasi; bahwa anda adalah
anggota penting dari tim kerja atau organisasi.
3. Kinerja Mengajar Guru
Menurut Martinis Yamin (2010:87). Kinerja mengajar guru merupakan
prilaku atau respons yang memberi hasil yang mengacu kepada apa yang
mereka kerjakan ketika dia menghadapi suatu tugas. Dan Danielson (ASCD,
2007) merinci cakupan wilayah kinerja mengajar dalam empat dimensi, yakni
1) perencanaan dan persiapan, 2) lingkungan pembelajaran, 3) instruksi dalam
pembelajaran, dan 4) responsibilitas profesional.
Adapun secara operasional kinerja mengajar guru merupakan prilaku
yang memberikan hasil dari apa yang telah mereka kerjakan dalam tugas
mengajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan indikator yakni
1) perencanaan dan persiapan, menguraikan bagaimana guru mengelola
materi yang akan diajarkan kepada siswa, bagaimana guru mendesain
pengajaran. 2) lingkungan pembelajaran, interaksi non instruksional yang
terjadi di ruang kelas, yaitu menciptakan lingkungan yang saling
menghormati dan hubungan baik diantara siswa dan dengan guru,
membangun budaya belajar, mengelola prosedur kelas, mengelola perilaku
siswa, dan menata fisik ruangan, 3) instruksi dalam pembelajaran, Meliputi
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, berkomunikasi dengan jelas dan
akurat, menggunakan teknik pertanyaan dan diskusi, melibatkan siswa dalam
94
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran, memberikan umpan balik kepada siswa, dan menunjukkan
fleksibilitas dan responsif,dan 4) responsibilitas profesional,
merepresentasikan berbagai tanggung jawab guru di luar kelas. Meliputi
refleksi pengajaran, memelihara catatan yang akurat, berkomunikasi dengan
orang tua siswa, memberikan kontribusi bagi sekolah dan masyarakat,
tumbuh dan berkembang secara profesional, dan menunjukkan
profesionalisme.
D. Instrumen Penelitian
1. Skala Pengukuran
Dalam menyusun kuesioner ini peneliti menggunakan skala. Menurut
Sugiyono (2008:93) skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu.
Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik variabel X
maupun variabel Y. Adapun penilaian yang dilakukan dalam penyusunan ini
menggunakn Skala Likert yang nilainya berkisar antara 1 sampai dengan 5.
Menurut Sugiyono (2005:86), “Skala likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial”. Data yang diperoleh dari skala ukur ini adalah
berbentuk data interval. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:15), “Data
interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0)
absolut atau mutlak”. Perincian nilai tersebut dapat dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot
Selalu/setuju/sangat positif
Sering/setuju/ positif
Kadang-kadang/ragu-ragu/netral
Jarang/tidak setuju/negatif
Tidak pernah/sangat tidak setuju/negatif
5
4
3
2
1
95
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator-indikator
masing-masing variabel. Untuk mendapatkan kesahihan konstruk dilakukan
melalui pendefinisian dan studi kepustakaan.
Instrumen pada masing-masing indikator disusun dengan langkah-
langkah sebagai berikut: (1) membuat kisi-kisi berdasarkan indikator variabel,
(2) menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator variabel, (3)
melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian dengan indikator serta
ketepatan dalam menyusun angket dari aspek yang diukur. Berikut ini
merupakan kisi-kisi instrumen penelitian untuk dijadikan landasan dalam
menyusun butir pernyataan.
Tabel 3.4
Tabel Kisi-kisi Instrumen
Variabel Dimensi Indikator Item
Supervisi
Akademik
Kepala
Sekolah
Tahap Pertemuan
Awal
Menciptakan suasana intim dan terbuka 1,2,3
Mereview rencana pembelajaran (tujuan
pembelajaran, bahan mengajar,alat evaluasi)
4,5,6
Mereview komponen keterampilan yang akan
dicapai guru dalam kegiatan berlajar mengajar
7,8
Mengembangkan dan menyepakati instrumen
observasi
9,10,11
Tahap observasi
kelas
Menciptakan suasana nyaman dan melakukan
pengamatan difokuskan pada aspek yang telah
disepakati
12,13,14
Menggunakan instrumen observasi dan dibuat
catatan (fieldnotes)
15,16
Catatan observasi meliputi pola perilaku guru dan
siswa
17,18,19,20,
21,22
Tahap pertemuan
akhir/balikan
Mengatur pertemuan dan mereview kembali mulai
dari tujuan pembelajaran sampai evaluasi
pembelajaran
23,24
Menunjukan data hasil observasi dan
mendiskusikan secara bersama hasil observasi
25,26,27,28
Membuat kesimpulan dan merencanakan supervisi
berikutnya
29,30
Iklim
Organisasi Tanggung jawab
Diberikan tanggung jawab dalam proses belajar
mengajar serta diikutsertakan dalam berbabagai
kegiatan keorganisasian di sekolah
1,2,3,4,5,6
96
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Item
Standar organisasi
tujuan implisit dan eksplisit organisasi dan standar
kinerja, penekanan pada melakukan kerja yang
baik, dan tantangan yang dinyatakan dalam tujuan-
tujuan pribadi dan tim
6,7,8,9,10
Penghargaan perasaan guru tentang penghargaan dan pengakuan
atas pekerjaan yang baik
11,12,13,
14, 15
Dukungan
Menggunakan kritik secara Konstruktif, Mau
mendengarkan saran orang lain dan Luwes dalam
berkomunikasi
16, 17, 18,
19, 20
Keterbukaan
Bersemangat untuk Bekerjasama, Akrab dalam
berdiskusi, Saling mendukung ,Merasakan
pekerjaan milik Bersama Mempunyai kesamaan
tujuan dalam bekerja
21,22,
23,24, 25
Identitas
Perasaan bahwa rasa memilik organisasi; bahwa
anda adalah anggota penting dari tim kerja atau
organisasi.
26,27,
28,29,30
Kinerja
mengajar
guru Perencanaan dan
Persiapan
Mendemonstrasikan pengetahuan
tentang materi dan pedagogi.,
Mendemonstrasikan pengetahuan
tentang siswa, Memilih tujuan pengajaran.
Mendemonstrasikan tentang sumber daya.
Merancang pembelajaran yangberkaitan.
Menilai pembelajaran siswa.
1,2,3,4,
5,6,7
8,9
Lingkungan
Pembelajaran
Menciptakan dan membiasakan hubungan
saling menghormati,Membangun budaya untuk
belajar Mengelola prosedur kelas, Mengelola
perilaku siswa., Mengelola fisik kelas.
10,11,12
Instruksi dalam
Pembelajaran
keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
berkomunikasi dengan jelas dan akurat,
menggunakan teknik pertanyaan dan diskusi,
memberikan umpan balik kepada siswa, dan
menunjukkan fleksibilitas dan responsif.
13,14,15
Responsibilitas
Profesional.
Meliputi refleksi pengajaran, memelihara catatan
yang akurat, berkomunikasi dengan orang tua
siswa, memberikan kontribusi bagi sekolah dan
masyarakat, tumbuh dan berkembang secara
profesional, dan menunjukkan profesionalisme.
16,17,18
3. Uji Coba Instrumen
97
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk digunakan
dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitasnya.
a) Uji Validitas Instrumen
Keberhasilan suatu penelitian ditentukan oleh instrument penelitian atau
angket yang digunakan. Untuk mendapatkan data yang baik dan memadai
diperlukan angket yang baik dan memadai pula. Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat validitas atau keshahihan suatu indtrumen. Suatu
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan,
mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Arikunto (1992: 160) bahwa: Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu
instrument. Suatu instrumen yang valid atau shahih memiliki validitas yang
tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang
rendah. Selanjutnya Sugiyono (2000:106) mengemukakan bahwa “Pengujian
validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan jumlah
skor tiap butir”. Dalam hal analisis item, menurut Sugiyono (2000:106)
menyatakan bahwa “Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai
sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”.
Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh
Pearson. Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1) Menggunakan rumus product moment
98
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
∑ XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑ X = Jumlah skor item
∑ Y = Jumlah skor total (seluruh item)
∑ X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
∑ Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
2) Untuk mengetahui nilai signifikasi validitas tiap butir item yaitu dengan
membandingkan nilai korelasi rhitung dengan nilai rtabel. Apabila rhitung
lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel ) maka diambil kesimpulan bahwa butir
item tersebut tidak valid. Sebaliknya apabila rhitung lebih besar dari rtabel
(rhitung > rtabel ) maka item tersebut valid. Untuk menghitung item nomor
selanjutnya caranya sama yaitu hanya dengan mengganti skor X.
3) Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
itu sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat
diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama.
Pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan peneliti
menggunakan metode belah dua (split-half method), dimana item soal
dibagi 2 yaitu item bernomor ganjil dan item bernomor genap. Kemudian
data yang terkumpul diolah dengan menggunakan langkah-langkah berikut
(Sugiyono 2004:12):
a. Mencari nilai korelasinya dengan rumus Rank Order Correlation
(Spearman) yaitu:
99
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b
bi
r
rr
1
.2
Keterangan:
r2 = Koefisien korelasi pangkat
b = Selisih atau beda peringkat Xi dan peringkat Yi yang data
aslinya yang berpasangan
n = Banyaknya data atau sampel
1 = Angka konstanta
b. Kemudian nilai r2
analisis dengan menggunakan rumus uji t untuk
menguji signifikansi koefisien antara kedua varibel. Rumusnya adalah:
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
c. Selanjutnya bandingkan thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan
95% dengan dk = n-2.
d. Jika thitung > ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikasi antara
skor item ganjil dengan item genap, sehingga dapat disimpulkan
bahwa angket tersebut reliabel. Jika thitung < ttabel maka tidak ada
perbedaan antara skor item ganjil dengan item genap, sehinnga
dapat disimpulkan bahwa angket tersebut tidak reliabel.
Hasil pengujian instrumen dengan koresponden sebanyak 17 orang di
hasilkan:
100
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3. 5
Hasil Uji Validitas
X1 Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Item X Y rhitung thitung ttabel Kesimpulan
1 62 2723 0.45 1,98 1,75 Valid
2 66 2723 0.64 3,22 1,75 Valid
3 81 2723 0.66 3,41 1,75 Valid
4 81 2723 0.66 3,41 1,75 Valid
5 60 2723 0,53 2,4 1,75 Valid
6 78 2723 0.63 3,14 1,75 Valid
7 75 2723 0.44 1,90 1,75 Valid
8 71 2719 0.45 1,98 1,75 Valid
9 60 2723 0.53 2,46 1,75 Valid
10 72 2723 0.46 2,05 1,75 Valid
11 78 2723 0.63 3,14 1,75 Valid
12 65 2723 0,44 1,93 1,75 Valid
13 61 2723 0,53 2,45 1,75 Valid
14 69 2723 0.27 1,09 1,75 Tidak Valid
15 60 2723 0,53 2,46 1,75 Valid
16 59 2723 0.57 2,70 1,75 Valid
17 69 2723 0.41 1,759 1,75 Valid
18 66 2723 0,43 1,88 1,75 Valid
19 60 2723 0.42 1,81 1,75 Valid
20 64 2723 0,41 1,77 1,75 Valid
21 63 2723 0.51 2,35 1,75 Valid
22 72 2723 0,46 2,05 1,75 Valid
23 65 2723 0.44 1,93 1,75 Valid
24 58 2723 0.09 0,35 1,75 Tidak valid
25 62 2723 0,30 1,23 1,75 Tidak valid
26 63 2723 0.49 2,22 1,75 Valid
27 79 2723 0.67 3,49 1,75 Valid
28 68 2723 0.37 1,57 1,75 Tidak Valid
29 72 2723 0,63 3,15 1,75 Valid
30 65 2723 0.44 1,93 1,75 Valid
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
X2 Iklim Organisasi
101
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item X Y rhitung thitung ttabel Kesimpulan
1 61 2723 0.46 2,05 1,75 Valid
2 64 2723 0.51 2,34 1,75 Valid
3 79 2723 0.45 1,95 1,75 Valid
4 69 2723 0.44 1,90 1,75 Valid
5 60 2723 0,53 2,4 1,75 Valid
6 78 2723 0.63 3,14 1,75 Valid
7 76 2723 0.42 1,83 1,75 Valid
8 69 2719 0.54 2,49 1,75 Valid
9 61 2723 0.49 2,23 1,75 Valid
10 72 2723 0.47 2,11 1,75 Valid
11 77 2723 0.58 2,77 1,75 Valid
12 73 2723 0,45 1,98 1,75 Valid
13 67 2723 0,46 2,45 1,75 Valid
14 69 2723 0,44 1,09 1,75 Tidak Valid
15 60 2723 0,53 2,46 1,75 Valid
16 59 2723 0.57 2,70 1,75 Valid
17 69 2723 0.41 1,75 1,75 Valid
18 65 2723 0,48 2,18 1,75 Valid
19 62 2723 0.47 2,08 1,75 Valid
20 62 2723 0,51 2,33 1,75 Valid
21 61 2723 0.47 2,08 1,75 Valid
22 70 2723 0,43 1,87 1,75 Valid
23 64 2723 0.44 1,95 1,75 Valid
24 61 2723 1,99 0,35 1,75 Tidak valid
25 64 2723 0,46 2,02 1,75 Valid
26 61 2723 0.42 1,81 1,75 Valid
27 71 2723 0.66 3,48 1,75 Valid
28 66 2723 0.55 2,56 1,75 Valid
29 72 2723 0,63 3,15 1,75 Valid
30 66 2723 0.46 2,01 1,75 Valid
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas
Y Kinerja Mengajar Guru
102
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item X Y r hitung thitung ttabel Kesimpulan
1 81 1449 0.57 2,72 1,75 Valid
2 79 1449 0.64 3,25 1,75 Valid
3 80 1449 0.59 2,85 1,75 Valid
4 72 1449 0.63 3,20 1,75 Valid
5 56 1449 0.49 2,19 1,75 Valid
6 57 1449 0.54 2,51 1,75 Valid
7 56 1449 0.70 3,83 1,75 Valid
8 65 1449 0.44 1,92 1,75 Valid
9 58 1449 0.57 2,68 1,75 Valid
10 81 1449 0.47 2,10 1,75 Valid
11 84 1449 0.14 0,57 1,75 Tidak valid
12 60 1449 0.56 2,66 1,75 Valid
13 80 1449 0.56 2,61 1,75 Valid
14 72 1449 0.63 3,20 1,75 Valid
15 71 1449 0.61 3,02 1,75 Valid
16 76 1449 0.54 2,54 1,75 Valid
17 45 1449 0.71 3,96 1,75 Valid
18 54 1449 0,42 1,80 1,75 Valid
Hasil Uji validitas yang dinyatakan tidak valid setelah didiskusinya item
yang tidak valid di revisi dan diperbaiki dari segi redaksi pernyataan.
Uji Realibilitas Instrumen
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
1. Reliabilitas Variabel X1 (Supervisi Akademik )
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung Variabel X1 tentang
Supervisi Akademik hasil Guttman Split-Half Coefficient rhitung sebesar
0,927. Kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dimana dk = (n-2) = 17-2 =
15 pada taraf 5% adalah 0,51. Dengan demikian thitung berada didaerah
103
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel X tentang Pengaruh
Supervisi Klinis adalah reliabel, karena rhitung > t tabel.
Tabel 3.8 Reliability Statistics Variabel X1 (Supervisi Akademik )
Cronbach's Alpha Part 1 Value .935
N of Items 15a
Part 2 Value .943
N of Items 15b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms .868
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .929
Unequal Length .929
Guttman Split-Half Coefficient .927
a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12, p13, p14, p15.
b. The items are: p16, p17, p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24, p25, p26, p27, p28, p29, p30.
2. Reliabilitas Variabel X2 (Iklim Organisasi)
„ Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel X2
tentang iklim organisasi rhitung sebesar 0,90. Kemudian dikonsultasikan
dengan ttabel dimana dk = (n-2) = 17-2 = 15 pada taraf 5% adalah 0,51.
Dengan demikian rhitung berada didaerah penerimaan Ho. Hal ini berarti
angket Variabel Y tentang Iklim Organisasi adalah reliabel, karena rhitung >
t tabel
104
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.9
Reliability Statistics Variabel X2 (Iklim Organisasi
Cronbach's Alpha
Part 1 Value .908
N of Items 15a
Part 2 Value .901
N of Items 15b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms .831
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .908
Unequal Length .908
Guttman Split-Half Coefficient .907
a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12, p13, p14, p15.
b. The items are: p16, p17, p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24, p25, p26, p27, p28, p29, p30.
3. Reliabilitas Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
„ Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y
tentang Kinerja Mengajar guru rhitung sebesar 0,86. Kemudian
dikonsultasikan dengan rtabel dimana dk = (n-2) = 17-2 = 15 pada taraf 5%
adalah 0,51. Dengan demikian thitung berada didaerah penerimaan Ho. Hal
ini berarti angket Variabel Y tentang Kinerja Mengajar guru adalah
reliabel, karena rhitung > t tabel.
Tabel 3.10
Reliability Statistics Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Cronbach's Alpha Part 1 Value .804
105
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
N of Items 9a
Part 2 Value .855
N of Items 9b
Total N of Items 18
Correlation Between Forms .784
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .879
Unequal Length .879
Guttman Split-Half Coefficient .862
a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9.
b. The items are: p10, p11, p12, p13, p14, p15, p16, p17, p18.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
dua alat pengumpul data berupa dokumentasi dan angket atau kuesioner.
Secara lebih rinci akan dijelaskan satu persatu dibawah ini :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang
relevan penelitian (Akdon dan Hadi, 2005:137).
Pengumpulan data melalui dokumentasi dimaksudkan untuk
mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang penting dari data-data yang
diperoleh dari tempat penelitian. Disatu sisi studi dokumentasi ini untuk
memperkuat temuan-temuan dilapangan atau tempat penelitian yang dapat
dijadikan sebagai referensi tambahan.
2. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).
106
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan
untukmemperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang
diteliti, dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan ole peneliti
dengan jujur. Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban
responden dapat dijaga kerahasisannya. Akdon dan Sahlan Hadi (2005:132),
mengemukakan bahwa :
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).
Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist
pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan
pendapat responden itu sendiri.
3. wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik memperoleh data melalui tanya
jawab dengan pihak yang ada hubungannya dengan permasalahan yang
menjadi fokus dalam penelitian ini.
4. observasi
Yaitu teknik memperoleh data melalui pengamatan langsung kepada
objek penelitian.
F. Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan
distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden
pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel
digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan
teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:
Keterangan:
107
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
= skor rata-rata yang dicari
X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai
untuk setiap alternatif jawaban)
N = jumlah responden
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan
analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik
atau non parametrik. Untuk pengolahan data parametrik, data yang dianalisis
harus berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data
yang dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk
apakah ketiga variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang
normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 16, atau dapat pula menggunakan rumus Chi
Kuadrat:
∑
Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat yang dicari
O1 = Frekuensi hasil penelitian
E1 = Frekuensi
Uji Linieritas Data
Uji linieritas dapat dilihat dari signifikasi dari deviation of linierity
untuk X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikasi < 0,05
dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.
3. Menguji Hipotesis Penelitian
Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah:
108
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan
regresi sederhana.
b. Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi
ganda.
a) Analisis Korelasi
1) Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan
antara variabel X dan variable Y. Ukuran yang digunakan untuk
mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien
korelasi (r) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] ∑ ∑
Keterangan:
n = Jumlah responden
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X = Jumlah skor tiap butir
∑Y = Jumlah skor total
∑X2 = Jumlah skor X dikuadratkan
∑Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan
Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien
korelasi dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat dengan
membandingkan rhitung dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila
rhitung > rtabel dan bernilai positif, maka terdapat pengaruh yang positif.
2) Analisis Korelasi Ganda
Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama
atau lebih dengan satu variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus
korelasi ganda (Sugiyono, 2011: 233):
109
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
RyX1X2 =
Keterangan :
Ryx1x2 : Korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y
ryx1 : Korelasi Product Moment Y dengan X1
ryx2 : Korelasi Product Moment Y dengan X2
rx1x2 : Korelasi Product Meoment X1 dengan X2
Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien
korelasi, menurut Sugiyono (2011:231) sebagai berikut:
Tabel 3.9
Tolok Ukur Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Kriteria
0,80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Sedang
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
3) Uji Signifikansi
Uji signifikasi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X
tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah
((Field, 2000: 46):
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
4) Uji Koefisien Determinasi
Mencari derajat hubungan berdasarkan Koefisien Determinasi
(KD) dengan maksud sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh variabel
X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
212
212122
12
1
2
xx
xxyxyxyxyx
r
rrrrr
110
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari
r2 = Koefisien Korelasi
b). Analisis Regresi
1. Analisi Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus persamaan umum
analisis regresi linier sederhana (Sugiyono, 2011:261):
Keterangan:
= Nilai taksir Y (variabel terikat) dari regresi
a = Konstanta, apabila harga X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y
jika satu unit perubahan yang terjadi pada X
X = Harga variabel X
a). Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, karena itu maka
dilakukan analisis regresi linier sederhana dengan melakukan uji t.
Pengujian dilakukan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Uji
t pada regresi ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon
(2008:144), yaitu:
111
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
√
√
Keterangan:
t = nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga
thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu dan dengan dk = n –
2. Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung >
ttabel.
b) Uji Signifikansi
Uji signifikansi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X
tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah
(Sugiyono, 2011):
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2. Analisis Regresi Ganda
Analisis regresi ganda adalah alat peramalan pengaruh dua variabel
bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsi kausal antara dua variabel bebas atau lebih
dengan variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan rumus:
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
yang dikontrol oleh variabel bebas lainnya, atau secara bersama-sama
digunakan rumus analisis regresi ganda sebagai berikut:
Keterangan:
= Nilai taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi
a = Nilai konstanta
112
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
X1 = variabel bebas
X2 = Nilai koefisien regresi X2
E = Prediktor (pengganggu)
a). Uji t
Uji t atau uji koefesien regresi secara parsial digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, karena itu maka
dilakukan analisis regresi linier ganda dengan melakukan uji t. Pengujian
dilakukan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Uji t pada
regresi ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon
(2008:144), yaitu:
√
√
Keterangan:
t = nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga
thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu dan dengan dk = n –
2. Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung >
ttabel.
b) Uji Signifikansi
Uji signifikansi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X
tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah
(Sugiyono, 2011):
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
113
Delta Subrayanti, 2013
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar
Guru Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
c) Uji f
Sedangkan untuk mencari signifikansi pada uji f digunakan rumus
fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Untuk mencari
kesimpulan, jika fhitung ≥ ftabel maka Ho ditolak, artinya signifikan,
sebaliknya jika fhitung ≤ ftabel maka Ho diterima, artinya tidak signifikan.