BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B. Jenis ... · perusahaan tercatat di BEI dan masuk...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B. Jenis ... · perusahaan tercatat di BEI dan masuk...
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan
informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat
diperoleh di pojok BEI universitas muhammadiyah malang.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, dimana penelitian asosiatif
menurut Ulum dan Juanda (2016:78) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian
asosiatif dapat menunjukkan hubungan biasa (korelasi) maupun hubungan
kausalitas (sebab akibat). Penelitian asosiatif dipilih karena dilihat dari tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen, nantinya penelitian ini akan
menganalisis adanya hubungan antara variabel dependen yaitu tax avoidance
dengan beberapa variabel independen meliputi leverage, ukuran perusahaan, ROA,
kompensasi rugi fiskal, dan good corporate governance.
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Sugiono (2010:117) mendifinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
26
terdaftar di BEI Periode 2013-2015, dimana pada tahun 2013-2015 terdapat 56
perusahaan tercatat di BEI dan masuk peringkat CGPI (www.swa.co.id).
Sampel adalah bagian dari populasi, dimana sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan teknik purposive sampling, menurut Ulum dan Juanda
(2016:84) purposive sampling merupakan metode penentuan sampel dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Hal yang mendasari peneliti melakukan
sampling adalah pertama karena populasi yang besar sehingga tidak
memungkinkan untuk dapat meneliti semua elemen, selanjutnya sampling
dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan tenaga. Purposive
sampling dipilih karena dalam penelitian ini hanya perusahaan yang memenuhi
kriteria saja yang dapat dijadikan objek penelitian. Kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Perusahaan yang menyampaikan laporan
keuangan dalam mata uang rupiah, (b) Perusahaan yang memiliki nilai laba yang
positif, (c) Perusahaan dengan nilai CETR (cash effective tax rate) kurang dari 1.
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Sekaran (2003:115) variabel adalah apapun yang dapat
membedakan atau membawa variasi pada nilai. Dalam penelitian ini terdiri dari
variabel dependen dan beberapa variabel independen, meliputi :
1. Variabel Dependen
Menurut Rinaldi dan Cheisviyanny (2015) dependent variabel merupakan
variabel dimana faktor keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas, dengan
27
kata lain variabel dependen adalah variabel yang terikat oleh variabel lain,
variabel dependen dalam penelitian ini adalah:
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Menurut Suandy (2008:7) penghindaran pajak adalah proses merekayasa
usaha dan transaksi wajib pajak (WP) supaya utang pajak berada dalam jumlah
minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Pengukuran tax
avoidance dalam penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh
Dyreng, et. al (2010) yaitu cash effective tax rate (CETR), CETR merupakan
pembayaran pajak secara kas atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan.
Pembayaran pajak secara kas terdapat dalam laporan arus kas pada pos
pembayaran pajak penghasilan dari aktivitas operasi, sedangkan laba perusahaan
sebelum pajak terdapat dalam laporan laba rugi pada pos laba sebelum pajak
penghasilan. Menurut Dyreng, et. al (2010) CETR baik digunakan untuk
menggambarkan kegiatan penghindaran pajak oleh perusahaan karena dengan
menggunakan CETR dapat melihat cash flow untuk pembayaran pajak. CETR
dapat dihitung dengan rumus:
CETR = Cash tax paid
Pre tax income
2. Variabel Independen:
Menurut Ulum dan Juanda (2016:86) variabel independen merupakan
variabel yang tidak terikat oleh variabel lain. Variabel independen dalam
penelitian ini meliputi:
a. Leverage
28
Leverage menggambarkan proporsi total utang perusahaan terhadap total
aset yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui keputusan
pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Leverage menurut Brigham
dan Houston (2010:143) dapat dihitung dengan rumus:
Leverage = Total utang
Total aset
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu pengklasifikasian sebuah perusahaan
berdasarkan jumlah aset yang dimilikinya. Menurut Guna dan Herawaty (2010)
ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan, dan
kapitalisasi pasar. Menurut Utami (2013) dari beberapa proksi tersebut total aset
baik digunakan sebagai acuan karena total aset dinilai lebih stabil dibandingkan
dengan penjualan dan nilai kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan dalam penelitian
ini diukur seperti halnya yang digunakan oleh penelitian Kurniasih dan Sari
(2013) menggunakan proksi logaritma natural total aset, logaritma natural aset
digunakan karena total aset cenderung bernilai besar dalam rupiah sehingga total
aset tersebut disederhanakan dengan mentransformasikannya kedalam logaritma.
Ukuran perusahaan diperoleh dengan rumus :
Ukuran Perusahaan = Ln (total aset)
c. Return On Assets
ROA adalah suatu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset
29
yang ada. Dalam penelitian ini, ROA dihitung dengan rumus yang digunakan
dalam penelitian Guna dan Herawaty (2010) yang menggunakan rumus berikut:
ROA = Laba bersih setelah pajak
Total aset
d. Kompenasi Rugi Fiskal
Kompensasi rugi fiskal adalah proses membawa kerugian dalam satu tahun
pajak ke tahun-tahun pajak berikutnya, kompensasi rugi fiskal seperti halnya
dalam penelitian Sari dan Martani (2010) dapat diukur menggunakan variabel
dummy, yang akan diberikan nilai 1 jika terdapat kompensasi rugi fiskal pada
awal tahun t dan diberikan nilai 0 jika tidak terdapat kompensasi rugi fiskal pada
awal tahun t.
e. Good Corporate Governance
Good corporate governance adalah tata kelola perusahaan yang
menjelaskan hubungan antara pemilik dan manajer perusahaan dalam menentukan
arah kinerja perusahaan. Corporate governance dalam penelitian ini akan diukur
menggunakan pengukuran yang digunakan dalam penelitian Darmawan dan
Sukartha (2014) yaitu dengan skor penilaian dalam CGPI yang dikembangkan
oleh IICG, alasan dipilihnya cara tersebut dalam penelitian ini adalah karena
dilihat dari jumlah variabel independen yang cukup banyak dalam penilitian ini
pengukuran GCG dengan cara ini akan lebih mudah dilakukan dan cukup
menghemat waktu penelitian. Cara yang dilakukan untuk mengukur variabel GCG
ini adalah dengan menggunakan skala ordinal dimana pengertian skala ordinal
menurut Ulum dan Juanda (2016:91) adalah skala pengukuran yang sudah dapat
30
digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau
interval antar tingkatan belum jelas. Ketentuan pengukuran tersebut adalah
sebagai berikut: a) perusahaan yang memiliki rating sebagai most trusted
company akan diberikan nilai 1, b) perusahaan yang memiliki rating sebagai
trusted company akan diberikan nilai 2, dan c) perusahaan yang memiliki rating
sebagai fair trusted company akan diberikan nilai 3.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, data sekunder menurut
Ulum dan Juanda (2016:94) adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh
organisasi yang bukan pengolahnya. Data sekunder yang digunakan berupa
laporan tahunan dan laporan keuangan auditan yang terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk dalam peringkat CGPI tahun 2013
sampai 2015 yang bersumber pada pojok BEI universitas muhammadiyah malang
dan www.idx.co.id, data sekunder lain yaitu skor CGPI tahun 2013-2015
diperoleh dari www.mitrariset.com dan www.swa.co.id.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan melihat laporan keuangan,
catatan atas laporan keuangan, dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di
bursa efek indonesia (BEI) dan masuk peringkat CGPI dari tahun 2013 sampai
31
dengan tahun 2015. Laporan bisa diperoleh dengan mengakses laman
www.idx.co.id .
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tiap variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi linier berganda, analisis
regresi linier berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent
variable dengan dua atau lebih independent variable. Namun sebelum melakukan
analisis regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.
Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan program SPSS for windows versi 20.0.
Tahapan analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa bagian,
meliputi:
1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2011:19) statistik deskriptif yang dilakukan bertujuan
untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.
2. Uji Asumsi Klasik
Mengingat data yang digunakan adalah data sekunder maka sebelum
meregresi data, untuk menetapkan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas
beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Uji asumsi klasik
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan bebas
dari masalah normalitas, gejala heterokedastisitas, gejala multikolinieritas, dan
gejala autokorelasi agar model regresi dapat menghasilkan penduga yang tidak
32
bias, pengujian ini adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui alat uji
analisis yang digunakan untuk melakukan uji coba. Uji asumsi klasik meliputi :
a. Uji Normalitas Variabel Penelitian
Model regresi yang baik adalah data yang didistribusi normal atau mendekati
normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji one sample kolmogrov-
smirnov test dengan menggunakan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu
sebesar 0,05. Analisis statistik merupakan alat statistik yang sering digunakan
untuk menilai normalitas residual yaitu uji statistik non-parametik kolmogrov-
smirnov. Dalam mengambil keputusan dilihat dari hasil uji K-S, jika nilai taraf
signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi secara
normal. Sebaliknya, jika taraf signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data
tersebut tidak terdistribusi secara normal.
b. Uji Normalitas Residual Regresi
Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas residual regresi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas residual
regresi menggunakan grafik histogram dan normal P-P plot, serta uji
Kolmogorov-Smirnov. Residual model dikatakan mengikuti distribusi normal
apabila data pada grafik histogram mengikuti garis normal dan sebaran data pada
grafik normal P-P plot terletak disekitar garis diagonal.
c. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011:105) uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
33
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang
kuat antar variabel-variabel bebas dalam model persamaan regresi.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) dan
tolerance (TOL). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tidak terjadi
multikolinearitas jika nilai TOL >0,10, terjadi multikolinearitas jika nilai TOL <
atau = 0,10. Sedangkan jika dilihat dari VIF, tidak terjadi multikolinearitas jika
nilai VIF < 10,00 , dan terjadi multikolinearitas jika nilai VIF > atau = 10,00.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) uji ini dilakukan untuk menguji apakah pada
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik
Scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
e. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model
regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) pada data yang
tersusun dalam rangkaian waktu (time series). Menurut Ghozali (2011:110) model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi
34
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas
dari satu oservasi ke observasi lainnya. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan
metode durbin-watson test. Menurut Ghozali (2011:111) jika du< dw< 4-du, maka
dapat dinyatakan bahwa model yang digunakan terbebas dari gangguan
autokorelasi positif atau negatif.
3. Analisis regresi linier berganda
Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah analisis regresi liniear berganda yang tujuannya untuk membuktikan
adanya hubungan antara variabel independen satu atau lebih dengan variabel
dependen. Analisis regresi linier berganda digunakan karena penelitian ini terdiri
dari lima variabel independen dimana sudah tidak cocok jika menggunakan
regresi sederhana, dan analisis ini dapat digunakan karena data dalam penelitian
ini berskala rasio serta pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini tidak
menggunakan dummy. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
dilakukan dengan rumus :
CETR= α0+ β1LEV + β2SIZE + β3ROA + β4KOM + β5COR + ε
Keterangan :
CETR = Cash Effective Tax Rate
LEV = Leverage
SIZE = Ukuran Perusahaan
ROA = Return On Assets
KOM = Kompensasi Rugi Fiskal
35
COR = GCG
α = Konstanta Persamaan Regresi
β1, 2, 3,4,5 = Koefisien Regresi
ε = Error term
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan software SPSS
for windows versi 20.0, dimana pengujian meliputi :
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F bertujuan untuk melihat apakah variabel bebas secara bersama-sama
mempengaruhi variabel terikat. Utami (2013) memaparkan bila nilai F lebih besar
dari 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji Signnifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Utami (2013)
memaparkan apabila p-value < tingkat signifikansi, maka variabel independen
tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dengan
demikian hipotesis diterima. Nilai t dalam penelitian ini menggunakan tingkat
signifikansi 5% (0,05).
c. Koefisien determinasi (R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
36
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, menurut Ghozali
(2011:97) untuk jumlah variabel independen lebih dari dua, lebih baik
menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan (adjusted R2).