BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi...

16
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu di kota Malang Raya. Lokasi ini dipilih karena lokasi tersebut banyak masyarakat serta mahasiswa dari berbagai daerah sehingga berpengaruh besar terhadap penjualan smartphone Xiaomi. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono, (2012) yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kasual (hubungan bersifat sebab-akibat). dengan tujuan untuk membuktikan pengaruh word of mouth, harga dan keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian. Teknik yang digunakan adalah teknik survei. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat) dimana variable bebasnya adalah word of mouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah keputusan pembelian pada produk Smartphone Xiaomi. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2005). Maka dari itu berikut ini merupakan definisi operasional :

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu di kota Malang Raya. Lokasi ini dipilih karena

lokasi tersebut banyak masyarakat serta mahasiswa dari berbagai daerah

sehingga berpengaruh besar terhadap penjualan smartphone Xiaomi.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono, (2012) yaitu metode untuk mencari

korelasi atau hubungan kasual (hubungan bersifat sebab-akibat). dengan tujuan

untuk membuktikan pengaruh word of mouth, harga dan keputusan pembelian

terhadap keputusan pembelian. Teknik yang digunakan adalah teknik survei.

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen (variabel bebas)

dan variabel dependen (variabel terikat) dimana variable bebasnya adalah word of

mouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah keputusan

pembelian pada produk Smartphone Xiaomi.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional Variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut

(Sugiyono, 2005). Maka dari itu berikut ini merupakan definisi operasional :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

37

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Sumber 1 Word of

Mouth Word of mouth dalam penelitian ini adalah komunikasi atau pembicaraan dari mulut ke mulut tentang smartphone Xiaomi Tingkat penerimaan pesan wom.

a. Konsumen sering mendengarkan pembicaraan hal yang positif tentang smartphone Xiaomi.

b. Konsumen sering mendapat rekomendasi smartphone Xiaomi.

c. Konsumen sering mendapat dorongan untuk membeli smartphone Xiaomi

d. Konsumen percaya dengan orang yang memberi informasi tentang smartphone Xiaomi

e. Penyampaian Informasi mengenai smartphone Xiaomi jelas.

Lingkert 1-5

Prasetyo (2014), Werdiningsih dan Silvianita (2012)

2 Harga

Harga dalam penelitian ini merupakan bentuk persepsi konsumen mengenai jumlah uang yang ditukarkan untuk mendapatkan smartphone Xiaomi.

a. Smartphone Xiaomi harganya dapat dijangkau oleh konsumen.

b. Harga smartphone Xiaomi sesuai dengan kualitas.

c. Harga smartphone Xiaomi lebih murah dibanding produk lain. (smartphone lain)

d. Harga smartphone Xiaomi yang ditawarkan sesuai dengan fitur.

Lingkert 1-5

Setiawati dkk. (2015), Gunawanti (2013), jackson R.S (2013), Mariana (2015)

a.

3 Kualitas Produk

Kualitas Produk dalam penelitian ini merupakan penilaian atau persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau kemampuan smartphone Xiaomi.

a. Suara telepon smartphone Xiaomi jernih

b. Resolusi camera smartphone Xiaomi tinggi.

c. Fitur fitur tambahan smartphone Xiaomi menarik. (MIUI, upgrade terjadwal, Mi-Cloud, Musik Player)

d. Smartphone Xiaomi elegan dari segi bentuknya.

e. Smartphone Xiaomi awet ketika digunakan sesuai fungsinya. (tidak mudah rusak)

Lingkert 1-5

Suti (2010), Edbert dkk. (2014)

4 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dimana konsumen dihadapkan suatu pilihan untuk melakukan pembelian smartphone Xiaomi.

a. Yakin memutuskan pembelian smartphone Xiaomi.

b. Cepat dalam memutuskan pembelian smartphone Xiaomi

c. Mantap dalam memutuskan pembelian smartphone Xiaomi.

Lingkert 1-5

Setiawati dan Ari (2015), Kusumawardani (2011), Giantara dkk. (2014)

Sumber : Data yang diolah (2016)

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

38

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2015). populasi dalam penelitian ini adalah semua kalangan baik

pendatang ataupun penduduk tetap kota Malang Raya yang pernah

melakukan pembelian smartphone Xiaomi dengan jumlah populasi yang

tidak diketahui.

Semua kalangan baik pendatang ataupun penduduk tetap se kota

Malang Raya yang pernah melakukan pembelian smartphone Xiaomi

tersebut menjadi populasi dalam penelitian ini namun tidak akan dipakai

semuanya karena mengingat minimnya waktu dan biaya peneliti, oleh

karena itu dipergunakan teknik sampling.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel disesuaikan dengan teori

Frankel dan Wallen dalam Widayat (2007), menyarankan besar sampel

minimum sebanyak 100 responden. Sehingga dalam penelitian ini penulis

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

39

menggunakan jumlah 100 sampel yaitu 100 orang yang pernah membeli

dan menggunakan produk smartphone Xiaomi.

a. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tidak

semua anggota populasi dalam posisi yang sama-sama memiliki peluang

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Purposive

sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang pengambilan

objeknya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan

menggunakan berbagai cara (Sugiyono, 2015). Kriteria responden pada

penelitian ini adalah semua masyarakat baik pendatang maupun penduduk

asli kota Malang yang pernah melakukan pembelian dan menggunakan

smartphone Xiaomi yang berusia minimal 17 tahun.

E. Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiyono, (2013) bahwa data dapat dilihat dari sumber datanya

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data

responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden

mengenai keputusan pembelian konsumen terhadap smartphone Xiaomi

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

40

yang dilihat dari Word of Mouth, Harga dan Produk. Dalam hal ini data

diperoleh secara langsung dengan membagi kuesioner atau daftar

pertanyaan kepada konsumen.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik

berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dalam

penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Data

sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal, internet, buku, majalah

yang berhubungan dengan judul skripsi.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden dengan harapan akan memberi

respon atas pertanyaan dan pernyataan tersebut (Sugiyono, 2013). Data yang

diperoleh merupakan hasil yang dibagikan terhadap respon yang telah

ditetapkan dan ditentukan oleh peneliti.

G. Metode Pengukuran Data

Metode yang digunakan dalam pengukuran variabel ini adalah

menggunakan skala Linkert.. menurut Sugiyono (2015) skala lingkert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terjadi. Dengan skala Likert,

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

41

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa katakata

dan untuk keperluan analisis kuantitatif, skor pengukuran dengan

menggunakan skala lingkert antara lain :

1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

2. Setuju/sering/positif diberi skor 4

3. Netral/kadang kadang/ragu ragu diberi skor 3

4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor 1

H. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.

Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat

tentang variabel yang diukur (Ghozali, 2005:45). Uji validitas dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of

freedom d(f)=n –k dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel

dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian

correted item total correlation. Kriteria penilaian uji validitas adalah :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

42

a. Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

b. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak

valid.

Uji validitas pada 40 responden diolah dengan menggunakan alat bantu

komputer SPSS 21. Adapun hasil uji validitas instrumen metode dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen

Variabel Item Corrected

Item- Total

Correlation

r tabel

Keterangan

Word of

Mouth (X1)

Bapak/Ibu sering mendengarkan pembicaraan hal yang positif tentang smartphone Xiaomi

0.430

0.361 Valid

Bapak/Ibu sering mendapat rekomendasi tentang smartphone Xiaomi.

0.677 0.361 Valid

Bapak/ibu sering mendapat dorongan (ajakan) untuk membeli smartphone Xiaomi.

0.529 0.361 Valid

Bapak/ibu percaya dengan orang yang memberi informasi tentang smartphone Xiaomi.

0.501 0.361 Valid

Penyampaian Informasi mengenai smartphone Xiaomi jelas.

0.543 0.361 Valid

Harga (X2) Harga Smartphone Xiaomi terjangkau (relatif murah)

0.377 0.361 Valid

Harga smartphone Xiaomi sesuai dengan kualitas yang diberikan.

0.421 0.361 Valid

Harga smartphone Xiaomi lebih murah dibanding produk lain. (smartphone lain)

0.463 0.361 Valid

Harga smartphone Xiaomi yang ditawarkan sesuai dengan fitur.

0.376 0.361 Valid

Kualitas

Produk (X3)

Suara telepon smartphone Xiaomi jernih. 0.364 0.361 Valid

Resolusi camera smartphone Xiaomi tinggi 0.475 0.361 Valid

Aplikasi tambahan smartphone Xiaomi menarik. (MIUI, upgrade terjadwal, Mi-Cloud, Musik Player)

0.365 0.361 Valid

Smartphone Xiaomi elegan dari segi bentuknya. 0’385 0.361 Valid

Smartphone Xiaomi awet ketika digunakan sesuai fungsinya. (tidak mudah rusak)

0’374 0.361 Valid

Keputusan

Pembelian

(Y)

Bapak/Ibu yakin dalam memutuskan pembelian smartphone Xiaomi.

0.530 0.361 Valid

Bapak/Ibu cepat dalam memutuskan pembelian smartphone Xiaomi

0.693

0.361 Valid

Bapak/Ibu mantap dalam memutuskan pembelian smartphone Xiaomi

0.475

0.361 Valid

Sumber : Data Diolah (2016)

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

43

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa semua item pernyataan untuk

variabel word of mouth (X1), harga (X2), kualitas produk (X3) dan

keputusan pembelian (Y) memiliki nilai r hitung > r tabel (0,361) sehingga

dapat dikatakan semua item pernyataan telah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005:42). Dalam

pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan cara

melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar

dari 0,60. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005:42).

Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliable hanya apabila dalam

beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang

sama, selama aspek yang diukur dalam dari subjek memang belum berubah.

Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakukan

pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan computer program SPSS.

Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah :

a. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60%

atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel.

b. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60%

atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

44

Tabel 3.3

Uji Reliabilitas Variabel Koefisien Alpha Cronbach Jumlah Item Keterangan

Wor of Mouth (X1)

0, 764 5 Reliabel

Harga (X2)

0, 628 4 Reliabel

Kualitas Produk (X3)

0, 630 5 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y)

0, 733 3 Reliabel

Sumber : Data Diolah (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel

tersebut memiliki nilai koefesien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6

sehinggan dapat dikatakan instrumen pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini sudah reliabel atau dapat di handalkan.

I. Uji Analisis Data dan Hipotesis

1. Uji Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Yang bertujuan untuk

membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara

dua atau lebih variabel bebas (Nugroho, 2005:43). Pada penelitian ini

menggunakan alat bantu program statistic SPSS for windows untuk

mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut

akan didapatkan output berupa hasil pengolahan dari data yang telah

dikumpulkan, kemudian output hasil pengolahan data tersebut diinterprestasikan

akan dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah

kemudian diambil sebuah kesimpulan sebagai sebuah hasil dari penelitian.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

45

Regeresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variable

bebas mempengaruhi variable terikat. Pada regresi berganda terdapat satu

variable terikat dan lebih dari satu variable bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variable terikat adalah keputusan pembelian sedangkan yang

menjadi variable bebas adalah word of mouth, harga dan kualitas produk.

Model hubungan keputusan pembelian dengan varibel-variabel tersebut

dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:

Rumus Regresi Linier Berganda

Dimana:

Y : Variabel terikat yaitu Keputusan pembelian

a : Merupakan nilai terkait yang yang dalam hal ini adalah Y dan

variabel bebasnya adalah 0 (X1,X2=0)

b : Koefisien

b1 : Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X1 terhadap

variabel terikat Y

X1 : Variabel bebas pertama yaitu Word of Mouth

b2 : Koefisien regresi berganda antar variabel bebas X2 terhadap

variabel terikat Y

X2 : Variabel bebas kedua yaitu Harga

b3 : Koefisien regresi regresi berganda antar variabel bebas X3

terhadap variabel terikat Y

X3 : Variabel bebas ketiga yaitu Kualitas Produk

e : Standar eror

𝐘 = 𝐚 + 𝐛𝟏𝐗𝟏+𝐛𝟐𝐗𝟐 + 𝐛𝟑𝐗𝟑 +e

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

46

2. Uji t ( parsial )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : β = 0, artinya variabel-variabel bebas (Word of Mouth, Harga dan

Kualitas Produk) secara individual tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

Ha : β ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (Word of Mouth, Harga dan

Kualitas Produk) secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Pengujian dilakukan

dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:

a. Jika t hitung > dari t tabel atau nilai signifikan <0,05 (α) maka

hipotesis (H1) diterima, yang berarti secara parsial variabel bebas

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika t hitung < dari t tabel atau nilai signifikan >0,05 (α) maka

hipotesis ditolak, yang berarti secara parsial variabel bebas tidak

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

3. Uji f (simultan)

Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh

variable-variabel independent atau bebas secara bersama-sama (simultan)

terhadap variable dependen atau terikat dilakukan dengan menggunakan uji

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

47

f. Dengan membandingkan nilai f hasil perhitungan dengan nilai f menurut

tabel. Bila nilai f hitung lebih besar dari pada nilai f tabel, maka kita

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan mempengaruhi variabel dedpenden (Ghozali,

2005)

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya variabel-variabel bebas (Word of Mouth, Harga

dan Kualitas Produk) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama terhadap keputusan pembelain.

Ha : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya variabel-variabel bebas (Word of Mouth, Harga

dan Kualitas Produk) mempunyai pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Kriteria untuk menguji

hipotesis adalah dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf

signifikansi sebesar 5%, maka:

a. Jika f hitung > dari F tabel atau nilai signifikan <0.05 (α), maka H1

diterima yang berarti variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika f hitung < dari F tabel atau nilai signifikan >0.05 (α), maka H1

diterima yang berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

4. Uji Kontribusi Terbesar

Dalam penelitian ini, cara untuk menentukan variabel bebas yang

mempunyai kontribusi terbesar terhadap variabel terikat adalah dengan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

48

menggunakan standarized coefficient pada tingkat kepercayaan 95% atau

taraf signifikansi adalah 5% dengan kriteria penilaian, dimisalkan nilai

koefisien βeta X3 (kualitas produk) lebih besar dari koefisien βeta X1

(word of mouth) dan koefisien βeta X2 (harga) , maka dikatakan bahwa

variabel kualitas produk adalah variabel yang mempunyai kontribusi

terbesar terhadap variabel terikat karena variabel kualitas produk yang

mempunyai nilai koefisien βeta terbesar dibanding dengan variabel yang

lain..

J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang

baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.

Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji statistik sederhana yang

sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas yaitu dengan

menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov - Smirnov. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : dengan melihat nilai

signifikansi variable, jika nilai signifikan lebih besar dari 0.05% maka data

tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jiak nilai signifikan lebih kecil

dari 0.05% maka dat tersebut tidak berdistrribusi normal. (Raharjo, 2014).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

49

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adakah variabel independen yang memiliki

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka

hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya

korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari

multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya

efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

50

Setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres

terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir.

Sebagai misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolinieritas 0,95.

Walaupun multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF,

tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel variabel independen mana

sajakah yang saling berkolerasi (Ghozali, 2005).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini metode pengujian

yang digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer.

a) Uji Glesjer

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi

antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05

maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/38957/4/jiptummpp-gdl-khanifmahb-48863-4-babiii.pdfmouth, harga dan kualitas produk sedangkan variable terikatnya adalah

51

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model

regresi. Pada penelitian ini metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji

Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis

nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,

yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson

yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang

menjelaskan. (Duwi, 2012)