BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitianeprints.umm.ac.id/39767/4/BAB...

13
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di BNI 46 Kantor Layanan Nasabah (KLN) Universitas Muhammadiyah Malang yang berada di Jalan Raya Tlogomas KM. 8, Malang, Jawa Timur selama bulan Mei 2017. Alasan memilih lokasi penelitian ini adalah karena mendapatkan rekomendasi atau arahan dari pihak BNI 46 Kantor Cabang Utama (KCU) Malang, selain itu BNI 46 Kantor Layanan Nasabah (KLN) Universitas Muhammadiyah Malang mudah dijangkau oleh peneliti, baik dari segi perizinan penelitian, maupun dalam proses berlangsungnya penelitian. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei analitis mempelajari dua atau lebih variabel dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian (Morissan, 2012:166). C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian ini melibatkan 4 variabel yang terdiri dari 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah suku bunga deposito, jangka waktu, dan lokasi kantor, sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan deposito berjangka

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitianeprints.umm.ac.id/39767/4/BAB...

  • 37

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di BNI 46 Kantor Layanan Nasabah (KLN)

    Universitas Muhammadiyah Malang yang berada di Jalan Raya Tlogomas KM.

    8, Malang, Jawa Timur selama bulan Mei 2017. Alasan memilih lokasi

    penelitian ini adalah karena mendapatkan rekomendasi atau arahan dari pihak

    BNI 46 Kantor Cabang Utama (KCU) Malang, selain itu BNI 46 Kantor

    Layanan Nasabah (KLN) Universitas Muhammadiyah Malang mudah

    dijangkau oleh peneliti, baik dari segi perizinan penelitian, maupun dalam

    proses berlangsungnya penelitian.

    B. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitis

    dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei analitis mempelajari dua atau

    lebih variabel dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian atau menguji

    hipotesis penelitian (Morissan, 2012:166).

    C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

    1. Variabel

    Penelitian ini melibatkan 4 variabel yang terdiri dari 1 variabel terikat

    dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah suku bunga deposito,

    jangka waktu, dan lokasi kantor, sedangkan variabel terikatnya adalah

    keputusan deposito berjangka

  • 38

    2. Definisi Operasional Variabel

    a. Suku Bunga Deposito (X1)

    Suku bunga deposito dalam penelitian ini adalah suku bunga

    simpanan yang ditawarkan oleh BNI 46 pada produk deposito yang

    biasanya lebih tinggi dari suku bunga produk-produk simpanan bank

    lainnya seperti simpanan giro dan simpanan tabungan. Tingginya suku

    bunga deposito bertujuan untuk menarik para nasabah agar menyimpan

    dananya di BNI 46 dalam bentuk simpanan deposito. Indikator pada

    variabel suku bunga deposito, yaitu meliputi:

    1) Tingkat suku bunga deposito

    2) Ketertarikan untuk kebutuhan investasi

    3) Jaminan keamanan simpanan

    4) Tingkat keuntungan yang diharapkan

    b. Jangka Waktu (X2)

    Jangka waktu dalam penelitian ini adalah jangka waktu simpanan

    yang ditawarkan oleh BNI 46 pada produk deposito yang bertujuan

    sebagai waktu pencairan deposito kepada nasabah pada saat tanggal

    jatuh tempo. Indikator pada variabel jangka waktu, yaitu meliputi:

    1) Variasi jangka waktu

    2) Proporsional dengan suku bunga deposito

    3) Target rencana investasi.

  • 39

    c. Lokasi Kantor (X3)

    Lokasi kantor dalam penelitian ini adalah BNI 46 Kantor

    Layanan Nasabah (KLN) Universitas Muhammadiyah Malang yang

    berada di Jalan Tlogomas KM. 8, Malang, Jawa Timur. Indikator pada

    variabel lokasi kantor, yaitu meliputi:

    1) Strategisitas

    2) Keterjangkauan (aksesibilitas)

    3) Kenyamanan

    4) Keamanan

    d. Keputusan Deposito Berjangka (Y)

    Keputusan deposito berjangka dalam penelitian ini adalah

    keputusan nasabah BNI 46 untuk membuka rekening simpanan

    deposito BNI 46. Keputusan deposito berjangka dalam penelitian ini

    diukur dengan menggunakan skala nominal. Kode 1 diberikan apabila

    responden membuka rekening deposito, sedangkan kode 0 diberikan

    apabila responden tidak membuka deposito.

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2017:61), populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Lebih lanjut, Darmawan (2013:137) menjelaskan bahwa

    populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki

  • 40

    jumlah banyak dan luas. Populasi dapat didefinisikan sebagai suatu

    kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena (Morissan, 2012:109).

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI 46 Kantor

    Layanan Nasabah (KLN) Universitas Muhammadiyah Malang.

    2. Sampel

    Menurut Sugiyono (2017:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Lebih lanjut, Morissan

    (2012:109) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang

    mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif. Sampel

    dalam penelitian ini adalah nasabah BNI 46 yang sedang berada di lokasi

    kantor BNI 46 Kantor Layanan Nasabah (KLN) Universitas

    Muhammadiyah Malang.

    Peneliti berpedoman pada pendapat Roscoe (1975:189-197) di dalam

    bukunya yang berjudul “Fundamental Research Statistics for the

    Behavioral Sciences” yang menyarankan aturan ukuran sampel sebagai

    berikut: ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30

    sampai dengan 500 dan untuk penelitian multivariate sebaiknya jumlah

    anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti

    (Sugiyono, 2017:74). Pada awalnya ukuran sampel yang diambil dalam

    penelitian ini adalah sebanyak 100 sampel (25x4 variabel). Setelah data

    outlier dikeluarkan dari penelitian, tersisa ada 97 sampel.

  • 41

    E. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu sampling kebetulan

    (insidental/accidental sampling). Menurut Sugiyono (2017:67), sampling

    insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

    saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

    sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

    sumber data.

    F. Jenis dan Sumber Data

    Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan sumber data

    yang digunakan adalah data primer. Darmawan (2013:13) menjelaskan bahwa

    data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari narasumber

    atau responden.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat

    yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya (Darmawan,

    2013:159). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara untuk mengumpulkan data

    primer dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan mengenai variabel

    yang diukur melalui perencanaan yang matang (Mustafa, 2013:99).

    H. Teknik Penskalaan

    Teknik penskalaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

    Likert untuk variabel independen dan skala nominal untuk variabel dependen.

  • 42

    Sanusi (2012:59) mendefinisikan Skala Likert adalah skala yang didasarkan

    pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan berkaitan

    dengan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur.

    Skala likert dalam penelitian ini menggunakan lima angka penilaian yaitu (1)

    Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-Ragu, (4) Setuju, dan (5)

    Sangat Setuju. Menurut Ghozali (2016:3), skala nominal merupakan skala

    pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek.

    I. Teknik Analisis Data

    1. Analisis Statistik Deskriptif

    Menurut Sugiyono (2017:29), statistik deskriptif adalah statistik yang

    berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek

    yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa

    melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

    Lebih lanjut, Latan (2014:4) mendefinisikan statistik deskriptif sebagai

    prosedur untuk menggambarkan, mengatur, dan menyimpulkan

    karakteristik utama dari data sampel.

    2. Uji Outlier

    Menurut Latan (2014:75), outlier merupakan kasus dengan nilai yang

    ekstrem pada variabel, yang mana mempunyai pengaruh yang substansial

    terhadap hasil analisis (mendistorsi hasil analisis statistik). Data outlier

    dapat ditemukan antara dikotomi dan continous variabel, antara variabel

    independen dan variabel dependen, serta antara data dan hasil analisis. Data

  • 43

    dikatakan outlier apabila memiliki nilai z-score lebih besar dari nilai 1,96

    untuk Sig. 5% dan 2,58 untuk Sig. 1%.

    3. Uji Instrumen

    a. Uji Validitas

    Menurut Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk

    mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu instrumen

    dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya

    diukur. Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara

    skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan

    skor total. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skor tiap butir

    pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat

    alfa tertentu (Sanusi, 2012:77). Rumus yang digunakan untuk mencari

    nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang

    dirumuskan sebagai berikut:

    𝑟 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 ∑ 𝑌)

    √[𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]

    di mana,

    r = koefisien korelasi

    X = skor butir

    Y = skor total butir

    N = jumlah sampel (responden)

    dengan kriteria pengujian (r tabel dapat dilihat di lampiran 6):

    1) jika nilai rhitung > rtabel, maka signifikan dan valid

    2) jika nilai rhitung < rtabel, maka tidak signifikan dan tidak valid

  • 44

    b. Uji Reliabilitas

    Perhitungan reliabilitas dilakukan terhadap butir pertanyaan atau

    pernyataan yang sudah valid. Menurut Sugiyono (2017:348) instrumen

    yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

    mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

    Pendekatan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah

    dengan menggunakan metode Cronbach Alpha. Suatu alat ukur

    dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 untuk riset

    eksploratoris dan ≥ 0,70 untuk riset konfirmatoris (Latan, 2014:100).

    Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas Cronbach

    Alpha adalah sebagai berikut:

    𝑟𝑖 =𝑘

    (𝑘 − 1){1 −

    ∑ 𝑠𝑖2

    𝑠𝑡2}

    di mana,

    k = mean kuadrat antara subyek

    ∑si2 = mean kuadrat kesalahan

    st2 = variabel total

    dengan kriteria pengujian:

    1) jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60, maka reliabel

    2) jika nilai Cronbach Alpha < 0,60, maka tidak reliabel

    4. Uji Normalitas Data

    Menurut Sugiyono (2017:79), pengujian normalitas data dengan Chi

    Square (x2) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang

    terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku

  • 45

    atau standard (A). Data berdistribusi normal apabila B tidak berbeda secara

    signifikan dengan A. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian

    normalitas data dengan Chi Square (x2) adalah sebagai berikut:

    a. Menentukan jumlah kelas interval.

    b. Menentukan panjang kelas interval.

    𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 = 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

    6 (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙)

    c. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong

    untuk menghitung harga Chi Square hitung.

    d. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan). Cara menghitung fh

    didasarkan pada prosentasi luas tiap bidang kurva normal dikalikan

    jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel).

    e. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh sekaligus

    menghitung harga-harga (𝑓0 − 𝑓ℎ)2 dan

    (𝑓0−𝑓ℎ)2

    𝑓ℎ. Harga

    (𝑓0−𝑓ℎ)2

    𝑓ℎ adalah

    merupakan harga Chi Square (x2) hitung.

    f. Membandingkan harga Chi Square hitung dengan Chi Square tabel.

    Data dinyatakan berdistribusi normal apabila harga Chi Square hitung

    < harga Chi Square tabel, sedangkan data dinyatakan berdistribusi tidak

    normal apabila harga Chi Square hitung > harga Chi Square tabel. Chi

    Square tabel dapat dilihat di lampiran 7.

    5. Analisis Regresi Logistik

    Regresi logistik adalah bentuk regresi yang digunakan untuk

    memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen

  • 46

    ketika variabel dependen adalah sebuah data dengan ukuran biner dikotomi

    (ya atau tidak), sementara jenis data untuk variabel independen dapat

    berupa jenis data nominal, ordinal, interval, atau rasio (Yamin, dkk,

    2011:187).

    Selain itu, regresi logistik juga dapat digunakan untuk memprediksi

    besarnya probabilitas variabel dependen yang dipengaruhi oleh satu atau

    lebih variabel independen, serta untuk menentukan peringkat kepentingan

    relatif variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan

    regresi logistik penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:

    𝐿𝑛 (𝑝

    1 − 𝑝) = 𝛽0 + 𝛽1(𝑋1) + 𝛽2(𝑋2) + 𝛽3(𝑋3)

    atau

    𝑒(𝛽0+𝛽1(𝑋1)+𝛽2(𝑋2)+𝛽3(𝑋3)) =𝑝

    (1 − 𝑝)

    atau

    𝑝 =𝑒(𝛽0+𝛽1(𝑋1)+𝛽2(𝑋2)+𝛽3(𝑋3))

    (1 + 𝑒(𝛽0+𝛽1(𝑋1)+𝛽2(𝑋2)+𝛽3(𝑋3)))

    di mana,

    Ln = logaritma natural, yaitu logaritma yang berbasis bilangan e

    P = peluang keputusan deposito berjangka (Y) adalah 1

    e = konstanta matematika dengan nilai 2,71828183

    X1 = variabel suku bunga deposito

    X2 = variabel jangka waktu

    X3 = variabel lokasi kantor

    β = koefisien regresi

  • 47

    6. Uji Hipotesis

    a. Uji Simultan (Omnibus Test)

    Pengujian Omnibus of model coefficients digunakan untuk

    mengetahui apakah semua variabel independen (suku bunga deposito,

    jangka waktu, dan lokasi kantor) secara bersama-sama (simultan)

    berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan deposito

    berjangka) atau tidak. Omnibus test of model coefficients ekuivalen

    dengan F-test (Rumus: 𝐹 =𝑅2/𝑘

    (1−𝑅2)/(𝑛−𝑘−1)) di dalam regresi linier

    berganda (Latan, 2014:218). Omnibus test dapat diinterpretasi sebagai

    kemampuan kapabilitas dari prediktor/variabel independen di dalam

    model untuk memprediksi variabel respon/dependen.

    Pernyataan hipotesis dalam Omnibus test of model coefficients ini

    adalah H0 = tidak ada variabel independen yang berpengaruh secara

    signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan H1 = minimal ada

    satu variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap

    variabel dependen.

    H0 ditolak apabila nilai signifikansi (Sig.) dari uji Chi-Square

    Omnibus Test Statistic < alfa (0,05) yang berarti bahwa minimal ada

    satu variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap

    variabel dependen (keputusan deposito berjangka). H0 diterima apabila

    nilai signifikansi (Sig.) dari uji Chi-Square Omnibuus Test Statistic >

    alfa (0,05) yang berarti bahwa tidak ada variabel independen yang

  • 48

    berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (keputusan

    deposito berjangka).

    b. Uji Parsial (Wald Statistics)

    Menurut Latan (2014:223), Wald Statistics serupa dengan t-

    statistik (Rumus: 𝑡 =𝑟√𝑛−2

    √1−𝑟2) pada regresi linier yang dihitung dengan

    membagi nilai beta koefisien dengan standard error. Pengujian

    hipotesis secara parsial dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

    Wald yang membandingkan antara nilai signifikansi variabel dengan

    nilai alfa 0,05.

    Pernyataan hipotesis dalam uji Wald Statistics ini adalah sebagai

    berikut: H0 = variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

    terhadap variabel dependen, sedangkan H1 = variabel independen

    berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

    H0 ditolak apabila nilai signifikansi (Sig.) dari uji Wald Statistics

    < alfa (0,05) yang berarti bahwa variabel independen berpengaruh

    secara signifikan terhadap variabel dependen. H0 diterima apabila nilai

    signifikansi (Sig.) dari uji Wald Statistics > alfa (0,05) yang berarti

    bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan

    terhadap variabel dependen.

    c. Uji Dominan (Koefisien Regresi Logistik)

    Pengujian variabel independen (suku bunga deposito, jangka

    waktu, dan lokasi kantor) yang paling berpengaruh terhadap variabel

    dependen (keputusan deposito berjangka) ditentukan dengan melihat

  • 49

    nilai koefisien regresi (β) yang paling besar dari masing-masing

    variabel independen (suku bunga deposito, jangka waktu, dan lokasi

    kantor) pada model persamaan regresi logistik, yaitu 𝐿𝑛 (𝑝

    1−𝑝) = 𝛽0 +

    𝛽1(𝑆. 𝐵. 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑜) + 𝛽2(𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢) + 𝛽3(𝐿𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟).

    7. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

    Cox & Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

    ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

    likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

    diinterpretasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari

    koefisien Cox & Snell’s R Square untuk memastikan bahwa nilainya

    bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara

    membagi nilai Cox & Snell’s R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai

    Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada

    multiple regression (Ghozali, 2016:329).