BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek...
27
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di SMA SWASTA KARTIKA XIX-1
Bandung. Peneliti memilih sekolah ini karena model pembelajaran yang
akan diteliti belum pernah digunakan oleh guru biologi di sekolah tersebut
khususnya pada subkonsep pencemaran air. Selain itu, sekolah tersebut
juga memiliki laboratorium IPA yang lumayan memadai untuk digunakan
untuk mendukung kegiatan penelitian ini.
2. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini sampel diambil satu kelas eksperimen.
Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan secara random sampling,
yaitu pengambilan sampel dengan acak . Dari 3 kelas X MIIA, sampel
yang diambil adalah kelas X MIIA 1 dengan jumlah siswa 38 orang. Hal
ini berdasarkan kesesuaian jadwal ketika peneliti melakukan observasi.
B. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah One Group
Pretest Posttest Design (Sugiono, 2009:78). Dengan desain ini, hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan data
pretest sebelum perlakuan dengan data posttest setelah perlakuan. Secara
umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai
berikut:
28
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest
Kelas Pretest Pembelajaran Posttest
Eksperimen O1 X O2
Keterangan:
O1 = Pretest pada kelas ekperimen
O2 = Posttest pada kelas eksperimen
X = Perlakuan dengan melakukan Guided Inquiry
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre
Experimental Design (weak experimental design) karena penelitian ini belum
merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Pada metode ini masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat itu bukan semata-mata
pengaruh oleh variabel bebas (Sugiono, 2009). Metode ini tidak mempunyai
kelompok kontrol untuk membahas validitas eksternal.
D. Definisi Operasional
1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan berpikir kritis siswa dalam bentuk persentase indikator
kemampuan berpikir kritis yang diperoleh melalui instrumen yang memuat
lima kelompok keterampilan berpikir kritis. Kelima kelompok tersebut
mengacu pada kelompok keterampilam berpikir menurut Ennis (1985).
a. Elementary clarification (memberikan penjesalan sederhana)
b. Basic Support (membangun keterampilan dasar)
c. Inference (membuat inferensi)
d. Advance clarification (membuat penjelasan lanjutan)
29
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Strategy and tactics (mengatur strategi dan taktik)
Keterampilan berpikir kritis didefinisikan sebagai kemampuan
memberikan alasan (reasonable) dan berfikir reflektif yang difokuskan
pada apa yang diyakini dan apa yang akan dikerjakan. Reflektif artinya
mempertimbangkan secara aktif, tekun dan hati-hati terhadap segala
alternatif sebelum mengambil keputusan. Menurut Ennis, berpikir kritis
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua aspek, yaitu
disposisi/kecenderungan (disposition) dan keterampilan (ability). Dalam
penelitian ini hanya ditinjau aspek keterampilan (ability) yang terdiri dari
5 indikator, 12 subindikator. Dari ke 12 subindikator, peneliti
menggunakan semuanya untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa
dalam penelitiannya.
Kemampuan berfikir kritis berdasarkan subkonsep pada penelitian
ini diukur melalui pemberian soal berpikir kritis berbentuk uraian.
2. Pembelajaran Guided inquiry dalam penelitian ini merupakan
pembelajaran yang memberikan kesempatan lebih kepada siswa dalam
mempelajari penyebab pencemaran air dengan banyak diperlihatkan pada
fenomena yang terjadi sehari-hari, merumuskan masalah penyebabnya
bersama teman kelompok dalam pembelajaran, kemudian siswa dalam
kelompok mereka merumuskan kesimpulan dari hasil penyelidikan yang
dibimbing oleh guru.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan, dalam penelitian ini
digunakan instrumen atau alat pengumpul data. Instrumen penelitian adlah
alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data ahar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dlam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006
:160). Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
memperoleh sejumlah data penelitian. Dlam sejumlah penelitian, dayta
30
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai kedudukan yang sangat penting karena merupakan
penggambaran variabel yang diteliti serta befungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes.
1. Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis
Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis
siswa pada subkonsep pencemaran air dengan 12 indikator keterampilan
berfikir kritis yang meliputi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis
argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan
menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan,
mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan
mempetimbangkan hasil observasi, membuat deduksi dan
memepertimbangkan kredibilitas suatu sumber, mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi, membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi, membuat induksi dan
mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan nilai
keputusan, mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi,
mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu tindakan, berinteraksi dengan
orang lain (Ennis, 1985). Dari 12 indikator, yang digunakan adalah 10
indikator. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali yaitu sebelum
pembelajaran dan setelah pembelajaran.
Tes yang digunakan berupa uraian dengan jumlah soal dengan skor
maksimal 4. Kisi-kisi instrumen soal berdasarkan indikator keterampilan
berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2
31
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan
Berpikir Kritis
Sub-keterampilan Berpikir kritis No.
Soal
Jumlah
soal
Elementary clarification
(memberikan penjesalan
sederhana)
1.Memfokuskan pertanyaan 1,2 2
2.Menganalisis argumen 3,4 2
3.Bertanya dan menjawab
pertanyaan tentang suatu penjelasan
atau tantangan.
5,6 2
Basic Support
(membangun
keterampilan dasar)
4.Mempertimbangkan kredibilitas
suatu sumber
7,8 2
5.mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi.
9,10 2
6. Membuat dan
mempertimbangkan nilai keputusan
11,12 2
Inference (membuat
inferensi)
7.Membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi
13,14 2
8.Membuat induksi dan
memepertimbangkan hasil induksi
15,16 2
Advance Clariffication
(memberikan penjelasan
lebih lanjut)
9.Mendefinisikan istilah dan
mempetimbangkan hasil induksi
17,18 2
10.Membuat dan
mempertimbangkan hasil keputusan.
19,20 2
Strategy andTactics
(mengatur strategi dan
taktik)
11.Memutuskan suatu tindakan 21,22 2
12.Berinteraksi dengan orang lain 23,24 2
(Sumber : Ennis :1985)
32
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Lembar Penilaian Diskusi
Lembar penilaian diskusi sebagai panduan bagi peneliti mengamati
kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung.
Untuk menjaring tingkat kemampuan berpikir kritis siswa, digunakan
indikator kemampuan berpikir kritis siswa menurut Ennis (1985).
Indikator yang diamati tercermin pada kegiatan siswa dalam diskusi kelas.
Tingkat kemampuan berpikir siswa diukur melalui rubrik penilaian dalam
bentuk pernyataan sesuai dengan indikator-indikator tersebut. Kisi-kisi
format rubrik penilaian diskusi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Penilaian Diskusi Siswa
Aspek yang diamati Penjelasan Terlaksana
Ya Tidak
Memfokuskan
pertanyaan
Berpartisipasi dalam
merumuskan pertanyaan
Mengingatkan untuk tetap fokus
pada topik diskusi
Tetap fokus pada topik diskusi
Menganalisis argumen Berpartisipasi dalam
mengidentifikasi argumen
Memberikan alasan terhadap
pendapat yang dikemukakan
Bertanya dan
menjawab tentang
suatu penjelasan atau
tantangan
Menjawab pertanyaan teman
dalam kelompok
Mengajukan pertanyaan untuk
mengklarifikasi atau
menjelaskan
Mempertimbangkan
kredibilitas sumber
Memperkuata alasan dengan
menggunakan informasi dari
berbagai sumber
Mengobservasi dan
mempertimbangkan
hasil observasi
Ikut serta dalam mencari bukti-
bukti yang lain
Membuat deduksi dan
mempertimbangkan
hasil deduksi
Dapat menginterpretasikan
pertanyaan
Membuat induksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
Menyimpulkan atau
mengemukakan ide kembali jika
diperlukan
Membuat dan Ikut serta dalam menentukan
33
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek yang diamati Penjelasan Terlaksana
Ya Tidak
mempertimbangkan
nilai keputusan
keputusan hasil diskusi
Mendefinisikan istilah
,dan
mempetimbangkan
defenisi
Menjelaskan istilah-istilah yang
terkait dengan permasalahan
Mengidentifikasi
asumsi
Menyesuaikan pendapat yang
dikemukakan dengan
teori/merenkonstruksi argumen
Memutuskan suatu
tindakan
Ikut serta dalam merumuskan
alternatif
Berinteraksi dengan
orang lain
Menggunakan bahasa yang baik
dan intonasi yang jelas ,
Menolak pendapat dengan tetap
menghargai, Mendorong orang
lain untuk ikut serta dalam
diskusi
3. Lembar Observasi Keterlaksanaa Pembelajaran Guided Inquiry
Tabel 3.4 Lembar Observasi Keterlaksanaa Pembelajaran Guided
Inquiry
No Tahap Guided Inquiry Kelas
Eksperimen
1 Introduction (Pendahuluan) Ya Tidak
a) Guru memberikan permasalahan dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan
b) Siswa membuat hipotesis dengan
dibimbing guru
2 Materials
a) Guru mengemukakan alat dan bahan
percobaan
3 Procedure
a) Siswa merencanakan langkah kerja
percobaan
34
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Tahap Guided Inquiry Kelas
Eksperimen
b) Siswa menentukan variabel percobaan
c) Siswa melakukan percobaan dengan
bimbingan guru
d) Siswa mengumpulkan data sesuai
panduanyang terdapat dalam LKS
4
a) Beberapa kelompok memppresentasikan
hasil pengamatan di depan kelas
b) Beberapa kelompok lainnya menanggapi
hasil presentasi kelompok yang tampil
c) Siswa dalam kelompok berdiskusi dan
mengisi pertanyaan yang terdapat LKS
d) Siswa membuat kesimpulan
e) Guru memberikan koreksi dan penguatan
terhadap pembahasan siswa
Jumlah Kemunculan indikator
4. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari resfonden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui (Arikunto,
2006:151). Angket ini digunakan untuk mengetahui ketertarikan
siswa terhadap model pembelajaran dan materi, tanggapan pada
saat proses pembelajaran,dan penilainan terhadap model
pembelajaran. Angket didistribusikan setelah pembelajaran
berlangsung dan menggunakan pertanyaan terbuka yang tujuannya
agar siswa lebih bebas menggunakan pertanyaan terbuka yang
tujuannya agar siswa lebih bebas memberikan pendappatnya.
35
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun kisi-kisi angket yang digunakan dapat dilihat pada pada
tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.5 Aspek Pengelompokan Kriteria Angket
F. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan,
tahapan tersebuat adalah:
1. Tahap Persiapan
a) Studi kepustakaan, mencari bahan-bahan/ buku yang mendukung
melaksanakan penelitian.
b) Melakukan bimbingan pada dosen pembimbing skripsi tentang
proposal penelitian.
c) Membuat proposal penelitian.
d) Melaksanakan seminar proposal penelitian
e) Revisi proposal penelitian berdasarkan masukan pada saat seminar
proposal.
f) Menyusun instrumen dan RPP penelitian berdasarkan indikator
kemampuan berpikir kritis (indikator Ennis) dan pustaka-pustaka
NO Kriteria Nomor
Pertanyaan
1 Ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran 1,2,3,4
2 Ketertarikan siswa terhadap konsep materi 5,6,7,8
3 Tanggapan pada saat proses pembelajaran 9,10,11,12
3 Penilaian terhadap model pembelajaran 13,14,15
36
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang metode Guided Inquiry serta pembuatan soal dan
angketnya.
g) Melakukan judgement kepada dosen ahli untuk mengetahui layak
tidaknya instrument sebelum dicobakan.
h) Memperbaiki instrument berdasarkan hasil judgment hingga layak
diujicobakan.
i) Observasi lapangan ke SMA X
j) Mengurus surat ijin penelitian
k) Uji coba instrument
l) Pengujian instrument, kemudian dianalisis yang meliputi validitas,
reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran
m) Memperbaiki instrument berdasarkan hasil uji coba instrument.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian
b) Melakukan pretest (berpikir kritis) untuk mengetahui kemampuan
awal siswa
c) Melaksanaknan proses belajar mengajar berdasarkan skenario
pembelajaran yang ada, di kelas Eksperimen. Selama siswa
melakukan kegiatan pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun diskusi kelas, diamati dan dicatat observer dengan
mengacu pada rubrik dalam lembar penilaian siswa.
d) Pemberian post test kemampuan berpikir siswa setelah
pembelajaran
e) Pemberian angket kepada siswa
37
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap pengolahan data dan pengambilan kesimpulan
a) Mengumpulkan data meliputi data hasil tes kemampuan berpikir
kritis siswa, data hasil penilaian diskusi siswa, dan data hasil
angket tanggapan siswa.
b) Melakukan analisis data hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian melalui kajian pustaka yang menunjang.
c) Penarikan kesimpulan
G. Analisis Instrumen
Syambasri (1997:25) menyebutkan bahwa kualitas dari informasi atau
data-data yang dikumpulkan ditentukan oleh kualitas alat pengambil data
(instrumen) dan pengumpul data. Mengingat pentingnya kualitas alat
pengambil data maka instrumen yang digunakan harus teruji misalnya darri
segi validitas, reliabilitas, memiliki daya pembeda dalam membedakan mana
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, rendah dan juga tingkat
kesukarannya sudah teruji dilapangann.
1. Validitas Butir Soal
Pengertian umum untuk validitas butir soal dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Rumus yang digunakan
untuk menguji validitas item adalah rumus korelasi produk momen dengan
angka kasar yang dikemukakam oleh person, yaitu:
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
38
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah siswa uji coba
X = skor satu butir soal
Y = skor total tiapsisa uji coba
Sumber: Arikunto (2006:75)
Tabel 3.6 Koefisien Validitas Butir Soal
No Koefisien
Korelasi
Kriteria
1 0.801-1,000 Sangat tinggi
2 0,601-0,800 Tinggi
3 0,401- 0,600 Cukup
4 0,201-0,400 Rendah
5 0,000-0,200 Sangat rendah
Sumber: Arikunto (2009:75)
Tabel 3.7 Hasil Validitas Butir Soal
No. Soal Koefisien Korelasi Interpretasi
1 0,971 Sangat Tinggi
2 0,753 Tinggi
3 0,904 Sangat Tinggi
4 0,757 Tinggi
5 0,886 Sangat Tinggi
6 0,718 Tinggi
7 0,654 Tinggi
8 0,737 Tinggi
9 0,839 Sangat Tinggi
10 0,786 Tinggi
11 0,750 Tinggi
12 0,634 Tinggi
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur yang dapat memberikan
gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang.
Rumus yang digunakanuntuk menentukan reliabilitas soal uraian adalah sebagai
berikut:
39
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Arikunto (2006:75)
Table 3.8 Klafikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal
Koefisien korelasi Kriteria
0.801-1,000 Sangat tinggi
0,601-0,800 Tinggi
0,401- 0,600 Cukup
0,201-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat rendah
Sumber: Arikunto (2006:75)
3. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya
rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi (D) , yang berkisar antara 0-1 dengan rumus sebagai berikut:
40
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bilangan yang menunjukka sukar dan mudanya sesuatu disebut indeks
kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sama dengan 1,0. Indeks
kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumus yang digunakan
adlah sebagai berikut:
Adapun kriteria acuan Tingkat kesukaran yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Kriteria
0,00-0,020 Jelek
0,20-0,40 Cukup
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Baik sekali
Sumber: Arikunto (2009:211)
Keterangan:
DP = daya pembeda soal
BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
41
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah siswa yang mengerjakan tes
Sumber: Arikunto (2009:211)
Tabel 3.10 Daya Pembeda Butir Soal
No. Soal Koefisien Korelasi Interpretasi
1 0,75 Baik
2 0,59 Baik
3 0,68 Baik
4 0,53 Baik
5 0,67 Baik
6 0,53 Baik
7 0,53 Baik
8 0,56 Baik
9 0,64 Baik
10 0,57 Baik
11 0,54 Baik
12 0,51 Baik
4. Tingkat Kesukaran Soal
Rumus uji tingkat kesukaran:
Keterangan:
Mean = skor rata-rata untuk satu butir soal
Skor Maks = skor tertinggi untuk satu butir soal
Sumber: Arikunto (2006:75)
Tabel 3.11 Kriteria Daya Pembeda Soal Essay
Sumber: Arikunto
(2009:211)
Indeks kesukaran Kriteria
0,00-,.30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Rendah
Tingkat Kesukaran = Mean/ Skor Maksimum
42
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Butir Soal
No. Soal Koefisien Korelasi Interpretasi
1 0,75 Mudah
2 0,59 Sedang
3 0,68 Sedang
4 0,53 Sedang
5 0,67 Sedang
6 0,53 Sedang
7 0,53 Sedang
8 0,56 Sedang
9 0,64 Sedang
10 0,57 Sedang
11 0,54 Sedang
12 0,51 Sedang
H. ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis terhadap data
penelitian yang meliputi hasil tes kemampuan berpikir kritis, angket siswa,
dan wawancara guru. Adapun langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
a. Rekapitulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis yang didapat
masing-masing siswa yang mencakup seluruh sub-indikator
kemampuan berpikir kritis.
b. Rekapitilasi hasil tes kemampuan berpikir kritis berdasarkan
tiap sub-indikator kemampuan brpikir kritis.
c. Untuk mengetahui pencapaian keterampilan berpikir kritis
siswa, dihitung persentase skor tes awal (pretest) dan skor test
akhir (postest) digunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.13 Klasifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Berdasarkan Persentase skor Perolehan Siswa
43
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persentase Kategori
90% ≤ A ≤ 100% Sangat Baik
75% ≤ B ≤ 90% Baik
55% ≤ C ≤ 75% Cukup
40% ≤ A ≤ 55% Kurang
0% ≤ A ≤ 40% Jelek
d. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis
siswa dapat digunakan rumus nilai Indeks Gain (Hake, 2002)
berikut:
Adapun kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake R.R
(1999) adalah:
Tabel 3.14 Kategori Indeks Gain
Indeks Gain Klasifikasi
G > 0,7 Tinggi
0,30 < G < 0,70 Sedang
G < 0,30 Rendah
2. Analisis Angket Siswa
a. Tabulasi jawaban angket dari seluruh siswa
b. Perhitungan persentasi jawaban siswa untuk masing-masing
aspek yang ditanyakan pada siswa dengan perhitungan sebagai
berikut:
44
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perumusan masalah
Seminar proposal
Penyusunan proposan penelitian
Penyusunan instrumen penelitian
Judgement dan revisi instrumen
Pengolahan data hasil uji coba
instrumen
Uji coba instrumen
c. Interpretasi jawaban angket dengan cara membuat tafsiran
berdasarkan nilai persentase
Tabel 3.15 Tafsiran Nilai Persentase Jawaban Angket
Persentase Tafsiran
0% Tidak ada
1% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir Separuhnya
50% Separuhnya
51% - 75% Sebagian besar
76% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
A. ALUR PENELITIAN
45
Conny Dianoviana Siregar, 2013 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guiden Enquiry Pada Sumkonsep Pencemaran Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian tes kemampuan
berpikir kritis dan angket.