BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel...

31
30 Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi, oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang akan diteliti. 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru. Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45 Lembang. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117) menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut :

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel...

30 Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan

diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut

disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam

penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi,

oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini

akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang

akan diteliti.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang

pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45

Lembang.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber

penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117)

menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu

seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja

mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka

yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun

jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang

menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel

sebagai berikut :

31

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

NO

NAMA SEKOLAH ALAMAT POPULASI

GURU

1 SMK 45 Lembang Jl. Barulaksana

Lembang

50

Jumlah 50

3. Sampel Penelitian

Agar dapat mempermudah melakukan penelitian, peneliti

memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.

Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan

data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif).

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 118)

menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penarikan sampel pada populasi harus memperhatikan teknik-

teknik yang benar dalam menentukan sampel tersebut. Hal ini

dimaksudkan supaya sampel yang diambil tersebut merupakan sampel

yang representatif atau keseluruhan, yaitu sampel yang benar-benar

dapat mewakili jumlah populasi. Untuk menentukan banyaknya

sampel penelitian, Arikunto (2006 :112) mengemukakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan dari pendapat diatas, maka sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah total sampling atau keseluruhan populasi

dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang

ada di SMK 45 Lembang yang berjumlah 50 orang.

32

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Untuk model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk

memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.

Menurut Ali (2013 :79), mengemukakan bahwa: “ Rancangan penelitian

pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman

selama pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Nasution (2009: 23)

mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang

cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara

ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.”

Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas

kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas

penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran

yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari pemaparan yang di

kemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian ini akan

memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian (Nazir, 1983: 100)

mengemukakan bahwa:

Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan

dan analisa data, sementara dalam arti luar, desain penelitian

mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta

hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya;

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat

spesifikasi dari tujuan,luas jankau (scope), dan hipotesis untuk

diuji;

4. Membangun penyelidikan atau percobaan;

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-

varaiabel;

6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan;

7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data;

9. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk

mengadakan generalisasi serta inferensi statistik; dan

10. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses peneltian, diskusi

serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan

dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan

kerja penelitian yang akan datang.

33

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri darai

dua bagian, yaitu:

a. Perencanaan penelitian; dan

b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian membutuhkan cara dan tahap-tahapan

yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan

metode yang tepat, diharapkan agar dapat memperoleh hasil yang dapat

dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Syaodih (2010:

52) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian adalah rangkaian cara atau

kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang

dihadapi”. Sementara itu, Surakhmad (1982 :131) mengemukakan metode

penelitian, yaitu sebagai berikut:

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk

mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa

dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.Cara utama

dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari

tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dan diteliti pada

peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dapat

memahami masalah ataupun peristiwa yang sedang berlangsung pada

saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Syaodih

(2010: 54) mengemukakan bahwa:

Metode deskriptif (descriptive reserch) adalah suatu metode

penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-

fenomena yang ada, yang berlangsung pada sat ini atau saat yang

lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau

pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan

suatu kondisi apa adanya.

34

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mohamad

Nazir (1983: 63) berpendaat bahwa:

Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang di selidiki.

Winarno Surakmad (1982: 140) mengemukakan mengenai ciri-ciri

metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:

a) Memusatkan diri pada pemeecahan masalah-masalah yang ada

pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelskan dan

kemudian dianalisa. Metode ini sering disebut metode analitik.

Berdasarkan dari pemaran diatas bahwa dalam penggunaan metode

deskriptif ini pemecahan masalah dipusatkan pada masalah-masalah

yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini, maka metode penelitian deskriptif

diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan indormasi secara

faktual mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap

kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dengan

menggunakan metode bilangan agar dapat mendeskripsikan suatu

objek atau variabel. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendekatan

kuantitatif dikemukakan oleh Arikunto (dalam Ridwan 2014) yaitu

:”Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti dengan cara

mengukur indikator-indikator variabel sehingga diperoleh gambaran

umum dan kesimpulan masalah penelitian”. Selanjutnya Sugiono

(2011: 10-11) mengemukakan pendekatan kuantitatif, sebagai berikut:

35

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan kuantitaif merupakan metode positivistik karena

berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode

ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.

Dengan melihat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan

adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional dilakukan untuk menghindari salah pengertian

dan penafsiran pembaca terhadap penelitian ini, oleh karena itu perlu

dijelaskan ada beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman dalam

landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul

penelitian yaitu “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Mengajar Guru Di SMK 45 Lembang”.

Menurut Nazir (1983: 152) menjelaskan bahwa definisi operasional

sebagai berikut :

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional

yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Disini peneliti membatasi penjelasan yang akan dikemukakan pada

definisi operasional karena didalam varibael X motivasi dan kepuasan

kerja, sedangkan untuk variabel Y yaitu kinerja mengajar guru. Adapun

definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitan ini

adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang/benda) yang berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan

seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:849).

Berdasarkan dari pengertian diatas, pengaruh yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah keterkaitan atau hubungan yang memiliki

36

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh antar variabel X yaitu motivasi dan kepuasan kerja terhadap

variabel Y kinerja mengajar guru.

2. Motivasi

Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi seringkali diartikan pula

sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Robbin dalam

Sutrisno (2009 :111) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai suatu

kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan

organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan

beberapa kebutuhan individu”.

Faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan

(Job Content) faktor instrinsik yaitu faktor motivator yang

memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yang

didalamnya termasuk achievement, pengakuan, kemajuan tingkat

kehidupan, tanggung jawab, dsb.

Frederick Herzberg dalam Stephen P.Robbin dan Timothy A.Judge

(2008: 227-228) berpendapat bahwa:

Faktor yang berada disekitar pelaksanaan pekerjaan, sehubungan

dengan (Job Context) atau aspek ekstrinsik pekerja. Faktor-

faktor yang termasuk kedalam Job Context adalah :

a. Kondisi Kerja (Working Condition)

b. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )

c. Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaanya (Company policy

administration)

d. Teknik pengawasan (Supervision technical)

e. Perasaan aman dalam bekerja (Job security)

Jadi motivasi merupakan semangat yang diberikan lingkungan

yang meliputi faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik dalam

menjalankan setiap aktifitas dengan penuh rasa tanggungjawab

dalam setip pekerjaannya.

37

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kepuasan Kerja

Menurut Handoko dalam Sutrisno (2009 :75) mengemukakan

bahwa: “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”.

Kepuasan kerja seorang guru berasal dari pemuasan kebutuhan yang

lebih tinggi, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi bukan

kebutuhan yang rendah.

Menurut Levi (2002) dalam situs wikipedia.org (20 Mei 2014).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari

lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, antara lain :

a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan

memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang

nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta

perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam

melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau

mengurangi kepuasan kerja.

b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai

pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap

sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang

berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan

atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun

yang berbeda jenis pekerjaannya.

d. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan

dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh

peningkatan karier selama bekerja.

e. Gaji/Upah (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan

hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.

Jadi Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang terjadi

didalam diri seseorang yang tercermin dalam menjalankan

pekerjaan dengan penuh rasa senang, lebih mencintai pekerjaan

yang dikerjakannya sikap ini akan terlihat dengan kedisplinan

ataupun prestasi yang dicapainya, berhubungan baik dengan teman

sejawat agar dapat bekerjasama di dalam pekerjaan yang di

38

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi

yaitu faktor psikologis.

4. Kinerja Guru

Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual

performance ( prestasi kerja nyata) yang di capai seseorang. Secara

terminologi, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan

kepadanya” (Nawawi,1985: 27).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997: 503) mengartikan

kinerja yaitu :

a. Sesuatu yang dicapai;

b. Prestasi yang diperhatikan;

c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa

kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki

oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat

kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru

berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari

kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin

Syaefudin (2009 :50-51) dalam Zakiah (2009) yaitu: merencanakan

proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar,

menilai proses belajar mengjar dan menguasai bahan ajar.

39

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan

merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru

yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh

seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh

rasa tanggungjawab.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2003: 119) mengemukakan bahwa : “Instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel

penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada

karakteristik variabel yang diteliti.

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket

atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden)” Syaodih (2010: 219). Kemudian Suharsimi Arikunto (2006:

151) mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui”. Menurut Riduwan (2009: 71-72) dalam bukunya belajar mudah

penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup (angket berstuktur) adalah

“Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda

checklist (√)”.

Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi

kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel

X Motivasi dan Kepuasan kerja dan variabel Y Kinerja Mengajar Guru

40

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45

Lembang.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan

Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial” (Sugiono, 2003: 107). Dengan menggunakan Skala

Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel

yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang

digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang masing-

masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis

jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Tabel Skala Likert

Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor

Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4

Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3

Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2

Tidak pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena

akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan

terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing

variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan

pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat

dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi

instrumen variabel Y. Variabel X terdapat motivasi dan kepuasan kerja

41

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis sedangkan variabel Y

yaitu kinerja mengajar guru, yang terdapat didalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penelitian Variabel X

Variabel Dimensi

Indikator Sub Indikator No

Item

Variabel X

Motivasi dan

Kepuasan

Kerja

Motivasi

Frederick

Herberg

dalam Stephen

P.Robbins

(2008 :227-

228)

Dan Kepuasan

Kerja Levi

(2002)

Motivasi Teori Dua

Faktor job

content (Faktor

Instrinsik)

a. Prestasi (achievement) 1,2

b. Pengakuan 3,4

c. Kemajuan tingkat

kehidupan

5,6

d. Tanggung Jawab 7,8

Hygiene Factor

job context

(Faktor

Ekstrinsik)

a. Kondisi Kerja (Working

Condition)

9,10

b. Hubungan antar pribadi

(Interpersonal Relation)

11,12

c. Kebijakan dan

pelaksanaanya

(Company policy

administratio)

13,14

d. Teknik Pengawasan

(Supervision Technical)

15,16

e. Perasaan aman dalam

bekerja (Job Security)

17,18

Kepuasan

Kerja

Aspek dalam

Kepuasan

Kerja

a. Pekerjaan itu sendiri 19,20,

21,22

b. Supervision 23,24

c. Promosi 25,26

d. Gaji/Upah 27,28,

29

42

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi Penelitian Variabel Y

Variabel Dimensi

Indikator Sub

Indikator

No

Item

Variabel Y

Kinerja

Mengajar

Guru

Udin

Syaefudin

dalam Zakiah

(2009)

Kemampuan

Menjalankan

Tugas Sebagai

Mengajar

1. Merencanakan

Program Pembelajaran

a. Menyusun RPP 1,2,3

b. Merencanakan

kegiatan Pembelajaran

4,5,6

c. Memilih dan

menetapkan metode

pembelajaran

7,8,9

d. Memilih dan

menguasai bahan ajar

10,11,12

e. Menentukan alat

evaluasi hasil belajar

13,14,15

2. Melakukan proses

belajar mengajar

a. Membuka

pembelajaran

16,17,18,19

b. Menyampaikan materi

pelajaran

20,21,22

c. Menggunakan metode

pembelajaran

23,24,25

d. Menggunakan alat

peraga

26,27,28,29

e. Pengelolaan Kelas 30,31,32

f. Menutup Pembelajaran 33,34,35

3. Menilai proses belajar

mengajar

a. Menggunakan teknik

dan alat evaluasi yang

menyenangkan

36,37,38

b. Melakukan evaluasi

formatif

39,40,41

c. Melakukan evaluasi

sumatif

42,43,44

d. Melakukan program

perbaikan

45,46,47

e. Pelaporan hasil

evaluasi

48,49,50

43

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Untuk dapat memperoleh data penelitian yang baik maka harus

didukung dengan cara memperolehnya dengan baik pula salah satunya

dengan menggunakan instrumen sebagai alat pengukuran. Instrumen yang

berupa angket yang telah disusun dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki

karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan.

Sebelum penyebaran angket dilakukan, penelitu melakukan uji coba

angket terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan

atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket yang terdiri dari

pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawaban.

Untuk uji coba angket peneliti melakukan uji coba angket terhadap 20

orang responden yang diambil diluar sampel, yaitu guru SMK Bina Wisata

Lembang pada tanggal 23-27 september 2014.

1. Pengujian Validitas

Suharsimi Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa: “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau

kesahihan sesuatu intrumen”. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan

data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya

intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud

Suharsimi Arikunto (2006 :168).

Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan 2009

:98)

𝑟𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 . (∑𝑌)

𝑛. ∑𝑋2 − (∑𝑋)2 . {𝑛. ∑𝑌2 − (∑𝑌)2}

Dimana :

𝑟𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah Responden

44

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menentukan valid atau tidaknya butir item, dapat dilihat

dari uji coba hipotesa dengan kriteria adalah jika 𝑟𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

maka dinyatakan valid. Adapun berdasarkan hasil perhitungan uji

validitas dari kedua variabel penelitian sebagai berikut :

a. Validitas variabel X ( Motivasi dan Kepuasan Kerja)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X

No

item

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan Tindak Lanjut

1 1,798 1,734 Valid Digunakan

2 2,088 1,734 Valid Digunakan

3 2,772 1,734 Valid Digunakan

4 2,241 1,734 Valid Digunakan

5 4,434 1,734 Valid Digunakan

6 7,008 1,734 Valid Digunakan

7 3,389 1,734 Valid Digunakan

8 5,442 1,734 Valid Digunakan

9 2,702 1,734 Valid Digunakan

10 5,772 1,734 Valid Digunakan

11 2,682 1,734 Valid Digunakan

12 2,986 1,734 Valid Digunakan

13 2,021 1,734 Valid Digunakan

14 2,077 1,734 Valid Digunakan

15 4,233 1,734 Valid Digunakan

16 3,170 1,734 Valid Digunakan

17 2,683 1,734 Valid Digunakan

18 2,314 1,734 Valid Digunakan

19 4,390 1,734 Valid Digunakan

20 3,078 1,734 Valid Digunakan

21 -0,465 1,734 Tidak Valid Dibuang

22 -0,973 1,734 Tidak Valid Dibuang

23 4,161 1,734 Valid Digunakan

24 -0,353 1,734 Tidak Valid Dibuang

25 3,347 1,734 Valid Digunakan

26 2,015 1,734 Valid Digunakan

27 7,337 1,734 Valid Digunakan

45

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 4,742 1,734 Valid Digunakan

29 4,742 1,734 Valid Digunakan

b. Validitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No

Item

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan Tindak Lanjut

1 -7,370 1.734 Tidak Valid Direvisi

2 -0,276 1.734 Tidak Valid Dibuang

3 -0,876 1.734 Tidak Valid Dibuang

4 2,583 1.734 Valid Digunakan

5 1,898 1.734 Valid Digunakan

6 -0,777 1.734 Tidak Valid Dibuang

7 -0,454 1.734 Tidak valid Direvisi

8 -0,613 1.734 Tidak valid Direvisi

9 1,804 1.734 Tidak valid Dibuang

10 1,828 1.734 Valid Digunakan

11 -0,336 1.734 Tidak Valid Dibuang

12 2,261 1.734 Valid Digunakan

13 2,660 1.734 Valid Digunakan

14 2,032 1.734 Valid Digunakan

15 2,970 1.734 Valid Digunakan

16 -0,418 1.734 Tidak Valid Dibuang

17 1,689 1.734 Valid Digunakan

18 -2,009 1.734 Tidak valid Dibuang

19 2,473 1.734 Valid Digunakan

20 -1,446 1.734 Tidak valid Direvisi

21 -0,338 1.734 Tidak valid Direvisi

22 -0,487 1.734 Tidak valid Dibuang

23 1,767 1.734 Valid Digunakan

24 2,098 1.734 Valid Digunakan

25 2,734 1.734 Valid Digunakan

26 1,816 1.734 Valid Digunakan

27 -0,666 1.734 Tidak valid Dibunag

28 2,548 1.734 Valid Digunakan

29 2,875 1.734 Valid Digunakan

46

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 2,028 1.734 Valid Digunakan

31 2,053 1.734 Valid Digunakan

32 -0,491 1.734 Tidak valid Dibuang

33 -0,590 1.734 Tidak valid Dibuang

34 2,318 1.734 Valid Digunakan

35 -0,250 1.734 Tidak valid Dibuang

36 -1,127 1.734 Tidak valid Dibuang

37 -1,298 1.734 Tidak valid Dibuang

38 1,822 1.734 Valid Digunakan

39 -0,597 1.734 Tidak valid Dibuang

40 2,294 1.734 Valid Digunakan

41 -0,747 1.734 Tidak valid Dibuang

42 2,511 1.734 Valid Digunakan

43 1,754 1.734 Valid Digunakan

44 -0,699 1.734 Valid Digunakan

45 1,759 1.734 Valid Digunakan

46 2,553 1.734 Valid Digunakan

47 1,768 1.734 Valid Digunakan

48 1,882 1.734 Valid Digunakan

49 -0,886 1.734 Tidak valid Dibuang

50 -0,980 1.734 Tidak valid Direvisi

Berdasarkan hasil uji validitas angket variabel X dapat disimpulkan

bahwa 26 item pernyataan dinyatakan valid dan 3 item penyataan

dinyatakan tidak valid dan keterangan dibuang. Sedangkan untuk

variabel Y dapat disimpulkan bahwa 27 item pernyataan valid dan 23

item pernyataan tidak valid dan keterangan 6 item pernyataan direvisi

dan 17 item pernyataan dibuang. Dengan saran dari pembimbing maka

item yang tidak valid direvisi dan dibuang.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan sehingga

beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah

(konstan). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan

menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus

47

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan adalah metode Alpha. Untuk mencari nilai realibilitas

instrumen digunakan rumus Riduwan (2009 :115) sebagai berikut :

𝑟11= 𝑘

𝑘−1 . 1 −

∑𝑆𝑖

𝑠𝑡

Dimana : 𝑟11= Nilai Realibilitas

∑𝑆𝑖 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

𝑆𝑡 = Varians total

𝑘 = Jumlah item

Sedangkan rumus untuk menghitung varian skor tiap item,

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑖 = ∑X𝑖2 −(∑𝑋𝑖)

2

𝑁

Dimana:

𝑆𝑖 = Varians skor tiap-tiap item

∑𝑋𝑖2 = Jumlah Kuadrat item 𝑋𝑖

(∑𝑖)2 = Jumlah item 𝑋𝑖 dikuadratkan

𝑁 = Jumlah Responden

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan

SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00 terdapat

kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel

tersebut reliabel seperti yanag tertera dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Realibilitas Instrumen

Koefisien Realibilitas 𝒓𝟏𝟏 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

Variabel X (Faktor Psokologis

Motivasi dan Kinerja Guru)

0,913 0,456 Reliabel

Variabel Y Kinerja Guru 0,865 0,456 Reliabel

48

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini

terdiri dari bebeapa langkah yang harus dilakukan dalam proses

pelaksanaan pengumpulan data. Berikut ada 3 tahapan yang harus

ditempuh antara lain :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan yang menyangkut

langkah-langkah pembuatan surat perizinan penelitian.

b. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dimulai setelah diketahui uji coba

angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket

dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah valid dan

reliabel. Langkah selanjutnya yaitu menyebarkan instrumen yang sudah

dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada seluruh sampel penelitian.

Penyebaran instrumen dilakukan agar dapat memperoleh data

yang sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian

dapat diolah dan dianalisis sesuai prosedur dan teknik pengolahan data

yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil dan

kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket dilakukan di SMK 45

Lembang pada hari rabu tanggal 2 dan terkumpul hari selasa, 7 oktober

2014.

3. Tahap Pengumpulan Data

Angket yang disebar ditujukan kepada guru-guru SMK 45

Lembang. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penyebaran data

angket kepada bidang wakasek kurikulum. Cara yang digunakan dalam

mengumpulkan angket ini yaitu dengan cara mendatangi setiap

responden yang dituju atau yang bersangkutan dan ada yang dititipkan

dibagian Tata Usaha (TU).

49

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan bagian yang penting dalam

melakukan penelitian karena dengan pengolahan data peneliti dapat

merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Akdon (2005 :180)

mengemukakan bahwa: “Pengolahan data merupakan sautu hal yang

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang

akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan”. Maka

dari itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya

sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini setelah angket-angket diisi oleh para responden,

maka akan dikumpulkan untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa

kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk

kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang

tercecer. Selanjutnya peneliti memeriksa seluruh data yang terkumpul

dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya

adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul.

b. Memeriksa semua jawaban pertanyaan dalam angket untuk

memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk ynag diberikan.

c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak

terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket

d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih

lanjut

e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada

setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala

penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

50

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seleksi angket dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data

yang telah terkumpul siap untuk diolah. Adapun hasil dari

penyeleksian angket, yaitu:

1) Jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket

yang disebarkan;

2) Angket yang terkumpul merupakan angket yang telah terisi

dengan lengkap;

3) Angket diisi oleh responden sesuai dengan kriteria jawaban

yang telah disediakan, untuk itu data yang telah terkumpul

layak untuk diolah.

Tabel 3.8

Hasil Seleksi Angket

Jumlah

Sampel

Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul Dapat

Diolah

50 50 50 50

2. Pengklasifikasian Data

Pengklasifikasian data dimaksudkan untuk mengumpulkan hasil

angket secara keseluruhan dari setiap responden yang berdasarkan

kepada variabel penelitian, yaitu variabel X (Motivasi dan Kepuasan

Kerja) variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Selanjutnya dilakukan

pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan tabel pemberian

skor pada setiap alternatif jawaban antara lain:

51

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Bobot Alternatif Jawaban Bobot

Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4

Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3

Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2

Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1

Untuk selanjutnya menghitung kecenderungan umum variabel X

dan variabel Y. perhitungan digunakan untuk mencari gambaran

kecenderungan umum pada variabel X dan variabel Y. untuk

menghitung kedua variabel tersebut digunakan uji statistik yang sesuai

dengan penelitian dengan menggunakan rumus Weighted Means Score

(WMS)

3. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan aspek yang sangat penting dalam

proses penelitian. Setelah uji coba angket yaitu uji validitas dan

reabilitas untuk dapat dilihat keabsahan dari instrumen (angket), baru

dilaksanakan pengolahan data. Adapun tatacara dalam melaksanakan

pengolahan data antara lain sebagai berikut:

a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

Dengan menggunakan Weight Means score (WMS), dimana

rumusnya (Sudjana, 2005 :67) yaitu:

𝑋 = ∑𝑥𝑖

𝑛

Dimana :

𝑥 = Rata-rata skor responden

∑𝑥𝑖 = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden

𝑛 = Jumlah responden

52

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Hasil

perhitungan WMS sebagai berikut :

Tabel 3.10

Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Nilai

Rentang

Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

3,01 – 4,00 Selalu Sangat Mampu Sangat Baik

2,01 – 3,00 Sering Mampu Baik

1,01 – 2,00 Kadang-kadang Kurang Mampu Kurang Baik

0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang

Baik

Sangat Kurang

Baik

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk setiap variabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Riduwan, 2009 : 131):

𝑇𝑖 = 50 + 10 (𝑋𝑖−𝑥 )

𝑠

Dimana :

𝑇𝑖= Skor baku

𝑋𝑖= Skor Mentah

𝑠= Standar Deviasi

𝑥 = Rata-rata (mean)

Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui

langkah-langkah dalam Riduwan (2009 :121-122) berikut ini :

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

2) Menentukan rentang R, dengan rumus:

R = skor terbesar – skor terkecil

3) Mencari banyak kelas (BK) interval:

BK = 1 + (3,3) Log n

4) Mencari nilai kelas interval (i)

𝑖 =𝑅

𝐵𝐾

53

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Membuat tabel distribusi frekuensi

6) Mencari nilai rata-rata (mean)

𝑋 = ∑𝑓𝑖𝑋𝑖

𝑛

7) Mencari simpangan baku (standar deviasi):

𝑠 = 𝑛 ∑𝑓𝑋𝑖

2−(∑𝑓𝑋𝑖)2

𝑛(𝑛−1)

c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi

kuadrat.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan

teknik statistik apa yang akan diguakan dalam pengolahan data

selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan

digunakan statistik parametik, namun apabila penyebaran datanya

tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik,

rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi

kuadrat Riduwan (2009 :124) yaitu:

𝑋2 = (𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 )2

𝑓𝑒

𝑘

𝑖=1

Dimana :

𝑋2= Nilai Chi kuadrat

𝑓𝑜= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

𝑓𝑒= Frekuansi yang diharapkan

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunkan rumus

diatas adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang

digunakan seperti

a) Menentukan skor tertinggi terendah

54

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus :

R = Skor tertinggi – skor terendah

c) Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai

berikut:

BK = 1 + (3,3) log n

d) Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :

1= 𝐵

𝐵𝐾

e) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:

𝑋 =∑𝑓. 𝑥

𝑛

f) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:

𝑠 =𝑛 ∑𝑓𝑖𝑋𝑖

2 − (∑𝑓𝑖𝑋)2

𝑛(𝑛 − 1)

2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama

dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah

0,5).

a) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Riduwan (2009 :

122) yaitu:

𝑍 =𝑥 − 𝑥

𝑠

Dimana :

𝑥 = Rata-rata distribusi

𝑥= Batas kelas distribusi

s = Simpangan baku

b) Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan

menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh

luas O-Z

c) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z

dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan

55

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus,

kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)

ditambah dengan angka baris berikutnya.

d) Mencari 𝑓𝑒 (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan

tiap kelas interval dengan 𝑛 (jumlah responden).

e) Mencari 𝑓𝑜 (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara

mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.

f) Membandingkan nilai 𝑋2 hitung dengan 𝑋2 tabel. Dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: Jika 𝑋2𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , artinya

distribusi data tidak normal Jika 𝑋2𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , artinya

distribusi data normal.

I. Menguji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi

dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan

hipotesis dalam penelitian ini :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi

dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.

Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah:

1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel

berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik.

Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:

Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan

menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pearson Product Moment

(𝑟) Riduwan (2009 :138) :

56

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑟𝑋𝑌 =𝑛 ∑𝑋𝑌 − (∑𝑋) . (∑𝑌)

{𝑛. ∑𝑋2 − (∑𝑋)2}. {𝑛. ∑𝑌2 − (∑𝑌)

2}

Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan (2009 :138)

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan

variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan

menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).

𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

Dimana :

𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Nilai t

𝑟 = Nilai Koefisien Korelasi

𝑛 = Jumlah Sampel

Hasil konsultasi harga 𝑟𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho ditolak dan Ha

diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan

variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika 𝑟𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho diterima

dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y

tidak signifikan.

57

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya

sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

𝐾𝑃 = 𝑟2 x 100%

Dimana :

KP = Nilai Koefisien Determinasi

r = Nilai Koefisien Korelasi

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi

variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi

dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Dimana :

𝑌 = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

𝑎 = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

𝑏 = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

𝑋 = Nilai variabel untuk di prediksikan

Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah

sebagai berikut:

𝑎 =. ∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑋

𝑛.

58

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑏 =𝑛. ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 . ∑𝑌

𝑛. ∑𝑋2 − (∑𝑋)2

Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila angka

korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan sebaliknya jika angka

koefisien rendah maka harga b rendah.

J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

1. Data Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)

Setelah dihasilkan skor mentah dari variabel X dan variabel Y,

selanjutnya skor mentah tersebut diolah menjadi skor baku dengan

tujuan untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Rumus

untuk skor mentah menjadi skor baku adalah :

59

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.12

Skor Baku Variabel X

(Motivasi dan Kepuasan Kerja)

2

2. Data Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)

Dalam pengolahan skor mentah menjadi baku menggunakan rumus:

𝑇𝑖 = 50 + 10 (𝑋𝑖 − 𝑥 )

𝑠

Dari pengolahan skor mentah menjadi skor baku menggunakan

rumus diatas (perhitungan terlampir). Dari rumus tersebut

menghasilkan skor baku untuk variabel X antara lain:

No X

No X

No X

1 57

11 71

21 57

2 60

12 66

22 49

3 65

13 55

23 43

4 67

14 44

24 37

5 63

15 54

25 40

6 60

16 57

26 40

7 58

17 51

27 40

8 67

18 43

28 56

9 60

19 51

29 49

10 51

20 45

30 65

No X

No X

31 67

41 43

32 48

42 44

33 33

43 41

34 34

44 45

35 44

45 44

36 38

46 45

37 40

47 52

38 38

48 51

39 39

49 51

40 45

50 38

60

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13

Skor Baku Variabel Y

(Kinerja Mengajar Guru)

No Y

No Y

No Y

1 47

11 49

21 45

2 71

12 49

22 40

3 71

13 45

23 48

4 71

14 36

24 55

5 47

15 49

25 55

6 74

16 61

26 54

7 47

17 47

27 54

8 71

18 44

28 57

9 56

19 47

29 42

10 50

20 46

30 47

No Y

No Y

31 78

41 47

32 47

42 48

33 35

43 42

34 42

44 51

35 45

45 50

36 46

46 48

37 41

47 46

38 35

48 45

39 39

49 47

40 45

50 46