BAB 5 -...

www.akuntamatika.com 51

BAB 5

PENJURNALAN

A. Penjurnalan

Penjurnalan (journalizing) berfungsi untuk meringkas transaksi secara dengan

sistematis. Jenis informasi yang harus terekam di penjurnalan bergantung pada

kebutuhan perusahaan dengan tetap berlandas pada pilar matematika (melalui

penerapan persamaan akuntansi yang mencerminkan hukum dana) dan

mematuhi pilar prinsip-prinsip dasar yang berlaku. Untuk kepentingan

pembelajaran, informasi penting tentang transaksi yang lazim tercantum di

penjurnalan adalah sebagai berikut.

1. Akun-akun yang berubah; menunjukkan akun-akun yang mengalami

perubahan akibat terjadinya suatu transaksi (melalui analisis fakta).

2. Nilai rupiah transaksi; menunjukkan besarnya perubahan yang disajikan

dalam satuan moneter.

3. Tanggal transaksi; bermanfaat untuk menunjukkan periode terjadinya

transaksi. Informasi ini penting karena akuntansi menerapkan prinsip

dasar yang disebut periodisasi (unit usaha perlu menyusun laporan

keuangan secara periodik).

4. Deskripsi singkat transaksi, jika diperlukan; membantu memberi informasi

tambahan yang dianggap penting, dan meminimalkan salah klasifikasi

akun.

Penjurnalan harus berdasar pada mekanisme debet kredit berbasis akun

seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Padahal, mekanisme debet

kredit itu sendiri merupakan aplikasi matematika. Dengan demikian, secara

singkat penjurnalan dapat dinyatakan sebagai berikut.

Penjurnalan selalu menyebabkan perubahan minimal dua akun

(di sisi debet kredit) dengan total nilai moneter di sisi debet

harus selalu sama dengan total nilai moneter di sisi kredit.


B. Format Buku Jurnal

Media pencatatan penjurnalan adalah buku jurnal (book of journal). Terdapat

dua tipe buku jurnal, yaitu buku jurnal umum (general journal) dan buku jurnal

khusus (special journal). Perusahaan kecil umumnya menggunakan buku jurnal

umum, yaitu satu jenis buku jurnal yang menampung semua jenis transaksi

yang terjadi di perusahaan. Salah satu bentuk buku jurnal umum yang lazim

digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun dan

Deskripsi Singkat Debet

(Rupiah) Kredit

(Rupiah)

Total

C. Langkah Penjurnalan

Berikut ini langkah-langkah penjurnalan menggunakan buku jurnal umum.

1. Menulis tanggal transaksi di kolom tanggal.

2. Menganalisis fakta atas transaksi dan mengidentifikasi akun-akun yang

didebet dan akun-akun yang dikredit.

3. Menulis nama akun-akun yang didebet di kolom nama akun.

4. Menulis akun-akun yang di kredit di bawah akun-akun yang di debet. Akun

yang di kredit ditulis menjorok ke dalam dibanding akun-akun yang di debet.

Penulisan menjorok sebagai sinyal/tanda bahwa akun tersebut dicatat di sisi

kredit (kanan).

5. Menulis nilai rupiah untuk masing-masing akun ke salah satu kolom – debet

atau kredit – sesuai dengan akunnya. Akun yang didebet maka penulisan

nilai rupiah di kolom debet, dan akun yang dikredit maka penulisan nilai

rupiah di kolom kredit.

6. Memastikan total nilai rupiah di sisi debet sama dengan di sisi kredit.


D. Aplikasi Penjurnalan

Dalam banyak buku teks dan literatur akuntansi disebutkan bahwa akuntansi

menerapkan sistem pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping). Apa

itu sistem pencatatan berpasangan? Jika kita cermati, mekanisme debet kredit

yang telah kita pelajari sejatinya adalah sistem pencatatan berpasangan.

Sistem pencatatan berpasangan pada dasarnya berfungsi untuk menjaga

keseimbangan persamaan akuntansi yang mencerminkan berlakunya hukum

dana.

Berikut ini ilustrasi aplikasi penjurnalan di unit usaha Barbermark yang bergerak

dibidang jasa potong rambut. Saudara Irman adalah pemilik unit usaha

Barbermark.

ILUSTRASI A

Transaksi: 1 Mei Barbermark menerima uang tunai Rp400.000 dari Saudara

Irman.

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Kas bertambah maka dicatat di debet, dan

Akun Modal bertambah maka dicatat di kredit

Penjurnalan:

Tgl Nama Akun Debet Kredit

01/05 Kas Rp400.000

Modal Rp400.000

ILUSTRASI B

Transaksi: 2 Mei Barbermark membeli secara tunai peralatan potong rambut

(gunting, sisir, dll) senilai Rp150.000 dari toko Morita.

Di sistem pencatatan berpasangan, setiap pencatatan atas

transaksi selalu menyebabkan (a) minimal dua akun berubah

(debet dan kredit) dan (b) perubahan total nilai moneter di sisi

debet dan kredit selalu sama besar.


Mek. D K Berbasis Akun: Akun Peralatan bertambah maka dicatat di debet, dan

Akun Kas berkurang maka dicatat di kredit

Penjurnalan:


02/05 Peralatan Rp150.000

Kas Rp150.000

ILUSTRASI C

Transaksi: 3 Mei Unit usaha Barbermark membayar biaya listrik Rp46.000 ke

PLN.

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Biaya listrik bertambah maka dicatat di debet, dan


Penjurnalan:


03/05 Biaya listrik Rp46.000

Kas Rp46.000

ILUSTRASI D

Transaksi: 20 Mei Unit usaha Barbermark menerima uang tunai Rp875.000 dari

hasil usaha memotong rambut para pelanggan.


Akun Penghasilan usaha bertambah dicatat di kredit

Penjurnalan:


20/05 Kas Rp875.000

Penghasilan usaha Rp875.000

Ilustrasi E:

Transaksi: 23 Mei Unit usaha Barbermark membeli kursi ruang tunggu senilai

Rp600.000 secara kredit. Pelunasan disepakati akan dilakukan satu

bulan kemudian.


Mek. D K Berbasis Akun: Akun Peralatan bertambah maka dicatat di debet, dan

Akun Utang usaha bertambah maka dicatat di kredit

Penjurnalan:


23/05 Peralatan Rp150.000

Utang usaha Rp150.000

ILUSTRASI F

Transaksi: 25 Mei Unit usaha Barbermark memperoleh penghasilan dari potong

rambut Rp2.000.000 yang mana sebagian berupa uang tunai

Rp1.500.000, dan sisanya akan dibayar pelanggan satu bulan

kemudian (kredit).

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Piutang usaha bertambah maka dicatat di debet,

Akun Kas bertambah maka dicatat di debet, dan

Akun Penghasilan usaha bertambah maka di kredit

Penjurnalan:


23/05

Piutang usaha Kas

Rp1.500.000 Rp500.000

Penghasilan usaha Rp2.000.000

ILUSTRASI G

Transaksi: 31 Mei Unit usaha Barbermark membayar gaji karyawan Rp4.676.000

untuk bulan Mei.

Mek. D K Berbasis Akun: Akun Biaya gaji bertambah maka dicatat di debet, dan


Penjurnalan:


31/05 Biaya gaji Rp4.676.000

Kas Rp4.676.000


TES KOMPETENSI

SOAL 1

Lakukan mekanisme debet kredit berbasis akun dan penjurnalan terhadap transaksi-

transaksi yang terjadi di unit usaha Canva yang bergerak dibidang penyediaan jasa layanan

kursus dan konsultasi akuntansi. Unit usaha ini didirikan oleh Ibu Sarah.

Contoh:

Transaksi : 01 Des. Canva menerima uang tunai Rp7.500.000 dari Ibu Sarah sebagai

setoran modal awal.


Akun Modal bertambah maka dicatat di kredit

Penjurnalan:


01/12 Kas Rp7.500.000

Modal Rp7.500.000 Transaksi 1: 02 Des. Canva membeli secara kredit komputer Rp4.650.000.

Mek. D K Berbasis Akun: Akun .................... ..................... maka dicatat .............., dan

Akun .................... ..................... maka dicatat ...............

Penjurnalan:


..../12

Transaksi 2: 03 Des. Canva membeli secara tunai alat tulis kantor Rp1.200.000.



Penjurnalan:


..../12


Transaksi 3: 05 Des. Canva menerima uang tunai Rp4.150.000 dari para peserta yang

telah mengikuti kursus.



Penjurnalan:


..../12

Transaksi 4: 10 Des. Canva membayar biaya gaji sebesar Rp1.270.500.



Penjurnalan:


..../12

Transaksi 5: 13 Des. Canva memberikan jasa layanan berupa konsultasi akuntansi senilai

Rp6.400.000 ke lembaga Nuansa. Pembayaran akan dilakukan dua kali

dalam waktu tiga bulan ke depan.



Penjurnalan:


..../12

Transaksi 6: 15 Des. Canva menerima uang tunai Rp1.500.000 dari Ibu Sarah sebagai

tambahan setoran modal.




Penjurnalan:


..../12

Transaksi 7: 16 Des. Canva membayar untuk melunasi utang Rp4.650.000.



Penjurnalan:


..../12

Transaksi 8: 17 Des. Canva menerima tagihan sebesar Rp175.000 dari agen periklanan

karena telah memasang iklan untuk Canva di surat kabar lokal. Tagihan ini

akan dilunasi 1 bulan yang akan datang.



Penjurnalan:


..../12

Transaksi 9: 20 Des. Canva menerima uang tunai Rp3.200.000 dari debitur.



Penjurnalan:


..../12


Transaksi 10: 23 Des. CANVA menyerahkan uang tunai Rp700.000 ke Ibu Sarah sebagai

pemilik untuk digunakan kepentingan pribadi pemilik.



Penjurnalan:


..../12

SOAL 2

Lakukan analisis terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di unit usaha Azalea yang

bergerak dalam bidang jasa pengiriman paket. Unit usaha ini didirikan oleh Bapak Samuel.

Contoh: 01 Juni Azalea menerima peralatan kantor berupa meja tulis seharga

Rp4.750.000 dari Bapak Samuel sebagai setoran modal awal.

Penjurnalan:


01/06 Peralatan Rp4.750.000

Modal Rp4.750.000 Transaksi 1: 02 Juni Azalea membeli secara kredit komputer Rp8.800.000 di toko Magna.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 2: 03 Juni Azalea membeli tunai kertas dan pena Rp470.000 di toko Pioner.

Penjurnalan:


..../...


Transaksi 3: 05 Juni Azalea membayar tunai untuk biaya gaji karyawan Rp1.150.000.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 4: 08 Jun Azalea menyerahkan uang tunai Rp400.000 ke Bapak Samuel untuk

kepentingan pemilik, bukan untuk keperluan unit usaha Azalea.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 5: 10 Juni Azalea mengirimkan beragam paket dari para pelanggan. Untuk

pelayanan tersebut Azalea menerima uang tunai Rp8.129.000.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 6: 11 Juni Azalea membayar uang tunai Rp5.050.000 untuk melunasi utang.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 7: 13 Juni Azalea membeli secara kredit mebel kantor Rp2.750.000 dan

peralatan pengepakan Rp1.350.000. Pelunasan akan dilakukan bulan depan.


Penjurnalan:


..../...

Transaksi 8: 15 Juni Azalea menerima tagihan listrik dari PLN Rp183.000. Azalea akan

melunasi tagihan ini 3 minggu yang akan datang.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 9: 17 Juni Azalea membeli kendaraan seharga Rp15.000.000 yang dibayar tunai

Rp5.000.000, dan sisanya akan diangsur selama lima kali dalam setahun.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 10: 20 Juni Azalea menerima dari Bapak Samuel tambahan setoran modal

berupa uang tunai Rp8.000.000, dan mebel perkantoran Rp7.000.000.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 11: 23 Juni Azalea memberikan jasa pengiriman paket (penghasilan usaha)

sesuai permintaan para pelanggan. Besarnya penghasilan yang diakui


sebesar Rp19.300.000 yang mana sebagian merupakan transaksi secara

tunai Rp10.000.000, dan sisanya merupakan transaksi kredit.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 12: 24 Juni Azalea menerima uang tunai Rp3.200.000 dari debitur sebagai

pelunasan utang.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 13: 27 Juni Azalea membeli komputer seharga Rp5.000.000 yang mana

pembayaran langsung dari uang tunai Bapak Samuel sebagai pemilik.

Bapak Samuel menyatakan pembayaran ini diperlakukan sebagai tambahan

setoran modal.

Penjurnalan:


..../...

Transaksi 14: 30 Juni Azalea menerima uang tunai Rp6.700.000 dari salah satu debitur

sebagai pelunasan utangnya kepada Azalea.

Penjurnalan:


..../...

BAB 5 -...

Documents

Transcript of BAB 5 -...