BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan...

7
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan eksperimental ulang non random atau disebut juga non-randomized pretest-postest control group design yaitu subyek dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan kelompok kedua merupakan kelompok suatu kontrol. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari keduanya, dan perbedaan ini dianggap disebabkan oleh perlakuan. 16) Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut : X A O A1 , O A2 ……………O A6 X B O B1 , O B2 …………….O B6 X C O C1 , O C2 …………….O C6 X D O D1 , O D2 …………….O D6 Keterangan : Y 1-6 : Kontrol (pre-test) X A : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 50 cm X B : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm X C : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 70 cm X D : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 80 cm O A (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 50 cm O B (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm O C (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 70 cm O D (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 80 cm AIR BAKU Y 1-6 B. Subyek Penelitian

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan

eksperimental ulang non random atau disebut juga non-randomized pretest-postest

control group design yaitu subyek dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama

merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan kelompok kedua merupakan

kelompok suatu kontrol. Kemudian dicari perbedaan antara pengukuran dari

keduanya, dan perbedaan ini dianggap disebabkan oleh perlakuan. 16)

Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

XA OA1, OA2 ……………OA6

XB OB1, OB2 …………….OB6

XC OC1, OC2 …………….OC6

XD OD1, OD2 …………….OD6

Keterangan :

Y 1-6 : Kontrol (pre-test)

XA : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 50 cm

XB : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm

XC : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 70 cm

XD : Perlakuan penyaringan dengan ketebalan lapisan pasir 80 cm

OA (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 50 cm

OB (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 60 cm

OC (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 70 cm

OD (1– 6): Perlakuan ke 1–6 pada air dengan ketebalan lapisan pasir 80 cm

AIR BAKU

Y 1-6

B. Subyek Penelitian

1. Subyek

Subyek dalam penelitian ini adalah air yang berasal dari sumur gali yang ada di

Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

2. Sampel

Berdasarkan rumus replikasi Kemas Ali Hanafiah (1994) untuk menghindari

sekecil mungkin kesalahan dalam replikasi atau pengulangan terhadap eksperimen

digunakan rumus (t – 1)(r – 1) ≥ 15 17), maka didapatkan jumlah pengulangan

sebanyak 6 kali untuk 4 perlakuan, jadi total sampel yang diperiksa adalah 6

dengan 30 unit analisis berasal dari 6 tanpa perlakuan dan 24 dengan perlakuan.

Dengan tinggi tabung 130 cm maka volume air yang digunakan untuk tiap tabung

adalah 5925,5 ml sehingga diperlukan sampel sebanyak 29627 ml. volume air

dihitung dengan menggunakan rumus r2t

C. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional

Variabel bebas adalah berbagai ketebalan

lapisan pasir sebagai media saring

Berbagai ketebalan lapisan pasir adalah

ketebalan lapisan pasir yang digunakan

sebagai media saring untuk menurunkan zat

padat terlarut . tebal masing-masing lapisan

pasir adalah 50 cm, 60 cm, 70 cm dan 80cm.

Satuan : cm

Skala : nominal

Variabel terikat adalah zat padat terlarut

( TDS )

Zat padat terlarut adalah total zat padat

terlarut yang terkandung dalam sampel air

sumur baik organik maupun anorganik

diukur menggunakan TDS scan.

Satuan : mg/l

Skala : rasio

Variabel kendali adalah jenis pasir, lama

pemakaian saringan, diameter pasir dan luas

permukaan saringan.

Jenis pasir adalah pasir yang digunakan

sebagai media saring yaitu pasir kali

(sungai) diameter 0,3 mm-1mm.

Skala : nominal

Lama pemakaian saringan adalah waktu

penggunaan atau frekuensi pemakaian

saringan, saringan yang dipakai adalah

saringan pasir yang telah dicuci pada tiap

perlakuan.

Skala : rasio

Luas permukaan saringan adalah luas

permukaan yang digunakan untuk

menurunkan zat padat terlarut.

Luas permukaan pipa yang digunakan

adalah 45,5 cm2 (d = 3 inchi).

Skala : nominal

D. Metode Pengumpulan Data dan Prosedur penelitian

1. Metode pengumpulan data

a. Data primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari

hasil pemeriksaan sampel air dalam laboratorium.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai data penunjang dan data

lengkap yang diperoleh secara langsung dari laporan akhir Kantor

Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (KAPEDALDA) Kabupaten Tegal

tahun 2004, data monografi dari kelurahan Desa Pesarean.

2. Prosedur penelitian

a. Persiapan

1) Survey awal lokasi penelitian

Berdasarkan laporan akhir kantor KAPEDALDA Kabupaten Tegal tahun

2004 maka dapat ditentukan letak sumur yang akan diteliti, yaitu sumur

gali milik ibu Uripah yang berada di Desa Pesarean karena memiliki

kandungan zat padat terlarut paling tinggi yaitu 2261 mg/l, dan sumur

terletak dekat dengan lokasi pembakaran timah, air sumur tidak jernih

berwarna kekuningan, sumur tidak memiliki bibir sumur yang tinggi

sehingga bahaya pengotoran dan pencemaran dari luar mudah terjadi.

2) Pengumpulan data : dilakukan dengan studi pendahuluan berupa data

laporan akhir kantor KAPEDALDA Kabupaten Tegal.

3) Referensi pendukung teori

b. Persiapan Alat dan bahan

Alat : Jerigen volume 30 liter

TDS scan

Pipa PVC diameter 3 inchi

Kayu penyangga

Bak penampung air

Kran ukuran 0,5 inchi

Bahan : Pasir

Batu kerikil

Sebelum pasir yang digunakan dalam proses penyaringan dilakukan proses

1. Pengayakan pasir

• Pengambilan pasir dilakukan disungai

• Pasir yang belum dibersihkan disiapkan dalam ember

• Dilakukan proses pengayakan dengan menggunakan saringan yang

berukuran 100 mess ukuran pasir yang didapat 0,3 mm- 1 mm.

2. Pencucian pasir

Pasir yang digunakan dalam proses penyaringan dicuci terlebih dahulu

hingga bersih agar pasir tidak mengandung lumpur dan kotoran lainnya.

Pencucian pasir dilakukan dengan menggunakan air bersih yang berasal

dari air ledeng didalam ember, kemudian ember yang berisi pasir

kemudian diaduk, air yang keruh kemudian dibuang dan diganti dengan

air yang baru. Pencucian dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan

cucian yang cukup bersih, pasir yang telah bersih kemudian dikeringkan

dengan cara dijemur.

c. Persiapan alat penyaringan.

1. Bak dilubangi pada samping dengan tinggi 5 cm dari dasar bak dan

dipasang kran untuk mengalirkan air sumur.

2. Pipa PVC berdimeter 3 inchi sebanyak 5 buah dengan panjang 130 cm.

Kemudian salah satu ujungnya ditutup dengan alas, yang sebelumnya

dilem agar tidak bocor. Pipa yang di beri alas dijadikan sebagai dasar yang

dilengkapi dengan kran 0,5 inchi. Kemudian pipa tersebut diisi kerikil

setebal 10 cm dan pasir sesuai dengan modelnya, untuk model A diisi

dengan pasir setebal 50 cm, model B setebal 60 cm, model C setebal 70

cm, model D setebal 80 cm, dan model E tidak diisi dengan pasir sebagai

kontrol.

3. Untuk menstabilkan tekanan air digunakan flow over , yaitu pada bagian

atas tabung dilubangi dengan jarak 20 cm di atas permukaan pasir agar air

tetap pada ketinggian yang sama.

d. Pelaksanaan penelitian

Air sumur diambil pada waktu pagi hari pada jam 09.00 WIB, karena pada

waktu pagi hari air sumur banyak dipergunakan untuk keperluan sehari-hari

dan air masih jernih. Air sumur diambil dengan menggunakan jerigen volume

30 liter untuk setiap kali pengulangan yang telah disterilkan, kemudian

dimasukan ke dalam bak penampung, lalu dialirkan pada masing-masing pipa

dengan ketebalan 50 cm, 60 cm, 70 cm, dan 80 cm dan kontrol. Penelitian

dilakukan selama 6 hari, karena proses penyaringan tidak dilakukan secara

continue atau mengalirkan air dalam bak penampungan secara terus menerus

maka untuk satu hari dilakukan satu kali penyaringan, hal ini dikarenakan

untuk mempermudah proses penyaringan. Pasir yang digunakan selalu baru

karena setiap penyaringan pasir sudah dicuci bersih dan telah kering terlebih

dahulu maka dibutuhkan waktu untuk proses pembersihan dan pengeringan

pasir .

Cara pengambilan air yang akan diperiksa :

1) Diambil sempel air sumur sebanyak 30 liter kemudian dimasukan kedalam

bak penampungan air.

2) Pasir dimasukkan pada pipa pralon dengan ketebalan 50 cm, 60 cm, 70

cm, dan 80 cm dan satu tabung tidak diisi dengan pasir sebagai kontrol.

3) Air dalam bak penampungan dialirkan melalui kran ke dalam pipa yang

berisi pasir dan tabung kontrol.

4) Air diambil untuk dihitung zat padat terlarut ( TDS ) setelah penyaringan

dilaboratorium kesehatan dan lingkungan Dinas kesehatan Kabupaten

Tegal

e. Pemeriksaan zat padat terlarut

Pemeriksaan zat padat terlarut dilakukan dengan menggunakan TDS scan,

cara deteksi dengan menggunakan TDS scan adalan sebagai berikut :

1) Disiapkan air yang akan dideteksi

2) TDS scan dikeluarkan dari tempatnya, dan dibuka tutup ujungnya

3) Tekan tombol “on” untuk mengoperasikan TDS scan

4) Ujung TDS scan dicelupkan ke air yang dideteksi

5) Pada TDS scan akan terbaca jumlah polutan dalam satuan part per

million (ppm). Jumlah polutan diperhitungkan atas dasar petunjuk yaitu

dengan menngnakan angka kali yang tertera pada alat TDS scan tersebut.

6) Setelah dibaca dan dicatat angka polutan pada air tersebut ujung TDS

scan dibersihkan dengan air murni atau air suling, kemudian dilap

dengan tisu hingga kering

E. Metode Pengolahan dan Analisis data

1. Pengolahan data

Data yang diperoleh secara langsung dari proses penyaringan berupa angka-

angka, diberi kode sebelum dimasukkan ke dalam tabel. Kemudian data

dimasukkan ke dalam soft ware.

2. Analisis data

a. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variable-variabel yang

diteliti dan dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, rerata, dan

standart deviasi.

b. Analisis analitik

Analisis analitik digunakan untuk menganalisis pengaruh variasi berbagai

ketebalan lapisan pasir terhadap penurunan jumlah zat padat dengan uji

statistic one way anova. Untuk menguji kenormalan data dilakukan uji

kenormalan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemaknaan uji dilihat dari F

hitung atau signifikan, apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis

nol ditolak atau p value lebih kecil dari α (0,05) maka hipotesis nol ditolak.

Artinya jika p lebih kecil dari (0,05) maka ada perbedaan yang signifikan

zat padat terlarut berdasarkan ketebalan lapisan pasir yang digunakan sebagai

media saringan pasir lambat.