BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis...

16
Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research Class Room). Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah bentuk refleksi diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang mereka lakukan ( Mulyasa, 2009: 3). Sedangkan pendekatannya, digunakan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mendasar untuk mengadakan generalisasi empirik, Reasearch Class Room, yang dilaksanakan di SD bersifat perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran yang dimaksudkan adalah perbaikan dalam mata pelajaran IPA di kelas V tentang alat pencernaan pada manusia. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya, sehingga hasil pembelajaran tersebut dapat optimal, menetapkan konsep-konsep. Membuktikan teori dan mengembangkannya, serta pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu bersamaan (Nazir, 1999: 68) Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa aslinya Action Research Class Room, yang di laksanakan di SD bersifat perbaikan. Perbaikan pembelajaran yang dimaksud adalah perbaikan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu

metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

Research Class Room). Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah bentuk refleksi

diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang mereka

lakukan ( Mulyasa, 2009: 3). Sedangkan pendekatannya, digunakan kualitatif, yaitu

suatu penelitian yang mendasar untuk mengadakan generalisasi empirik, Reasearch

Class Room, yang dilaksanakan di SD bersifat perbaikan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran yang dimaksudkan adalah perbaikan dalam mata

pelajaran IPA di kelas V tentang alat pencernaan pada manusia. Karena bersifat

perbaikan, tentu saja pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya cukup satu kali saja,

melainkan diperlukan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya,

sehingga hasil pembelajaran tersebut dapat optimal, menetapkan konsep-konsep.

Membuktikan teori dan mengembangkannya, serta pengumpulan data dan analisis

datanya berjalan pada waktu bersamaan (Nazir, 1999: 68)

Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam bahasa aslinya Action Research

Class Room, yang di laksanakan di SD bersifat perbaikan. Perbaikan pembelajaran

yang dimaksud adalah perbaikan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas V tentang alat pencernaan pada manusia. Karena bersifat perbaikan, maka

pelaksanaan pembelajarannya tidak hanya cukup satu kali saja, melainkan diperlukan

berulang-ulang dari siklus pertama sampai siklus berikutnya, sehingga hasil

pembelajaran tersebut dapat optimal.

Suharsimi (2002) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari

tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan cara dan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting

bagi peneliti.

2. Tindakan adalah suatu gerakan kegiatan sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian,

(2) tindakan, (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pembelajaran yang berupa tindakan, yang sengaja di kumpulkan dan terjadi di

dalam kelas secara bersama. Tindakan tersebut di berikan oleh guru atau dengan

arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Tujuan utama PTK adalah untuk

memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak

hanya berujuan untuk memecahkan masalah, tetapi PTK juga bertujuan untuk

menguatkan guru dalam pengembangan profesionalnya dalam pembelajaran di kelas.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman dan permasalahan penelitian maka di

jelaskan secara spesifik beberapa istilah yang di anggap penting.

1. Model Cooperative Contextual Teaching and Learning

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata

siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

2. Hasil belajar

Merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan sebgai akibat dari belajar IPA

yaitu mengadakan perubahan kemampuan dan perubahan tingkah laku secara efektif

dan psikomotor pada keadaan yang lebih baik keadaan sebelumnya.

3. Pembelajaran IPA

Mata pelajaran IPA merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari

gejala-gejala alam, lingkungan, makhluk hidup. Melalui mata pelajaran IPA, siswa

diarahkan untuk menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dalam melestarikan

lingkungan sekitarnya, serta menjadi warga dunia yang cinta terhadap lingkungannya.

IPA juga merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari tingkat

dasar sampai menengah atas, sesuai dengan jenjang dan tingkat yang diterapkan

dalam kurikulum yang berlaku.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Desain Penelitian

Kemmis dan Tegart (Kasbolah, 1999 : 70) menjelaskan tahap-tahap penelitian

tindakan yang dilakukan, penelitian ini difokuskan kepada strategi bertanya kepada

siswa dalam pembelajaran Sains. Maka dirancanglah strategi bertanya untuk

mendorong siswa dalam menjawab pertanyaan sendiri. Semua kegiatan ini dilakukan

pada tahap perencanaan (planning).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitan Tindakan Kelas

Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1999 : 70)

Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan model spiral : Kemmis dan

Tegart (1988) yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan

perencanaan kembali sebagai ancang-ancang terhadap pemecahan masalah.

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakana yang

ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan

dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (apabila dilaksanakan secara

kolaboratif).

Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur

subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Bila

dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai penelitian maka instrumen pengamatan harus

disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Yang perlu diingat bahwa pengamatan

yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan

yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur

subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam

pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan

dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tindakan (Action)

Tindakan (Action) yaitu apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan,

peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tersebut yaitu

implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang

perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana atau dengan kata lain guru

harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana

tindakan, guru juga harus berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam

refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan (Observation) adalah pengamatan atas hasil atau dampak dari

tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap kinerja siswa.

Kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (baik oleh orang lain

maupun guru sendiri) seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan

pengamatan ini tidak akan terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan

dilakukan pada waktu tindakan berlangsung. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu

yang sama. Sebutan tahap 2 dan 3 dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada

guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru tersebut

sedang melakukan tindakan tertentu tidak dapat menganalisis peristiwanya ketika

sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksanaan yang berstatus sebagai

pengamat ini untuk melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana

mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.

d. Perenungan (Reflektion)

Perenungan (Reflektion) yaitu tahap pengkajian, melihat dan

mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan dan selanjutnya

menyusun perencanaan selanjutnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk

mengumukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah “refleksi” yang berasal

dari bahasa Inggris yaitu reflektion yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu

pemantulan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat digunakan ketika guru

pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti

untuk mendiskusikan implementasi rencana tindakan. Inilah inti dari penelitian

tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat

tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang kurang

baik.

Apabila guru pelaksana berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan

terhadap diri sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali,

melakukan “dialog” untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati

karena sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu

diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka guru melakukan “self evaluation” yang

diharapkan dilakukan secara objektif. Untuk menjaga objektifitas tersebut seringkali

hasil refleksi diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guru atau

teman sejawat yang diminta untuk mengamati, ketua jurusan, kepala sekolah atau

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

narasumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi, pada intinya kegiatan refleksi

adalah kegiatan evaluasi, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak

lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap

penyusunan rancangan sampai dengan refleksi atau dengan kata lain evaluasi.

Apabila dikaitkan dengan “bentuk tindakan” sebagaimana disebutkan dalam uraian

ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk

penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa

rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk siklus. Metode

siklus yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk spriral seperti yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yang mengemukakan bahwa penelitian

dibagi menjadi empat tahap, yaitu : (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3)

tahap observasi dan (4) tahap refleksi.

Setelah menemukan instrumen penelitian dalam pengumpulan data, maka

disusun suatu rencana proses pengumpulan data. Jika yang diperoleh adalah data

kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif.

Adapun proses pengumpulan data sesuai dengan tujuan penelitian, proses

pengumpulan data diperoleh melalui : (a) observasi yang dilakukan peneliti selama

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan Contextual Teaching and Learning, (b) observasi yang dilakukan

untuk memperoleh data tentang tanggapan guru dan siswa terhadap manfaat

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SDN Salamjaya, yang

didirikan pada tahun 1982 dengan nomor statistik sekolah 101022005031 Kecamatan

Pondoksalam Kabupaten Purwakarta. Lokasi sekolah ini dekat dengan rumah

penduduk sehingga mudah dijangkau oleh siswa. Sekolah ini berada di atas tanah

seluas 1500 m², bentuk bangunan sekolah biasa dan konvensional, dengan status

negeri dan kegiatan pembelajarannya pada pagi hari.

2. Subjek Penelitian

Siswa SDN Salamjaya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta

Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 240 orang. Sedangkan jumlah siswa kelas V

SDN Salamjaya yang dijadikan subjek penelitian berjumlah 29 orang, yang terdiri

dari 9 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Dan semua siswanya

beragama Islam.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian,

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, lembar soal,

dan wawancara. Menurut Arikunto (1995: 177) “Instrumen penelitian adalah suatu

yang penting dan strategis kedudukannya di dalam pelaksanaan penelitian”.

Proses analisis data berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan program

tindakan, data dalam penelitian dianalisis dengan mengikuti pola mulai dari tahap

orientasi sampai pada tahap berakhirnya seluruh tindakan sesuai dengan program,

karakteristik, fokus permasalahan dan tujuan penelitian.

Secara rinci pengolahan data dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan

seluruh data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian. Pengumpulan data

dapat diperoleh melalui : (1) observasi, dan (2) lembar soal.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain,

observasi dapat mengukur atau ,menilaim hasil dan proses belajar misalnya, tingkah

laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi

siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada saat

mengajar.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengamati

aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang diamati

meliputi : a) mengerjakan tugas, b) mengemukakan pendapat, c) menyimak, d)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerjasama dalam mengerjakan tugas. Selain itu, adapula observasi yang dilakukan

observer terhadap guru pada saat proses pembelajaran yang didalamnya meliputi

keterampilan guru dalam mengajar. Adapun lembar observasi siswa dan lembar

observasi guru datanya terlampir

2. Lembar Soal

Lembar soal berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dengan

program pembelajaran yang telah dilakukan. Pemberian soal ini biasa dilakukan

dalam kegiatan atau evaluasi. Dengan demikian jelas bahwa kegiatan penilaian sangat

diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Hasil belajar diperoleh dari tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes

berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman konsep siswa terhadap

materi yang diajarkan setelah berlangsungnya proses tindakan.

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar keraja siswa merupakan hasil kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung yang dilakukan setiap siswa dalam kerja kelompok. LKS

berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok, jawaban soal diberikan

untuk memperdalam pemahaman bahan materi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (1995: 256) pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu : (1) data kuantitatif, (2) data

kualitatif.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Kualitatif adalah nilai siswa yang dapat di analisis secara deskriptif dengan

menggunakan statistik deskriptif. Misalnya : mencari data tertinggi, persentase

keberhasilan belajar, dan lebih penting lagi statistik dapat digunakan untuk

memaknai data statistik kelas.

2. Data Kuantitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberikan gambaran tentang ekspresi siswa. Mengenai tingkat pemahaman

terhadap suatu pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap terhadap metode belajar

yang baru (afektif), aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifann,

antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, keterampilan-

keterampilan sikap dan sejenisnya dapat di analisis secara kualitatif.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian

kualitatif. Paradigma penelitian kualitatif, dilakukan melalui proses induktif, yaitu

berawal dari konsep khusus ke konsep umum, konsetualisasi, keterorganisasi, dan

deskripsi dikembangkan atas dasar masalah yang terjadi dilapangan. Maka dalam

penelitian kualitatif pengumpulan data terlaksana secara simultan dengan analisis data

selama penelitian berlangsung. Tujuan dari penelitian kualitatif yaitu agar peneliti

memahami fenomena-fenomena seting sosial yang terjadi di lapangan adalah bersifat

melingkar (siklus).

H. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil observasi maupun wawancara, dengan cara

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.

Analisis data dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan setiap

siklus. Data tentang aktivitas siswa, interaksi proses pembelajaran dan persepsi siswa

terhadap penggunaan keterampilan proses. Prosedur pengolahan data dalam

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan (validasi) data yang

memanfaatkan data lain sebagai perbandingan terhadap data itu, melalui data dari

guru, kepala sekolah, siswa dan arahan dari pembimbing dengan data yang

diperoleh melalui hasil observasi.

2. Audit trail, yaitu pengecekan keabsahan temuan penelitian dan prosedur

penelitian yang telah diperiksa dengan mengkonfirmasikan kepada teman sejawat

dan dosen. Ini dilakukan untuk memperoleh validitas yang tinggi.

3. Member chek, yaitu mengecek kebenaran hasil tiap siklus, refleksi sampai akhir

keseluruhan tindakan. Sehingga mendapatkan data yang lengkap dan memiliki

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Jadi tujuan member chek adalah agar

memperoleh informasi yang akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai

dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif,

yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajara

yang telah dicapai siswa, juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkatan keberhasilan atau presentasi ketuntasan belajar

siswa setelah proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan

dengan cara melakukan evaluasi pada setiap akhir siklus. Analisis ini dapat dihitung

dengan menggunakan statistik sederhana sebagai berikut :

1. Penilaian Tugas dan Tes

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan

jumlah siswa kelas tersebut sehingga dapat diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata

didapat dengan menggunakan rumus :

𝑥 =ƹX

ƹN

Keterangan : x = nilai rata-rata

ƹX = jumlah nilai semua siswa

ƹN = jumlah siswa

2. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara

klasikal. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebgai

berikut :

Ƹ siswa yang tuntas belajar

P = x 100%

ƹsiswa

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan

sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya.

Hasil analisis ini juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan

pembelajaran atau bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan

model pembelajaran yang tepat.

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%)

Tingkat keberhasilan (%) Arti

˃ 80 %

60 – 70

40 – 59

20 – 39

˂20 %

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas

dalam analisis data yaitu :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti

dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila

peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai

dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti.

Reduksi data merupakan analisis yang menajamkan untuk mengorganisasikan

data, dengan demikian kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan

penelitian terhadap masalah yang diteliti.

b. Penyajian Data

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.upi.edu/5619/6/s_pwk_0810341_chapter3.pdf · diri yang melibatkan para guru sebagai partisipan atas proses pendidikan yang

Cucu Kurnia,2013 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasanya digunakan berbentuk

naratif. Untuk itu dalam penyajian data peneliti dapat di analisis oleh peneliti untuk

disusun secara sistematis, simultan, sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan

atau menjawab masalah yang diteliti.

c. Verifikasi dan Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis dari reduksi data, dan display data

sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima

masukan. Kesimpulan dalam penelitian ini masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah peneliti berada dilapangan.