BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan III.pdf · digunakan adalah bentuk uraian,...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan III.pdf · digunakan adalah bentuk uraian,...
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu
penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan. Adapun lokasi
penelitian bertempat di MTs Al-Ikhwan Banjarmasin.
Data yang didapat adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa
bilangan/angka dan dianalisis secara statistik, maka penelitian ini termasuk dalam
penelitian kuantitatif. Menurut Saifuddin Azwar, “penelitian dengan pendekatan
kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistika”.54
B. Desain (Metode) Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Menurut Nazir, metode eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dan
diatur oleh si peneliti, dan penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dikendalikan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
adanya kontrol.55
Kelas-kelas observasi diberi perlakuan yang berbeda. Tujuannya
adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh akibat perlakuan yang
berbeda tersebut.
54Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 5.
55Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), h. 74.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Ikhwan
Banjarmasin. Kelas VIII Mts terdiri dari 4 kelas yaitu VIII A, VIII B, VIII C dan
VIII D.
Sedangkan sampel penelitian diambil menggunakan teknik nonprobability
sampling yaitu cara pengambilan sampel yang semua objek atau elemen
populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota
sampel.56
Secara lebih khususnya pengambilan sampel dengan menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu dengan mengambil dua kelas yang memiliki
guru yang sama serta nilai rata-rata ujian tengah semester ganjil yang hampir
sama, didapatkan kelas VIII A dan kelas VIII B. Penentuan kelas kontrol dan
kelas eksperimen dilakukan dengan cara memilih secara acak dari dua kelas yang
telah terpilih tersebut, dan terpilihlah kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas
VIII A sebagai kelas eksperimen.
Tabel 3.1. Distribusi Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Keterangan
VIII A
VIII B
35
35
KE
KK
Jumlah 70
D. Data dan Sumber Data
1. Data
a. Data Pokok
Adapun data pokok yang digali dalam penelitian ini yaitu :
56Muhammad Ali Gunawan, Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Parama
Publishing, 2013), h. 19.
1) Data yang berkaitan dengan kemampuan awal matematika siswa berupa hasil
belajar matematika pada UTS (Ulangan Tengah Semester).
2) Kemampuan pemahaman matematika siswa dilihat dari hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ketika
diterapkan pembelajaran baik dengan menggunakan pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) maupun dengan pendekatan
pembelajaran konvensional.
b. Data Penunjang
Data penunjang yaitu data tentang latar belakang lokasi penelitian yang
meliputi sejarah singkat berdirinya MTs Al-Ikhwan Banjarmasin, keadaan siswa,
guru dan karyawan, sarana dan prasarana sekolah serta jadwal belajar.
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data diatas diperlukan sumber data sebagai berikut :
a. Responden, yaitu seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Ikhwan Banjarmasin yang
telah ditetapkan sebagai subjek penelitian.
b. Informan, yaitu kepala sekolah, guru matematika, staf tata usaha dan semua
pihak yang dapat memberikan informasi dalam penelitian ini.
c. Dokumen, yaitu semua catatan ataupun arsip yang memuat data-data atau
informasi yang mendukung dalam penelitian ini baik yang berasal dari guru
maupun tata usaha.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.57
Bentuk tes yang
digunakan adalah bentuk uraian, soal-soal tersebut dibuat dengan mengacu pada 3
indikator penilaian pemahaman konsep yaitu, mengenal, memahami dan
menerapkan konsep. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran yang digunakan
untuk mengukur kemampuan pemahaman matematika siswa setelah dilaksanakan
proses pendekatan PMR dan Pembelajaran Konvensional.
2. Dokumentasi.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data pokok mengenai hasil
belajar matematika yang diperoleh dari hasil UTS (Ulangan Tengah Semester).
Kemudian data ini digunakan sebagai dasar untuk membentuk kelompok siswa
yang heterogen berdasarkan kemampuan akademik. Selain itu, dokumentasi juga
digunakan untuk mengumpulkan data dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan pendekatan pembelajaran Matematika Realistik berupa arsip-
arsip sekolah yang dibutuhkan untuk melengkapi data yang diperlukan.
57Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 150.
3. Observasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data penunjang tentang deskripsi
lokasi penelitian, keadaan siswa, jumlah dewan guru dan staf tata usaha, sarana
dan prasarana, serta jadwal belajar.
4. Wawancara
Wawancara digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data yang
diperoleh peneliti dari teknik observasi dan dokumentasi.
Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data, dan teknik pengumpulan
data, maka dapat dilihat dari Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2. Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
No. Data Sumber Data TPD
1. Data pokok meliputi:
a. Kemampuan awal
matematika siswa
b. Kemampuan
Pemahaman Matematika
siswa
Siswa
Siswa
Nilai Ulangan Tengah
Semester (UTS)
Tes
2. Data penunjang, meliputi:
a. Gambaran umum lokasi
penelitian
b. Keadaan siswa MTs Al-
Ikhwan Banjarmasin
c. Keadaan dewan guru dan
staf tata usaha MTs Al-
Ikhwan Banjarmasin
d. Keadaan sarana dan
prasarana di MTs Al-
Ikhwan Banjarmasin
e. Jadwal belajar di MTs
Al-Ikhwan Banjarmasin
Dokumen
Dokumen dan
informan
Dokumen dan
informan
Dokumen dan
informan
Dokumen dan
informan
Dokumentasi dan
observasi
Dokumentasi,
wawancara dan observasi
Dokumentasi,
wawancara dan observasi
Dokumentasi,
wawancara dan observasi
Dokumentasi,
wawancara dan observasi
F. Pengembangan Instrumen Tes
1. Penyusunan Instrumen Tes
a. Butir-butir soal berbentuk uraian.
Soal tes kemampuan pemahaman matematika pada penelitian ini terdiri
soal berbentuk essay/uraian. Dipilih tes ini karena dengan tes essay dapat
diuraikan dan diketahui pola dan variasi jawaban siswa dalam menyelesaikan soal
matematika.
Adapun jumlah soal disusun sebanyak 8 soal yang dibagi menjadi dua
perangkat soal dan disusun berdasarkan indikator-indikator yang mengacu pada
SK/KD kelas VIII SMP/MTs, dan indikator-indikator kemampuan pemahaman
matematika siswa. Untuk instrumen tes yang akan diujikan dapat dilihat di
Lampiran 2 dan 3 sedangkan untuk instrumen tes berdasarkan indikator dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3. Distribusi Instrumen Penelitian Tes
No Indikator No. soal
Jumlah Perangkat I Perangkat II
1 Siswa dapat membedakan PLDV
dengan bukan PLDV.
1a, 1b, 1c,
dan 1d
1a, 1b, 1c,
dan 1d
8
2 Siswa dapat membuat pernyataan
PLDV dalam kalimat matematika.
2a dan 2b 2a dan 2b 4
3 Siswa dapat mengubah pernyataan
PLDV dalam bentuk soal cerita.
3a dan 3b 3a dan 3b 4
4 Siswa dapat menyelesaikan
SPLDV dengan metode grafik.
4a 4a 2
5 Siswa dapat menyelesaikan
SPLDV dengan metode eliminasi.
4b 4b 2
6 Siswa dapat menyelesaikan
SPLDV dengan metode substitusi.
4c 4c 2
7 Siswa dapat menyelesaikan
SPLDV dengan metode
campuran.
4d 4d 2
b. Soal mengacu pada indikator umum pemahaman matematika.
Berdasarkan penjelasan indikator-indikator kemampuan pemahaman
matematika BAB II. Aspek kemampuan pemahaman matematika yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mengacu pada indikator kemampuan pemahaman
yaitu ada 3 indikator umum seperti mengenal konsep, memahami konsep, dan
menerapkan konsep.
Penyajian instrumen tidak lepas dari materi SPLDV, penyajian instrumen
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Distribusi Penelitian Berdasarkan Indikator Kemampuan Pemahaman
No Indikator Kemampuan
Pemahaman
Sub Indikator Nomor
Soal
1 Mengenal Konsep
Kemampuan siswa dalam
membedakan konsep dan
bukan konsep matematika
materi PLDV.
1a-1d
2
Memahami Konsep
Kemampuan siswa dalam
mendefinisikan konsep
(kalimat matematika) secara
tertulis.
2a-2b
Kemampuan siswa dalam
mengubah suatu bentuk
representasi (model
matematika) ke bentuk lain
(soal cerita).
3a-3b
3 Menerapkan konsep
Kemampuan siswa dalam
mempresentasikan suatu
konsep dengan model,
diagram, grafik dan simbol.
4a-4d
2. Pengujian Instrumen Tes
Menurut Arikunto, sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur
harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki validitas dan reliabilitas.58
Oleh
karena itu, sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilaksanakan uji
coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal-soal yang akan diujikan.
Adapun pelaksanaan uji coba dilakukan di luar subjek penelitian. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kebocoran soal. Uji coba instrumen
tes diberikan pada siswa kelas VIII MTs Pangeran Antasari Banjarmasin.
a. Validitas
Untuk menetukan validitas butir soal digunakan rumus korelasi Product
Moment dengan angka kasar yaitu:
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment
= jumlah siswa
= skor butir soal
= skor total siswa
58 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2005), h. 57.
Harga perhitungan dibandingkan dengan r pada tabel harga kritik
Product Moment dengan taraf signifikansi 5%, jika maka butir soal
tersebut valid.59
b. Reliabilitas
Untuk menentukan reliabilitas perangkat soal, maka digunakan rumus
alpha, yaitu:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
= jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
= varians total
= jumlah butir soal
Harga hasil perhitungan dibandingkan dengan harga dengan
taraf signifikansi 5%. Jika maka butir soal tersebut reliabel.60
3. Kriteria Pemberian Skor pada Instrumen
Soal-soal tes yang diujikan berjumlah 8 soal yang dikelompokkan menjadi
dua perangkat I dan II. Sedangkan pemberian skornya berbeda untuk tiap soal.
Pemberian skor pada instrumen dapat dilihat pada Tabel 3. 5
59
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2002), h. 265.
60Ibid, h. 109.
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematika
Indikator
Kemampuan
Pemahaman
No.
Soal
Aspek yang dinilai Skor
Mengenal Konsep
1a-1d Jawaban sesuai konsep
Jawaban tidak sesuai konsep
Tidak menjawab
2
1
0
Memahami Konsep
2a-2b
Jawaban sesuai konsep dan lengkap
Jawaban sesuai konsep namun tidak
lengkap
Jawaban tidak sesuai konsep dan salah
Tidak menjawab
3
2
1
0
3a-3b Jawaban sesuai konsep dan pernyataan
benar
Jawaban sesuai konsep namun
pernyataan salah
Jawaban tidak sesuai konsep dan
pernyataan salah
Tidak menjawab
3
2
1
0
Menerapkan
konsep
4a Membuat kalimat matematika sesuai
konsep
Membuat kalimat matematika tidak
sesuai konsep
Tidak membuat kalimat matematika
Membuat tabel persamaan linear dengan
jawaban yang lengkap dan benar
Membuat tabel persamaan linear dengan
jawaban yang tidak lengkap namun benar
Membuat tabel persamaan linear dengan
jawaban yang lengkap namun salah
Membuat tabel persamaan linear dengan
jawaban yang tidak lengkap dan salah
Tidak membuat tabel
Membuat grafik dengan jawaban yang
lengkap dan benar
Membuat grafik dengan jawaban yang
tidak lengkap namun benar
Membuat grafik dengan jawaban yang
lengkap namun salah
Membuat grafik dengan jawaban yang
tidak lengkap dan salah
Tidak membuat grafik
Membuat kesimpulan dengan benar
Membuat kesimpulan dengan sebagian
benar
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
3
2
Membuat kesimpulan dengan salah
Tidak membuat kesimpulan
1
0
4b Membuat kalimat matematika sesuai
konsep
Membuat kalimat matematika tidak
sesuai konsep
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban lengkap dan benar
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban lengkap namun salah
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban tidak lengkap namun benar
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban tidak lengkap dan salah
Membuat kesimpulan dengan benar
Membuat kesimpulan dengan sebagian
benar
Membuat kesimpulan dengan salah
Tidak menjawab
2
1
4
3
2
1
3
2
1
0
4c Membuat kalimat matematika sesuai
konsep
Membuat kalimat matematika tidak
sesuai konsep
Mengeliminasi variabel x dan y dengan
jawaban yang lengkap dan benar
Mengeliminasi variabel x dan y dengan
jawaban yang lengkap namun salah
Mengeliminasi variabel x dan y dengan
jawaban yang tidak lengkap dan namun
benar
Mengeliminasi variabel x dan y dengan
jawaban yang tidak lengkap dan salah
Membuat kesimpulan dengan benar
Membuat kesimpulan dengan sebagian
benar
Membuat kesimpulan dengan salah
Tidak menjawab
2
1
4
3
2
1
3
2
1
0
4d Membuat kalimat matematika sesuai
konsep
Membuat kalimat matematika tidak
sesuai konsep
Mengeliminasi salah satu variabel dengan
2
1
4
jawaban yang lengkap dan benar
Mengeliminasi salah satu variabel dengan
jawaban yang lengkap namun salah
Mengeliminasi salah satu variabel dengan
jawaban yang tidak lengkap dan namun
benar
Mengeliminasi salah satu variabel dengan
jawaban yang tidak lengkap dan salah
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban lengkap dan benar
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban lengkap namun salah
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban tidak lengkap namun benar
Mensubstitusikan persamaan 2 ke
persamaan 1 dan sebaliknya dengan
jawaban tidak lengkap dan salah
Membuat kesimpulan dengan benar
Membuat kesimpulan dengan sebagian
benar
Membuat kesimpulan dengan salah
Tidak menjawab
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
0
Perangkat tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal tentang sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
Setiap butir soal dalam penelitian ini mempunyai skor maksimum yang berbeda
sesuai dengan banyaknya langkah penyelesaian. Untuk soal nomor 1 mempunyai
skor maksimum 8 dari 4 soal a-d, masing-masing soal skor maksimumnya 2. soal
nomor 2 mempunyai skor maksimum 6 dari 2 soal a-b, masing-masing soal skor
maksimumnya 3, soal no 3 mempunyai skor maksimum 6 dari 2 soal a-b, masing-
masing soal skor maksimumnya 3, dan soal nomor 4 mempunyai skor maksimum
48, dari 4 soal bagian a skor maksimumnya 13, soal bagian b skor maksimumnya
13, soal bagian c skor maksimumnya 9 Dan soal bagian d skor maksimumnya 13.
Sehingga skor maksimum seluruhnya dari keempat soal tersebut adalah 68.
4. Hasil Uji Coba Tes
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan uji
coba instrumen tes. Uji coba ini dilaksanakan di MTs Pangeran Antasari
Banjarmasin kelas VIII dengan jumlah peserta uji coba sebanyak 16 orang. Dari
16 orang tersebut kemudian dibagi dua, 8 orang mengerjakan soal perangkat 1,
dan 8 orang lainnya lagi mengerjakan perangkat 2.
Uji coba instrumen ini terdiri dari dua perangkat soal, yakni perangkat I
dan perangkat II yang masing-masing berjumlah 4 soal. Dari hasil tes uji coba
diperoleh data yang ditunjukkan pada Lampiran 6, kemudian dilakukan
perhitungan untuk validitas reliabilitas instrumen tes. Contoh perhitungan dan
hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap 4 butir soal perangkat I dan perangkat II
yang telah diuji cobakan dapat dilihat pada Lampiran 7, 8, 9 dan 10.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas instrumen tes
yang telah diujikan, maka untuk menentukan instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian ini, peneliti hanya memilih instrumen tes yang valid atau memiliki nilai
validitas yang lebih tinggi dibandingkan antara kedua perangkat soal tersebut.
Adapun hasil perhitungan untuk validitas dan reliabilitas butir soal disajikan
dalam Tabel 3. 6 berikut.
Tabel 3. 6. Harga Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba
Perangkat Soal I Perangkat Soal II
No
Soal
rtab Ket
No
Soal
rtab Ket
1 0,719
0,716 0,707
Valid 1* 0,869
0,792 0,707
Valid
2 0,781 Valid 2* 0,967 Valid
3* 0,957 Valid 3 0,737 Valid
4* 0,832 Valid 4 0,732 Valid
Ket: * = butir soal yang diambil sebagai soal penelitian
G. Desain Pengukuran
Dalam rangka mempermudah tahap analisis data pada bab IV, maka
diperlukan suatu variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Indikator: Nilai tes akhir siswa pada pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel.
Cara pengukuran:
Soal penelitian berjumlah 4 soal dimana setiap soal mempunyai skor
maksimum yang berbeda sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Skor
maksimum yang akan diperoleh responden adalah 68.
Cara penilaian hasil belajar siswa menggunakan rumus dari Usman dan
Setiawati yaitu dengan rumus:
Keterangan: N = nilai akhir61
61Usman dan Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya Ofset, 2001), h. 136.
Nilai akhir hasil kemampuan pemahaman matematika siswa akan
diinterpretasikan menggunakan pedoman dari Dinas Pendidikan Provinsi
Kalimantan Selatan sebagai berikut:
Tabel 3. 7. Interpretasi Hasil Belajar62
No Nilai Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
95,00 – 100,00
80,00 - 95,00
65,00 - 80,00
55,00 - 65,00
40,00 - 55,00
0,00 - 40,00
Istimewa
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
Amat kurang
Selanjutnya nilai yang didapat akan diproses dengan uji statistik untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari hasil belajar kedua kelas
yang diteliti yang akan dijelaskan secara terperinci pada teknik analisis data.
H. Teknik Analisis Data
Data hasil kemampuan pemahaman matematika berupa nilai tes akhir
kemampuan awal siswa dan nilai tes akhir yang dianalisis dengan menggunakan
teknik statistika analitik dan teknik persentase.
1. Teknik Analisis Kemampuan Pemahaman Matematika dengan
menggunakan Statistika Analitik.
Statistika analitik yang digunakan adalah uji beda yaitu uji atau uji
Mann-Whitney (Uji ). Sebelum mengadakan uji tersebut terlebih dahulu
dilakukan perhitungan statistika yang meliputi rata-rata dan standar deviasi. Uji
digunakan apabila data berdistribusi normal dan homogen, sedangkan uji Mann-
Whitney (Uji ) digunakan jika data tidak berdistribusi normal.
62Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan, Pedoman Penyelenggaraan Ujian Akhir
Sekolah dan Ujian Akhir Nasional bagi Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2003/2004 Propinsi
Kalimantan Selatan, (Kalimantan Selatan: Diknas, 2004), h. 27.
a. Rata-Rata
Menurut Sudjana, untuk menentukan kualifikasi hasil belajar yang dicapai
oleh siswa dapat diketahui melalui rata-rata yang dirumuskan dengan:
Keterangan : = nilai rata-rata (mean)
= jumlah hasil perkalian antara masing-masing data dengan
frekuensinya
= jumlah data63
b. Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku sampel digunakan dalam menghitung
nilai pada uji normalitas.
Keterangan : standar deviasi
nilai rata-rata (mean)
jumlah frekuensi data ke-i, yang mana i = 1,2,3,…
banyaknya data
data ke- yang mana = 1,2,3,...64
63Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), h. 67.
64Ibid., h. 95.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi data.
Pengujian normalitas data yang diperoleh dalam penelitian menggunakan uji
Liliefors dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut ini.
1) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan
menggunakan rumus
( dan masing-masing merupakan rata-
rata dan simpangan baku sampel).
2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang
3) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan
. Jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka
4)
5) Hitung selisih – kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut,
harga ini disebut sebagai Lhitung.
7) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, bandingkan Lhitung dengan Ltabel
dengan menggunakan tabel nilai kritis uji Liliefors dengan taraf nyata =
5%, kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi
normal jika Lhitung yang diperoleh dari data pengamatan melebihi Ltabel.
Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.65
65Ibid. h. 466.
d. Uji Homogenitas
Setelah data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas.
Uji yang digunakan adalah uji varians terbesar dibanding varians terkecil
menggunakan tabel F. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut ini
1) Menghitung varians terbesar dan varians terkecil
2) Membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel
db pembilang = (untuk varians terbesar)
db penyebut = (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan (α) = 5 %
3) Kriteria pengujian
a) Jika Fhitung > Ftabel maka tidak homogen
b) Jika Fhitung Ftabel maka homogen66
e. Uji
Uji perbandingan yaitu uji dua sampel digunakan untuk membandingkan
(membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Adapun
langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut ini.
1) Menghitung nilai rata-rata ( ) dan varians (S2) setiap sampel:
dan
66
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2005), h. 120.
terkecilvarians
terbesarvariansFhitung
x
2) Menghitung harga t dengan rumus:
2121
2
22
2
11
21
11
2
)1()1(
nnnn
snsn
xxt
Keterangan: n1 = jumlah data pertama (kelas eksperimen)
n2 = jumlah data kedua (kelas kontrol)
= nilai rata-rata hitung data pertama
= nilai rata-rata hitung data kedua
= variansi data pertama
= variansi data kedua
3) Menentukan nilai pada tabel distribusi dengan taraf signifikansi =5%.
dengan )
4) Menentukan kriteria pengujian jika –ttabel thitung ttabel maka di terima
dan ditolak.67
f. Uji Mann-Whitney (Uji )
Jika data yang dianalisis tidak berdistribusi normal maka digunakan uji
Mann-Whitney atau disebut juga uji . Menurut Sugiono, Uji berfungsi sebagai
alternatif penggunaan uji jika prasyarat parametriknya tidak terpenuhi. Teknik
ini digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua populasi. Adapun
langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Menggabungkan kedua kelas independen dan beri jenjang pada tiap-tiap
anggotanya mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan
67Sudjana, op. cit., h. 239-240.
1x
2x
2
1s
2
2s
terbesar. Jika ada dua atau lebih pengamatan yang sama maka digunakan
jenjang rata-rata.
2) Menghitung jumlah jenjang masing-masing bagi sampel pertama dan kedua
yang dinotasikan dengan dan .
3) Untuk uji statistik , kemudian dihitung dari sampel pertama dengan
pengamatan,
atau dari sampel kedua dengan
pengamatan ,
Keterangan : = banyaknya sampel pada sampel pertama
= banyaknya sampel pada sampel kedua
= uji statistik dari sampel pertama
= uji statistik U dari sampel pertama
= jumlah jenjang pada sampel pertama
= jumlah jenjang pada sampel kedua
4) Nilai yang digunakan adalah nilai yang lebih kecil dan yang lebih besar
ditandai dengan . Sebelum dilakukan pengujian perlu diperiksa apakah
telah didapatkan atau dengan cara membandingkannya dengan
.
Bila nilainya lebih besar daripada
nilai tersebut adalah dan nilai
dapat dihitung :
5) Membandingkan nilai dengan nilai dalam tabel. Dengan kriteria peng-
ambilan keputusan adalah jika maka diterima, dan jika
maka ditolak. Tes signifikan untuk yang lebih besar ) menggunakan
pendekatan kurva normal dengan harga kritis sebagai berikut:
Jika
dengan taraf nyata = 5% maka diterima dan jika
atau
maka ditolak.
68
2. Teknik Analisis Kemampuan Pemahaman Matematika dengan
Menggunakan Persentase.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
persentase. Teknik ini digunakan untuk menentukan seberapa besar siswa yang
mampu dalam menjawab soal yang berdasarkan indikator SK/KD dan indikator
kemampuan pemahaman siswa.
Untuk mengetahui berapa persen siswa yang mampu menjawab soal-soal
penelitian ini pada proses pembuatan tabel digunakan teknik persentasi dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasinya
N = Jumlah frekuensi/banyaknya individu
P = Angka persentasi. 69
Untuk menentukan kualitas kemampuan siswa dari data tentang skor hasil
tes siswa, maka digunakan 4 kriteria kualitatif yang dihubungkan dengan
68
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 1997), h. 150-153.
69Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Grafindo Persada,
2005), h. 43.
persentase tingkat kemampuan siswa yang telah dimodifikasi seperti pada tabel
3.8 berikut:
Tabel 3.8 Kualifikasi Kemampuan Siswa Menurut Tingkat Kemampuan
No. Tingkat Kemampuan Kualifikasi
1 86 – 100 Sangat Tinggi
2 70 – 85 Tinggi
3 55 – < 70 Sedang
4 0 < 55 Rendah
(Adaptasi dari Muhaimin dkk, 2008)
Dalam menentukan tingkat kemampuan pada tabel 3.8 di atas digunakan
rumus sebagai berikut :
Tingkat kemampuan=
Dalam penelitian ini siswa dikatakan mampu apabila siswa tersebut telah
mencapai skor minimal 55% dari skor total. Dengan kata lain, siswa dikatakan
mampu apabila termasuk kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Jika jumlah
siswa yang telah mencapai skor 55 % tersebut mencapai 75 % dari seluruh siswa
maka dikatakan bahwa seluruh siswa mampu dalam menyelesaikan soal-soal
sistem persamaan linear dua variabel.70
I. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Perencanaan
a. Penjajakan awal ke lokasi penelitian
70Siti Mawaddah, “Kemampuan Siswa MTs Negeri Model Amuntai dalam Menentukan
Persamaan Garis Lurus Tahun Pelajaran 2008/2009,” Skripsi, (Banjarmasin: Unlam, 2009),
h.38.
b. Setelah menentukan judul dan rumusan masalah, maka penulis
berkonsultasi dengan dosen pembimbing lalu membuat desain proposal
skripsi.
c. Menyerahkan desain proposal skripsi kepada Tim Skripsi mohon
persetujuan judul.
2. Tahap Persiapan
a. Mengadakan seminar desain proposal skripsi.
b. Memohon surat riset kepada Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari.
c. Menyerahkan surat riset kepada sekolah yang bersangkutan.
3. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan penelitian.
b. Mengolah data dan analisis data
c. Menyimpulkan hasil penelitian
4. Tahap Penyusunan Laporan
a. Penyusunan hasil penelitian dalam bentuk skripsi.
b. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.
c. Selanjutnya akan diperbanyak untuk dipertanggung jawabkan pada
sidang munaqasyah skripsi.