BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

18
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan studi literatur kualitatif atau penelitian kepustakaan. Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang dengan penyeleksian data, informasi serta data terkait, membaca dan mengolah bahan penelitian yang terdapat dalam literatur (Zed, 2008: 3). Oleh karena itu, penelitian ini didasarkan pada data-data yang ada keterkaitan dengan gagasan/pemikiran KH. Ahmad Dahlan baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori disebut juga interpretatif. Metode ini memberikan penjelasan dalam upaya untuk menemukan kaitan makna tentang peristiwa sosial atau budaya berdasarkan sudut pandang dan pengalaman bahan pustaka yang dipelajari menjadi obyek penelitian dan kontek penelitian kepustakaan (Hamzah, 2018: 29-30).

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi literatur kualitatif atau penelitian

kepustakaan. Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang dengan

penyeleksian data, informasi serta data terkait, membaca dan mengolah bahan

penelitian yang terdapat dalam literatur (Zed, 2008: 3). Oleh karena itu,

penelitian ini didasarkan pada data-data yang ada keterkaitan dengan

gagasan/pemikiran KH. Ahmad Dahlan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori disebut juga

interpretatif. Metode ini memberikan penjelasan dalam upaya untuk

menemukan kaitan makna tentang peristiwa sosial atau budaya berdasarkan

sudut pandang dan pengalaman bahan pustaka yang dipelajari menjadi obyek

penelitian dan kontek penelitian kepustakaan (Hamzah, 2018: 29-30).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

31

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi pengumpulan data dapat ditemukan dimana saja. Lokasi dapat

berupa lokasi tertentu, dimana tempat tersebut menyediakan sumber-sumber

referensi berupa data baik, buku, jurnal dan sebagainya, jadi bias berbentuk

gedung seperti gedung perpustakaan, swalayan buku, bahkan berupa alat dan

media social seperti website. Di antara lokasi yang berbeda ini, perpustakaan

adalah salah satu yang terkaya dan termudah untuk menemukan sumber data

perpustakaan.

C. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji hakikat teks yang berupa pemikiran, karya

yang ngan berhubungan dekat dtokoh sebagai filosofi atau muatan filosofis,

sehingga memungkinkan pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang konsep

pendidikan akhlak dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian ini didasarkan

pada data literatur dan bertujuan menggali teori dan konsep yang telah

diidentifikasi oleh para ahli sebelumnya, lacak kemajuan area penelitian,

dapatkan pedoman luas tentang topik yang dibahas, dan gunakan data primer

dan sekunder untuk menghindari duplikasi penelitian (Arikunto, 2002: 83).

Langkah-langkah berikut merupakan prasyarat bagi peneliti dalam

mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan:

1. Mengumpulkan buku-buku yang memiliki relevansi dengan studi

penelitian.

2. Mengidentifikasi semua masalah yang terkait dengan penelitian.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

32

3. Menarik kesimpulan sebagai akibat dari hasil kesimpulan sebuah

penelitian tentang pokok permasalahan.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan

sekunder.Sumber data primer adalah data yang dibuat khusus oleh peneliti

untuk menyelesaikan masalah yang ingin diselesaikannya. Peneliti sendiri

mengumpulkan data langsung dari sumber atau subjek pertama penelitian

(Sugiyono, 2000: 137). Pada saat yang sama, sumber data sekunder adalah data

yang dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah saat ini.

Penelitian ini, konsep pendidikan akhlak yang dikemukakan oleh KH.

Ahmad Dahlan akan diambil dari pesan-pesan beliau yang dibukukan, baik

yang ditulis murid-murid langsung dan tokoh-tokoh yang ada kaitan

dengannya, yakni buku:

1. Pelajaran KH. Ahmad Dahlan (7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-

Qur’an) karya KRH. Hadjid, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2019).

2. Cerita Kiai Haji Ahmad Dahlan (Catatan Haji Muhammad Sudja’) karya

H.M. Sudja’, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2018).

3. K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923) karya Abdul Mu’thi, dkk., (Jakarta:

Museum Kebangkitan Nasional Dirjend. Kebudayaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2015).

4. Genealogi dan Modernisasi Sistem Pendidikan Muhammadiyah 1911-

1942 karya Farid Setiawan, (Yogyakarta: Semesta Ilmu, 2015).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

33

5. Pemikiran KH. Ahamd Dahlan dan Muhammadiyah karya Abdul Munir

Mulkan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990).

6. Sejarah Kauman (Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah) karya

Ahmad Adaby Darban, (Yogyakarta: Suara Muhhamdiyah, 2017).

7. KH. Ahmad Dahlan (Amal dan Perjuangannya) karya Junus Salam,

(Banten: Al-Wasat Publishing House, 2009).

8. Kiai Ahmad Dahlan (Jejak Pembaharuan Sosial dan Kemanusiaan) karya

Abdul Munir Mulkan, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).

Sumber data sekunder diambil dari buku yang berkaitan dengan konsep

gagasan K.H. Ahmad Dahlan. Adapun buku karya orang lain yang berkaitan

dengan pembahasan penelitian ini antara lain :

1. Kebiasaan-kebiasaan Inspiratif KH. Ahmad Dahlan & KH. Hasyim Asy’ari

karya M. Sanusi, (Yogyakarta: Diva Press, 2013).

2. KH. Ahmad Dahlan: Sang Pencerah, Pendidik, dan Pendiri Muhammadiyah

oleh Hery Sucipto, ( Yogyakarta: Best Media, 2010).

3. Matahari Pembaruan; Rekam Jejak K.H. Ahmad Dahlan oleh HM

Nasruddin Anshoriy Ch. , (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2010).

4. Majalah Suara Muhammadiyah dan Majalah yang terkait dengan topik

pembahasan.

5. Pendidikan Karakter karya Kokom Komalasari & Didin Saripudin,

(Bandung: Refika Aditama, 2017).

6. Pendidikan Akhlak-Moral Berbasis Teori Kognitif karya Ainul Yaqin,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

34

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Hamzah (2018: 60) berpendapat bahwa pengumpulan data

membutuhkan lima langkah, sebagai berikut:

a. Menghimpun literature yang berhubungan dengan gagasan KH.

Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan akhlak.

b. Mengklasifikasikan buku-buku berdasar dokumen primer, sekunder

dan tersier.

c. Mengutip pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan

akhlak.

d. Melakukan konfirmasi atau cross check tentang konsep pendidikan

akhlak tersebut dari sumbernya atau sumber lain sampai mencapai

tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

e. Mengelompokkan data gagasan KH. Ahmad Dahlan tentang konsep

pendidikan akhlak bagi penguatan pendidikan karakter sesuai

sistematika penelitian.

Kaelani (2012: 163-165) menyatakan ada dua tahap dalam proses

pengumpulan data penelitian perpustakaan yakni membaca pada tingkat

simbolik dan mrmbaca pada tingkat sematik. Mirzaqon dan Purwoko

mengemukakan dalam Sari (2020: 45) bahwa teknologi pengumpulan data

dalam penelitian perpustakaan dapat berupa studi pustaka berupa bahan-

bahan kepustakaan yang dapat dibaca dan dianalisis.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

35

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian Mirshad dalam Sari (2020: 45)

mengemukakan ada dua instrumen yang digunakan dalam pengumpulan

data:

a. Pengumpulan data dalam bentuk verbal simbolik, yaitu mengumpulkan

naskah-naskah yang belum dianalisis. Dalam pengumpulan data ini

peneliti bisa menggunakan alat rekam, seperti fotocopy dan lain

sebagainya.

b. Kartu data digunakan untuk mencatat hasil data yang diperoleh sehingga

memudahkan peneliti dalam mengklarifikasi data yang diperoleh di

lokasi.

Lebih lanjut Mirshad menjelaskan dalam Sari (2020: 46) bahwa teknik

pengumpulan data dalam studi pustaka adalah dengan menentukan lokasi

pencarian data. Setelah menentukan lokasi, mulailah mencari data yang

dibutuhkan. Pada tahap ini peneliti harus mampu membaca data. Ada dua

peristiwa pembacaan data yaitu:

a. Membaca pada tingkat simbolik.

Peneliti tidak diperkenankan membaca semua materi yang didapat.

Cara cepat adalah dengan menjepret kutipan, bab, dan bab buku ke

bagian terkecil buku. Hal ini sangat penting untuk memahami bagan

penelitian. Hasilnya akan dicatat pada kartu data, dan penelitian diberi

kode sesuai dengan grafik dan bagan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

36

b. Membaca pada tingkat semantik.

Baca data yang dikumpulkan dengan cermat, jelaskan, dan tangkap

poin-poin utama dari data tersebut. Ini membutuhkan ketekunan,

karena setiap titik baca harus dianalisis dalam data. Peneliti harus

menentukan prioritas data primer, dan jika dirasa cukup,

mengumpulkan data sekunder.

Selain itu, Mirshad mencontohkan dalam Sari (2020: 47) bagaimana

menyelesaikan pekerjaan pencatatan data pada kartu data dengan berbagai

cara:

a. Jenis. Catat qoutasi, yaitu dengan menuliskan isinya redaksi atau

karya penulis yang mengutip langsung tanpa mengubah sumber

datanya. Ini sering digunakan untuk menandai istilah-istilah kunci

untuk penjelasan yang lebih luas.

b. Gunakan editor kata yang ditulis oleh peneliti untuk menangkap

esensi data dan menjelaskannya. Melalui proses ini bentuk data

uraian yang panjang dapat diubah menjadi kalimat yang pendek

dan jelas sehingga dapat dengan mudah terekam pada kartu data..

c. Abstract annotations, artinya lebih banyak annotation in the

abstract, artinya setelah membaca sebagian atau subbagian dari

kategori data tertentu, peneliti akan membuat abstrak atau abstrak

yang harus konsisten secara logis dengan pembacaan Data yang

diambil sama persis.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

37

d. Catat dengan tepat. Ini adalah kelanjutan dari catatan singkat

tersebut. Setelah pencatatan ringkasan, peneliti akan dihadapkan

pada hasil anotasi rangkuman yang banyak, sehingga perlu

dilakukan klasifikasi terhadap anotasi tersebut. Peneliti lebih lanjut

membuat catatan Lebih intensif berdasarkan catatan cuaca yang

terakumulasi.

e. Pengkodean. Tahap ini merupakan tahap penelitian paling teknis.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensistematisasikan data

yang tidak teratur atau terakumulasi. Melalui kartu data, pilih data

sesuai dengan kategori dan nomor data yang sesuai (termasuk

penerbit dan lokasi) yang tertera pada data.

F. Uji Keabsahan Data

Verifikasi hasil penelitian, kemudian uji validitas datanya pada saat

bersamaan. Pengecekan keabsahan data merupakan kegiatan akhir penelitian

kualitatif. Namun, jika diperlukan data baru untuk meningkatkan penemuan,

peneliti dapat mengumpulkan data dengan benar. Lakukan pemeriksaan

validitas data untuk memastikan bahwa hasil analisis dan interpretasi data

dapat diandalkan. Menurut Guba dalam Hamzah (2018: 63) validitas data

dilakukan dengan menggunakan teknik credibility, transferability dan

confirmability. Sementara itu, menurut Creswell (2018: 63) dalam Hamsah,

keabsahan data diperiksa melalui member cheking, transferabilitas,

konfirmabilitas, triangulasi, dan audit eksternal.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

38

1. Credibility untuk mengatasi kompleksitas data yang tidak mudah

dijelaskan sumber data di latar atau tempat penelitian sepanjang waktu

(prolonged participation at study site), melakukan observasi yang cermat

(persistent observation), dan melakukan diskusi dengan sejawat selama

proses penelitian berlangsung (peer debriefing).

2. Transferability (keteralihan) merupakan validitas yang menyatakan bahwa

dependability (kebergantungan) untuk menunjukkan stabilitas data dengan

memeriksa data dari beberapa metode yang digunakan sehingga tidak

terjadi perbedaan antara data satu dengan yang lain.

3. Confirmability (kepastian) untuk menunjukkan netralitas dan objektivitas

data yang diperoleh dan menggunakan jurnal untuk merefleksikan data

yang dikumpulkan.

4. Member checking atau pengecekan temuan dengan mengajukan

pertanyaan pada satu atau lebih partisipan. Aktivitas ini dilakukan untuk

mengambil temuan kembali pada partisipan dan menanyakan pada mereka

secara lisan maupun tertulis tentang keakuratan laporan penelitian.

Pertanyaan dapat meliputi berbagai aspek tentang kelengkapan deskripsi

data dan interpretasi yang bersifat representatif dan terpercaya.

5. Triangulasi data adalah proses mendukung bukti melawan penemuan,

analisis, dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal

dari individu (informan) yang berbeda (guru dan murid), tipe atau sumber

data (wawancara, pengamatan dan dokumen), dan metode pengumpulan

data (wawancara, pengamatan, dan dokumen).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

39

6. External Audit yang dilakukan agar terhindar dari bias atas hasil temuan

dengan melakukan cek silang dengan seseorang di luar penelitian, seperti

pakar yang dapat memberikan penilaian dalam bentuk pemeriksaan

laporan penelitian yang akurat. Hal ini menyangkut deskripsi kelemahan

dan kekuatan penelitian serta kajian aspek yang berbeda dari hasil temuan

penelitian.

G. Teknis Analisis Data Penelitian

1. Metode Analisis Isi

Mirzaqon dan Purwoko mengemukakan dalam Sari (2020: 48) bahwa

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kepustakaan dapat

menggunakan metode analisis isi. Fraenkel & Wallen mengemukakan dalam

Sari (2020: 48) bahwa analisis konten merupakan alat penelitian yang

memfokuskan pada konten aktual dan fungsi media internal. Peneliti dapat

menggunakan teknologi ini untuk secara tidak langsung mempelajari perilaku

manusia dengan menganalisis komunikasi manusia, seperti buku teks, makalah,

koran, novel, artikel majalah, lagu, gambar iklan, dan semua komunikasi yang

dapat dianalisis. Analisis digunakan untuk menentukan apakah ada kata,

konsep, topik, frasa, karakter, atau kalimat tertentu dalam teks atau rangkaian

teks. Teks dapat didefinisikan secara luas sebagai buku, bab, esai, wawancara,

diskusi, tajuk berita dan artikel surat kabar, dokumen sejarah, pidato, dialog,

iklan atau dokumen. Pertama, lakukan analisis konten pada teks yang diberi

kode. Menurut langkah Fraenkel dan Wallen atau prosedur analisis isi dalam

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

40

Sari (2020: 48), sebagai berikut:

a. Peneliti memutuskan tujuan khusus yang ingin dicapai.

b. Mendefinisikan istilah -istilah yang penting harus dijelaskan secara

rinci.

c. Mengkhususkan unit yang akan dianalisis.

d. Mencari data yang relevan.

e. Membangun rasional atau hubungan konseptual untuk menjelaskan

bagaimana sebuah data berkaitan dengan tujuan.

f. Merencanakan penarikan sampel.

g. Merumuskan pengkodean kategori. Setelah peneliti menentukan serinci

mungkin aspek dari isi yang akan diteliti, ia perlu merumuskan kategori-

kategori yang relevan untuk diteliti Analisis isi digunakan untuk

mendapatkan inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan

konteksnya. Dalam analisis ini dilakukan proses memilih,

membandingkan, menggabungkan dan memilah berbagai pengertian

hingga ditemukan data yang relevan.

Arikunto mengemukakan dalam Sari (2020: 48) bahwa metode

analisis isi memungkinkan peneliti mendeskripsikan isi materi komunikasi

secara obyektif dan sistematis melalui metode kuantitatif. Untuk menjaga

keakuratan proses evaluasi dan mencegah serta mengatasi kesalahan

informasi (kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya penulis literatur),

dilakukan pengecekan antar dokumen dan diperhatikan pendapat

pengawas. Laporan penelitian harus disusun berdasarkan prinsip

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

41

kesederhanaan dan kesederhanaan. Prinsip-prinsip tersebut dipilih agar

pembaca lebih mudah memahami topik penelitian yang sedang dibahas.

Pada saat yang sama, Mirshad mengemukakan dalam Sari (2020: 49)

bahwa teknologi yang digunakan dalam penelitian perpustakaan adalah

analisis data model Miles dan Huberman. Dalam model ini, kegiatan

analisis kualitatif dilanjutkan secara interaktif hingga dirasa cukup. Teknik

analisis data dalam studi pustaka ini dibagi menjadi dua tahap.

1) Pertama. Tujuan analisis dalam pengumpulan data adalah untuk lebih

menangkap hakikat atau esensi penelitian yang akan dilakukan melalui

sumber-sumber yang dikumpulkan, menurut peta penelitian, prosesnya

dilakukan secara berdampingan.

2) Kedua. Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya

menganalisa data yang terkumpul untuk mengetahui keterkaitan satu sama

lain. Kegiatan analisis data dalam model ini meliputi reduksi data,

penyajian data dan grafik kesimpulan/verifikasi.

a) Reduksi data (data reduction), pada tahap awal ini, pilih, fokuskan,

sederhanakan, abstrak dan ubah data asli menjadi catatan tertulis.

Tujuannya untuk mendapatkan penemuan-penemuan yang akan

menjadi fokus penelitian.

b) Display data, pada tahap ini data yang direduksi akan ditampilkan

untuk memberikan pemahaman tentang data tersebut sehingga

dapat ditentukan langkah selanjutnya.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

42

c) Gambaran kesimpulan, setelah data direduksi dan ditampilkan,

kesimpulan dapat diambil atau kesimpulan dapat diambil dari data

yang diteliti. Dari kesimpulan tersebut, disajikan temuan baru dari

penelitian yang dilakukan. Anda masih bisa mengecek kembali

hasil dari kegiatan ini dengan cara reduksi ulang, menampilkan

data dan mengembalikannya menjadi kesimpulan, dan lain

sebagainya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Kegiatan Mirshad selanjutnya dalam Sari (2010: 49) adalah

verifikasi data. Verifikasi data menggunakan setidaknya tiga kategori

berikut untuk menentukan: Pertama, keandalan peneliti sangat diragukan,

karena fokus datanya benar, ketepatan pemilihan penyedia informasi, dan

penerapan metode pengumpulan data. Baik analisis data maupun

interpretasi data harus konsisten satu sama lain. Kedua, hasil penelitian

yang dapat ditransfer kemudian digunakan sebagai referensi untuk

penelitian serupa dan dipelajari lebih lanjut oleh peneliti lain. Jika peneliti

memahami dan memahami dengan jelas hasil penelitian sebelumnya, hal

ini menandakan bahwa hasil penelitian tersebut telah mencapai standar

transferability. Ketiga, mengkaji ketergantungan terhadap data yang

diperoleh, dengan kata lain penelitian merupakan hasil dari penelusuran

rekam data yang dilacak di lapangan. Keempat, kepastian menguji

validitas hasil penelitian terhadap kasus atau fenomena yang pernah terjadi

di lapangan baik dalam teori maupun aplikasi, jika dikonfirmasi maka

hasil penelitian tersebut dapat dikatakan valid. Berdasarkan uraian tersebut

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

43

maka dapat dikatakan bahwa komponen proposal dan laporan hasil

penelitian perpustakaan adalah: jenis penelitian, latar belakang penelitian,

sumber data, alat dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Instrumen dan teknologi analisis data dapat dipilih sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Demikian pula untuk teknologi analisis data, Anda

dapat menggunakan metode analisis konten, atau dapat menggunakan

analisis data menurut Miles dan Huberman.

Setelah mengumpulkan data, penelitian ini menganalisis data

tersebut untuk mendapatkan kesimpulan dan bentuk dalam teknologi

analisis data. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis isi. Analisis

isi adalah suatu metode mencoba mengumpulkan dan mengedit data,

kemudian menganalisis datanya (Surachmad, 1990: 139).

Penelitian ini merupakan studi tentang perpustakaan yang

merupakan evaluasi terkait dengan judul makalah ini.Langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan gagasan atau informasi pokok K.H. Ahmad Dahlan

tentang pendidikan akhlak.

2. Mengumpulkan sumber informasi dari beberapa buku yang berkaitan

dengan objek penelitian tanpa menggunakan karya tulis K.H. Ahmad

Dahlan, karena tidak tahu apa-apa tentang konsep pendidikan akhlak

dalam bentuk tertulis.

3. Karena penelitian ini adalah tentang K.H. Ahmad Dahlan maka metode

yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

44

teknologi content analysis. Pada dasarnya istilah "analisis isi" hanya

mengacu pada metode yang dapat dihitung secara jelas dan langsung

(Titscher, dkk ., 2009: 93).

4. Menganalisis dan menjelaskan untuk mengungkap makna linguistik

dari doktrin konsep pendidikan moral yang tertulis dalam sumber data.

5. Melakukan reduksi data (mereduksi data) sehingga pengumpulan dan

kompleks data dalam jumlah besar menjadi lebih mudah untuk

dipahami.

6. Klasifikasi dan perbandingan pemikiran moral KH. Pemikiran Ahmad

Dahlan dan ahli moral lainnya.

7. Menjelaskan dan menggabungkan ide-ide ini untuk menjelaskan

relevansi dan kontribusi pengajaran konsep pendidikan moral KH.

Proses Ahmad Dahlan dalam penguatan pendidikan karakter di

Indonesia.

8. Menyusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

Menurut Suejono dan Abdurrahman, “analisis isi” adalah kajian

yang dilakukan untuk mengungkap isi sebuah buku, yang menggambarkan

pengarang dan situasi sosial pada saat penulisan. Selain itu, Anda dapat

membandingkan satu buku bidang yang sama dengan buku lainnya

berdasarkan perbedaan waktu penulisan dan kemampuan buku-buku

tersebut untuk mencapai tujuan materi yang diusulkan oleh komunitas atau

organisasi.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

45

Orang-orang tertentu (Abdurrahman, 1999: 14). Klasifikasikan data

yang diperoleh dengan mengklasifikasikan data. Sebagaimana yang

dikemukakan Noeng Muhajir syarat-syarat analisis isi yaitu obyektif,

sistematis dan umum (Muhajir, 1989: 69). Alur dan langkah-langkah

analisis dengan menggunakan teknik conten analisis adalah :

Gambar 4: Alur Teknik Content Analysis

Noeng Muhajir menjelaskan bahwa analisis isi berbeda dengan

aksioma, yaitu kajian tentang proses komunikasi, secara teknis analisis isi

mencakup upaya:

a. Klasifikasi tanda yang digunakan dalam komunikasi.

b. Klasifikasi berdasarkan standar

c. Gunakan teknik analisis tertentu sebagai indikator prediktif.

Analisis isi mengedepankan objektivitas, pendekatan sistematis

serta universal. Analisis harus didasarkan pada aturan yang ditetapkan

dengan jelas. Untuk memenuhi persyaratan sistem, standar tertentu harus

digunakan untuk klasifikasi konten. Hasil analisis harus umum; artinya,

semuanya harus memiliki kontribusi teoretis; hanya penemuan-penemuan

bernilai rendah yang dideskripsikan. Kondisi lain dari perselisihan adalah

apakah akan menghitung data (Muhajir, 1989: 68-69).

Menemukan

lambang

Klasifikasi data

berdasar

lambang

Prediksi /

menganalisis

data

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

46

b. Interpretasi Data

Interpretasi dilakukan dengan mengacu pada perkembangan

pemikiran dari temuan-temuannya, yang kemudian dikaitkan dengan

landasan teori untuk melahirkan konsep atau teori substantif baru, sehingga

memperkaya ilmu pengetahuan. Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya

adalah interpretasi data.

1) Meninjau hasil analisis data, dan kemudian menjelaskan poin-poin data

yang ditemukan selama penelitian.

2) Menemukan ciri-ciri pesan, konsep pendidikan akhlak KH. Ahmad

Dahlan memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep konsep

tersebut.

3) Menjelaskan (menafsirkan) ide gagasan keseluruhan KH. Ahmad Dahlan

berarti mengamati situasi sosial ketika muncul satu atau lebih gagasan,

dan melihat latar belakang kehidupan KH. Ahmad Dahlan dan

pendidikannya.

4) Menjelaskan isi dan sumber penjelasan yang berhasil, membuatnya sesuai

dengan kenyataan, dan dengan menghubungkan satu sumber dengan

sumber yang lain, mempersatukan dan memberikan penjelasan tentang

sumber tersebut, sehingga diperoleh kebenaran fakta data, dengan

demikian mendapatkan fakta sejarah sains.

5) Menarik kesimpulan tentang seperti apa sebenarnya pemikiran KH

Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan akhlak.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan ...

47

4. Metode Historis

Metode histotis dalam penelitian kepustakaan digunakan dalam

hubungan dengan obyek material yang meliputi langkah-langkah:1)

metode diskriptif historis, 2) metode verifikasi hiostoris, 3) metode

deskriptif historis, 4) metode rekonstruksi biografis, 5) metode periodisasi.

(Kaelani, 2010: 176).