BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit...

12
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitian Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif . yang menguji variable sharia complience (IsIR, PSR, IIR) dan islamic corporate governanse terhadap fraud perbankan syariah. A. Populasi dan Teknik Penentuan sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria objek sasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bank umum syariah yang terdaftar di BI b. Bank umum syariah yang telah mengungkapkan laporan GCG secara lengkap dari tahun 2014 - 2017. c. BUS yang mengalami fraud internal.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penlitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif . yang menguji variable sharia

complience (IsIR, PSR, IIR) dan islamic corporate governanse terhadap fraud

perbankan syariah.

A. Populasi dan Teknik Penentuan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bank Umum Syariah

yang ada di Indonesia.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling.

Adapun kriteria objek sasaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bank umum syariah yang terdaftar di BI

b. Bank umum syariah yang telah mengungkapkan laporan GCG secara

lengkap dari tahun 2014 - 2017.

c. BUS yang mengalami fraud internal.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

34

34

C. Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel

1. variabel dependen

Dalam penelitian menggunakan variabel dependen yaitu fraud yang

terjadi pada perbankan syariah. fraud adalah suatu tindakan ilegal yang di

sengaja, ditandai dengan tipu daya, penyembunyian atau pelanggaran

kepercayaan yang dilakukan dengan mengelabui, menipu atau

memanipulasi untuk memperoleh keuntungan (Najib dan Rini 2016)

Penelitian ini menfokuskan pada fraud yang terjadi dalam hubungan

kerja (occupational fraud) atau yang disebut juga internal fraud. pada

perbankan syariah sehingga Variabel fraud dalam penelitian ini dapat

diukur dengan melihat jumlah internal fraud yang terjadi di bank syariah

yang diungkapkan di dalam laporan tahunan pelaksanaan GCG masing-

masing bank syariah.

1. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan sharia

complience dan penerapan islamic corporate governance.

a. Variable sharia complience

Sharia compliance atau kepatuhan syariah merupakan implementasi dari

prinsip-prinsip syariah yang diukur dengan tingkat ketaatan bank syariah

terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana bank syariah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

35

35

1) Islamic Income Ratio (IsIR)

Islamic Income Ratio menunjukkan presentase dari seberapa banyak

pendapatan halal yang didapatkan dibandingkan dengan total

pendapatan meliputi total islamic income ratioi ditambah

pendapatan non halal. Islamic Income Ratio dapat dihitung dengan

rumus :

Islamic Income Ratio = islamic income ratio

Total pendapatan

2) Profit Sharing Rasio (PSR)

Untuk menghitung bagi hasil dari pembiayaan yang dilakukan bank

syariah meliputi mudharabah dan musyarakah. Rasio bagi hasil

dapat dihitung dengan rumus :

Pembiayaan Bagi hasil =

pembiayaan mudharabah + pembiayaan musyarakah

Total pembiayaan

3) Islamic Investment Ratio (IIR)

Investasi islam yang menunjukkan presentase dari investasi yang

dilakukan bank pada produk halal. Investasi Syariah dapat dihitung

dengan rumus :

Investasi Islam = Investasi dalam islam

Total investasi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

36

36

b. Variabel islamic corporate governance

Islamic corporate governance merupakan tata kelola perusahaan

berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Tata kelola perusahaan secara Islam

ini di Indonesia di atur dalam Peraturan Bank Indonesia No

11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah. Peraturan BI mewajibkan bank syariah untuk

menerapkan GCG, melakukan self assessment serta membuat laporan

penerapan GCG dalam laporan tahunannya. Terkait tata cara

pelaksanaan self assessment bagi BUS dan UUS diatur dalam Surat

Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS (Najib dan Rini,2016).

Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS menjelaskan bahwa

penilaian atas pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dilakukan

terhadap setiap faktor, yang mana self assessment dilakukan dengan

menggunakan Kertas Kerja Self Assessment. Tata cara pengisian

Kertas Kerja Self assessment dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut :

1) Menyusun analisis self assessment, dengan cara membandingkan

pemenuhan setiap Kriteria/ Indikator dengan kondisi Bank berdasarkan

data dan informasi yang relevan. Berdasarkan hasil analisis tersebut

ditetapkan peringkat masing-masing Kriteria/Indikator. Adapun kriteria

peringkat adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

37

37

(a) Peringkat 1: hasil analisis self assessment menunjukkan bahwa

pelaksanaan GCG Bank sangat sesuai dengan Kriteria/ Indikator.

(b) Peringkat 2: hasil analisis self assessment menunjukkan bahwa

pelaksanaan GCG Bank sesuai dengan Kriteria/Indikator.

(c) Peringkat 3: hasil analisis self assessment menunjukkan bahwa

pelaksanaan GCG Bank cukup sesuai dengan Kriteria/Indikator.

(d) Peringkat 4: hasil analisis self assessment menunjukkan bahwa

pelaksanaan GCG Bank kurang sesuai dengan Kriteria/Indikator.

(e) Peringkat 5: hasil analisis self assessment menunjukkan bahwa

pelaksanaan GCG Bank tidak sesuai dengan Kriteria/Indikator.

2) Menetapkan peringkat sub faktor, berdasarkan hasil analisis self

assessment, dengan mengacu pada kriteria peringkat sebagaimana

dimaksud pada nomor 1.

3) Menetapkan peringkat faktor, berdasarkan peringkat sub faktor.

Dalam hal tidak terdapat sub faktor, maka peringkat faktor dimaksud

ditetapkan berdasarkan hasil analisis self assessment, dengan mengacu

pada kriteria peringkat sebagaimana dimaksud pada nomor 1

4) Menyusun kesimpulan untuk masing-masing faktor yang juga

memuat permasalahan dan langkah perbaikan secara komprehensif dan

sistematis beserta target waktu pelaksanaannya.

Untuk mendapatkan nilai dari masing-masing faktor, Bank

mengalikan peringkat dari masing-masing faktor dengan bobot tertentu.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

38

38

Bobot masing-masing faktor ditetapkan sebagaimana disajikan pada

tabel berikut :

Untuk dapat mengetahui tingkat kondisi dari GCG pada bank

syariah, bank dapat mengetahuinya dari nilai komposit. Nilai komposit

No Faktor Bobot

( % )

1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

12.50

2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 17.50

3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 10.00

4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah

10.00

5 Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana

dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

5.00

6 Penanganan benturan kepentingan 10.00

7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank 5.00

8 Penerapan fungsi audit intern 5.00

9 Penerapan fungsi audit ekstern 5.00

10 Batas Maksimum Penyaluran Dana 5.00

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan

pelaksanaan GCG dan pelaporan internal

15.00

Total 100

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

39

39

didapat dari penjumlahan nilai dari seluruh faktor setelah dikalikan dengan

bobotnya. Bank menetapkan nilai komposit berdasarkan tabel berikut:

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5≤Nilai komposit <

2.5

Baik

2.5≤Nilai komposit <

3.5

Cukup baik

3.5≤Nilai komposit <

4.5

Kurang baik

4.5≤Nilai komposit≤5 Tidak baik

Sumber: Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS

Dari nilai komposit tersebutlah bank syariah dapat menilai level dari

kondisi penerapan GCG nya. Oleh sebab itu pada penelitian ini nilai

komposit hasil self assessment GCG bank syariah digunakan untuk

mengukur variabel Islamic corporate governance, yang dapat dilihat di

laporan penerapan GCG yang dipublikasi oleh masing masing bank syariah.

Proksi tersebut mengacu pada penelitian Najib dan Rini (2016) yang

menggunakan nilai self assessment GCG bank syariah dalam menilai

variabel Islamic corporate governance.

D. Jenis data dan sumber data

Data yang digunakan adalah jenis data sekunder berupa laporan pelaksanaan

GCG dan laporan tahunan BUS periode tahun 2014-2017, bersumber dari situs

resmi 12 BUS di Indonesia.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

40

40

E. Teknik pengumpulan data

Data di peroleh melalui :

1. Teknik dokumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan

dengan download melalui situs www.bi.go.id dan website masing-masing

bank.

F. Teknik Analisis data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan ukuran-ukuran penyebaran

seperti rata-rata, minimum, maksimum, standar deviasi, dan range pada data

sampel (Ghozali, 2009). Uji statistik deskriptif pada penelitian ini dilakukan

dengan program eviews 10.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen serta variabel moderasinya. Pengujian ini

dilakukan dengan cara analisis jalur (path analysis) atas model yang telah

dibuat. Teknik SEM dapat secara simultan menguji model struktural yang

komplek, sehingga dapat diketahui hasil analisis jalur dalam satu kali analisis

regresi. Hasil korelasi antar konstruk diukur dengan melihat path coefficients

dan tingkat signifikannya yang kemudian dibandingkan dengan hipotesis

penelitian. Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak secara statistik dan dapat

dihitung tingkat signifikansinya. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam

penelitian ini adalah sebesar 5%. Apabila tingkat signifikan yan dipilih sebesar

5% maka tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan 0,005 untuk menolak

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

41

41

suatu hipotesis. Dalam penelitian ini ada kemungkinan mengambil keputusan

yang salah sebesar 5% dan kemungkinan mengambil keputusan yang benar

sebesar 95%. Berikut yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan:

p-value ≥ 0,05, maka H0 diterima.

p-value < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Keterangan:

p-value : probability value (nilai peluang atau nilai probabilitas) atau nilai yang

menunjukkan peluang sebuah data untuk digeneralisasikan.

Uji hipotesis diolah dengan menggunakan SEM (Structural Equation

Modeling) dengan program WarpPLS 6.0. Teknik analisis SEM dengan

menggunakan program WarpPLS yaitu : Open/create project file, Raw of the

data, pre prosess data, Define of the variable and links in SEM Model, dan

Perform/view SEM analysis/results.

Ada beberapa langkah dalam pengujian SEM WarpPLS yang dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

a. Mengembangkan Model Berdasarkan Teori

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori)

sebagai dasar dalam menghubungkan variabel laten dengan variabel laten

lainnya, dan juga dengan indikator indikator. Pada dasarnya SEM adalah sebuah

teknik konfirmatori yang dipergunakan untuk menguji hubungan kausalitas di

mana perubahan satu variabel diasumsikan menghasilkan perubahan pada

variabel lain didasarkan pada teori yang ada. Kajian teoritis dipergunakan untuk

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

42

42

mengembangkan model yang dijadikan dasar untuk langkah-langkah

selanjutnya. Konstruk dan dimensi-dimensi yang akan diteliti dari model teoritis

telah dikembangkan pada telaah teoritis dan pengembangan hipotesis.

b. Menyusun Diagram Jalur

Model kerangka pemikiran teoritis yang sudah dibangun, selanjutnya

ditransformasikan ke dalam bentuk diagram jalur (path diagram) untuk

menggambarkan hubungan kausalitas antara variabel eksogen dengan variabel

endogen.

c. Menilai Kriteria Model Fit

Uji kesesuaian antara model teoritis dan data empiris dapat dilihat pada tingkat

(Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks

suatu model adalah sama dengan kovarians matriks data (observed). Model fit

pada program WarpPLS 6.0 dapat dilihat dari

output general results untuk menilai berdasarkan model fit indices and P values

menampilkan hasil sepuluh indicator fit yaitu :

1) Average path coefficient (APC) memiliki nilai P< 0,05.

2) Average R-Squared (ARS) memiliki nilai P< 0,05.

3) Average Adjusted R-Squared (AARS) memiliki nilai P< 0,05.

4) Average Block Variance Inflation Factor (AVIF) memiliki nilai < 5 dan

idealnya 3,3.

5) Average full collinearity VIF (AFVIF) memiliki nilai < 5 dan idealnya 3,3.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

43

43

6) Tenenhaus GoF (GoF) memiliki nilai small >=0,1, medium >= 0,25,

large>=0,36.

7) Sympson paradox ratio (SPR) memiliki nilai >0,7 dan idealnya 1

8) R-squared contribution ratio (RSCR) memliki nilai >=0,9 dan idealnya 1

9) Statistical suppression ratio (SSR) diterima jika nilai > 0,7.

10) Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR) diterima jika

nilai>=0,7.15.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penlitianeprints.umm.ac.id/46583/4/BAB 3.pdf · (Goodness-of-fit statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah

24