BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel...

14
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu : 1. Variabel Bebas : Budaya organisasi 2. Variabel Terikat : Pemberdayaan B. Definisi Variabel Penelitian Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan adalah suatu proses motivasi intrinsik dimana individu memunyai kekuasaan untuk berpartisipasi secara langsung untuk mengendalikan dan memengaruhi suatu kejadian yang memiliki efek langsung terhadap kehidupannya. Variabel ini diungkap dengan skala pemberdayaan yang disusun berdasarkan dimensi dari Spreitzer (1995), yaitu meaning, competence, self determination, dan impact. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi pemberdayaan karyawan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah pula pemberdayaan karyawan. 2. Budaya organisasi adalah bagian dari pola-pola keyakinan, simbol, ritual, dan mitos yang berkembang

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut yaitu :

1. Variabel Bebas : Budaya organisasi

2. Variabel Terikat : Pemberdayaan

B. Definisi Variabel Penelitian

Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pemberdayaan adalah suatu proses motivasi intrinsik

dimana individu memunyai kekuasaan untuk

berpartisipasi secara langsung untuk mengendalikan dan

memengaruhi suatu kejadian yang memiliki efek langsung

terhadap kehidupannya. Variabel ini diungkap dengan

skala pemberdayaan yang disusun berdasarkan dimensi

dari Spreitzer (1995), yaitu meaning, competence, self

determination, dan impact. Semakin tinggi skor yang

diperoleh menunjukkan semakin tinggi pemberdayaan

karyawan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh

semakin rendah pula pemberdayaan karyawan.

2. Budaya organisasi adalah bagian dari pola-pola

keyakinan, simbol, ritual, dan mitos yang berkembang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

37

seiring dengan waktu dan bekerja sebagai perekat yang

menyatukan organisasi bersama-sama. Budaya organisasi

diungkap dengan menggunakan skala dari Glaser (1987)

yaitu kerjasama, moral, arus informasi, keterlibatan

karyawan, pengawas, dan pertemuan. Semakin tinggi skor

yang diperoleh menunjukkan semakin kuat budaya

organisasi, sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh semakin lemah pula budaya organisasinya.

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan teknik purposive sample. Teknik

purposive sample merupakan teknik pengambilan sampel

dengan cara menentukan standar-standar tertentu yang

dimiliki oleh sampel. Kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini adalah karyawan yang merupakan pegawai tetap

Perusahaan Daerah Air Minum dan minimal telah bekerja

selama 1 tahun. Hal ini didasari pemikiran bahwa karyawan

yang telah bekerja selama minimal 1 tahun telah mengenal

situasi dan kondisi organisasi serta mampu melakukan

adaptasi dengan lingkungan kerja. Standar atau kriteria

berikutnya adalah pendidikan karyawan tersebut minimal

SMA atau sederajad, standar ini diajukan karena menurut

Kram (dalam Nugroho,2004) mengatakan bahwa pendidikan

dan tekanan organisasi berpengaruh terhadap persepsi orang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

38

diberdayakan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

adalah tipe karir dan orientasi profesi sehingga mobilitas

karirnya akan tinggi dan suka mengembangkan identitas

kepribadiannya.

Dalam penelitian ini seluruh karyawan PDAM

Salatiga diberikan sebaran angket untuk diisi. Setelah itu,

peneliti mengecek kembali sampel yang sesuai kriteria yaitu

memasukkan data yang sesuai kriteria kedalam perhitungan

dan membuang atau tidak mengikutsertakan sampel yang

tidak memenuhi kriteria.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (1998) metode pengumpulan data

merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang

dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala.

Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan

menggunakan skala. Penskalaan adalah prosedur untuk

memberikan bilangan (atau simbol lain) pada suatu obyek

sehingga bilangan tersebut menunjukkan karakteristik obyek

tersebut. Karakteritik tersebut lebih tepatnya diwakili oleh

sejumlah indikator atau item. Jenis penskalaan yang dipakai

adalah metode menilai (rating), yaitu Subjek menilai stimulus

berdasarkan kesesuaiannya dengan kondisi dirinya dan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

39

dipandang dari bentuknya, maka instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah check list, yaitu sebuah daftar

dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√)

pada kolom yang sesuai. Skala yang digunakan adalah berupa

skala likert. Skala likert adalah skala yang mengukur sikap

dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap

subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala ini disusun

berdasarkan dua jenis item yang seiring dengan pernyataan

(favorable) dan yang tidak seiring pernyataan (unfavorable),

setiap item memiliki 4 alternatif jawaban yaitu :

1. Untuk item Favorable : skor 4 jika jawaban responden

sangat sesuai, skor 3 jika jawaban responden sesuai, skor

2 jika jawaban responden tidak sesuai, dan skor 1 jika

jawaban responden sangat tidak sesuai.

2. Untuk item Unfavorable : skor 1 jika jawaban responden

sangat sesuai, skor 2 jika jawaban responden sesuai, skor

3 jika jawaban responden tidak sesuai, dan skor 4 jika

jawaban responden sangat tidak sesuai.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

dua skala, yaitu :

1. Skala Pemberdayaan

Skala pemberdayaan ini diukur berdasarkan

dimensi pemberdayaan menurut, Spreitzer (1995).

Spreitzer mengungkapkan bahwa dimensi pemberdayaan

meliputi empat hal, yaitu :

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

40

a. Meaning (pemaknaan), merupakan nilai dari tujuan

dan maksud kerja yang dinilai dari dalam

hubungannya dengan standar-standar dan ideal-ideal

pada diri individu itu sendiri. Pemaknaan merupakan

kesempatan bagi karyawan merasakan bahwa mereka

melakukan tugas yang berharga, karena merasa

menjadi bagian dari misi yang penting dalam skema

organisasi yang lebih besar. Karyawan merasa dirinya

berarti dengan melakukan tugas- tugas yang berharga.

Perasaan kebermaknaan adalah perasaan karyawan

yang merasakan bahwa tugasnya sebanding dengan

waktu dan energi yang telah dikeluarkan. Pemaknaan

melibatkan kepastian antara persyaratan peran kerja

dan keyakinan, nilai–nilai, dan perilaku-perilaku.

b. Competence (kompetensi), mengacu pada keyakinan

individu yang berarti karyawan mempunyai keyakinan

secara individual pada kemampuannya untuk

menampilkan aktivitas-aktivitas dengan menggunakan

ketrampilan atau keahlian yang dimilikinya. Ada

perasaan bahwa dirinya mampu dan percaya diri untuk

belajar dan berkembang mengatasi tandangan baru.

kompetensi mewakili keyakinan, penguasaan

personal, atau usaha-kinerja.

c. Self-Determination (determinasi diri), merupakan

perasaan yang ada pada diri individu untuk memilih

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

41

berinisiatif dan mengatur tindakan-tindakan.

Karyawan memiliki perasaan bahwa dirinya memiliki

pilihan. Pilihan berarti dapat melakukan pekerjaan

secara bijaksana dengan suatu pendekatan kerja

tertentu. Dengan kata lain, karyawan dapat

mengatakan penilaiannya sendiri dan bertindak sesuai

dengan pemahamannya dalam menyelesaikan

tugasnya. Determinasi diri mencerminkan permulaan

dan kelanjutan proses-proses dan perilaku kerja seperti

membuat keputusan tentang metode-metode , langkah-

langkah dan upaya-upaya kerja.

d. Impact (dampak), merupakan tingkat yang dirasakan

individu dimana perilaku mereka membawa suatu

perbedaan. Karyawan dengan sense of impact berarti

percaya bahwa mereka dapat mempengaruhi unit

kerjanya dan gagasan-gagasanya didengar orang lain.

Tabel 3.1

Blue Print Skala Pemberdayaan

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jumlah

1 Pemaknaan

(Meaning)

1. Tugas berharga baginya

2. Bagian dari misi penting

dalam organisasi.

3. Berarti dengan melakukan

tugas yang berharga

4. Tugas sebanding dengan

energi dan waktu yang

dikeluarkan.

5 1 6

2 Kompetensi

(Competence)

1. Mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan baik.

5 1 6

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

42

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jumlah

2. Mampu berkembang

dengan tantangan baru

3. Berusaha meningkatkan

keahlian dan ketrampilan

yang dimiliki.

3 Determinasi

diri (Self-

determination)

1. Memiliki perasaan bahwa

dirinya memiliki pilihan.

2. Dapat menilai diri sendiri

dan bertindak sesuai

pemahamannya dalam

menyelesaikan tugas.

3. Memiliki kebebasan untuk

menentukan lagkah dan

mengambil keputusan

dalam menyelesaikan

pekerjaannya.

5 1 6

4 Dampak

(Impact)

1. Percaya bahwa mereka

dapat mempengaruhi unit

kerja.

2. Mampu membuat gagasan

mereka di dengar orang

lain

6 1 7

Jumlah 25

2. Budaya Organisasi

Skala budaya organisasi disusun berdasarkan

enam dimensi yang dipaparkan oleh Glaser (2003) :

a. Teamwork (kerjasama)

Karyawan memandang kelompok kerja mereka

beroperasi sebagai sebuah tim di mana kepercayaan

tinggi dan orang-orang diperlakukan secara adil dan

konsisten. Manajemen dan karyawan dianggap

memiliki hubungan kerja yang produktif.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

43

Mendengarkan satu sama lain, konstruktif menghadapi

masalah bersama-sama.

b. Morale (moral)

Karyawan merasa termotivasi untuk menjadi efisien

dan produktif, dan mengeluarkan upaya terbaik

mereka. Karyawan merasa dihormati oleh orang-orang

dalam kelompok kerja mereka dan seluruh organisasi

c. Information Flow (arus informasi)

Karyawan mendapatkan cukup informasi agar menjadi

efisien dan produktif, jika mereka tahu mengapa

perubahan dibuat, dan sejauh mana mereka tahu apa

yang terjadi di luar bagian pekerjaan mereka.

d. Employe Involvement (keterlibatan karyawan)

Karyawan merasa bahwa mereka memiliki suara

dalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan

mereka, mereka menganggap bahwa ide-ide mereka

meminta dan dihargai. Karyawan merasa bahwa

masukan mereka penting dan ditindaklanjuti.

e. Supervision (atasan)

Mengacu pada persyaratan dalam pekerjaan yang

dibuat jelas, seberapa baik atasan mendengarkan

karyawan, atasan membiarkan karyawan tahu kapan

mereka telah melakukan pekerjaan yang baik dan

memberikan kritik dengan cara yang positif. Seberapa

baik pengawas mendelegasikan tanggung jawab.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

44

f. Meetings (pertemuan)

Melihat efektivitas dan efisiensi pertemuan. Keputusan

yang dibuat pada pertemuan bisa dimasukkan ke

dalam tindakan, setiap orang mengambil bagian dalam

diskusi pada pertemuan dan melakukan diskusi-

diskusi sesuai jalur, Pertemuan dipandang sebagai

waktu yang dihabiskan dengan baik.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Budaya Organisasi

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jumlah

1 Teamwork 1. Kelompok kerja beroperasi

sebagai sebuah tim

2. Kepercayaan tinggi dan

orang-orang diperlakukan

secara adil dan konsisten.

3. Manajemen dan karyawan

memiliki hubungan kerja

yang produktif.

4. Mendengarkan satu sama

lain,

5. Konstruktif menghadapi

masalah bersama-sama.

5 5

2 Morale 1. Merasa termotivasi untuk

menjadi efisien dan

produktif, serta

mengeluarkan upaya

terbaik mereka.

2. Merasa dihormati oleh

orang-orang dalam

kelompok kerja mereka

dan seluruh organisasi

6 6

3 Information

Flow

1. Mendapat cukup informasi

agar menjadi efisien dan

produktif.

4 4

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

45

No Dimensi Indikator Fav Unfav Jumlah

2. Mengetahui mengapa

perubahan dibuat

3. Mengetahuiu apa yang

terjadi di luar bagian

pekerjaan mereka.

4 Employee

Involvement

1. Merasa memiliki suara

dalam keputusan yang

mempengaruhi pekerjaan

mereka

2. Ide-ide mereka diminta

dan dihargai. Merasa

bahwa masukan mereka

penting dan ditindaklanjuti

4 4

5 Supervision 1. Persyaratan dalam

pekerjaan yang dibuat jelas

2. Atasan mendengarkan

karyawan

3. Atasan membiarkan

karyawan tahu kapan

mereka telah melakukan

pekerjaan yang baik

4. Atasan memberikan kritik

dengan cara yang positif.

5. Atasan mendelegasikan

tanggung jawab.

7 7

6 Meeting 1. Pertemuan yang efektivitas

dan efisien

2. Keputusan yang dibuat

pada pertemuan bisa

dimasukkan ke dalam

tindakan,

3. Setiap orang mengambil

bagian dalam diskusi pada

pertemuan

4. Diskusi dalam pertemuan

sesuai jalur pembicaraan

5. Merasa bahwa pertemuan

adalah waktu yang

dihabiskan dengan baik

5 5

Jumlah 31

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

46

E. Seleksi Item dan Reliabilitas

1. Seleksi Item

Prosedur seleksi item dilakukan dengan melihat

konsistensi item total, yaitu dengan mengukur keselarasan

atau konsistensi antara item dengan tes secara

keseluruhan. Azwar (1999) menyatakan bahwa daya

diskriminasi item adalah kemampuan item untuk

membedakan antara individu atau kelompok individu

yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang

diukur. Lebih lanjut Azwar (1999) menyatakan bahwa

terdapat kesalahan dalam pemahaman dalam beberapa

penelitian, dimana daya diskriminan item dianggap

sebagai validitas item. Perlu diingat bahwa koefisien

korelasi item total (rit) tidak memberikan informasi

mengenai validitas item tetapi konsistensi antara apa yang

diukur item dengan apa yang diukur oleh tes.

Pengujian konsistensi item dilakukan dengan

menghitung koefisien korelasi antara skor subjek pada

item yang bersangkutan dengan skor total tes (korelasi

item tes). Azwar (1999) menyatakan bahwa batas kriteria

pemilihan item berdasar korelasi item total yang dianggap

memuaskan dan memberikan kontribusi yang baik yaitu

sebesar ≥ 0,30. Selain itu, pada prinsipnya item yang nilai

koefisien korelasi semakin mendekati nilai 1,00 memiliki

arti bahwa item tersebut semakin bagus.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

47

Widhiarso (2010) menyatakan bahwa batas

koefisien korelasi item total memiliki batas yang berbeda-

beda dan dapat diturunkan menjadi 0,275 dengan

pertimbangan jumlah item yang lolos tidak mencukupi

atau jauh dari jumlah yang diinginkan dan nilai koefisien

reliabilitas pengukuran masih memuaskan.

2. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Azwar

(2005) mengatakan bahwa hasil penelitian dapat

dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang

diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Azwar

(2005) juga mengemukakan bahwa formula statistika

yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah

menggunakan Alfa Cronbach, dengan rumus sebagai

berikut :

=(

)(

)

Keterangan:

α = koefisien alpha

N = jumlah item dan skala

S2 = varian total dari skor tes

= varian dari setiap item skala

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

48

Berikut adalah kriteria yang digunakan dalam

menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas

menurut George dan Mallery dalam Azwar (2003) sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Kriteria tinggi rendah koefisien reabilitas

Kategori

α > 0,9 : kategori baik sekali

0,8 < α < 0,9 : kategori baik

0,7 < α < 0,8 : kategori dapat diterima

0,6 < α < 0,7 : kategori dipertanyakan

0,5 < α < 0,6 : kategori jelek

α < 0,5 : kategori ditolak

F. Metode Analisis Data

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitan ini adalah teknik

analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Kisaran

koefisien korelasinya antara -1 sampai dengan 1. apabila

koefisien korelasi adalah positif berarti korelasi searah,

sedangkan apabila negatif berarti korelasi berlawanan arah.

Apabila diperoleh koefisien korelasi adalah 0,000, maka hal

tersebut berarti tidak ada korelasi.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6753/3/T1_802007102_BAB III... · melakukan tugas yang berharga, ... Blue Print. Skala

49

Selanjutnya untuk menentukan signifikansi koefisien

korelasi peneliti menggunakan program SPSS 16.0 for

Windows. Adapun rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut :

( )( )

√[( ( ) )( ( ) )]

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah subyek

x = skor setiap item

y = skor total

( X)² = kuadrat jumlah skor item

X² = jumlah kuadrat skor item

Y² = jumlah kuadrat skor total

( Y)² = kuadrat jumlah skor total

xy = jumlah hasil kali dari x dan y