BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
25 Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan study korelasional dengan menggunakan
metode survey. Menurut sugiyono (2015, hlm 12)
Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
tetapi peneliti melakukan perlakuan daalm pengumpulan data,
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam
eksperimen).
Metode penelitian survey yang dilakukan pada penelitian ini
berupaya menjabarkan penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran seni tari di SMK 45 Lembang.
Adapun desan penelitian untuk memudahkan proses penelitian,
penulis membuat gambar sebagai berikut.
(Sugiyono 2015, hlm 66)
X = Kecerdasan Emosional
Y = Prestasi dalam mata pelajaran Seni Tari
R = Hubung
B. Partisipan
Lokasi merupakan tempat yang dimana penelitian akan
dilaksanakan. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SMK 45 lembang
di Jalan Barulaksana No. 186 Lembang, Jawa Barat. Sedangkan subjek
penelitiannya merupakan siswa Kelas X di SMK 45 Lembang yang
berjumlah 629 siswa dalam 17 kelas dengan tiap-tiap kelas berisi 37 orang.
Y X r
26
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan kelompok besar yang menjadi objek dari
sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan siswa-siswi
SMK 45 Lembang kelas X yang berjumlah 629 siswa dalam 17 kelas
dengan tiap-tiap kelas berisi 37 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik probability
sampling, yaitu teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara
aplikasinya, teknik probability sampling ini akan dilakukan dengan cara
simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata dalam
anggota populasi tersebut.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel
total yang berjumlah 65 orang. Hlm ini didasari oleh pendapat Donald Ary
yang dikutip dari Suhaesimi Arikunto (2000, hlm 325), bahwa penelitian
korelasional tidak menuntut subjek penelitian yang terlalu banyak, 50
sampai 100 subjek penelitian sudah dianggap cukup.
D. Instrumen Penelitiandan Teknik Pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Pengukuran Kecerdasan Emosional
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosional
pada penelitian ini ialah angket. Penyebaran angket ini dilakukan pada siswa
SMK kelas X tujuannya untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional
siswa. Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup, yaitu pada setiap
pernyataan disediakan sejumlah alternative jawaban untuk dipilih oleh
setiap responden.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala kecerdasan
emosional. Skala kecerdasan emosional terdiri dari aspek mengenali emosi
diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang
27
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain (empati), bekerjasama dengan orang lain (Goleman 2015, hlm 55) yang
berguna untuk mengukur sejauh mana kecerdasan emosional dipahami
siswa kelas X SMK 45 Lembang.kemudian kelima indikator tersebut
dijabarkan kedalam 60 item soal dengan pertanyaann favorable (positif) 33
item dan pertanyaan unfavorable (negative) 27 item. Penyusunan alat ukur
ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk Blue Print pada tabel
berikut ini’
Tabel 3.1
Blue print Skala kecerdasan Emosional
N
o Faktor
Indikator
Nomor Item J
ml Favorable Unfavorable
1. Mengena
li Emosi
Diri
- Mengenal dan
merasakan
emosi
- Memahami
penyebab
perasaan yang
timbul
- Mengenal
pengaruh
perasaan
terhadap
tindakan
1,6,11,39,45 3,4,14,29,30,44,
47
12
2. Mengelo
la Emosi
- Menagani
perasaan
- Kecakapan yang
bergantung pada
kesadaran diri
9,19,23,24,28,37,
43,52,54
17,21,34,35,48,5
0,51,53,60
18
28
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Memotiv
asi diri
sendiri
- Menata emosi
sebagai alat
untuk mencapai
tujuan
- Menguasai diri
sendiri untuk
berkreasi
- Mngendalikan
dorongan hati
18,20,27,33,42,46
,57
16,38,55 10
4 Mengena
li Emosi
Orang
lain
- Kemampuan
berempati
- Peka terhadap
perasaan orang
lain
13,22,25,36 12,15,40,41
8
5 Membin
a
Hubunga
n
- Keterampilan
dalam
berkomunikasi
serta
berinteraksi
dengan orang
lain
2,5,7,8,31,49,56,5
9
10,26,32,58
12
T O T A L 60
Skala kecerdasan emosional disusun dengan menggunakan Skala
Likert yang dimodifikasi yang terdiri dari 4 alternatif jawaban,dengan alasan :
a). Kategori indecisided, yaitu mempunyai arti ganda, bisa juga diartikan netral
atau ragu-ragu
b). Dengan tersedianya jawaban di tengah, menimbulkan kecenderungan jawaban
di tengah (central tendency effect)
29
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c). Maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat kecenderungan
pendapat responden kearah tidak sesuai, sehingga dapat mengurangi data
penelitian yang hilang. (Sutrisno Hadi, dalam witri 1991, hlm 19-20).
Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Sistem Penilaian Skala
Skala Favorable Unfavorable
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Untuk menginterpretasikan skor hasil penelitian angket, maka skor
diperoleh dan dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilalaian
berdasarkan perhitungan sebagai berikut.
Rendah X < ( μ – ( P * σ ) )
Sedang ( μ – ( P * σ ) ) ≤ X < ( μ + ( P * σ ) )
Tinggi ( μ + ( P * σ ) ) ≤ X
Sumber : saifuddin azwar (2003, hlm 107)
Untuk kriteria penilaiannya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3
Tabel kriteria penilaian persentase
Persentase Kriteria
0 – 20% Sangat Rendah
21 – 40% Rendah
41 – 60% Sedang
30
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61 – 80% Tinggi
80 – 100% Sangat Tinggi
b. Instrumen Pengukuran Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Seni Tari
Data dari prestasi belajar ini dikumpulkan dengan cara melihat
hasil ujian tengah semester II dari seluruh subyek penelitian pada mata
pelajaran seni tari. Penilaian prestasi belajar tersebut merupakan hasil
evaluasi dari suatu proses belajar formal yang dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif (angka) yang terdiri antara 1 sampai 10. Hasil ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata ujian tengah semester siswa yang diberikan oleh pihak
guru dalam setiap masa akhir tertentu (3 bulan) untuk sekolah lanjutan.
Nilai hasil perolehan siswa tersebut ditulis ulang oleh peneliti
kedalam kuesioner peneliti. Kemudian nilai tersebut dibagi kedalam 5
kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.
Tabel 3.4
Penilaian Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Seni Tari
keterangan pencapaian : nilai rapor mata pelajaran seni tari
Keterangan penilaian :
a. 100 – 91 : A (Sangat Baik)
b. 90 – 81 : B (Baik)
c. 80 – 71 : C (Cukup)
d. 70 – 61 : D (Kurang)
e. 60 – 51 : E (Sangat Kurang)
No Nama siawa Pencapaian
siswa KET
31
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melakukan observasi, studi pustaka, studi dokumentasi
dan menggunakan metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data di
mana data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui
pernyataan atau pertanyaan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu
hlm yang disajikan dalam bentuk suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat
1994, hlm 173).
a. Observasi
Teknik observasi atau pengamatan langsung adalah teknik yang
digunakan untuk mengamati bagaimana tingkat kecerdasan emosional dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni tari. Pengamatan diarahkan
kepada siswa yang dijadikan sampel penelitian agar ada kesesuaian data dan
memunculkan berhasil tidaknya tujuan penelitian yang dilakukan.Teknik
observasi ini digunakan pula sebagai studi pendahuluan yaitu untuk mengenal,
mengamati, dan mengidentifikasi masalah yang diteliti termasuk pengamatan
pula terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekolah sebagai tempat belajar.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan pengumpulan data berdasarkan pada
kajian terhadap sumber-sumber pustaka yang ada dan relevan untuk
kebutuhan penelitian.Hlm ini dilakukan, mengingan penelitian yang dilakukan
ini memerlukan berbagai kajian secara komprehensif terutama rujukan yang
berkenaan dengan kecerdasan emosional. Pentingnya studi pustaka adalah
berkenaan dengan penelitian ataupun teori-teori yang telah dikemukakan oleh
para alhi untu memperkaya dan bahkan membantu untuk menjawab penelitian
yang sedang dilakukan.
Diantara pustaka atau buku yang dijadikan sumber kajian diantaranya
adalah buku “Emotional Intelegence“ cetakan keduapuluh: November 2015
yang ditulis oleh Daniel Goleman. Dalam buku ini dipaparkan berbagai
persoalan atau masalah berkenaan dengan kecerdasan emosional, misalnya
uraian mengenai emosi, ciri-ciri kecerdasan emosional, penerapan kecerdasan
32
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
emosional, dan kecakapan emosional. Kemudian buku “Psikologi Belajar”
edisi revisi 7 desember 2003 yang ditulis oleh Muhibbin syah, M.Ed. dalam
buku ini dijabarkan teori-teori mengenai belajar, prestasi belajar juga faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Sudah tentu buku ini sangat
berguna bagi penelitian yang dilakukan, sebagai salah satu sumber data
otentik.Namun demikian, tentunya buku ini pun harus secara kritis dicermati
agar tidak terjadi penyimpangan atau salah penafsiran dalam kaitannya dengan
data-data yang diperlukan.
c. Studi Dokumentasi
Menurut Kartini Kartono (1990 : 73) teknik pemeriksaan dokumen
adalah pengumpulan informasi dan data secara langsung sebagai hasil
pengumpulan sendiri. Data yang dikumpulkan tersebut adalah bersifat
orisinil untuk dapat dipergunakan secara langsung. Teknik pemeriksaan
dokumen ini khusus digunakan untuk melakukan pengumpulan data
terhadap prestasi belajar.
Adapun teknik pengumpulan data terhadap prestasi belajar ini adalah
dengan mengambil data yang sudah tersedia, yaitu nilai rapor kelas X pada
semester II sebagai subyek penelitian yang merupakan hasil penilaian oleh
pihak akademis.
d. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada subjek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keberadaan subjek
yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup
dengan skala likert, dimana jawaban sudah disediakan sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang sesuai.
E. Prosedur Penelitian
1. Langkah-langkah Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian dibagi ke dalam beberapa tahapan
sebagai berikut.
33
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Tahap Persiapan
Mengidentifikasikan masalah, pengenalan, penyusunan proposal penelitian,
menyusun instrumen penelitian.
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah proses menganalisis keadaan kecerdasan
emosional siswa dan prestasi belajar dalam mata pelajaran seni tari di
SMK 45 Lembang. Setelah itu peneliti merasakan adanya masalah yang
memang harus dicari jalan keluarnya. Masalah yang diangkat bagi
peneliti adalah mengenai bagaimana hubungan kecerdasan emosional
dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran seni tari.
2) Orientasi
Peneliti menggunakan studi literatur dimana hlm ini menjustifikasikan
orisinilitas topik yang diusulkan. Peneliti melakukan hipotesis
penelitian, menentukan variabel penelitian dari permasalahan yang telah
diidentifikasi, kemudian peneliti memilih lokasi, populasi, sampel yang
tepat.
3) Menyusun Proposal
Penyusunan proposal ini bertujuan untuk menggambarkan apa yang
ingin diteliti dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Setelah
proposal penelitian dibuat kemudian diajukan kepada dewan skripsi
serta dosen pembimbing untuk mendapatkan persetujuan maupun
perbaikan dalam bentuk teknik penulisan maupun isi dari penulisan
skripsi.
4) Menyususn Angket Kecerdasan Emosional
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket unutk
mengatahui tingkat kecerdasan emosional siswa, menggunakan kisi-kisi
berdasarkan lima wilayah kecerdasan emosional yang dijelaskan oleh
Daniel Goleman, maka dambil poin-poin yang dibutuhkan unutk
selanjutnya dibuat tabel angket kecerdasan emosional.
b) Tahap Pelaksanaan
Observasi, pengumpulan data angket, pengumpulan data, mengolah data dan
menganalisis data.
34
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Observasi Lapangan
Kegiatan observasi lapangan ini dilakukan sebelum pembuatan skripsi.
Hlm ini dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dan data yang
relevan untuk dijadikan tempat penelitian.
2) Pengumpulan data
Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh, merupakan data-data
yang diambil dari teknik pengumpulan data yaitu, observasi, angket,
dokumentasi.
3) Pengolahan data
Peneliti mengolah data yang didapatkan dari hasil angket dengan
menggunakan rumus yang ada dalam statistik unutk mengetahui
hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran seni tari.
4) Analisis data
a. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengecek
kelengkapan jumlah angket berserta pengisiannya, sehingga tidak
terdapat kekeliruan dan kekurangan data yang dibutuhkan untuk
melakukan proses pengolahan data.
b. Tabulasi Data
Tabulasi data adalah langkah dimana peneliti merekap semua data
yang diperoleh untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan
menggunaan bantuan software IBM SPSS versi 23 dan microsoft excel.
IBM SPSS merupakan sebuah program komputer yang berfungsi untuk
menganalisis data, melakukan perhitungan statistic baik statistic
parametric maupun non parametric dengan basis windows
c. Penyekoran Data
Setiap jenis data yang diperoleh dikelompokan ke dalam dua
kelompok, yaitu kecerdasan emosional dan Prestasi Belajar dalam mata
pelajaran seni tari.
c) Tahap Akhir/Penyelesaian
35
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Menarik kesimpulan dari hasil yang telah didapatkan berdasarkan hasil
analisa data yang digunakan.
2) Penyusunan dan penggandaan laporan penelitian
2. Definisi Operasional
Untuk menegaskan definisi istilah serta menghindari kesalah
fahaman agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami judul
penelitian, maka diharapkan adanya penafsiran-penafsiran terhadap istilah
tersebut. Oleh sebab itu, peneliti memberikan definisi operasional terhadap
istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
Prestasi belajar merupakanhasil usaha belajar yang dicapai seorang
siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di
sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester
di dalam bukti laporan yang disebut rapor.Dalam penelitian ini
menggunakan nilai rapor kelas X smester 1.
Kecerdasan Emosional ialah kemampuan untuk mengenali perasaan
diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri,dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan
dengan orang lain, seperti kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati,
keterampilan sosial.
Mata pelajaran Seni Tari merupakan salah satu cabang ilmu dalam
seni budaya yang mengekpresikan perasaan melalui gerak tubuh yang indah
dan ritmis. Pembelajaran seni tari sebaiknya diarahkan agar para peserta
didik tidak hanya tahu tentang teori dan prakteknya saja, tetapi dengan
pembelajaran seni tari semua aspek-aspek kecerdasan yang dimiliki peserta
didik khususnya kecerdasan emosional dapat digali secara maksimal.
Definisi operasional dari penelitian yang berjudul “Hubungan
Kecerdasan Emosionaldengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Seni Tari di SMK 45 Lembang” adalah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui Hubungan Kecerdasn Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Seni Tari di SMK 45 Lembang dengan melakukan uji
korelasi.
36
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Skema/ Alur Penelitian
Sumber: sugiono 2015, hlm 49
4. Identifikasi Jenis Variabel
Berdasarkan luasnya aspek dalam penelitian, maka ada beberapa
variabel dari objek penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yang pertama ialah variabel bebas atau variabel
independen (x), yang artinya variabel yang mempengaruhi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel dependen, dan yang kedua ialah
variabel terokat atau variabel dependen (y) yang artinya hlm yang
dipengaruhi atau yang timbul akibat dari variabel terikat. Dalam penelitian
ini, kecerdasan emosional (EQ) merupakan variabel bebas atau hlm yang
mempengaruhi penelitian. Sedangkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran seni tari merupakan variabel terikat, karena merupakan variabel
yang dipengaruhi. Jika di gambarkan, variabel bebas dan variabel terikat
yaitu sebagai berikut.
Kesimpulan
dan Saran
Perumusan
Hipotesis
Rumusan
Masalah
Pemngumpulan
Data
Pengujian
Instrumen
Pengembanga
n Instrumen
Analisis
Data
Populasi
& sampel
Landasan
Teori
metode
penelitia
n
37
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 wilayah kecerdasan emosional Indikator prestasi belajar
1. Mengenali emosi diri
2. Mengelola emosi
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Membina hubungan
1. kognitif
2. Afektif
3. psikomotor
5. Asumsi dan Hipotesis Penelitian
a. Asumsi
Dengan semakin bergesernya pandangan yang meyebutkan bahwa
kecerdasan intelektual seseorang bukanlah satu-satunya faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa karena ada faktor lain salah satunya
yaitu kecerdasan emosional. Asumsi dalam penelitian ini adalah terdapat
hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran seni tari.
b. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah
pada sebuah penelitian. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional (EQ) dengan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran seni budaya (seni tari).
Hipotesa dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut
1. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan
emosional siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni tari.
2. Hipotesis Statistik
X= kecerdasan emosional (EQ) Y= prestasi belajar dalam
mata pelajaran seni tari
38
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho : r = 0, berarti hipotesis yang menyatakan ketidak adaan hubungan
yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran seni tari.
Ha : r ≠ 0, berarti hipotesis yang menyatakan adanya hubungan yang
positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan peningkatan
prestasi belajar siswa.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.
a. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Artinya tidak terdapat
hubungan antara variabel yang dikorelasikan.
b. Jika signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima. Artinya terdapat
hubungan antara variabel yang dikorelasikan.
6. Analisis Data
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data.
Analisi data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,
sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki
nilai social, akademis dan ilmiah.Kegiatan dalam analisis data adalah :
mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawabrumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, langkah
terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam
bukunya Metode Penelitian Survai (1987, hlm 231) adalah
menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif
(kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara
statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja
dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan
teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-
kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu
dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan
39
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan
menghasilkan teori baru.
Setelah data diperoleh melalui instrument yang diberikan kepada
sampel penelitian yang berupa angket untuk mengukur tingkat kecerdasan
emosional siswa, langkah selanjutnya mengadakan pengolahan dan
penganalisaan data melalui rumus statistik.
Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Validitas
1) Validitas Isi
Secara teknis pengujian validtas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen,atau matrik pengembangan instrumen.
Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak
ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah
dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian
validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan unutk mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sugiyono 2011, hlm 173).
Setelah instrumen kecerdasan emosional selesai disusun, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan para Ahli Para Ahli dimintai pendapat
mengenai instrumen kuisioner yang telah disusun baik mengenai pondasi
instrumen berupa aspek dan indikator mengenai pertanyaan-pernyataan
yang telah disusun, serta mengenai skala yang dugunakan untuk skoring.
Ahli yang dminta untuk melakukan judgement pada penelitian ini
berjumlah 2 orang yaitu Ibu Dr. Heni Komalasari, M.Pd yaitu dosen Seni
Tari dan Mayang Anggie S.Psi yaitu sarjana psikologi. Para Ahli
memberikan masukan mengenai konteks isi dari pernyataan yang akan
diberikan kepada reponden,mengenai tata cara penulisan dari pernyataan
pada kuisioner, perbaikan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempermudah responden dalam memahami makna dari item pernyataan
pada kuisioner.
40
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Validitas Item
Validiitas item dilakukan melalui proses validitas isi dan juga
dengan reliabilitas. Validitas isi dilakukan sesuai dengan penjelasan diatas.
Setelah validitas isi, maka selanjutnya adalah dengan melakukan uji
diskriminasi atau uji beda item untuk memperoleh item, yaitu dengan kata
lain item yang mampu memberdakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur.
Pengujian validitas item dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor item dengan skor total item. Untuk menghitung analisis item
dan korelasi antar faktor digunakan rumus koefisien korelasi product
moment dan perhitungannya adalah sebagai berikut.
Rumus :
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y.
x = jumlah nilai setiap item.
y = jumlah nilai konstan.
Pada kesempatan ini, pengujian validitas pada penelitian ini
menggunakan bantuan program IBM SPSS V.23 for windows. Setelah
dilakukan pengujian kemudian mencari nilai rtabel pada taraf signifikan
5%. Jika rhitung < dari rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid,
sebaliknya jita rhitung > dari rtabel maka item tersebut dinyatakan valid.
b. Statistik Data
Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan
dalam tabel, kemudian dilakukan penghitungan skor dengan menggunakan
microsoft excel untuk mencari nilai rata-rata/mean, median, modus,standar
𝑟𝑥𝑣 = 𝛴𝑥𝑦
√(𝛴𝑥2
) (𝛴𝑦2)
41
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Pemaparan data tersebut
meliputi data dari variabel kecerdasan emosional. Dari hasil perhitungan
korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa dalam
mata pelajaran seni tari.
1. Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari distribusi. Yang paling banyak
digunakan adalah rerata hitung yang rumusnya:
(Arikunto 2000, 371)
Dengan keterangan:
�̅� = rerata nilai
X = Nilai mentah yang dimiliki subjek
N = banyaknya subjek yang memiliki nilai
2. Median
Median diartikan sebagai nilai di dalam distribusi yang menjadi batas
antara 50% subjek yang memiliki nilai yang lebih besar dan 50%
subjek yang memiliki nilai kurang dari nilai batas tersebut.
Rumus:
(Arikunto 2000, 371)
Dengan keterangan:
Mdn = median yang dicari
𝐵𝑏𝑛 = batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N = banyaknya subjek yang membentuk distribusi
Cfb = frekuensi kumulatif bagi semua interval yang
mengandung median
�̅� = 𝚺𝐗
𝑁
Mdn = 𝐵𝑏𝑛 + ( 𝑁
2 −𝐶𝐹𝐵
𝐹𝑀 ) i
42
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fm = frekuensi dalam kelas interval yang mengandung median
i = luas kelas interval
3. Modus
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak dalam
seperangkat data. Modus untuk data yang disusun dalam bentuk kelas
interval (data berkelompok) bisa ditentukan berdasarkan nilai tengah
kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak. Namun nilai yang
dihasilkan dari nilai tengah kelas interval ini adalah nilai yang kasar.
Nilai modus yang lebih hlmus bisa diperoleh dengan menggunakan
rumus di bawah ini.
Keterangan:
Mo = modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahnya
4. Standar Deviasi
Varians adalah kuadrat dari standar deviasi. Jika ingin mengetahui
standar deviasi dari sebuah distribusi, maka rumusnya adalah:
(Arikunto 2000, 376)
Dengan keterangan:
X = skor yang dimiliki subjek penelitian
N = banyaknya subjek penelitian
𝜎2 varians = 𝚺𝐗2−
(𝚺𝐗)2
𝑁
𝑁
43
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Nilai Minimum dan Nilai Maksimum
Nilai minimum merupakan nilai erendah yang dimiliki subjek dalam
distribusi, sedangkan nilai maksimum adalah nilai tertinggi yang
dimiliki subjek dalam sebuah distribusi.
c. Tabel Kategorisasi
Selanjutnya adalah melakukan pengaktegorisasian skor yang
diperoleh dari masing-masing variabel. Pengkategorisasian digunakan
unutk mengetahui gambaran umum tentang tingkat kecerdasan emosional
siswa. Cara pengkategorisasian data dibagi menjadi tiga kategori dengan
rumus :
Rendah X < ( μ – ( P * σ ) )
Sedang ( μ – ( P * σ ) ) ≤ X < ( μ + ( P * σ ) )
Tinggi ( μ + ( P * σ ) ) ≤ X
Keterangan : μ : standar deviasi
P : tabel distribusi normal
σ : mean teoritis
Sumber : saifuddin azwar (2003:107)
d. Uji Realibilitas
Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221).
Rumus untuk menghitung reabilitas angket adalah :
𝑟11 = 2 𝑥 𝑟1/21/1
1 + 𝑟1/21/1
(Arikunto, 2010:224)
Dengan keterangan :
44
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑟11 = reabilitas instrument
𝑟1/21/1= 𝑟𝑥𝑦 yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrument
Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan program IBM SPSS
V.23 for windows. Selanjutnya dengan taraf signifikasi 𝛼 = 0,05 nilai
reabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai
dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N
menyatakan jumlah baris atau banyak sampel.
Jika 𝑟𝑥𝑦 >𝑟 0,05 maka reabel, dan jika 𝑟𝑥𝑦 <𝑟 0,05 maka tidak
reabel.Uji reliabilitas dilakukan nuntuk mengetahui sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar 2009, hlm 4). Rentang koefisien
reliabilitas berada pada 0–1.00.semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitas, dan sebaliknya
(Azwar, 2009:10). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus
Alpha Cronbach (dalam Kharisma 2015, hlm 29).
Menurut Guilford (dalam Sugiyono 2011, hlm 172),kriteria
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.5
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
Kriteria Koefisien
Sangat Reliabel >0.900
Reliabel 0.700 – 0.900
Cukup Reliabel 0.400 – 0.700
KurangReliabel 0.200 – 0.400
TidakReliabel <0.200
e. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan
analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebellum kita melakukan
analisis yang sesungguhnya data penelitian tersebut harus di uji
kenormalan distribusinya.
45
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik yang digunakan untuk pengujian normalitas menggunakan
uji kolmogorov smirnof melalui program SPSS for Windows version 23.0.
Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka
sebarannya normal dan sebaliknya apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka
sebarannya tidak normal.
f. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen
atau tidak. Pengujian homogenitas daat menggunakan teknik uji dengan
menggunakan formula F-test Two-Sample for variances dalam mocrosoft
excel. Jika fh (f hitung) < (f tabel) maka hipotetsis diterima, data memiliki
distribusi homogen.
g. Uji Linieritas
Secara umum, tujuan uji linieritas dimaksudakan untuk mengetahui
apakah dua variabel memiliki hubungan secara signifikan atau tidak. Uji
linieritas dalam pelaksanaannya menggunakan analisis varian melalui
program SPSS for windows version 23.0. Kaidah yang digunakan adalah
jika p > 0,05 maka sebarannya linier dan sebaliknya apabila p ≤ 0,05 maka
sebarannya tidak linier.
h. Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk untuk memperoleh hasil pengolahan
data sehingga dapat mengganbarkan masalah yang diungkap, yaitu
hubungankecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran seni tari di SMK 45 Lembang. Perhitungan ini menggunakan
program IBS SPSS versi 23 untuk Windows.
Dari hasil analisis korelasi akan didapatkan koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan arah hubungan,
sedangkan signifikansi untuk mengetahui hubungan yang terjadi berarti
46
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau tidak. Untuk mengetahui keeratan hubungan maka dilihat pada
besarnya koefisien korelasi dengan pedoman sebagai berikut.
Tabel 3.6
Interpretasi koefisien korelasi (r)
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,80-1,00 Sangat kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Cukup
0,20-0,399 Rendah
0,00-0,199 Sangat rendah
Sumber data: sugiyono (2015, hlm 257)
Uji korelasi yang dilakukan pada kecerdasan emosional dengan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran seni tari menggunakan program
IBM SPSS version 23.0 for windows.
i. Signifikansi
Dalam bahasa Inggris umum, kata, “significant” mempunyai
makna penting; sedang dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai
makna “benar” tidak didasarkan secara kebetulan. Hasil riset dapat benar
tapi tidak penting. Signifikansi / probabilitas / α memberikan gambaran
mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar.
Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan
hasil riset nanti mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan
untuk salah sebesar 1%.
Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01;
0,05 dan 0,1. Pertimbangan penggunaan angka tersebut didasarkan pada
tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti.
Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat
kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh
kebenaran dalam riset kita adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi
47
Esya Putri Iswara, 2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK 45 LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka
signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 90%.
Pertimbangan lain ialah menyangkut jumlah data (sample) yang
akan digunakan dalam riset. Semakin kecil angka signifikansi, maka
ukuran sample akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar angka
signifikansi, maka ukuran sample akan semakin kecil. Unutuk
memperoleh angka signifikansi yang baik, biasanya diperlukan ukuran
sample yang besar. Sebaliknya jika ukuran sample semakin kecil, maka
kemungkinan munculnya kesalahan semakin ada.
Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria sebagai berikut:
a. jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka hubungan kedua
variabel signifikan.
b. Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka hubungan kedua
variabel tidak signifikan