BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

26
Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan mengenai efektivitas dari penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran ukur tanah pada siswa kelas X TGB SMKN 1 Cirebon yang dilihat dari respon dan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2007, hlm. 64) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2008, hlm.14) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas variabel tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

  • Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    25

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

    metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus

    dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian. Metode

    penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

    permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

    (2013, hlm. 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk

    memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian

    merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada

    dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

    kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

    Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan

    mengenai efektivitas dari penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran ukur

    tanah pada siswa kelas X TGB SMKN 1 Cirebon yang dilihat dari respon dan

    hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2007, hlm. 64) yang dimaksud dengan

    penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu

    gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Pendekatan penelitian

    ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2008,

    hlm.14) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

    metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk

    meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

    umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

    penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji

    hipotesis yang telah ditetapkan.

    Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas variabel tanpa

    mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

  • 26

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    B. Partisipan

    Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X

    (sepuluh) yang berasal dari jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon

    yang sedang atau mempelajari mata pelajaran Ukur Tanah dan guru mata

    pelajaran Ukur Tanah.

    C. Populasi dan Sampel Penelitian

    1. Populasi Penelitian

    Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Teknik

    Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon pada mata pelajaran Ukur Tanah tahun

    ajaran 2015/2016 yang berjumlah 140 siswa dengan rincian sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian

    Kelas Jumlah Siswa

    X TGB 1 36

    X TGB 2 32

    X TGB 3 36

    X TGB 4 36

    Jumlah 140

    2. Sampel Penelitian

    Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti

    tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

    keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

    yang diambil dari populasi itu. Sejalan dengan pengertian Sampel yang

    diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 131): “Sampel adalah sebagian atau wakil

    populasi yang diteliti.” Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

    sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai

  • 27

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan

    istilah lain, sampel harus representatif. (Arikunto, 2006, hlm. 133)

    Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas X TGB 1, yakni

    sebanyak 36 orang siswa.

    D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

    1. Variabel Penelitian

    Dalam suatu penelitian memunculkan variabel yang menjadi focus

    penelitian, Sugiyono (2013, hlm. 61) “mengemukakan bahwa variabel penelitian

    adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

    mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya”.

    Kerlinger dalam Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa variabel

    adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain

    Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

    diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel

    itu merupakan suatu yang bervariasi.

    Variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Jobsheet yang

    dilihat dari aspek respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet dan aspek hasil

    belajar siswa.

    2. Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat

    digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2012, hlm. 69).

    Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

    a. Teknik angket

    Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

    pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006, hlm. 151).

    Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah

    ditentukan. Jenis angket ini merupakan angket tertutup, yaitu angket yang

    disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

  • 28

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

    memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

    b. Teknik tes

    Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

    digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

    kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

    (Arikunto, 2006, hlm. 150). Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari

    petunjuk yang akan diberikan. Jenis tes yang akan digunakan tergantung

    keperluan dari penelitian.

    c. Teknik Observasi

    3. Instrumen Penelitian

    Instrumen merupakan sebuah alat pengumpul data yang dibutuhkan dalam

    suatu penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 174) mengatakan bahwa pada dasarnya

    terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk

    mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non-tes untuk mengukur sikap.

    Menurut Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “Instrumen

    penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

    mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

    dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

    Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen. Instrumen tersebut

    diantaranya dalah sebagai berikut:

    a. Angket atau kuesioner

    Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Tujuan

    pengisian kuesioner ini adalah untuk mencari informasi data yang lengkap

    mengenai respon siswa terhadap efektivitas dari penggunaan media jobsheet

    ukur tanah. Teknik kuesioner ini melibatkan seluruh siswa yang dijadikan

    sampel penelitian. Teknik pengisian lembar kuesioner dilakukan dengan

    memilih salah satu alternatif pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS

    (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju), dengan bobot nilai sebagai

    berikut.

  • 29

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Untuk pernyataan positif (+)

    Sangat Setuju = 4

    Setuju = 3

    Tidak Setuju = 2

    Sangat Tidak Setuju = 1

    Untuk pernyataan negatif (-)

    Sangat Setuju = 1

    Setuju = 2

    Tidak Setuju = 3

    Sangat Tidak Setuju = 4

    b. Tes

    Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest untuk melihat hasil belajar

    siswa. Postest diberikan setelah selesai proses pembelajaran. Test terdiri dari

    tes kognitif untuk mengetahui pemahaman siswa dan tes psikomotorik untuk

    mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa yang diambil dari nilai

    praktikum dengan menggunakan lembar observasi. Soal-soal yang akan

    diujikan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat

    kesukaran dan uji daya pembeda.

    c. Observasi

    Instrumen ini digunakan untuk mengamati proses praktikum yang nantinya

    dipakai untuk hasil belajar aspek psikomotorik.

    Arikunto (2006, hlm. 166) menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam

    pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:

    a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi

    variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan

    tabel spesifikasi.

    b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan

    pedoman wawancara.

    c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan

    surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu.

    d. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.

    e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan saran-

    saran dan sebagainya.

    f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan

    mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba

  • 30

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

    Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang

    berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan

    untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.

    Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan

    penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2006,

    hlm. 205) mengemukakan bahwa :

    Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal

    yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-

    kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan

    sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen

    yang disusun.

    Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto

    (2006, hlm. 162) adalah sebagai berikut:

    a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen

    dan isi dari butir-butir yang akan disusun,

    b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena

    kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,

    c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika

    menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-

    butirnya,

    d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan

    dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data

    tersebut diambil,

    e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas

    menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun

    instrumen,

    f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh

    pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih

    terjamin.

  • 31

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2

    di bawah ini. Untuk indikator dan nomor item soal tes yang lebih spesifik dapat

    dilihat pada lampiran 4.

  • 31

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

    Judul Variabel Aspek yang

    Diungkap Indikator No. Item Instrumen Responden

    Efektivitas

    Penggunaan

    Jobsheet

    dalam

    Pembelajaran

    Ukur Tanah

    Kelas X

    Teknik

    Gambar

    Bangunan

    SMKN 1

    Cirebon

    Efektivitas

    Penggunaan

    Jobsheet

    Persepsi siswa

    mengenai

    penggunaan

    media jobsheet

    dalam

    pembelajaran

    ukur tanah

    1. Kualitas Pembelajaran

    2. Kualitas Teknis

    3. Kualitas Isi dan Tujuan

    4. Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

    5. Efisiensi Waktu

    1,2,3,4,5,6,7,8,9,

    10,11

    12,13,14,15

    16,17,18,19,20,21

    ,22,23,24,25

    26,27

    28,29

    Kuisoner

    (angket)

    Siswa Kelas

    X Teknik

    Gambar

    Bangunan 1

    SMK

    Negeri 1

    Cirebon

    Hasil Belajar

    pada

    Kompetensi

    Dasar

    Menerapkan

    Jenis-Jenis

    Peralatan

    Survey dan

    Pemetaan,

    Aspek Kognitif

    1. Pengenalan PPD

    2. Macam-Macam PPD

    3. Keselamatan Kerja

    4. Bagian/Komponen PPD dan

    fungsinya

    1,2,7

    3

    4

    5,11,12,13,14,15,

    Tes

  • 32

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Menerapkan

    Jenis-Jenis

    Pekerjaan

    Survey dan

    Pemetaan

    5. Pengoperasian Alat

    6. Membaca benang

    7. Jenis Pekerjaan PPD

    Aspek Psikomotorik (Praktikum)

    16,17,18

    6,8

    9,10

    19,20

    Observasi

  • 33

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    5. Pengujian Instrumen Penelitian

    a. Uji Validitas Instrumen

    Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan

    mengenai gejala-gejala tertentu. Arikunto (2006, hlm. 168) mengemukakan

    bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

    atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

    mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

    memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

    mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

    mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

    Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus

    Product Moment dari Pearson yaitu:

    1) Menghitung korelasi

    2 2 2 2

    ( )( )

    ( ) ( ) ( ) ( )xy

    n XY X Yr

    n X X n Y Y

    (Arikunto, 2006, hlm 170)

    Dimana:

    r xy = Koefisien korelasi

    X = Skor tiap item dari tiap responden

    Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden

    ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden

    ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden

    N = Jumlah responden

    2) Menghitung thitung

    21

    2

    r

    nrthitung

    Dimana:

    t = Nilai t hitung

    r = Koefisien korelasi hasil r hitung

    n = Jumlah responden Riduwan (2012: 98)

  • 34

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3) Mencari ttabel apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat

    kebebasan (dk= n-2)

    4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

    thitung ≥ ttabel = item soal dinyatakan valid

    thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.

    Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

    Jumlah item pertanyaan pada instrumen ini adalah 30 item pertanyaan untuk

    respon siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas angket yang

    berjumlah 30 soal pada uji coba yang dilakukan kepada 20 orang responden,

    diperoleh 1 item soal yang tidak valid dan 29 item soal dinyatakan valid. Setelah

    diketahui terdapat item soal yang tidak valid, peneliti tidak menggunakan lagi soal

    yang tidak valid tersebut dikarenakan di tiap indikator sudah terwakili. Berikut

    hasil perhitungan uji validitas.

    Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket

    No. Item

    Pertanyaan

    Koefisien

    Korelasi

    rhitung

    Harga

    thitung Harga ttabel Keputusan

    1 0,463 2,219 1,743 Valid

    2 0,663 3,761 1,743 Valid

    3 0,435 2,050 1,743 Valid

    4 0,436 2,053 1,743 Valid

    5 0,754 4,872 1,743 Valid

    6 0,647 3,600 1,743 Valid

    7 0,698 4,131 1,743 Valid

    8 0,586 3,067 1,743 Valid

    9 0,502 2,460 1,743 Valid

    10 0,320 1,432 1,743 Tidak Valid

    11 0,740 4,670 1,743 Valid

    12 0,382 1,753 1,743 Valid

    13 0,548 2,780 1,743 Valid

    14 0,704 4,201 1,743 Valid

    15 0,417 1,946 1,743 Valid

    16 0,574 2,974 1,743 Valid

    17 0,631 3,453 1,743 Valid

    18 0,610 3,264 1,743 Valid

    19 0,558 2,851 1,743 Valid

  • 35

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Lanjutan Tabel 3.3

    No. Item

    Pertanyaan

    Koefisien

    Korelasi

    rhitung

    Harga

    thitung Harga ttabel Keputusan

    20 0,528 2,639 1,743 Valid

    21 0,508 2,503 1,743 Valid

    22 0,495 2,416 1,743 Valid

    23 0,522 2,597 1,743 Valid

    24 0,629 3,430 1,743 Valid

    25 0,647 3,604 1,743 Valid

    26 0,504 2,474 1,743 Valid

    27 0,422 1,976 1,743 Valid

    28 0,465 2,231 1,743 Valid

    29 0,504 2,476 1,743 Valid

    30 0,525 2,618 1,743 Valid

    Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf

    kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18

    didapat ttabel = 1,743, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan

    apabila thitung ≥ ttabel.

    Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya, item yang tidak valid

    tidak diikutsertakan dikarenakan masing-masing indikator sudah terwakili

    sehingga untuk penelitian selanjutnya digunakan 29 pertanyaan untuk angket pada

    sampel penelitian sebanyak 36 responden. Perhitungan lengkap uji validitas dapat

    dilihat pada lampiran.

    Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

    Jumlah item pertanyaan pada instrumen Tes adalah 25 soal pilihan ganda.

    Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal tes yang berjumlah 25 soal pada

    uji instrumen yang dilakukan kepada 20 orang responden, diperoleh 5 item soal

    yang tidak valid dan 20 item soal dinyatakan valid. Berikut hasil perhitungan uji

    validitas.

  • 36

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

    No

    Soal t Hitung t Tabel Keputusan

    No

    Soal t Hitung t Tabel Keputusan

    1 1,905 1,734 Valid

    14 1,905 1,734 Valid

    2 2,810 1,734 Valid

    15 2,674 1,734 Valid

    3 3,334 1,734 Valid

    16 2,258 1,734 Valid

    4 2,440 1,734 Valid

    17 2,045 1,734 Valid

    5 1,550 1,734 Tidak Valid

    18 1,782 1,734 Valid

    6 6,302 1,734 Valid

    19 2,012 1,734 Valid

    7 3,790 1,734 Valid

    20 0,131 1,734 Tidak Valid

    8 2,720 1,734 Valid

    21 2,735 1,734 Valid

    9 2,837 1,734 Valid

    22 1,784 1,734 Valid

    10 2,616 1,734 Valid

    23 1,905 1,734 Valid

    11 2,133 1,734 Valid

    24 (0,676) 1,734 Tidak Valid

    12 (0,694) 1,734 Tidak Valid

    25 2,030 1,734 Valid

    13 0,606 1,734 Tidak Valid

    Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf

    kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18

    didapat ttabel = 1,734, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan

    apabila thitung ≥ ttabel.

    Pada tabel 3.4 terlihat bahwa ada 5 item soal yang tidak valid yaitu item

    nomor 5, 12, 13, 20 dan 25 sehingga item yang tidak valid tidak digunakan lagi.

    Untuk perhitungan reliabilitas instrumennya, kelima item yang dinyatakan tidak

    valid tidak diikutsertakan.

    b. Uji Reliabilitas Instrumen

    1) Instrumen Angket

    Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian

    bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

    Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

    data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan

    bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

  • 37

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

    yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

    Reliabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur data

    dipercaya atau diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas angket didalam

    penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Alpha.

    Menurut Arikunto (2010: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan

    untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket

    atau soal bentuk uraian”.

    Langkah-langkah pengujian mencari nilai reliabilitas instrumen dengan

    metode alfa sebagai berikut ini. (Riduwan, 2012: 115)

    a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

    N

    N

    XX

    S

    i

    i

    i

    22

    2

    )(

    Dimana:

    2

    iS = varians skor tiap-tiap item

    2 iX = jumlah kuadrat item Xi

    2

    )( iX = jumlah item Xi dikuadratkan

    N = jumlah responden (Riduwan, 2012, hlm 115)

    b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :

    ni SSSSS ....321

    Dimana:

    iS = Jumlah varians semua item

    nSSSS ...,, 321 = Varians item ke-1, 2, 3 … n

    (Riduwan, 2012, hlm 116)

    c) Menghitung varians total dengan rumus:

    N

    N

    XXt

    S

    t

    t

    2

    2

    Dimana :

  • 38

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    tS = varians total

    2

    Xt = jumlah kuadrat X total

    2

    )Xt( = jumlah X total yang dikuadratkan

    N = jumlah responden

    d) Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:

    r11=

    t

    i

    S

    S

    k

    k1

    1

    Keterangan :

    r11 = Koefisien reliabilitas

    k = Jumlah item pertanyaan

    e) Mengkonsultasikan hasil r11 dengan nilai tabel r Product Moment

    dengan dk= N - 1, signifikansi 5%. Lalu membuat keputusan dengan

    membandungkan r11 dengan rtabel

    Kaidah keputusan: Jika r11 >rtabel berarti Reliabel dan

    Jika r11 rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk

  • 39

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak

    reliabel.

    Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen uji coba angket didapat r11

    = 0,912 jika dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N

    – 1 = 20 – 1 =19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Dari hasil ini

    dapat ditarik kesimpulan bahwa r11 = 0,912 > rtabel = 0,468, maka semua data yang

    dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam

    tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi.

    Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

    2) Instrumen Tes

    Uji reliabilitas tes dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian

    bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

    Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul

    data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan

    bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban

    tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

    yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)

    Untuk pengujian reliabilitas soal ini menggunakan metode Kuder

    Richardson-20 (KR-20). Metode KR-20 ini berguna untuk mengetahui reliabilitas

    dari seluruh tes untuk item pertanyaan atau pernyataan yang menggunakan jawab

    benar (YA) atau salah (TIDAK). Bila benar bernilai = 1 dan jika salah bernilai =

    0. Berikut adalah rumus menggunakan metode Kuder Richardson-20:

    Rumus KR-20 = 𝑟11 = (𝑘

    𝑘−1) . (

    𝑠2−∑ 𝑝𝑞

    𝑠2)

    Arikunto (Riduwan, 2012, hlm 108)

    Dimana:

    r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

    p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

    q = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1 - p)

    ∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q

  • 40

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    k = Banyaknya item

    s = Standar deviasi dari tes

    Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

    Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus metode Kuder

    Richardson-20. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan

    dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka

    instrumen tersebut tidak reliabel.

    Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan metode kuder richardson-20

    (KR-20), didapatkan hasil r11 = 0,847 kemudian dikonsultasikan dengan nilai

    tabel r Product Moment dengan dk = N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5%, maka

    diperoleh rtabel = 0,456. Jadi, dapat disimpulkan bahwa r11 = 0,847 > rtabel 0,456

    artinya semua data yang dianalisis adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke

    dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat

    Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran.

    c. Uji Tingkat Kesukaran

    Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item

    soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Menurut Arikunto (2006, hlm 210), tingkat

    kesukaran dapat dihitung dengan rumus:

    𝑇𝐾 =Σ𝐵

    𝑁

    Keterangan:

    TK = tingkat kesukaran

    B = siswa yang menjawab soal itu dengan benar

    N = jumlah seluruh siswa peserta tes.

    Kriteria untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak

    baik sehingga perlu dilakukan revisi, digunakan kriteria seperti pada tabel 3.6.

  • 41

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran

    No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

    1 0,70 TK ≤ 1,00 Mudah

    2 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang

    3 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar

    Arikunto (2006, hlm. 210)

    Semakin rendah nilai TK suatu soal, semakin sukar soal tersebut. Tingkat

    kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut

    sekitar 0,5 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai

    TK ≤ 0,10 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK ≥

    0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah. Berikut merupakan hasil uji tingkat

    kesukaran yang dapat dilihat pada tabel 3.7.

    Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

    Indeks Kesukaran Jumlah Persentase

    Mudah 2 8%

    Sedang 20 80%

    Sukar 3 12%

    Jumlah 25 100%

    Berdasarkan uji tingkat kesukaran, dari 25 soal terdapat 2 soal yang

    termasuk ke dalam kategori mudah, 20 soal dengan kategori sedang dan 3 soal

    yang termasuk ke dalam kategori sukar. Dengan demikian soal yang dikategorikan

    mudah dan sukar ini tidak dipakai atau dibuang, sedangkan 20 soal yang

    dikategorikan sedang bisa dipakai sebagai instrumen.

    d. Uji Daya Pembeda

    Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemempuan butir

    soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan

    siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat

    dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    𝐷 =𝐵𝐴

    𝐽𝐴−

    𝐵𝐵

    𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵

  • 42

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Keterangan:

    D = indeks diskriminasi (daya pembeda)

    JA = banyaknya peserta kelompok atas

    JB = banyaknya peserta kelompok bawah

    BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

    BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

    PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

    PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

    Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka

    digunakan kriteria seperti pada tabel 3.8.

    Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda

    No. Rentang Nilai D Klasifikasi

    1 0,00 < D ≤ 0,20 Jelek

    2 0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

    3 0,40 < D ≤ 0,70 Baik

    4 0,70 < D ≤ 1,00 Baik Sekali

    Arikunto (2006, hlm. 218)

    Berdasarkan uji daya pembeda, terdapat 16 soal yang setiap jawabannya

    berfungsi dengan baik, 2 soal dikategorikan cukup dan 7 soal dikategorikan jelek.

    Untuk yang daya pembedanya jelek, 2 soal diperbaiki jawabannya dan 5 soal

    selebihnya tidak digunakan lagi karena memang sudah tidak valid dan tingkat

    kesukarannya tergolong mudah dan sukar.

    Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda

    Indeks DP Jumlah Persentase

    Baik Sekali 0 0%

    Baik 16 64%

    Cukup 2 8%

    Jelek 7 28%

    Jumlah 25 100%

  • 43

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    E. Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus

    dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Memilih masalah

    2. Studi Pendahuluan

    3. Merumuskan masalah

    4. Merumuskan kerangka berpikir

    5. Merumuskan hipotesis

    6. Memilih pendekatan

    7. menentukan variabel dan sumber data

    8. Menentukan dan menyusun instrumen

    9. Mengumpulkan data

    10. Analisis Data

    11. Menarik kesimpulan

    12. Menulis laporan

  • 44

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

    Menentukan masalah

    Tinjauan Pustaka

    Pembuatan Jobsheet

    Uji Coba Instrumen

    Pembelajaran Praktikum dengan Job Sheet

    Post Test

    Kuesioner

    Hasil Belajar Persepsi siswa mengenai

    Penggunaan Jobsheet

    Hasil dan Temuan Penelitian

    Kesimpulan

    Penyusun Instrumen

    Judgement Expert

    Indikator

    Kualitas Pembelajaran

    Kualitas Teknis

    Kualitas Isi dan Tujuan

    Kesesuaian Tingkat Pembelajaran

    Efisiensi Waktu

    Indikator

    Hasil belajar pada aspek

    kognitif dan psikomotorik

    Pengumpulan Data

    Analisis Data

    Penyusunan Laporan

  • 45

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    F. Teknik Analisis Data

    Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah diolah dan kemudian

    dianalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data yaitu suatu tahapan yang

    ditempuh setelah data terkumpul. Arikunto (2006, hlm. 278) mengatakan setelah

    data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf

    peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yang

    terdiri dari deskriptif data, distribusi frekuensi, dan presentase efektivitas yang

    disertai narasi.

    1. Deskripsi Data

    Deskripsi data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah

    tersebar, dalam hal ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis data

    mengenai respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet. Mendeskripsikan

    persentase tiap indikator ke dalam tabel maupun diagram serta penjelasannya.

    Untuk menghitung presentase digunakan rumus:

    𝑃 =𝐴

    𝑁 𝑥 100%

    A = Jumlah skor yang dicapai.

    N = Jumlah skor maksimal

    P = presentase

    (Riduwan, 2012 hlm. 89)

    Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan

    dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:

    Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor

    Persentase (%) Kategori

    0 – 20 Tidak Baik

    21 – 40 Kurang Baik

    40 – 60 Cukup Baik

    61 – 80 Baik

    81 – 100 Sangat Baik

    (Riduwan, 2012 hlm. 89)

  • 46

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Distribusi Hasil Belajar Siswa

    Langkah untuk menghitung distribusi hasil belajar siswa menggunakan

    distribusi frekuensi, yaitu merupakan suatu keadaan yang menggambarkan

    bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan

    angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar. Dalam hal ini distribusi

    frekuensi digunakan untuk lebih mudah mengelompokkan data nilai hasil

    belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik.

    Dalam Sudjana (2005, hlm. 47) untuk membuat daftar distribusi

    frekuensi dengan panjang kelas yang sama, bisa dilakukan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut.

    a. Mencari skor terbesar dan terkecil

    b. Menentukan nilai rentang

    R = Skor terbesar – skor terkecil

    c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

    BK = 1 + 3,3log 𝑛 (𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑆𝑡𝑢𝑟𝑔𝑒𝑠𝑠)

    d. Menentukan nilai panjang kelas (i)

    𝑖 =𝑅

    𝐵𝐾

    e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong (tabel distribusi frekuensi)

    Tabel 3.10 Distribusi frekuensi

    No Kelas Interval Fo

    -

    Jumlah

    f. Menghitung dan membuat tabel distribusi frekuensi relatif dan kumulatif

    Tabel 3.11 Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif

    No Kelas Interval f f (%) fkum

    fkum (%)

    -

    Jumlah N 100,0

    Keterangan:

    Untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan), digunakan rumus:

  • 47

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    𝑃 =𝑓

    𝑛 𝑥 100%

    f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

    N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)

    P = Angka presentase (f (%))

    (Sudijono, 2010, hlm. 43)

    g. Menyajikan data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi

    menjadi diagram dengan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval

    dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolut maupun relatif.

    h. Menghitung Indeks Prestasi Kelompok untuk melihat pencapaian hasil

    belajar siswa, dengan rumus:

    𝐼𝑃𝐾 =𝑀

    𝑆𝑀𝐼 𝑥 100

    (Nurkancana dan Sumartana, 1986, hlm. 111)

    Dengan: M = Mean atau nilai rata-rata

    SMI = Skor Maksimal Ideal, skor yang dicapai jika semua soal

    dijawab dengan benar

    IPK = Indeks Prestasi Kelompok

    Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif

    Kategori Kategori

    0 – 29,99 Sangat Rendah

    30 – 54,99 Rendah

    55 – 74,99 Sedang

    75 – 89,99 Tinggi

    90 – 100 Sangat Tinggi

    (Panggabean, 1989, hlm. 29)

    Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik

    Kategori Kategori

    0 – 30 Sangat Kurang Terampil

    31 – 54 Kurang Terampil

    55 – 74 Cukup Terampil

    75 – 89 Terampil

  • 48

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    90 – 100 Sangat Terampil

    (Adaptasi Wayan & Sumartana dalam Panggabean, 1989, hlm. 29)

    Menguji Tingkat Efektivitas :

    Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet, dilihat dari

    ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

    𝑃 =𝑛

    𝑁 𝑥 100%

    Keterangan: P = Presentase ketuntasan hasil belajar

    n = Jumlah siswa tuntas

    N = Jumlah siswa keseluruhan

    (Arikunto, 2009)

    Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan

    dengan kriteria interpretasi efektivitas sebagai berikut:

    Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas

    Persentase (%) Kategori

    0 – 20 Tidak Efektif

    21 – 40 Kurang Efektif

    40 – 60 Cukup Efektif

    61 – 80 Efektif

    81 – 100 Sangat Efektif

    (Sugiyono, 2013)

    Untuk melihat efektivitas dari penggunaan media Jobsheet yang dilihat dari

    hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan acuan kriteria pengukuran aspek

    kognitif dan psikomotorik seperti yang ada pada tabel di bawah ini.

    Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif

    No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Pengenalan dan macam-macam

    PPD

    Bagian/Komponen PPD dan

    fungsinya

    Cara pengoperasian PPD

    Membaca hasil pengukuran

    Jenis pekerjaan yang menggunakan

    PPD

    75

    < KKM

    ≥ KKM

    TIDAK LULUS

    LULUS

  • 49

    Yoggi Rishandi, 2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik

    No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria

    1.

    2.

    3.

    3.

    Cara pengoperasian PPD

    -Mendirikan Statif

    -Memasang Pesawat

    -Menyetel Nivo

    Membaca benang

    Pengukuran Sipat Datar

    75

    < KKM

    ≥ KKM

    TIDAK LULUS

    LULUS

    Adapun Kriteria Ketuntasan Hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut.

    a. Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai

    hasil ≥ 75 dari maksimal 100.

    b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai

    minimal 75% siswa telah mendapat ≥ 75 (disesuaikan dengan KKM SMKN

    1 Cirebon).