BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi...

23
Elin Nailur Rahmah, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK MELALUI PRAKTIKUM UNTUK MENGUNGKAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI PLANTAE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut. 1. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk Pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan lima kecerdasan dominan siswa pada kelas eksperimen meliputi kecerdasan linguistik, visual-spasial, musikal, interpersonal dan naturalis yang diterapkan pada siswa melalui kegiatan praktikum. Siswa melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat oleh guru dengan langkah-langkah percobaan yang sudah terinci dengan jelas. Pembelajaran yang melibatkan kecerdasan linguistik dilakukan dengan pemberian tugas membuat laporan hasil praktikum, presentasi hasil praktikum di depan kelas; Kecerdasan visual-spasial dilakukan dengan membuat gambar Gymnospermae dan Angiospermae; Kecerdasan musikal dilakukan dengan membuat lirik lagu tentang Spermatophyta; Kecerdasan interpersonal dengan melakukan kerjasama dan diskusi kelompok; dan kecerdasan naturalis dilakukan dengan tugas membawa tumbuhan asli ke dalam kelas/laboratorium untuk diamati dan diklasifikasikan. Alat ukur yang digunakan meliputi angket respon siswa sebanyak 25 item pernyataan dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui praktikum sebanyak 10 item pernyataan. 2. Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains adalah skor tes keterampilan proses sains siswa yang dijaring melalui tes pilihan ganda sebanyak 13 soal dengan 5 alternatif jawaban dan tes uraian sebanyak 13 soal pada konsep Spermatophyta yang meliputi indikator: mengelompokkan,

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi...

Elin Nailur Rahmah, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK MELALUI PRAKTIKUM UNTUK MENGUNGKAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI PLANTAE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis

kecerdasan majemuk, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan

proses sains dan penguasaan konsep siswa. Agar tidak menimbulkan

penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut.

1. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk

Pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk merupakan kegiatan

pembelajaran yang melibatkan lima kecerdasan dominan siswa pada kelas

eksperimen meliputi kecerdasan linguistik, visual-spasial, musikal,

interpersonal dan naturalis yang diterapkan pada siswa melalui kegiatan

praktikum. Siswa melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat oleh guru dengan langkah-langkah

percobaan yang sudah terinci dengan jelas. Pembelajaran yang melibatkan

kecerdasan linguistik dilakukan dengan pemberian tugas membuat laporan

hasil praktikum, presentasi hasil praktikum di depan kelas; Kecerdasan

visual-spasial dilakukan dengan membuat gambar Gymnospermae dan

Angiospermae; Kecerdasan musikal dilakukan dengan membuat lirik lagu

tentang Spermatophyta; Kecerdasan interpersonal dengan melakukan

kerjasama dan diskusi kelompok; dan kecerdasan naturalis dilakukan

dengan tugas membawa tumbuhan asli ke dalam kelas/laboratorium untuk

diamati dan diklasifikasikan. Alat ukur yang digunakan meliputi angket

respon siswa sebanyak 25 item pernyataan dan lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui

praktikum sebanyak 10 item pernyataan.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains adalah skor tes keterampilan proses sains siswa

yang dijaring melalui tes pilihan ganda sebanyak 13 soal dengan 5

alternatif jawaban dan tes uraian sebanyak 13 soal pada konsep

Spermatophyta yang meliputi indikator: mengelompokkan,

43

menginterpretasi, mengajukan pertanyaan, menerapkan konsep, dan

berkomunikasi. Tes keterampilan proses sains diberikan sebelum

pembelajaran (pretest) dan setelah melaksanakan pembelajaran (posttest).

3. Penguasaan Konsep

Penguasaan konsep berupa skor hasil tes pilihan ganda berdasarkan

Taksonomi Bloom revisi meliputi proses kognitif yang terdiri dari jenjang

C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4

(menganalisis) dengan dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan

prosedural. Hasil belajar kognitif diukur melalui tes awal (pretest) dan tes

akhir (posttest) yang berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental. Jenis

penelitian ini mempunyai kelompok kontrol sebagai pembanding, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design (Cohen, dkk. 2007). Pada desain penelitian ini, satu kelas

diberi perlakuan tertentu yaitu pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk

melalui praktikum (kelas eksperimen), sedangkan satu kelas lainnya diberi

pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Pada kedua kelas tersebut diberi

tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Adapun desain Nonequivalent

Control Group Design adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T1 - T2

(Cohen, dkk. 2007)

44

Keterangan:

T1 : Pemberian tes awal

T2 : Pemberian tes akhir

X : Kelompok eksperimen (Pembelajaran berbasis kecerdasan

majemuk melalui praktikum)

- : Kelompok kontrol (Pembelajaran konvensional dengan metode

praktikum)

D. Subjek Penelitian

1. Populasi

Subjek pada penelitian ini yaitu seluruh siswa MA X di Sumedang.

Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah siswa kelas X

dari jumlah dua kelas.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak dua

kelas yaitu kelas XA dan XB pada salah satu MA di Sumedang. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada salah satu MA di Sumedang, semester 2

tahun ajaran 2014/2015 pada bulan Januari sampai bulan Mei 2015.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes Keterampilan Proses Sains

Tes keterampilan proses sains terdiri dari tes awal dan tes akhir dengan

instrumen tes tertulis berupa pilihan ganda sebanyak 13 butir soal dengan

lima alternatif jawaban dan tes uraian sebanyak 13 butir soal. Tes ini

digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa sebelum dan

sesudah pembelajaran. Instrumen tes disusun berdasarkan indikator

keterampilan proses sains menurut Rustaman dkk. (2005). Indikator

keterampilan proses sains yang digunakan meliputi keterampilan:

mengelompokkan, menginterpretasi, mengajukan pertanyaan,

menerapkan konsep dan mengkomunikasikan. Instrumen tes di judgment

terlebih dahulu oleh dua orang dosen ahli dan diuji coba kepada siswa

45

kelas XI. Adapun kisi-kisi instrumen tes keterampilan proses sains dapat

dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains Pilihan Ganda

No Jenis KPS No Soal Jumlah

Soal

1 Mengklasifikasi 1, 2, 3, 4, 5, 6 6

2 Menginterpretasi 7, 8 2

3 Mengajukan pertanyaan 9, 10, 11 3

4 Menerapkan konsep 12 1

5 Mengkomunikasikan 13 1

Total Soal 13

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains Uraian

No Jenis KPS No Soal Jumlah

Soal

1 Mengklasifikasi 2 1

2 Menginterpretasi 4, 5, 8 3

3 Mengajukan pertanyaan 10, 11 2

4 Menerapkan konsep 6, 7 2

5 Mengkomunikasikan 1, 9, 12, 13 4

Total Soal 13

2. Tes Penguasaan Konsep

Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa sebelum

dan sesudah pembelajaran. Dengan demikian, tes ini dapat

menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa. Tes penguasaan konsep

ini terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.

Hasil belajar yang akan diungkap pada penelitian ini meliputi dimensi

proses kognitif yang terdiri dari C1 (mengingat), C2 (memahami), C3

(menerapkan) dan C4 (menganalisis) serta dimensi pengetahuan kognitif

yang terdiri dari dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural

(Anderson, dkk. 2001). Soal tes terlebih dahulu di judgment oleh dua

orang dosen ahli kemudian diuji cobakan kepada siswa kelas XI, setelah

itu hasil uji coba dianalisis validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini

disajikan tabel kisi-kisi tes penguasaan konsep.

46

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal Penguasaan Konsep

No Indikator No Soal Jumlah

Soal

1 Menjelaskan ciri-ciri Spermatophyta 1 1

2 Mengelompokkan tumbuhan Gymnospermae 2, 3, 5, 6 3

3 Mengelompokkan tumbuhan Angiospermae 4, 15, 19 3

4 Membedakan tumbuhan Gymnospermae dan

Angiospermae 20, 22 2

5 Menjelaskan jenis-jenis penyerbukan 9, 10 2

6 Menjelaskan perkembangbiakkan Angiospermae 16 1

7 Menyebutkan peranan anggota dari

Spermatophyta 24, 25 2

8 Mengidentifikasi tumbuhan Gymnospermae 17, 18 2

9 Mengidentifikasi tumbuhan Angiospermae 8, 21, 23 3

10 Mengelompokkan anggota tumbuhan

Angiospermae 15 1

11 Menunjukkan bagian organ tumbuhan

Gymnospermae dan Angiospermae 7, 11 2

12 Menyimpulkan perbedaan tumbuhan

Gymnospermae dan Angiospermae 12, 13, 14 4

Total Soal 25

3. Lembar Angket Respon Siswa

Angket ini bertujuan untuk menggali respon siswa terhadap mata

pelajaran Biologi, penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan

majemuk, kendala dalam melaksanakan pembelajaran berbasis

kecerdasan majemuk dan respon siswa terhadap kegiatan yang

melibatkan keterampilan proses sains. Jumlah pernyataan pada angket ini

sebanyak 25 pernyataan dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”.

Berikut ini merupakan kisi-kisi angket respon siswa terhadap

pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa terhadap

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk

No Aspek No Pernyataan Jumlah

1 Respon Siswa terhadap pelajaran Biologi 1, 2, 3 3

2 Respon Siswa terhadap pembelajaran berbasis

kecerdasan majemuk melalui praktikum

4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13 10

3 Respon Siswa terhadap kendala Pelaksanaan

pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk 14, 15, 16 3

4 Respon Siswa terhadap Keterampilan Proses

Sains

17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25 9

Total Pernyataan 25

47

4. Lembar observasi

Lembar observasi pada penelitian ini menggambarkan aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui

praktikum pada konsep Spermatophyta. Lembar observasi diisi oleh

observer sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas selama

pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan observer adalah siswa.

Kecerdasan majemuk yang terdapat dalam lembar observasi meliputi

kecerdasan linguistik, visual-spasial, musikal, interpersonal, dan

kecerdasan naturalis. Lembar observasi ini menggunakan skala penilaian

1-4, yaitu kurang (1), cukup (2), baik (3), dan baik sekali (4) dengan

jumlah pernyataan sebanyak 10 item pernyataan.

Tabel 3.6 berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi aktivitas

siswa selama penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa terhadap

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan Majemuk No Pernyataan Jumlah

Linguistik 1, 2, 3 3

Visual-Spasial 4 1

Musikal 5, 6 2

Interpersonal 7, 8 2

Intrapersonal 9, 10 2

Total Pernyataan 10

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

terdiri dari perangkat penilaian berupa tes penguasaan konsep dan

Keterampilan Proses Sains bentuk pilihan ganda dan uraian, angket

kecerdasan majemuk, angket respon siswa, dan lembar observasi. Adapun

rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut.

48

Tabel 3.7 Rincian Teknik Pengumpulan Data

Pertemuan

ke- Kegiatan Jenis Data Sumber Data

1

pretest : Pemberian tes awal

penguasaan konsep dan tes

keterampilan proses sains

Lembar jawaban tes awal

penguasaan konsep dan

Keterampilan Proses

Sains

Siswa

Pembagian kelompok - -

2

Penjelasan mengenai

kecerdasan majemuk,

pemberian materi tentang

tumbuhan berbiji

Ringkasan materi

Spermatophyta Guru

3

Praktikum tentang tumbuhan

berbiji

Laporan praktikum

Gambar organ

tumbuhan

Gymnospermae dan

Angiospermae

Lirik lagu

Siswa

Mengamati aktivitas siswa

selama pembelajaran berbasis

kecerdasan majemuk

Lembar observasi yang

sudah diisi oleh observer Siswa

4

Pemberian feed back dan

pembahasan hasil tugas siswa - Siswa

5

Posttest : Pemberian tes akhir

penguasaan konsep dan tes

Keterampilan Proses Sains

Lembar jawaban tes akhir

penguasaan konsep dan

tes Keterampilan Proses

Sains

Siswa

Pemberian angket respon siswa Lembar jawaban angket

respon siswa Siswa

G. Analisis Data Uji Coba

Analisis butir soal meliputi validitas item, reliabilitas, daya pembeda

dan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan program Anates Versi 4.0.9.

Data hasil pengolahan software Anates kemudian diinterpretasikan dengan

kriteria interpretasi yang dikembangkan oleh Arikunto (2007). Soal yang

digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa pada saat uji coba instrumen

sebanyak 70 soal tes penguasaan konsep, 14 soal tes keterampilan proses

sains pilihan ganda dan 13 soal keterampilan proses sains dalam bentuk

49

uraian. Adapun cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung

satu persatu dengan menggunakan rumus di bawah ini.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan, keajegan atau

ketepatan hasil tes. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas

dalam penelitian adalah menggunakan metode belah dua (split-half

method). Pembelahannya dapat dilakukan dengan ganjil-genap atau awal-

akhir. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus

Spearman-Brown sebagai berikut:

r11 = 2𝑟1

2⁄ 12⁄

(1+𝑟12⁄ 1

2⁄ )

(Arikunto, 2007, hlm. 93)

Keterangan :

𝑟12⁄ 1

2⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas yang diperoleh dari

hasil perhitungan di atas, digunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas

Nilai Reliabilitas Kriteria

0,800 - 1,00 Sangat Tinggi

0,600 - 0,800 Tinggi

0,400 - 0,600 Cukup

0,200 - 0,400 Rendah

0,00 - 0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2007, hlm. 75)

Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen penguasaan

konsep yang diujicoba diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,52 termasuk

kategori cukup. Adapun reliabilitas pada instrumen keterampilan proses

sains pilihan ganda dan uraian masing-masing memiliki nilai 0,79

(tinggi) dan 0,98 (sangat tinggi).

50

2. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Adapun rumus yang digunakan dalam

menghitung daya pembeda setiap butir soal adalah sebagai berikut:

D = BA

JA−

BB

JB= PA − PB

(Arikunto, 2007, hlm. 213)

Keterangan :

D = Daya pembeda

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda

yang diperoleh, digunakan Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria

Negatif Sangat jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat baik

(Arikunto, 2007, hlm. 218)

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal menunjukan derajat kesulitan suatu item

untuk diselesaikan oleh siswa. Untuk menghitung tingkat kesukaran

tiap butir soal digunakan rumus:

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆

(Arikunto, 2007, hlm. 208)

51

Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun tolak ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan

taraf kesukaran butir soal yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.10

mengenai klasifikasi indeks kesukaran.

Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

0,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

(Arikunto, 2007, hlm. 210)

4. Uji Validitas

Data evaluasi yang baik sesuai dengan hal yang sebenarnya disebut

dengan istilah valid. Sedangkan validitas ialah sebuah ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahehan suatu instrumen, dan

disebut valid atau sah apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas suatu tes hasil belajar dihitung menggunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑦)2)

(Arikunto, 2007, hlm. 72)

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

𝑋 = skor tiap butir soal

𝑌 = skor total tiap butir soal

𝑁 = jumlah siswa

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh

dari hasil perhitungan di atas, maka digunakan kriteria validitas tes

yang ditunjukkan pada Tabel 3.11 berikut ini.

52

Tabel 3.11 Kriteria Validitas Tes

Koefisien Korelasi Kriteria

0,800 - 1,00 Sangat tinggi

0,600 - 0,800 Tinggi

0,400 - 0,600 Cukup

0,200 - 0,400 Rendah

0,00 - 0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2007, hlm. 75)

Rekapitulasi analisis butir soal instrumen penguasaan konsep dapat

dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini.

Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep

(Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Validitas)

No.

Lama

Dimensi

Proses dan

Dimensi

Pengetahuan

Kognitif

No.

Baru

Reliabilitas = 0,52 (cukup)

Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Validitas

Ket.

Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

1 C1

Konseptual

- 0,00 Jelek 0,50 Sedang 0,078

Sangat

Rendah

Dibuang

2 C2

Konseptual

- -0,11 Jelek 0,50 Sedang -0,130

Sangat

Rendah

Dibuang

3 C2

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,56 Sedang 0,020

Sangat

Rendah

Dibuang

4 C2

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,91 Mudah 0,328 Rendah

Dibuang

5 C1

Konseptual

1 0,22 Cukup 0,87 Mudah 0,427 Cukup Dipakai

6 C1

Konseptual

- 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,087

Sangat

Rendah

Dibuang

7 C1

Konseptual

- -0,22 Jelek 0,06 Sukar -0,206

Sangat

Rendah

Dibuang

8 C1

Konseptual

2 0,33 Cukup 0,91 Mudah 0,595 Cukup Dipakai

9 C1

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,31 Sedang 0,137

Sangat

Rendah

Dibuang

10 C1

Konseptual

- 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,169

Sangat

Rendah

Dibuang

11 C1

Konseptual

- 0,33 Cukup 0,69 Sedang 0,312 Rendah

Dibuang

12 C1

Konseptual

- -0,11 Jelek 0,12 Sukar -0,207

Sangat

Rendah

Dibuang

13 C2

Konseptual

- -0,22 Jelek 0,19 Sukar -0,343

Sangat

Rendah

Dibuang

14 C1

Konseptual

- 0,00 Jelek 0,53 Sedang -0,128

Sangat

Rendah

Dibuang

15 C1

Konseptual

- 0,00 Jelek 0,19 Sukar 0,084

Sangat

Rendah

Dibuang

16 C3

Konseptual

- 0,00 Jelek 0,50 Sedang -0,109

Sangat

Rendah

Dibuang

17 C1

Faktual

- -0,11 Jelek 0,03 Sukar -0,382

Sangat

Rendah

Dibuang

53

No.

Lama

Dimensi

Proses dan

Dimensi

Pengetahuan

Kognitif

No.

Baru

Reliabilitas = 0,52 (cukup)

Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Validitas

Ket.

Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

18 C2

Faktual

- 0,11 Jelek 0,84 Mudah 0,199

Sangat

Rendah

Dibuang

19 C2

Faktual

- 0,22 Cukup 0,41 Sedang 0,104

Sangat

Rendah

Dibuang

20 C1

Faktual

24 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,316 Rendah Dipakai

21 C1

Faktual

- -0,11 Jelek 0,59 Sedang 0,086

Sangat

Rendah

Dibuang

22 C2

Faktual

- 0,00 Jelek 0,94 Mudah 0,034

Sangat

Rendah

Dibuang

23 C3

Prosedural

- -0,11 Jelek 0,75 Mudah 0,051

Sangat

Rendah

Dibuang

24 C1

Faktual

- 0,22 Cukup 0,31 Sedang 0,227 Rendah

Dibuang

25 C1

Konseptual

9 0,44 Baik 0,53 Sedang 0,529 Cukup

Dipakai

26 C1

Konseptual

- -0,22 Jelek 0,16 Sukar -0,128

Sangat

Rendah

Dibuang

27 C1

Konseptual

- -0,22 Jelek 0,31 Sedang -0,065 Sangat

Rendah

Dibuang

28 C1

Konseptual

3 0,33 Cukup 0,56 Sedang 0,251 Rendah Dipakai

29 C1

Konseptual

5 0,33 Cukup 0,56 Sedang 0,283 Rendah Dipakai

30 C2

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,81 Mudah 0,142 Sangat

Rendah

Dibuang

31 C2

Konseptual

- 0,22 Cukup 0,16 Sukar 0,202 Sangat

Rendah

Dibuang

32 C2

Faktual

- -0,22 Jelek 0,25 Sukar -0,171 Sangat

Rendah

Dibuang

33 C2

Faktual

- 0,33 Cukup 0,53 Sedang 0,300 Rendah Dibuang

34 C1

Konseptual

- 0,22 Cukup 0,25 Sukar 0,213 Rendah Dibuang

35 C2

Konseptual

6 0,33 Cukup 0,87 Mudah 0,443 Cukup Dipakai

36 C1

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,03 Sukar 0,216 Rendah Dibuang

37 C1

Konseptual

- 0,22 Cukup 0,41 Sedang 0,157 Rendah Dibuang

38 C3

Konseptual

10 0,56 Baik 0,66 Sedang 0,423 Cukup Dipakai

39 C1

Konseptual

- 0,22 Cukup 0,78 Mudah 0,295 Rendah Dibuang

40 C3

Faktual

- 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,350 Rendah Dibuang

41 C2

Konseptual

20 0,56 Baik 0,47 Sedang 0,535 Cukup Dipakai

42 C2

Faktual

7 0,56 Baik 0,56 Sedang 0,524 Cukup Dipakai

43 C2

Faktual

- 0,11 Jelek 0,03 Sukar 0,156 Sangat

Rendah

Dibuang

44 C4

Faktual

11 0,44 Baik 0,69 Sedang 0,391 Rendah Dipakai

45 C2

Konseptual

12 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,476 Cukup Dipakai

46 C2

Faktual

13 0,56 Baik 0,47 Sedang 0,608 Tinggi Dipakai

54

No.

Lama

Dimensi

Proses dan

Dimensi

Pengetahuan

Kognitif

No.

Baru

Reliabilitas = 0,52 (cukup)

Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Validitas

Ket.

Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

47 C2

Konseptual

14 0,22 Cukup 0,72 Mudah 0,243 Rendah Dipakai

48 C2

Konseptual

- -0,11 Jelek 0,28 Sukar -0,116 Sangat

Rendah

Dibuang

49 C2

Faktual

- 0,22 Cukup 0,47 Sedang 0,107 Sangat

Rendah

Dibuang

50 C2

Faktual

15 0,44 Baik 0,31 Sedang 0,249 Rendah Dipakai

51 C2

Faktual

- -0,22 Jelek 0,53 Sedang -0,316 Sangat

Rendah

Dibuang

52 C2

Faktual

- 0,11 Jelek 0,37 Sedang 0,179 Sangat

Rendah

Dibuang

53 C2

Konseptual

4 0,33 Cukup 0,67 Sedang 0,237 Rendah Dipakai

54 C2

Faktual

16 0,33 Cukup 0,22 Sukar 0,271 Rendah Dipakai

55 C3

Faktual

17 0,78 Baik

Sekali

0,59 Sedang 0,616 Tinggi Dipakai

56 C3

Faktual

18 0,67 Baik 0,66 Sedang 0,565 Cukup Dipakai

57 C3

Faktual

19 0,67 Baik 0,53 Sedang 0,435 Cukup Dipakai

58 C3

Faktual

- 0,56 Baik 0,50 Sedang 0,422 Cukup Dibuang

59 C2

Faktual

- 0,22 Cukup 0,31 Sedang 0,148 Sangat

Rendah

Dibuang

60 C3

Faktual

- 0,00 Jelek 0,34 Sedang 0,26 Cukup Dibuang

61 C2

Konseptual

- 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,510 Sangat

Rendah

Dibuang

62 C2

Konseptual

21 0,67 Baik 0,66 Sedang 0,467 Cukup Dipakai

63 C2

Konseptual

- 0,00 Jelek 0,03 Sukar 0,126 Cukup Dibuang

64 C2

Konseptual

22 0,44 Baik 0,87 Mudah 0,647 Tinggi Dipakai

65 C2

Prosedural

23 0,22 Cukup 0,91 Mudah 0,292 Rendah Dipakai

66

C1

Konseptual

- -0,22 Jelek 0,31 Sedang -0,200 Sangat

Rendah

Dibuang

67 C2

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,81 Mudah 0,236 Rendah Dibuang

68 C1

Konseptual

- 0,11 Jelek 0,06 Sukar 0,160 Sangat

Rendah

Dibuang

69 C1

Konseptual

25 0,44 Baik 0,37 Sedang 0,632 Rendah Dipakai

70 C1

Konseptual

8 0,33 Cukup 0,72 Mudah 0,313 Rendah Dipakai

Ket. Persentase dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan kognitif:

C1 Konseptual 34,3 % (24) C3 Konseptual 2,86 % (2)

C1 Faktual 5,71 % (4) C3 Faktual 8,57 % (6)

C2 Konsepual 24,3 % (17) C3 Prosedural 1,43 % (1)

C2 Faktual 20 % (14) C4 Faktual 1,43 % (1)

C2 Prosedural 1,43 % (1)

55

Berdasarkan rekapitulasi analisis butir soal penguasaan konsep

pada Tabel 3.12 terdapat 25 soal dari total 70 soal yang dapat

digunakan dalam menjaring penguasaan konsep siswa. Sedangkan 45

soal lainnya tidak digunakan dalam penelitian. Adapun hasil

rekapitulasi analisis butir soal keterampilan proses sains tipe pilihan

ganda dan uraian secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 3.13 dan

Tabel 3.14.

Tabel 3.13 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Proses Sains

Pilihan Ganda (Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, Kualitas Distraktor, dan Validitas)

Reliabilitas = 0,79 (Tinggi)

No

Lama

No

Baru

Daya Pembeda Taingkat Kesukaran Validitas Ket.

Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

1 1 0,67 Baik 0,63 Sedang 0,67 Tinggi Dipakai

2 2 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,39 Rendah Dipakai 3 3 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,46 Cukup Dipakai 4 4 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,54 Cukup Dipakai 5 5 0,44 Baik 0,69 Sedang 0,59 Cukup Dipakai

6 - 0,00 Sangat

jelek 0,63

Sedang 0,31 Rendah Dibuang

7 7 0,33 Cukup 0,53 Sedang 0,48 Cukup Dipakai 8 8 0,67 Baik 0,38 Sedang 0,57 Cukup Dipakai 9 9 0,67 Baik 0,53 Sedang 0,72 Tinggi Dipakai

10 10 0,89 Sangat

baik 0,50

Sedang 0,78

Tinggi Dipakai

11 11 0,56 Baik 0,50 Sedang 0,72 Tinggi Dipakai 12 12 0,33 Cukup 0,25 Sukar 0,60 Cukup Dipakai 13 13 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,31 Rendah Dipakai

14 6 0,11 Sangat

jelek 0,56 Sedang 0,64 Tinggi Dipakai

Tabel 3.14 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Proses Uraian

(Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Validitas)

No

Lama

No

Baru

Reliabilitas = 0,98 (Sangat Tinggi)

Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Ket.

Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

1 1 0,28 Cukup 0,86 Sangat mudah 0,50 Cukup Dipakai

2 2 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,63 Tinggi Dipakai

3 3 0,52 Baik 0,74 Mudah 0,82 Sangat tinggi Dipakai

4 4 0,56 Baik 0,72 Mudah 0,85 Sangat tinggi Dipakai

5 5 0,50 Baik 0,75 Mudah 0,75 Tinggi Dipakai

6 6 0,37 Cukup 0,82 Mudah 0,68 Tinggi Dipakai

7 7 0,11 Jelek 0,94 Sangat mudah 0,42 Cukup Dipakai

8 8 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,65 Tinggi Dipakai

9 9 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,91 Sangat tinggi Dipakai

10 10 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,84 Sangat tinggi Dipakai

11 11 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,87 Sangat tinggi Dipakai

12 12 0,33 Cukup 0,83 Mudah 0,70 Tinggi Dipakai

13 13 0,52 Baik 0,74 Mudah 0,81 Sangat tinggi Dipakai

56

Berdasarkan rekapitulasi analisis butir keterampilan proses sains

pilihan ganda dan uraian terdapat 13 soal keterampilan proses sains

pilihan ganda dan 13 soal keterampilan proses sains uraian yang dapat

digunakan dalam menjaring keterampilan proses sains siswa.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh berdasarkan penelitian berupa data kuantitatif

diantaranya skor tes Keterampilan Proses Sains, skor penguasaan konsep,

hasil angket respon siswa, dan hasil observasi. Analisis data ini dibantu

menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 20 for

Windows. Berikut ini adalah uraian teknik analisis data penelitian.

1. Pengolahan hasil tes keterampilan proses sains dan tes penguasaan

konsep dalam bentuk pilihan ganda

Jawaban soal pilihan ganda dianalisis dengan cara menghitung skor total

dari semua jawaban. Skor yang dianalisis hanya jawaban benar saja tanpa

memperhitungkan jawaban yang salah. Untuk jawaban benar diberi skor

1, sedangkan untuk jawaban salah diberi skor 0 (Arikunto, 2007).

Langkah-langkah dalam analasis hasil penguasaan konsep adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung skor mentah menjadi nilai

% 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = ∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%

(Arikunto, 2007)

b. Pengolahan data tes awal

1) Uji prasyarat

Uji normalitas, dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Mencari rata-rata

(2) Mencari standar deviasi

(3) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi harapan

(a) Menentukan banyak kelas, dengan rumus:

57

K = 1 + 3,3 log n

(b) Menentukan panjang kelas, dengan rumus:

P = r / k

Rentang (r) = data terbesar – data terkecil.

(c) Mentabulasikan frekuensi harapan dan pengamatan dalam

bentuk tabel dibawah ini.

Batas

kelas

(xi)

z untuk

batas

kelas

Luas tiap

kelas

interval

Frekuensi

diharapkan

(Ei)

Frekuensi

pengamatan

(Oi)

Keterangan:

z : bilangan baku untuk batas kelas dengan rumus:

z = 𝑋𝑖−𝑋

𝑆

Oi : frekuensi observasi

L : luas tiap kelas interval

Ei : frekuensi harapan (n x L)

(4) Menghitung nilai (χ2) chi kuadrat dengan rumus:

χ2 = ∑(𝑂𝑖−𝐸𝑖)

𝐸𝑖

2𝑘𝑖=1

(Sudjana, 2005)

(5) Menentukan derajat kebebasan (dk):

dk = K – 3, K : banyak kelas

(6) Menetukan normalitas, jika nilai:

(a) Hipotesis Ho diterima, χ2hitung < χ2

tabel, maka populasi

berdistribusi normal.

(b) Hipotesis Ho ditolak, χ2hitung ≥ χ2

tabel, maka populasi tidak

berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap

kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

)(2

2

terkecilVarianS

terbesarVarianSF

58

Keterangan:

F = homogenitas yang dicari

S2= Varians

Setelah nilai Fhitung didapatkan, selanjutnya nilai tersebut

dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Hipotersis Ho diterima jika Fhitung < Ftabel adalah data

homogen.

(2) Hipotersis Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel adalah data tidak

homogen.

c. Menghitung nilai indeks gain

Indeks gain digunakan untuk mengetahui kategori peningkatan

penguasaan konsep siswa, sehingga skor tes awal dibandingkan dengan

skor tes akhir menggunakan rumus Normalized Gain (N Gain) atau

indeks gain. Menurut Hake (1999) gain dihitung dengan menggunakan

rumus:

< g > = 𝑻𝟐−𝑻𝟏

𝑰𝑺−𝑻𝟏

Keterangan:

T1: skor tes awal

T2: skor tes akhir

Is: skor maksimal tes awal atau tes akhir

Tabel 3.15 Kategori Indeks Gain

Indeks gain Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 < G ≤ 0,7 Sedang

G ≤ 0,3 Rendah

(Hake, 1999)

2. Pengolahan Angket Respon Siswa

Angket respon siswa digunakan untuk menjaring tanggapan-tanggapan

siswa mengenai penerapan penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan

majemuk. Angket yang digunakan merupakan jenis angket tertutup

dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Adapun penskorannya yaitu jawaban

“ya” diberi skor 1 sedangkan jawaban “tidak” diberi skor 0. Berikut ini

langkah-langkah dalam penilaian angket respon siswa.

59

a. Menghitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing

indikator yang dinyatakan dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%

b. Menginterpretasi jawaban angket berdasarkan aturan

Koentjaraningrat (1990) dalam Ginanjar (2008) berikut ini.

Tabel 3.16 Interpretasi Jawaban Angket

Persentase Kategori

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26 % - 49 % Hampir separuhnya

50 % Separuhnya

51 % - 75 % Sebagian besar

76 % - 99 % Hampir seluruhnya

100 % Seluruhnya

3. Pengolahan Lembar Observasi

Analisis data hasil pengisian lembar observasi siswa menggunakan

analisis persentase. Dari hasil lembar observasi akan terlihat persentase

kecerdasan majemuk siswa selama pembelajaran melalui praktikum.

Lembar observasi berupa pernyataan sebanyak 10 item pernyataan dalam

bentuk daftar cek (check list) dengan pilihan jawaban 1 (kurang), 2

(cukup), 3 (baik), dan 4 (baik sekali). Untuk mencari persentase

digunakan persamaan:

P (%) = 𝑄

𝑅 𝑥 100 %

Keterangan:

P = Presentase (%) aktivitas siswa

Q = Skor total pengamatan aktivitas seluruh pertemuan

R = Skor maksimum setiap aspek aktivitas dari seluruh pertemuan

60

I. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Kajian pustaka, yaitu mencari informasi dan mengumpulkan referensi

yang relevan mengenai pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk.

b. Studi pendahuluan, yaitu menjaring kecerdasan dominan siswa

melalui angket kecerdasan majemuk yang diadopsi dari Armstrong

(2009) dan dimodifikasi oleh Winarto (2010) berupa pernyataan

sebanyak 80 item dengan masing-masing pernyataan sebanyak 10 item

pernyataan pada setiap jenis kecerdasan dengan pilihan jawaban: 1

(sangat tidak setuju); 2 (tidak setuju); 3 (agak setuju); 4 (setuju); dan 5

(sangat setuju).

c. Telah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengenai pokok

bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui tujuan atau kompetensi dasar yang

hendak dicapai melalui sistem penilaian tertentu. Adapun Standar

Kompetensi (SK) pada penelitian ini yaitu “Memahami Manfaat

Keanekaragaman Hayati” dengan Kompetensi Dasar (KD)

“Mendeskripsikan Ciri-ciri Diviso dalam Dunia Tumbuhan dan

Peranannya Bagi Kelangsungan Hidup Dibumi”.

d. Pengajuan proposal penelitian pada seminar proposal tentang

Penerapan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk Melalui

Praktikum untuk Mengungkap Keterampilan Proses Sains dan

Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Plantae. Hasil dari

kajian pustaka dipresentasikan pada saat seminar proposal.

e. Perbaikan proposal hasil seminar proposal, ini dilakukan setelah

peneliti mendapatkan masukan dari dosen penguji dan pembimbing

pada waktu seminar proposal.

f. Penyusunan instrumen penelitian, pada tahap ini instrumen yang

dibuat meliputi soal tes keterampilan proses sains dan penguasaan

konsep, lembar angket respon siswa dan lembar observasi.

g. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian, pada tahap ini

peneliti meminta pertimbangan (judgement) kepada dosen ahli dan

61

pembimbing mengenai intsrumen yang akan digunakan untuk

penelitian, terutama mengenai soal tes keterampilan proses sains dan

penguasaan konsep yang akan diuji cobakan kepada siswa sebelum

pelaksanaan penelitian.

h. Perbaikan instrumen, berdasarkan pertimbangan (judgement) dan

masukan dari dosen ahli dan pembimbing mengenai instrumen yang

telah dibuat, selanjutnya peneliti memperbaiki instrumen tersebut

yang nantinya akan diuji cobakan kepada siswa.

i. Uji coba instrumen, ini dilakukan kepada siswa SMA lain yang telah

mendapatkan materi tentang tumbuhan yaitu siswa kelas XI.

j. Analisis butir soal hasil uji coba, untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran, maka hasil uji coba

tersebut dianalisis menggunakan program Anates.

k. Melakukan perizinan untuk melakukan penelitian kepada pihak-pihak

terkait, seperti Sekolah Pascasarjana Program Studi Pendidikan

Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, dan perizinan kepada pihak

sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan

Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan penelitian agar data diperoleh

dengan lengkap yaitu sebagai berikut.

a. Pertemuan pertama yaitu pemberian tes awal yang diberikan sebelum

dilakukan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk baik pada kelas

kontrol maupun kelas eksperimen. Tes ini merupakan tes keterampilan

proses sains dan tes penguasaan konsep yang dilakukan untuk

mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi tumbuhan

dengan subkonsep Spermatophyta. Tes keterampilan proses sains

sebanyak 13 butir soal pilihan ganda dan 13 butir soal dalam bentuk

uraian dengan indikator mengelompokkan, menginterpretasi,

mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi. Sedangkan tes

penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 butir soal

dengan jenjang kognitif C1, C2, C3, dan C4 berdasarkan Taksonomi

62

Bloom yang telah direvisi serta dimensi pengetahuan kognitif faktual,

konseptual, dan prosedural.

b. Pertemuan kedua yaitu pelaksanaan pembelajaran, sebelum proses

pembelajaran dimulai pada kelas eksperimen, terlebih dahulu guru

mengenalkan kecerdasan majemuk. Kemudian guru menjelaskan

materi tentang tumbuhan berbiji dan menjelaskan tugas yang harus

dibawa untuk praktikum tumbuhan berbiji pada pertemuan berikutnya.

Pemberian materi tumbuhan berbiji pun dilakukan pada kelas kontrol

melalui media power point.

c. Pertemuan ketiga yaitu pelaksanaan praktikum, pada pertemuan ketiga

ini siswa pada kelas eksperimen melakukan pengamatan pada

tumbuhan berbiji dengan menggunakan spesimen asli yang dibawa

oleh siswa, siswa dituntut untuk bisa mengidentifikasi ciri-ciri

tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae salah satunya dengan

cara mengelompokkan tumbuhan dikotil dan monokotil dengan

mengidentifikasi ciri-ciri morfologinya seperti bentuk daun,

pertulangan daun, jumlah kelopak bunga, dll. Pada saat praktikum

setiap kelompok mengisi LKS sesuai dengan hasil pengamatan pada

saat praktikum. Setelah melakukan parktikum, setiap kelompok

mempresentasikan hasil pengamatan yang telah dilakukan kemudian

melakukan tanya jawab. Setelah semua kegiatan selesai setiap

kelompok diminta untuk menyusun laporan praktikum, membuat

gambar tumbuhan yang sudah diamati pada saat praktikum dan

membuat lirik lagu mengenai tumbuhan berbiji. Adapun kegiatan

pembelajaran pada kelas kontrol, siswa melakukan praktikum dengan

cara mengamati kartu bergambar tumbuhan berbiji yang sebelumnya

sudah dipersiapkan. Setiap siswa mengisi LKS secara individu dan

mempresentasikan hasil pengamatannya secara individu juga

(beberapa siswa ditunjuk untuk mempresentasikan hasil pengamatan).

d. Pertemuan keempat, pada kelas eksperimen kegiatan yang dilakukan

yaitu memberikan feed back dari tugas yang telah dibuat oleh siswa

seperti laporan praktikum, tugas membuat gambar, tugas membuat

63

lirik lagu mengenai Spermatophyta. Adapun pada kelas kontrol

kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan feed back dari hasil LKS

yang telah dikerjakan sebelumnya secara individu.

e. Pertemuan kelima yaitu pemberian tes akhir setelah pembelajaran

berbasis kecerdasan majemuk melalui praktikum baik pada kelas

kontrol maupun kelas eksperimen. Adapun soal yang digunakan sama

seperti pada tes awal. Setelah pemberian tes akhir yang terdiri dari

soal tes keterampilan proses sains dan tes penguasaan konsep,

dilanjutkan dengan pemberian angket respon siswa (kelas

eksperimen). Ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman mereka

terhadap materi yang telah disampaikan dan untuk memperoleh

tanggapan siswa mengenai manfaat, kendala dan kesulitan selama

pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui praktikum.

Berikut ini disajikan tabel kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan

majemuk melalui praktikum pada subkonsep Spermatophyta.

Tabel 3.17 Kegiatan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk

Kecerdasan Majemuk Kegiatan

Linguistik Laporan tertulis (hasil praktikum) dan

laporan lisan (presentasi)

Visual-Spasial Menggambar

Musikal Konseptualisasi musik

Interpersonal Diskusi kelompok

Naturalis Penggunaan tanaman dalam praktikum

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir penelitian dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.

a. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif.

b. Interpretasi hasil pengolahan data, semua informasi yang diperoleh

berupa: (1) hasil tes keterampilan proses sains; (2) hasil tes

penguasaan konsep; (3) data hasil angket respon siswa; (4) data

lembar observasi siswa. Selanjutnya semua data dianalisis dan

dihubungkan dengan literatur yang ada.

c. Penarikan kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian.

d. Penyusunan laporan penelitian sebagai laporan akhir penelitian.

42

J. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

64

Studi Pendahuluan

Penyususan Proposal Penelitian

Seminar Proposal Penelitian

Revisi Proposal Penelitian

Perizinan

Penyusunan Instrumen

Uji Coba instrumen Revisi instrumen

Judgment

Tes Akhir

Tes Awal

Kelas Eksperimen (praktikum

menggunakan specimen

tumbuhan asli) n=32

Kelas Kontrol (praktikum

menggunakan kartu

bergambar) n=32

Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan Laporan

Penelitian

Angket

Kegiatan Praktikum Pembelajaran berbasis

kecerdasan majemuk melalui

praktikum

Pelaksanaan Penelitian

Lembar

Observasi