BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter...

14
32 Tantri Mediyansari, 2014 Model simulasi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tari di kelas VII e Smpn 14 bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 14 Bandung yang merupakan salah satu sekolah formal menengah pertama yang beralamat di Jalan lapangan Supratman No.8 Kel. Cihapit Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung 40114, Jawa Barat, Indonesia. Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena model simulasi dalam pembelajaran tari belum pernah diujicobakan di sekolah tersebut, selain itu model ini dirasa cocok untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran seni tari. b. Subjek Penelitian Subjek penelitian ialah semua pihak yang telah memberikan suatu informasi yang diperlukan dalam penelitian baik berupa data, kata-kata, tindakan dan segala aktivitas yang diperoleh oleh informan. Subjek penelitian yang digunakan peneliti adalah seluruh siswa kelas VII-E, karena model Simulasi belum pernah diuji cobakan di kelas ini, dan berdasarkan wawancara yang dilakukan, kelas ini memiliki tingkat keaktifan belajar yang kurang dibandingkan dengan kelas-kelas yang lainnya. Penggunaan subjek penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Populasi Menurut Darmawan (2013, hlm. 137).” Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP Negeri 14 Bandung, yang berjumlah kurang lebih 936 siswa dan terbagi ke dalam 8 kelas. Alasan peneliti mengambil populasi ini ialah karena model Simulasi belum pernah diterapkan pada pembelajaran tari di sekolah ini .

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

32 Tantri Mediyansari, 2014 Model simulasi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tari di kelas VII –e Smpn 14 bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

a. Lokasi penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 14 Bandung

yang merupakan salah satu sekolah formal menengah pertama yang beralamat

di Jalan lapangan Supratman No.8 Kel. Cihapit Kec. Bandung Wetan, Kota

Bandung 40114, Jawa Barat, Indonesia. Alasan peneliti mengambil lokasi ini

karena model simulasi dalam pembelajaran tari belum pernah diujicobakan di

sekolah tersebut, selain itu model ini dirasa cocok untuk meningkatkan

keaktifan belajar siswa pada pembelajaran seni tari.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ialah semua pihak yang telah memberikan suatu

informasi yang diperlukan dalam penelitian baik berupa data, kata-kata,

tindakan dan segala aktivitas yang diperoleh oleh informan. Subjek penelitian

yang digunakan peneliti adalah seluruh siswa kelas VII-E, karena model

Simulasi belum pernah diuji cobakan di kelas ini, dan berdasarkan

wawancara yang dilakukan, kelas ini memiliki tingkat keaktifan belajar yang

kurang dibandingkan dengan kelas-kelas yang lainnya. Penggunaan subjek

penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Populasi

Menurut Darmawan (2013, hlm. 137).” Populasi adalah sumber data

dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Populasi

pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP Negeri 14 Bandung, yang

berjumlah kurang lebih 936 siswa dan terbagi ke dalam 8 kelas. Alasan

peneliti mengambil populasi ini ialah karena model Simulasi belum pernah

diterapkan pada pembelajaran tari di sekolah ini .

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

33

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VII-E yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 20 siswi perempuan dan 16

siswa laki-laki. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

Purposive sampling, yaitu responden yang terpilih menjadi anggota sampel

atas dasar pertimbangan peneliti sendiri. Alasan pengambilan sampel di kelas

VIIE ini karena keaktifan belajar siswa di kelas ini dilihat masih kurang jika

dibandingkan dengan kelas lainnya. Siswa di kelas ini dominan pemalu,

sehingga mereka merasa tidak percaya diri ketika diminta untuk

mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran. Selain itu, hasil belajar

siswa di kelas ini jauh di bawah jika dibanding kelas yang lainnya, maka dari

itu peneliti mengujicobakan model simulasi untuk meningkatkan keaktifan

belajar di kelas.

B. Desain Penelitian

Suatu penelitian akan berhasil apabila menggunakan desain penelitian

yang baik. Desain penelitian ini ialah menggunakan One-Shot Case Study.

Menurut Darmawan (2013, hlm. 241) One-Shot Case Study, yaitu “desain

penelitian dimana suatu kelompok dikenakan perlakuan tertentu, kemudian

dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat”. Dalam penelitian ini,

sampel diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan Model

Simulasi, kemudian dilakukan pengukuran melaui kegiatan observasi dan

disimpulkan hasilnya. Desain dari One-shot Case Sudy ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

X O

Gambar 3.1 One-Shot Case Study

Keterangan:

X : Treatment yang diberikan

O : Observasi

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya harus melalui beberapa

prosedur penelitian, yang dilakukan sebagai berikut

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

34

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap ini merupakan tahap awal yang dilaksanakan dalam penelitian. Pada

tahap ini peneliti mempersiapkan dan menyusun rancangan penelitian guna

mempermudah proses penelitian. Beberapa persiapan yang dilakukan peneliti

ialah:

a. Peneliti mengajukan beberapa judul dan berdiskusi dengan beberapa

dosen yang menjadi tim Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Tari.

b. Peneliti mengajukan Proposal Penelitian kepada Dewan Skripsi Jurusan

Pendidikan Seni Tari

c. Peneliti menseminarkan proposal tersebut dihadapan para Dosen penguji

untuk mendapatkan koreksi, masukan sekaligus perbaikan sehingga

mendapatkan pengesahan serta persetujuan dari Dosen Penguji yang

selanjutnya mendapatkan SK pembimbing Skripsi.

Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

pra penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi di lapangan yang

terjadi untuk dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan beberapa kegiatan diantaranya:

a. Menentukan lokasi untuk dijadikan penelitian

b. Menentukan responden yang akan diteliti

c. Menyusun penelitian dengan mengkaji literatur dari penelitian-penelitian

terdahulu sehingga peneliti mendapatkan gambaran penelitian.

d. Melakukan observasi dan wawancara kepada pihak terkait dengan

masalah penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Ketika tahap pra penelitian sudah dilaksanakan, kemudian penelitian

ke lapangan dilakukan dengan berpedoman pada instrumen. Peneliti

melakukan observasi, wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti guru seni

budaya dan siswa siswi kelas VII-E.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

35

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menyangkut dengan

kegiatan ilmiah metode dihubungkan dengan cara kerja untuk memahami

objek yang menjadi sasaran dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Sejalan dengan pemikiran Darmawan (2013, hlm. 127) yang menyatakan

bahwa ”metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti”.

Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimental namun dikenal

dengan Praeksperimental. Metode ini merupakan metode yang tidak perlu

menggunakan kelas kontrol, dan penelitian uji coba menggunakan sesuatu

yang baru dan dampaknya terhadap sesuatu yang diteliti.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu objek yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel bebas (Independent variable)

Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain yang biasa disimbolkan dengan variabel “x”.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka yang menjadi variabel bebas dari

penelitian ini ialah model simulasi.

2. Variabel terikat (Dependent variable)

Variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

yang dapat disimbolkan dengan variabel “y”.Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah peningkatan keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran seni tari.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

36

Variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan pada peneliti

dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.

Gambar. 3.2 variabel bebas dan terikat

E. Definisi Operasional

Untuk menegaskan istilah serta menghindari kesaalahan pahaman agar

tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami judul penelitian, maka

diharapkan adanya penafsiran terhadap istitilah trsebut. Peneliti memberi

definisi operasional terhadap istilah tersebut sebagai berikut:

Keaktifan Belajar Siswa

Variabel yang Dipengaruhi (y)

Model Simulasi

Variabel yang Mempengaruhi (x)

1. Orientasi

2. Latihan

partisipan

3. Simulasi

4. Wawancara

1. Siswa mampu menerima dengan mengikuti dan memahami materi ajar mengenai

kegiatan petani

2. Siswa mampu menanggapi dengan mengajukan pertanyaan mengeanai materi yang

diajarkan

3. Siswa mampu menilai dengan melaksanakan langkah kegiatan bertani

4. Siswa mampu mengelola kelompok dalam menirukan gerak yang telah dijelaskan

5. Siswa mampu menghayati setelah mengemukakan dan menyimak pendapat orang lain

mengenai materi yang diajarkan.

1. Menerima

2. Menanggapi

3. Menilai

4. Mengolah

5. menghayati

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

37

Model simulasi dalam pembelajaran tari merupakan salah satu model

pengajaran dengan melakukan peniruan gerak terhadap sesuatu objek baik

yang hidup maupun yang mati. Model pengajaran ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri proses pembelajaran

dengan kegiatan peniruan terhadap suatu objek.

Pembelajaran seni tari merupakan salah satu mata pelajaran yang

berorientasi pada gerak, mata pelajaran ini biasanya dilakukan melalui

kegiatan praktik gerak maupun teori tari.

Keaktifan belajar dapat dikatakan sebagai respon siswa dalam

memahami, mengingat dan mengaplikasikan pembelajaran tari. Hal ini dapat

dilihat dari aktivitas bertanya siswa dan tanggapan siswa terhadap materi ajar

pada proses pembelajaran.

Berdasarkan beberapa definisi di atas yang dimaksud dengan model

simulasi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tari

di kelas VII-E SMP Negeri 14 Bandung, merupakan model pembelajaran

yang mengajak siswa secara langsung mengalami sendiri proses pembeajaran

dengan menirukan suatu keadaan seperti nyata yaitu terhadap peniruan gerak

petani. Sehingga hasil dari pembelajaran yang diperoleh akan lebih bermakna

dan meningkatkan keaktifan belajar siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah:

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pedoman yang berisikan sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh

responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa meliputi pendapat, fakta, data,

pengetahuan, atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah yang

dikaji dalam penelitian. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa, yaitu

dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan. Peneliti membuat pedoman

wawancara yang berisi informasi yang dapat dijadikan sebagai data. Adapun

pertanyaan yang disajikan pada siswa yaitu:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

38

Mengenai ketertarikan dan pemahaman serta pengetahuan siswa terhadap

pembelajaran seni tari.

a) Mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menerima materi dan

memberikan respon ajar pada proses pembelajaran seni tari

b) Bertanya kepada guru mengenai keterlibatan dan respon siswa yang

muncul pada saat pembelajaran berlangsung, dan pertanyaan yang

berkenaan dengan pengembangan model atau metode pembelajaran yang

digunakan.

Pedoman wawancara yang digunakan ialah Wawancara langsung yang

dilakukan secara tatap muka dengan siswa kelas VIIE, wali Kelas dan guru

mata pelajaran Seni Tari selaku objek dan subjek yang akan diteliti guna

melihat sejauh mana model simulasi mampu meningkatkan keaktifan belajar

siswa dalam pembelajaran seni tari.

2. Pedoman observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan

secara langsung terhadap sesuatu yang berhubungan dengan peneltian.

Peneliti menggunakan observasi langsung atau pengamatan terhadap

lingkungan guru dikelas, selain itu peneliti menggunakan pedoman observasi.

Pedoman observasi disusun kedalam beberapa bagian yakni pedoaman

observasi untuk meninjau atau mengamati langsung ke lokasi penelitian

mengenai proses pembelajaran seni tari di kelas VII-E SMP Negeri 14

Bandung.

Observasi yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data yang

mendukung penelitian. Hasil observasi penelitian dari setiap treatment atau

perlakuan yang diberikan pada pembelajaran tari di kelas VII E di SMP

Negeri 14 Bandung melaui model simulasi akan dianalisis guna melihat

sejauh mana peningkatan terhadap keaktifan belajar siswa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan memotret dan mengabadikan kegiatan

siswa selama proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan berupa hasil

karya dan hasil kerja siswa selama proses pembelajaran.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

39

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat

yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan datanya. Untuk mendapatkan

data yang valid maka peneliti harus melakukan pengumpulan data dari hasil

penelitian, adapun teknik pengumpulan yang ditempuh oleh peneliti melalui:

1. Wawancara

Merupakan percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan berbagai

narasumber tentang objek yang diteliti agar mendapatkan hasil yang relevan.

Pedoman wawancara terbagi atas dua yaitu wawancara berstruktur dan

wawancara tidak berstruktur. Artinya wawancara struktur adalah wawancara

yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang

sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Wawancara tidak terstruktur ialah

kebalikan dari wawancara terstruktur.

Wawancara yang dilakukan ialah dengan wawancara terstruktur

kepada siswa dan guru mata pelajaran SBK di SMP Negeri 14 Bandung.

Kegiatan wawancara dilakukan kepada siswa kelas VIIE sebagai sampel yang

dialakukan guna mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam menerima

materi pelajaran, dan guru baik guru wali kelas maupun guru mata pelajaran

Seni Tari untuk mengetahui hasil belajar siswa dan keaktifan belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan berupa format yang mudah diisi dan mudah dianalisis.

Merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan ingatan saat

melakukan penelitian. Kegiatan observasi merupakan bagian terpenting untuk

mendapatkan sejumlah data melalui pengamatan langsung kepada sekolah,

siswa dan guru. Observasi yang dilakukan berkaitan dengan proses

pembelajaran seni tari dan keadaan sekolah. Pengamatan dilakukan terhadap

aktivitas siswa di kelas yang berhubungan keaktifan belajar siswa.

Pengamatan tehadap keaktifan belajar siswa dilakukan empat kali

pertemuan dengan materi yang berbeda pada setiap pertemuannya. penelitian

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

40

di kelas VII-E ini dilakukan dengan membagi siswa ke dalam empat

kelompok. Data yang diambil dari penelitian hanya berkisar dari aspek afektif

saja, yaitu: mengajukan pertanyaan, menjawab, memperhatikan dan

mendengar, serta bekerjasama dalam mengeksplorasi gerak.

3. Dokumentasi

Merupakan catatan peristiwa yang didukung oleh foto-foto, karya

tulis, hasil kerja siswa berupa akademik yang mendukung dalam melihat

peningkatan keaktifan belajar siswa kelas VII-E dalam pembelajaran Seni

Tari. Alat yang digunakan dalam studi dokumentasi ialah camera digital, dan

hp. Untuk mendapatkan gambar maupun hasil belajar siswa kelas VII-E, yang

selanjutnya akan diamati dan diteliti untuk memperoleh tujuan penelitian

H. Analisis Data

Dalam menentukan kebenaran informasi penelitian, selanjutnya

peneliti melakukan kegiatan pengolahan data/analisis data. Setelah data

terkumpul, maka langkah selanjutnya ialah pengorganisasian,

pengklasifikasian, dengan mencari kesesuaian antara data yang diperoleh dari

hasil wawancara, observasi, yang mendukung pada hasil data penelitian.

Kemudian data-data yang tertumpul akan ditarik kesimpulan. Analisis data

pada penelitian ini memiliki tahapan untuk mempermudah peneliti dalam

menganalisis data, tahapan tersebutyaitu:

1. Mengetahui ketercapaian indikator Model Simulasi terhadap keaktifan

belajar siswa, dengan indikator seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Indikator penilaian Keaktifan model Simulasi

Langkah Simulasi Indikator Afektif

Orientasi a. Siswa mampu menerima

pembelajaran dengan memahami

materi yang diajarkan berkenaan

dengan kegiatan petani

b. Siswa mampu menanggapi dengan

mengungkapkan pertanyaan

mengenai materi yang diajarkan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

41

c. Siswa mampu mengaplikasikan

materi ajar berkenaan dengan

kegiatan petani kedalam gerak.

Latihan Partisipan a. Siswa mampu mengikuti gerak tari

tani yang telah dijelaskan oleh

guru

b. Siswa mampu memerankan

perannya sebagai petani dalam

proses pembelajaran

c. Siswa mampu melaksanakan

langkah bertani dari yang telah

dijelaskan oleh guru dengan

menggunakan unsur ruang, tempo,

dan properti tari.

Simulasi a. Siswa mampu mengelola

kelompoknya dalam menirukan

gerak bertani seperti mencangkul,

menabur benih, tandur, membajak

sawah dan memanen dengan

mengkombinasikan menggunakan

ruang, tempo dan properti tari.

Wawancara a. Siswa mampu menghayati materi

tari tani setelah mengemukakan

pendapatnya mengenai materi yang

diajarkan.

b. Siswa mampu menyimak pendapat

orang lain.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

42

2. Menerapkan ketercapaian indikator kedalam penilaian, seperti tercantum

dalam tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian

Kriteria Keterangan

A = Baik

(90-100)

1. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

orientasi

2. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap latihan

partisipan

3. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

simulasi

4. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

wawancara.

B = Baik

(70-80)

1. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

orientasi

2. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap latihan

partisipan

3. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

simulasi

C = Cukup

(50-60)

1. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

orientasi

2. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap latihan

partisipan

D= Kurang

(30-40)

1. Siswa mampu memenuhi indikator penilaian tahap

orientasi

Tabel indikator di atas digunakan peneliti sebagai acuan pengamatan

terhadap keaktifan belajar siswa.

3.Mengelompokan penilaian kelompok kedalam tabel penilaian kelompok,

seperti yang tercantum padatabel di bawahini:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

43

Tabel 3.3 Format Penilaian Afektif

No Nama Kelompok Anggota Kelompok Nilai

Nilai Rata-Rata TiapPertemuan = 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌

a. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

statistik deskriptif. Teknis statistik deskriftif ini dilakukan dengan cara

mendeskripsikan data yang telah dikumpulan, dan menyajikannya kedalam

tabel dan grafik. Penggunaan tabel dimaksudkan untuk memperjelas hasil

penelitian dan akan diperjelas kembali melalui grafik keaktifan belajar

kelompok. Grafik berisikan rata-rata nilai untuk setiap pertemuan yang

menunjukan adanya suatu hasil dari perlakuan Model Simulasi. Hasil ini

dapat berupameningkat atau tidaknya keaktifan belajar siswa selama proses

penerapan Model Simulasi. Tabel keaktifan belajar siswa dapat disimak pada

tabel di bawah ini:

Data dari tabel di atas kemudian akan dituangkan kedalam contoh grafik

di bawah yang akan memperjelas peningkatan keaktifan belajar siswa.

Tabel 3.4 Rata-Rata Nilai SetiapPertemuan

NamaKelompok Pertemuan

I

Pertemuan

II

Pertemuan

III

Pertemuan

IV

Rata-RataPertemuan

70

80

90

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Grafik 3.1 Penilaian Kelompokitle

Kelompok I

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

44

I. Menguji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan Regresi Linier Sederhana, yang

memiliki langkah-langkah tersendiri. Bila langkah-langkah tersebut

dijabarkan pada penelitian ini, antara lain:

a. Menemukan Persamaan Regresi

Pada persamaan regresi terdapat tiga langkah, yaitu: 1. Membuat tabel

untuk mencari kostanta a dan b; 2. Mencari nilai konstan b dan a; dan 3.

Membuat persamaan regresi.

b. Menemukan Kolerasi Antara Variabel X dan Y

Untuk menemukan kolerasi antara variabel X dan Y terdapat dua

langkah, yaitu: 1. Membuat tabel untuk mencari nilai kolerasi; dan 2.

Menghitung nilai kolerasi (r).

c. Menghitung Determinasi

Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

(persentase) yang diberikan variabel bebas (X) pada variabel terikat (Y). Pada

penelitian ini untuk mengetahui kontribusi Model Simulasi terhadap keaktifan

siswa

d. Mengitung Nilai thitung dan ttabel

Pada perhitungan thitung dan ttabel digunakan untuk mengetahui nilai dari

masing-masing perhitungan yang selanjutnya akan dibandingkan.

e. Membandingkan thitung dan ttabel

Setelah masing-masing nilai thitung dan ttabel ,maka akan dibandingkan

antara thitung dan ttabel, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis

diterima ataukah tidak. Hipotesis diterima atau tidak menurut Siregar (2013,

hlm. 286) adalah “bila -t hitung ≤ttabel≤thitung ,maka Ho diterima dan

bilathitung>ttabel, maka Ho ditolak”.Pada penelitian ini akan menguji hipotesis

yang berbunyi, “model Simulasi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa

pada pembelajaran tari di kelas VII-E SMP Negeri 14 Bandung”.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/13369/6/S_SDT_1000350_Chapter 3.pdfdi Jalan lapangan Supratman ... pada penelitian ini ialah seluruh siswa SMP

45

f. Mengambil Keputusan

Setelah semua langkah-langkah dilakukan, lalu pengambilan

keputusan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Model Simulasi

terhadap keaktifan belajar siswa.