BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER...

21
96 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang mencakup lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis data, keabsahan temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di lapangan. A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah LSM WALHI Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat yang terletak di Jalan M. Husin Thamin No. P. 25, Kelurahan Bansir Laut, RT 01/RW 05 Pontianak Tenggara. LSM WALHI Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dijadikan tempat penelitian karena saat ini LSM WALHI bergerak dalam penanggulangan pencemaran Sungai Kapuas. 2. Subjek Penelitian Dalam kaitannya penetapan subjek penelitian, maka ada beberapa kriteria yang digunakan yaitu latar(setting),parapelaku(actors),peristiwa- peristiwa(events), danproses(process)(MilesdanHuberman,2007:57). Kriteriapertama:adalahlatar,yang dimaksud adalah situasi dan tempat berlangsungnyaprosespengumpulandata,yakniLSM WALHI dan masyarat setempat. Kriteria kedua:pelakuyang dimaksudadalahDirektur, Ketua Divisi Advokasi dan Kolaborasi, Ketua Divisi Riset dan Kampanye LSM WALHI Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dan masyarakat di sekitar fokus penelitian. Kriteriaketiga:adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang berkaitan dengan proses pembinaan tanggung jawab warga negara dan penanggulangan pencemaran sungai Kapuas. keempat:adalah proses, yang dimaksudwawancara peneliti dengan subjek penelitianberkenaandenganpendapatdanpandangannyaterhadapfokusmasalah dalam penelitian ini.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

96 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang

mencakup lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian,

definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analsis

data, keabsahan temuan penelitian serta tahap-tahap pelakasanaan penelitian di

lapangan.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah LSM WALHI Kota Pontianak, Provinsi

Kalimantan Barat yang terletak di Jalan M. Husin Thamin No. P. 25, Kelurahan

Bansir Laut, RT 01/RW 05 Pontianak Tenggara. LSM WALHI Kota Pontianak,

Provinsi Kalimantan Barat dijadikan tempat penelitian karena saat ini LSM

WALHI bergerak dalam penanggulangan pencemaran Sungai Kapuas.

2. Subjek Penelitian

Dalam kaitannya penetapan subjek penelitian, maka ada beberapa kriteria

yang digunakan yaitu latar(setting),parapelaku(actors),peristiwa-

peristiwa(events), danproses(process)(MilesdanHuberman,2007:57).

Kriteriapertama:adalahlatar,yang dimaksud adalah situasi dan tempat

berlangsungnyaprosespengumpulandata,yakniLSM WALHI dan masyarat

setempat. Kriteria kedua:pelakuyang dimaksudadalahDirektur, Ketua Divisi

Advokasi dan Kolaborasi, Ketua Divisi Riset dan Kampanye LSM WALHI Kota

Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dan masyarakat di sekitar fokus penelitian.

Kriteriaketiga:adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang berkaitan dengan

proses pembinaan tanggung jawab warga negara dan penanggulangan pencemaran

sungai Kapuas. keempat:adalah proses, yang dimaksudwawancara peneliti dengan

subjek

penelitianberkenaandenganpendapatdanpandangannyaterhadapfokusmasalah

dalam penelitian ini.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

97 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hakikat dalam penelitian kualitatif, maka subjek dalam

penelitian ini ditentukan secara snow ball sampling, artinya, subjek penelitian

relatif sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian; namun subjek penelitian

dapat terus bertambah sesuai keperluannya. Dalam penelitian ini, teknik snow ball

sampling dilakukan apabila dalam pengumpulan datanya tidak cukup hanya dari

satu sumber, maka dikumpulkan juga data dari sumber-sumber lain yang

berkompeten. Misalnya, jika pengumpulan data tidak cukup, hanya dari pegawai

WALHI, maka dikumpulkan juga dari pihak Badan Lingkungan Hidup Daerah

dan Kota Pontianak, Wahana Visi Indonesia ADP Urban Pontianak, KSM Cahaya

Maju, Riak Bumi dan masyarakat. Teknik-teknik penentuan jumlah subjek

penelitian seperti ini di kenal dengan snowball sampling (Bogdan & Biklen, 1982;

Miles & Huberman, 1994; dan Nasution, 1992: 11-33).

Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu: Direktur,

Ketua Divisi Advokasi dan Kolaborasi, dan Ketua Divisi Riset dan Kampanyedari

LSM WALHI, organisasi sosial (WVI, KSM Cahaya Maju, Riak Bumi),

masyarakat Kota Pontianak, dan Badan Lingkungan Hidup Daerah/Kota

Pontianak. Adapun subjek dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar 3.1

Proses PengambilanInformasi

Model Snowballing

Informan Tingkat III

Informan Tingkat II

Informan Tingkat I

Informan Kunci

BLHD/BLH KOTA PONTIANAK

Masyarakat Kota Pontianak

Masyarakat Kota Pontianak

Masyarakat Kota Pontianak

WVI RIAK BUMI KSM CM

WALHI

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

98 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatanyangdigunakandalampenelitianini tentangpembinaan

tanggung jawab warga negara dalam memecahkan masalah-masalah sosial

melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan (community civics)

adalahpendekatanpenelitiankualitatif. Pendekatan

kualitatifyaitusuatupendekatanyangtidak

menggunakanupayakuantifikasiatauperhitungan-perhitunganstatistik,

melainkanlebihmenekankankepadakajianinterpretatif.

Creswell (1998:15) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut:

Qualitativeresearchisaninquiryprocessofunderstandingbasedon

distinctmethodologicaltraditionsofinquirythatexploreasocialor

humanproblem.Theresearcherbuildsacomplex,holisticpicture,

analyzeswords,reportsdetailedviewsofinformants,andconductsthe study in a

natural setting.

Pendapatdiatasdapatdijelaskanbahwapenelitiankualitatifadalahproses

penelitianuntukmemahamiberdasarkantradisimetodologipenelitiantertentu

dengancaramenyelidikimasalahsosialataumanusia.Penelitimembuat

gambarankompleksbersifatholistik,menganalisiskata-kata,melaporkan pandangan-

pandanganparainformansecararinci,danmelakukanpenelitian dalam situasi yang

alamiah. Pendekatanpenelitiankualitatifdisebutjugapendekatannaturalistik

karenasituasilapanganpenelitianbersifatnaturalataualamiah,apaadanya,dan

tidakdimanipulasi.(Cresswell,1998;Nasution,1992:18).

Alasan peneliti memilih pendekatan ini, karena masalah yang diteliti sedang

berlangsung dalam penanggulangan pencemaran sungai Kapuas yang ada di

Pontianak, Kalimantan Barat baik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota maupun

Lembaga Swadaya Masyarakat. Dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat

memperoleh informasi dan data yang akurat untuk penelitian. Alasan lainnya

mengapa peneliti memilih pendekatan kualitatif-naturalistik adalah disebabkan

data yang akan diperoleh dari penelitian ini di lapangan lebih banyak menyangkut

perbuatan dang ungkapan kata-kata dari responden yang sedapat mungkin bersifat

alami, tanpa adanya rekayasa serta pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

99 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2003:3) mengatakan bahwa “penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari

perilaku orang-orang yang diamati”.

Karakteristikpokokyangmenjadiperhatiandalampenelitiankualitatif adalah

kepedulianterhadap”makna”.Dalamhalinipenelitiannaturalistiktidak

peduliterhadappersamaandariobyekpenelitianmelainkansebaliknya

mengungkaptentangpandangantentangkehidupandariorang-orangyang berbeda-

beda.Pemikiraninididasaripulaolehkenyataanbahwamaknayangada dalamsetiap

orang (manusia)berbeda-beda.Oleh karenaitu, tidakmungkinuntuk

mengungkapkenyataanyangadadalamdiriorangyangunikitumenggunakan

alatlainkecualimanusiasebagaiinstrumen.

Beberapaliteraturmenyebutkanciri-

ciripenelitiankualitatif/naturalistik,antaralain,sumberdataadalahsituasiwajar(natur

alsetting),penelitisebagai

instrumenutamapengumpuldatapenelitian(key,instrument),sangatdeskriptif,

mementingkanproses,mengutamakandatalangsung(firsthand),triangulasi(data

darisatusumberharusdicekkebenarannyadengancaramemperolehdata yang

sama dari sumber lain),mementingkan perspektifemik(pandangan informan),audit-

trail(apakahlaporanpenelitiansesuaidatayangterkumpul),

partisipasitanpamengganggu(passiveparticipation),analisisdilakukansejak awal

dan selama melakukan penelitian dan desain penelitian muncul selama proses

penelitian (emergent, evolving dan developing).

2. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau

penelitian kasus (case study) yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif.

Creswell (2010:20)

mengemukakanbahwa“metodepenelitiankualitatifjugameliputisejumlah

metodepenelitian,antaralainpenelitian etnografi, grounded theory, studi kasus,

fenomenologi dan naratif”.

Adapun menurut Stake (dalam Creswell, 2010:20), menyatakan bahwa:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

100 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Studikasusmerupakanstrategipenelitiandimana di

dalamnyapenelitimenyelidikisecaracermatsuatu program, peristiwa,

aktivitas, proses, atausekelompokindividu.Kasus-

kasusdibatasiolehwaktudanaktivitas,

danpenelitimengumpulkaninfromasisecaralengkapdenganmenggunakanberb

agaiprosedurpengumpulan data berdasarkanwaktu yang telahditentukan.

Melalui penelitian studi kasus diharapkan peneliti dapat menyelidiki secara

cermat suatu program berdasarkan prosedur pengumpulan data yang telah

ditentukan.

Sebagaisuatumetodekualitatif,studikasusmempunyaibeberapa

keuntungan.Lincon dan Guba (DeddyMulyana,2002:201) mengemukakan bahwa

keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal berikut :

a. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik, yakni

menyajikan pandangan subjek yang diteliti.

b. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang

dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

c. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan

antara peneliti dan informan.

d. Studi kasus memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi

internal yang tidak hanya merupakan konsistensi gaya dan konsistensi

faktual tetapi juga keterpercayaan (trustworthiness)

e. Studi kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian

atau transferabilitas.

f. Studi kasus terbuka bagi penilaian atas konteks yang turut berperan bagi

pemaknaan atas fenomena dalam konteks tersebut.

Uraian di atas menyatakan bahwametode studikasus lebih

menitikberatkanpadasuatukasus,adapunkasusyangdimaksuddalampenelitian ini

adalah bagaimana pembinaan tanggung jawab warga negara dalam memecahkan

masalah-masalah sosial melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan

(community civics).Kasus tersebut dibatasi dalam suatu ruang lingkup LSM

WALHI Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

Penggunaanpendekatanpenelitiankualitatifdenganstudikasusdalam

penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahuikondisiyangobyektif dan

mendalamtentangfokuspenelitian.Pendekatanstudikasusdipilihkarena

permasalahanyangdijadikanfokuspenelitianinihanyaterjadiditempattertentu yaitu

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

101 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LSM WALHI Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan

Barat.Dalampelaksanaannya,peneliti menggunakan pendekatan antar personal di

lingkungan fokus penelitian.

C. Definisi Operasional

Defenisi operasional merupakan pembatasan tentang hal-hal yang diamati

sebagai konsep pokok dalam penelitian ini adalah : pembinaan, tanggung jawab

warga negara, dan community civics (Pendidikan Kewarganegaraan

Kemasyarakatan).

1. Pembinaan

Pembinaanmerupakan suatu proses pembelajaran, karenapada

dasarnya,pembinaanmelatihdanmengarahkanberbagaipotensiyang

dimilikisetiaporanguntukberkembangkearahyanglebihbaik.

MenurutBSimandjuntak ( 1980:84)menyatakan bahwa:

Pembinaanpadadasarnyaadalahupayapendidikanbaik formal maupun non

formal yang dilaksanakansecarasadar ,berencanadanterarah

,teraturdanbertanggungjawabdalamrangkamemperkenalkanmenumbuhkanda

nmembimbingdanmengembangkansuatudasar- dasarkepribadian yang

seimbang, utuhdanselaras, pengetahuandanketerampilansesuaidenganbakat

,kecenderungandankeinginansertakemampuansebagaibekaluntukselanjutnya

atasprakarsasendiri, menambahdanmeningkatkandirirnya,

sesamanyamaupunlingkungannyakearahtercapainyamartabatmutudankemam

puanmanusiawi yang optimal danpribadi yang mandiri.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan dilakukan dalam

proses belajar dengan tujuan membantu orang untuk mengembangkan

pengetahuan dan kecakapan yang sudah ada dalam dirinya.

2. TanggungJawab

Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban seseorang untuk melakukan

sesuatu. Menurut Sapriya (dalam Sapriya dkk, 2010:17), menyatakan bahwa

sedikitnya ada dua pengertian tanggung jawab:

1. Tanggung jawab adalah kewajiban atau keharusan seseorang untuk

melakukan sesuatu atau berperilaku menurut cara tertentu.

2. Tanggung jawab adalah kewajiban atau keharusan seseorang untuk tidak

melakukan sesuatu atau tidak berperilaku menurut cara tertentu.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

102 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa tanggung jawab merupakan

kewajiban seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu

menurut cara tertentu.

3. Warga Negara

Warga negara adalah seseorang yang menjadi anggota dari suatu negara.

Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 pasal 1 ayat (1) menyatakan:

“warga negara adalah warga suatu negara yang di tetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan”. Sedangkan yang dimaksud dengan warga negara Indonesia

menurut UUD 1945 pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa: “warga negara

Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang

disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara”.

4. Community Civics (PendidikanKewarganegaraanKemasyarakatan)

Sumantri menyatakan bahwa :”Community Civics merupakan salah satu

bahan Pendidikan Kewarganegaraan melalui metoda ceramah yang sering

disampaikan kepada masyarakat termasuk masyarakat awam melalui “institusi”

agama seperti metoda dakwah, tauladan, dan metode latihan melalui program

civic mission.

5. LembagaSwadayaMasyarakat (LSM)

LSMatauyangumumdikenaldenganOrganisasinon-Pemerintahan(Non

GovernmentOrganization)merupakanorganisasiyangdibentukolehkalangan

yangbersifatmandiri. Menurut Intruksi Mendagri No. 8 Tahun 1990, pengertian

LSM, adalah:

Organisasi/lembaga yang di bentukmasyarakatwarga Negara Republik

Indonesia secarasukarelaataukehendaksendiridanberminatsertabergerak di

bidangkegiatan-kegiatan yang di

tetapkanolehorganisasi/lembagasebagaiwujudpartisipasimasyarakatdalamup

ayameningkatkantarafhidupdankesejahteraanmasyarakat yang

menitikberatkankepadapengabdianmasyarakat.

Jadi LSM merupakan organisasi non pemerintah yang dibentuk dalam

kehidupan masyarakat untuk mewujudkan partisipasi masyarakat.

6. WALHI

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

103 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Wikipedia Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

adalah organisasi lingkungan hidup independen, non-profit dan terbesar di

Indonesia. WALHI didirikan pada 15 Oktober1980 sebagai reaksi dan

keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan sumber-

sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma dan proses pembangunan yang

tidak memihak keberlanjutan dan keadilan. WALHI merupakan forum kelompok

masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah (LSM/Ornop/NGO),

Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM).sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_Lingkungan_Hidup_Indonesia 16

Oktober 2012)

D. Instrumen Penelitian

Sebagai mana telah dijelaskan diatas bahwa dalam penelitian kualitatif

instrumen penelitiannya dilakukan oleh manusia. Hal ini senada dengan pendapat

Sugiono (2011:222) bahwa “terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil

penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data”.

Senada dengan pemaparan di atas menurut

Creswell(1998:261)bahwa“penelitiberperansebagai

instrumentkunci(researcheraskeyinstrument)atauyangutama”parapeneliti

kualitatifmengumpulkansendiridatamellauidokumentasi,observasiperilaku

atauwawancara.HumanInstrumentinidibangunatasdasarpengetahuandan

menggunakanmetodeyangsesuaidengantuntutanpenelitian.

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang akan

terjun ke lapangan. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam

penelitian kualitatif.

HaltersebutdiperkuatolehpendapatCreswell(2010 :264)bahwapeneliti

terlibatdalam pengalamanyangberkelanjutandanterus-

menerusdenganparapartisipan. Instrumenutamadalampenelitianadalahpeneliti

sendiriyangterjun langsung ke lapangan untuk

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

104 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mencariinformasimelaluiobservasidanwawancara. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pendekatan antar manusia, artinya selama proses penelitian peneliti

akan lebih banyak mengadakan kontak dengan orang-orang dilokasi penelitian

yaitu LSM WALHI. Dengan demikian peneliti lebih leluasa mencari informasi

dan data yang terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan

penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan diadakannya penelitian adalah untuk mendapatkan data.

Menurut Sugiono (2011:225) menyatakan bahwa:

Sumber data adaduamacamyaitusumber primer,

dansumbersekunder.Sumber primer adalahsumber data yang

langsungmemberikan data kepadapengumpul data,

dansumbersekundermerupakansumber yang tidaklangsungmemberikan data

kepadapengumpul data, misalnyalewat orang lain ataudokumen.

Dalampenelitiankualitatif, pengumpulan data dilakukanpada natural setting

(kondisi yang alamiah), sumber data primer, danteknikpengumpulan data

lebihbanyakpadaobervasiberperanserta (participant observation),

wawancaramendalam (in depth interiview) dandokumentasi.

Selanjutnya menurut Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman (Sugiono,

2011: 225) menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by qualitative

researchers for gathering information are, participation in the setting, direct

observation, in-depth interviewing, document review”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif

alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi partisipatif, wawancara

mendalam, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Namun dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara

mendalam, dokumentasi, triangulasi dan studi literatur.

1. Observasi

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak lepas dari melakukan

obervasi. Adapun yang dimaksud observasi dalam penelitian kualitatif menurut

Cresswell(2010: 267) menyatkan bahwa: “observasiyangdilakukandalam

penelitiankulitatifadalahobservasiyangdidalamnyapenelitilangsungturun

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

105 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kelapangan untukmengamatiperilakudanaktivitasindividu-individudilokasi

penelitian”.Observasi dalampenelitian inidenganterjunlangsungdi

lapangandanmengamati bagaimana keadaan tanggung jawab sosial masyarakat,

bagaimana bentuk koordinasi antara community civics dan masyarakat dalam

membina tanggung jawab sosial dan upaya apa yang dilakukan community civics

dalam membina tanggung jawab sosial. Hal tersebut

dilakukanuntukmemperolehinformasiyang

seutuhmungkindenganmemperhatikantingkatpeluangkapandandimana

sertakepadasiapapenelitisebagaiinstrumendapatmenggali,mengkaji,

memilih,mengorganisasikan, dan mendeskripsikaninformasiselengkap mungkin.

Senada dengan pendapat diatas menurut Sugiono (2011:227) menyatakan

“dalam observasi partisipatif peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian”.

Artinya sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

dikerjakan oleh sumber data. Dengan obervasi ini diharapkan data yang diperoleh

akan lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku yang nampak.

Susan Stainback 1988 (dalam Sugiono, 2011: 227) menyatakan “in

participant observation, the researcher what people do, listen to what they say,

and participates in their activities’. Dalam observasi partisipatif, peneliti

mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan,

dan berpartipasi dalam aktivitas mereka.

Ada beberapa manfaat dilakukannya suatu observasi. Menurut Patton

(Sugiono, 2011:228), menyatakan bahwa manfaat observasi adalah:

a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh

pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga

memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak

dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan

induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,

karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

106 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak

akan terungkapkan oleh respon dalam wawancara karena bersifat sensitif

atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi

responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih

komprehensif.

f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan

daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan

merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

Diharapkan dengan melakukan observasi peneliti dapat memperoleh data

yang valid, sehingga hasil yang diperoleh memang benar-benar sesuai dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang yang

dilakukan secara langsung. Esterberg 2002 (Sugiono, 2011:231) mendefinisikan

interview sebagai:”a meeting of two person to exchange information and idea

throung question and responses, resulting in communication and joint

construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik.

Menurut Cresswel (2010: 267) menyatakan:

Dalamwawancarakualitatifpenelitidapatmelakukanface to face interview

(wawancaraberhadaphadapan) denganpartisipan,

mewawancaraimerekadengantelepon, atauterlibatdalamfacus group

interview

(interviewdalamkelompoktertentu)yangterdiridarienamsampaidelapanpartisi

panperkelompok. Wawancara-

wawancarasepertiinitentusajamemerlukanpertanyaan-pertanyaan yang

secaraumumtidakterstruktur (unstructed) danbersifatterbuka (open-ended)

yang dirancanguntukmemunculkanpadangandanopinidaripartisipan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu

kegiatan yang dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung antara dua

orang untuk memperoleh informasi tertentu. Dengan melakukan

wawancaramendalaminidiharapkandapatdiperolehbentuk-

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

107 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bentukinformasitertentudarisemuarespondendengansusunankatadan

urutanyangdisesuaikandenganciri-cirisetiapresponden. Metode ini memungkinkan

pihakyangdiwawancaraiuntukmendefinisikandirinya

sendiridanlingkungannya,untukmenggunakanistilah-istilahmereka

sendirimengenaifenomenayangditeliti,tidaksekedarmenjawab pertanyaan.

Teknikpengumpulandatainiberdasarkanpadalaporantentangdiri

sendiriatauself-report,atausetidak-tidaknyapadapengetahuanatau

keyakinanpribadi. Menurut Lincoln and Guba (Sugiono, 2011: 235) menyatakan

langkah-langkahdalampenggunaanwawancarauntuk

mengumpulkandatadalampenelitiankualitatif,yaitu:

a . Menetapkan kepadasiapawawancaraituakandilakukan,

b . Menyiapkanpokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan

pembicaraan

c . Mengawali dan membuka alur wawancara

d . Melangsungkanalurwawancara

e . Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya

f . Menuliskanhasil wawancarakedalamcatatanlapangan,

g . Mengidentifikasitindaklanjut hasil wawancarayang telah diperoleh.

Menurut Sugiono (2011: 239) supaya hasil wawancara dapat terekam

dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada

informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat sebagai berikut:

a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan denga

sumber data.

b. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan. Penggunaan tap recorder dalam wawancara perlu

memberi tahu kepada informan apakah dibolehkan atau tidak.

c. Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan

pembicaraan dengan informan/sumber data.

Untuk memperoleh data yang valid maka responden yang akan

diwawancarai yaitu: Direktur, Ketua Divisi Advokasi dan Kolaborasi, dan Ketua

Divisi Riset dan Kampanye dari LSM WALHI, organisasi sosial (WVI, KSM

Cahaya Maju, Riak Bumi), masyarakat Kota Pontianak, dan Badan Lingkungan

Hidup Daerah/Kota Pontianak.

3. StudiDokumentasi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

108 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Studidokumentasimerupakansalahsatusumberdatapenelitian

kualitatifyangsudahlamadigunakan,karenasangatbermanfaat.Cresswell (2010;269-

270)menyatakan bahwa:

Pengumpulandatadalamkualitatifmelaluidokumendapatdilakukanmelaluido

kumenpublic(sepertiKoran,majalah,laporankantor)

ataupundokumenprivat(bukuharian,diary,surat,email)danmateriaudio

visualberupafoto,objek-objek,seni,videotapeatausegalajenissuaraataubunyi.

Menurut Sugiono (2011: 240) menyatakan bahwa “dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbetnuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang”. Pendapat Bogdan (Sugiono, 2011:

240) tentang dokumen yaitu: “ puslish autobiographies provide a readiley

available source of data for the discerning qualitative research”. Artinya hasil

penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya

tulis akademik dan seni yang telah ada. Studi

dokumentasimerupakanpelengkapdaripenggunaanmetodeobservasidan wawancara

dalam penelitian kualitatif.

4. Triangulasi

Menurut Sugiono (2011:241) menyatakan bahwa “triangulasi sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik, bearti

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi

partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang

sama secara serempak.

Menurut Susan Stainback 1988 (Sugiono, 2011: 241) menyatakan bahwa:

“the aim is not to determine the truth about some social phenomenon, rather the

purpose of triangulation is to increase one’s understanding of what ever is being

investigated”. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

beberap fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap

apa yang telah ditemukan.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

109 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jadi melalui triangulasi dapat menjadikan penelitian benar-benar kridibel

yaitu dengan menggunakan berbagi teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber.

5. StudiLiteratur

Studi literatur, yaitualatpengumpuldatauntukmengungkapkan

berbagaiteoriyangrelevandenganpermasalahanyangsedangdihadapiatau diteliti

sebagai bahanpembahasan hasil penelitian. Faisal (992:30) mengemukakan bahwa

“hasil studi literaturbisa dijadikan masukan danlandasandalammenjelaskan

danmerincimasalah-masalahyangakanditeliti,

termasukjugalatarbelakangmengapamasalahtadipentingditeliti”.Teknik studi

literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah mempelajari

sejumlahliteraturyangberupabuku,jurnal,suratkabardansumber-sumber

kepustakaanlainnyagunamendapatkaninformasi-informasiyangmenunjang

danberhubungandenganpembinaan tanggung jawab warga negara, communtiy

civics, sungai, peraturan-peraturan tentang lingkungan dan LSM.

F. Teknik Analisis Data

Analisisdatadalam penelitian kualitatifdilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dilapangan (Sugiono, 2011:

245). Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

yaitu model Miles dan Huberman. Menurut Miles and Huberman (2007)

mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas

dalam analisis data yaitu

reduksidata,sajiandata,danpenarikankesimpulan/verifikasi.

Reduksidatamerupakanprosespemilihan,pemfokusan,penyederhanaan,

abstraksidantransformasiterhadapdata“kasar”yangdiperolehdaricatatan

lapangan.Reduksidatamerupakansuatubentukanalisisdatayangbertujuan

untukmenajamkan,mengelompokkan,memfokuskan,pembuanganyangtidak

perlu,danmengorganisasikandatauntukmemperolehkesimpulanfinal. Penyajian

datadilakukandenganmenyajikansekumpulaninformasiyangtersusundalam

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

110 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

suatukesatuanbentukyangdisederhanakan,selektifdalamkonfigurasiyang

mudahdipakaisehinggamemberikemungkinanadanyapengambilankeputusan.

Setelahdatatersajisecarabaikdanterorganisasimakadilakukanpenarikan kesimpulan

atau verifikasi.

Bagan 3.1

Komponen-komponenAnalisis Data

(Miles &Huberman, 2007: 21-22) 1. Reduksi Data

Reduksi data digunakan untuk mendeskripsikan, mengkonstuksi, catatan

lapangan. Mereduksi data bearti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Selama proses

reduksi data peneliti dapat melanjutkan meringkas, mengkode, menemukan tema,

reduksi data berlangsung selama penelitian di lapangan sampai pada pelaporan

penelitian selesai. Reduksi data merupakan yang menajamkan untuk

Pengumpulan

data

Penyajian

data

Reduksi

data

KesimpulandanVer

ifikasi

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

111 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengorganisasikan data, dengan demikian kesimpulannya dapat diverifikasi untuk

dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti. Reduksi data ini

dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan aspek-aspek

permasalahan penelitian. Dengan cara melakukan pengelompokkan tersebut maka

peneliti untuk menampilkan konstruksi data yang diperoleh.

2. Display Data

Data yang telah direduksi kemudian disajikan atau ditampilkan (display)

dalam bentuk deskripsi sesuai dengan aspek-aspek penelitian. Penyajian data ini

dimaksudkan untuk menyimpulkan informasi secara konsisten. Penyajian data

yang paling sering dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif tetapi ada juga yang disajikan dalam bentuk grafik, matrik,

network (jejaring kerja) dan chart.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan akan dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap

data yang telah dikumpulkan. Sesuai dengan hakekat penelitian kualitatif,

penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara bertahap. Pertama, manarik

kesimpulan sementara atau tentatif, namun seiring dengan bertambahnya data

maka harus dilakukan verifikasi data dengan cara mempelajari kembali data yang

telah ada. Kedua, verifikasi data juga dilakukan dengan cara meminta

pertimbangan dari pihak-pihak lain yang ada keterkaitannya dengan penelitian,

atau dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber-sumber

tertentu dengan sumber-sumber lain. Akhirnya peneliti menarik kesimpulan akhir

untuk mengungkap temuan-temuan penelitian ini.

G. Keabsahan Temuan Data

Dasar keabsahan adalah jawaban atas pertanyaan, bagaimana peneliti dapat

meyakinkan audiens bahwa temuan peneliti memiliki nilai dan kegunaan:

argument apa yang dikemukakan oleh peneliti, kriteria apa yang digunakan dalam

penelitian, pertanyaan apa yang akan dijawab melalui penelitian tersebut. Menurut

Sugiono (2011:269) dalam penelitian kualitatif pengujian keabsahan data

meliputi: “creadibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

112 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas)”. Keempat kriteria ini

merupakan atribut-atribut yang membedakan penelitian kualitatif berturut-turut

dengan validitas internal, validitas eksternal, reliabilitas, dan objektivitas dalam

tradisi atau paradigma penelitian positivistik (Moleong,1996:176; Sudjana&

Ibrahim, 1989; dan Nasution, 19). Selain itu, peneliti juga melakukan triangulasi

dengan melakukan cross-check yang bertujuan untuk pemeriksaan keabsahaan

data dalam penelitian ini, yaitu membandingkan data yang terkumpul dengan cara

memeriksa kesesuaian hasil analisis dengan kelengkapan data.

Triangulasi merupakan pengecekan kebenaran data yang dikumpulkan dari

suatu sumber berdasarkan kebenarannya dari sumber-sumber lain. Sesuai dengan

konteks penelitian ini, suatu data atau informasi penelitian, dicek kebenarannya

dari sumber-sumber lain yang juga terlibat dalam penelitian ini. Selain itu,

triangulasi juga dilakukan untuk pengecekan kebenaran informasi atau data

penelitian dari berbagai sumber dan/atau teknik pengumpulan data. Misalnya,

informasi atau data yang diperoleh melalui teknik wawancara dicek kebenarannya

melalui teknik dokumentasi.

1. Ujian Kreadibilitas

Menurut Sugiono (2011: 270) menyatakan “dalam penelitian kualitatif

untuk menguji kreadibilitas datau atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif,

dan membercheck.

a. Perpanjangan pengamatan bearti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru.

b. Meningkatkan ketekunan bearti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

c. Triangulasi bearti pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

d. Analisis kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda

dengan hasil penelitian hingga saat tertentu.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

113 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Menggunakan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh

rekaman wawancara, foto-foto, dan camera, handycam.

f. Mengadakan membercheck adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data.

2. Pengujian Transferability

Derajat keteralihan atau transferability ini identik dengan validitas eksternal

dalam tradisi penelitian kuantitatif. Transferability yang tinggi dalam penelitian

kualitatif dapat dicapai dengan menyajikan deskripsi yang relatif banyak, karena

metode ini tidak dapat menetapkan validitas ekternal dalam arti yang tepat. Dalam

hal ini, peneliti mencoba mendeskripsikan informasi atau data penelitian secara

luas dan mendalam tentang pembinaan tanggung jawab warga negara dalam

memecahkan masalah-masalah sosial melalui community civics.Oleh karena itu

maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci,

jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3. Pengujian Depenability

Keterandalan dalam penelitian ini identik dengan validitas internal dalam

tradisi penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini melakukan uji dependability

dengan cara menggunakan catatan-catatan tentang seluruh proses dan hasil

penelitian. Selain itu dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian.

4. Pengujian Konfirmability

Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantatif disebut dengan uji

obyektifitas penelitian. Dalam penetian kualitatif, uji konfirmability bearti

menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil

penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka

penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

Teknik utama menentukan penegasan atau konfirmabilitas adalah melalui

audit trial (baik proses maupun produk). Teknik yang lain yaitu triangulasi dan

membuat jurnal reparatif sendiri. Dengan audit trial, peneliti dapat mendeteksi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

114 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

catatan-catatan dilapangan sehingga dapat ditelusuri kembali, peneliti juga dapat

melakukan triangulasi dengan dosen pembimbing agar diperoleh penafsiran yang

akurat.Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan persiapan yang

meliputi :

a. Survey pendahuluan dan studi literatur

Sebelum menyusun rancangan penelitian, terlebih dahulu dilakukan studi

literatur dan survey pendahuluan. Melalui studi literatur dalam dokumen tentang

pembinaan, tanggung jawab, warga negara, masalah-masalah sosial, dan

community civics dan peneliti juga mengkaji penelitian terdahulu guna

mengetahui posisi penelitian peneliti sehingga sebelum penelitian peneliti

memiliki sedikit gambaran tentang apa yang harus digali dilapangan. Kemudian

untuk memantapkan substansi permasalahan terutama pada proses

implementasinya dilakukan survei pendahuluan ke LSM WALHI Kota Pontianak.

b. Menyusun rancangan penelitian

Berdasarkan hasil survei pendahuluan, selanjutnya disusun rancangan

penelitian untuk diajukan kepada tim peniliai dalam forum seminar pra-desain.

permasalahan yang diajukan pada prinsipnya disetujui.

c. Mengurus perizinan

Prosedur yang ditempuh dalam hal ini memperoleh izin penelitian adalah

sebagai berikut :

1) Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada

ketua program studi Pendidikan Kewarganegaraan pascasarjana, selanjutnya

diteruskan kepada asisten direktur I untuk mendapatkan surat rekomendasi

dari kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis

urusan administrasi dan akademis.

2) KepalaLSM WALHI, mengeluarkansuratrekomendasiizinpenelitian.

Padahakikatnya,teknikutamauntukmenentukanderajatpenegasanatauconfirm

ability(obyektivitas)adalahdengancaramelakukanaudit-trail,baik

terhadapprosesmaupunmendeteksicatatan-catatanlapangansehinggadapat

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

115 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditelusurikembalidenganmudah.Selainitu,penelitijugamelakukantriangulasi untuk

memperoleh penafsiran yang akurat.

H. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian Di Lapangan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap orientasi,

tahap eksplorasi dan tahap member check.

1. Tahap Orientasi

Tahap orientasi pada penelitian ini dilakukan sejak memasuki lapangan

penelitian, untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik-karakteristik yang

akan dikaji sehubungan dengan fokus masalah. Peneliti melakukan pendekatan

dengan ketua LSM WALHI, Devisi Advokasi dan Publikasi WALHI beserta staff,

Badan Lingkungan Hidup, dan organisasi sosial lainnya yang ada berkaitan

dengan pembinaan tanggung jawab warga negara yang dilakukan oleh LSM

WALHI dalam penanggulangan pencemaran Sungai Kapuas .

Pada tahap awal ini peneliti tidak langsung membicarakan mengenai

masalah penelitian, tetapi lebih banyak menampung berbagai permasalahan atau

informsi yang diungkapkan ketua LSM WALHI, Devisi Advokasi dan Publikasi

WALHI beserta staff, Badan Lingkungan Hidup, dan organisasi sosial lainnya

yang ada berkaitan dengan penanggulangan pencemaran Sungai Kapuas.

Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti ini akan menghasilkan suatu kondisi

dimana pada akhirnya informan menganggap peneliti sebagai bagian dari

lingkungan mereka. Dengan demikian, ketika peneliti memasuki tahap eksplorasi,

tidak lagi terjadi kecangungan-kecangungan dikalangan para ketua LSM WALHI,

Devisi Advokasi dan Publikasi WALHI beserta staff, Badan Lingkungan Hidup,

dan organisasi sosial lainnya.

2. Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk dapat menjawab

pertanyaan penelitian melalui wawancara. Observasi dan studi dokumentasi

penulis melakukan wawancara dengan ketua ketua LSM WALHI, Devisi

Advokasi dan Publikasi WALHI beserta staff, Badan Lingkungan Hidup, dan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/584/6/T_PKN_1103883_CHAPTER 3.pdf · Dalam kaitannya penetapan subjek ... adalahperistiwayangdimaksud hal-hal yang

116 Rohani, 2013 Pembinaan Tanggung Jawab Warga Negara Dalam Memecahkan Masalah-masalah Sosial Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

organisasi sosial lainnya selain menggunakan buku catatan penulis juga

mengambil data dokumentasi

3. Tahap member-check

Tahap member-check merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan,

karena yang dilaporkan oleh peneliti harus sejalan dengan apa yang diungkapkan

oleh informan. Dalam tahap member-check dilakukan pemantapan informasi atau

datapenelitianyangtelahterkumpulselamatahapeksplorasiataustudilapangan,

dengandemikianhasilpenelitiannyadapatdiharapkanmemilikitingkat

kredibiritas,transferabilitas,dependabilitas,dankonfirmabilitasyangtinggi.

Dalamkaitanitu,datayangdiperolehmelaluipenggunaanteknikwawancara

dibuatdalambentuktranskrip.Demikianjugahalnyadengandatayangdiperoleh

melaluipenggunaanteknikstudidokumentasi,dandatayangdiperolehmelalui

teknikobservasidibuatdalambentukcatatan-catatanlapangan.Kemudian,

penelitimenunjukkannyakepadainformanpenelitian.Penelitimemintamereka

membacadanmemeriksakesesuaianinformasinyadenganapayangtelah

dilakukan.Apabiladitemukanadainformasiyangtidaksesuai,makapeneliti

harussegeraberusahamemodifikasinya,apakahdengancaramenambah, mengurangi,

atau bahkan menghilangkannya.

Pelaksanaan member-check ini dilakukan pada saat penelitian

berlangsung,dansifatnyasirkulersertaberkesinambungan.Artinya,setelahdata

diperoleh,langsungdibuatdalambentuktranskrip,kemudiandikonfirmasikan

kepadainformanpenelitianuntukdiperiksakesesuaiannya,kemudiandilakukanmodifi

kasi, perbaikan atau penyempurnaan sampai kebenarannya dapat dipercaya.