BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek...

14
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kradenan 02 yang terletak di kelurahan Kradenan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten Semarang, tepatnya berada di dusun Kedesen. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kelas. Masing-masing kelas diampu oleh seorang guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru agama Kristen, 1 guru olahraga dan 1 guru mulok. Proses belajar mengajar dimulai pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 12.10, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu dimulai pukul 07.20 sampai dengan 11.00. Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang tua murid SD Kradenan 02 masih tergolong rendah, yaitu sebagian besar bekerja sebagai petani. Kesadaran dan perhatian mereka terhadap pendidikan sangat kurang selain itu sarana dan prasarana sekolah juga minim. Namun tidak mengurangi semangat para guru dalam melaksanakan tugas di sekolah ini. Kegiatan pembelajaran berlangsung secara monoton. Guru masih mendominasi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dirasakan kurang menarik. Sehingga membuat siswa merasa jenuh dan sulit untuk menerima materi. Untuk SDA sendiri, bisa dikatakan rata-rata dan tidak terlalu menonjol. Karena berada dilokasi pedesaan, siswa sendiri memilki pola pikir sederhana, tidak seperti siswa pada sekolah- sekolah kota. Perkembangan kegiatan pembelajaran juga bisa dikatakan sedikit lambat. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sudah bisa ditebak, hasil belajar siswa juga menjadi kurang maksimal.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kradenan 02

yang terletak di kelurahan Kradenan, kecamatan Kaliwungu, kabupaten

Semarang, tepatnya berada di dusun Kedesen.

Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kelas. Masing-masing kelas

diampu oleh seorang guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru agama Kristen, 1

guru olahraga dan 1 guru mulok. Proses belajar mengajar dimulai pukul 07.00

dan berakhir pada pukul 12.10, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu dimulai

pukul 07.20 sampai dengan 11.00.

Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri dari 7 orang

siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Kondisi sosial ekonomi orang

tua murid SD Kradenan 02 masih tergolong rendah, yaitu sebagian besar

bekerja sebagai petani. Kesadaran dan perhatian mereka terhadap pendidikan

sangat kurang selain itu sarana dan prasarana sekolah juga minim. Namun

tidak mengurangi semangat para guru dalam melaksanakan tugas di sekolah

ini.

Kegiatan pembelajaran berlangsung secara monoton. Guru masih

mendominasi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Bagi siswa, kegiatan

pembelajaran dirasakan kurang menarik. Sehingga membuat siswa merasa

jenuh dan sulit untuk menerima materi. Untuk SDA sendiri, bisa dikatakan

rata-rata dan tidak terlalu menonjol. Karena berada dilokasi pedesaan, siswa

sendiri memilki pola pikir sederhana, tidak seperti siswa pada sekolah-

sekolah kota. Perkembangan kegiatan pembelajaran juga bisa dikatakan

sedikit lambat. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sudah

bisa ditebak, hasil belajar siswa juga menjadi kurang maksimal.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

27

3.2 Variabel yang Diselidiki

Faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah :

Variabel bebas:

1. Aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture dengan

pendekatan kontekstual.

2. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture dengan

pendekatan kontekstual.

Variabel terikat:

1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan model

pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture dengan

pendekatan kontekstual.

3.3 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian akan digunakan dua siklus, dan masing-masing siklus

menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Rencana tindakan

penelitian:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi

Pesawat Sederhana dengan menggunakan skala sesuai dengan model

pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture. RPP disusun

oleh peneliti dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan,

RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas.

2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai partisipasi

siswa.

3) Menyusun pedoman wawancara untuk siswa. Pedoman wawancara itu

mempermudah peneliti untuk mengetahui bagaimana respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

28

4) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada

akhir siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang

bersangkutan.

5) Pelaksanaan Penelitian:

a. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan

yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan

terbuka terhadap perubahan-perubahan. Selama proses pembelajaran

berlangsung, guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang

telah dibuat. Sedangkan peneliti yang dibantu oleh dua pengamat

mengamati partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran dikelas.

b. Refleksi

Data yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian

dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti

dengan guru kelas yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan untuk

mengevaluasi hasil tindakanyang telah dilakukan yaitu dengan cara

melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang

muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

3.4 Siklus Penelitian

3.4.1 Siklus Pertama

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.

b. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian

siswa.

c. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa

selama mendapat tindakan.

d. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang

telah dilaksanakan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

29

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP dengan menggunakan model Group

Investigation dan Picture and Picture.

b. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 4-5 siswa yang

telah dirancang oleh guru secara acak.

c. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru

bersama teman satu kelompoknya.

d. Peneliti bersama guru kelas mengamati jalannya kerjasama dalam

kelompok.

e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok.

f. Guru memanggil masing-masing kelompok secara bergantian

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

g. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I

secara mandiri.

3. Pengamatan

a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan

observasi.

b. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai

kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa

dalam pembelajaran.

c. Peneliti mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan

hasil pengamatan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

30

3.4.2 Siklus Kedua

1. Tahap Perencanaan

a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus

I. selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan merumuskan kembali

masalah yang muncul pada siklus I.

b. Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih

mengembangkan langkah-langkah pembelajarannya sesuai

dengan model Group Investigation dan Picture and Picture.

c. Membuat lembar observasi siswa siklus II.

d. Membuat tes evaluasi sklus II.

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP siklus II dengan menggunakan model Group

Investigation dan Picture and Picture.

b. Menjelaskan dan mengulang kembali materi sebelumnya dengan

model Group Investigation dan Picture and Picture.

c. Mengatur siswa berdasakan kelompok yang telah dirancang guru

secara acak.

d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru

bersama teman satu kelompoknya.

e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok dan meminta siswa yang bisa untuk menjelaskan

jawaban kepada siswa yang belum bisa.

f. Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

g. Guru memberikan tanggapan dan meluruskan pemahaman sisawa

yang masih keliru sampai semua siswa mengerti.

h. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat

skor terbanyak dalam presentasinya.

i. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus

II secara mandiri.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

31

3. Pengamatan

a. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II mencatat

temuan yang ada pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan

KBM.

b. Peneliti mengambil lembar observasi siswa dan guru berdasarkan

hasil pengamatan.

4. Refleksi

Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa

ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif

dianalisis untuk mendapat kesimpulan.Hasil analisis dicatat apakah

pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum.Hal

ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas serta hasil pembelajaran

pada mata pelajaran IPA materi, dengan demikian pembelajaran dapat

lebih optimal.

3.5 Jenis data

1. Data kuantitatif

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh

dari siswa.

2. Data kualitatif

Diperoleh dari data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode

observasi dan catatan lapangan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

32

3.5.1 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

Analisis kuantitatif

a. Teknik analisis data yaitu menggunakan data kuantitatif

sederhana menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu

membandingkan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus 2.

Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan

dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan

belajar siswa dengan pecpaian KKM= 65. Hasil belajar dapat

diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM= 65 maka

dinyatakan tuntas dan berhasil.

Untuk mengetahui hasil belajar IPA dianalisis dengan cara

menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:

Menghitung ketuntasan belajar

Persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 100% populasi

kelas tuntas telah belajar.

b. Data kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan

aktifitas guru dalam pembelajaran kontekstual, serta hasil catatan

lapangan dan angket dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data

kualiltatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan

menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

33

Tabel 3.1

Kisi –kisi instrumen penelitian

No Variabel Indikator Sumber data Alat/instrumen

1 Aktifitas siswa

dalam

pembelajaran

tentang Jenis-

jenis Pesawat

Sederhana

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

Group

Investigation dan

Picture and

Picture.

Kesiapan dalam belajar

Menjawab pertanyaan

Aktif dalam

perumusan

masalah sementara

Aktif dalam diskusi

Mengerjakan lembar kerja siswa

Melaporkan hasil kerja kelompok

Menyimpulkan

hasil kerja

kelompok

Melakukan refleksi

Siswa

Foto

Video

lembar observasi

cataan lapangan

angket

2 Ketrampilan guru

dalam

pembelajaran

tentang Jenis-

jenis Pesawat Sederhana

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

Group

Investigation dan

Picture and

Picture

mengemukakan tujuan

pembelajaran

melakukan apersepsi

membimbing siswa merumuskan

masalah

membimbing

siswa dalam

diskusi kelompok

membimbing siswa dalam

mengerjakan

lembar kerja

membimbing siswa dalam

melaporkan hasil

kerja kelompok

melakukan

evaluasi

menggunakan

guru

video

foto

observasi

catatan lapangan

wawancara

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

34

media secara

efektif dan efesien

mengelola waktu

melakukan refleksi

3 Hasil belajar

siswa terhadap

materi tentang

Jenis-jenis

Pesawat

Sederhana

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

Group

Investigation dan

Picture and

Picture.

ketepatan hasil diskusi

kelancaran mengerjakan

lembar kerja

kelancaran

mencari sumber

materi

indikator dari KD

siswa lembar observasi

tes tertulis

2.6 Teknik Analisis Instrumen

3.6.1. Analisis Validitas Instrumen

“Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument

dalam mengukur apa yang diukur” (Duwi Priyatno, 2010:90). Uji validitas

sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner

atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji

validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau

dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan

cara mengkorelasikan skor item dengan skor total item. Dari hasil

perhitungan korelasi akan didapat skor koefisien korelasi yang digunakan

untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah

suatu item layak digunakan atau tidak.

Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan

digunakan, bisaanya digunakan uji signifikasi 0,05, artinya suatu item

dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika

melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan

batas nilai minimal korelasi 0,30. Menurut Azwar (1999) semua item yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

35

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum

mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25

tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan.

Untuk pembahasan ini dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi dengan

criteria menggunakan r kritis pada taraf signifikasi 0,05 (signifikasi 5%

atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan untuk uji

validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen

Pearson) dan Corrected Item- Total Correlation.

Langkah-langkah untuk menguji validitas soal adalah:

1) Masukkan data ke dalam program spss.

2) Copy data ke program spss.

3) Klik menu Analyze.

4) Pilih scale.

5) Pilih Reliability Analysis.

6) Pindahkan semua variabel dari kolom kiri ke kolom kanan.

7) Klik Statistic.

8) Pilih semua item pada Descriptives For.

9) Klik Continue.

10) Klik ok.

11) Lakukan sampai semua soal benar-benar valid.

Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa SD Negeri

Payungan 01 maka hasilnya diolah dengan menggunakan program SPSS

versi 16 for Windows dan hasil analisisnya dapat dilihat pada lampiran.

Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas instrumen siklus 1 dan 2.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

36

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus Bentuk Soal No Item soal Valid Tidak Valid

1 Pilihan

Ganda

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,1

1,12,13,14,15,16,17,

18, 19, 20,

21,22,23,24,25, 26,

27, 28, 29, 30

1, 2, 4, 6, 7, 8,

13,14, 15, 16,

17, 18, 19,

21,22, 23, 25, 26

3, 5, 9, 10, 11,

12, 20, 24, 27,

28, 29, 30

2 Pilihan

Ganda

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,1

1,12,13,14,15,16,17,

18, 19, 20,

21,22,23,24,25, 26,

27, 28, 29, 30

1,2,3,4,5,6,9,11,

12, 13,14, 16,

18, 19, 21, 22,

23, 25, 26, 27,

28, 29, 30

7, 8, 10, 15,

17, 20, 24

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa setelah dilakukan

analisis dari 30 item soal tes siklus 1 terdapat 12 item soal yang corrected

item to total correlation ≤ 0,2 sehingga item tidak valid. Demikian juga

dengan 30 item soal tes siklus 2 yang telah dianalisis diperoleh hasil 7 item

soal tes yang corrected item to total correlation ≤ 0,2 sehingga item tidak

valid.

3.6.2 Analisis Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pngujian reliabilitas

diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman Brown,

formula Rulon, formula Flanagan, Chronbach’s Alpha, metode formula

KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam SPSS akan dibahas uji

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

37

yang sering digunakan mahasiswa adalah dengan menggunakan metode

Chronbach’s Alpha.

Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti

0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang

baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan 0,8 adalah baik.

Hasil perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan, dapat dilihat pada

lampiran. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel di bawah ini sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus 1 dan siklus 2

Siklus Bentuk soal Koefisien

Alpha Kriteria

1 Pilihan

Ganda 0,776

Reliabilitas

dapat

diterima

2 Pilihan

Ganda 0,844

Reliabilitas

baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari uji reliabilitas

30 item soal evaluasi 1 diperoleh koefisien Alpha= 0,776 yang termasuk

dalam kriteria reliabilitas dapat diterima karena nilai alpha lebih dari 0,7.

Demikian juga dari uji reliabilitas 30 item soal evaluasi 2 diperoleh

koefisien Alpha= 0,844 yang termasuk dalam kriteria reliabilitas baik

karena nilai alpha lebih dari 0,8.

3.6.3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Agar dapat memperoleh kualitas soal yang baik selain memenuhi validitas

dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut.

Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah

penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar

(Sudjana, 2011: 137).

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

38

Analisis taraf kesukaran soal dalam penelitian ini menggunakan Tabel Rose

dan Stanley dengan kriteria berikut ini :

Tabel 3.4

Tabel Rose dan Stanley

Presentase Option

Kategori 2 3 4 5

16

50

84

0,16n

0,50n

0,84n

0,213n

0,667n

1,20n

0,24n

0,75n

1,26n

0,256n

0,80n

1,344n

Mudah

Sedang

Sukar

Keterangan :

1. Option 2 adalah bentuk benar-salah

2. Option 3, 4, 5 adalah bentuk pilihan ganda

3. n adalah 27% dari banyaknya siswa yang mengikuti tes

Dalam menghitung indeks kesukaran soal, dapat menggunakan rumusan

sebagai berikut :

Keterangan :

1. SR adalah siswa yang menjawab salah dari kelompok rendah

2. ST adalah siswa yang menjawab salah dari kelompok tinggi. (Sudjana, 2011:

138-139)

3.6.3.1 Taraf Kesukaran Soal Siklus I

Setelah melakukan penghitungan dengan menggunakan tabel Rose dan

Stanley diperoleh hasil taraf kesukaran soal siklus I yang disajikan dalam tabel 3.5

berikut:

SR + ST

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8065/3/T1_292010260_BAB II… · Jumlah siswa pada kelas V adalah 13 orang yang terdiri

39

Tabel 3.5

Taraf kesukaran soal siklus I

Tingkat

Kesukaran

Item Soal Jumlah

Mudah 7, 15, 25, 26 4

Sedang 1, 2, 6, 8, 13, 16, 17, 19 8

Sukar 4, 14, 18 3

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh 4 soal dalam kategori mudah, 8 soal dalam

kategori sedang, dan 3 soal dalam kategori sukar.

3.6.3.2 Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Setelah melakukan penghitungan dengan menggunakan tabel Rose dan

Stanley diperoleh hasil taraf kesukaran soal siklus II yang disajikan dalam tabel

3.6 berikut:

Tabel 3.6

Taraf kesukaran soal siklus II

Tingkat

Kesukaran

Item Soal Jumlah

Mudah 5, 6, 2

Sedang 12, 14, 16, 22, 23, 25, 28, 29, 30 9

Sukar 3, 4, 19, 21 4

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh 2 soal dalam kategori mudah, 9 soal

dalam kategori sedang, dan 4 soal dalam kategori sukar.