BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel...

22
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana penelitian ini dilakukan serta penjabaran karakteristik mengenai subjek penelitian yang diangkat penulis. 3.1.1 Setting Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil setting penelitian di SD Negeri Tlogo yang terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang memiliki 15 guru pengajar dengan 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah. SD Negeri Tlogo dilengkapi dengan fasilitas 3 kamar kecil, 9 ruang belajar, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, dan memiliki 1 lapangan dengan luas 288 m 2 . Ditinjau dari fasilitas dan letak SD Negeri Tlogo yang strategis di daerah Tlogo maka SD Negeri Tlogo termasuk dalam SD favorit, hal tersebut terbukti dengan adanya kelas pararel dan banyaknya guru pengajar. Dahulu SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang berada di desa kecil yang mempunyai sedikit murid dan hanya memunyai 6 kelas dengan 8 guru. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, SD Negeri Tlogo mulai merintis karirnya sehingga sampai seperti sekarang ini yang memiliki sekitar 250 siswa. SD Negeri Tlogo juga pernah menjuarai cabang olah raga di bidang voli tingkat nasional di Palembang. Selain itu, SD Negeri Tlogo juga pernah juara 1 lomba mapel akademik tingkat kecamatan dan kabupaten. Dan masih banyak lagi juara-juara yang diraih SD Negeri Tlogo dalam bidang akademik dan non-akademik seperti lomba pramuka dan Lomba Cerdas Cermat (LCC). Sekarang SD Negeri Tlogo mulai merintis untuk mempersiapkan siswa-siswi teladan untuk dapat bersaing dalam bidang akademik maupun non-akademik seperti dahulu. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis adalah siswa kelas 5 yang mana terdapat 35 siswa dengan rincian, 21 putra dan 14 putri. Siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo mempunyai kemampuan rata-rata, terbukti hanya 18 siswa dari 35 siswa yang lulus ulangan

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

penelitian ini dilakukan serta penjabaran karakteristik mengenai subjek penelitian

yang diangkat penulis.

3.1.1 Setting Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil setting penelitian di SD Negeri

Tlogo yang terletak di Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang memiliki 15 guru pengajar

dengan 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah. SD Negeri Tlogo dilengkapi

dengan fasilitas 3 kamar kecil, 9 ruang belajar, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1

ruang UKS, dan memiliki 1 lapangan dengan luas 288 m2. Ditinjau dari fasilitas

dan letak SD Negeri Tlogo yang strategis di daerah Tlogo maka SD Negeri Tlogo

termasuk dalam SD favorit, hal tersebut terbukti dengan adanya kelas pararel dan

banyaknya guru pengajar.

Dahulu SD Negeri Tlogo merupakan SD pinggiran yang berada di desa

kecil yang mempunyai sedikit murid dan hanya memunyai 6 kelas dengan 8 guru.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, SD Negeri Tlogo mulai merintis karirnya

sehingga sampai seperti sekarang ini yang memiliki sekitar 250 siswa. SD Negeri

Tlogo juga pernah menjuarai cabang olah raga di bidang voli tingkat nasional di

Palembang. Selain itu, SD Negeri Tlogo juga pernah juara 1 lomba mapel

akademik tingkat kecamatan dan kabupaten. Dan masih banyak lagi juara-juara

yang diraih SD Negeri Tlogo dalam bidang akademik dan non-akademik seperti

lomba pramuka dan Lomba Cerdas Cermat (LCC). Sekarang SD Negeri Tlogo

mulai merintis untuk mempersiapkan siswa-siswi teladan untuk dapat bersaing

dalam bidang akademik maupun non-akademik seperti dahulu.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian penulis adalah siswa kelas 5 yang mana terdapat 35 siswa

dengan rincian, 21 putra dan 14 putri. Siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo mempunyai

kemampuan rata-rata, terbukti hanya 18 siswa dari 35 siswa yang lulus ulangan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

31

IPA pada semester 2. Ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua murid umumnya

adalah tamatan SD, SMP, dan SMA. Ditinjau dari faktor psikologis karakteristik

anak kelas 5 SD Negeri Tlogo sangat bervariasi, yaitu ada yang malas belajar, ada

yang rajin belajar, ada yang sangat cepat menangkap pelajaran, ada yang kurang

cepat menangkap pelajaran, serta ada juga yang suka berbicara dengan teman. Hal

inilah yang memicu adanya perbedaan nilai ulangan IPA.

Pada saat proses belajar mengajar dimulai, siswa kelas 5 cenderung ramai

dan ditunjang dengan anak laki-laki yang duduk bergerombol di belakang, hal

tersebut membuat kelas menjadi tidak kondusif dan membuat konsentrasi teman

yang lain menjadi terganggu. Siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo memiliki

kemampuan yang relatif berbeda, beberapa dari mereka memiliki kemampuan di

atas rata-rata akan tetapi sebagian besar dari mereka memiliki kemampuan rata-

rata bahkan banyak yang dibawah rata-rata. Hal ini terbukti dari rentang nilai

tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah 45 serta rata-rata kelas yang hanya 65,2.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Kidder (Darmadi, 2011: 20), variabel penelitian adalah “suatu

kualitas (qualities) dimana penelitian ingin mempelajari dan menarik kesimpulan

dari penelitian yang dilakukan”. Pernyataan diatas juga didukung oleh pendapat

Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel merupakan faktor penting yang akan

menentukan hipotesa, data penelitian, desain penelitian pengembangan instrumen

dan pemantapan uji statistik. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel penelitian

adalah suatu objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diukur serta

diambil kesimpulannya. Dalam penelitian ini mengandung 2 variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat atau tergantung.

a) Menurut Slameto (2015:198), “variabel bebas atau independent variable adalah

variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain.” Jadi dapat

dikatakan bahwa variabel bebas (X) atau Independence Variable adalah sebuah

variabel yang memberikan pengaruh bagi variabel yang lain. Variabel bebas

biasanya diterapkan untuk diamati dan diukur agar dapat mengetahui

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

32

pengaruhnya terhadap variabel lain. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel

bebas adalah metode inkuiri.

X: Metode Inkuiri

b) Menurut Slameto (2015:198), “variabel tergantung atau Dependent Variable

adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan

pengaruh variabel bebas.” Variabel terikat diamati dan diukur untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas. Jadi dapat dikatakan

variabel tergantung atau sering disebut variabel terikat (Y) atau Dependent

Variable adalah sebuah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada

penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa

kelas 5 SD Negeri Tlogo.

Y: Hasil Belajar IPA

3.2.2 Definisi Operasional

a) Metode Inkuiri

Metode inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang mempunyai ciri

bahwa siswa dituntut untuk aktif menemukan jawaban dari suatu masalah melalui

eksperimen dan observasi dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran

seperti menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang

percobaan, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan

dan menganalisis data serta membuat kesimpulan.

b) Hasil belajar IPA

Hasil belajar IPA adalah perolehan skor atau nilai yang didapatkan setelah

siswa mengikuti tes.

3.3 Rencana Tindakan

Dalam rencana tindakan penulis menggunakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif

yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dengan melakukan

tindakan-tindakan untuk memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan

yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran

tersebut dilakukan. PTK dilaksanakan dengan proses pengkajian berdaur

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

33

(cyclical) yang terdiri dari 3 tahap. Berikut adalah gambar spiral siklus PTK yang

dikemukakan oleh Hopkins:

Plan

Reflective

Action/Observation

Revise Plan

Reflective

Action/Observation

Revise Plan

Reflective

Action/Observation

Gambar 2: Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins

Bagan di atas tergambar dengan jelas bahwa PTK memiliki 3 tahap berdaur

yaitu: (1) perencanaan, melakukan perencanaan untuk melakukan sebuah

tindakan; (2) tindakan dan observasi, dari sebuah perencanaan yang telah dibuat

akan dilakukan tindakan serta tindakan tersebut akan diamati atau diobservasi

apakah tinakan tersebut telah sesuai dengan perencanaan; (3) refleksi, refleksi

dilakukan dari observasi yang telah dilakukan dan memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang telah diperbuat pada saat melakukan tindakan serta menemukan

cara kembali untuk selanjutnya akan diadakan tindakan lagi. Siklus berdaur pada

PTK dilakukan minimal dengan 2 kali siklus pembelajaran. Siklus ini akan terus

berulang hingga suatu permasalahan dianggap telah teratasi.

3.3.1 Tahap Penelitian

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

Penulis merencanakan perencanaan tindakan untuk penelitian yaitu

persiapan dan langkah-langkah kegiatan yang tertuang pada siklus 1 dan siklus 2.

Pada tahap perencanaan penulis melakukan kegiatan:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

34

a) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) dengan menekankan langkah-langkah

metode pembelajaran inkuiri.

b) Menyusun lembar observasi aktifitas guru dan respon siswa terhadap metode

pembelajaran inkuiri, sebagai panduan penulis dalam mengamati pelaksanaan

proses pembelajaran yang berlangsung.

c) Menyusun lembar kerja siswa (kelompok diskusi).

d) Merancang alat evaluasi yang berupa soal pilihan ganda, kunci jawaban, dan

pedoman penilaian.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, penulis membuat 2 siklus pembelajaran

dengan 3 kali pertemuan setiap siklus. Pada setiap pertemuan pembelajaran

diadakan penilaian observasi (pengamatan) untuk mengevaluasi tahapan

pembelajaran berbasis inkuiri. Untuk pembuatan skenario pembelajaran penulis

menerapkan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Pada pertemuan terakhir setiap siklus akan diadakan tes

formatif. Berikut adalah uraian kegiatan pembelajaran:

Siklus 1

a. Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan yaitu mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya dengan indikator: mampu menjelaskan pengertian tentang cahaya,

mampu menerapkan bahwa cahaya dapat merambat lurus, mampu mengemukakan

sifat cahaya yang mengenai benda (bening, berwarna dan gelap) dan mampu

menerapkan bahwa cahaya dapat dipantulkan.

a. Kegiatan awal

1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

2. Memberi motivasi.

3. Melakukan apersepsi.

4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

35

5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang

diberikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

Fase Aktivitas

1. Menyajikan pertanyaan

atau masalah.

1.1 Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi.

1.2 Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi

masalah.

1.3 Guru menuliskan masalah dipapan tulis.

2. Membuat hipotesis. 2.1 Siswa merumuskan jawaban sementara dari

pertanyaan yang diajukan guru.

3. Merancang percobaan. 3.1 Guru membagi siswa dalam kelompok.

3.2 Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan.

3.3 Guru membagi kertas panduan dalam percobaan.

4. Melakukan percobaan

untuk memperoleh

informasi.

4.1 Guru membimbing siswa untuk melakukan

percobaan secara kelompok.

4.2 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang

hasil percobaan yang telah dilakukan.

5. Mengumpulkan dan

menganalisis data.

5.1 Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data

dari hasil percobaan.

5.2 Guru membimbing siswa untuk menganalisis data

yang telah didapatkan.

5.3 Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk

presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan

meminta kelompok lain untuk menanggapi.

6. Membuat kesimpulan. 6.1 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

c. Kegiatan penutup

1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi.

3. Guru menganalisa hasil evaluasi.

4. Pesan dan motivasi untuk siswa.

b. Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah mendiskripsikan sifat-

sifat cahaya dengan indikator: mampu mengidentifikasi pemantulan cahaya pada

bidang licin dan kasar, mampu mendeskripsikan sifat-sifat cermin datar, cekung,

dan cembung, dan mampu menjelaskan tentang pembiasan cahaya pada

kehidupan sehari-hari.

a. Kegiatan awal

1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

36

2. Memberi motivasi.

3. Melakukan apersepsi.

4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang

diberikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

Fase Aktivitas

1. Menyajikan pertanyaan

atau masalah.

1.1 Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi.

1.2 Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi

masalah.

1.3 Guru menuliskan masalah dipapan tulis.

2. Membuat hipotesis. 2.1 Siswa merumuskan jawaban sementara dari

pertanyaan yang diajukan guru.

3. Merancang percobaan. 3.1 Guru membagi siswa dalam kelompok.

3.2 Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan.

3.3 Guru membagi kertas panduan dalam percobaan.

4. Melakukan percobaan

untuk memperoleh

informasi.

4.1 Guru membimbing siswa untuk melakukan

percobaan secara kelompok.

4.2 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang

hasil percobaan yang telah dilakukan.

5. Mengumpulkan dan

menganalisis data.

5.1 Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data

dari hasil percobaan.

5.2 Guru membimbing siswa untuk menganalisis data

yang telah didapatkan.

5.3 Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk

presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan

meminta kelompok lain untuk menanggapi.

6. Membuat kesimpulan. 6.1 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

c. Kegiatan penutup

1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi.

3. Guru menganalisa hasil evaluasi.

4. Pesan dan motivasi untuk siswa.

c. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga guru mengawali pelajaran dengan melakukan

apersepsi kemudian guru akan mengevaluasi semua materi yang diajarkan pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Cara evaluasi ini adalah dengan

mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari dan memberi kesempatan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

37

kepada siswa untuk menanyakan materi yang kurang paham. Setelah selesai

mengevaluasi, guru memberi aturan kepada siswa untuk mengerjakan tes secara

mandiri.

Pada kegiatan inti akan diadakan tes siklus 1 dengan jumlah soal pilihan

ganda 20 dan waktu 45 menit. Untuk kegiatan penutup guru dan peserta didik

akan bersama-sama merefleksi kegiatan dari pertemuan 1, 2, dan 3 agar dapat

menjadi acuan yang lebih baik pada siklus ke-2.

Siklus 2

a. Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama siklus kedua materi yang diajarkan adalah

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dengan indikator yaitu mampu menyebutkan

tentang dispersi cahaya pada kehidupan sehari-hari, mampu menerapkan cara

menjaga mata, dan mampu menjelaskan cacat mata seperti rabun jauh, rabun

dekat, cacat mata, dan mata tua.

a. Kegiatan awal

1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

2. Memberi motivasi.

3. Melakukan apersepsi.

4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran

5. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan serta arahan yang

diberikan oleh guru.

b. Kegiatan inti

Fase Aktivitas

1. Menyajikan pertanyaan

atau masalah.

1.1 Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi.

1.2 Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi

masalah.

1.3 Guru menuliskan masalah dipapan tulis.

2. Membuat hipotesis. 2.1 Siswa merumuskan jawaban sementara dari

pertanyaan yang diajukan guru.

3. Merancang percobaan. 3.1 Guru membagi siswa dalam kelompok.

3.2 Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan.

3.3 Guru membagi kertas panduan dalam percobaan.

4. Melakukan percobaan

untuk memperoleh

4.1 Guru membimbing siswa untuk melakukan

percobaan secara kelompok

4.2 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

38

informasi. hasil percobaan yang telah dilakukan

5. Mengumpulkan dan

menganalisa data.

5.1 Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data

dari hasil percobaan

5.2 Guru membimbing siswa untuk menganalisis data

yang telah didapatkan

5.3 Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk

presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan

meminta kelompok lain untuk menanggapi

6. Membuat kesimpulan. 6.1 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

c. Kegiatan penutup

1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi. .

3. Guru menganalisa hasil evaluasi.

4. Pesan dan motivasi untuk siswa.

b. Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah menerapkan sifat-sifat

cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan indikator yaitu

mampu menyebutkan beberapa alat obtik beserta fungsinya dan mampu

memanfaatkan sifat-sifat cahaya dalam pembuatan karya sederhana.

a. Kegiatan awal

1. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

2. Memberi motivasi dan melakukan apersepsi.

3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

4. Meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang diberikan guru.

b. Kegiatan inti

Fase Aktivitas

1. Menyajikan pertanyaan

atau masalah.

1.1 Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan

dengan materi.

1.2 Guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi

masalah.

1.3 Guru menuliskan masalah dipapan tulis.

2. Membuat hipotesis. 2.1 Siswa merumuskan jawaban sementara dari

pertanyaan yang diajukan guru.

3. Merancang percobaan. 3.1 Guru membagi siswa dalam kelompok

3.2 Guru memberi arahan untuk melakukan percobaan.

3.3 Guru membagi kertas panduan dalam percobaan.

4. Melakukan percobaan

untuk memperoleh

4.1 Guru membimbing siswa untuk melakukan

percobaan secara kelompok

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

39

informasi. 4.2 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang

hasil percobaan yang telah dilakukan

5. Mengumpulkan dan

menganalisa data.

5.1 Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data

dari hasil percobaan

5.2 Guru membimbing siswa untuk menganalisis data

yang telah didapatkan

5.3 Guru secara acak meminta salah satu kelompok untuk

presentasi tentang apa yang telah didapatkan dan

meminta kelompok lain untuk menanggapi

6. Membuat kesimpulan. 6.1 Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

c. Kegiatan penutup

1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2. Guru dan siswa sama-sama melakukan evaluasi.

3. Guru menganalisa hasil evaluasi.

4. Pesan dan motivasi untuk siswa.

d. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga guru mengawali pelajaran dengan menyiapkan

kondisi kelas, memberi motivasi, melakukan apersepsi kemudian guru akan

mengevaluasi semua materi yang diajarkan pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua pada siklus kedua. Cara evaluasi ini adalah dengan mengulang

kembali pelajaran yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan materi yang kurang paham. Setelah selesai mengevaluasi, guru

memberi aturan kepada siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri.

Pada kegiatan inti akan diadakan tes siklus 2 dengan jumlah soal pilihan

ganda 15 dan waktu 45 menit. Untuk kegiatan penutup guru dan peserta didik

akan bersama-sama merefleksi kegiatan dari pertemuan 1, 2, dan 3 pada siklus

kedua serta menanyakan, bagaimana setelah mengikuti metode pembelajaran

inkuiri selama 3 minggu ini. Apakah peserta didik ada perubahan dalam

menyikapi pelajaran IPA.

Observasi

Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran, akan diadakan observasi guna

untuk mengetahui langkah-langkah saat guru melakukan proses pembelajaran

dengan metode pembelajaran inkuiri pada setiap pertemuan. Penulis juga bertugas

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

40

untuk mencatat semua hasil pembelajaran yang dilakukan. Berikut adalah aspek

yang diamati:

a) Mengamati Tahapan aktifitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

b) Mengamati respon siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c) Mencatat masalah-masalah yang ditemukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

d) Mencatat penemuan-penemuan baru pada saat pembelajaran berlangsung.

3.3.1.4 Refleksi

Refleksi merupakan langkah yang digunakan untuk menganalisis

kekurangan dan kelebihan serta penemuan baru pada saat observasi dilakukan

untuk diadakan tindak lanjut pada siklus berikutnya, yaitu pada siklus ke-2.

Refleksi dilakukan bersama-sama antara guru PTK, observer, dan guru kelas.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat membuat kesimpulan dari sebuah penelitian, maka diperlukan

serangkaian data yang mendukung. Menurut Slameto (2015: 227), “langkah utama

dalam proses pengumpulan data adalah menyiapkan alat yang tepat yang

memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas”. Dalam pengumpulan data

diperlukan kualitas instrumen penelitian yang berkenaan dengan validitas dan

reliabilitas instrumen serta kualitas pengumpulan data dengan cara yang tepat agar

data yang diperolah sesuai dengan yang diinginkan. Jadi dapat dikatakan bahwa

teknik pengumpulan data yang tepat juga akan didapatkan suatu data yang

bermutu pula. Dalam penelitian ini akan digunakan 2 jenis data serta teknik

pengumpulan data, yaitu:

a. Menurut Slameto (2015:277), “data kuantitatif adalah data yang dinyatakan

dalam bentuk angka”. Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data yang

diperoleh dari perbandingan hasil tes tertulis siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo

dari pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2.

b. Menurut Slameto (2015:277), “data kualitatif adalah data yang digunakan

untuk bahan analisis dinyatakan tidak dalam bentuk angka.” Jadi data kualitatif

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

41

yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan refleksi

respon siswa dan aktifitas guru dalam penerapan metode pembelajaran inkuiri.

Berikut adalah teknik yang digunakan dalam pengumpulan data:

a. Teknik Tes

Teknik ini akan dilakukan dengan memberi soal tes yang telah di uji

validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Tes ini akan diberikan kepada

siswa yaitu pada saat pertemuan ketiga siklus 1 dan siklus 2. Soal yang diberikan

mengenai materi sifat-sifat cahaya yang terdiri dari soal pilihan ganda yang telah

disusun tingkat kesulitannya.

b. Teknik Non-Tes

Teknik ini akan dilakukan dengan cara observasi pada setiap pertemuan

berlangsung untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode

pembelajaran inkuiri dan seberapa jauh pemahaman guru terhadap penggunaan

metode pembelajaran inkuiri. Teknik non-tes yang digunakan adalah observasi.

Observasi dilakukan oleh penulis pada aktifitas guru saat menggunakan

metode pembelajaran inkuiri dan respon siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo terhadap

menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada setiap pertemuan. Peneliti juga

bertugas untuk mencatat semua hasil dan temuan pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Dari semua observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama dan

kedua pada pertemuan ketiga setelah ulangan akan dilakukakan refleksi. Penulis,

observer, dan guru kelas berunding mengenai tentang penemuan-penemuan baru,

kelemahan, serta kelebihan pada saat proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri secara global. Hasil dari refleksi ini

akan menjadi acuan pada saat melakukan siklus ke-2.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Darmadi (2011: 85), instrumen adalah “alat untuk mengukur

informasi atau melakukan pengukuran”. Jadi instrumen pengumpulan data adalah

alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk

mempermudah melakukan pengukuran.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

42

3.4.2.1. Soal tes

Instrumen tes adalah alat pengumpulan data yang berupa tes kemampuan

siswa dalam mengerjakan soal tes tentang materi “menerapkan sifat-sifat cahaya

melalui kegiatan membuat suatu karya/model”. Tes ini digunakan untuk

mengetahui hasil belajar kognitif siswa terhadap materi melalui penerapan metode

pembelajaran inkuiri. Berikut adalah instrumen kisi-kisi soal tes pada

pembelajaran siklus 1 berdasarkan indikator pada SK :menerapkan sifat-sifat

cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan KD :mendiskripsikan

sifat-sifat cahaya.

Tabel 6

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 1

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Item

Soal

Jumlah

Soal

1. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model.

Mendiskripsi-

kan sifat-sifat

cahaya

Mampu menjelaskan

pengertian tentang

cahaya.

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7, 8, 9,

10, 11

11

2. Mampu menerapkan

bahwa cahaya

merambat lurus.

12, 13 2

3. Mampu

mengemukakan sifat

cahaya yang

mengenai berbagai

benda (bening,

berwarna, dan

gelap).

14, 15,

16, 17,

18, 19

7

4. Mampu menerapkan

bahwa cahaya dapat

dipantulkan.

20, 21,

22, 23

4

5. Mampu

mendeskripsikan

sifat-sifat cermin

datar, cekung, dan

cembung.

24, 25,

27

3

6. Mampu menjelaskan

tentang pembiasan

26, 28,

29, 30

4

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

43

cahaya pada

kehidupan sehari-

hari.

Berikut adalah instrumen kisi-kisi soal tes pada pembelajaran siklus 2

yang berdasarkan indikator pada SK :menerapkan sifat-sifat cahaya melalui

kegiatan membuat suatu karya/model dan KD :mendiskripsikan sifat-sifat cahaya

dan membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Tabel 7

Kisi-Kisi Soal Tes Siklus 2

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Item

Soal

Jumlah

Soal

1. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model.

Mendiskripsikan

sifat-sifat

cahaya

Mampu

menyebutkan

tentang dispersi

cahaya pada

kehidupan sehari-

hari.

3, 5, 6,

8

4

2. Mampu

menunjukkan bahwa

cahaya putih terdiri

dari berbagai warna.

1, 2, 4,

7

4

3. Mampu menerapkan

cara menjaga mata.

9, 10

11

3

4. Mampu menjelaskan

cacat mata seerti

rabun jauh, rabun

dekaT, cacat mata,

dan mata tua.

12, 13,

14, 15,

16, 17

6

5. Mampu

menyebutkan

beberapa alat obtik

beserta fungsinya.

18, 19,

20, 21,

22, 24

6

6.

Membuat suatu

karya/ model,

misalnya

periskop atau

lensa dari bahan

sederhana

Mampu

memanfaatkan sifat-

sifat cahaya dalam

pembuatan karya

sederhana.

23, 25 2

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

44

dengan

menerapkan

sifat-sifat

cahaya.

3.4.2.2. Instrumen Observasi

Instrumen observasi adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk

menilai langkah kerja guru dan respon siswa dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terhadap mata pelajaran IPA.

Lembar observasi ini akan digunakan oleh penulis untuk menilai dan mencatat

kelemahan serta penemuan baru pada setiap pembelajaran berlangsung, sehingga

dalam pembelajaran selanjutnya akan menjadi lebih baik.

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang diobservasi

2. Kegiatan Inti:

Menyajikan

pertanyaan/ masalah

a. Mengajukan pertanyaan yang

berhubungan dengan materi.

b. Menggiring siswa untuk mengidentifikasi masalah

3. Membuat hipotesis. c. Memancing siswa untuk merumuskan jawaban sementara

4. Merancang

percobaan.

d. Membagi kelompok

e. Merancang percobaan untuk membuktikan hipotesis yang

dibuat

5. Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

f. Membimbing siswa untuk melakukan percobaan

g. Mengarahkan siswa untuk mengamati dan mendiskusikan

percobaan

h. Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

6. Mengumpulkan

dan menganalisa

data

i. Membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari

percobaan maupun dari diskusi

j. Menggiring siswa untuk menganalisa data yang telah

terkumpul

7. Membuat

kesimpulan

k. Menggiring siswa untuk membuat kesimpulan dari

Kegiatan

l. Memberikan informasi tambahan

8. Kegiatan Penutup m. Menegaskan hasil pembelajaran

n. Memberikan evaluasi

o. Melakukan tindak lanjut

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

45

Instrumen respon siswa dibuat untuk mengetahui respon siswa yang

seharusnya muncul pada aktifitas yang dilakukan oleh guru. Berikut adalah

lembar observasi respon siswa terkait dengan praktek mengajar dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuiri:

Tabel 9

Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa

No Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang diobservasi

1. Kegiatan Awal a. Memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran.

2. Kegiatan Inti:

Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

b. Berperan aktif dalam menjawab pertanyaan dan ikut serta

dalam mengidentifikasi masalah

3. Membuat hipotesis. c. Siswa aktif menjawab untuk merumuskan jawaban

sementara

4. Merancang

percobaan.

d. Siswa menaati peraturan yang dibuat oleh guru saat

melakukan percobaan

5. Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

e. Siswa dapat bekerjasama saat melakukan percobaan

f. Siswa aktif dalam diskusi kelompok

g. Siswa aktif menyimak ketika kelompok lain sedang

presentasi

6. Mengumpulkan

dan menganalisa

data

h. Siswa aktif untuk mengumpulkan data dari percobaan

maupun dari diskusi

i. Siswa aktif untuk menganalisa data yang telah terkumpul

7. Membuat

kesimpulan

j. Siswa aktif dalam pembuatan kesimpulan

k. Siswa memperhatikan penjelasan guru

8. Kegiatan Penutup l. Siswa menyimak enjelasan yang diberikan oleh guru

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Slameto (2015:58), agar instrumen dapat dipercaya maka harus

diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika sebuah instrumen telah diuji validitas dan

reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah

itetapkan an kemudian untuk diteliti. Penulis menggunakan uji validitas dan

reliabilitas dengan menggunakan SPSS.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

46

a. Validitas

Uji validitas disini dimaksudkan untuk menguji kelayakan butir soal tes,

sehingga dapat digunakan dalam instrumen soal tes. Validitas adalah suatu konsep

yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya

diukur. Menurut Slameto (2015:58), viliditas berasal dari kata validity yang

artinya suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu

instrumen. Menurut Surapranata (2004: 60), validitas soal adalah “indeks

diskriminasi soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari

masing-masing kelompok”. Tujuan dari validitas soal adalah untuk menentukan

dapat tidaknya suatu soal tersebut digunakan untuk mengukur kelompok yang

akan diteliti di dalam sebuah penelitian. Berikut adalah tabel validitas soal siklus 1

dan siklus 2, dengan SK: menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya/model dan KD: mendiskripsikan sifat-sifat cahaya dan membuat suatu

karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan

menerapkan sifat-sifat cahaya, yang dilakukan di SD lain dengan menggunakan

subyek validitas kelas diatasnya yaitu kelas 6 dengan jumlah siswa 32. Jadi r tabel

yang digunakan adalah sebesar 0,349, apabila hasil dari r hitung atau corrected

item-total correlation lebih dari atau sama dengan 0,349 maka soal dinyatakan

valid.

Tabel 10

Validitas Soal

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Item

Soal

Soal

Valid

Jumlah

Soal

Valid

Siklus 1

1. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya/model

Mendeskripsi

kan sifat-sifat

cahaya

sifat-sifat

cahaya

Mampu

menjelaskan

pengertian

tentang

cahaya.

1, 2,

3, 4,

5, 6,

7, 8,

9, 10,

11

2, 3, 4,

6, 8, 9,

11

7

2. Mampu

menerapkan

bahwa

12, 13 13 1

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

47

cahaya

merambat

lurus.

3. Mampu

mengemukak

an sifat

cahaya yang

mengenai

berbagai

benda

(bening,

berwarna,

dan gelap).

14,

15,

16,

17,

18, 19

14, 15,

16, 17,

18, 19

6

4. Mampu

menerapkan

bahwa

cahaya dapat

dipantulkan.

20,

21,

22, 23

21, 22,

23

3

5. Mampu

mendeskripsi

kan sifat-sifat

cermin datar,

cekung, dan

cembung.

24,

25, 27

27 1

6. Mampu

menjelaskan

tentang

pembiasan

cahaya pada

kehidupan

sehari-hari.

26,

28,

29, 30

28, 29,

30

3

Siklus 2

1. Mampu

menyebutkan

tentang

dispersi

cahaya pada

kehidupan

sehari-hari.

3, 5,

6, 8

3, 5 2

2. Mampu

menunjukkan

bahwa

cahaya putih

terdiri dari

berbagai

warna.

1, 2,

4, 7

2, 7 2

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

48

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada siklus 1 dari jumlah soal yaitu

30 terdapat 20 soal yang valid dan pada siklus 2 dari jumlah soal 25 terdapat 15

soal yang valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas disini dimaksudkan untuk menguji kelayakan butir soal tes,

sehingga dapat digunakan dalam instrumen soal tes. Reliabilitas yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah soal-soal tes yang telah memenuhi syarat

validitas dan diuji reliabilitasnya. Menurut Slameto (2015:58), reliabilitas adalah

suatu keajegan suatu tes untuk mengukur atau mengamatri sesuatu yang menjadi

objek ukur. Menurut Allen dan Yen (Surapranata 2004: 89) reliabilitas adalah

“kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes

yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran

3. Mampu

menerapkan

cara menjaga

mata.

9, 10

11

10, 11 2

4. Mampu

menjelaskan

cacat mata

seerti rabun

jauh, rabun

dekaT, cacat

mata, dan

mata tua.

12,

13,

14,

15,

16, 17

12, 13,

15, 16

4

5. Mampu

menyebutkan

beberapa alat

obtik beserta

fungsinya.

18,

19,

20,

21,

22, 24

18, 19,

21

3

6. Membuat

suatu

karya/model,

misalnya

periskop atau

lensa dari

bahan

sederhana

dengan

menerapkan

Mampu

memanfaat-

kan sifat-sifat

cahaya dalam

pembuatan

karya

23, 25 23, 25 2

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

49

lainnya”. Reliabilitas memiliki 2 keajegan yaitu keajegan internal, tingkat

sejauhmana butir soal itu homogen baik dari segi tingkat kesukaran maupun

bentuk soalnya dan keajegan eksternal, tingkat sejauhmana skor dihasilkan tetap

sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah.

Instrumen soal yang dibuat oleh peneliti dinyatakan reliabel karena

reliability statistics yang diperoleh pada saat dilakukan uji SPSS lebih dari 0,6.

Pada siklus 1 cronbach’s alpha yang diperoleh adalah 0,884 dari 20 soal, dan

pada siklus 2 cronbach’s alpha yang diperoleh adalah 0,886 dari 15 soal.

c. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal digunakan penulis untuk mengukur agar soal pada

tes siklus 1 dan tes siklus 2 berada dalam tingkat kesetaraan yang sama. Jadi soal

tidak terlalu sulit dan soal tidak terlalu mudah. Secara umum, menurut teori klasik

tingkat kesukaran soal dapat dinyatakan melalui beberapa cara yaitu proporsi

menjawab dengan benar, skala kesukaran linier, indeks Davis, dan skala bivariat.

Proporsi jawaban benar dinyatakan dalam bentuk (p), yaitu jumlah peserta tes

yang menjawab benar dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya.

Tingkat kesukaran soal biasanya dibedakan menjadi 3 kategori yaitu mudah,

sedang, dan sulit. Berikut adalah tabel tingkat kesukaran soal menurut Surapranata

(2004: 43),:

Tabel 11

Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai P Kategori

P < 0.3 Sukar

0.3 ≤ p ≤ 0.7 Sedang

P > 0.7 Mudah

Berikut adalah rumus persamaan yang digunakan dalam menentukan tingkat

kesukaran soal dengan proporsi menjawab benar:

p= £ 𝑥

𝑁

p= proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran

£x= banyaknya peserta tes yang menjawab benar

N= jumlah peserta tes

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

50

Berikut adalah tabel hasil tingkat kesukaran soal yang dilakukan oleh penulis

pada soal-soal yang telah telah diuji validitasnya. Soal yang valid akan diuji apakah soal

tersebut berada dalam tingkat kesukaran soal yang sama.

Tabel 12

Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal No.soal Jumlah

Siklus 1

Mudah 4, 14, 15, 16, 4

Sedang 2, 3, 6, 8, 9, 11, 13, 17, 18, 19, 21, 22, 23,

27, 28, 29, 30 15

Sulit

Siklus 2

Mudah 5, 7, 13 3

Sedang 3, 5, 2, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16 18, 19,

23, 21, 25 12

Sulit

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada siklus 1 dari 20 soal terdapat 15 butir

soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang sedang dan terdapat 5 butir

soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang mudah. Hal tersebut setara

dengan hasil tingkat kesukaran soal pada siklus kedua yaitu dari 15 soal terdapat

12 butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang sedang dan terdapat 3

butir soal yang berada pada tingkat kesukaran soal yang mudah.

3.5 Indikator Kinerja

Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila ketuntasan klasikal mencapai

≥80% dari 35 siswa yang berhasil mencapai nilai dari standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan rata-rata kelas mencapai ≥ 75. KKM pada mata pelajaran

IPA yang telah ditentukan dari sekolah adalah 62.

3.6 Analisis Data

Analisis data penelitian diperoleh dari data kuantitatif dan kualitatif yang

sesuai dengan pembelajaran berbasis inkuiri. Menurut Slameto (2015:276),

analisis data adalah:

Proses mencari dan menyusun secara sistematis data (yang telah

dikumulkan dengan berbagai cara seperti: wawancara, angket, tes, dst)

dengan cara mengorganisasikan data kedalam suatu kategori, menjabarkan

kedalam bab-bab, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......Slameto (2015: 195), variabel penelitian adalah “faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel

51

mana yang penting dan yang akan dipelajari lebih lanjut dan membuat

kesimpulan seingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Sehingga dalam analisis data, data yang terkumpul akan dianalisis

menggunakan analisis komperatif yaitu membandingkan nilai sebelum pra siklus

dan nilai sesudah pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua. Dalam analisis ini,

akan dijabarkan perolehan data deskripsi kualitatif yang diperoleh dari hasil

observasi dan refleksi tiap-tiap siklus dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil persentase ketuntasan individu dan ketuntasan

klasikal dengan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan Klasikal : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑠

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%