BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

14
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a) Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga. b) Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester 2 Tahun ajaran 2015/2016. Tabel 3.1 Agenda Pelaksanaan PTK No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Februari Maret April Ket 1 Penulisan Proposal 2 Perencanaan Instrumen 3 Pelaksanaan Siklus I 4 Analisis dan Refleksi I 5 Pelaksanaan Siklus II 6 Analisis dan Refleksi II 7 Penulisan Laporan c) Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga yang berjumlah 28 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. 3.2 Variabel Yang Akan Diteliti Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi variabel penelitian merupakan suatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian. 1. Jenis Variabel

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester 2 Tahun ajaran 2015/2016.

Tabel 3.1

Agenda Pelaksanaan PTK No

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Februari Maret April Ket

1 Penulisan Proposal

2 Perencanaan Instrumen

3 Pelaksanaan Siklus I

4 Analisis dan Refleksi I

5 Pelaksanaan Siklus II

6 Analisis dan Refleksi II

7 Penulisan Laporan

c) Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun

04 Salatiga yang berjumlah 28 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 13

siswa perempuan.

3.2 Variabel Yang Akan Diteliti

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Jadi variabel penelitian merupakan suatu yang menjadi objek

pengamatan dalam penelitian.

1. Jenis Variabel

24

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen

dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a) Variabel independen/ bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen/ variabel bebasnya adalah model pembelajaran numbered

heads together (X).

b) Variabel dependen/ terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat/ variabel

dependennya dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika pada materi

pecahan siswa kelas IV (Y).

2. Hubungan antar variabel

Ariabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Hubungan antar variabel

3. Definisi Operasional Variabel

a) Model Numbered Head Together

Model Numbered Head Together merupakan varian dari diskusi kelompok.

Teknis pelaksanaanya hampir sama dengan diskusi kelompok. Model Numbered

Head Together dalam konteks proses belajar mengajar yang dapat dijalankan oleh

guru dalam penelitian ini adalah:

1. guru meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok.Guru memberi

nomor kepada setiap anggota kelompok.

2. Guru memanggil nomor untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

3. Guru tidak memberitahukan nomor berapa yang akan presentasi selanjutnya.

b) Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajarnya dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku

Y X

25

yang lebih baik lagi. Indikator yang diteliti adalah hasil belajar matematika

siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga yaitu:

1. Menjelaskan arti pecahan sebagai beberapa bagian dari keseluruhan.

2. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung arti pecahan.

3. Menuliskan letak pecahan pada garis bilangan.

4. Mengurutkan pecahan berpenyebut sama.

5. Mengurutkan pecahan berpenyebut tidak sama.

6. Membandingkan pecahan berpenyebut sama

7. Membandingkan pecahan berpenyebut tidak sama.

3.3 Prosedur (langkah-langkah) Penelitian

Prosedur tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan

dalam 3 siklus dan direncanakan akan dilaksanakan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Siklus1

1. Perencanaan ( Planing)

a) Menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Numbered Head Together

c) Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi.

2. Tindakan

Penelitian ini setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu pertemuan

ke satu dan kedua penyampaian materi sedangkan pertemuan ke tiga

evaluasi. Dalam setiap kali pertemuan, siklus 1 akan dilaksanakan

langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

A. Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa

2) Guru menanyakan kabar siswa

3) Guru mengabsensi siswa

4) Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

5) Menyampaikan tujuan pembelajaran

26

Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a) Guru menjelaskan materi tentang mengenal arti pecahan sebagai

beberapa bagian dari keseluruhan.

2. Elaborasi

a) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 orang dalam 1

Kelompok. Masing-masing siswa dalam tim diberikan nomor yang

berbeda-beda sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok.

b) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan materi

Yang sedang dipelajari. Siswa berpikir bersama untuk menemukan

Jawaban dan menjelaskan Jawaban kepada anggota dalam timnya,

Sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing

pertanyaan yang diberikan.

c) Guru menyebutkan salah satu nomor. Setiap siswa dari tiap kelompok

yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban

untuk seluruh kelas. Guru secara random memilih kelompok yang

harus menjawab pertanyaan tersebut. Siswa yang nomornya disebut

guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk

menjawab pertanyaan.

3. Konfirmasi

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

c) Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi

d) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

e) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif. Bertanya jawab tentang materi pecahan

yang belum dipahami

27

C. Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

2. Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu.

3. Guru memberi penghargaan terhadap keberhasilan individu atau

kelompok.

4. Guru menutup pembelajaran. Salam penutup

B. Pengamatan

Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian

dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Numbered Head Together termasuk hasil yang dicapai siswa.

4. Refleksi

Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together maka akan

dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah

berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam

pelaksanaan model Numbered Head Together. Dari kegiatan refleksi

tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna persiapan

pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

Siklus 2

1. Perencanaan ( Planing)

a) Menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.

b) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

Numbered Head Together.

c) Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi.

2. Tindakan

Penelitian ini setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu.

siklus 1 akan dilaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa

28

2) Guru menanyakan kabar siswa. Guru mengabsensi siswa

3) Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

4) Menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

a. Guru menjelaskan materi tentang mengenal arti pecahan sebagai

beberapa bagian dari keseluruhan.

2) Elaborasi

a. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 orang dalam 1

Kelompok. Masing-masing siswa dalam tim diberikan nomor yang

berbeda-beda sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok.

b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan materi yang

sedang dipelajari. Siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban

dan menjelaskan. Jawaban kepada anggota dalam timnya, sehingga

semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan

yang diberikan. Guru menyebutkan salah satu nomor

c. Setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat

tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Guru secara

random memilih kelompok yang harus menjawab

pertanyaan tersebut. Siswa yang nomornya disebut guru dari

kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab

pertanyaan.

3) Konfirmasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan. Siswa dari kelompok lain

menanggapi atau mengomentari hasil dari

kelompok yang presentasi. Guru memberikan umpan balik dan

penguatan terhadap kerja siswa.

c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa

agar lebih berpartisipasi aktif. Bertanya jawab tentang materi pecahan

29

yang belum dipahami

b. Kegiatan Penutup

1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

2. Guru melaksanakan evaluasi dengan membagi lembar tes formatif

untuk dikerjakan secara individu. Guru memberi penghargaan terhadap

keberhasilan individu atau kelompok. Guru menutup pembelajaran.

Salam penutup

3. Pengamatan

1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan

mencatat semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

2. Memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus 1.

4. Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan

data/hasil observasi yang terkumpul.

2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2.

3. Evaluasi tindakan siklus 2.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulan

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan

hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik

tes dan non tes.

a. Teknik Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar,

sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam

memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa.

30

Tabel 3. 2

Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Item Tes

Nomor

item

Jumlah

item

6.

Menggunaka

n pecahan dalam

pemecahan

masalah

6.1 Menjelaskan

arti pecahan dan

urutannya

1. Mengurutkan pecahan

berpenyebut sama.

2. Mengurutkan pecahan berpenyebut tidak

sama

3. Membandingkan pecahan berpenyebut

sama.

4. Membandingkan

pecahan berpenyebut tidak sama

12,15,22,

23,

21,24,25

9,

18,11

4

3

1

2

a.Teknik Non Tes

Teknik non tes sangat penting dalam mengakses siswa pada ranah

afektif dan psikomotor, berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan

pada aspek kognitif. Ada beberapa macam teknik non tes.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera, dalam penelitian ini

adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas) melihat

Standar

Kompetensi

Kompotensi

Dasar Indikator

Item Tes

Nomor

item

Jumlah

item

6. Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan masalah

6.1 Menjelaskan

arti pecahan

dan urutannya

1. Mengenal arti pecahan sebagai beberapa

bagian dari

keseluruhan 2. Menyelesaikan soal

cerita yang

mengandung arti

pecahan 3. Menuliskan letak

pecahan pada garis

bilangan

5,16,20

1,2,3.4,

6,7,8,

3

4

3

31

sekaligus mengamati secara langsung guru dalam proses pembelajaran

Numbered Head Together kemudian mengisi lembar observasi yang telah

disediakan.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi mendalam yang

diberikan secara lisan dan spontan, tentang wawasan, pandangan atau aspek

kepribadian peserta didik.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan

tentang pelaksanaan pembelajaran Numbered Head Together mulai dari

kegiatan awal, inti dan akhir kegiatan pembelajaran berupa foto.

3.5 Uji Validitas Dan Reliabilitas Data

Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan

digunakan merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan

reliabilitas. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan

reliabel.

1) Uji Validitas

Untuk menguji valid tidaknya sebuah soal yang akan diujikan kepada siswa

terlebih dahulu peneliti menguji cobakan soal evaluasi kepada kelas yang berbeda

yaitu kelas 5 SDN Kutowinangun 04. Validitas suatu tes atau instrumen adalah

instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Pengukuran untuk menguji sebuah soal itu valid atau tidak valid. Suatu soal dapat

dikatakan valid atau tidak valid itu tergantung pada mampu tidaknya alat ukur

tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Uji validitas

dilakukan pada siswa kelas V dengan peserta tes sebanyak 23 siswa dengan

jumlah responden (N) = 23, maka nilai r tabel = 0,433 (Anas Sudijono 2012:479).

Untuk menghitung nilai corrected item to total correlation menggunakan aplikasi

SPSS versi 16.0.

berikut ini akan disajikan hasil uji validitas instrumen soal pada siklus 1 dan

siklus 2 yaitu sebagai berikut: Dari 25 soal yang diujikan pada siklus 1 dan siklus

32

II diketahui bahwa ada 20 soal yang dinyatakan valid dan 5 soal yang dinyatakan

tidak valid. Pengujian validitas digunakan dengan uji statistik uji correlate Karl

Pearsons. Adapun soal valid adalah soal nomor1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15,

16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor

10,13,14,17,19.

Berdasarkan tabel uji validitas diatas ada 25 item soal, setelah diuji validitas

menggunakan SPSS 16.0 terdapat 20 soal yang valid dan terdapat 5 soal yang

tidak valid karena nilai r tabelnya dibawah 0,433 tetapi peneliti hanya

menggunakan soal yang nilai r tabelnya valid dan tertinggi yang dijadikan

evaluasi pada siswa kelas IV SDN Kutowinangun 04.

Berikut ini cara menentukan validitas menggunakan SPSS :

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

1. Ketik data nilai siswa di excel

2. Buka program spss

3. Masukan data pada spss

4. Kemudian klik Analyze – Correlate- Bivariate

5. Masukan semua item ke kotak variables

6. Klik OK

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan. Tes yang memiliki konsistensi reliabilitas tinggi adalah

akurat terhadap kesempatan testing dan instrument tes lainnya. ketepatan atau

ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel sering disebut dengan nama lain misalnya

terpercaya, terandalkan, stabil, konsisten dan lain sebagainya. Untuk menghitung

tingkat reliabilitas tes hasil belajar dalam penelitian ini digunakan rumus dari

reliabilitas alpha cronbach Untuk menghitung reliabilitas digunakan alat bantu

statistic 16.0 for windows.

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang

mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan

koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin

33

tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya.

Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Koefisien Reliabilitas Data Instrumen Koefisien Kualifikasi

0.80-1.00 Sangat Reliabel

0,80-0,60 Reliabel

0,60-0,40 Cukup Reliabel

0,40-0,20 Kurang Reliabel

… ≤ 0,20 Tidak Reliabel

Berikut ini akan disajikan hasil pengujian reliabilitas instrumen soal yang

akan digunakan pada siklus 1 maupun siklus II yaitu sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.974 20

Mengacu pada ketentuan kategori reliabilitas di atas,maka reliabilitas

instrumen yang akan digunakan pada siklus 1 dan siklus II masuk dalam

kategori reliabilitas memuaskan; dengan nilai alpha 0,974.

Berikut ini cara menentukan reliabilitas menggunakan SPSS :

Langkah-langkahnya dapat kita lakukan sebagai berikut:

1. Buka program spss

2. Buka data yang akan diuji reliabilitasnya

3. Klik Analyze-Scale-Reliability Analyze

4. Kemudian akan muncul kotak dialog Reliabiliyt Analyze pindahkan

semua variabel ke dalam kotak di sebelah kanan, dengan cara klik tanda

panah yang terdapat diantara kedua kotak tersebut

5. Klik statistic, kemudian muncul kotak dialog baru yakni Reliability

Analyze: Statistic Beri tanda centang pada item, scale dan scale if item

deleted pada kotak “Descriptive for”.

Tabel 3.5

Uji Reliability Instrumen

Siklus I dan II

34

6. Klik continue, klik OK (maka secara otomatis akan muncul output dari

Perintah tersebut). Dan untuk mengetahui data tersebut reliable atau

tidak dapat dilihat dari nilai alpha.

7. Data akan reliable bila nilai alpha lebih besar dari pada nilai pada tabel

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Tindakan Guru Dalam Model Pembelajaran

Numbered Head Together Di Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

Semester II Tahun Ajaran 2015/2016

No Aspek Indikator No

item

1 Kegiatan awal Kemampuan guru menyiapkan

mental siswa ketepatan cara dan isi

a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa

b) Guru mengkondisikan siswa

c) Guru menanyakan kabar siswa d) Guru mengabsensi siswa

e) Guru memberikan apersepsi

kepada siswa f) Menyampaikan tujuan

pembelajaran

2 Kemampuan guru membangun apersepsi ketepatan cara dan isi

a) Guru memberikan ilustrasi (melakukan ice breaking dengan

bertanya kepada siswa pernahkan

kalian makan pizza)

3 Kemampuan guru memotivasi siswa a) menyadarkan siswa

b) menyampaikan tujuan pembelajaran

c) menyampaikan langkah-langkah

model numbered head together

4 Kegiatan inti

kemampuan guru melaksanakan

eksplorasi ketepatan cara dan isi kemampuan guru melaksanakan

elaborasi ketepatan cara dan isi

numbered Head Together

a) mengali pengetahuan siswa

b) kesesuaian pertanyaan

c) penerimaan siswa dalam menerima pertanyaan

d) penggunaan media

e) Siswa dibagi dalam kelompok.

Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.

f) Guru memberikan tugas/pertanyaan

dan masing-masing kelompok mengerjakannya

g) Kelompok berdiskusi untuk

menemukan jawaban yang

dianggap paling benar dan

35

memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban

tersebut.

h) Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang

dipanggil mempresentasikan

jawaban hasil diskusi kelompok

mereka.

5 Kemampuan guru melaksanakan

konfirmasi ketepatan cara dan isi

a) Guru bertanya jawab tentang hal

hal yang belum diketahui siswa. b) Guru bersama siswa bertanya jawab

c) meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan. d) Siswa dari kelompok lain

menanggapi atau mengomentari

hasil dari kelompok yang presentasi e) Guru memberikan umpan balik dan

penguatan terhadap kerja siswa

f) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi

siswa agar lebih berpartisipasi aktif

lagi

6 Kegiatan akhir kemampuan guru melaksanakan kegiatan akhir

ketepatan cara dan isi

a) Melaksanakan simpulan

b) Melaksanakan refleksi

pembelajaran dengan melibatkan

siswa

c) Melaksanakan tindak lanjut

Indikator yang merumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas

sesuai dengan standar proses dan sintaks model Numbered Head Together. Dalam

observasi ini terdapat empat kategori jawaban sangat baik,baik,kurang dan sangat

kurang dari setiap pertanyaan,yang dipilih salah satu sesuai dengan keadaan yang

terjadi di lapangan dengan perincian sebagai berikut:

Sangat Baik = 4

Baik = 3

Kurang = 2

Sangat Kurang = 1

36

3.6 Indikator Kinerja

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dari jumlah siswa yang

mencapai KKM kelas yaitu 70% mengalami ketuntasan dengan KKM 67

3.7 Teknik nalisis Data

Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif komparatif yaitu

membandingkan hasil setiap perolehan nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka . Adapun rumus yang digunakan

adalah:

1. Menghitung ketuntasan belajar

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan

perhitungan:

Ketuntasan =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

jumlah seluruh siswa x 100

2. Menghitung ketuntasan indikator kinerja

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase

dengan perhitungan:

Ketuntasan = jumlah nilai siswa yang tuntas belajar individu

jumlah siswa x 100

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu

menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan

oleh sekolah yaitu 67 sekurang-kurangnya 80% dari jumlah siswa yang

ada di kelas tersebut.

3. Menghitung hasil observasi guru

Untuk menghitung kinerja guru dalam melaksanakan model

pembelajaran maka dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Hasil observasi guru = 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 1+𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑟 2

2