BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

12
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Kumpulrejo 03, Kecamatan Aryomulyo. Siswa kelas V ini berjumlahkan 22 anak yang terdiri yang dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Di SDN Kumpulrejo 03 ini adalah jauh dari perkotaan Salatiga atau didaerah pedesaan. Di desa ini penduduk pencahariannya adalah bertani dan buruh. Kondisi ini juga menyebabakan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya didalam pendidikan. Sehingga hasil belajar siswa rendah. Peneliti adalah guru kelas V SDN Kumpulrejo 03. Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran yang akan dilakukan. Metode dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Menurut (Sanjaya, 2013) Penelitian Tindakan Kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahakannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalan situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebutt. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya dalah kegiatan atau aktivitas siswa pada saat pembelajaran dilaksanakan didalam kelas, yaitu pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk melihat hasil belajar siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kumpulrejo 03 Salatiga. Jumlah siswa dikelas V ini adalah 22 anak yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan pada tahun pelajaran 2015/2016. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun2016, dapat dilihat pada tabel berikut:

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Kumpulrejo 03, Kecamatan

Aryomulyo. Siswa kelas V ini berjumlahkan 22 anak yang terdiri yang dari 14

siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Di SDN Kumpulrejo 03 ini adalah jauh

dari perkotaan Salatiga atau didaerah pedesaan. Di desa ini penduduk

pencahariannya adalah bertani dan buruh. Kondisi ini juga menyebabakan

kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya didalam pendidikan.

Sehingga hasil belajar siswa rendah. Peneliti adalah guru kelas V SDN

Kumpulrejo 03.

Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran

yang akan dilakukan. Metode dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas. Menurut (Sanjaya, 2013) Penelitian Tindakan Kelas adalah

proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan

upaya untuk memecahakannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalan situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan

tersebutt.

Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya dalah kegiatan atau aktivitas

siswa pada saat pembelajaran dilaksanakan didalam kelas, yaitu pada saat

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk melihat hasil belajar siswa dan

aktivitas guru dalam pembelajaran.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kumpulrejo 03

Salatiga. Jumlah siswa dikelas V ini adalah 22 anak yang terdiri dari 14 siswa

laki-laki dan 8 siswa perempuan pada tahun pelajaran 2015/2016. Kegiatan

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun2016, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

21

Tebel 3.1

Kegiatan Penelitian di SDN Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomuyo Semester

2 Tahun Pelajaran 2015/2016

Waktu

Kegiatan

Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pelaksanaan

Analisi Data

Penyusunan Laporan

3.2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel (Sugiyono, 2012) yaitu:

a. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah model cooperative

learning tipe make a match. Variabel independen atau variabel bebas

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Model cooperative

learning tipe make a match ini adalah proses belajar untuk mendorong

siswa dalam belajar mendiri, dan melibatkan siswa untuk berperan aktif

dalam menemukan jawaban dan memecahakan masalah dengan

menggunakan contoh-contoh yang telah disajikan oleh guru dari materi

yang diajarkan. Adapaun tahap-tahap model cooperative learning tipe

make a match (Suprijono, 2011) adalah: 1) Guru menyiapkan beberapa

kartu yang berisikan materi yang sudah diajarkan, sebaliknya satu bagian

kartu soal dan bagian kartu jawaban. 2) Setiap siswa mendapatkan satu

buah kartu. 3) Tiap siswa memikirkan jawaban soal yang dipegang. 4)

setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya atau soal jawaban. 5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu diberikan poin.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

22

b. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipenagaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2012:61)Dalam penelitian ini adalah hasil belajar adalah hasil

akhir dari proses belajar yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung didalam kelas, hasil ini berupa skor nilai yang diberikan oleh

guru setelah individu mengerjakan tes yang diberikan.

3.3. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR)

adalah yang digunakan guru didalam kelas secara berkolaboratif (Mahmud,

2011). Penelitian tindakan kelas (PTK) berkaitan erat dengan persoalan praktik

pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian tindakan kelas

(PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional (Suyanto, 1997:4).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah proses pengkajian masalah

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk

memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana

dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut

(Sanjaya, 2013).

Penelitian Tindakan Kelas bukan sebagai langkah-langkah yang bisa

terselesaikan dengan sendirinya tetapi dengan berupa tahap-tahap yang

menyangkut perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model

penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto,2006:17-21) dalam (Ermalinda, 2014).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

23

Gambar 3.1

Model Suharsimi Arikunto

Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebanyak dua siklus yaitu:

1. Siklus I Untuk Rencana Pembelajaran 1 dan 2

Meliputi:

a. Perencanaan

a) Menyusun RPP Mata Pelajaran IPA kelas V untuk pertemuan siklus I

pertemuan 1 dan 2

b) Menyiapkan soal untuk pertemuan 1,2 siklus I

c) Menyiapkan format observasi dan format refleksi siklus I pertemuan 1

dan 2

d) Menyiapkan soal untuk pos tes untuk siklus I pertemuan 1 dan 2

b. Tindakan dan Observasi

Pertemuan 1 dan 2

a) Memberikan motivasi kepada siswa.

b) Guru memjelaskan tujuan pembelajaran.

c) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan materi atau topik

yang cocok, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu

jawaban.

d) Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu

e) Tiap siswa memikirkan satu kartu jawaban soal siswa yang dipegang.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

24

f) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya (soal jawaban)

g) Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu

diberikan poin.

h) Demikian seterusnya

i) Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) model cooperative learning tipe make a

match dari hasil pos tes.

j) Pada akhir pembelajaran model cooperative learning tipe make a

match, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat melakukan

refleksi tethadap pembelajaran IPA model cooperative learning tipe

make a match yang telah dilaksanakan.

k) Kesimpulan/penutup

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan data aktivitas pembelajaran, baik

data siswa ataupun data gurunya. Kegiatan observasi ini meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Observer menyiapakn lembar pengamatan untuk situasi kelas, baik

situasi guru ataupun situasi siswa.

b) Observasi mengumpulkan data hasil observasi

d. Refleksi

Data yang telah dikumpulkan oleh observer dianalisis bersama-sama

antara peneliti dengan teman sejawat. Data-data yang diperoleh

selanjutnya disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa dalam

pembelajaran tersebut, adapun langkah selanjutnya dalam refleksi terhadap

hasil yang telah dikerjakan dan pertanyaan yang perlu dikemukkan dalam

proses refleksi adalah:

1) Apakah proses pembelajaran dengan menggunakan metode make a

match dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

2) Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar siswa?

3) Berapa banyak siswa yang mengalamai peningkatan hasil belajar?

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

25

4) Apakah hasil belajar siswa sudah mencapai target yang diinginkan

peneliti?

2. Siklus II (pemantapan) untuk Rencana Pembelajaran 1 dan 2

a. Perencanaan

a) Mereview RPP berdasarkan RPP siklus I utuk pertemuan 1 dan 2

siklus II

b) Menyiapkan soal IPA ,untuk pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.

c) Menyiapakan format observasi dan format refleksi siklus II untuk

pertemuan 1 dan 2.

d) Menyiapkan soal IPA untuk pos tes pada siklus II untuk pertemuan

1 dan 2.

b. Tindakan dan Observasi

Pertemuan 1 dan 2

a) Memberikan motivasi kepada siswa.

b) Guru memjelaskan tujuan pembelajaran.

c) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan materi atau topik

yang cocok, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya

kartu jawaban.

d) Sebagai sesi review, setiap siswa diperoleh masing-masing satu

kartu yang berisikan kartu soal dan kartu jawab yang bukan

pasangannya.

e) Setiap siswa mencari kartu jawaban dari kartu soal yang dipegang

yang berada pada teman satu kelompok atau dua kelompok lain

yang telah di tentukan sebelumnya, jika seluruh anggota kelompok

telah menemukan pasangan kartu yang cocok, maka kelompok

tersebut berkumpul dengan pasangannya masing-masing.

f) Jika ada siswa yang tidak dapat mencocokan kartunya, maka siswa

tersebut akan mendapat hukumannya atau pengurangan skor yang

telah disepakati bersama.

g) Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses

pembelajaran IPA model cooperative learning tipe make a match.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

26

h) Pada akhir pembelajaran model cooperative learning tipe make a

match, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat

melakukan refleksi tethadap pembelajaran IPA model cooperative

learning tipe make a match yang telah dilaksanakan.

i) Kesimpulan/penutup

c. Observasi

a) Observasi melakukan semua langkah observai sebagimana pada

siklus I.

d. Refleksi

Peneliti dan tim kolaborasi menganalisis semua tindakan kelas pada

siklus II, sebagaimana langkah yang telah dilakukan pada siklus I.

Kegiatan ini untuk mengukur dan mengambil kesimpulan dengan

menggunakan pembelajaran IPA model cooperative learning tipe make

a match.

3.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan proses pengambilan data dalam penelitian di

mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Teknik ini

digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan

menggali data melalui pengamatan secara langsung dan mendalam

terhadap subjek dan objek yang diteliti. Observasi ini dimaksudkan

sejauh mana penulis sebagai peneliti konsisten dalam melaksanakan

pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran yang telah

dirancangkan.

b. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar siswa. Tes ini

akan dilakukan setelah pembelajaran tiap siklus selesai dilakukan. Hal

ini digunakan sebagai ukuran untuk melihat apakah model

coopeartaive learning tipe make a match yang diterapkan dapat

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

27

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Kumpulrejo 03

Kecamatan Argomulyo.

3.4.2. Instrument Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat agar aspek-aspek yang akan diobervasi jelas

dan terarah. Pada lembar observasi aktivitas siswa yang diamati

adalah: 1) memperhatikan guru, 2) mengemukan pendapat secara lisan,

3) memberikan kesempatan berpendapat kepada teman, 4). Saling

membantu dan menyelesaikan tugas, 5) memberikan gagasan, 6)

mendengarkan dengan baik ketika ada teman yang menyampaikan

pendapatnya. Sedangkan pada lembar observasi aktivitas guru

mengamati kegiatan mengajar guru; 1) pendahuluan, 2) kegiatan ini, 3)

kegiatan penutup.

b. Butir Soal Tes

Butir soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal tes

pilihan ganda untuk melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran

IPA. Adapun kisi-kisi soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal Materi Sifat-Sifat Cahaya Siklus I Standar

Kompotensi

Kompotensi

Dasar

Indikator Jumlah

Soal

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya melalui

kegiatan

membuat suatu

karya/model

6.1

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

1. Secara individu

maupun kelompok,

siswa dapat

mendemonstrasikan

sifat-sifat cahaya yang

mengenai berbagai

benda bening

(bening,berwarna, dan

gelap).

2. Secara individu

maupun kelompok,

siswa dapat

1,2,6,9,10,11

,12

13,15,16,18,

20

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

28

mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya yang

mengenai benda yang

dapat menembus

benda bening.

3. Menunjukkan contoh

peristiwa cahaya

merambat lurus.

4. Memberikan contoh

peristiwa penguraina

cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

,21,22,25,27,

28,29

30,31,32,34,

35,36,40

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Materi Sifat-Sifat Cahaya Siklus II Standar

Kompotensi

Kompotensi

Dasar

Indikator Jumlah Item

6. Menerapkan

sifat-sifat

cahaya melalui

kegiatan

membuat suatu

karya/model

6.1

Mendeskripsikan

sifat-sifat cahaya

1. Secara individu

maupun kelompok,

siswa dapat

mendemonstrasikan

Sifat-sifat Cahaya

Apabila Mengenai

Cermin Datar dan

Cermin Lengkung

(Cekung dan

Cembung)

2. Secara individu

maupun kelompok,

siswa dapat

mendeskripsikan sifat-

sifat cahaya yang

mengenai cermin datar

dan cermin lengkung

(cembung dan

cekung).

3. Memberikan contoh

1,2,4,5,6,8,9,1

0,11,

12,13,14,15,1

6,17,18,19

20,21,22,24,2

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

29

peristiwa penguraina

cahaya dalam

kehidupan sehari-hari.

5,27,28,29

3.5. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian dikelas ini adalah: melihat

rata-rata hasil belajar siswa pada akhir penelitian lebih baik dari rata-rata

kondisi awal. Rata-rata belajar pada siklus II lebih baik dari hasil belajar

rata-rata siklus I. Nilai ketuntasan (KKM) siswa adalah ≥ 68. Pada

penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila ≥ 75%. penelitian

tindakan kelas ini dikata berhasil jika nilai ketuntasannya mencapai ≥ 68

yakni skor standar ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada

awal tahun pelajaran 2015/2016.

3.6. Teknik Analisi Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah data berupa hasil belajar

IPA dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif berupa

hasil pra siklus,siklus I dan siklus II, cara menghitung peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa secara individu. Jika siswa mampu

mencapai skor minimal 68 dan ketuntasan klasikal. Apabila siswa

mencapai ≥75% dari jumlah seluruh siswa akan dihitung dengan

menggunakan rumus. Analisis tersebut akan dihitung dengan menghitung

ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus berikut:

Ketuntasan Individu=

Ketuntasan Klasikal=

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas adalah suatu instrumen yang menunjukan tingkat

ketepatan atau keacekan suatu instrument untuk mengukur apa yang harus

diukur. Menurut Masrum dalam (Sugiyono, 2012)untuk mengetahui suatu

instrument itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

30

mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Untuk penelitian ini

menggunakan korelasi 0,30 untuk mengetahui instrumen valid dan tidak

valid.

Tabel 3.4.

Haisil Uji Validitas Siklus I

Bentuk instrumen Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 40 1,2,6,,9,10,11,12

,13,15,16,18,20

,21,22,25,27,28,29

30,31,32,34,35,36,40

3,4,5,7,8,14,17,19,23,26,37,

38,39

Untuk siklus soal berbentuk pilihan ganda dan berjumalah 40 soal. Dalam

soal 40 soal pilihan ganda ini setelah diuji mendapatkan hasil 25 valid dan

15 tidak valid.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Siklus II

Bentuk

instrumen

Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan Ganda 30 1,2,4,5,6,8,9,10,11,

12,13,14,15,16,17,18,1

9

20,21,22,24,25,27,28,2

9

3,7,23,26,30

Untuk siklus soal berbentuk pilihan ganda dan berjumalah 30 soal. Dari 30

soal pilihan ganda ini setelah diuji mendapatkan hasil 25 valid dan 5 tidak

valid.

Uji Reabilitas Soal menunjukan sejauh mana pengukuran relatif

konsisten. Jika dikenakan pada suatu objek Sutrisno Hadi dalam Arikunto

(2010:173). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas berdasarkan

pedoman yang dikemukan oleh George dan mallery yang didasarkan pada

nilai koofesien alpha Crobrach (α) sebagai berikut:

(α) ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11166/3/T1_292012622_BAB...Penyusunan Laporan . 3.2. Variabel Penelitian . Dalam

31

0,8 <α ≤ 0,9 : Realibilitas bagus

Α > 09 : Realibilitas memuaskan

Pengujian instrumen ini menggunakan progaram SPSS 16,0

dibawah ini

merupakan tabel uji relibitas siklus I dan siklus II.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.891 25

Uji realibilitas sikklus I berada 0,8 < α ≤ 0,9, sehingga dapat dikatakan

bahwa realibilitas bagus.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.898 25

Uji realibilitas sikklus I berada 0,8 < α ≤ 0,9, sehingga dapat dikatakan

bahwa realibilitas bagus.