BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

14
41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas V SDN Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap (semester II) tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan lokasinya SD N Jogonayan berada di wilayah pedesaan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 28 siswa terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 14 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat bermacam-macam. Ada yang sangat mampu, mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit juga yang lemah dalam ekonomi. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah pedagang dan petani, tetapi mayoritas pekerjaan petani. Penelitian dilakukan di SD N Jogonayan dengan alasan dan pertimbangan di SD tersebut belum pernah menjadi tempat penelitian tindakan kelas, khususnya dalam mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran TPS menggunakan pendekatan inkuiri. 3.2 Variabel Penelitian Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes yang terdiri dari observasi (pengamatan) berfikir individu, diskusi berpasangan dengan teman, ketika berbagi jawaban dalam diskusi kelas, dan melakukan langkah-langkah dalam inkuiri serta 60% skor tes formatif. Dapat diperoleh dengan rumus : Hasil Belajar (HB) = 40 % skor Non Tes (pengamatan berfikir individu, diskusi berpasangan, berbagi jawaban di kelas, langkah-langkah dalam Inkuiri) + 60 % skor Tes Formatif

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas V SDN

Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang semester II Tahun Pelajaran

2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester genap

(semester II) tahun pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan lokasinya SD N Jogonayan berada di wilayah pedesaan.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V sebanyak 28 siswa terdiri dari laki-laki

14 siswa dan perempuan 14 siswa. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa

sangat bermacam-macam. Ada yang sangat mampu, mampu, ada yang cukup

tetapi tidak sedikit juga yang lemah dalam ekonomi. Pekerjaan orang tua/wali

siswa sebagian besar adalah pedagang dan petani, tetapi mayoritas pekerjaan

petani.

Penelitian dilakukan di SD N Jogonayan dengan alasan dan pertimbangan di

SD tersebut belum pernah menjadi tempat penelitian tindakan kelas, khususnya

dalam mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran TPS menggunakan

pendekatan inkuiri.

3.2 Variabel Penelitian

Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes

yang terdiri dari observasi (pengamatan) berfikir individu, diskusi

berpasangan dengan teman, ketika berbagi jawaban dalam diskusi kelas,

dan melakukan langkah-langkah dalam inkuiri serta 60% skor tes formatif.

Dapat diperoleh dengan rumus :

Hasil Belajar (HB) = 40 % skor Non Tes (pengamatan berfikir individu, diskusi berpasangan, berbagi jawaban di kelas, langkah-langkah dalam Inkuiri) + 60 % skor Tes Formatif

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

42

Model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan inkuiri adalah

suatu rangkaian belajar siswa secara individu berfikir (think), berpasangan

(pairs), dan bebagi jawaban dalam keseluruhan kelas (share) yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga siswa dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan

dari Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto

(2010 : 131) bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang

juga menunjukkan langkah, yaitu : a). Perencanaan atau planning, b). tindakan

atau acting, c). pengamatan atau observing, dan d). refleksi atau reflecting.

Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau

kegiatan berulang. ‘Siklus’ inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri utama

dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan

dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja.

Kemmis dan McTaggart memandang komponen sebagai langkah dalam

siklus, sehingga keduanya menyatukan dua komponen yang ke-2 dan ke-3, yaitu

tindakan (acting) dan pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Hasil dari

pengamatan ini kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu

refleksi-mencermati apa yang sudah terjadi-(reflecting). Dari terselesaikannya

refleksi lalu disusun sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk

rangkaian tindakan dan pengamatan lagi, begitu seterusnya.

Mengacu dari Kemmis dan Mc Taggart, Hubungan antara Kegiatan

tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan

tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Rencana tindakan yang akan dilakukan

oleh peneliti yaitu PTK menggunakan model spiral dari Kemmis dan McTarggart

dengan menggunakan 3 siklus. Di dalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu:

perencanaan (pembuatan RPP, lembar observasi, lembar evaluasi), implementasi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

43

RPP dan observasi, serta refleksi. Penjelasan lebih rinci akan disajikan di gambar

berikut ini.

Gambar 3.1 Model Visualisasi Bagan (Model Spiral dari Kemmis dan Mc Targgart)

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus I antara lain adalah :

1. Perencanaan Tindakan I

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

Jepang. Perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal

(terlampir), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat

untuk dua kali pertemuan.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi I

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

44

3. Refleksi I

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada

Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan

dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta

hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan

sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II.

Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.

Dalam pelaksanaan siklus II sama seperti pada siklus I, yakni terdapat tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan yang terakhir

adalah refleksi. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan II

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu

penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar Penilaian

(evaluasi), media dan alat peraga serta lembar observasi.

Dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II disertai dengan

penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah

pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi II

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan

observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan

pelaksanaan tindakan penelitian.

3. Refleksi II

Refleksi dalam Siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-

hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

45

tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi ini

berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan

pada Siklus III. Siklus III akan dilaksanakan jika Siklus II belum tuntas.

Dalam pelaksanaan siklus III sama seperti pada siklus I dan Siklus II,

yakni terdapat tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi,

dan yang terakhir adalah refleksi. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan III

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I dan

Siklus II yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar

Penilaian (evaluasi), media dan alat peraga serta lembar observasi.

Dalam Siklus III ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan

hasil refleksi pada Siklus I dan Siklus II. Tindakan pada Siklus III disertai

dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi

masalah pada Siklus I dan Siklus II atau dapat meningkatkan ketrampilan yang

diinginkan.

2. Implementasi Tindakan dan Observasi III

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di

kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

3. Refleksi III

Refleksi dalam Siklus III ini dilakukan sama seperti refleksi pada Siklus I

dan Siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan

kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta

hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

46

Berikut ini disajikan tabel 3.1 tentang Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru :

Tabel 3.1

Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru

NOINDIKATOR/

ASPEK YANG DIAMATI

SKOR

4 3 2 1

I. Pendahuluan

1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 4 3 2 1

2 Melakukan kegiatan apersepsi 4 3 2 1

3 Memberikan motivasi 4 3 2 1

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3 2 1

5 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 4 3 2 1

II. Kegiatan Inti

A. Penguasaan Materi Pembelajaran

6 Menunjukkan penguasaan materi 4 3 2 1

7 Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang berhubungan dan yang relevan

4 3 2 1

8 Memfasilitasi pembelajaran 4 3 2 1

B. Pendekatan Inquiry

9 Membimbing siswa dalam mengidentifikasi masalah 4 3 2 1

10 Membimbing siswa dalam menganalisis masalah 4 3 2 1

11 Membimbing siswa dalam merumuskan masalah 4 3 2 1

12 Membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis 4 3 2 1

13 Membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi 4 3 2 1

14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengklasifikasi hal-hal positif

4 3 2 1

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

47

15 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengklasifikasi hal-hal negatif

4 3 2 1

16 Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan 4 3 2 1

17 Meminta siswa untuk membuat rekomendasi 4 3 2 1

18 Meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi 4 3 2 1

C. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar

19 Menggunakan media gambar secara efektif dan efisien 4 3 2 1

20 Menghasilkan pesan yang menarik 4 3 2 1

21 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media gambar 4 3 2 1

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

22 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui diskusi kelompok

4 3 2 1

23 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui diskusi kelas

4 3 2 1

24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat siswa dalam belajar

4 3 2 1

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Melakukan penilaian saat : 4 3 2 1

25 Siswa mengidentifikasi masalah 4 3 2 1

26 Siswa menganalisis masalah 4 3 2 1

27 Siswa merumuskan masalah 4 3 2 1

28 Siswa merumuskan hipotesis 4 3 2 1

29 Siswa mengumpulkan informasi 4 3 2 1

30 Siswa mengklasifikasi hal-hal positif 4 3 2 1

31 Siswa mengklasifikasi hal-hal negatif 4 3 2 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

48

32 Siswa membuat kesimpulan 4 3 2 1

33 Siswa membuat rekomendasi 4 3 2 1

34 Siswa mempresentasikan hasil diskusi 4 3 2 1

F. Penggunaan Bahasa

34 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar

4 3 2 1

III. Penutup

35 Memberikan reinforcement (penguatan) 4 3 2 1

36 Membimbing siswa yang kesulitan membuat kesimpulan 4 3 2 1

37 Melaksanakan tindak lanjut 4 3 2 1

Skor Total

Penilaian terhadap aktivitas guru dilakukan dari berbagai aspek (indikator

yang diamati), yaitu : Kegiatan awal (Pendahuluan), Kegiatan Inti yang meliputi

penguasaan materi pembelajaran, pendekatan inkuiri, pemanfaatan media dan

sumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa,

penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan Kegiatan Penutup

(penguatan dan tindak lanjut).

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

49

Tabel 3.2 tentang Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 3.2

Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa

NOINDIKATOR/

ASPEK YANG DIAMATI

SKOR

4 3 2 1

1 Siswa mengidentifikasi masalah 4 3 2 1

2 Siswa menganalisis masalah 4 3 2 1

3 Siswa merumuskan masalah 4 3 2 1

4 Siswa merumuskan hipotesis 4 3 2 1

5 Siswa mengumpulkan informasi 4 3 2 1

6 Siswa mengklasifikasi hal-hal positif 4 3 2 1

7 Siswa mengklasifikasi hal-hal negatif 4 3 2 1

8 Siswa membuat kesimpulan 4 3 2 1

9 Siswa membuat rekomendasi 4 3 2 1

10 Siswa mempresentasikan data (hasil diskusi) 4 3 2 1

Skor Total

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

50

3.4. Data dan Cara Pengumpulan

3.4.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu

data yang diperoleh langsung dari hasil observasi (pengamatan) siswa dan guru;

dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh

dari tes formatif dan rubrik penilaian inkuiri.

3.4.2 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini

adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

a). Tes

Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif . Tes formatif berbentuk pilihan

ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi

pembelajaran Think Pair Share dengan menggunakan pendekatan inkuiri.

b). Non Tes

Non tes dalam penelitian ini berupa observasi dan rubrik inkuiri siswa

ketika berfikir individu, diskusi berpasangan dengan teman sebangku,

berbagi jawaban dalam diskusi kelas dengan langkah- langkah dalam

inkuiri.

Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen

yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan

diamati dan situasi yang akan diobservasi.

3.4.3 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah butir-butir soal

(Terlampir), rubrik penilaian inkuiri (Terlampir), lembar observasi aktivitas siswa

(Terlampir), dan lembar observasi aktivitas guru (Terlampir).

3.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kesesuaian hasil

belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa, target, KKM

IPS ≥90 dan apabila sebanyak 100% siswa telah mencapai nilai minimal 90 maka

dikatakan tuntas secara klasikal.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

51

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

Komparatif yaitu membandingkan hasil dari Prasiklus, siklus I, siklus II, dan

siklus III dengan menggunakan distribusi ketuntasan, skor rata-rata, skor minimal,

skor maksimal, dan persentase. Untuk melakukan Analisis data telebih dahulu

dilakukan Uji Prasarat Instrumen Penelitian, yang terdiri dari Uji Validitas Isi, Uji

Reliabilitas, dan analisis data. Uji prasarat instrumen penelitian terdiri dari

validitas, reliabilitas yang di perkuat oleh tingkat kesukaran soal.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi

product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2010 : 213). Rumus

korelasi product moment dengan angka kasar.

= ∑ − (∑ )(∑ )[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]

Keterangan:

rxy = index korelasi antara dua variable yang dikorelasikan

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah (banyaknya) data

Uji validitas dilakukan dengan SPSS 17,0. Tentang kriteria tinggi rendahnya

validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria intrumen menurut

Saifuddin Azwar dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) menyatakan bahwa suatu

item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total

correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah

item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan

instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

52

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator

sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-

masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum.

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221)

Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan

rumus KR.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Arikunto, 2010 : 230) adalah:

( − 1) − ∑Keterangan:

k = banyaknya butir pertanyaan

= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir

= 1-

= varians total

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS

17.0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan

pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya

Wardani (2010:35) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Soal yang akan diujikan pada siswa kelas V SD N Jogonayan dilakukan uji

coba terlebih dahulu pada SD N 1 Ngablak untuk mengetahui tingkat validitas

dan reliabilitas. Item soal yang diuji validitasnya ada 30 soal pilihan ganda untuk

siklus I, 30 soal pilihan ganda pada siklus II, dan 30 Soal Pilihan ganda pada

siklus III. Hasil dari validitas pada siklus 1 ada 8 soal pilihan ganda Koefisien

corrected item to total correlation kurang dari 0,2, sehingga butir-butir tersebut

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

53

tidak valid dan dibuang. Untuk hasil dari validitas siklus II dan III ada 7 soal

pilihan ganda Koefisien corrected item to total correlation kurang dari 0,2,

sehingga butir-butir tersebut tidak valid dan dibuang. Sedangkan butir-butir yang

lainnya memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka

butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat di lampiran.

Berdasarkan uji reliabilitas terhadap soal-soal pada siklus I, pada soal

pilihan ganda di dapat koefisien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,888

sehingga dinyatakan reliabilitas soal bagus. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap

soal-soal pada siklus II dan III, pada soal pilihan ganda di dapat koefisien

realibilitas alphanya memiliki nilai 0,893 sehingga dinyatakan reliabilitas soal

bagus.

Tingkat kesukaran soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar.

Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat

kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat

kesukaran makin sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008;14).

Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus berikut (Rahmah Zulaiha, 2008:15) :

TK =

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran soal pilihan ganda

JB = Jumlah (banyaknya) siswa yang menjawab benar

n = jumlah (banyaknya) siswa

Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi puspendik dalam

Rahmah Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan

rumus:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4383/4/T1_292009119_BAB III.pdf · kelas 4 3 2 1 24 Menumbuhkan keceriaan dan semangat

54

TK =

Keterangan

TK = Tingkat kesukaran soal uraian

Mean = Rata-rata skor siswa

Skor Maksimum = Skor maksimum yang ada pada tabel penskoran

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,

dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Rahmah

Zulaiha, 2008:14).

TK < 0, 3 = Sukar

0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang

TK > 0,7 = Mudah

Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus I serta pada

siklus II dan III diambil 20 butir soal pilihan ganda. Untuk hasil akhir pada uji

tingkat kesukaran instrumen tes siklus I didapat hasil pada butir soal pilihan ganda

dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 19 butir dan pada tingkat kesukaran

sukar sebanyak 1 butir. Pada siklus II dan III didapat hasil pada butir soal pilihan

ganda dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 18 butir dan pada tingkat

kesukaran sukar sebanyak 2 butir.