BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB...

16
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data nantinya akan diperoleh berupa angka, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan ini ditunjukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang telah dijabarkan di bab sebelumnya yaitu hipotesis pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying. Pada penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif korelasional (eksplanatif), karena dalam penelitian ini mencari suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya yang mana dalam antar variabelnya ada timbal balik (interaktif) dan adanya hubungan sebab akibat (kasualitas). Penelitian asosiatif korelasional menggunakan penggumpulan data untuk menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian, Sukardi (2003) dalam Machmud (2016:137). Pengambilan data dengan mengambil sampel dari populasi yang telah ada dan menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan data pokok.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2015), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu. Pengumpulan data nantinya akan diperoleh berupa angka, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan ini ditunjukan untuk

membuktikan hipotesis penelitian yang telah dijabarkan di bab sebelumnya yaitu

hipotesis pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku

cyberbullying.

Pada penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif

korelasional (eksplanatif), karena dalam penelitian ini mencari suatu hubungan

antara satu variabel dengan variabel lainnya yang mana dalam antar variabelnya

ada timbal balik (interaktif) dan adanya hubungan sebab akibat (kasualitas).

Penelitian asosiatif korelasional menggunakan penggumpulan data untuk

menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau

lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel penting, karena dengan mengetahui

tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai

dengan tujuan penelitian, Sukardi (2003) dalam Machmud (2016:137).

Pengambilan data dengan mengambil sampel dari populasi yang telah ada dan

menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan data pokok.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

41

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah

Malang. Waktu penelitian dilaksanakan saat bulan agustus hingga bulan

november atau sampai peneliti selesai menyusun laporan penelitian. Alasan

pemilihan lokasi ini dikarenakan terdapat 321 mahasiswa ilmu komunikasi

angkatan 2015 yang menjadi pengguna aktif media sosial Instagram. Sehingga

membuat peneliti lebih mudah untuk mendapat informasi mengenai pengaruh

penggunaan media sosial Intagram terhadap perilaku cyberbullying pada

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan mendapat data kuiseoner dari

responden.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian yang saya lakukan ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa

ilmu komunikasi angkatang 2015 Universitas Muhammadiyah Malang. Sebagai

karakteristik populasi sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebagian besar pengguna media sosial Instagram

2. Mahasiswa yang pernah melakukan tindakan cyberbullying melalui media

sosial Instagram

3. Mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2015

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

42

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi mahasiswa ilmu komunikasi

angkatan 2015 dalam melakukan penelitian ini dengan asumsi populasi tersebut

pengguna media sosial instagram terhadap perilaku cyberbullying. Hal ini

dilakukan agar memperkecil adanya kesalahan penarikan samper (sample eror)

dan membantu peneliti dalam mengumpulkan sumber data.

3.3.2. Sampel dan Teknik Penarikan

Menurut sugiyono (2002) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari

populasi dan apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif. Setelah melakukan observasi pada penelitian

sebelumnya, peneliti mendapat populasi sebesar 321 karena populasinya cukup

besar maka jumlah sampel ditentukan dengan rumus Taro Yamene (Kriyantono,

2006), sebagai berikut :

n =𝑁

𝑁 𝑑2 + 1

n =321

321 (0,1)2 + 1

n =321

4,21

n = 76,24 dibulatkan menjadi 76 orang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

43

keterangan :

N : Ukuran populasi

n : Ukuran sampel

d2 : Presesi yang diketahui (ditentukan oleh peneliti sebesar 10%)

presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel masih dapat

ditolerir (10%) dengan seperti itu sampel mewakili populasi adalah (90%).

1 : Angka konstan

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan yang digunakan ialah probability

sampling. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi dalam penelitian ini sudah

jelas 321 mahasiswa yang diambil dari data mahasiswa ilmu komunikasi angkatan

2015. Kemudian dalam penelitian ini menggunakan jenis teknik simple random

sampling untuk menentukan sampel. Dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (sugiyono, 2002).

3.4. Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam penelitiannya mengumpulkan agar penelitian tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010: 101). Dalam penelitian ini

digunakan alat berupa angket/kuesioner.

a) Angket tertutup

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

44

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan

maksud orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan peneliti. Dan orang yang memberikan respon ini disebut

responden. Ada dua jenis angket yaitu : angket terbuka dan angket tertutup.

Peneliti menggunakan angket tertutup karena angket yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda

centang atau tanda silang pada kolom atau tempat yang sesuai.

3.4.1. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat dan kesalahan alat ukur yang digunakan.

Instrumen dikatakan valid yang artinya menunjukan alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data yang valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Jenis validitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas internal, dimana validitas internal tercapai apabila

terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara

keseluruhan. Artinya, validitas ini dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti.

Dalam penelitian ini uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung

koefisien korelasi dengan rumus Product Moment. Teknik korelasi yang

dikemukakan oleh pearson ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara dua variabel. (Arikunto. 2010) sebagai berikut :

𝑟𝑛 = 𝑥 =∑ 𝑛 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√(𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2(𝑛 ∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

45

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑ 𝑋 : Jumlah skor item

∑ 𝑌 : Jumlah skor total

∑ 𝑋2 : Jumlah kuadrat skor item

∑ 𝑌2 : Jumlah kuadrat skor total

Kemudian hasil dari korelasional tiap skor akan dibandingkan dengan nilai

kritis pada tara signifikan 5% (0,5), validitas instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur tinggu rendahnya data yang diperoleh serta tidak menyimpang

dari gambaran variabelnya.

Ringkasan Hasil Validitas

Tabel 3.1

Variabel Item Koefisien Validitas Cut Off Keterangan

X

X1.1 0.717 0.361 Valid

X1.2 0.636 0.361 Valid

X1.3 0.745 0.361 Valid

X1.4 0.653 0.361 Valid

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

46

X1.5 0.437 0.361 Valid

X1.6 0.658 0.361 Valid

X1.7 0.543 0.361 Valid

X1.8 0.555 0.361 Valid

X1.9 0.702 0.361 Valid

X1.10 0.566 0.361 Valid

Y

Y1.1 0.566 0.361 Valid

Y1.2 0.765 0.361 Valid

Y1.3 0.744 0.361 Valid

Y1.4 0.629 0.361 Valid

Y1.5 0.741 0.361 Valid

Y1.6 0.809 0.361 Valid

Y1.7 0.902 0.361 Valid

Y1.8 0.536 0.361 Valid

Y1.9 0.394 0.361 Valid

Y1.10 0.499 0.361 Valid

3.4.2. Uji Reliabilitas

Relibilitas adalah isitlah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali.

(Machmud, 2016:155) Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach (Nurgriyanto,

2010:350) dengan rumus :

𝑟 = 𝑘

𝑘 − 1[1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎2]

Keterangan :

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

47

r = koefisien reliabilitas

k = jumlah butir pertanyaan

𝜎𝑖2 = varians butir perntanyaan (soal)

𝜎2 = jumlah varians skor tes

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan reabilitas

≥ 0,6 pengujian validitas dan reliabilitas item masing-masing variabel pada

penelitian ini menggunakan komputer dengan SPPS 24.0 for windows.

Untuk indikator pengukuran reliabilitas menurut yang membagi tingkatan

reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung :

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima

3. Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

Ringkasan Hasil Rehabilitas

Tabel 3.2

Variabel Koefisien Reliabilitas Cut Off Keterangan

X 0.810 0.6 reliabel

Y 0.850 0.6 reliabel

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

48

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian. karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitan ini teknik

pengambilan data yang digunakan adalah angket / kuesioner.

3.5.1. Angket Atau Kuesioner

Angket merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan

terbuka atau tertutup, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau

dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2008 : 199)/

Dalam hal ini, yang menjadi responden penelitian adalah Mahasiswa Ilmu

Komunikasi angkatan 2015. Cara penyebaran metode kuesioner dengan membuat

pernyataan atau pertanyaan yang dapat mengukur variabel dalam peneltian.

Pengukuran kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, dimana

skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah :

1. Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5

2. Jawaban Setuju diberi skor 4

3. Jawaban Kurang setuju diberi skor 3

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

49

4. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

3.5.2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan melihat

catatan-catatan atau laporan ataudokumentasi yang berkaitan dengan obyek

penelitian yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu tentang

penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying. Selain itu

peneliti akan mengumpulkan data dokumentasi di Universitas Muhammadiyah

Malang untuk mendapat data-data lain, mengenai penggunaan media sosial

tersebut serta data-data pendukung lainnya dianggap penting.

3.6. Kerangka Berfikir dan Hipotesis

3.6.1. Kerangka Berfikir

Uma Sekaran dalam bukunya Business Reseacrh (1992) mengemukakan

bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antar variabel yang akan diteliti.

Cybercrime adalah aktifitas kejahatan yang dilakukan di media internet yang

menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Cybercrime terbagi atas

beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, salah satunya adalah cyberbullying.

Dan penelitian ini difokuskan pada penggunaan media sosial Instagram terhadap

perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Hal

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

50

ini membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana mahasiswa ilmu komunikasi

angkatan 2015 dalam penggunaan media Instagram terhadap perilaku

cyberbullying. Berikut adalah kerangka pemikiran dari penelitian ini:

Sumber: Data diolah Penulis

Secara visual dari Gambar 1 dapat diketahui hubungan antara penggunaan

media sosial instagram terhadap perilaku cyberbullying pada mhasiswa

Universitas muhammadiyah Malang. Variabel penggunaan media sosial Instagram

(X) bertindak sebagai variabel bebas atau independent. Variabel bebas merupakan

sebuah penyebab terjadinya variabel lain. Pada penelitian ini, variabel lain yang

selanjutnya disebut variabel terikat adalah variabel terhadap perilaku

cyberbullying pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (Y).

3.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan.

Penggunaan Media Sosial

Instagram (X)

Perilaku Cyberbulying Pada

Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang (Y)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

51

1) H0 : Tidak ada pengaruh antara penggunaan media sosial instagram

terhadap perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas

Muhammadiyah malang.

2) H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial

instagram terhadap perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Malang.

3.7. Skala Pengukuran

Data yang didapat dalam penelitian ini berupa tanggapan responden yang

kemudian data tersebut diubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan

skala ordinal untuk proses analisis data berikutnya dengan menggunakan

pengukuran dengan skala likert.

Skala model likert ini menunjukan pertanyaan tentang sikap reponden

terhadap fenomena sosial atau variabel penelitian. Menurut Arikunto (2010:190)

dengan skala ini responden diminta untuk memilih salah satu dari lima

kemungkinan jawaban yang tersedia, misalnya “sangat setuju” bernilai 5, “setuju”

bernilai 4, “kurang setuju” bernilai 3, dan “tidak setuju” bernilai 2, “sangat tidak

setuju” bernilai 1.

3.7.1. Meningkatkan Skala Pengukuran dari Ordinal ke Interval

Data mentah yang diperoleh dari kuisioner/survey harus diolah untuk

memenuhi syarat pengujian analisis regresi. Skala yang digunakan dalam kuisoner

merupakan Skala Likert yang mana data tersebut merupakan data ordinal. Untuk

memenuhi syarat pengujian regresi data harus bersifat interval. Data yang

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

52

terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal sehingga data tersebut harus

diubah menjadi interval dengan menggunakan Method Successive Interval (MSI),

melalui langkah berikut:

1. Menghitung frekuensi

2. Menghitung proporsi (P)

3. Menghitung proporsi kumulatif (PK)

4. Menghitung nilai z

5. Menghitung nilai densitas fungsi (z)

6. Menghitung scale value

7. Menghitung penskalaan

3.8. Uji Asumsi Klasik

Sebagai syarat untuk memenuhi syarat pada teknik analisis regresi linier

sederhana maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan

untuk menghilangkan masalah-masalah yang biasa muncul pada analisis regresi

yakni dengan uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

3.8.1 Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel residual berdistribusi normal atau tidak (Suliyanto, 2011: 69).

Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat

melalui pengujian Kolmogorov-Smirnov. Residual dinyatakan normal apabila

nilai jika Khitung < Ktabel , atau nilai Sig. > dari level of significant (α=5%)

(Suliyanto, 2011: 75).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

53

3.8.2. Asumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama

(konstan) (Suliyanto, 2011: 95). Asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk

mengetahui apakah residual memiliki ragam yang homogen (konstan) atau tidak.

Pengujian asumsi heteroskedastisitas diharapkan residual memiliki ragam yang

homogen. Pengujian asumsi heterokedastisitas dapat dilihat melalui scatter plot.

Residual dikatakan memiliki ragam yang homogen apabila titik-titik residual pada

scatter plot menyebar secara acak.

3.9 Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya setelah semua data terkumpul semua, supaya data dapat

di interpretasikan maka data harus di analisis. Hal ini dilakukan untuk mengatahui

pengaruh dan hubungan antar variabel. Selain itu bisa juga digunakan untuk

mengkaji kebenaran hipotesis dan penjelasannya. Hubungan antar variabel

prediktor (X) dengan variabel kriterium (Y) biasanya dilukiskan dalam sebuah

garis, yaitu yang disebut sebgai garis regresi (Nurgiyantoro,2010:272).

3.9.1. Uji F ( Simultan)

Uji F dalam penelitian ini berguna untuk menentukan apakah model

penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Uji F digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan

dengan membandingkan antara Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada taraf signifikasi

5% = 0,05, dimana :

1. Fh ≥ Ft , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

54

2. Fh < Ft , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS For Windows

24.0 kemudian untuk hasil uji F akan dibahas pada bab selaanjutnya.

3.9.2 Analisis Regresi Sederhana

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah anilisis regresi

sederhana, adapun rumusnya menurut Nurgiyantoro (2010:273) sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Pengetahuan remaja

a = Konstanta

b = Koefisien regresi X

X = Pesan hoax pada media sosial Facebook

Menurut Nurgiyantoro (2010:278) untuk mengisi persamaan itu, harga

koefisien prediktor (b) dan bilangan konstan (a) yang merupakan nilai dugaan

kuadrat terkecil haruslah terlebih dahulu diketemukan. Ada beberapa rumus yang

dapat digunakan untuk menghitung harga-harga tersebut. Kedua rumus tersebut

sebagai berikut :

Rumus pertama untuk menghitung harga b dan bilangan konstan a,

dipergunakan rumus :

𝑏 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

𝑛(∑ 𝑋2)−(∑ 𝑋)2

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB III.pdf · 2019. 5. 22. · presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel

55

a = ∑ 𝑌−𝑏 ∑ 𝑋

𝑛

dari hasil pemgolahan data dengan menggunakan program SPSS for

Windows 24.0 kemudian dilakukan analisis secara deskriptif dan pembuktian

hipotesis.