BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitianeprints.umm.ac.id/46238/4/BAB...
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Dan Dasar Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2015), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Pengumpulan data nantinya akan diperoleh berupa angka, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan ini ditunjukan untuk
membuktikan hipotesis penelitian yang telah dijabarkan di bab sebelumnya yaitu
hipotesis pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku
cyberbullying.
Pada penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif
korelasional (eksplanatif), karena dalam penelitian ini mencari suatu hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya yang mana dalam antar variabelnya
ada timbal balik (interaktif) dan adanya hubungan sebab akibat (kasualitas).
Penelitian asosiatif korelasional menggunakan penggumpulan data untuk
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel penting, karena dengan mengetahui
tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai
dengan tujuan penelitian, Sukardi (2003) dalam Machmud (2016:137).
Pengambilan data dengan mengambil sampel dari populasi yang telah ada dan
menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpulan data pokok.
41
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah
Malang. Waktu penelitian dilaksanakan saat bulan agustus hingga bulan
november atau sampai peneliti selesai menyusun laporan penelitian. Alasan
pemilihan lokasi ini dikarenakan terdapat 321 mahasiswa ilmu komunikasi
angkatan 2015 yang menjadi pengguna aktif media sosial Instagram. Sehingga
membuat peneliti lebih mudah untuk mendapat informasi mengenai pengaruh
penggunaan media sosial Intagram terhadap perilaku cyberbullying pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan mendapat data kuiseoner dari
responden.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian yang saya lakukan ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa
ilmu komunikasi angkatang 2015 Universitas Muhammadiyah Malang. Sebagai
karakteristik populasi sebagai berikut :
1. Mahasiswa sebagian besar pengguna media sosial Instagram
2. Mahasiswa yang pernah melakukan tindakan cyberbullying melalui media
sosial Instagram
3. Mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2015
42
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi mahasiswa ilmu komunikasi
angkatan 2015 dalam melakukan penelitian ini dengan asumsi populasi tersebut
pengguna media sosial instagram terhadap perilaku cyberbullying. Hal ini
dilakukan agar memperkecil adanya kesalahan penarikan samper (sample eror)
dan membantu peneliti dalam mengumpulkan sumber data.
3.3.2. Sampel dan Teknik Penarikan
Menurut sugiyono (2002) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari
populasi dan apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif. Setelah melakukan observasi pada penelitian
sebelumnya, peneliti mendapat populasi sebesar 321 karena populasinya cukup
besar maka jumlah sampel ditentukan dengan rumus Taro Yamene (Kriyantono,
2006), sebagai berikut :
n =𝑁
𝑁 𝑑2 + 1
n =321
321 (0,1)2 + 1
n =321
4,21
n = 76,24 dibulatkan menjadi 76 orang
43
keterangan :
N : Ukuran populasi
n : Ukuran sampel
d2 : Presesi yang diketahui (ditentukan oleh peneliti sebesar 10%)
presentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel masih dapat
ditolerir (10%) dengan seperti itu sampel mewakili populasi adalah (90%).
1 : Angka konstan
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan yang digunakan ialah probability
sampling. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi dalam penelitian ini sudah
jelas 321 mahasiswa yang diambil dari data mahasiswa ilmu komunikasi angkatan
2015. Kemudian dalam penelitian ini menggunakan jenis teknik simple random
sampling untuk menentukan sampel. Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (sugiyono, 2002).
3.4. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam penelitiannya mengumpulkan agar penelitian tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010: 101). Dalam penelitian ini
digunakan alat berupa angket/kuesioner.
a) Angket tertutup
44
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan
maksud orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan peneliti. Dan orang yang memberikan respon ini disebut
responden. Ada dua jenis angket yaitu : angket terbuka dan angket tertutup.
Peneliti menggunakan angket tertutup karena angket yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda
centang atau tanda silang pada kolom atau tempat yang sesuai.
3.4.1. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat dan kesalahan alat ukur yang digunakan.
Instrumen dikatakan valid yang artinya menunjukan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data yang valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Jenis validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas internal, dimana validitas internal tercapai apabila
terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara
keseluruhan. Artinya, validitas ini dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti.
Dalam penelitian ini uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi dengan rumus Product Moment. Teknik korelasi yang
dikemukakan oleh pearson ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara dua variabel. (Arikunto. 2010) sebagai berikut :
𝑟𝑛 = 𝑥 =∑ 𝑛 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
√(𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2(𝑛 ∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2)
45
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑ 𝑋 : Jumlah skor item
∑ 𝑌 : Jumlah skor total
∑ 𝑋2 : Jumlah kuadrat skor item
∑ 𝑌2 : Jumlah kuadrat skor total
Kemudian hasil dari korelasional tiap skor akan dibandingkan dengan nilai
kritis pada tara signifikan 5% (0,5), validitas instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur tinggu rendahnya data yang diperoleh serta tidak menyimpang
dari gambaran variabelnya.
Ringkasan Hasil Validitas
Tabel 3.1
Variabel Item Koefisien Validitas Cut Off Keterangan
X
X1.1 0.717 0.361 Valid
X1.2 0.636 0.361 Valid
X1.3 0.745 0.361 Valid
X1.4 0.653 0.361 Valid
46
X1.5 0.437 0.361 Valid
X1.6 0.658 0.361 Valid
X1.7 0.543 0.361 Valid
X1.8 0.555 0.361 Valid
X1.9 0.702 0.361 Valid
X1.10 0.566 0.361 Valid
Y
Y1.1 0.566 0.361 Valid
Y1.2 0.765 0.361 Valid
Y1.3 0.744 0.361 Valid
Y1.4 0.629 0.361 Valid
Y1.5 0.741 0.361 Valid
Y1.6 0.809 0.361 Valid
Y1.7 0.902 0.361 Valid
Y1.8 0.536 0.361 Valid
Y1.9 0.394 0.361 Valid
Y1.10 0.499 0.361 Valid
3.4.2. Uji Reliabilitas
Relibilitas adalah isitlah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali.
(Machmud, 2016:155) Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach (Nurgriyanto,
2010:350) dengan rumus :
𝑟 = 𝑘
𝑘 − 1[1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎2]
Keterangan :
47
r = koefisien reliabilitas
k = jumlah butir pertanyaan
𝜎𝑖2 = varians butir perntanyaan (soal)
𝜎2 = jumlah varians skor tes
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan reabilitas
≥ 0,6 pengujian validitas dan reliabilitas item masing-masing variabel pada
penelitian ini menggunakan komputer dengan SPPS 24.0 for windows.
Untuk indikator pengukuran reliabilitas menurut yang membagi tingkatan
reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung :
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
Ringkasan Hasil Rehabilitas
Tabel 3.2
Variabel Koefisien Reliabilitas Cut Off Keterangan
X 0.810 0.6 reliabel
Y 0.850 0.6 reliabel
48
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian. karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitan ini teknik
pengambilan data yang digunakan adalah angket / kuesioner.
3.5.1. Angket Atau Kuesioner
Angket merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan
terbuka atau tertutup, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2008 : 199)/
Dalam hal ini, yang menjadi responden penelitian adalah Mahasiswa Ilmu
Komunikasi angkatan 2015. Cara penyebaran metode kuesioner dengan membuat
pernyataan atau pertanyaan yang dapat mengukur variabel dalam peneltian.
Pengukuran kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, dimana
skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah :
1. Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5
2. Jawaban Setuju diberi skor 4
3. Jawaban Kurang setuju diberi skor 3
49
4. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
3.5.2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan melihat
catatan-catatan atau laporan ataudokumentasi yang berkaitan dengan obyek
penelitian yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu tentang
penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying. Selain itu
peneliti akan mengumpulkan data dokumentasi di Universitas Muhammadiyah
Malang untuk mendapat data-data lain, mengenai penggunaan media sosial
tersebut serta data-data pendukung lainnya dianggap penting.
3.6. Kerangka Berfikir dan Hipotesis
3.6.1. Kerangka Berfikir
Uma Sekaran dalam bukunya Business Reseacrh (1992) mengemukakan
bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Cybercrime adalah aktifitas kejahatan yang dilakukan di media internet yang
menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Cybercrime terbagi atas
beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya, salah satunya adalah cyberbullying.
Dan penelitian ini difokuskan pada penggunaan media sosial Instagram terhadap
perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Hal
50
ini membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana mahasiswa ilmu komunikasi
angkatan 2015 dalam penggunaan media Instagram terhadap perilaku
cyberbullying. Berikut adalah kerangka pemikiran dari penelitian ini:
Sumber: Data diolah Penulis
Secara visual dari Gambar 1 dapat diketahui hubungan antara penggunaan
media sosial instagram terhadap perilaku cyberbullying pada mhasiswa
Universitas muhammadiyah Malang. Variabel penggunaan media sosial Instagram
(X) bertindak sebagai variabel bebas atau independent. Variabel bebas merupakan
sebuah penyebab terjadinya variabel lain. Pada penelitian ini, variabel lain yang
selanjutnya disebut variabel terikat adalah variabel terhadap perilaku
cyberbullying pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (Y).
3.6.2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan.
Penggunaan Media Sosial
Instagram (X)
Perilaku Cyberbulying Pada
Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang (Y)
51
1) H0 : Tidak ada pengaruh antara penggunaan media sosial instagram
terhadap perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah malang.
2) H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial
instagram terhadap perilaku cyberbullying pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang.
3.7. Skala Pengukuran
Data yang didapat dalam penelitian ini berupa tanggapan responden yang
kemudian data tersebut diubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan
skala ordinal untuk proses analisis data berikutnya dengan menggunakan
pengukuran dengan skala likert.
Skala model likert ini menunjukan pertanyaan tentang sikap reponden
terhadap fenomena sosial atau variabel penelitian. Menurut Arikunto (2010:190)
dengan skala ini responden diminta untuk memilih salah satu dari lima
kemungkinan jawaban yang tersedia, misalnya “sangat setuju” bernilai 5, “setuju”
bernilai 4, “kurang setuju” bernilai 3, dan “tidak setuju” bernilai 2, “sangat tidak
setuju” bernilai 1.
3.7.1. Meningkatkan Skala Pengukuran dari Ordinal ke Interval
Data mentah yang diperoleh dari kuisioner/survey harus diolah untuk
memenuhi syarat pengujian analisis regresi. Skala yang digunakan dalam kuisoner
merupakan Skala Likert yang mana data tersebut merupakan data ordinal. Untuk
memenuhi syarat pengujian regresi data harus bersifat interval. Data yang
52
terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal sehingga data tersebut harus
diubah menjadi interval dengan menggunakan Method Successive Interval (MSI),
melalui langkah berikut:
1. Menghitung frekuensi
2. Menghitung proporsi (P)
3. Menghitung proporsi kumulatif (PK)
4. Menghitung nilai z
5. Menghitung nilai densitas fungsi (z)
6. Menghitung scale value
7. Menghitung penskalaan
3.8. Uji Asumsi Klasik
Sebagai syarat untuk memenuhi syarat pada teknik analisis regresi linier
sederhana maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan
untuk menghilangkan masalah-masalah yang biasa muncul pada analisis regresi
yakni dengan uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
3.8.1 Asumsi Normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel residual berdistribusi normal atau tidak (Suliyanto, 2011: 69).
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat
melalui pengujian Kolmogorov-Smirnov. Residual dinyatakan normal apabila
nilai jika Khitung < Ktabel , atau nilai Sig. > dari level of significant (α=5%)
(Suliyanto, 2011: 75).
53
3.8.2. Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama
(konstan) (Suliyanto, 2011: 95). Asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui apakah residual memiliki ragam yang homogen (konstan) atau tidak.
Pengujian asumsi heteroskedastisitas diharapkan residual memiliki ragam yang
homogen. Pengujian asumsi heterokedastisitas dapat dilihat melalui scatter plot.
Residual dikatakan memiliki ragam yang homogen apabila titik-titik residual pada
scatter plot menyebar secara acak.
3.9 Teknik Analisis Data
Tahap selanjutnya setelah semua data terkumpul semua, supaya data dapat
di interpretasikan maka data harus di analisis. Hal ini dilakukan untuk mengatahui
pengaruh dan hubungan antar variabel. Selain itu bisa juga digunakan untuk
mengkaji kebenaran hipotesis dan penjelasannya. Hubungan antar variabel
prediktor (X) dengan variabel kriterium (Y) biasanya dilukiskan dalam sebuah
garis, yaitu yang disebut sebgai garis regresi (Nurgiyantoro,2010:272).
3.9.1. Uji F ( Simultan)
Uji F dalam penelitian ini berguna untuk menentukan apakah model
penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Uji F digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan antara Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada taraf signifikasi
5% = 0,05, dimana :
1. Fh ≥ Ft , maka H0 ditolak dan Ha diterima.
54
2. Fh < Ft , maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS For Windows
24.0 kemudian untuk hasil uji F akan dibahas pada bab selaanjutnya.
3.9.2 Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah anilisis regresi
sederhana, adapun rumusnya menurut Nurgiyantoro (2010:273) sebagai berikut:
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Pengetahuan remaja
a = Konstanta
b = Koefisien regresi X
X = Pesan hoax pada media sosial Facebook
Menurut Nurgiyantoro (2010:278) untuk mengisi persamaan itu, harga
koefisien prediktor (b) dan bilangan konstan (a) yang merupakan nilai dugaan
kuadrat terkecil haruslah terlebih dahulu diketemukan. Ada beberapa rumus yang
dapat digunakan untuk menghitung harga-harga tersebut. Kedua rumus tersebut
sebagai berikut :
Rumus pertama untuk menghitung harga b dan bilangan konstan a,
dipergunakan rumus :
𝑏 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑛(∑ 𝑋2)−(∑ 𝑋)2
55
a = ∑ 𝑌−𝑏 ∑ 𝑋
𝑛
dari hasil pemgolahan data dengan menggunakan program SPSS for
Windows 24.0 kemudian dilakukan analisis secara deskriptif dan pembuktian
hipotesis.