Teknologi Streaming Pada Video Dan Radio Internet Broadcasting
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode...
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode eksperimen terencana, di mana dalam penelitian ini akan
dibuat sistem pemantauan suhu dan kelembapan dengan kamera pengawas pada
inkubator sederhana. Sistem ini terdiri dari ESP32 cam sebagai kamera pengawas
pada inkubator sederhana, sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembapan
yang terintegrasi dengan NodeMCU ESP8266, rangkaian lampu sebagai pemanas
dan rangkaian kipas pendingin sebagai pendingin. Pada Gambar 3.1 digambarkan
diagram alur penelitian.
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
18
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap awal penelitian, dilakukan studi literatur guna mendapatkan
teori-teori yang dibutuhkan berupa data maupun informasi yang dapat mendukung
penelitian ini. Data dan informasi yang dibutuhkan berupa teori tentang
mikrokontroler Arduino, mikrokontroler NodeMCU ESP8266, sensor suhu dan
kelembapan DHT22, penggunaan ESP32 Cam serta penerapannya, juga bahasa
pemrograman pada Arduino IDE.
Kemudian pada tahap selanjutnya, dilakukan perancangan inkubator bayi
sederhana menggunakan kaca mika sebagai tabung inkubator dan tripleks kayu
sebagai alas inkubator sederhana. Inkubator bayi sederhana ini berukuran 75 cm x
55 cm dengan tinggi dari alas 35 cm. Pada Gambar 3.2 merupakan sketsa bentuk
inkubator sederhana.
Gambar 3.2 Rancangan Inkubator Bayi Sederhana
Pada tahap selanjutnya, dilakukan rancang bangun sistem IoT untuk
memantau suhu dan kelembapan dengan kamera pengawas pada inkubator bayi
sederhana. Sensor DHT22 sebagai sensor suhu dan kelembapan akan terintegrasi
dengan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler. Sistem ini dilengkapi dengan
4 buah lampu pijar 25watt sebagai pemanas untuk mendapatkan suhu optimal pada
inkubator bayi sederhana dan dilengkapi dengan kipas pendingin 12volt sebagai
penurun suhu apabila suhu pada inkubator bayi sederhana terlalu tinggi. Lampu
pijar dan kipas pendingin akan diatur oleh mikrokontroler NodeMCU ESP8266.
19
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, inkubator bayi sederhana dilengkapi dengan kamera pengawas berupa
ESP32Cam yang terintegrasi dengan mikrokontroler Arduino Uno R3. Kamera
tersebut akan melakukan pemantauan secara langsung situasi pada inkubator bayi
sederhana. Seluruh sistem yang sudah dibuat akan dapat terbaca pada aplikasi
berbasis android.
Pada tahap akhir perancangan, dilakukan tahap uji coba. Pada tahap ini sistem
yang telah dirancang akan dikalibrasi terlebih dahulu. Setelah sistem dikalibrasi,
sistem diuji untuk mengukur suhu dan kelembapan, memantau situasi inkubator
bayi sederhana dengan kamera pengawas, menyalakan serta mematikan lampu pijar
juga kipas apabila suhu dan juga kelembapan tidak optimal. Hasil pengukuran
kemudian dikirimkan melalui web server Firebase. Lalu hasil pengukuran yang
terdapat pada web server Firebase akan diintegrasikan dengan aplikasi Android.
Hasil nilai yang terukur dari uji coba, dibandingkan dengan nilai hasil pengukuran
thermometer hygrometer.
3.2 Perancangan Sistem IoT untuk Memantau Suhu dan Kelembaban pada
Inkubator Bayi Sederhana
Perancangan sistem IoT untuk memantau suhu dan kelembaban pada
inkubator bayi sederhana terdiri dari NodeMCU ESP822, mikrokontroler Arduino
Uno R3, sensor DHT22 dan kamera ESP32. Berikut adalah perancangan sistem IoT
untuk memantau suhu dan kelembaban pada inkubator bayi sederhana.
3.2.1 Perangkat Penunjang Penelitian
Perangkat penunjang peneletian terbagi menjadi 2, yaitu perangkat keras
dan perangkat lunak. Adapun perangkat keras yang digunakan adalah:
1. Perangkat yang dapat terhubung dengan internet (smartphone dan laptop).
2. Arduino Uno R3
3. ESP32 Cam
4. Sensor DHT22
5. Relay
6. Lampu pijar 25 watt 4 buah
7. Jumper
8. Breadboard
9. Kaca Mika
20
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10. Solder
Sementara itu, perangkat lunak yang digunakan adalah:
1. Arduino IDE
2. MIT App Inventor
3. Google Chrome (Browser).
4. Firebase
3.2.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari perancangan sistem IoT untuk memantau suhu dan
kelembapan dengan kamera pengawas pada inkubator bayi sederhana digambarkan
dengan menggunakan diagram blok pada Gambar 3.3.
Gambar 3. 3 Diagram Blok Prinsip Kerja Keseluruhan Sistem
Diagram blok pada gambar 3.3 menjelaskan bahwa, ketika baterai telah
terhubung dengan mikrokontroler, mikrokontroler akan menginisialisasi agar
terhubung dengan WiFi, dan membaca library, serta konfigurasi yang digunakan
untuk melakukan perintah yang diterima oleh mikrokontroler. Nilai yang terbaca
pada sensor DHT22 dikirimkan pada modul NodeMCU ESP8266. Dalam
NodeMCU ESP8266 data analog diolah menjadi data digital melalui WiFi, dan
mengalokasikan data pada web server Firebase sehingga dapat ditampilan pada
aplikasi yang telah dibuat.
21
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Desain Rangkaian Sistem Inkubator Bayi
Perancangan skematik menggambarkan komponen dan jalur untuk
membuat sistem IoT. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software
fritzing. Skematik dari sistem inkubator bayi dapat dilihat pada Gambar 3.4. Desain
rangkaian sistem inkubator bayi dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3. 4 Skematik Sistem Inkubator Bayi
Gambar 3. 5 Rangkaian Sistem IoT
22
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada rangkaian diatas, modul Arduino R3 digunakan sebagai shield ESP32
Cam yang berfungsi sebagai kamera pengawas pada inkubator bayi sederhana.
Sementara, modul NodeMCU ESP8266 digunakan untuk menghubungkan sensor
dengan relay yang terhubung dengan lampu pijar dan kipas pendingin. Sensor dan
relay menghasilkan nilai analog dengan tegangan dari 0-3.3 V. sehingga sensor dan
relay dapat bekerja optimal.
3.2.4 Perancangan Database Firebase
Untuk terhubung dengan database Firebase memerlukan konektivitas antara
NodeMCU ESP8266 dengan database. Pada Arduino IDE, terlebih dahulu
dilakukan install terhadap library yang menunjang konektivitas antara NodeMCU
ESP8266 dengan database Firebase. Selanjutnya, dilakukan coding dengan
menyertakan Firebase_Host dan Firebase_Auth agar database Firebase dapat
mengenali NodeMCU ESP8266. Firebase_Host dan Firebase_Auth pada Firebase
dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3. 6 Firebase_Host dan Firebase_Auth pada Database Firebase
Setelah Firebase_Host dan Firebase_Auth dimasukan pada coding Arduino
IDE untuk mengenali NodeMCU ESP8266, database Firebase dapat langsung
membaca data berupa suhu dan kelembapan pada inkubator bayi sederhana yang
dikirim oleh sensor DHT22 seperti ditunjukkan pada Gambar 3.7.
23
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 7 Database Firebase Membaca Data Berupa Suhu dan Kelembapan
dari Sensor DHT22
3.3. Algoritma
Algoritma untuk melakukan kalibrasi sensor DHT22 pada Arduino IDE
digambarkan dengan menggunakan diagram blok yang ditunjukan pada Gambar
3.8.
24
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 8 Diagram Blok Algoritma untuk Kalibrasi Sensor DHT22 pada
Arduino IDE
Berikut penjelasan mengenai alur algoritma untuk kalibrasi sensor DHT22
pada Arduino IDE yang dirancang:
1. Tahap Inisialisasi, pada tahap ini modul NodeMCU EP8266 akan
membaca seluruh library, serta konfigurasi yang disematkan pada
EEPROM.
2. Sensor DHT22 akan mengukur suhu dan kelembapan yang
menghasilkan nilai ADC.
3. Nilai ADC yang didapatkan akan diolah, dan dikonversikan pada nilai
Celcius dan %RH.
4. Hasil nilai yang telah dikonversi, ditampilkan pada serial monitor pada
Arduino IDE
Setelah sensor DHT22 selesai dikalibrasi, selanjutnya melakukan kalibrasi
pada kamera pengawas ESP32Cam. Kalibrasi kamera pengawas ESP32Cam
digambarkan pada diagram blok yang ditunjukan pada Gambar 3.9.
25
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 9 Diagram Blok Algoritma untuk Kalibrasi Kamera Pengawas
ESP32Cam pada Arduino IDE
Berikut penjelasan mengenai alur algoritma untuk kalibrasi kamera
pengawas ESP32Cam pada Arduino IDE yang dirancang:
1. Tahap inisialisasi, pada tahap ini modul Arduino Uno R3 akan membaca
seluruh library dan konfigurasi yang disematkan pada EEPROM.
2. Selanjutnya melakukan tahap konektivitas dengan WiFi, tahap ini
dilakukan untuk mendapatkan koneksi internet dengan WiFi dengan
cara memasukan SSID dan Password pada Arduino IDE.
3. Setelah terkoneksi, kamera pengawas ESP32Cam akan mengirim
alamat IP pada serial monitor Arduino IDE.
26
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kamera pengawas ESP32Cam sudah dapat melakukan Video
Streaming.
3.3.1 Algoritma setelah dilakukan kalibrasi pada Arduino IDE
Algoritma setelah kalibrasi, dilakukan untuk membaca nilai suhu dan
kelembapan dan mengunggahnya pada web server Firebase dengan menggunakan
Arduino IDE, digambarkan dengan menggunakan diagram blok yang ditunjukan
pada Gambar 3.10.
Gambar 3. 10 Diagram Blok Algoritma untuk Membaca Suhu dan Kelembapan
serta Mengirim Data menuju Web Server Firebase dengan Arduino IDE
27
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut merupakan penjelasan mengenai alur algoritma pada Arduino IDE
yang dirancang:
1. Tahap Inisialisasi, Pada tahap ini mikrokontroler akan membaca seluruh
library, serta konfigurasi yang disematkan pada EEPROM.
2. Melakukan pemindaian WiFi yang terjangkau di area sekitar.
3. Menghubungkan NodeMCU ESP8266, kepada WiFi yang diinginkan
dengan menginput data SSID serta password pada tahap Inisialisasi.
4. Jika WiFi terhubung dengan NodeMCU ESP8266, maka sensor mulai
bekerja. Apabila belum terhubung dengan WiFi, maka akan terjadi
looping dan kembali memindai WiFi sampai NodeMCU ESP8266 dapat
terhubung dengan jaringan WiFi.
5. Setelah terhubung dengan WiFi, maka sensor akan mengukur suhu dan
kelembapan secara real-time.
6. Data hasil pengukuran yang dilakukan sensor akan diupload pada web
server Firebase, sesuai dengan tujuan sensor.
7. Apabila data terkirim, maka data tersebut disimpan pada database sensor
yang terletak pada web server, apabila data belum terkirim, maka akan
terjadi looping, dan kembali untuk mengirimkan data pada web server
Firebase.
8. Data yang telah disimpan pada database, diolah dan ditampilkan pada
User Interface berupa aplikasi.
3.4. Perancangan Aplikasi Android
Pada tahap perancangan aplikasi Android, dibutuhkan software seperti MIT
App Inventor. MIT App Inventor merupakan sebuah tool untuk membuat aplikasi
android yang berbasis visual block programming, sehingga pengguna bisa membuat
aplikasi tanpa melakukan coding. User dapat langsung melihat, menggunakan,
menyusun dan melakukan drag-drops pada simbol-simbol perintah serta fungsi
28
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu dalam membuat aplikasi secara sederhana tanpa menuliskan kode program.
Rancangan aplikasi ditunjukan pada Gambar 3.10
Gambar 3. 11 Rancangan Aplikasi Android pada software MIT App Inventor
Aplikasi dirancang dengan satu screen yaitu untuk melakukan pemantauan
inkubator bayi sederhana. Pada screen aplikasi diberi beberapa legenda untuk
memberikan informasi kepada user. Aplikasi mendapatkan data suhu dan
kelembapan dari Firebase. Sementara untuk kamera pengawas ESP32Cam, data
didapat dari alamat IP yang terdapat pada serial monitor Arduino IDE,
digambarkan pada diagram blok yang ditunjukan pada Gambar 3.11.
Gambar 3. 12 Diagram Blok Aplikasi
Pada diagram blok aplikasi, ketika Firebase mendapat data suhu dan
kelembapan dari sensor DHT22 maka aplikasi akan langsung membaca data suhu
29
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kelembapan secara bergantian. Sementara untuk kamera pengawas ESP32
Cam, harus memasukan terlebih dahulu IP Address kamera yang muncul pada
serial monitor Arduino IDE Kemudian meng-click tombol start camera sehingga
kamera pengawas ESP32 Cam dapat melakukan pemantauan inkubator bayi
sederhana secara langsung.
3.5. Teknik Analisis Data
Setelah data berhasil dikumpulkan tahap selanjutnya yaitu melakukan
analisis data. Pada penelitian ini, Teknik analisi data yang digunakan Teknik
statistic deskriptif. Teknik ini merupakan suatu metode untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah didapat
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sutanapong, 2015). Adapaun tiga tahap yang dilakukan
peneliti untuk menganalis hasil penelitian yaitu, menghitung nilai kesalahan (error),
menghitung nilai akurasi, dan terakhir menghitung nilai rata-rata.
3.5.1 Menghitung Nilai Kesalahan (Error)
Tahap pertama dalam melakukan analisis data pada penelitian ini adalah
menghitung nilai kesalahan (error) dari keseluruhan sistem yang telah dibuat.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai kesalahan ditunjukan pada
Persamaan 1.
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = |𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑐𝑢𝑎𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑐𝑢𝑎𝑛| 𝑥 100 ……………………………… (2)
3.5.2 Menghitung Nilai Akurasi
Tahap kedua dalam melakukan analisis data pada penelitian ini adalah
menghitung nilai akurasi dari keseluruhan sistem yang telah dibuat. Rumus yang
digunakan untuk menghitung nilai akurasi ditunjukan pada Persamaan 2.
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 100% − 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟………………………….……….…………(3)
3.5.3 Menghitung Nilai Rata-Rata
Tahap ketiga dalam melakukan analisis data pada penelitian ini adalah
menghitung nilai rata-rata dari kesalahan dan akurasi keseluruhan sistem yang telah
dibuat. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata ditunjukan pada
Persamaan 3.
30
Farid Miftah Fauzi, 2020
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN KAMERA PENGAWAS BERBASIS APLIKASI ANDROID
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑋 =∑ 𝑋
𝑛……………………………………………………………………(4)
Keterangan:
X = nilai rata-rata
X = nilai suhu atau nilai kelembapan terukur
n = jumlah butir nilai suhu atau nilai kelembapan terukur