BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan kuantitaf
bivariat kolerasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dan
tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya
untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat
manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Dalam
penelitian ini yaitu mengukur hubungan dukungan keluarga dengan
activity of daily living (ADL) pada klien paska stroke di Klinik Utama
Graha Medika Salatiga.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
tentang sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmojo, 2010).
Variabel dibagi menjadi dua variabel dependen (yang terpengaruh)
dan independen (variabel bebas atau yang mempengaruhi). Variabel
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat (dependen): dukungan keluarga pada klien
paska stroke
2. Variabel bebas (independen): activitity of daily living (ADL)
pada klien paska stroke.
37
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel
yang diamati/dimuat dalam suatu penelitian (Notoadmojo, 2010).
3.3.1 Tabel Defenisi Operasional Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Unsur Penelitian Instrumen penelitian
Skor (presentase) dan kategori
Skala Ukur
Dukungan keluarga
Dukungan keluarga merupakan sebuah proses yang terjadi sepanjang kehidupan, dalam semua tahap siklus kehidupan dukungan keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal untuk meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga dalam kehidupan (Setiadi, 2008).
Dukungan Keluarga: 1. Dukungan
Penghargaan 2. Dukungan
Nyata 3. Dukungan
Informasi 4. Dukungan
emosional
Teknik penelitian ini adalah survei dengan instrumen kuesioner pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tegas dari responden antara” ya-tidak, baik-jelek atau pernah-belum” yang menggunakan skala likert.
1. >75% = baik (skor 16-21)
2. 56-75% = cukup baik (skor 12-15)
3. 40-55%= kurang baik (skor 8-11)
4. < 40% = tidak baik (skor 0-7)
Ordinal
Activity of daily living (ADL) pada klien pasca stroke
Activity of daily living (ADL) merupakan kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari dan merupakan aktivitas pokok-pokok bagi perawatan diri (Hardywinito & Setiabudi, 2005).
Activity of daily living (ADL) pada klien pasca stroke: 1. Berpakaian 2. Mandi 3. Toileting 4. Berpindah/
memindahkan 5. Makan 6. Pekerjaan
rumah tangga 7. Kemampuan
untuk menangani keuangan
8. Transportasi
Teknik penelitian ini adalah survei dengan instrumen kuesioner pertanyaan dengan pilihan jawaban yang tegas dari responden antara” ya-tidak, baik-jelek atau pernah-belum” yang menggunakan skala likert.
1. >75% = baik(skor 16-21)
2. 56-75% = cukup baik (skor 12-15)
3. 40-55%= kurang baik (skor 8-11)
4. < 40% = tidak baik (skor 0-7)
Ordinal
38
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian
ini adalah klien paska stroke dan salah satu anggota keluarga yang
mendampingi mengikuti senam stroke dan mengikuti fisioterapi
sesuai jadwal rutin di Klinik Utama Graha Medika Salatiga dalam
satu tahun dari bulan April 2016 sampai Maret 2017 sebanyak 175
orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi saja yang diambil dan
dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari
suatu populasi (Serigar, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah
klien paska stroke dan salah satu anggota keluarga yang
mendampingi mengikuti senam stroke dan fisioterapi sesuai dengan
jadwal rutin di Klinik Utama Graha Medika Salatiga. Dalam penelitian
ini peneliti mengunakan teknik ramdom sampling. Salah satu metode
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
39
Keterangan:
n= Responden/sampel
N= Populasi
e= Marjin Eror
Sehingga jumlah sampel yang diambil berdasarkan rumus tersebut adalah:
N =
=
=
𝑛 = 121.7 dibulatkan menjadi 𝑛 = 122 responden
Sesuai dengan hasil perhitungan diatas, maka responden dalam
penelitian ini sebanyak 122 orang.
3.4.3 Kriteria inklusi
Notoatmodjo (2010) mengungkapkan kriteria inklusi adalah
kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu klien paska stroke dan salah satu anggota
keluarganya. 1) Klien paska stroke memiliki kesadaran penuh,
mengikuti latihan fisioterapi dan senam stroke, bersedia menjadi
reponden. 2) Anggota keluarga yang merawat, medampingi klien
mengikuti latihan fisioterapi, medampingi mengikuti senam stroke, di
Klinik Utama Graha Medika Salatiga, dan bersedia menjadi
responden.
40
3.4.4 Kriteria eksklusi
Kritria eksklusi merupakan kriteria anggota populasi yang
tidak dapat diambil menjadi sampel. (Serigar, 2013). Kriteria tersebut
yaitu menolak menjadi responden, responden dalam keadaan yang
tidak memungkinkan atau sakit.
3.5 Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari-Maret 2017.
Pengambilan data dilakukan ketika dilaksanakan senam stroke dan
jadwal rutin latihan fisioterapi pagi/sore. Ketika kahadiran responden
kurang dari data yang harus diperoleh maka peneliti melanjutkan
penelitian dengan mengunjungi rumah-rumah responden yang tidak
sempat mengikuti latihan fisioterapi, dan senam stroke. Tempat
penelitian yang dituju adalah Klinik Utama Graha Medika Salatiga.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui hubungan antara dukungan anggota
keluarga dengan activity of daily living (ADL) pada klien paska
menghubungkan kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan
teknik penelitian survei dengan instrumen kuesioner untuk dukungan
anggota keluarga berjumlah 25 soal (lihat lampiran 5) dan kuesioner
untuk activity of daily living (ADL) klien paska stroke berjumlah 20
soal (lihat lampiran 6) dengan memberikan beberapa pernyataan
dan menyediakan jawaban yang menggunakan skala likert.
Instrumen penelitian survei ini diisi dengan dengan memberikan
41
pernyataan dengan menggunakan skala likert, jawaban diukur
dengan skor “selalu” nilainya 4,“sering” nilainya 3, “kadang-kadang”
nilainya 2, “tidak pernah” nilainya 1.
3.7 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:
3.7.1 Sebelum melakukan proses penelitian, peneliti meminta surat
pengantar dari Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan yang berisi ijin studi pendahuluan (lihat Lampiran 1),
ijin uji validitas (lihat Lampiran 2) dan ijin penelitian (lihat
Lampiran 3) yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit yang
dituju. Setelah proses ijin disetujui, peneliti diijinkan untuk ke
ruang latihan senam stroke Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta
untuk melakukan proses uji validitas dan proses penelitian di
Klinik Utama Graha Medika Salatiga.
3.7.2 Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan try out pada
kuisioner yang sudah dibuat. Kemudian dilakukan uji validitas dan
uji reabilitas. Setelah kuisioner dinyatakan valid dan realiabel,
maka peneliti melakukan pengambilan data melalui angket yang
telah disiapkan dan dibagikan kepada responden penelitian.
3.7.3 Mengecek kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden.
3.7.4 Memasukan data yang terdapat dalam angket ke dalam
microsoft excel
42
3.7.5 Mengecek ulang antara data dari angket dengan data yang
telah dimasukan ke dalam microsoft excel di software computer.
3.7.6 Melakukan analisa dan pembahasan berdasarkan data yang
diperoleh.
3.7.7 Menginterprestasikan hasil analisis uji statistik non parametrik
yaitu untuk mencari dan membuktikan apakah kedua variabel
tersebut berhubungan atau tidak dengan uji korelasi Spearman
Rank yang berskala (ordinal-ordinal), dan data tidak harus
berditribusi normal.
3.7.8 Menarik kesimpulan dan memberikan saran.
3.8 Uji Valiiditas dan Reabilitas Intrumen Penelitian
3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,
2004:137). Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas
kuesioner menggunakan rumus pearson product moment, setelah itu
dilihat penafsiran dari indeks korelasinya.
Uji Validitas pada kuesioner penelitian dilakukan pada
tanggal 2 Desember 2016 di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.
Peneliti menggunakan dua kuesioner yakni dukungan anggota
keluarga dan activity of daily living (adl) dengan memberikan
beberapa pertanyaan dan menyediakan jawaban yang
43
menggunakan skala likert. 1) dukungan anggota keluarga terhadap
30 responden dengan taraf signifikansi 5% N=30 sebesar 0,444
(lihat lampiran 8). Kemuadian 2) activity of daily living (adl) N=30
sebesar 0,334. Dari 45 butir soal pernyataan yang diberikan hasil
yang didapatkan terdapat 6 soal yang tidak valid. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.8.2 Ringkasan Hasil Uji Validitas
Variabel No.Soal Tidak Valid (No Soal)
Valid (No Soal)
Dukungan Keluarga. - Dukungan Penghargaan - Dukungan nyata - Dukungan informasi - Dukungan Emosional
1-7 8-15
16-20 21-25
1,2
8,14,15 -
21
3-7
9-13 16-20 22-25
Activity of daily living (ADL) - Mandi - Berpakaian - Toileting - Makan - Berpindah/ memindahkan - Pekerjaan rumah tangga - Kemampuan untuk menangani
keuangan - Tanggung jawab pengobatan
sendiri - Laundry - Transportasi
1-2 3-4 5-6 7-9
10-11 12-13 14-15
16-17 18-19
20 21
- - - - - - - - - - -
1-2 3-4 5-6 7-9
10-11 12-13 14-15
16-17 18-19
20 21
3.8.3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran
(Sugiyono, 2011). Untuk mencari reliabilitas angket digunakan
rumus Alpha Cronbanch. Menurut Sugiono (2004) sebuah
instrument dikatakan reliable apabila koefisien reliabilitasnya diatas
0,60. Dan setelah dilakukan. Uji Reliabilitas pada 30 responden
44
dukungan anggota keluarga didapatkan hasil koefesien alpha
cronbach sebesar 0.893 (lihat lampiran 9). Kemudian uji reliabilitas
pada 30 responden activity of daily living (adl) didapatkan hasil
koefesien alpha cronbach sebesar 0,879 (lihat lampiran 9). Oleh
karena nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0.60 maka
instrument untuk mengukur hubungan dukungan keluarga dengan
activity of daily living (ADL) dinyatakan reliable.
3.9 Analisis Data
Analisa data adalah kegiatan dalam penelitian dengan
melakukan analisa data yang meliputi persiapan, tabulasi dan aplikasi
data. Selain itu, pada tahap analisa data digunakan uji statistik
(Notoatmodjo, 2012).
Adapun tahap-tahap analisa data sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah analisis yang mendiskripsikan setiap
variabel (variabel independen dan dependen), dari hasil setiap
penelitian (Notoatmodjo, 2006). Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
variabel karena data yang dihasilkan berbentuk kategorik dengan
skala ordinal dan nominal, sehingga tergambar fenomena variabel
yang diteliti, variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen
yaitu dukungan keluarga dengan variabel dependennya yaitu activity
of daily living (ADL) pada klien paska stroke
45
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yang digunakan terhadap dua variabel yang
di duga berhubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis
penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan dependen, varabel independen dalam
penelitian ini yaitu dukungan keluargadan variabel dependennya
yaitu Activity of daily living (ADL) pada klien paska stroke. Uji
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik
non parametrik yaitu untuk mencari dan membuktikan apakah
kedua variabel tersebut berhubungan atau tidak dengan uji
korelasi Spearman Rank yang berskala (ordinal-ordinal), dan
data tidak harus berditribusi normal.
Spearmank rank adalah bekerja dengan data ordinal
atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi. Bila nilai p
(value) atau Sig (tailed) ≤0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima,
yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
kejadian Activity of daily living (ADL) pada klien paska stroke
pada di Klinik Utama Graha Medika Salatiga, dan sebaliknya bila
nilai p (value) atau Sig (tailed) ≥0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak, yang berarti tidak ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan Activity of daily living (ADL) pada klien paska
stroke pada di Klinik Utama Graha Medika Salatiga, analisis data
46
akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program
komputer (Martono, 2010).
3.10 Etika Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai
subjek tidak boleh bertentangan dengan etika. Tujuan
penelitian ini harus etis dalam arti hak-hak responden harus
dilindungi (Nursalam, 2003). Adapun prinsip-prinsip dalam
etika penelitian adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent (pernyataan persetujuan)
Dalam penelitian ini peneliti memberikan penjelasan
tentang tujuan penelitian kemudian responden membaca dan
menyetujui ikut parsitipasi dalam proses penelitian kemudian
peneliti menyerahkan lembar persetujuan menjadi
responden, serta memberikan tanda tangan dilembar
persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden, (lihat
lampiran 4).
Informed consent merupakan bentuk persetujuan
antara peneliti dengan responden penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
consent adalah agar responden mengerti maksud, manfaat,
dan tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Jika
47
responden bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati haknya.
2. Anonymity (tanpa nama)
Etika penelitian ini tidak memberikan nama
responden pada lembaran alat ukur, melainkan hanya
menulis kode/inisial pada lembar pengumpulan data, (lihat
lampiran 5).
Kerahasiaan responden harus terjaga dengan tidak
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data
maupun pada lembar kuisioner, tetapi hanya dengan
memberikan kode/inisial tertentu sebagai identifikasi
responden.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Etika penelitian ini menjamin kerahasiaan dan hasil
penelitian baik informasi maupun masalah lain.
4. Self Determination
Responden diberikan kebebasan menentukan untuk
bersedia atau tidak dalam kegiatan penelitian secara
sukarela. Informasi yang diberikan responden akan terjamin
kerahasiaannya karena peneliti dalam pemanfaatan
informasi yang diberikan responden hanya menggunakan
kelompok data sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.