BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi...

17
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 11) bahwa metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan hasil belajar matematika kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 SDN Traji I Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental Research hal ini bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan. 3.1.2. Desain Penelitian Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Non-equivalent Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilihsecara random. Kemudian

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 11) bahwa metode penelitian eksperimen

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

(treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan

oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen

adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini

membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif

tipe NHT (Numbered Heads Together) dan hasil belajar matematika kelas IV

semester II tahun pelajaran 2011/2012 SDN Traji I Kecamatan Parakan

Kabupaten Temanggung. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk

menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, berapa besar hubungan sebab

akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada

beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental

Research hal ini bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi

informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi

semua variabel yang relevan.

3.1.2. Desain Penelitian

Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Non-equivalent

Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilihsecara random. Kemudian

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

28

kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok

eksperimen (O1) dan kontrol (O3).

Secara homogenitas, hasil pre-test yang baik adalah bila nilai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan

(treatment) yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X) yaitu dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)

dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional dan pengaruh

pembelajaran (O3& O4).

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Keterangan :

O1 : Nilai pre-test untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O3 : Nilai pre-test untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 : Nilai post-test untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads

Together.

O4 : Nilai post-test untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran

konvensional

X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri Traji I Kelas

IV, dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Heads

Together).

O1 X O2

O3 O4

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

29

Prosedur Penelitian

Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah:

a. Memberikan pre-test pada SD Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.

b. Menganalisis hasil pre-test yang dilakukan pada SD Negeri Traji I dan SD

Negeri Traji II untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang

signifikan.

c. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT

(Numbered Heads Together) di SD Negeri Traji I, untuk SD Negeri Traji II

dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan

model pembelajaran Numbered Heads Together).

d. Melaksanakan post-test pada SD Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.

e. Membandingkan perbedaan hasil.

Gambar 3.2Prosedur Penelitian

3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD kelasw IV SD Negeri Traji I dan SD Negeri

II semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Lokasi kedua SD tersebut terletak

dalam satu daerah. Penelitian ini dilakukan semester genap tahun pelajaran

Post-test Siswa

kelompok

kontrol

Pre-test

Terdapat pengaruh yang signifikan

dengan model NHT dimana hasil belajar Siswa kelompok eksperimen

lebih tinggi dari Siswa kelompok

kontrol

Pembelajaran

(dengan

model NHT)

Siswa

kelompok

eksperimen

Pre-test Post-test

Pembelajaran

dengan

metode

konvensional

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

30

2012/2012 pada bulan Februari sampai bulan Maret dan dilakukan secara

bertahap.

Adapun tahapan-tahapannya meliputi:

a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat

penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen dan pengumpulan data.

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas Pertemuan

1 Pre-test 2 post-test

Kontrol 29 Februari 2012 10 Maret 2012

Eksperimen 29 Februari 2012 10 Maret 2012

c. Tahap penyusunan

Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta

persiapan ujian.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2011: 2) variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan.

3.2.1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen. Variabel

independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono,2011: 4). Pada

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

31

penelitian ini variabel independen adalah penggunaan model pembelajaran NHT

(Numbered Heads Together). Pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered

Heads Together) akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi model

pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) merupakan model pembelajaran

yang berpusat pada siswa sehingga siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama

dalam kelompok. Melalui pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered

Heads Together) dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah

memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil

belajarnya. Untuk mengukur variabel independen digunakan lembar observasi.

Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) apabila dalam

kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3.2.2. Variabel terikat (Dependen)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel independen (Sugiyono,2011: 4). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar siswa

akan dipengaruhi oleh pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered Heads

Together) dalam pembelajaran matematika, diharapkan dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen tes.

Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas hasil belajar

matematika kelas IV materi pengurangan pecahan adalah sebagai berikut:

1) Apabila rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol.

2) Apabila selisih rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol memiliki selisih di atas 5,0.

(Kriteria tersebut dihitung dengan cara: nilai tertinggi – nilai terendah.

Banyaknya kelas interval = 1 + (3,3) (log 68)

Panjang kelas = Rentang : kelas interval).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

32

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi (Arikunto,2006: 130). Populasi dalam penelitian

ini adalah sesuai dengan data tahun 2011, banyaknya siswa kelas IV dalam SD

Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.

Tabel 3.2

Data Siswa

No. Nama SD Jumlah siswa kelas IV Keterangan

1. SD Negeri Traji I 33 Putra:14 siswa

Putri :19 siswa

2. SD Negeri Traji II 35 Putra:12 siswa

Putri : 23 siswa

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006:

130). Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2007:68) mengemukakan:

“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil…

Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel”.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Traji I

dan seluruh siswa kelas IV SD Negeri Traji II. Terdapat dua kelompok yang

sudah ditentukan oleh peneliti yaitu:

1) Siswa kelas IV SD Negeri Traji I

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan (treatment)

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(Numbered Heads Together) dengan jumlah siswa 33 siswa.

2) Siswa kelas IV SD Negeri Traji II

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

33

Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan (treatment)

apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan

pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa 35 siswa.

3.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar

dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga dalam

pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan. Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan

metode NHT (Numbered Heads Together) apakah semua langkah-langkah sudah

dilakukan oleh peneliti atau guru kelas. Saat peneliti mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) didalam

kelompok eksperimen, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi.

Sebaliknya ketika guru kelas mengajar di kelompok kontrol, peneliti mengamati

dan mengisi lembar observasi.

b. Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar

Matematika pada pokok bahasan pengurangan pecahan kelas IV semester II SDN

Traji I dan SDN Traji II antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan metode

konvensional. Teknik tes yang digunakan ini untuk mengukur kemampuan belajar

masing-masing siswa dalam pembelajaran matematika.

Post-test merupakan tes yang diberikan kepada siswa setelah adanya suatu

perlakuan baru selama proses penelitian berlangsung. Post-test digunakan untuk

melihat output dan tingkat keberhasilan pemberian perlakuan baru dalam

pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan evaluasi/posttest

dimaksudkan untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai

oleh siswa sebagai indikator peningkatan prestasi baik di kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

34

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas

dari siswa. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama siswa-siswa

kelas IV, sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut

biasanya dalam bentuk foto ataupun video.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

3.4.2.1. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi/pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes/kuis yang

dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk

mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.

Tes/kuis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani sebuah

pembelajaran.

Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1) Kisi-Kisi Observasi

Sebelum instrumen observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya.

Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah

prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Together).

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran

Numbered Heads Together

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Rumusan

Pra

pembelajaran

Menyiapkan materi,

menyiapkan instrumen

dalam format RPP

a. Kesesuaian materi dengan

tujuan pembelajaran.

b. Kesesuaian instrumen penilaian

dengan tujuan pembelajaran.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

35

Kegiatan

awal

Menyiapkan kelas dan

memotivasi siswa

a. Guru bersama siswa merapikan

tempat duduk.

b. Guru meminta siswa untuk

menyiapkan buku pelajaran dan

alat tulis.

c. Guru memberikan apersepsi.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

a. Guru menyampaikan tujuan

pelajaran yang akan dicapai

Kegiatan Inti Membagi siswa dalam

kelompok

a. Guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok dan setiap

anggota diberi nomor 1-5

Penyajian materi a. Guru menyampaikan materi

pelajaran.

b. Guru menyampaikan langkah-

langkah dalam pembelajaran

Numbered Heads Together

Siswa melakukan

pembelajaran dengan

model Numbered Head

Together

a. Guru memberi materi dan

beberapa soal kepada murid.

b. Siswa membahas soal dan

menyatukan pendapat

kelompok.

c. Guru memanggil siswa dengan

nomor tertentu, siswa yang

nomornya dipanggil menjawab

pertanyaan.

Kegiatan

akhir

Evaluasi a. Guru memberi kesimpulan dari

pembelajaran.

b. Guru memberi evaluasi kepada

siswa

Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa sebelum menyusun lembar observasi

penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) seharusnya

menyusun kisi-kisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran NHT

(Numbered Heads Together) terlebih dahulu yang terdiri dari kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kisi-kisi tersebut

untuk mempermudah penyusunan lembar observasi penggunaan model

pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) apakah sudah sesuai dengan

prosedur penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

36

2) Item observasi

Item instrumen observasi disusun berdasarkan kisi-kisi tes yang telah

dibuat.

3.4.2.2. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)

Prosedur pembuatan tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Kisi-Kisi Tes

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil

belajar siswa. Sebelum pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen

tes hasil belajar terhadap pelajaran Matematika kelas IV semester II SDN Traji I

dan SDN Traji II.

Tabel 3.4

Kisi Kisi Instrumen Test Hasil Belajar

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Bentuk

Soal

Nomor

Soal

Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan

masalah

Mengurangkan

pecahan

Mampu mengurangkan

bilangan pecahan yang

berpenyebut sama.

Isian

1, 2. 3

Mampu mengurangkan

pecahan campuran

dengan pecahan biasa

yang berpenyebut sama.

Isian

7, 8, 9

Mampu mengurangkan

pecahan campuran

dengan pecahan

campuran yang

berpenyebut sama.

Isian

10,11,

12,20

Mampu mengurangkan

pecahan berpenyebut

tidak sama.

Isian

4, 5, 6

Mampu mengurangkan

pecahan campuran

dengan pecahan biasa

ayng berpenyebut tidak

sama.

Isian

13, 14,

15

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

37

Mampu mengurangkan

pecahan campuran

dengan pecahan

campuran yang

berpenyebut tidak

sama.

Isian

16, 17,

18, 19,

Dari tabel 3.4 merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Sebelum

pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Bentuk

soal dalam instrument tes adalah isian yang terdiri dari 20 soal.

2) Item Tes

Item tes disusun berdasarkan pada kisi-kisi tes yang telah dibuat. Skor

yang dipakai adalah skala penilaian.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk

menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaanya yaitu uji persyaratan dan uji

hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan

variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut

penjelasan untuk masing-masing perhitungan.

3.5.1 Uji Persyaratan

Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan

dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen

yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan

terdapat dua macam yaitu:

1. Uji persyaratan untuk variabel Y

Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal tes,

setelah instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka

dilakukan uji intrumen yaitu dengan cara:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

38

a) Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sambas dan Maman (2007) mengatakan bahwa syarat instrumen dikatakan

memiliki validitas apabilasudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui

sebuah uji coba. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan

adalah:

a) Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item soal

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

b) Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan

tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

c) Nilai tabel r dapat dilihat a = 5% dan db = n – 2.

Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SD Tegalroso

dengan mengambil responden kelas IV dengan jumlah 28 siswa. Maka db dalam

penelitian ini adalah n – 2 yaitu 28 siswa – 2 = 26 dengan a = 5%. Apabila dilihat

di nilai tabelr maka batas koefisiennya 0,388. Validitas tes dapat dihitung

menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan cara Analyze – Scale –

Reliability Analysisatau dapat menggunakan Analyze – Correlate –

Bevariatekemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak,

dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari

0,388 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan.

Instrumen pre-test dan post-test yang akan diberikan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pada

tanggal 25 Februari 2010 dilakukan uji coba instrumenpre-test dan post-test di

SD Negeri Tegalroso. Kemudian dari hasil uji coba soal tersebut dapat dilakukan

perhitungan uji validitas.

b) Uji Reliabilitas

Disamping pengujian validitas terhadap instrumen juga dilakukan pengujian

reliabilitas. Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

39

akan menghasilkan data yang sama. Metode pengambilan keputusan pada uji

reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno,2010: 32) bahwa:

Reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8

adalah baik. Instrumen yang dapat dikatakan reliabel apabila alpha > 0,05.

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan program SPSS 17 for windows

yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analyze.

c) Analisis taraf Kesukaran

Tujuan dari uji taraf kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat

kesukaran instrumen yang digunakan dalam penelitian. Soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau soal yang terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah

tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya

soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 207-210) menyatakan bahwa bilangan

yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran

(difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.

Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks

kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Rumus yang

digunakan untuk mencari taraf kesukaran adalah:

Gambar 3.3

Taraf Kesukaran

Keterangan:

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh peserta tes

P = B

JS

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

40

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,maka

semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang

diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Untuk menentukan tingkat

kesukaran butir soal dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 3.5

Rentang Nilai Taraf Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

d) Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau

berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat

dilakukan pemberian tindakan (treatment) pada kelompok eksperimen yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Heads Together). Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut

Duwi Priyatno (2010:114) yaitu jika sisnifikansi > 0,05 maka data yang di uji

adalah homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji tidak homogen.

Pengujian homogenitas varian dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for

windows dengan langkah-langkah Analyze – Comparemean – Oneway Anowa.

e) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang

berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data

berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan

teknik analisis data Parametrik. Jika data berdistribusi tidak normal maka dapat

digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan

metode Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

41

bantuan SPSS 17 for windows dengan langkah-langkah : Analyze – Discriptive

Statistics – Explore – Masukan Variabel pada Dependent List – Plots –

Normality Plots with Tests – Continue – Okatau menggunakan Analyze –

nonparametrictest – One Sampel KS – masukkan variable pada jendela variable

– klik normal pada tes distribution – Ok. Metode pengambilan keputusan pada

uji normalitas menurut Duwi Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi

(Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi normal. Jika

signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal.

2. Uji Persyaratan Variabel X

Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik

diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan

obyek yang diteliti dengan menggunakan lembar observasi.

3.5.2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai

tes/kuis dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan

setelah data dari nilai tes/kuis terkumpul pada masing-masing kelompok. Yang

telah dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean)

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah

dilakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered

Heads Together) pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji

adalah sebagai berikut:

H0 : X1=X2

Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,

artinya bahwa tidak terdapat efektivitas penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan menggunakan

pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar matematika.

Ha : X1>X2

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

42

Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol,

artinya bahwa terdapat efektivitas penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan menggunakan

pembelajaran konvensional dalam meningkatkanhasil belajar matematika.

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian

menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test

independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa hasil

output pada Independent Samples Testadalah sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji

asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahuiapakah varian sama atau

berbeda, jika varian sama maka uji tmenggunakan Equal Variance

Assumed(diasumsikan variansama) dan jika varian berbeda menggunakan

Equal Variance Not Assumed(diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi >

0,05,maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 makamemiliki

varians yang berbeda.

2. Melihat tabel Independent Samples Testpada t-test for Equality of Means pada

sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika

signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.

b) Teknik Analisis Data Variabel X

Menurut Sugiyono (2010: 207) mengatakan bahwa teknik analisis data pada

variable X adalah menggunaan teknik statistik diskriptif dimana statistik ini

berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan obyek yang diteliti. Dalam

menyajikan data tentang peragaan dalam menyampaikan materi pelajaran,

digunakan tabel karena tabel mempunyai karakteristik yaitu salah satunya lebih

komunikatif. Dalam teknik analisis ini dapat dideskripsikan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) yang dilakukan

oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Sumber data ini

bersumber dari lembar observasi yang sudah diisikan oleh observer. Indikator

keberhasilan tindakan apabila dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1015/4/T1_292008516_BAB III.pdf · 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang

43

(baik), 4 (sangat baik) dari total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh

observer.