BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis...

18
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu (Arikunto,2002). Eksperimen ini berupa prosedur pemecahan masalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan suatu perlakuan (treatment) yang berfungsi sebagai variabel bebas yang sengaja diadakan pada suatu obyek, untuk diketahui pengaruh atau akibatnya dalam bentuk variabel terikat yang muncul karena perlakuan itu. Dengan kata lain metode eksperimen adalah cara memecahkan masalah penelitian dengan melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Nawawi,1991). Dalam penelitian ini dibentuk dua kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan berupa teknik permainan simulasi. Kelompok kedua disebut kelompok kontrol yaitu kelompok yang mirip karakteristiknya tetapi tidak diberi perlakuan berupa kegiatan teknik permainan simulasi. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui peningkatan keterbukaan diri siswa setelah mengikuti teknik

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis...

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab

akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang

bisa mengganggu (Arikunto,2002).

Eksperimen ini berupa prosedur pemecahan masalah penelitian yang

dilakukan dengan menciptakan suatu perlakuan (treatment) yang berfungsi sebagai

variabel bebas yang sengaja diadakan pada suatu obyek, untuk diketahui pengaruh

atau akibatnya dalam bentuk variabel terikat yang muncul karena perlakuan itu.

Dengan kata lain metode eksperimen adalah cara memecahkan masalah penelitian

dengan melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua

variabel atau lebih (Nawawi,1991).

Dalam penelitian ini dibentuk dua kelompok. Kelompok pertama disebut

kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan berupa teknik

permainan simulasi. Kelompok kedua disebut kelompok kontrol yaitu kelompok

yang mirip karakteristiknya tetapi tidak diberi perlakuan berupa kegiatan teknik

permainan simulasi. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk

mengetahui peningkatan keterbukaan diri siswa setelah mengikuti teknik

27

permainan simulasi pada kelompok eksperimen. Dalam eksperimen ini kedua

kelompok diberikan test awal (pre test) sebelum dilakukan pemainan simulasi

yang berguna untuk menentukan subyek.

Tes akhir (post test) dilakukan setelah permainan simulasi yang berguna

untuk mengetahui perbedaan hasil antara kelompok yang diberi teknik permainan

simulasi (kelompok eksperimen) dan kelompok yang tidak diberi teknik

permainan simulasi (kelompok kontrol). Desain eksperimen semu dengan

menggunakan pre test dan post test sebagai berikut :

Grup Pre-Test Treatment Post-Test

Eksperimen(e)

T1 X T2

Kontrol (k) T1 - T2

Keterangan : T1 = Pre test tentang keterbukaan diri

X = Pemberian layanan bimbingan kelompok menggunakan

teknik permainan simulasi

T2 = Post test tentang keterbukaan diri

28

Untuk mengetahui homogenitas pretest antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1.

Mean Rank dan uji Mann-Whiney Pretest

Keterbukaan diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Ranks

Klmpk N Mean Rank

Sum of Ranks

ktrbknndr Eksperimen

12 14,79 177,50

Kontrol 12 10,21 122,50 Total 24

Test Statistics(b)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: klmpk

Pada tabel 4.1. jumlah subjek untuk kelompok eksperimen sebanyak 12 orang

siswa dan jumlah subjek untuk kelompok kontrol sebanyak 12 siswa. Skor ranking

ktrbknnd

r Mann-Whitney U 44,500 Wilcoxon W 122,500 Z -1,592 Asymp. Sig. (2-tailed)

,111

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

,114(a)

29

rata-rata untuk kelompok eksperimen=14,79 dan skor ranking rata-rata untuk

kelompok kontrol=10,21. Sedangkan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) 0,111>0,05

maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara keterbukaan diri pada kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan

dengan memberikan treatmen/perlakuan.

3.2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas X E yang memiliki

keterbukaan diri sangat rendah, rendah dan sedang berjumlah 24 yang dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu 12 siswa merupakan kelompok eskperimen dan 12

siswa kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang kemudian mendapatkan

suatu treatment yaitu bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel merupakan obyek atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2006) dalam penelitian ini ada dua variable yaitu :

1. Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau

merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab

atau disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

bimbingan kelompok teknik permainan simulasi.

2. Variabel terikat adalah variabel yang tergantung atau variabel yang lain

atau variabel akibat atau dependent. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah keterbukaan diri siswa.

30

3.4. Definisi Operasional

1. Keterbukaan diri adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan terhadap suatu

pesan dengan menggunakan akal pikiran yang baik, mampu membedakan dan

melihat nuansa dengan mudah, menekankan pada isi, berusaha mencari

informasi dari sumber lain, bersifat profisional serta berusaha mencari

informasi dan mampu menerima pesan yang tidak sesuai gagasannya.

2. Bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi adalah Bimbingan

yang didesain untuk membantu siswa mempelajari dan menganalisis dunianya

secara aktif serta terlibat dalam suatu peranan dengan berinteraksi dengan

siswa yang lain.

3.5. Teknik Pengumpul Data

a. Instrumen

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan

skala Keterbukaan |Diri sebagai instrument pengumpul data yang diadaptasi dari

teori Books & Emmert.

Alat ukur ini menggunakan alternatif jawaban Sangat Setuju : 4, Setuju

: 3, Tidak Setuju : 2, Sangat Tidak Setuju : 1.

31

Tabel 3.2.

KISI-KISI SKALA KETERBUKAAN DIRI

Variabel

Aspek Indikator No Item

Keterbukaan

diri

1.Menilai pesan

obektif, dengan

menggunakan data

dan ketetetapan

logika

a.Lebih melihat

penilaian secara

obyektif, logis,

cukup bukti

b. Setiap pesan

akan dievaluasi

tidak berdasarkan

desakan dari

dalam individu

(dogmatis, egois,

kebiasaan diri

1,2,3,4

5,6,7,8

2. membedakan

dengan mudah,

terlihat nuansa

a. berpikir pada

bentuk”antara”

b. tidak memiliki

9,10,11, 12

13,14,15,16

32

pola pikir yang

sederhana

3. berorentiasi pada isi a. mengacu pada

materi yang

sedang

dibicarakan

b. tidak terikat pada

otoritas yang lain

17,18,19,20

21,22,23,24

4. memberi informasi

dari berbagai

a. terbuka terhadap

pendapat orang

lain

b. menyerap

informasi dari

berbagai sumber

25,26,27,28

29,30,31,32

5. lebih bersifat

provesional dan

bersedia mengubah

kepercayaannya

a. mampu membuat

perbandingan

dari beberapa

pendapat menjadi

33,34,35,36

33

sebuah

kepercayaan baru

akan tetapi tetap

pertimbangkan

nilai-nilai

dimasyarakat

b. mampu

memberikan

pendapat dari sisi

yang lain

37,38,39,40

6. mencari pengertian

pesan yang tidak

sesuai dengan

rangkaian

kepercayaannya

a. mampu

memahami pesan

yang tidak sesuai

dengan

gagasannya atau

penilaiannya

b. tahan dalam

suasana

inkonsisten

41,42,43,44

45,46,47,48

34

b. Uji Coba Instrument

Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis melakukan uji coba terhadap

instrumen untuk mengetahui validitas dan reabilitas skala yang digunakan pada

tanggal 29 Oktober 2011, pada siswa kelas X C dan X E SMK PGRI 2 Salatiga.

Menurut Arikunto (2002). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat-tingkat kevalidan dan kesalahan suatu instrument. Sebuah instrument

dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara

tepat. Agar suatu instrument dapat memenuhi standar validitas, maka dalam

memenuhi langkah-langkah yang tepat, kalimat-kalimatnya mudah dipahami,

sehingga mempermudah bagi responden dalam mengungkapkan keadaan dirinya.

Menurut Azwar (2000) batasan valid suatu item mempunyai koefisien korelasi >

0,02

Menurut Arikunto (2002). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

sesuatu instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Ujicoba dilakukan kepada siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga ini dengan

dihitung dengan menggunakan program SPSS 17.00 for windows untuk batas

reliabel menuntut pendapat George dan Mallery (dalam Rahmawati, 2007) jika :

� > 0,8 dikatakan tinggi

� > 0,7 dikatakan cukup tinggi

� > 0,6 dikatakan agak rendah

� > 0,5 dikatakan rendah

35

Dari 48 item terdapat 11 item yang tidak valid karena nilai koefisien terendah

� 0,20, item tersebut adalah 3, 5, 7, 21, 22, 23, 24, 25, 39, 40 dan 42 dengan

demikian 37 item dikatakan valid. Berdasarkan uji reabilitas, diperoleh reabilitas

koevisien Alpha Cronbach’s � = 0, 867 dengan tingkat reliabilitas tinggi.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,867 37

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisia data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann

Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai test akhir (post test) pada kelompok

eskperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data

ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2010) dan skala data yang digunakan

penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal.

Dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk

membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik

analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, penulis dibantu dengan program

SPSS 17.00 for windows.

36

3.7. Outline Rancangan Teknik Permainan Simulasi

Layanan

Ke

Tujuan Indikator Kegiatan Media

1 • Siswa mampu

mengungkapkan

tentang dirinya

melalui puisi

• Siswa mampu

bekerja sama dan

berpartisipasi

dalam permainan

keterbukaan diri

a. Lebih melihat

penilaian secara

obyektif, logis, cukup

bukti

b. Setiap pesan akan

dievaluasi tidak

berdasarkan desakan

dari dalam individu

(dogmatis, egois dan

kebiasaan diri)

Puisi

• Peneliti

membentuk 2

kelompok setiap

anggota kelompok

ada 6 orang

• Kemudian setiap

kelompok

membuat sebuah

puisi

• Setiap anggota

kelompok wajib

membuat 1 kalimat

untuk keseluruhan

pembuatan puisi

Setelah selesai

ketua kelompok

Pulpen dan

kertas A4

37

memilih

anggotanya untuk

membacakan

puisinya didepan

2

• Siswa mampu

mengungkapkan

mengenai identitas

dirinya

• Siswa merasa

percaya diri

mengungkapkan

identitas diri ketika

tampil didepan

kelas

a. Berpikir pada bentuk

“antara”

b. Tidak memiliki pola

pikir yang sederhana

Siapakah aku

• Seluruh siswa

berdiri dengan

membuat lingkaran

• Setiap siswa maju

ke tengah

lingkaran untuk

memperkenalkan

diri dan bercerita

tentang dirinya

(latar belakang

keluarga, hobi dan

lain-lain) secara

acak

Spidol dan

kertas A 4

38

3 • Siswa mampu

mengetahui bahwa

komunikasi akan

berjalan efektif

apabila antar

anggota terjalin

komunikasi yang

baik.

• Siswa mampu

merasakan apabila

pesan tidak jelas,

maka tujuan

kelompok tidak

tercapai

a. Mengacu pada materi

yang sedang

dibicarakan

b. Tidak terikat pada

otoritas yang lain

Karpet Ajaib

• Setiap siswa

membentuk

kelompok yang

setiap anggota

beranggotakan 2

• Kemudian setiap

kelompok berdiri

diatas kardus di

garis awal dan

kardus yang satu

dipegang

Setelah mendengar

aba-aba setiap

kelompok menuju

garis akhir dengan

menginjak kardus

A kemudian

kardus B diletakan

didepan kardus A,

Dusk

bekas,

spidol dan

bendera

39

begitu seterusnya

sampai garis akhir

4

• Siswa mampu

memahami resiko

melakukan

keterbukaan diri

yang rendah

• Siswa memahami

solusi untuk

mengatasi

keterbukaan diri

yang rendah

a. Terbuka terhadap

pendapat orang lain

b. Menyerap informasi

berbagai sumber

Kuis

• Setiap siswa

membentuk sebuah

kelompok yang

setiap kelompok

beranggotakan 6

• Kemudian setiap

kelompok memilih

ketua kelompok

• Ketua kelompok

selanjutnya

meminta kepada

setiap anggotanya

mengungkapkan

permasalahannya

• Jika kelompok lain

mengetahui topik

permasalahan

Spidol dan

Kertas A4

40

kelompok lain

maka dianggap

gugur

5

• Siswa dapat

memahami betapa

pentingnya kita

dapat

mengungkapkan

diri kita terhadap

orang lain.

• Siswa mampu

mengungkapkan

kondisi pribadi

kepada orang lain.

a. Mampu membuat

perbandingan dari

beberapa pendapat

menjadi sebuah

kepercayaan baru

akan tetapi tetap

pertimbangkan nilai-

nilai dimasyarakat

Berganti peran

• Setiap siswa

memilih seorang

teman untuk

menjadi

pasangannya

• Setiap pasangan

duduk berhadapan

dan kemudian

saling bertanya

secara mendalam

• Setelah selesai,

mereka semua

bergabung dalam

lingkaran besar

dan tiap pasangan

tetap duduk

Kertas dan

pulpen

41

berdampingan

• Kemudian peneliti

menunjuk secara

acak salah satu

pasangan untuk

memperkenalkan

diri (jati dirinya

sebagai orang lain

atau pasangannya)

6

• Siswa mampu

memahami cara

membangun

kualitas

komunikasi yang

baik dengan orang

lain.

• Siswa mampu

memberikan

contoh kualitas

komunikasinya

terhadap orang lain

a. Mampu memberikan

pendapat dari sisi

yang lain

Gambaran tentang

kehidupan manusia

• Setiap siswa

memilih gambar

yang disediakan

oleh peneliti

• Kemudian siswa

mempelajari jika

peristiwa itu terjadi

Gambar,

laptop dan

spidol

42

pada dirinya

• Siswa tersebut

memberikan

tanggapan tentang

gambar tersebut

7

• Siswa mampu

mengungkapkan

permasalahan

pribadi ataupun

keadaan tentang

dirinya dengan

baik

• Siswa mampu

mempraktekan

mengungkapkan

permasalahan

pribadi yang

sedang dialaminya.

a. Mampu memahami

pesan yang tidak

sesuai dengan

gagasannya atau

penilaiannya

Gaya Idola

• Setiap siswa

memilih salah satu

tokoh idolanya

• Beri alasan dan

tujuan kenapa

memilih tokoh

tersebut

• Kemudian setiap

siswa maju

kedepan untuk

menirukan gaya

tokoh idolanya

Kertas A4

8

• Siswa dapat a. Tahan dalam suasana

Sedotan

Sedotan

43

memberikan

masukan atau saran

kepada orang yang

mengalami suatu

permasalahan

pribadi atau sosial.

• Siswa mampu

mempraktekan

dalam hal

menerima saran

dari orang lain

ketika mengalami

permasalahan

pribadi atau sosial.

inkonsisten

• Setiap siswa

membuat 2

kelompok

• Kemudian setiap

kelompok

menyambungkan

sedotan dengan

sedotan lain

sehingga

membentuk sebuah

lingkaran sampai

bisa menampung

semua anggota

kelompok

• Selanjutnya setiap

kelompok berjalan

dari garis awal

hingga garis akhir

dan meja